Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH PRAKTIKUM SWAMEDIKASI

JERAWAT

Instruktur: Dwi Kurniawati Sambodo S,farm Msi Apt

Disusun Oleh:

Nama : Rismayanti

NIM : 34.17.0207

Kelas : A/DF/III

PROGRAM STUDI D3 FARMASI

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SURYA GLOBAL

YOGYAKARTA

2018

1
KATA PENGANTAR

Pengobatan sendiri atau swamedikasi merupakan hal penting yang harus diperhatikan oleh
seorang farmasis, terutama bagi profesi Apoteker. Banyak masyarakat kita yang cenderung untuk
menggunakan atau mengkonsumsi obat-obatan tanpa memeriksakan dirinya terlebih dahulu ke
Dokter.

Untuk penyakit-penyakit ringan seperti herawat, pasien biasanya langsung membeli obat
bebas di apotik terdekat, sehingga peran Apoteker dituntut untuk lebih mengarahkan pasien agar
dapat melakukan swamedikasi yang benar dan tepat

Makalah ini dibuat selain untuk menambah pengetahuan kita tentang swamedikasi, juga
untuk memberikan informasi kepada masyarakat/pembaca agar dalam melakukan pengobatan sendiri
pada penyakit jerawat harus sesuai dengan gejala yang timbul, sesuai dosis, dan lama pengobatan
dilakukan. Semoga makalah ini bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya.

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................................................2

DAFTAR ISI .............................................................................................................................................3

BAB 1 PENDAHULUAN...........................................................................................................................4

A. Latar belakang...........................................................................................................................4
B. Rumusan masalah.....................................................................................................................4
C. Tujuan ......................................................................................................................................4

BAB 2 PEMBAHASAN............................................................................................................................5

A. Pengertian jerawat..................................................................................................................5
B. Skema identifikasi jerawat.......................................................................................................8
C. Anjuran untuk pasien..............................................................................................................9
D. Tips pemberian obat................................................................................................................9
E. Pilihan terapi............................................................................................................................9
F. Contoh produk obat...............................................................................................................11
BAB 3 PENUTUP..................................................................................................................................13

A. Kesimpulan................................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................................................14

3
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Salah satu penyakit kulit yang merisaukan remaja dan dewasa adalah jerawat, karena
dapat mengurangi kepercayaaan diri seseorang (1). Jerawat adalah penyakit kulit yang terjadi
akibat peradangan menahun kelenjar polisebasea yang ditandai dengan adanya komedo,
papul, pustul, nodus, dan kista pada tempat predileksi. Jerawat merupakan kelainan kulit yang
bersifat umum, menyerang hampir pada semua remaja yang berusia16-19 tahun, bahkan
dapat berlanjut hingga usia 30 tahun (2).
Munculnya jerawat sering terjadi pada masa pubertas, tubuh mengalami perubahan
hormonal disertai peningkatan jumlah kelenjar minyak. Peningkatan produksi minyak
mengakibatkan muara kelenjar tersumbat dan timbul bintil-bintil kasar pada kulit (komedo).
Penyumbatan dapat pula akibat sisa kulit mati, sisa kosmetik atau kotoran pada kulit yang
disebabkan oleh peningkatan hormon. Kadar hormon androgen yang disebut sebagai
penyebab jerawat, sepanjang masa kehidupan perempuan, kadarnya relatif tidak turun secara
drastis. Ini memungkinkan jerawat muncul dalam masa kehidupan perempuan. Hormon
androgen ini berasal dari suatu mekanisme perubahan lemak, khususnya kolesterol.
B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian jerawat
2. Gambarkan skema identifikasi jerawat
3. Sebutkan anjuran yang dapat di beritahukan kepada pasien
4. Sebutkan tips-tips pemberian obat pada pasien
5. Sebutkan pilihan terapi apa saja yang dapat di informasikan kepada pasien
6. Sebutkan contoh produk obat jerawat yang dapat di gunakan oleh pasien
C. Tujuan
1. Mahasiswa mampu mengetahui apa yang dimaksud dengan jerawat
2. Mahasiswa mampu menggambarkan skema identifikasi jerawat
3. Mahasiswa mampu menyebutkan anjuran yang dapat di beritahukan kepada pasien
4. Mahasiswa mampu menyebutkan tips-tips pemberian obat pada pasien
5. Mahasiswa mampu menyebutkan pilihan terapi apa saja yang dapat di informasikan
kepada pasien
6. Mahasiswa mampu menyebutkan contoh produk obat jerawat yang dapat di gunakan
oleh pasien penderita jerawat.

4
BAB 2

PEMBAHASAN
A. Pengertian jerawat
Jerawat adalah kondisi kulit yang tidak normal disebabkan oleh gangguan produksi
dari kelenjar minyak yang berlebihan. Kelebihan produksi kelenjar minyak ini akan
menyebabkan penyumbatan pada saluran folikel rambut dan pada pori-pori kulit. Jerawat
akan menyebabkan peradangan dimana kulit akan membengkak dan menjadi kemerah-
merahan.
Jerawat atau yang dikenal dengan bahasa medis acne vulgaris merupakan penyakit
yang terjadi akibat terganggunya aliran sebum oleh benda asing (sering dinamakan komedo)
sehingga terbentuk pimple yang diikuti infeksi ringan. Jerawat biasanya terjadi di wajah, yaitu
di dahi, pipi, dan hidung. Selain itu, jerawat juga terjadi di dada dan punggung. Pangkal
penyakit ini adalah adanya sebum yang banyak diproduksi. Jerawat biasanya muncul pada saat
pubertas atau dewasa muda pada saat kelenjar tersebut mulai aktif. Ada banyak faktor yang
bisa menyebabkan munculnya jerawat pada wajah seperti disebabkan karena penumpukan
lemak yang disertai radang, keturunan, ras, makanan berlemak dan infeksi kuman yang
membentuk kantong kecil dan kista. Yang tidak bisa dihindari adalah aktifitas hormon yang
mendorong produksi minyak lebih dari biasanya sehingga memicu timbulnya jerawat.
1. Jenis-jenis jerawat
Jenis-jenis jerawat berdasarkan tingkat berat ringannya penyakit terbagi
menjadi 3 skala, yaitu
 Ringan
Meliputi komedo: whitehead (komedo tertutup) dan Blackhead (komedo
terbuka). Whitehead (komedo tertutup) merupakan kelainan berupa bintil
kecil dengan lubang kecil atau tanpa lubang karena sebum yang biasanya
disertai bakteri menumpuk di folikel kulit dan tidak bisa keluar. Blackhead
(komedo terbuka) merupakan perkembangan lebih lanjut dari komedo
tertutup, terjadi ketika folikel terbuka di permukaan kulit sehingga sebum,
yang mengandung pigmen kulit melanin, teroksidasi dan berubah menjadi
coklat/hitam. Blackhead dapat berlangsung lama karena proses pengeringan
komedo di permukaan kulit berlangsung lambat.
 Sedang
meliputi: papule, pustule dan nodule. Papel terjadi ketika dinding folikel
rambut mengalami kerusakan atau pecah sehingga sel darah putih keluar dan

5
terjadi inflamasi di lapisan dalam kulit. Papel berbentuk benjolan-benjolan
lunak kemerahaan di kulit tanpa memiliki kepal. Pustule terjadi beberapa hari
kemudian ketika sel darah putih keluar ke permukaan kulit. Pustel berbentuk
benjolan merah dengan titik putih atau kuning di tengahnya yang
mengandung sel darah putih.Nodule, Bila folikel pecah di dasarnya maka
terjadi benjolan radang yang besar yang sakit bila disentuh. Nodus biasanya
terjadi akibat rangsang peradangan oleh fragmen rambut yang berlangsung
lama
 Berat
Meliputi abses dan sinus (akne kongloblata)
Abses kadang beberapa papel atau pustel mengalami pengelompokan
dengan membentuk abses yang berwarna kemerahan, nyeri dan cenderung
mengeluarkan bahan berupa campuran darah, nanah dan sebum. Pada
proses penyembuhan kelainan ini meninggalkan jaring parut yang luas. Jenis
jerawat paling berat (acne konglobata).Sering terdapat di lekukan samping
hidung, hidung, rahang dan leher. Kelainan berupa garis linier dengan ukuran
panjang bisa mencapai 10 cm dan mengandung beberapa saluran sinus atau
fistel yang menghubungkan sinus dengan permukaan kulit. Penyembuhan
jerawat ini memakan waktu berbulan-bulan, bahkan tahun dan dapat kambuh
lagi bila mengalami proses inflamasi. Sinus harus ditangani dengan
pembedahan.
2. Patofisiologi jerawat
Secara patofisiologi, terjadinya jerawat dipahami sebagai hasil keterlibatan
empat faktor yaitu:
 Peran hormon androgen (hormon seksual) yang menstimulasi aktivitas
kelenjar sebasea (kelenjar minyak) sehingga produksi minyak/sebum
pada kulit meningkat
 Proses keratinisasi (penumpukan sel-sel kulit mati) yang tidak normal
yang menutupi folikel atau saluran dari unit polisebasea merupakan cikal
bakal terbentuknya komedo
 Proliferasi (pertumbuhan) dari bakteri propionibacterium acnes
penyebab jerawat
 Proses inflamsi atau peradangan pada unit pilosebasea.

6
3. Gejala dan tanda jerawat
Gejala dari jerawat sendiri bisa bermacam-macam tergantung dari tingkat
keparahan jerawat yang dialami. Akan tetapi, beberapa gejala dan tanda yang
umumnya sering dirasakan yaitu benjolan kecil yang berwarna kemerahan, kulit yang
berminyak dengan bintik-bintik hitam dan putih (komedo) dan atau disertai
peradangan, jerawat berbentuk kista dan bila pecah akan mengeluarkan nanah
maupun darah, teras gatal serta terasa sakit apabila ditekan.
4. Faktor yang mempengaruhi timbulnya jerawat

Adapun faktor-faktor yang dapat menyebabkan munculnya jerawat pada wajah,


yaitu :
 Penumpukan lemak yang disertai radang
 Makanan berlemak
 Infeksi kuman yang membentuk kantong kecil dan kista
 Aktifitas hormon yang mendorong produksi minyak lebih dari biasanya
5. Cara menjegah timbulnya jerawat
Sebelum jerawat muncul di wajah ada baikknya kita melakukan
beberapa treatment agar wajah kita tetap bersih, mulus serta bebas dari yang
namanya jerawat. Berikut beberapa rekomendasi atau terapi non-farmakolgi
yang dapat diberikan agar kita dapat mencegah menculnya jerawat yaitu:

 Cuci muka dengan air hangat 2 kali sehari dan sedikit mungkin dengan sabun
lembut guna menghilangkan lemak yang berlebihan dari permukaan kulit.
Kemudian dikeringkan dengan hati-hati, tetapi jangan digosok untuk
menghindari iritasi.
 Jangan memijat jerawat atau menggaruknya dengan jari karena hal ini seringkali
dapat merusak kulit dengan terjadinya infeksi, yang bisa meradang dan
meninggalkan bekas.
 Efek baik dari diet seperti makanan berlemak untuk menghindari timbulnya
jerawat
 Makan makanan berserat seperti sayuran dan buah-buahan.

7
B. Skema identifikasi penyakit (jerawat)

Pasien datang dengan


bintil-bintil Merah pada
wajah,leher,dada,dan
atau punggung.

apakah bintik apakah bintil-bintil jerawat


tersebut tampak berisi materi
mengalami purulen (pus∕nanah) di
infeksi dalamnya?

apakah tampak mungkin ini adalah mungkin ini adalah papul atau apakah jerawat
bintik hitam kecil di komedo hitam yang komedo yang mengalami yang mengalami kemungkinan ini
tengah-tengah tiap ditandai dengan adanya inflamasi∕infeksi, dengan inflamasi adalah kista, bentuk
bintik hitam kecil yang ttanda-tanda berupa bintil-
bintil bintil kecil, keras dan berwarna berukuran besar- jerawat paling berat
menonjol di tengah merah. lihat anjuran untuk besar dan banyak? yang menimbulkan
masing-masing binttil pasien. rasa nyeri lebih
hebat dan
cenderung
meninggalkan bekas
berupa jaringan
kemungkinan itu adalah mungkin ini adalaah pustula atau
komedo putih yang
lihat anjuran lihat anjuran untuk parut.
terlihat sebagai bintik untuk pasien inflamasi ∕infeksi komedo yang pasien
kecil putih di tengah- ditandai dengan lesi yang
tengah nodul. mengandung pus∕nanah berwarna
kekuningan di tengahnya

berikan pengobatan yang


sesuai atau rujuk ke dokter
spesialite kulit
8
C. Anjuran untuk pasien
 Untuk mengatasi jerawat, tidak perlu mencuci muka sesering mungkin, wajah cukup
dibasuh dengan sabun atau pengganti sabun yang bersifat ringan dan tidak membuat
kulit kering (dan bukan sabun antiseptik).
 Hindari penggunaan astringen,scrub yang bersifat abrasif atau hars soaps
 Penggunaan miinyak atau produk kosmetik yang berbahan dasar minyak dan lemak
dapat memperburuk kondisi jerawat.
 Gunakan kosmetik berbahan dasar air,untuk menghilangkan riasan wajah,gunakan
gentle maka-up remover sebelum tidur malam.
 Hindari memegang-megang wajah dengan tangan atau hjari-jari tangan.
D. Tips pemberian obat
 Informasikan kepada pasien mengenai pengobatan yang diberikan, mencakup nama
obat,dosis,frekuensi penggunaan, cara penggunaan yang tepat,dll.
 Jika terjadi eksaserbasi atau kekambuhan walaupun sudah diberikan terapi atau jika
jerawat tidak kunjung membaik,anjurkan penderita untuk segera berobat ke dokter
spesialit kulit.
E. Pilihan terapi
1. Terapi non farmakologi
 Menggosok kulit (scrubbing) atau mencuci wajah secara berlebihan tidak perlu
dilakukan sebab tidak membuka atau membersihkan pori dan mungkin berdampak
pada iritasi kulit.
 Penggunaan zat pembersih yang lembut dan yang tidak menyebabkan kering penting
diperhatikan untuk menghindari iritasi dan kulit kering selama terapi acne.
 Jangan memencet atau memecahkan jerawat karena dapat meninggalkan bekas
berupa jaringan parut pada kulit.
 Asupan gizi seimbang juga bermanfaat membantu menjaga kesehatan kulit usahakan
untuk tetap rileks. Stres diketahui merupakan salah satu faktor penyebab timbulnya
akne.
 Cegah kosmetik yang berminyak dan pelembab.
2. Terapi farmakologi
 Benzoil peroksida (Benzolac)Adalah zat keratolitik yang juga berdaya bakteriostatis
terhadap kuman jerawat.
Benzoilperoksida (Benzolac) berupa krim atau gel 5% yang dioleskan pada jerawat 2
kali sehari dalam kondisi kulit bersih. Untuk efek yang lebih baik dapat diganti dengan

9
krim 10%. Efek samping berupa terjadinya iritasi kulit dengan gejala kemerahan, kulit
berserpih dan gatal. Bila satu atau lebih efek ini muncul, pengobatan sebaiknya
dilanjutkan dengan sediaan yang kadarnya lebih rendah, atau dihentikan sama sekali
dan berkonsultasi pada dokter. Selama pengobatan dengan gel sebaiknya
menghindari sinar matahari. Tidak boleh digunakan pada kulit yang rusak dan wanita
hamil dapat menggunakannya dengan aman (Tan, 2010).
 Asam salisilat
Asam salisilat berkhasiat sebagai fungistatik, bakteriostatik, dan keratolitik. Asam
salisilat berupa lotion atau krim (10%) yang dioleskan 2 kali sehari. Efek samping
berupa iritasi, rasa terbakar, dan gatal-gatal (Tan, 2010).
 Sulfur atau belerang endap
Sulfur atau belerang endap merupakan obat jerawatn yang berupa suspensi yang
berguna sebagai obat germisida, fungisida, parasitisida, dan keratolitik. Aturan pakai
sulfur dengan cara dioleskan pada kulit yang berjerawat. Efek samping yang
ditimbulkan berupa iritasi. Hal yang harus diperhatikan adalah hindari kontak dengan
mata, mulut, dan mukosa (Azis, 2008).
 Antibiotik
Beberapa penelitian mengungkapkan penggunaan obat anti jerawat lebih efektif jika
digunakan dengan tambahan antibiotik. Antibiotik baik oral ataupun topikal dapat
mengurangi populasi dari P acne secara in vivo. Antibiotik yang biasanya
dikombinasikan dengan obat jerawat topikal adalah antibiotik clindamycin,
tetrasikline, eritromycine, atau doxycycline (Strauss, Chair, Krowchuk, et.al, 2007).
3. Pengobatan tradisional
 Jeruk nipis (Citrus aurantium), yang dioleskan pada wajah pada malam hari sebelum
tidur dan baru dibersihkan pada pagi harinya, ini dapat menjadi solusi untuk
mengobati jerawat.
 Tumbukan Daun Jambu biji juga berfungsi mengobati jerawat dan menghaluskan
kulit wajah. Oleskan di wajah kemudian di diamkan beberapa menit. Sama seperti
halnya penggunaan masker.
 Pepaya. Alternatif pertama adalah pepaya yang telah matang di lumat dan di
campur dengan air sedikit saja hingga menjadi adonan kental bisa anda gunakan
sebagai masker untuk mengobati dan membasmi jerawat. Kemudian alternatif
kedua adalah gunakan sebagai masker tumbukan daunnya.

10
 Tomat. Buah ini ampuh juga sebagai tips obat jerawat. Pilih buah tomat yang sudah
masak dibelah dua atau 3, kemudian langsung dipakai untuk menggosok wajah
berjerawat
 Lidah buaya, yaitu dengan cara mengoleskan batang lidah buaya pada bagian yang
tumbuh jerawat,dan lakukan berulang-ulang setiap pagi dan sore hari.
F. Contoh produk obat jerawat
 Preparat akne
1. Acne feldin
2. Bioacne
3. Evalen
4. Nomika
5. Zelilis
 Vitamin C
1. Biferce
2. Corbavit
3. Probio-C
4. Sankorbin
5. Vicee 500
Hormon kartikosteroid
1. Cortidex
2. Ersolon
3. Ketricin tablet
4. Tropidol
5. Metrison
 Antibiotik
1. Clinex
2. Ikamicetin Salep
3. Bactoderm
4. Lindacyn
5. Bactroban
 Emolien, pembersih kulit,dan pelindung kulit
1. Anti stries
2. Biolastin
3. Biiotopix krim

11
4. Physiogel krim dan lotion
5. Xepagel krim

12
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
 Jerawat adalah kondisi kulit yang abnormal dikarenakan gangguan produksi dari
kelenjar minyak yang berlebihan. Kelebihan produksi kelenjar minyak ini atau
sebaceous gland akan menyebabkan penyumbatan pada saluran folikel rambut dan
pada pori-pori kulit. Jerawat dapat timbul di karenakan beberapa faktor penyebab.
Seperti :
1. Produksi kelenjar minyak yang berlebih
2. penyumbatan pori-pori pada wajah
3. Infeksi dari bakteri akibat kurangnya perhatian terhadap kebersihan wajah
 Jenis-jenis jerawat
Jenis-jenis jerawat berdasarkan tingkat berat ringannya penyakit terbagi
menjadi 3 skala, yaitu
1. Ringan
2. Sedang
3. Berat

13
DAFTAR PUSTAKA
 Anonim, 2017, ISO Indonesia, Volume 51, PT. Isfi Penerbitan, Jakarta.
 Anonim,20 , MIMS Indonesia Petunjuk Konsultasi,Edisi ,20 ∕20 .Jakarta :
penerbit asli (MIMS Pharmacy Guide)
 https:∕∕www.scribd.com∕doc∕309477905∕Makalah-Swamedikasi-Kasus-Jerawat
 https:∕∕www.scribd.com∕doc∕176507821∕Makalah-Swamedikasi-For-Jerawat

14

Anda mungkin juga menyukai