OLEH :
STAMBUK : A1C414081
KELOMPOK :IA
A. Latar Belakang
kemiri, kelapa sawit, dan lain-lain. Kelapa, kemiri dan kelapa sawit merupakan
tumbuhan yang dapat menghasilkan minyak dari bijinya. Dari buah tersebut akan
sokhlet (ekstraksi padat cair). Suatu ekstraksi sokhlet ini dilakukan untuk
memisahkan dua zat atau komponen dalam suatu bahan. Ekstraksi biasanya
digunakan untuk memisahkan dua zat berdasarkan beda kelarutan antara satu zat
dengan zat lain. Ekstraksi yang dilakukan dengan pemisahan menggunakan alat
keefisienan dari pelarut tersebut tinggi. Umumnya metode ini digunakan untuk
memisahkan minyak. Prinsip dari metode ini adalah mengekstrak minyak dengan
a. Dapat merangkai alat untuk sistem ekstraksi padat cair dan dapat memahami
C. Prinsip Percobaan
dissolved like, lemak dan minyak merupakan senyawa non polar akan larut dalam
A. Ekstraksi Sokhlet
Ekstraksi adalah pemisahan satu atau beberapa bahan suatu padatan atau
Terjadi kontak antar muka bahan dan pelarut sehingga pada bidang muka terjadi
pengendapan massa dengan cara difusi. Bahan ekstraksi yang telah bercampur
dengan pelarut maka pelarut menembus kapiler dalam suatu bahan padat dan
dalam bahan ekstraksi. Serta dengan cara difusi akan terjadi keseimbangan
pelarut yang dipilih dimana zat yang diinginkan dapat larut. Bahan-bahan obat
yang berasal dari tumbuh-tumbuhan tidak perlu diproses lebih lanjut kecuali di
yang paling efisien dalam menghasilkan minyak yang berkualitas. Pelarut yang
ideal adalah yang mempunyai sifat-sifat: tidak toksik, tidak bersifat eksplosif,
mempunyai interval titik didih yang sempit, daya melarutkan, mudah dan murah
(Darmawan, 2004).
B. Klasifikasi Kemiri
berasal dari famili Euphorbiceae. Kemiri pada mulanya berasal dari Hawaii
kemudian tersebar sampai ke Polynesia Barat lalu ke Indonesia dan Malaysia. Di
Indonesia sendiri, kemiri tersebar ke berbagai propinsi dan dapat tumbuh dengan
kemiri meningkat dari tahun ke tahun sehingga kemiri menjadi komoditas dalam
manusia. Batang kayunya digunakan sebagai bahan pembuat pulp dan batang
korek, daunnya dapat digunakan sebagai obat tradisonal, bijinya biasa digunakan
nyamuk bakar dan arang. Kandungan minyak dalam biji kemiri tergolong tinggi,
yaitu 55 – 66% dari berat bijinya. Komponen utama penyusun minyak kemiri
adalah asam lemak tak jenuh, namun mengandung juga asam lemak jenuh dengan
persentase yang relatif kecil. Minyak kemiri yang terkandung dalam bijinya juga
memiliki banyak manfaat, antara lain bahan pembuat cat, pernis, sabun, obat,
Tanaman kemiri merupakan tanaman tropis yang dapat tumbuh subur pada
tanah yang berpasir dan tanah yang kurang subur sekalipun. Tanaman ini biasanya
ditemukan pada ketinggian 150 – 1000 meter di atas permukaan laut. Biji kemiri
mengandung 50% - 60% berat minyak. Minyak kemiri dapat diperoleh dengan
cara diperas ataupun dengan cara ekstraksi. Jika diperas dalam kondisi dingin,
minyak yang keluar akan berwarna kuning muda serta rasa dan bau yang enak.
Namun jika diperas dalam kondisi yang panas, minyak yang keluar akan berwarna
gelap serta bau dan rasanya tidak enak. Minyak kemiri mempunyai sifat-sifat
unik, yaitu minyak ini mudah mengering bila dibiarkan di udara terbuka. Oleh
yangtinggi karena sebagian besar tersusun oleh asamlemak tak jenuh dan
asam lemak tak jenuh yang tinggi danmemang dapat berfungsi sebagai minyak
pengering. Selain itu, minyak biji kemiri juga dapatterbakar sehingga dapat
bahkan sekarang ini sudah mulai ditelitikegunaan minyak kemiri untuk dijadikan
C. Minyak
Lemak terdiri dari unsur C, H dan O yang mempunyai sifat tidak larut
dalam air, tetapi larut dalam bahan organik misalnya Eter, Petroleum Spirit,
Trigliserida yang dalam suatu ruang berbentuk cair. Tumbuhan dan hewan
mempunyai molekul kimia lemak yang serupa, tetapi secara kuantitatif berbeda
dan sangat bervariasi untuk setiap jenis tumbuhan dan hewan. Lemak bukan
merupakan sumber energi utama, tetapi dapat dipakai sebagai energi baik bagi
manusia maupun hewan. Bila dibandingkan dengan protein dan karbohidrat,
ternyata lemak kaya akan unsur C dan H serta kurang akan Oksigen. Perbedaan
lebih tinggi dibandingkan dengan karbohidrat, karena pada lemak Iebih banyak
unsur C dan H yang dapat dibakar menjadi CO2 dan H2O (Darmasih, 1997).
D. N-heksan
C6H14. Awalan heks- merujuk pada enam karbon atom yang terdapat pada heksana
dan akhiran -ana berasal dari alkana, yang merujuk pada ikatan tunggal yang
merupakan cairan tak berwarna yang larut dalam air (Munawaroh, 2010).
BAB III
METODE PRAKTIKUM
seperangkat alat sokhlet, gelas kimia 50 mL, elektromantel, gelas ukur 100 mL,
Bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu biji kemiri, n-heksan,
B. Prosedur Kerja
Prosedur kerja percobaan ini yang pertama yaitu dihaluskan biji kemiri
Dibungkus bahan tersebut dengan menggunakan kertas dan ditutup filter tersebut
dengan kapas pada kedua sisinya, diikat menggunakan benang agar tidak terlepas.
Diisi labu pemanas dengan n-heksan kira-kira 2/3 volume labu. Dimasukan filter
yang bersisi sampel yang akan diekstraksi kedalam ruang sokhlet, dirangkai alat
selama 2 jam. Setelah selesai proses ekstraksi, dipisahkan pelarut dengan cara
Keterangan :
1. Pipa Air Keluar
2. Pipa Air Masuk
3. Klem
4. Statif
5. Kondensor
6. Tabung Padatan
7. Pipa Penghubung
8. Labu Alas Bulat
9. Pemanas
B. Perhitungan
Dit : % E = ……..?
Penyelesaian :
berat senyawa terekstraksi= ( berat labu kosong + minyak) – berat labu kosong
= 9,72 gram
25 gram
= 38,88 %
A. Pembahasan
memisahkan dua zat atau komponen dalam suatu bahanPercobaan yang dilakukan
pada kali ini yaitu ekstraksi sokhlet atau ekstraksi padat cair. Ekstraksi padat cair
menggunakan suatu pelarut, atas dasar kemampuan larut yang berbeda dari
pelarut polar dan senyawa nonpolar larut dalam pelarut nonpolar (like dissolved
like).
memiliki tingkat kepolaran yang hampir sama, sehingga n-heksana memiliki daya
tarik molekul yang lebih kuat untuk menarik minyak jika dibandingkan dengan
Alat sokhlet memiliki rangkaian yaitu labu alas bulat, klem, kondensor,
tabung padatan, pipa penghubung, labu alas bulat, pemanas. Sampel yang akan
diekstarak ditempatkan di dalam tabung padatan. Biji kemiri halus yang akan
diekstraksi terlebih dahulu dibungkus dengan kertas saring agar sampel yang akan
diekstraksi tidak. proses pelarut yang ada di dalam labu didih dipanaskan hingga
menjadi cair (mengembun) yang kemudian cairan tersebut akan jatuh menetes ke
dalam padatan dan mengekstrak senyawa yang ada pada padatan yang
berlangsung secara terus-menerus sampai berberapa kali sirkulasi. Proses ini akan
berlanjut hingga semua minyak dapat dipisahkan. proses ekstraksi ini pelarut (n-
dengan cara difusi dalam hal ini dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi yang
luar bahan padat (kemiri halus), dalam hal ini senyawa polar larut dalam pelarut
polar dan senyawa non polar larut dalam pelarut non polar (like dissolved like).
Gaya difusi ini terjadi karena adanya gaya adhesi setelah pemisahan ekstrak.,
dimana akan selalu tertinggal larutan ekstrak dalam kuantittas tertentu di dalam
bahan ekstrak.
Setelah n-heksana habis menguap, maka minyak yang dihasilkan ditimbang. Berat
minyak yang dihasilkan adalah mempunyai berat 9,72 gram dari 25 gram sampel.
persentase senyawa yang dapat diisolasi dari total senyawa tersebut adalah dalam
menarik bahan yang akan diisolasi dari sampel. Berdasarkan teori tersebut dari
Kesimpulan yang dapat diambil dari percobaan ini adalah sebagai berikut :
a. Rangkaian alat ekstraksi sokhlet terdiri atas : pipa air keluar, pipa air masuk,
klem, statif, kondensor, tabung padatan, pipa penghubung, labu alas bulat, dan
pemanas dan ekstraksi ini didasarkan pada perbedaan kelarutan dari zat padat
yang dipisahkan.
b. Efisiensi ekstraksi dari biji kemiri yang menghasilkan minyak sebanyak 38,88
Darmasih. 1997. Penetapan Kadar Lemak Kasar dalam Makanan Ternak Non
Munawaroh, Safaatul & Prima Astuti handayani. 2010. Ekstraksi Minyak Daun