Anda di halaman 1dari 3

12 SEPTEMBER 2018

Analisis Lokasi dan Pola Keruangan

Azrul Majid Rafi’i

201522027

LOCATION THEORY by Cees Gortery and Peter Nijkamp

A. Latar Belakang

Perencanaan tata letak merupakan satu tahap dalam perencanaan fasilitas


yang bertujuan untuk mengembangkan suatu sistem produksi yang efisiesn dan
efektif sehingga dapat tercapainya suatu proses produksi dengan biaya yang paling
ekonomis.. Lokasi dan alokasi adalah dua sisi koin yang sama. pengamatan yang
tampaknya sederhana ini mengarah pada kekayaan spasial - fenomena ekonomi
yang tercakup dalam literatur terbaru (Fischer dan Nijkamp, 2013).

Dengan demikian, studi kasus pada jurnal ini menjelaskan tentang gambaran
dari berbagai analisis lokasi dan pola keruangan dari para ahli mulai dari tahapan
awal sampai orientasi modern yang berhubungan ke arah beberapa pandangan
ekonomi.

B. Masalah

Masalah yang diangkat dalam jurnal ini adalah kurangnya penerapan metode
pemilihan lokasi dalam sebuah pembangunan dan meningkatkan ekonomi pada
industri tersebut. Untuk itu, studi kasus ini bertujuan untuk menerapkan metode
pemilihan lokasi dalam sektor industri juga permukiman yang disesuaikan dari
keadaan dulu dan sekarang guna meningkatkan ekonomi tempat tersebut.

C. Metodelogi

Penelitian ini menggunakan metode time series dimana peneliti mengidentifikasi


berbagai kasus – kasus dalam pemilihan lokasi dari masa lalu sampai masa
sekarang.
.D. Landasan Teori

Keputusan pemilihan sebuah lokasi biasanya bukan pilihan yang bisa


diputuskan sendiri oleh perusahaan, tetapi ada aspek penting, misalnya di kawasan
tersebut banyak pusat perekonomiankah? Atau jauh dari permukimankah?. Pada
aspek transportasi juga sangat penting dalam pemilihan lokasi. Fakta ini diakui
dalam Teori Heckscher-Ohlin yang terkenal di dunia internasional, di mana arus
intensitas perdagangan negara bergantung pada keunggulan komparatif dari
penggunaan input faktor. Jelas, juga tingkat homogenitas produk yang
diperdagangkan memainkan peran di sini. Pemilihan lokasi industri dapat dilihat
dari berbagai perspektif yang ditinjau dari berbagai macam pandangan historis,
budaya, sosial, ekonomi, dan geografis.

Masyarakat sering berpindah rumah ke lokasi lain untuk mendapatkan tempat


yang lebih baik selama sesuai dengan masa hidup yang mereka harapkan. Ada
beberapa faktor terjadinya perpindahan lokasi tempat tinggal yaitu pekerjaan terkait
(buruh migran) atau terkait perumahan (ukuran dan fasilitas unit hunian),( Clark
dan Van Lierop, 1986).

F. Kesimpulan

Teori lokasi pada dasarnya adalah inti dari geografi ekonomi regional, akan
tetapi bisa juga dikaitkan dengan banyak industri serta arus perdagangan.
Khususnya dijaman globalisasi saat ini, lokasi teori diposisikan dalam medan gaya
global. Medan gaya ini mengacu pada penyesuaian perilaku bisnis perusahaan,
sehingga lokasi yang stabil yang semakin meningkat akan digantikan oleh jenis
perilaku bisnis nomaden. Laju perubahan teknologi yang muncul mendorong teori
lokasi untuk menjadi medan perang dalam persaingan industri. Jelas, evolusi
dinamis ini memiliki kelebihan dan kerugian, dan banyak pekerjaan empiris yang
akan diperlukan untuk cari tahu pro dan kontra dari perubahan dinamis ini.

G. Komentar (Keunggulan dan Kekurangan)

1. Keunggulan

Menurut pendapat saya kelebihan dari studi kasus dari jurnal ini adalah
adanya penjelasan terkait teori lokasi yang disangkut pautkan dengan teori
ekonomi. Karena hal ini membuat pembaca merasa tidak rugi dalam membaca
jurnal tersebut karena bukan hanya ilmu perencanaannya saja, namun
ekonominya ada.

2. Kekurangan

Menurut pendapat saya, kekurangan dari studi kasus dalam jurnal ini adalah
kurangnya metode dalam meneliti studi kasus ini. Banyaknya penggunaan
kata–kata yang sulit dimengerti pembaca.

Anda mungkin juga menyukai