Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mollusca berasal dari bahasa Latin, Mollucus yang berari lunak. Jadi, jika ditinjau
dari aal katanya, Mollusca berarti hewan yang memili tubuh lunak. Mollusca mencakup
hewan-hewan yang bersifat triploblastik celomata dengan sebaran habitat yang sangat luas.
Tubuh Mollusca yang lunak sebagai ciri utama dari hylum ini umumnya dilindungi oleh
suatu cangkang yang keras.

Mollusca memiliki sifat kosmopolit , dimana hewan-hewan ini memiliki daerah


persebaran yang sangat luas. Mollusca dapat ditemukan di darat, air tawar, maupun air laut.
Dengan persebaran ang sangat luas tersebut, Mollusca menjadi phylum dengn anggot spesies
terbesar kedua setelah Arthropoda

Ukuran tubuh Mollusca sangat bervariasi mulai dari siput yang panjangnya hanya
beberpa millimeter hingga cumi-cumi raksasa yang dapat mencapai panjang 18 meter. Bentuk
tubuhnya pun sangat bervariasi walaupun bentuk dasarnya bersifat simetri bilateral. Pada
beberapa terjadi modifikasi dari massa visceral yang mengakibatkan bentuk tubuhnya
bersifat asimetris.

Dalam sistem klasifikasi modern, Mollusca dibedakan menjadi lima kelas, yakni
Gastropoda, cephalooda, Bivalvia, Scaphopoda, Pembagian ini didasarkan pada ciri
morfologi, anatomi dan fisiologis dari hewan-hewan tersebut. Masing-masing kelas tersebut
memiliki ciri tersendiri yang sangat khas dan berbeda dengan kelas-kelas yang lain.

Mollusca memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan, terutama dalam
kehidupan. Beberaa speies dari phylum ini menjadi sumber protein bagi manusia. Selain itu,
Mollusca dapat menjadi hama bagi pertanian dan menjadi inang bagi beberapa cacing parasit
yang sangat merugkan bag manusia.

Berdasarkan uraian dalam latar belakang tersebut, maka dianggap perlu untuk
menyusun suatu tulisan yang berisi uraian mengenai phylum Mollusca dari berbagai aspek,

1
baik dari segi ciri, istem fisiologis, klasifikasi mauun peranannya dalam kehidupan. Hal ini
dimaksudkan sebagai acuan dalam mempermudah pemahaman terhadap phylum ini.

B. Rumusan Masalah

Permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini dirumuskan sebagai berikut.

1. Apa yng menjadi ciri utama dari phylum Mollusca?


2. Bagaimanakah proses-proses fisiologis yang terjadi pada Mollusca?
3. Bagaimana pengklasifikasian dari phylum Mollusca?
4. Bagaimana peranan Mollusca dalam kehidupan?

C. Tujuan

Tujuan yang hendak dicapai dalam makalah ini adalah sebagai berikut.

1. Untuk mengetahui cirri-ciri umum dari phylum Molusca.


2. Untuk mengetahui proses-proses fisiologis pada phylum Mollusca.
3. Untuk mengetahui pembagian klasifikasi dari phylum Mollusca.
4. Untuk mengetahui peranan Mollusca dalam kehidupan.

D. Manfaat Pembuatan Makalah

Manfaat yang dapat diperoleh dari makalah ini adalah sebagai berikut.

1. Untuk membantu mahasiswa memahami materi tentang phylum Mollusca.


2. Sebagai salah satu syarat dalam memperoleh nilai Zoologi Invertebrata.
3. Sebagai bahan informasi bagi masyarakat dalam upaya pemanfaatan phylum
Mollusca dalam berbagai sector kehidupan.

2
BAB II

ISI DAN PEMBAHASAN

A. Deskipsi Umum phylum Mollusca

Kingdom : Animalia
Filum : Mollusca
Classia : Caphalupuda
Ordo : Dribanchiata
Famili : Mastigoteuthida
Genus : Mastigoteuthis
Spesies : Mastigoteuthis Flammea

Mollusca berasal dari kata Mollis dalam bahasa latin yang berarti lunak. Tubuh
simetri bilateral dan terdiri atas kepala di bagian depan, kaki di bagian ventral dan massa
jerohan di bagian dorsal (sugiri, 1989). Mollusca adalah satu dari tiga phylum terbesar dalam
kingdom Animalia. Mollusca memiliki sekitar 10.000 spesies yang masih hidup. Dengan
ddemikian, Mollusca hanya kalah jumlah pesies dari Arthropoda (Marshall, 1972).

B. Ciri-Ciri Umum phylum Mollusca

1. Tubuh biasanya pendek yang diselimuti oleh mantel pada sebagian atau seluruh
tubuhnya.
2. Badan terdiri atas kepala, kaki dan massa jerohan.
3. Biasanya memiliki cangkang yang dibentuk oleh mantel.
4. Saluran pencernaan makanan lengkap dan kompleks.
5. Sistem sirkulasi terbuka, kecuali pada Cephalopoda
6. Alat respirasi berua insang, ktenidium, mantel atau rongga mantel.
7. Alat ekskresi berupa ginjal (nefridium) yang berjumlah sepasang
8. Kelamin biasanya terpisah
9. Larva trokofor atau veliger
10. Tubuh tidak bersegmen.

3
C. Klasifikasi phylum Molusca

Mollusca dibedakan dalam enam kelas, yakni Monoclaphopora, Amphineura,


Scaphopoda, Gastropoda, Bivalvia dan Cephalopoda.

1. Kelas Monoclaphopora

Contoh spesies dari kelas ini yang paling umum adalah Neoplina galatheae. Hewan
ini hidup di dasar laut yang dalam. Secara morfologi, hewan ini berbentuk oval dan
dilindungi oleh cangkang tunggal yang simetri bilateral dengan puncak cangkang
melengkung ke depan. Kepala terdapat di bagian ventral yang mengandung mulut dan kaki
pipih.

2. Kelas Scaphopoda

Contoh spesies dari kelas ini adalah siput gading (Dentalium vulgare). Hewan-hewan
yang termasuk dalam kelas Scaphopoda menghabskan kehidupan dewasanya dengan
membenamkan diri diri dalam pasir. Mereka makan dengan cara menyaring organism kecil
yang ikut brsama aliran air melalui lubang di ujung cangkang yang muncul keluar dari pasir
(Kimball, 1999).

4
3. Kelas Amphineura

Amphineura dalam beberapa buku literature dibedakan dalam Aplacophora dan


Polyclaphopora (Sugiri, 1989). Contoh spesies dari kelas ini adalah Chiton sp.

a. Habitat

Chiton sp. Merupakan hewan akuatik yang ditemukan di daerah pantai. Biasanya ia
melekat pada karang, kerang, atau batu karang. Hewan ini melekat pada karang dengan
sangat kuat.

b. Struktur Tubuh

Bentuk tubuh oval, pipih dorso-ventral, simetri bilateral, terdiri dari kaki, kepala dan
massa visceral yang dilindungi oleh mantel. Di bagian orsal tubuh terdapat cangkang yang
terdiri dari 8 buah keeping yang tersusun tutup menutup. Kepala terdapat di ujung depan
yang tidak begitu nyata, tanpa mat dan tentakel Di bagian ventral terdapat kaki berotot yang
pipih dan berlendir.

c. Sistem pencernaan

Saluran pencernaan terdiri atas mulut, faring yang mengandung radula, esophagus,
lambung, usus, dan anus. Radula berupa pita yang bersifat tanduk dan mengandung sejumlah
gigi-gigi pemotong.

5
d. Sistem Sirkulasi

Alat peredaran darah terdiri atas jantung pada ruang perkard di sebeah ujung
posterior-dorsal, sinus dan pembuluh darah. Darah yang berasal dari tubuh masuk ke jantung
melalui sinus.

e. Sistem Ekskresi

Alat ekskresi berupa sepasang nefridium yang berasal dari pericardium. Nefridium
ini bermuara dalam rongga mantel di depan anus.

f. Sistem saraf

Sistem saraf terdiri dari cincin sirkum esophageal dan dua pasang tali saraf
longitudinal yang member inevarsi pada kaki dan mantel. Pada hewan ini tidak ditemukan
adanya gaglion saraf dengan system saraf berupa saraf tangga tali yang saling dihubungkan
dengan saraf penghubung.

g. Sistem Reproduksi

Hewan ini bersifat diesius, dimana fertilisasi berlangsung secara eksternal. Telur
berkembang menjadi larva trokofor yang berbentuk bundar dengan tubuh yang ditutupi oleh
silia,

h. Klasifikasi

Kingdom : Animalia

Phylum : Mollusca

Classis : Amphineura

Ordo : Amphineurida

Familia : Chitotonidae

Genus : Chiton

Species : Chiton sp.

6
4. Kelas Gastropoda

Gastropoda adalah salah satu kelas dalam phylum Mollusca yang memiliki alat gerak
pada bagian perut. Gastropoda memiliki cangkang yang berbentuk spiral sehingga tubuhnya
tidak bersifat simetris bilateral, Tubuh terdiri dari kaki, kepala, massa visceral yang dilindung
oleh mantel. Hewan ini biasanya memiliki sebuah atau beberapa insang. Pada kepala
terdapat dua pasang mantel.Habitat dari hewa-hewan yang termasuk dalam kelas Gastrpoda
meliputi daratan, air tawar dan air laut. Contoh spesies dari kelas ini adalah Bekicot
(Achatina fulica).

a. Habitat

Achatina fulica adalah anggota kelas gastropoda yang hidup di darat. Hewan ini
umumnya hidup di tanah-tanah yang lembab atau bersembunyi di balik rumpun pepohonan.

b. Struktur Tubuh

Tubuh terdiri atas kepala, kaki dan massa jerohan (visceral). Pada kepala terdapat dua
pasang tentakel. Seasang yang berukuran pendek sebagai indera pembau dan sepasang
tentakel panjang yang mengandung organ mata. Mulut terletak di bagian kepala tepat di
bawah tentakel. Kaki merupakan alat untuk merayap yang mengandung selaput mukosa yang
mengahsilkan lendir. Cangkang spiral membukus organ-organ visceral ang dilapisi oleh
mantel pada sisi dalamnya.

c. Sistem Pencernaan

Alat-alat pencernaan makanan terdiri atas mulut, massa bucal, esophagus, kelenjr
ludah, tembolok, lambung, kelenjar pencernaan, usus, rectum, dan berakhir pada dubur.

7
Makanan yang berupa dedaunan diambil dengan menggunakan mandibula bersifat tanduk
dan dihncurkan oleh radula.

d. Sistem Sirkulasi dan respirasi

Darah Achatina fulica terdiri dari sel-sl darah dan plasma yang tidak berwarna. Alat
peredaran darah terdiri dari jantung dan pembuluh darah. Jantung terdiri atas sebuah atrium
dan ventrikel berotot, dan sinus . Dari ventrikel keluar aorta yang bercabang menjadi aorta
posterior yang memasok kelanjar pencernaan dan aorta anterior ang memasok darah ke
kepala dan kaki. Darah dari kapiler arteri masuk ke kapiler vena lalu mauk ke jantung melalui
sinus. Darah dari sinus akan masuk ke dinding rongga mantel. Setelah terjadi pertukaran gas,
darah yang kaya akan oksigen masuk ke vena pulmonalis menuju atrium.

e. Sistem saraf

Sistem saraf terdiri dari ganglion-ganglion dan serabut saraf. Ada lima pasang
ganglion,. Ganglion supraeofageal ang terletak di atas esophagus, dari ganglion ini keluar
serabut saraf menuju anterior ke ganglion bukal, ke mata pada ganglion ocular, ke mulut pada
ganglion olfaktoeri. Selain itu terdapat saraf penghubung yang menghubungkan ganglion
supraesofageal dengan ganglion di bawah esophagus.

f. Sistem Reproduksi

Bekicot (Achatina fulica) bersifat hermafrodit., namun dalam pembuahan tetap


dibutuhkan dua individu karena spermatozoa pada satu individu tidak bertemu dengan ovum.
Telur dan spermatozoa dihasilkan dalam ovostestis. Alat reproduki eksternal yang berupa
vagina dan penis brmuara pada atrium genital.

g. Klasifikasi

Kingdom : Animalia

Phylum : Molluca

Classis : Gastropoda

Ordo ; Pulmonata

Familia : Achatinidae

8
Genus : Achatina

Species : Achatina fulica

5. Kelas Bivalvia (Pelecypoda)

Bivalvia adalah Mollusca yang memiliki sepasang cangkang yang dapat membuka
dan menutup. Bivalvia mempunyai bentuk simetri bilateral, namun hal ini tidak berkaitan
dengan lokomosi yang cepat (Kimball, 1999) serta pipih secara lateral. Kaki biasanya
berbentuk seperti baji (Yunani; peleky, baji) sehingga dikenal pula sebagai Pelecypoda
(Sugiri, 1989). Bivalvia umumny hidup di laut. Namun, beberpa sesies ada juga yang hidup
di air tawar. Contoh spesies dari kelas ini adalah Anadonta woodina.

a. Habitat

Anadonta woodina hidup pada perairan tawar, baik di kolam, selokan, sungai atau
danau. Hewan ini aktif pada malam hari dan membenamkan dirinya dalam lumpur pada siang
hari (Sugiri, 1989).

b. Struktur Tubuh

Anadonta woodina memiliki bentuk tubuh oval pada bagian anterior dan menyempit
pada bagian posterior. Panjang tubuh berkisar antara 5-10 cm. Hewan ini memiliki dua buah
cangkang yang bersatu pada bagian dorsal oleh suatu ligament sendi. Struktur cangkang
Anadonta woodina terdiri atas tiga lapisan, yakni periostrakum yang berupa lapisan tanduk,
prismatic berupa lapisan Kristal kalsium karboat dan nakreas yang tipis mengkilat.

9
Tubuh yang dilindungi cangkang terdiri atas massa visceral, kaki otot, insang ganda
dan mantel. Pada bagian posterior terdapat sifon ekskuren pada sisi dorsal dan sifon inkuren
pada sisi ventral. Pada bagian dorsal terdapat dua buah otot untuk menutup cangkang, yakni
otot aduktor anterior dan otot aduktor posterior. Selain itu terdapat otot rectator untuk
menarik kaki kea rah dalam.

c. Sistem Pencernaan

Alat pencernaan makanan terdiri atas mulut di belakang otot aduktor anterior diantara
dua palpus palpus labial. Esophagus, lambung, usus, rectum, dan dubur.

d. Sistem Sirkulasi

Sistem sirkulasi terdiri atas jantung, aorta anterior dan aorta dorsal. Jantung terletak di
bagian dorsal di dalam perikard dan terdiri atas dua aurikel dan ventrikel. Dari ventrikel
muncul dua aorta, yakni aorta anterior yang memasok darah ke kaki, lambung dan mantel;
serta aorta posterior yang memasok darah ke rectum dan mantel.

e. Sistem Respirasi

Anadonta woodina bernapas dengan insang yang berbentuk huruf W yang terdapat
pada bagian kanan dan kiri kaki. Setiap belahan insang erdiri atas dua lamella yang menyatu
di bagian ventral.

f. Sistem Ekskresi

Sistem ekskresi berua ginjal yang terletak di bawah perikard. Ginjal berfungsi
membuang limbah dari darah dan dari cairan perikard.

g. Sistem Saraf

Sistem saraf terdiri atas tiga ppasang ganglion, yakni ganglion cerebral di sisi
esophagus, ganglion pedal pada kaki dan ganglion visceral di bawah otot adductor posterior.
Masing-masing pasangan ganglion dihubungkan oleh saraf penghubung. Pada setiap ganglion
dilepaskan saraf ke organ dan juga terdapat kommisur serebropedal dan serebroviceral.

10
h. Sistem Reproduksi

Hewan ini bersifat diesius. Masing-masing jenis kelamin memiliki sepasang gonad.
Gonad bercabang-cabang terletak di sebelah atas belitan usus, melepaskan saluran pendek
yang bermuara di dekat lubang saluran ginjal.

i. Klasifikasi

Kingdom : Animalia

Phylum : Mollusca

Classis : Bivalvia

Ordo : Eulamelibranchia

Familia ; unionidae

Genus : Anadonta

Species : Anadonta woodina

11
6. Kelas Cephalopoda

Cephalopoda (Yunani: kephale yang berarti kepala, dan podos artinya kaki) adalah
kelas dari Phylum Molluca yang memiliki alat gerak di bagian kepala. Kelas ini merupakan
kelas dengan tingkat evolusi tertinggi di antara Mollusca. Tubuh simetri bilateral dengan kaki
yang terbagi menjadi lengan-lengan yang dilengkapi alat pengisap dan system saraf yang
berkembang baik berpusat di kepala. Kelompok ini memiliki badan lunak dan tidak memiliki
cangkang tebal seperti kelas lainnya. Mantelnya menyelimuti seluruh tubuh dan membentuk
kerah yang longgar di dekat leher (Romimohtarto, 2007). Contoh spesies dari kelas
Cephalopoda adalah cumicumi (Loligo pealii).

a. Habitat

Loligo pealii seperti halnya anggota Cephalopoda yang lainnya memiliki habitat di
perairan laut. Hewan ini dapat hidup, baik di lautan dangkal hingga laut dalam.

b. Struktur Tubuh

Tubuh terdiri atas kepala yng terletak ventral, leher yang pendek dan badan yang
berbentuk tabung dengan sirip pada kedua sisinya. Pada kepala terdapat sepasang mata yang
berkembang sempurna, dan mulut yang terletak diujung dikelilingi oleh empat pasang tangan
dan sepasang tentakel. Pada tangan terdapat mangkuk pengisap, Pada sisi posterior kepala
terdapat sifon.

12
c. Sistem Pencernaan

Saluran pencernaan makan pada cumi-cumi telah lengkap dan berkembang dengan
baik dan terdiri dari mulut yang mengandung radula, faring berotot, esophagus, lambung
berbentuk kantung, sekum berdinding tipis, usus, rectum dan anus. Kelenjar pencernaan
terdiri atas sepasang kelenjar ludah, hati dan pancreas.

d. Sistem Respirasi dan Sirkulasi

Respirasi dilakukan dengan menggunakan insang yang berjumlah sepasang di kanan


kiri ruang mantel bagian ventral. Sirkulasi darah dilakukan dengan baik. Alat-alat sirkulasi
terdiri atas jantung dan sejumlah pembuluh darah. Jantung menerima darah dari vena cava
anterior dan vena cava posterior kemudian meuju insang melalui pembuluh darah afferent ke
kapiler dan terjadilah pertukaran O2 dengan CO2. Darah yang mengandung O2 keluar dari
masing-masing insang melalui pembuluh darah efferent menuju aurikel di setiap sisi yang
masing-masing bermuara pada jantung sistemik.

e. Sistem Saraf

Sistem saraf terdiri atas otak dan beberapa ganglion, yakni ganglion serebral, ganglion
pedal serta beberapa ganglion yang lain.

f. Sistem Reproduksi

Loligo pealii bersifat diesius. Pada waktu kopulasi spermatofor dari hewan jantan
dimasukan dalam rongga mantel betina dengan pertolongan hektokotilus yang berbentuk
seperti sisir. Telur cumi-cumi besar dan bersifat megalesita dan jika menetas tidak melewati
tahap larva.

g. Klasifikasi

Kingdom : Animalia

Phylum : Mollusca

Classis : Cephalopoda

Sub classis : Dibranchia

13
Ordo : Teuthoidea

Familia : Loliginidae

Genus ; Loligo

Species : Loligo pealii

D. Peranan Mollusca dalam Kehidupan

a. Mollusca yang menguntungkan :


1. Cumi-cumi, siput, tiram, kerang dan sotong merupakan sumber protein hewani yang
cukup tinggi.
2. Cangkang (cangkok) dari berbagai Mollusca dijadikan bahan industry dan hiasan
karena banyak yang berwarna indah.
3. Mutiara, yaitu permata yang dihasilkan sejenis kerang dan merupakan komoditas
ekspor nonmigas yang cukup penting. Sekarang mutiara banyak dibudidayakan
dengan hasil berupa mutiara atau setengah bulat (mutiara blister).

b. Mollusca yang merugikan


1. Teredo navalis, merusak karang-karang piaraan dan bangunan kapal.
2. Lymnea fulica (bekicot) dan Vaginula (siput telanjang), sering merusak tanaman
budidaya. Akan tetapi, keduanya dapat diekspor ke Prancis karena mengandung gizi
yang tinggi.

14
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan pembahasab terhadap penelusuran dan studi literature, maka dapat


disimpulkan sebagai berikut.

1. Ciri utama bagi phylum Mollusca adalah tubuh yang lunak, tidak
bersegmen,kosmopolit dan tubuh yag dilindungi oleh mantel.
2. Proses fisiologis yang terjadi pada phyum Mollusca meliputi: system pencernaan
yang terdiri dari mulut, esophagus, lambung, usus, rectum dan anus, serta beberapa
kelenjar pencernaan; Sistem respirasi dengan insang atau paru-paru; ekskresi dengan
ginjal; system saraf berupa kumpulan ganglion, peredaran darah terbuka dan system
reproduksi secara seksual.
3. Mollusca dibedakan dalam enam kelas berdasarkan letak alat geraknya, yakni
Amphineura, Scaphopoda, Gastropoda, Cephalopoda, Monoclaphopora, dan
Bivalvia.
4. Perana Mollusca dalam kehidupan meliputi peranan yang menguntungkan sebagai
sumber protein dan penghasil mutira serta peranan yang merugikan sebagai hama
pertanian dan inang bagi cacing parasit.

B. Saran

Saran yang saya berikan dalam makalah ini, sebaiknya makalah yang telah diperiksa
dikembalikan kepada mahasiswa yang bersangkutan untuk dipelajari kembali mengenai hal-
hal yang belum tepat.

15
DAFTAR PUSTAKA

Jasin, M., 1984. Sistematik Hewan Invertebrata dan Vertebrata. Sinar Wijaya. Surabaya.

Kimball, J.W., 1999. Biologi Jilid III Edisi V. Erlangga. Jakarta.

Marshall, A.J., 1972. Textbooks of Zoology Invertebrata. The Macmillan Press LTD. London.

Romimohtarto, K., 2007. Biologi laut. Djambatan. Jakarta.

Sugiri, N., 1989. Zoologi Avertebrata II. IPB. Bogor.

http://id.wikipedia.org/wiki/picture/mollusca.

http://biologymayscience.wordpress.com/2011/03/30/mollusca/

16

Anda mungkin juga menyukai

  • Manajemen 1
    Manajemen 1
    Dokumen5 halaman
    Manajemen 1
    Ria Subarti
    Belum ada peringkat
  • Jaringan Ikat
    Jaringan Ikat
    Dokumen9 halaman
    Jaringan Ikat
    ayukartikautami
    Belum ada peringkat
  • Makalah DD Ria
    Makalah DD Ria
    Dokumen11 halaman
    Makalah DD Ria
    Ria Subarti
    Belum ada peringkat
  • PLANKTONOLOGI
    PLANKTONOLOGI
    Dokumen6 halaman
    PLANKTONOLOGI
    Ria Subarti
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen2 halaman
    Daftar Pustaka
    Ria Subarti
    Belum ada peringkat
  • Bab II Rezki
    Bab II Rezki
    Dokumen8 halaman
    Bab II Rezki
    Ria Subarti
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen18 halaman
    Bab Ii
    Ria Subarti
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen19 halaman
    Bab Ii
    Ria Subarti
    Belum ada peringkat
  • Bab I Proposal Nora
    Bab I Proposal Nora
    Dokumen5 halaman
    Bab I Proposal Nora
    Ria Subarti
    Belum ada peringkat
  • Bab I Proposal Nora
    Bab I Proposal Nora
    Dokumen5 halaman
    Bab I Proposal Nora
    Ria Subarti
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen1 halaman
    Daftar Isi
    Ria Subarti
    Belum ada peringkat
  • Bab 2 Proposal Nora
    Bab 2 Proposal Nora
    Dokumen23 halaman
    Bab 2 Proposal Nora
    Ria Subarti
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen18 halaman
    Bab Ii
    Ria Subarti
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen18 halaman
    Bab Ii
    Ria Subarti
    Belum ada peringkat
  • Bab 2 Proposal Nora
    Bab 2 Proposal Nora
    Dokumen23 halaman
    Bab 2 Proposal Nora
    Ria Subarti
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar Ria
    Kata Pengantar Ria
    Dokumen1 halaman
    Kata Pengantar Ria
    Ria Subarti
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi'
    Daftar Isi'
    Dokumen2 halaman
    Daftar Isi'
    Ria Subarti
    Belum ada peringkat
  • Judul Proposal
    Judul Proposal
    Dokumen1 halaman
    Judul Proposal
    Ria Subarti
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi'
    Daftar Isi'
    Dokumen2 halaman
    Daftar Isi'
    Ria Subarti
    Belum ada peringkat
  • BAB 5 Fix
    BAB 5 Fix
    Dokumen2 halaman
    BAB 5 Fix
    Ria Subarti
    Belum ada peringkat
  • Bab 4 Fix
    Bab 4 Fix
    Dokumen7 halaman
    Bab 4 Fix
    Ria Subarti
    Belum ada peringkat