Peserta : Ibu
3. Sarlina Mento A
4. Sri Mujiati
A. TUJUAN
1. Tujuan Umum : setelah dilakukan penyuluhan diharapkan orangtua mampu mengatasi
cara penanganan demam pada anak dengan tepat.
2. Tujuan khusus :
a. Menjelaskan pengertian dan demam pada anak
b. Menjelaskan penyebab demam pada anak
c. Menjelaskan cara penanganan demam pada anak
d. Menjelaskan upaya yang tepat demam pada anak
B. SASARAN
Ibu dengan anak yang mengalami demam
C. METODE PEMBELAJARAN
Ceramah dan diskusi
D. MEDIA PEMBELAJARAN
Leaflet
E. PENGORGANISASIAN
1. Leader : Sri Mujiati
2. Fasilitator : Muslikah Ida Mugi R & Sarlina Mento A
3. Dokumentasi : Dinda Annisa
F. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
1 3 mnt A. Pembukaan :
1. Membuka kegiatan dengan Menjawab salam
mengucapkan salam
2. Memperkenalkan diri Mendengarkan
3. Menjelaskan tujuan dari penyuluhan Memperhatikan
4. Menyebutkan materi yang akan Memperhatikan
diberikan
2 15 menit B. Pelaksanaan :
1. Menjelaskan pengertian dan demam Memperhatikan
pada anak Bertanya
2. Menjelaskan penyebab demam pada Memperhatikan
anak
3. Menjelaskan cara penanganan demam
pada anak
4. Menjelaskan upaya yang tepat demam
pada anak
3 10 menit C. Evaluasi:
Menanyakan kepada peserta tentang materi Menjawab pertanyaan
yang telah diberikan dan reinforcement
kepada peserta yang dapat menjawab
pertanyaan.
D. Kesimpulan
4 2 menit E. Terminasi:
1. Mengucapkan terima kasih atas pran Mendengarkan
serta peserta
2. Mengucapkan salam penutup Menjawab salam
G. WAKTU PELAKSAAN
September 2018
H. MATERI
1. Pengertian demam pada anak
2. Penyebab demam pada anak
3. Cara penanganan demam pada anak
4. Upaya yang tepat demam pada anak
I. EVALUASI
1. Evaluasi Struktural
a. Menyiapkan SAP
b. Menyiapkan materi dan media
c. Kontrak waktu dengan sasaran
d. Menyiapkan tempat
e. Menyiapkan pertanyaan
2. Evaluasi Proses
a. Waktu penyuluhan dimulai pada pukul 14.00 dan berakhir pada pukul 14.30 WIB
b. Peserta mendengarkan dan mengajukan pertanyaan tentang Demam dan
perawatannya.
c. Selama penyuluhan tidak ada penyimpangan dari tujuan yang telah ditetapkan.
d. Selama kegiatan peserta tidak ada meninggalkan tempat.
3. Evaluasi Hasil
Setelah dilakukan penyuluhan peserta dapat :
a. Mendiskripsikan pengertian dan demam pada anak
b. Menjelaskan penyebab demam pada anak
c. Menjelaskan cara penanganan demam pada anak
d. Menjelaskan upaya yang tepat demam pada anak
MATERI
Diagnosa banding anak dengan demam bisa amat banyak mulai akibat infeksi saluran
nafas yang sederhana, sampai keadaan penyakit yang serius seperti bakteriemi, sepsis,
meningitis, dan sebagainya. Untuk menetapkan diagnosa dari keadaan demam yang kadang
membingungkan, memang diperlukan keahlian dan pengalaman.
a. Tingkatkan asupan cairan (ASI, susu, air, kuah sup, atau jus buah).
b. Kenakan pakaian tipis dalam ruangan yang baik ventilasi udaranya.
c. Jaga agar anak tidak melakukan aktivitas yang berlebihan.
d. Mengompres dengan air hangat (+/- 40 derajat selsius), bisa dilakukan di bak mandi,
lalu basuh badan, tangan dan kaki anak dengan air hangat.
4. Mengompres dengan air hangat
Mengompres dilakukan dengan handuk atau waslap yang dibasahi dengan air hangat
(30ºC). Usahakan perbedaan antara air kompres dengan suhu tubuh tidak terlalu berbeda.
Seka seluruh tubuh dengan air hangat, penurunan suhu tubuh terjadi saat pertukaran udara
melalui permukaan kulit. Gunakan pakaian atau selimut tipis, pada bayi tidak boleh
dibedong. Jangan mengompres dengan alkohol karena toxic dan uapnya dapat terserap ke
kulit ataupun paru-paru anak.
Kompres hangat adalah suatu prosedur menggunakan kain / handuk yang telah di
celupkan pada air hangat, yang ditempelkan pada bagian tubuh tertentu. Sedangkan Tepid
sponging adalah mandi sebagai terapi pada anak yang demam tinggi. Cara mengompres
dengan air hangat yang paling efektif, adalah memandikannya dengan air hangat. Suhu air
hangat yang digunakan tidak jauh berbeda dengan suhu anak saat demam.
Pemberian kompres hangat pada daerah tubuh akan memberikan sinyal ke
hipothalamus melalui sumsum tulang belakang. Ketika reseptor yang peka terhadap panas
dihipotalamus dirangsang, sistem effektor mengeluarkan sinyal yang memulai berkeringat
dan vasodilatasi perifer. Perubahan ukuran pembuluh darah diatur oleh pusat vasomotor
pada medulla oblongata dari tangkai otak, dibawah pengaruh hipotalamik bagian anterior
sehingga terjadi vasodilatasi. Terjadinya vasodilatasi ini menyebabkan
pembuangan/kehilangan energi/panas melalui kulit meningkat ( berkeringat ), diharapkan
akan terjadi penurunan suhu tubuh sehingga mencapai keadaan normal kembali.
(SAP)
Disusun Oleh :
JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN 2018