2017
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.................................................................................................... i
KATA PENGANTAR...................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.3.Tujuan.............................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan....................................................................................... 11
3.2 Saran................................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA
Kotak Teks: i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga makalah ini dapat tersusun
hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang
telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi
lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
Kotak Teks: ii
Kotak Teks: 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Kalor merupakan sesuatu yang penting dalam kehidupan kita. Dengan adanya kalor kita dapat melakukan
metabolisme tubuh dengan baik. Banyak hal yang ada didunian dapat berfungsi dengan baik karena
adanya konsep kalor. Di zaman modern seperti saat ini konsep kalor terutama konsep perpindahan kalor
banyak digunakan dan dikembangkan untuk alat-alat yang berbasis teknologi. Termasuk salah satunya
dibidang ilmu pengetahuan biologi konsep perpindahan kalor banyak digunakan untuk alat-alat yang ada
hubungannya dengan poses biologis. Salah satunya adalah mesin penetas telur. Dalam hal ini mesin
penetas telur mengdopsi konsep perpindahan kalor yang terjadi pada proses pengeraman telur secara
alami dengan menggunakan induk ayam. Dalam Penetasan telur dengan menggunakan mesin penetas
terjadi perpindahan kalor secara konduksi dari mesin penetas ke telur. Dalam penetasan telur kalor
menjadi hal yang penting karena dengan adanya kalor yang cukup maka embrio dalam telur akan
tumbuh dan berkembang dengan baik. Dibandingkan dengan induk ayam mesin penetas telur ini
memiliki beberapa kelbihan diantaranya adalah memiliki daya tetas tinggi, mampu mempertahankan
keadaan suhu ruangan dengan stabil sehingga kalor yang diterima telur juga relatif stabil dan merata.
Sehingga prosentase telur yang menetas juga akan lebih banyak daripada enetaskannya secara alami.
1.3.Tujuan
Kotak Teks: 11.3.2. mengetahui proses penetasan telur menggunakan mesin penetas telur
BAB II
PEMBAHASAN
Seperti yang kita tahu saat ini teknologi sudah semakin berkembang, semakin hari semakin canggih saja
perkembanggannya. Namun perkembangan teknologi tersebut tentu saja sejalan dengan perkembangan
ilmu pengetahuan yang ada. Dan biasanya perkembangan teknologi yang ada dimanfaatkan untuk
memajukan ilmu pengetahuan. Salah satu ilmu pengetahuan yang berkembang dengan pesat adalah
ilmu Fisika. Melalui ilmu ini kita dapat mengembangkan berbagai alat-alat teknologi seperti saat ini. Kalor
merupakan salah satu pembahasan dalam ilmu fisika, penerapan konsep kalor sangat penting
belakangan ini termasuk dalam bidang biologi. Konsep kalor belakangan ini banyak dimanfaatkan dalam
bidang biologi salah satunya diterapkan dalam pembuatan mesin penetas telur. Seperti yang kita tahu di
zaman modern seperti sekarang ini semua serba praktis termasuk untuk menetaskan telur, saat ini
menetaskan telur tidak lagi perlu dengan cara yang repot-repot seperti mengeraminya dengan induknya.
Saat ini telah diciptakan terobosan baru yang akan memudahkan peternak dalam menetaskan telur ayam
ataupun bebeknya, sesuai dengan namanya mesin yang sejenis ini disebut dengan mesin penetas telur.
Mesin penetas telur memakai konsep perpindahan kalor, yaitu perpindahan kalor secara konduksi dari
thermostat yang ada dalam mesin ke telur.
Deskripsi: http://4.bp.blogspot.com/-assXKjUy-Vo/UHk6HCQ5-
DI/AAAAAAAADX0/exkncQ6ts90/s400/Gambar-boks-5.jpg
Hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan mesin tetas adalah kotak atau box mesin penetas
jangan ada yang bocor atau tidak tertutup rapat. Apabila terjadi kebocoran maka suhu dalam ruang
mesin penetas tidak akan tercapai karena udara panas akan keluar melalui lubang tersebut.
Bahan yang digunakan untuk membuat kotak mesin tetas sederhana ini adalah multiplek/triplek
atau dapat juga menggunakan papan kayu atau bahan lain yang sesuai dengan desain pembuatan mesin
tetas. Alat penetas telur ini dapat dengan mudah kita buat sendiri dengan biaya yang relatif murah.
Bahan untuk membuat mesin penetas telur berkapasitas 100 butir dengan
a. Multiplek / triplek 9 mm
d. Seng
e. Thermostaat
f. Kabel listrik
g. Fiting lampu
h. Steker listrik
i. Lampu bohlam
j. Thermometer
k. Baki/nampan air
Sedangkan peralatan yang digunakan: gergaji kayu, gergaji besi, meteran, alat tulis, bor, obeng, tang,
pahat kayu dan palu.
Kotak Teks: 4
Potong multiplek/triplek dengan ukuran seperti pada (gambar 1) dan rangkaikan sehingga
terbentuk kotak / bok dengan ukuran 60 x 30 x 30 cm.
Deskripsi: http://1.bp.blogspot.com/-
_HTIA6z1mcQ/UHkziF62j9I/AAAAAAAADWM/5wMhqG6BoRg/s1600/Gambar-boks-1.jpg
Buat lubang dengan ukuran 10 x 5 cm pada bagian atas kotak mesin tetas untuk ventilasi udara dan
berilah penutup yang dapat dibuka dan ditutup, seperti (gambar 1).
Deskripsi: C:\Users\HENDRA1\Pictures\55555.PNG
Buat lubang pada bagian bawah kotak dengan ukuran 10 x 20 dan tutuplah dengan selembar
pelat seng (gambar 1). Kegunaan pelat seng ini adalah sebagai elemen pemanas darurat jika terjadi
pemadaman listrik. Jika terjadi pemadaman listrik maka taruhlah di bawah pelat seng tersebut lampu
minyak.
Kotak Teks: 5
Buat rak untuk tempat meletakkan telur di dalam mesin tetas, seperti (gambar 3). Bahan rak
tempat telur dapat dibuat dari kawat lurus seperti pada gambar, dapat pula dipakai kawat ram atau Anda
dapat berkreasi lain dengan memanfaatkan bahan yang ada di sekitar kita, yang penting rak dapat
digunakan untuk meletakkan telur di dalam ruang mesin penetas.
Deskripsi: http://2.bp.blogspot.com/-
NUTWapgQlNY/UHk0wmExrlI/AAAAAAAADWc/LwX3R3GQfp8/s1600/Gambar-boks-3.jpg
a. Regulator / Thermostat
Kotak Teks: 6
Deskripsi: http://1.bp.blogspot.com/-
_BR5HxWt_90/UHk1bPPvnxI/AAAAAAAADWk/7ekJd2uoneM/s320/IMG0370A2.jpg
Adalah alat yang berfungsi untuk mengatur temperature dalam mesin tetas secara otomatis. Apabila alat
ini terkena panas maka kapsul akan mengembang sehingga akan menekan sakelar (mikroswitch) dan
aliran listrik akan terputus, sebaliknya apabila suhu turun maka kapsul akan mengempis dan akan
menyalakan kembali lampu pijar sebagai sumber panas. Untuk menseting thermostat agar dapat
memutus dan menyambung kembali aliran listrik yang menuju ke lampu pijar tidaklah sulit, untuk
mengaturnya dengan cara memajukan atau memundurkan putaran baut penyangga kapsul. Lihat
Gambar 7
Lihat Gambar 7 untuk melihat bagian-bagian dari thermostat. Misalnya kita mau menseting agar
ruang mesin penetas tepat pada suhu 40o C lampu pijar padam, maka caranya adalah
Jika sebelum suhu 40o C lampu pijar sudah padam, maka putarlah baut penyangga kapsul
thermostat kanan atau searah jarum jam (kapsul menjauhi sakelar/mikroswitch).
Jika suhu sudah lebih dari 40o lampu pijar baru padam, maka putarlah baut penyangga kapsul
thermostat ke kiri atau berlawanan dengan arah jarum jam (kapsul mendekati sakelar/mikroswitch).
b. Baki/Nampan Air
Kegunanya untuk memenuhi standar kelembaban mesin tetas. Isi air dalam baki dengan
ketinggian 2-3 cm / dibawah permukaan bibir baki. Apabila akan menambah air dalam baki, gunakan air
hangat supaya perubahan suhu dalam mesin tidak turun secara drastis.
Kotak Teks: 7
c. Rak Telur
Berfungsi sebagai tempat telur yang akan ditetaskan, rak telur diisi sesuai dengan kapasitasnya.
d. Ventilasi
Diperlukan untuk kebutuhan oksigen telur tetas dalam mesin. Ventilasi haruslah dapat diatur
sesuai kebutuhan. Apabila ventilasi tidak ada maka udara yang ada didalam mesin tetas akan meracuni
bibit telur dan dapat menyebabkan bibit telur tersebut mati.
e. Thermometer
Kotak Teks: 8
2.6 Alat Pendukung Penetasan
Digunakan untuk melihat apakah telur yang dimasukkan kedalam mesin penetas itu dibuahi / fertile atau
tidak. Alat candling dapat dibuat dari lampu senter yang bagian depannya dibuat seperti corong dari
kertas karton yang berwarna hitam. Atau dapat pula dibuat dari pipa paralon diameter 2-3 inci dipotong
sepanjang 15 cm didalamnya diberi lampi pijar. Kedua sisi pipa ditutup, salah satu sisinya diberi lubang
lagi selebarnya.