Anda di halaman 1dari 18

ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI DALAM PENDIDIKAN

( Studi kasus di TK Pah Tsung )

Manajemen Strategi Sesi 10

Disusun Oleh: Kelompok

Adelia 201511171

Dinda Amelia 201511076

Hanifah Herliani 201511061

Mirany 201511311

Putri Ariyanti 201511290

Ulfah Maspupah 201511221

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
JAKARTA 2018

KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas karunia-Nya,
sehingga kami dapat menyusun tugas “Analisis Manajemen Strategi Dalam Pendidikan”
Studi Kasus Manajemen Strategi Dalam Pendidikan.

Analisis Manajemen Strategi Dalam Pendidikan ini kami susun untuk memenuhi
tugas mata kuliah “Manajemen Strategi” yang diberikan oleh dosen kami Bapak Dedy

Tujuan dilakukannya kegiatan ini adalah untuk mengetahui sejauh mana pengelolaan
pendidikan di TK Pah Tsung. Tujuan yang lain dari kegiatan ini adalah Menjelaskan analisis
SWOT (Strenght, Weakness, Opprtunity, Threats) yang dilakukan TK Pah Tsung. Dengan
begitu kita akan mengetahui kelebihan, kekurangan dan peluang serta hambatan yang dialami
dalam pelaksanaan pengelolaan pendidikan di TK Pah Tsung pengelolaan pendidikan di TK
Pah Tsung. Dengan begitu SWOT yang kita buat akan terlaksana dengan efektif dan efisien
dalam pencapaian tujuan pengelolaan pendidikan di TK Pah Tsung.
Kami menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari sempurna, karena keterbatasan
kemampuan kami. Untuk itu bimbingan dari bapak sangat kami harapkan.

Jakarta, 27 Oktober 2018


HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar belakang
B. Tujuan Penelitian
C. Manfaat Penelitian
D. Lokasi Penelitian

BAB II. MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN

A. Kajian Teoritik
B. Kajian Empirik

BAB III.PROFIL, VISI DAN MISI SEKOLAH

A. Gambaran Umum
B. Profil Sekolah
C. Visi, Misi dan Tujuan

BAB IV. RENCANA STRATEGIS DAN ANALISIS SWOT

A. Nilai – nilai Strategis


B. Analisis SWOT
C. Analisis Strategis
D. Analisis Lingkungan
E. Faktor – faktor Kunci Keberhasilan

BAB V. RKAS DAN EDS

A. Telaah RKAS
B. Kelebihan dan Kekurangan RKAS
C. Evaluasi Diri Sekolah ( EDS )

BAB VI.PENUTUP
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan Taman Kanak-Kanak (TK) sebagaimana dinyatakan dalam Undang-


Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 28 Ayat 3 merupakan pendidikan
anak usia dini pada jalur pendidikan formal yang bertujuan membantu anak didik
mengembangkan berbagai potensi baik psikis dan fisik yang meliputi moral dan nilai agama,
sosial, emosional, kemandirian, kognitif, bahasa, fisik/motorik dan seni untuk siap memasuki
sekolah dasar. (Agama, 2009)
Berdasarkan dari acuan tujuan di atas perlu adanya pendekatan strategis yang bersifat
multidimensi (komprehensip) berkemampuan menggerakkan sekaligus semua tuntutan dan
harapan seperti yang tersirat dan tersurat dari makna rumusan tersebut. Berbagai macam
upaya telah dilakukan pemerintah maupun swasta untuk meningkatkan mutu
pendidikan. Antara lain penyempurnaan kurikulum, pengadaan buku-buku pelajaran dan
buku-buku referensi lainnya, pembenahan sarana dan prasarana sekolah, peningkatan mutu
guru dan tenaga kependidikan lainnya, dan peningkatan kualifikasi pendidikan.
Anak didik TK memerlukan kesempatan untuk mengembangkan diri dengan
ditunjang berbagai fasilitas, sarana dan prasarana pendukungnya seperti alat peraga/alat
permainan, perabot kelas, ruang kelas/ruang bermain, guru, program-program pengembangan
yang memadai serta suasana pendidikan yang menunjang.
Fasilitas sarana dan prasarana perlu tersedia secara lengkap di TK agar
penyelenggaraan pelayanan pendidikan bagi anak didik di TK benar-benar berjalan dengan
baik sehingga pertumbuhan dan perkembangan kepribadian anak didik dapat tercapai secara
baik dan benar. (Rizki-03, 2013)
Penyelenggaraan pelayanan pendidikan diperlukan manajemen strategis yang optimal,
mulai dari tahap perencanaan sampai evaluasi guna peningkatan pelayanan
pendidikan. (Wiki, 2015)

B. Tujuan Penelitian Studi Kasus

Pengelolaan merupakan salah satu hal yang sangat harus dilakukan di dalam dunia
pendidikan khususnya di sekolah. Sekolah merupakan salah satu lembaga formal
penyelenggara pendidikan. Maka dari itu sekolah harus mampu menghasilkan produk atau
lulusan yang berkualitas sesuai dengan tuntutan dan tujuan pendidikan. Untuk mewujudkan
tercapainya tujuan pendidikan maka diperlukan pengelolaan yang yang baik di sekolah dalam
memberikan pendidikan kepada setiap peserta didiknya.
Setiap sekolah khususnya Sekolah memiliki sistem, gaya dan cara mengelola
pendidikan di sekolahnya berbeda-beda, namun tujuannya sama yaitu untuk menghasilkan
lulusan yang berkualitas dan sesuai dengan tujuan pendidikan yaitu manusia dewasa, sitem
dan cara tersebut akan mempengaruhi keberhasilan pengelolan pendidikan yang dilaksanakan
oleh sekolah tersebut. Melalui makalah ini penulis mencoba untuk menjelaskan dan
mendeskripsikan sistem pengelolaan pendidikan di TK Pah Tsung, harapan penulis dapat
mengungkapkan kelemahan dari pengelolaan pendidikan di Sekolah tersebut sehingga
penulis dapat memberikan masukan yang bermanfaat untuk perkembangan Sekolah tersebut.

B. Tujuan Penulisan Makalah


Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
2. Menjelaskan pengelolaan pendidikan di TK Pah Tsung.
3. Menjelaskan analisis SWOT (Strenght, Weakness, Opprtunity, Threats) yang
dilakukan di TK Pah Tsung.

C. Manfaatnya

1. Bagi peneliti
Dapat menambah pengetahuan dan wawasan tentang Manajemen Strategi
Pendidikan di TK Pah Tsung

2. Bagi Sekolah
Untuk meminimalisir Hambatan yang terjadi dalam rangka mencapai tujuan.

Hasil dari analisis data penelitian ini dapat dijadikan masukan bagi pengelola
pendidikan, khususnya di TK Pah Tsung Pah Tsung.

D. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian studi kasus ini di TK Pah Tsung, Jl. Komplek City Park Blok A4 Kel.
Cengkaren Timur Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat 11730. Dan untuk memperoleh
data yang akurat. Data-data yang dapat dijadikan referensi peneliti bersumber dari :
1. Kepala Sekolah
2. Dewan Guru
3. Staff Karyawan
4. Komite Sekolah
BAB II

PEMBAHASAN MASALAH

A. Pengelolaan Kepemimpinan di TK Pah Tsung

Hasil pengalaman dan pengamatan penulis selama di TK Pah Tsung, karakteristik


kepemimpinan di TK Pah Tsung adalah sebagai berikut;
1) Kepala sekolah kurang bersikap tegas kepada bawahannya, hal ini menimbulkan
tidak adanya kewibawaan kepemimpinan di mata para guru pada umumnya.
2) Kurang menunjukkan produktifitas kerja yang tinggi, karena keberpihakan terhadap
bawahan.
3) Kurang mampu memberikan kontrol dan koreksi terhadap pekerjaan bawahannya.
4) Pemberian tugas dan kerjasama diserahkan sepenuhnya kepada bawahan tanpa
petunjuk dan saran dari pemimpin.
5) Kurang mampu melaksanakan fungsi sebagai pemimpin khususnya dalam
adminstrasi.
6) Pengambilan keputusan berdasarkan azas kemudahan sehingga selalu mengambil
jalan pintas tanpa mempertimbangkan dampak bagi kemajuan sekolah.
7) Sifat suka menolong dan rendah hati yang dimiliki oleh beliau menjadi dasar bagi
personill di sekolah untuk membantunya dalam menyelsaikan tugas sebagai kepala
sekolah.

Dari uraian di atas tersebut dapat disimpulkan, secara umum kepemimpinan di TK


Pah Tsung sesuai dengan semestinya di mana kepemimpinan berarti kemampaun dan
kesiapan yang dimiliki oleh seseorang untuk dapat mempengaruhi, mendorong, mengajak,
menuntun, menggerakan dan mengarahkan dan kalau perlu memaksa orang atau kelompok
agar menerima pengaruh tersebut dan selanjutnya berbuat sesuatu yang dapat membantu
tercapainya suatu tujuan tentu yang telah ditetapkan.

B. Pengelolaan Kurikulum dan Pembelajaran di TK Pah Tsung

Kurikulum PraKB-KB-TK Pah Tsung menerapkan Kurikulum 2013 PAUD (Pendidikan


Anak Usia Dini) yang disampaikan dalam bahasa Indonesia, bahasa Inggris, dan bahasa
Mandarin sebagai bahasa pengantar kegiatan pengajaran pada keseluruhan proses belajar
mengajar .
Aspek-aspek tumbuh kembang anak meliputi aspek nilai agama dan moral, fisik motorik,
kognitif, sosial emosional, bahasa, dan seni. Pendidikan budi pekerti dan kemandirian
diberikan sesuai dengan tahap perkembangan dan usia anak untuk membentuk karakter
sesuai dengan nilai-nilai sekolah Pah Tsung.
Pengajaran komputer diberikan sebagai pengenalan terhadap dunia Teknologi Informasi.
C. PROGRAM SEKOLAH
Program sekolah di PraKB – KB - TK Pah Tsung meliputi program intra kurikuler, ekstra
kurikuler, program field trip / karyawisata, tamu professional, peringatan hari besar nasional /
agama / sekolah, serta program perpustakaan yang meliputi peminjaman buku, dan reading
report.
Program intra kurikuler adalah program pengajaran seperti yang tercantum di dalam
kurikulum sekolah.
Program ekstra kurikuler diberikan untuk anak TK dengan memilih salah satu kegiatan yang
mereka minati. Program ini wajib diikuti oleh setiap anak TK.
Program Field Trip / karyawisata merupakan kegiatan untuk melihat secara langsung objek
pembelajaran yang dilaksanakan di luar sekolah untuk menambah wawasan, pengenalan
lingkungan dan sebagai sumber belajar yang menunjang kegiatan pembelajaran. Kegiatan ini
dilaksanakan dua kali dalam setahun pelajaran.
Program Tamu Profesional untuk memberikan pengalaman praktis dari tamu profesional
yang memberikan pengalaman dan ilmu kepada anak sesuai usia perkembangan anak.

D. PENILAIAN HASIL BELAJAR


Penilaian hasil belajar di PraKB-KB-TK Pah Tsung mengacu pada pengumpulan secara
sistematis dan menyeluruh tentang proses dan hasil dari pertumbuhan dan perkembangan
yang telah dicapai oleh anak melalui pembelajaran . Penilaian dilaksanakan melalui
observasi, catatan anekdot, percakapan, penugasan, penampilan dan unjuk kerja.

E. Pengelolaan Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana yang ada di TK Pah Tsung sudah sesuai dengan kebutuhan di
masa sekarang. Banyak fasilitas yang dibutuhkan dalam proses pembelajaran yang sudah
terpenuhi seperti media pembelajaran, komputer, LCD Proyektor. Tetapi penggunaannya
belum baik.
Pengelolaan sarana dan prasarana di TK Pah Tsung sudah memenuhi prinsip-prinsip
pengelolaan sarana dan prasarana yakni prinsip tujuan, efisiensi, adminstratif, kejalasan
tanggung jawab dan kehohesifan.

F. Pengelolaan Keuangan di TK Pah Tsung

1. Sumber Dana Pendidikan di TK Pah Tsung


- Dana rutin dari Yayasan
- Sumbangan Wali Murid
2. Alokasi Dana Pendidikan di TK Pah Tsung
- Dana cadangan untuk keperluan khusus seperti dana sosial, biaya penerimaan
tamu
- Dana rutin untuk proses pembelajaran di Sekolah seperti buku sumber, dan ATK.
3. Pertanggung jawaban
- Tanggungjawab keuangan di pegang oleh bendahara bersama kepala sekolah.
- Bendahara melaporkan keuangan dalam bentuk laporan tahunan dan RAPBS.
- Laporan keuangan langsung terpadu pengurus tanpa dibahas dengan personil
sekolah .

6. Teknik hubungan sekolah dengan masyrakat bersifat spontanitas tanpa ada


perencanaan dan media khusus.

G. Pengelolaan Supervisi Pendidikan di TK Pah Tsung

Pelaksanaan supervisi pendidikan di TK Pah Tsung aalah sebagai berikut:


1. Kunjungan kelas secara tidak langsung yang dilakukan oleh kepala sekolah
2. Pertemuan secara pribadi antara supervisi dengan guru untuk membicarakan
masalah-masalah khusus yang dihadapi guru, hal ini dilakukan apabila masalah yang
rumit yang sulit untuk diselesaikan
3. Rapat antar kepala sekolah dengan guru-guru
4. Rapat antar guru di setiap sekolah melalui Forum KKG
5. Supervisi khusus dan spontanitas dari murid kepada guru ketika pembelajaran
6. Supervisi dari guru kepada murid dilakukan melalui forum diskusi secara non
formal antar guru.

Prosedur supervisi pendidikan belum dilakukan secara sistematik seperti:


1. Pengumpulan data
2. Pengumpulan alat penilaian
3. Deteksi kelemahan
4. Memperhatikan Kelemahan
5. Bimbingan
6. Penilaian Kemajuan
BAB III

PROFIL, VISI DAN MISI SEKOLAH

A. Gambaran Umum
TK Pah Tsung berasal dari kata Pah Tsen artinya “Batavia” dan Tsung Sio artinya
Sekolah Menengah yang maksudnya yaitu Sekolah Menengah yang terletak di daerah
Batavia. Dikarenakan mayoritas siswanya adalah keturunan ras Tiong Hoa maka bahasa yang
digunakan adalah bahasa Mandarin. Gedung TK Pah Tsung berada di area Kompleks City
Park blok A4, Cengkareng, Jakarta Barat. TK Pah Tsung mendapat dukungan penuh dari para
alumni dalam wadah sebuah yayasan yang bernama Yayasan Panca Cemerlang. Yayasan ini
adalah lembaga yang menyelenggarakan dan mengelola, membuat konsep, visi, misi serta
strategi pendidikan dan arah kerja sekolah.

B. Profil Sekolah

Nama Sekolah : TK PAH TSUNG


NIS / NPSN : / 69891884
Status Sekolah : Swasts/ Terakreditasi A 2018
Nomor Surat Keputusan : 103/BANPAUDDANPNF/AKR/2018
Nomor Akte Pendirian : 1123.HT 03.01 Tgl 21 Oktober 2002
Pembuat Surat Keputusan : Ny. Warsonah Effendi, SH.
Tahun Pendirian : 2012
E-mail : info_tk@pahtsung.sch.id
Alamat Sekolah : Komplek City Park Blok A4
Kelurahan : Cengkareng Timur
Kecamatan : Cengkareng
Provinsi : Jakarta Barat
Kode Pos : 11730
Luas Tanah : 2000 m2

3.1.2 Visi dan Misi TK Pah Tsung

VISI
Menghasilkan peserta didik yang berperilaku santun, mandiri, dan berkarakter progresif,
optimis, dedikatif, kooperatif serta mampu mengembangkan seluruh aspek kemampuan
dasar

MISI
1. Mendidik peserta didik melalui kegiatan-kegiatan bermakna sehingga terbentuk karakter
positif.
2. Membimbing peserta didik sehingga memiliki kompetensi dasar bahasa, pengetahuan,
seni, fisik motorik, sesuai usia anak.
3. Membina peserta didik sehingga tumbuh minat membaca, minat belajar sambil bermain,
minat bereksperimen, dan minat seni untuk menghasilkan suatu karya.
4. Melatih peserta didik sehingga dapat menggunakan bahasa Indonesia, Mandarin, dan
Inggris dalam berkomunikasi lisan dan tulisan

3.1.3 Susunan Organisasi

STRUKTUR ORGANISASI SEKOLAH


Gambar Struktur Organisasi TK Pah Tsung

KEPALA SEKOLAH

PUSTAKAWAN TATA USAHA

GURU BAHASA GURU BAHASA GURU BAHASA


INGGRIS MANDARIN INDONESIA

PESERTA DIDIK
BAB IV

RENCANA STRATEGIS DAN ANALISIS SWOT

A. Nilai-nilai Strategis TK Pah Tsung


Nilai-nilai strategis TK Pah Tsungmerupakan landasan perwujudan Visi dan Misi
dalam mengimplementasikan kebijakan sekolah, program dan kegiatan yang perlu dimiliki
oleh TK Pah Tsungadalah :
1. Efektivitas proses pembelajaran dengan sasaran meningkatkan kualitas dan mutu
pendidikan.
2. Komitmen, konsisten, dan konsekuen terhadap tujuan dan saran (target) yang telah
ditetapkan.
3. Lebih bertanggung jawab dan mempertanggungjawabkan secara menyeluruh.
4. Memberikan pelayanan yang lebih baik adalah salah satu upaya menumbuhkan
kepercayaan.
5. Bijaksana, dalam pelaksanaan tugas dan pengambilan keputusan dilakukan secara
terencana, tersetruktur dan musyawarah untuk mufakat merupakan perwujudan dari
ciri mandiri budaya kita

B. Analisis SWOT Strategis TK Pah Tsung

Dalam perwujudan kegiatan dilakukan secara dinamis, sinkronisasi, dan sinergi di


dalam lingkungan strategi TK Pah Tsungterdapat 4 analisis SWOT yang dapat
mempengaruhi kinerja TK Pah Tsung, yaitu :

Bagan Analisis Kekuatan SWOT dalam Implementasi Kegitan TK Pah Tsung

SWOT Internal Eksternal


Pengelola Kekuatan Kelemahan Peluang Tantangan
1. UU No. 22 1. Kultur 1.Adanya 1. Pergeseran
tentang Birokrasi lembaga tentang
Pemerintah 2. Etos kerja Komite paradigma
Daerah dan disiplin sekolah terhadap
2. UU No 25 masih kurang 2.Potensi pendidikan
tentang 3. Produktivitas SDM 2. Kurangnya
Perimbangan kerja masih masih perhatian
Keuangan rendah bisa Yayasan
antara Pusat 4. Waskat dikemba terhadap
dan Daerah sangat ngkan Pendidikan
3. UU No. 20 kurang 3.Potensi 3. Perubahan cara
Th 2003 5. Kepercayaan masyarak pengelolaan
SISDIKNAS masyarakat at masih sekolah/
4. PP no 25 Th masih kurang bisa pendidikan
2000 Otonomi thd diberday 4. Kepercayaan
Daerah Pendidikan akan masyarakat
5. PP 19 thn 6. Out put tidak 4.Adanya terhadap
TK Pah Tsung

2005 SPN mampu organisas produktivitas


6. Potensi SDM bersaing i profesi pendidikan
Guru 7. Daya dukung di Tk 5. Pengaruh
7. Budaya sarana dan Kecamat globalisasi
Gotong prasarana an PGRI, 6. Mahalnya dana
Royong kurang UKG, pendidikan
8. Dilakukan 8. Anggaran IGTKI 7. Subsidi
MBS pendidikan dan pendidikan dari
9. Kuriku lum belum ada MGPMP pemerintah
2013 (K13) standarisasi 5.Diberlaku masih kurang
10. Adanya org 9. SDM guru kan nya
fomal dan kurang otonomi
informal 10. Status sosial sekolah
11. Iklim sekolah ekonomi 6.Adanya
yang orangtua persainga
kondusif siswa kurang n tidak
12. Kewena ngan 11. Evaluasi sehat
penuh dalam terhadap 7.Komersia
pengelolaan program listik
13. Komite kerja dunia
Sekolah lembaga pendidik
pendidikan an
lemah
C. Analisis Strategi.

Swot Internal Eksternal


Pengelola Kekuatan Kelemahan Peluang Tantangan
1. Transparansi 1. Konflik eksternal 1. Adanya biaya 1. Tuntutan
2. Komitmen 2. Konflik internal APBD Khusus masyarakat
3. Konsisten 3. Pengawasan tidak 2. Dapat makin tinggi
4. Demokratisasi kontinue kesempatan 2. Motivasi etos
5. Dedikasi 4. Evaluasi yang sama kerja menurun
TK Pah Tsung

6. Tanggungung program rendah 3. Penataran- 3. Penegakan


jawab /kurang penataran aturan yang
7. Reward 5. Pendelegasian 4. Dilakukan jelas
8. Funished wewenang belum secara asal-
9. Percepatan ada asalan
kenaikan pangkat 6. Penghargaan dan
10. Terpenuhinya hukuman tidak
tuntutan jelas
masyarakat

D. Analisis Lingkungan
1. KEKUATAN :
 Adanya komitmen yang tinggi dan konsisten dari sekolah.
 Komunikasi yang terjalin baik antar guru.
 Lingkungan kerja yang kondusif, baik fisik non fisik.
 Prasarana dan sarana sekolah sebagian telah ada.
 Memiliki tenaga pengajar yang cukup

2. KELEMAHAN :
 Program kurikulum belum didukung oleh bahan ajar yang memadai.
 Kompetisi substansi dan metodologi pembelajaran di kalangan guru belum
memadai.
 Sebagian besar guru masih enggan untuk terus belajar.
 Jumlah guru yang berkualitas semakin berkurang.
 Prasarana dan sarana sekolah masih kurang.
 Dana yang tersedia masih kurang memadai.

3. PELUANG :
 Adanya tekad yayasan untuk selalu meningkatkan kualitas guru/ tenaga pengajar.
 Adanya kerjasama/ kemitraan yang baik dengan antar sekolah, masyarakat.
 Makin banyaknya masyarakat yang ingin menyekolahkan anaknya.
 Kemajuan pengetahuan dan teknologi yang semakin berkembang.
4. ANCAMAN :
 Persaingan antar lembaga sekolah sejenis makin intens.
 Tuntutan akuntabilitas dari pihak-pihak berkepentingan makin meningkat.
 Tuntutan Guru yang Profesional semakin tinggi.
 Tuntutan kredibilitas Kepala Sekolah semakin tinggi.

E. Faktor Faktor Kunci Keberhasilan


Setelah mengidentifikasi factor kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman, maka
faktor-faktor kunci keberhasilan yang dapat diidentifikasi adalah sebagai berikut:
1. Kepemimpinan yang kuat.
2. Sekolah memiliki budaya mutu.
3. Sumber daya manusia yang handal dengan memiliki komitmen, dedikasi dan integritas
yang tinggi dalam pelaksanaan tugas.
4. Pengelolaan tenaga kependidikan yang efektif.
5. Sekolah memiliki team work yang kompak cerdas dan dinamais.
6. Sekolah memiliki kemandirian.
7. Partisipasi warga sekolah dan masyarakat.
8. Sekolah memiliki transparansi.
9. Peningkatan kualitatif dan kuantitatif output sekolah.
10. Sekolah melakukan evaluasi dan perbaikan secara berkelanjutan.
BAB V

SILABUS, RPP DAN EDS

A. Telah SILABUS , RPP K13

Analisis silabus ; Analisis Kurikulum 2013

Salah satu perbedaan yang cukup signifikan antara Kurikulum 2006 (KTSP) dengan
Kurikulum 2013 yaitu berkaitan dengan perencanaan pembelajaran. Dalam Kurikulum 2006,
kegiatan pengembangan silabus merupakan kewenangan satuan pendidikan, namun dalam
Kurikulum 2013 kegiatan pengembangan silabus beralih menjadi kewenangan pemerintah,
kecuali untuk mata pelajaran tertentu yang secara khusus dikembangkan di satuan pendidikan
yang bersangkutan.

Meski tidak lagi direpotkan membuat silabus sendiri (diambil alih kewenangan guru?),
seorang guru tetap saja dituntut untuk dapat memahami seluruh pesan dan makna yang
terkandung dalam silabus, terutama untuk kepentingan operasionalisasi pembelajaran.
Analisis Kurikulum 2013

penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Rencana Kegiatan Harian) pada kurikulum


2013 masih tetap menjadi kewenangan dari guru yang bersangkutan, yaitu dengan berusaha
mengembangkan dari Buku Babon (termasuk silabus) yang telah disiapkan pemerintah.
Terdapat nuansa yang berbeda dengan RPP yang dikembangkan selama ini dengan RPP pada
kurikulum 2013, diantaranya:

 Langkah-langkah pembelajaran tidak lagi mencantumkan secara eksplisit dan detil


tentang siklus eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi, tetapi telah terbingkai secara
utuh, dengan merujuk pada metode pembelajaran yang dipilih.
 Nilai-nilai dalam pendidikan karakter tidak hanya sekedar “ditempelkan” dalam
rumusan tujuan atau langkah-langkah pembelajaran.
 Dan yang paling utama, pendekatan pembelajaran yang hendak dikembangkan telah
menggambarkan sebuah proses pembelajaran yang lebih mengedepankan peran aktif
siswa dalam mengkonstruksi pengetahuan dan keterampilannya. Sementara
guru lebih banyak menampilkan perannya sebagai pembimbing dan fasilitator belajar
siswa (lihat langkah-langkah dalam kegiatan inti). Analisis Kurikulum 2013

B. Kelebihan dan Kekurangan RPPM/RPPH K13

Keunggulan kurikulum 2013

1. Siswa lebih dituntut untuk aktif, kreatif dan inovatif dalam setiap pemecahan masalah
yang mereka hadapi di sekolah.
2. Adanya penilaian dari semua aspek. Penentuan nilai bagi siswa bukan hanya didapat
dari nilai ujian saja tetapi juga didapat dari nilai kesopanan, religi, praktek, sikap dan
lain-lain.
3. Munculnya pendidikan karakter dan pendidikan budi pekerti yang telah diintegrasikan
ke dalam semua program studi.
4. Adanya kompetensi yang sesuai dengan tuntutan fungsi dan tujuan pendidikan
nasional.
5. Kompetensi yang dimaksud menggambarkan secara holistic domain sikap,
ketrampilan, dan pengetahuan.
6. Banyak kompetensi yang dibutuhkan sesuai perkembangan seperti pendidikan
karakter, metodologi pembelajaran aktif, keseimbangan soft skills dan hard skills,
kewirausahaan.
7. Hal yang paling menarik dari kurikulum 2013 ini adalah sangat tanggap terhadap
fenomena dan perubahan sosial. Hal ini mulai dari perubahan sosial yang terjadi pada
tingkat lokal, nasional, maupun global.
8. Standar penilaian mengarahkan kepada penilaian berbasis kompetensi seperti sikap,
ketrampilan dan pengetahuan secara proporsional.
9. Mengharuskan adanya remediasi secara berkala.
10. Sifat pembelajaran sangat kontekstual.
11. Meningkatkan motivasi mengajar dengan meningkatkan kompetensi profesi, pedagogi,
sosial dan personal.
12. Ada rambu-rambu yang jelas bagi guru dalam melaksanakan proses pembelajaran
(buku induk)
13. Guru berperan sebagai fasilitator
14. Diharapkan kreatifitas guru akan semakin meningkat
15. Efisiensi dalam manajemen sekolah contohnya dalam pengadaan buku, dimana buku
sudah disiapkan dari pusat
16. Sekolah dapat memperoleh pendampingan dari pusat dan memperoleh koordinasi dan
supervise dari daerah
17. Pembelajaran berpusat pada siswa dan kontekstual dengan metode pembelajaran yang
lebih bervariasi
18. Penilaian meliputi aspek kognitif, afektif, psikomotorik sesuai proporsi
19. Ekstrakurikuler wajib Pramuka meningkatkan karakter siswa terutama dalam
kedisiplinan, kerjasama, saling menghargai, cinta tanah air dan lain-lain.

Kelemahan kurikulum 2013

1. Guru banyak salah kaprah, karena beranggapan dengan kurikulum 2013 guru tidak
perlu menjelaskan materi kepada siswa di kelas, padahal banyak mata pelajaran yang
harus tetap ada penjelasan dari guru.
2. Banyak sekali guru-guru yang belum siap secara mental dengan kurikulum 2013 ini,
karena kurikulum ini menuntut guru lebih kreatif, pada kenyataannya sangat sedikit
para guru yang seperti itu, sehingga membutuhkan waktu yang panjang agar bisa
membuka cakrawala berfikir guru, dan salah satunya dengan pelatihan-pelatihan dan
pendidikan agar merubah paradigm guru sebagai pemberi materi menjadi guru yang
dapat memotivasi siswa agar kreatif.
3. Kurangnya pemahaman guru dengan konsep pendekatan scientific
4. Kurangnya ketrampilan guru merancang RPP
5. Guru tidak banyak yang menguasai penilaian autentik
6. Tugas menganalisis SKL, KI, KD buku siswa dan buku guru belum sepenuhnya
dikerjakan oleh guru, dan banyaknya guru yang hanya menjadi plagiat dalam kasus
ini.
7. Tidak pernahnya guru dilibatkan langsung dalam proses pengembangan kurikulum
2013, karena pemerintah cenderung melihat guru dan siswa mempunyai kapasitas
yang sama.
8. Tidak adanya keseimbangan antara orientasi proses pembelajaran dan hasil dalam
kurikulum 2013 karena UN masih menjadi factor penghambat.
9. Terlalu banyak materi yang harus dikuasai siswa sehingga tidak setiap materi bisa
tersampaikan dengan baik, belum lagi persoalan guru yang kurang berdedikasi
terhadap mata pelajaran yang dia ampu.
10. Beban belajar siswa dan guru terlalu berat, sehingga waktu belajar di sekolah terlalu
lama.
11. Timbulnya kecemasan khususnya guru mata pelajaran yang dihapus yaitu KPPI, IPA
dan Kewirausahaan dan terancam sertifikasiya dicabut.
12. Sebagian besar guru masih terbiasa menggunakan cara konvensional
13. Penguasaan teknologi dan informasi untuk pembelajaran masih terbatas.
14. Guru tidak tiap dengan perubahan
15. Kurangnya kekmampaun guru dalam proses penilaian sikap, ketrampilan dan
pengetahuan secara holistic.
16. Kreatifitas dalam pengembangan silabus berkurang
17. Otonomi sekolah dalam pengembangan kurikulum berkurang
18. Sekolah tidak mandiri dalam menyikapi kurikulum
19. Tingkat keaktifan siswa belum merata
20. KBM umumnya saat ini mash konvensional
21. Belum semua guru memahami sistem penilaian sikap dan ketrampilan.
22. Menambah beban kerja guru.
23. Citra sekolah dan guru akan menurun jika tidak berhasil menjalankan kurikulum 2013
24. Pramuka menjadi beban bagi siswa yang tidak menyukai Pramuka, sehingga ada
unsur keterpaksaan.

C. Evaluasi Diri Sekolah ( EDS )


Evaluasi Diri Sekolah ( EDS )
Untuk mengetahui sejauh mana keterlaksanaan program sekolah seperti yang sudah
direncanakan, maka kami menyusun EDS (Evaluasi Diri Sekolah). Dengan EDS ini kita
akan mengetahui kekurangan-kekurangan yang ada dan bersama seluruh warga sekolah
mencari solusi untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan tersebut guna mewujudkan
visi sekolah. Berikut ini TK Pah Tsung di Komplek City Park Blok A4 Cengkareng
Timur, Jakarta Barat 11730.
BAB VI

PENUTUP

Mutu pendidikan adalah derajat keunggulan dalam pengelolaan pendidikan secara efektif
dan efisien untuk melahirkan keunggulan akademis dan ekstrakurikuler pada peserta didik
yang dinyatakan lulus untuk satu jenjang pendidikan atau menyelesaikan program
pembelajaran tertentu. Sehingga dapat membantu sekolah dalam upaya memenuhi delapan
Standar Nasional Pendidikan yang berdampak kepada primanya layanan kepada peserta
didik, orang tua, masyarakat dan pemangku kepentingan.

Dengan Studi Kasus Manajemen Strategi dalam Pendidikan ini pula dapat membantu
kami dalam memprioritaskan program-program yang akan dilaksanakan dalam satu tahun.
Sehingga kegiatan yang telah diprogramkan akan terlaksana secara efektif dan efisien dalam
rangka mencapai tujuan yaitu terwujudnya pendidikan yang berkualitas.

Anda mungkin juga menyukai