Anda di halaman 1dari 14

PRE PLANNING PEMBAGIAN BUBUK ABATE DAN PENYULUHAN

DEMAM BERDARAH DUNGUE


DI RT 01 DAN 02 RW 05 KELURAHAN BERUA
KECAMATAN BIRINGKANAYA PACCERAKANG
KOTA MAKASSAR

A. PENDAHULUAN
Kegiatan Praktek Profesi Keperawatan Komunitas yang dilaksanakan oleh
Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan
Universitas Hasanuddin Makassar sejak tanggal 8 Januari – 03 Maret 2018
meliputi serangkaian kegiatan yang dilaksanakan melalui pendekatan pada
masyarakat untuk memberikan informasi kesehatan yang akurat tentang
masalah-masalah kesehatan yang ada dimasyarakat terkait upaya preventif,
promotif, kuratif serta rehabilitative dapat dicapai seoptimal mungkin.
Khususnya di RT 01 dan RT 02 RW 05 kami menemukan adanya beberapa
permasalahan dimana salah satunya adalah mengenai masalah lingkungan
rumah dari 212 KK yang belum memenuhi standar kesehatan terdapat 10
% keadaan dalam rumah warga yang tidak bersih , 14 % halaman rumah
yang tidak bersih,terdapat 322 rumah memiliki vektor yang membahayakan
kesehatan yaitu nyamuk dan lalat, 22 % pengelolaan air minum tidak
direbus dan 9 % warga belum mendapatkan informasi , selain itu, dari hasil
wawancara dari beberapa masyarakat, ditemukan fakta bahwa dilingkungan
mereka memang sebagian dari mereka pernah sakit DBD.
Penyakit demam berdarah dengue (DBD) merupakan salah satu
penyakit yang sudah populer dikalangan masyarakat.penyakit dbd adalah
penyakit yang berbahaya kareba dapat menimbulkan kematian dalam waktu
singkat dan sering menimbulkan wabah . setiap anggota keluarga dalam
masyarakat memiliki resiko terserang penyakit ini mulai dari bayi sampai
orang tua . penyakit DBD ini disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan
oleh nyamuk aides aigepty . Nyamuk ini tersebar luas di rumah ,sekolah dan
tempat umum lainnya seperti tempat ibadah , restoran , kantor dan lain-lain.
Menyikapi hal tersebut diatas, maka kami melakukan intervensi berupa
kegiatan Penyuluhan tentang Demam Berdarah Dungue dan pembagian
bubuk abate sebagai langkah pemberatasan jentik nyamuk DBD dimana
kegiatan tersebut telah di dahului dengan pertemuan yang dilakukan dalam
musyawarah Masyaraka Desa I (MMD I) di RW 05 Kelurahan Berua ,
Kecamatan Biringkanaya Paccerakang untuk menentukan waktu pelaksanaan
dan tempat untuk pelaksanaan kegiatan penyuluhan DBD dan pembagian
bubuk abate.
B. TUJUAN
a. TUJUAN UMUM
Terciptanya lingkungan yang sehat dan mengerti akan bahaya penyakit
DBD yang bisa mengancam jiwa terhadap jiwa kita , sehingga mampu
memberikan sumbangsi untuk meingkatkan kesehatan keluarga dan
lingkungan mereka.
b. TUJUAN KHUSUS
Setelah dilakukan kegiatan Penyuuhan ini diharapkan masyarakat akan:
 Mengetahui pengertian penyakit DBD
 Mengetahui ciri-ciri nyamuk aedes aegypt
 Mengetahui tanda dan gejala penyakit DBD
 Megetahui cara-cara penularan penyakit DBD
 Mengetahui cara-cara pencegahan penyakit DBD
 Mengetahui cara-cara pertolongan pertama bagi penderita penyakit
DBD
 Mengertahui tentang cara penggunaan abate (larvasiding)
C. SASARAN
Sasaran : Warga masyarakat, khususnya RT 01 DAN RT 02 RW 05
Kelurahan Berua , Kecamatan Biringkanaya Paccerakang.
D. STRATEGI PELAKSANAAN
a. Metode
1. Ceramah untuk penyuluhan
2. Diskusi dan tanya jawab

b. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi struktur
a. 85 % dari peserta mendengarkan
penyuluhan dengan baik
b. 85 % dari peserta mengetahui penggunaan
dan mendapatkan bubuk abate
c. Kegiatan berlangsung sesuai dengan
rencana
d. Mahasiswa dapat menyiapkan materi, alat-
alat dan media sesuai dengan yang diperlukan.
2. Evaluasi Proses
a. 80 % dari peserta penyuluhan yang hadir
berperan serta secara aktif dalam diskusi.
b. Selama kegiatan penyuluhan berlangsung
tidak ada penyimpangan dari tujuan yang telah ditetapkan.
c. Selama kegiatan berlangsung tidak ada
peserta yang meninggalkan tempat kegiatan .
d. Penyaji dapat membawakan materi dengan
baik dan mudah dimengerti
3. Evaluasi Hasil
a. Terlaksananya penyuluhan dengan baik.
b. Masyarakat mengerti dan memahami materi
yang diberikan
c. Masyarakat mendapatkan bubuk abate dan
menggunakannya dirumah
d. Masyarakat mampu menjawab pertanyaan
yang disampaikan oleh penyaji.
c. Waktu dan tempat
Kegiatan ini dilaksanakan pada minggu kedua februari (disesuaikan)
waktu disesuaikan bertempat di lokasi kerja bakti RW 05 Kel.Berua Kec.
Biringkanaya Paccerakang .
d. Media/Alat
Media yang digunakan adalah Leaflet (face to face)
e. Setting

Keterangangambar :
: penyuluh : Observer
: peserta
: Fasilitator
: Dokomentasi

f. Pengorganisasian
1. Pemateri : Ika Yusvika B , S. Kep
2. Moderator : Suryani, S.Kep
3. Fasilitator : Muhnia, S.Kep
Hasrawati ., S. Kep,
Abd.Rasyid, S.Kep
Darita,S.Kep
Maria Eifilinda,S.Kep
Miftahul Janna,S.Kep
Andi Sri Ayunita ,S.Kep
4. Observer : Novitria sabir, S.Kep
5. Dokumentasi : Zulfiani , S.Kep

g. Uraian Tugas
1. Moderator
Bertugas membuka acara penyuluhan, memandu, mengarahkan dan
memimpin jalannya diskusi, menggunakan waktu secara tepat dan
menutup diskusi.
2. PembawaMateri
Bertugas menyampaikan dan menjelaskan materi yang ada dengan cara
yang singkat dan jelas dan bermakna.
3. Fasilitator
Memfasilitasi setiap peserta penyuluhan, membangkitkan kemampuan
peserta untuk aktif dalam diskusi.
4. Observer
Bertugas mengobservasi jalannya diskusi, mencatat segala hal yang
penting yang terjadi selama acara penyuluhan berlangsung dan berhak
menegur moderator bila terjadi penyimpangan dalam penggunaan
waktu.
5. Dokumentasi
Bertugas mengambil gambar acara kegiatan setiap sesi kegiatan
penyuluhan.
h. Susunan Acara
1. Pembukaan
2. Pembacaan/penjelasan materi
3. Diskusi materi
4. Pembagian bubuk abate
5. Penutup
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

PENDIDIKAN KESEHATAN “DEMAM BERDARAH DENGUE “

Cabang Ilmu : Keperawatan Komunitas Keluarga dan Gerontik

Topik : Bahaya Penyakit Demam Berdarah Dengue

Hari/Tanggal : waktu disesuaikan dengan kerja bakti warga , pukul 07.00-

selesai WITA

Waktu : 30 menit

Tempat : Lingkungan Rumah warga RW 05 Beua Kec. Biringkanaya

Paccerakang

Sasaran : Masyarakat RW 05 Kel. Beua Kec. Biringkanaya

Paccerakang

Metode : Ceramah dan tanya jawab

Media : Leaflet (face to face)

Materi : Terlampir

A. Tujuan Instruksional Umum


Setelah mengikuti pendidikan kesehatan diharapkan peserta mampu

memahami konsep bahaya penyakit Demam Berdarah Dengue


B. Tujuan Instruksional Khusus

Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan masyarakat dapat :

1. Mengetahui pengertian penyakit DBD


2. Mengetahui ciri-ciri nyamuk aedes aegypt
3. Mengetahui tanda dan gejala penyakit DBD
4. Megetahui cara-cara penularan penyakit DBD
5. Mengetahui cara-cara pencegahan penyakit DBD
6. Mengetahui cara-cara pertolongan pertama bagi penderita penyakit
DBD
7. Mengertahui tentang cara penggunaan abate (larvasiding)
C. Metode

Metode yang digunakan adalah ceramah dan diskusi/Tanya jawab.

D. Setting

Keterangangambar :
: penyuluh : Observer
: peserta
: Fasilitator
: Dokomentasi

E. Kegiatan Penyuluhan

No Kegiatan Penyuluh Peserta Waktu Media/Me


tode
1 Pendahuluan  Memberi salam Menjawab salam & 5 Menit Ceramah
terapeutik&perkenalan diri mendengarkan
 Kontrak waktu, Menjelaskan
Topik & tujuan penyuluhan
 Mengkaji pengetahuan awal
peserta
1. Penyampaian Materi
Fase Kerja Penyaji menjelaskan  Mendengarkan
20 Ceramah,
tentang: pengertian DBD, dengan penuh
Menit
ciri-ciri nyamuk aedes perhatian
aeygepty, tanda dan gejala
penyakit DBD, cara
penularan, cara
pencegahan , cara
pertolongan pertama pada
penderita DBD dan cara
menggunakan bubuk abate.
-
2. Tanya jawab
2 Memberikan kesempatan  Bertanya
5menit Diskusi
 Menjawab
kepada peserta untuk
pertanyaan
bertanya
3. Evaluasi
Memberikan pertanyaan
kepada peserta tentang: Teach
pengertian DBD, ciri-ciri
Back
nyamuk aedes aeygepty,
tanda dan gejala penyakit
DBD, cara penularan, cara
pencegahan , cara
pertolongan pertama pada
penderita DBD dan cara
menggunakan bubuk abate.
 Mendengarkan
Fase Penutup  Menyimpulkan
3  Menjawab salam
 Salam penutup
E. Evaluasi
a. Evaluasi Struktural
 Kontrak waktu pertemuan dengan masyarakat jelas
 Kesiapan penyuluh dan media dari tim kelompok mahasiswa
keperawatan komunitas universitas hasanuddin.
b. Evaluasi Proses
 Peserta
 80% peserta penyuluhan mengikuti kegiatan dengan baik sampai
selesai
 Peserta aktif berdiskusi
 Penyuluh
Menguasai materi dan mampu memfasilitasi jalannya penyuluhan
Mampu menjalankan perannya sesuai tugas & tanggung jawab
c. Evaluasi Hasil
Pada bagian akhir kegiatan, peserta mampu menjelaskan hal-hal sebagai
berikut: pengertian DBD, ciri-ciri nyamuk aedes aeygepty, tanda dan
gejala penyakit DBD, cara penularan, cara pencegahan , cara pertolongan
pertama pada penderita DBD dan cara menggunakan bubuk abate.

MATERI PENYULUHAN

1. PENGERTIAN DEMAM BERDARAH DENGUE


Penyakit demam berdarah dengue ( DBD ) adalah penyakit yang
berbahaya karena dapat menimbulkan kematian dalam waktu yang singkat dan
sering menimbulkan wabah. Penyakit ini disebabkan oleh virus dengue yang
ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti. Nyamuk ini tersebar luas dirumah,
sekolah, dan tempat umum lainnya seperti tempat ibadah, restoran, kantor, dll.
Setiap anggota keluarga memiliki resiko terkena penyakit ini, mulai dari bayi,
sampai orang tua. Demam berdarah dengue ditandai dengan 4 manifestasi
klinis utama : demam tinggi, fenomena hemoragik, sering dengan hepatomegali
dan pada kasus berat, tanda- tanda kegagalan sirkulasi.
2. CIRI – CIRI NYAMUK AEDES AEGYPTI
a. Nyamuk Aedes Aegypti berwarna hitam dengan belang – belang ( loreng )
putih pada seluruh tubuhnya
b. Berkembang biak di tempat penampungan air dan barang – barang yang
memungkinkan air tergenang
c. Hidup di dalam dan sekitar rumah, juga ditemukan di tempat – tempat
umum
d. Aedes aegypti juga dapat berkembang biak di sumur atau kolam yang
airnya langsung kontak dengan tanah
e. Kebiasaan menggigit / menghisap darah pada pagi hari sampai sore.
f. Mampu terbang sampai jarak 100 meter
g. Nyamuk betina aktif menggigit ( menghisap ) darah pada pagi hari sampai
sore hari. Nyamuk jantan biasa menghisap sari bunga / tumbuhan yang
mengandung gula.
h. Umur nyamuk Aedes Aegypti rata- rata 2 minggu tetapi sebagian
diantaranya dapat hidup 2-3 bulan.
3. TANDA- TANDA PENYAKIT DEMAM BERDARAH
Orang yang menderita penyakit DBD, tanda – tanda umum yang bisa dilihat
adalah sebagai berikut :
a. Mendadak panas tinggi selama 2- 7 hari, tampak lemas dan lesu
b. Tampak bintik – bintik merah pada kulit seperti gigitan nyamuk. Hal ini
disebabkan karena pecahnya pembuluh darah kapiler di bawah kulit.
c. Kadang terjadi perdarahan di hidung (mimisan )
d. Seringkali ulu hati terasa nyeri bila sudah parah karena perdarahan di
lambung, penderita gelisah, ujung tangan dan kaki dingin berkeringat.
4. CARA PENULARAN PENYAKIT DBD
a. Penyakit DBD ditularkan oleh nyamuk aedes Aegypti betina. Di
lingkungan sekitar kita terdapat berbagai jenis nyamuk namun yang dapat
menularkan penyakit DBD adalah nyamuk Aedes Aegypti.
b. Nyamuk ini mendapatkan virus Dengue sewaktu menggigit / menghisap
darah orang yang sakit DBD atau tidak sakit, tetapi dalam darahnya
terdapat virus dengue.
c. Virus dengue yang terhisap akan berkembang biak dan menyebar
keseluruhan tubuh nyamuk termasuk kelenjar liurnya.
d. Bila nyamuk tersebut menggigit atau menghisap darah orang lain virus itu
akan dipindahkan bersama air liur nyamuk
e. Bila orang yang di tularkan itu tidak memiliki kekebalannya ( umumnya
anak- anak) maka virus itu akan menyerang sel pembeku darah dan
merusak dinding pembuluh darah kecil ( kapiler ). Akibatnya terjadi
perdarahan dan kekurangan cairan yang ada di dalam pembuluh darah
tersebut.
f. Bila orang yang ditulari mempunyai zat anti kekebalan tubuh yang cukup
maka virus itu dibuat tidak berdaya sehingga orang tersebut tidak sakit.
g. Dalam darah manusia, Virus dengue akan mati dengan sendirinya dalam
waktu kurang lebih 1 minggu.
5. CARA PENCEGAHAN PENYAKIT DBD
A. Penyemprotan / Fogging
Nyamuk Aedes aegypti dapat di berantas dengan menyemprotkan racun
serangga sehingga termasuk racun serangga yang di gunakan sehari – hari di
Rumah tangga. Melakukan penyemprotan saja tidak cukup karena dengan
penyemprotan itu yang akan mati hanya nyamuk ( dewasa saja ). Selama
jentiknya tidak di basmi setiap hari akan muncul nyamuk yang baru
menetap dari tempat perkembangbiakannya
B. Pemberantasan sarang nyamuk DBD
Pemberantasan sarang nyamuk di lakukan dengan cara 3 M yaitu :
1. Menguras tempat – tempat penampungan air sekurang – kurang nya
seminggu sekali ( bak mandi, WC, drum)
2. Menutup rapat – rapat tempat penampungan air agar nyamuk DBD
tidak dapat masuk dan bertelur di situ
3. Menguburkan atau menyingkirkan barang – barang bekas yang dapat
menampung air hujan seperti kaleng bekas, plastik bekas dll
Selain itu di tambah dengan cara lainnya ( yang di kenal dengan istilah 3
M plus ) yaitu :
1. Ganti air vas bunga, minuman burung, air kulkas dan tempat –
tempat lainnya yang memungkinkan tergenang air seminggu sekali
2. Perbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar / rusak
3. Tutup lubang – lubang pada potongan bambu, pohon dan lain –lain
misalnya dengan menggunakan tanah.
4. Bersihkan / keringkan tempat – tempat yang dapat menampung air
seperti : pelepah pisang atau tanaman lainnya termasuk tempat lain
yang menampung air hujan, di pekarangan, kebun, pemakaman ,
rumah – rumah kosong dan lain lain.
5. Pelihara ikan pemakan jentik nyamuk
6. Pasang kawat kasa di rumah
7. Pencahayaan dan ventilasi memadai
8. Jangan biasakan menggantung pakaian dalam rumah.
9. Tidur menggunakan kelambu
10. Gunakan obat nyamuk ( bakar, gosok ) untuk mencegah gigitan
nyamuk.
6. TINDAKAN / PERTOLONGAN PERTAMA BAGI PENDERITA DBD
Bila dalam keluarga atau di masyarkat ditemukan penyakit dengan gejala
seperti di atas maka hendaknya agar segera diberikan pertolongan. Adapun
tindakan / pertolongan pertama bila menjumpai seseorang yang diduga menderita
penyakit demam berdarah dengan gejala awal maka berikanlah petunjuk –
petunjuk seperti di bawah ini :
a. Beri minum sebanyak – banyaknya dengan air yang sudah dimasak, susu,
teh atau air minum lainnya. Tindakan ini bertujuan untuk mencegah
terjadinya kekurangan cairan tubuh ( dehidrasi ), dan berguna untuk
membantu mempercepat menurunkan panas tubuh.
b. Berikan kompres air hangat.
c. Berikan obat penurun panas sesuai dosis
d. Segera di bawa ke Rumah Sakit, Dokter, atau petugas kesehatan lainnya
untuk memastikan penyakitnya dan mendapatkan pertolongan yang tepat.
7. CARA PENGGUNAAN ABATE (LARVASIDING)
Adalah menaburkan bubuk abate atau altosid kedalam tempat
penampungan air. Bila menggunakan abate maka sering di sebut Abattisasi.
Adapaun cara melakukan larvasiding adalah menggunakan bubuk abate dengan
cara :
Takaran penggunaan bubuk abate adalah sebagai berikut : Untuk 100 liter
cukup dengan 10 gram abate dan seterusnya. Bila tidak ada alat untuk penakar
gunakan sendok makan. Satu sendok makan peres ( yang diratakan diatasnya )
berisi 10 gram abate. Selanjutnya tinggal membagikan / menambahkannya sesuai
dengan banyaknya air yang akan di abatisasi. Takaran tidak perlu tepat betul.

Anda mungkin juga menyukai