Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH MOTOR DAN TENAGA PEENGGERAK

TENAGA AIR

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK I
DEDEK APRIDA YANI (J1B116001)
YULIANA (J1B116002)
DIAH PUSPITA (J1B116003)
M. HARIYADI OKA PUTRA (J1B116004)
ANISA JULIA (J1B116005)
REGA AHYAR (J1B115058)
IMAM SETIAWAN (J1B115063)

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN


FAKULOTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
2018
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ilmiah motor dan tenaga penggerak tentang Sistem
Penyaluran Bahan Bakar dan Pelumasan Motor Bakar Torak dengan baik. Penulis
juga berterima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan makalah ini.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai sumber sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.
Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Harapan kami semoga makalah
ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, untuk ke
depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar
menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami dalam makalah


ini, oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun
dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata kami berharap semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Jambi, November 2018

Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Energi yang sering kita pakai sehari-hari semakin lama semakin berkurang
atau menipis. Karena banyaknya pemakaian yang tidak terkontrol sehingga
menimbulkan kelangkaan atau bahkan habis sama sekali. Untuk itu sekarang perlu
dipikirkan adanya energi alternative untuk pengganti dari energi yang biasanya
sering dipakai . Energi alternatif adalah istilah yang merujuk kepada semua energi
yang dapat digunakan yang bertujuan untuk menggantikan bahan bakar
konvensional tanpa akibat yang tidak diharapkan dari hal tersebut. Umumnya,
istilah ini digunakan untuk mengurangi penggunaan bahan bakar hidrokarbon
yang mengakibatkan kerusakan lingkungan akibat emisi karbon dioksida yang
tinggi, yang berkontribusi besar terhadap pemanasan global berdasarkan
Intergovernmental Panel on Climate Change.
Selama beberapa tahun, apa yang sebenarnya dimaksud sebagai energi
alternatif telah berubah akibat banyaknya pilihan energi yang bisa dipilih yang
tujuan yang berbeda dalam penggunaannya. Istilah "alternatif" merujuk kepada
suatu teknologi selain teknologi yang digunakan pada bahan bakar fosil untuk
menghasilkan energi. Teknologi alternatif yang digunakan untuk menghasilkan
energi dengan mengatasi masalah dan tidak menghasilkan masalah seperti
penggunaan bahan bakar fosil.
Tenaga air pada dasarnya adalah sebuah kekuatan yang berasal dari energi air
yang mengalir. Hal pertama yang perlu diketahui adalah tenaga air merupakan
sumber energi bersih yang terbarukan dan tidak mencemari planet kita dengan
emisi CO2 yang berbahaya, tidak seperti pembakaran pada bahan bakar fosil.
Meskipun tenaga air tidak menimbulkan polusi udara dan tidak berkontribusi pada
masalah perubahan iklim seperti pada bahan bakar fosil, tenaga air tidak
sepenuhnya merupakan sumber energi ramah lingkungan.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini, yaitu:
a. Dapat memahami tentang tenaga air.
b. Memahami tentang prinip kerja dari kincir air.
c. Memahami teknik operasi darin kincir air.
d. Mengetahui cara intalasi listrik.
e. Memahami cara pemeliharaan kincir air.

1.3 Manfaat
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini, yaitu:
a. Mahasiswa mampu memahami tentang tenaga air.
b. Mahasiswa memahami tentang prinip kerja dari kincir air.
c. Mahasiswa memahami teknik operasi darin kincir air.
d. Mahasiswa mengetahui cara intalasi listrik.
e. Mahasiswa memahami cara pemeliharaan kincir air
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Tenaga Air


Air merupakan sumber energi yang murah dan relatif mudah didapat, karena
pada air tersimpan energi potensial (pada air jatuh) dan energi kinetik (pada air
mengalir) (Oktaviana,2016). Tenaga air (Hydropower) adalah energi yang
diperoleh dari air yang mengalir. Energi yang dimiliki air dapat dimanfaatkan dan
digunakan dalam wujud energi mekanis maupun energi listrik. Pemanfaatan
energi air banyak dilakukan dengan menggunakan kincir air atau turbin air yang
memanfaatkan adanya suatu air terjun atau aliran air di sungai. Besarnya tenaga
air yang tersedia dari suatu sumber air bergantung pada besarnya head dan debit
air. Air adalah substansi kimia dengan rumus kimia H2O: satu molekul air
memiliki dua atom hidrogen kovalen terikat pada atom oksigen tunggal.
Air muncul di alam dapat mengambil berbagai bentuk hasil di bumi seperti
uap air dan awan di langit, air laut dan gunung es dilautan kutub, gletser dan
sungai-sungai di pegunungan, dan cairan pada akuifer. Pada suhu dan tekana yang
tinggi, seperti di pedalaman planet raksasa, ia berpendapat bahwa air ada air
inonik dimana molekul terurai menjadi sub ion hidrogen dan oksigen, dan pada
tekanan bahkan lebih tinggi sebagai air superionik dimana oksigen mngkristal
tetapi ion hidrogen mengapung dengan bebas dalam kisi oksigen.
Manfaat energi tenaga air atau energi mikrohidro yaitu:
a. Untuk saluran irigasi.
b. Penerangan listrik di rumah penduduk.
c. Untuk memerdekakan penduduk dengan mengembalikan keberdayaan secara
ekonomi maupun pengelolaan, serta pemeliharaan sumber daya hutan dan air
secara berkelanjutan.

2.2 Potensi Air Sebagai Sumber Energi


Pemanfaatan energi air pada dasarnya adalah pemanfaatan energi potensial
gravitasi, energi mekanik aliran air yang merupakan tranfortasi dari energi
potensial gravitasi dimanfaatkan untuk menggerakkan turbin atau kincir dimana
hasil dari kerja tersebut dapat dimanfaatkan dalam bidang pertanian dan lain-lain.
Energi Hidroelectrik adalah energi air. Air bergerak menyimpan energi alami
yang sangat besar, apakah air bagian dari sungai yang mengalir atau ombak di
lautan. Bayangkan kekuatan merusak dari sungai yang merusak tempat
penyimpanannya dan menyebabkan banjir atau ombak tinggi yang merusak garis
pantai pendek dan kamu dapat memvisualisasikan jumah kekuatan yang terlibat.
Energi ini dapat dimanfaatkan dan dikonversikan menjadi listrik, dan
pembangkit listrik tenaga air tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca. Ini juga
merupakan sumber energi terbarukan karena air secara terus menerus mengisi
ulang melalui siklus hidrologi bumi. Semua sistem hidroelectrik membutuhkan
sumber air mengalir tetap, seperti sungai atau anak sungai, tidak seperti tenaga
matahari dan angin, tenaga ini dapat menghasilkan tenaga terus menerus selama
24 jam setiap harinya.
Turbin dan kincir sendiri merupakan alat bantu yang digunakan untuk
memanfaatkan energi air dapat dilihat pada penjelasan berikut :
2.2.1 Turbin air
Turbin merupakan salah satu komponen utama pada PLTMH (Pembangkit
Listrik Tenaga Mikrohidro). Turbin berfungsi untuk mengubah energi kinetik
pada air jatuh menjadi energi mekanik yang berupa putaran yang akan
dihubungkan dengan generator menggunakan gear atau belt sehingga memutar
generator dan menghasilkan listrik (Rompas, 2011). Turbin memiliki beberapa
jenis sesuai dengan efektifitasnya masing-masing. Pemilihan jenis turbin yang
digunakan pada suatu pembangkit didasarkan pada beberapa hal antara lain
ketinggian lokasi air, debit air yang dihasilkan, daya yang ingin dihasilkan dan
besarnya putaran turbin yang ingin dihasilkan.
Air yang menumbuk turbin akan melalui sudu. Sudu turbin terdiri dari dua
yaitu sudu tetap yang berfungsi untuk mengarahkan air agar tepat menumbuk
sudu gerak turbin. Besarnya putaran turbin yang dihasilkan harus disesuaikan
dengan putaran yang dibutuhkan generator untuk menghasilkan daya listrik yang
diinginkan. 10 Putaran pada turbin dapat lebih kecil dibandingkan generator
dengan menggunakan gear atau belt pada shaft turbin dan shaft generator dengan
perbandingan sebaiknya tidak melebihi 1:3. Tetapi sangat disarankan untuk
menggunakan kecepatan yang sama sehingga generator dan turbin dapat
dihubungkan dengan satu poros.
2.2.2 Kincir air
Air merupakan unsur penting bagi petani untuk mengairi areal persawahan.
Untuk sawah yang letaknya lebih tinggi dari sumber air atau aliran sungai/irigasi
maka kebutuhan air akan menjadi persoalan karena air tersebut tidak dapat begitu
saja dialirkan, harus ada pemompa air. Sedangkan dari segi pompa air dapat
ditinjau dari harga pompa, biaya operasional, biaya perawatan dan suara
(kebisingan) yang ditimbulkan oleh pompa tersebut. Oleh karena itu, diperlukan
suatu alat yang ekonomis, mudah dalam penggunaan serta tidak menimbulkan
suara kebisingan, yaitu seperti alat pemindah air dengan sistem kincir yang
dibantu oleh kecepatan angin. Energi yang cukup besar ini dapat digunakan untuk
menggerakkan baling-baling dan kincir air. Pada setiap baling-baling diberi
wadah sebagai tempat air, kemudian berputar maka air akan dipindahkan ke
tempat penampungan. Selanjutnya air dialirkan ke sawah melalui pipa saluran.
Cara ini sangat mudah dan murah serta ramah lingkungan karena tidak
menggunakan bahan bakar. Dan alat ini juga dapat dipindah tempatkan sesuai
dengan kebutuhan, kemudian perawatannya juga tidak sulit. Sangat baik dipasang
pada tempat yang tidak ada aliran listrik dan sulit bahan bakar. Apalagi disaat
sekarang ini dimana harga bahan bakar dan tarif listrik sudah sangat memberatkan
masyarakat. Dengan menggunakan alat ini maka jumlah masa tanam dapat
ditingkatkan dari dua kali setahun bisa menjadi tiga kali setahun. Hal ini
dikarenakan penggunaan alat ini tidak bergantung pada jadwal distribusi
pemberian air untuk sawah yang telah ditentukan oleh pihak yang berwenang
untuk masing-masing daerah. Sehingga pada gilirannya akan dapat meningkatkan
hasil produksi padi pertahunnya dan dapat menambah penghasilan bagi
masyarakat.
Daya untuk membuat Kincir air sebenarnya tidak harus dengan arus air yang
kuat. dengan memanfaatkan air sungai atau selokan sebenarnya bisa dimanfaatkan
sebagai penggerak kincir air, meskipun listrik yang akan dihasilkan kecil. Oleh
karena itu diperlukan perhitungan yang tepat untuk menghasilkan listrik yang
sesuai dengan kebutuhan serta dapan memaksimalkan kemampuan maksimal dari
generator yang digunakan. Rumus yang bisa digunakan untuk perhitungan dalam
membuat pembangkit listrik dengan kincir air yaitu:
P=Qxgxh
Dimana:
P : daya (kwh)
Q : debit air (m3/s). menyatakan volume air yang mengalir dalam satu
detik.
g : konstanta grafitasi (9,8m/s2)
h : ketinggian (m) dihitung dari permukaan sampai penggerak mula
Kincir air merupakan sarana untuk merubah energi air menjadi energi
mekanik berupa torsi pada poros kincir. Ada beberapa tipe kincir air yaitu
(Hendarto,2012):
a) Kincir Air Overshot
Kincir air Overshot bekerja bila air yang mengalir jatuh ke dalam
bagian sudu-sudu sisi bagian atas, dan karena gaya berat air roda kincir
berputar. Kincir air Overshot adalah kincir air yang paling banyak digunakan
dibandingkan dengan jenis kincir air yang lain.

Gambar 1. Kincir Air Overshot


b) Kincir Air Undershot
Kincir air undershot bekerja bila air yang mengalir, menghantam
dinding sudu yang terletak pada bagian bawah dari kincir air. Kincir air tipe
undershot tidak mempunyai tambahan keuntungan dari head. Tipe ini cocok
dipasang pada perairan dangkal pada daerah yang rata. Tipe ini disebut juga
dengan ”Vitruvian”. Disini aliran air berlawanan dengan arah sudu yang
memutar kincir.
Gambar 2. Kincir air Undershot
c) Kincir Air Breastshot
Kincir air Breastshot merupakan perpaduan antara tipe Overshot dan
undershot dilihat dari energi yang diterimanya. Jarak tinggi jatuhnya tidak
melebihi diameter kincir, arah aliran air yang menggerakkan kincir air
disekitar sumbu poros dari kincir air. Kincir air jenis ini menperbaiki kinerja
dari kincir air tipe undershot.

Gambar 3. Kincir air Breastshot


d) Kincir Air Tub
Kincir air Tub merupakan kincir air yang kincirnya diletakkan secara
horisontal dan sudu-sudunya miring terhadap garis vertikal, dan tipe ini dapat
dibuat lebih kecil dari pada tipe Overshot maupun tipe undershot. Karena
arah gaya dari pancuran air menyamping maka, energi yang diterima oleh
kincir yaitu energi potensial dan kinetik.

Gambar 4. Kincir air Tub


2.3 Prinsip Kerja Pembangkit Lidtrik Tenaga Air
Prinsip kerja dari kincir air ini adalah dengan memasang papan kayu sebagai
tempat mengarahkan air menuju putaran kincir kemudian pada kincir dipasangi turbin kecil dan
magnet. Pada kincir juga dipasangi tali karet untuk mengubungkan putaran turbin besar dan
turbin kecil yang akhirnya dapat memutarkan magnet, arus listrik yang dihasilkan dipengaruhi
oleh derasnya air yang mengalir menuju putaran magnet semakin deras air maka
semakin cepat putaran magnet maka akan menghasilkan arus listrik yang besar. Dari arus
yang dihasilkan magnet itu, kita dapat menikmati penerangan serta dapat
membantu proses irigasi pada pertanian dengan pemanfaatan energi air menjadi
energi listrik.
Adapun alat-alat utama yang mendukung dalam pembuatan keincir air yaitu:

Gambar 5. Bagian-bagian kincir air


Keterangan:
1. Turbin (kincir) berfungsi untuk mengubah aliran air menjadi energi mekanik.
2. Dinamo berfungsi untuk merubah energi mekanik menjadi energi listrik.
3. Tali puli berfungsi untuk menghubungkan antara mesin kincir air dengan
dinamo.
4. Poros berfungsi untuk tempat melekatkan jari-jari kincir air sehingga kincir
dapat berputar dan bertahan terhadap dorongan laju kecepatan aliran air.
5. Roda puli berfungsi untuk menggerakkan putaran antara mesin kincir air
dengan tali puli.
6. Pengikat poros berfungsi untuk
7. Landasan berfungsi untuk alas yang digunakan oleh dinamo.
2.4 Kekurangan dan Kelebihan Tenaga Air
a. kekurangan
kekurangan dari tenaga air ini sendiri yaitu:
 Proses pembuatan yang sulit
 Hasil tergantung kondisi air
 Mengganggu ekosistem sungai
 Biaya yang lumayan besar
 Membutuhkan lahan yang besar
b. Kelebihan
 Kapasitas daya yang dihasilkan besar
 Memiliki umur yang panjang
 Pencemaran lingkungan yang relatif kecil
 Tidak menyebabkan efek rumah kaca
 Membuka peluang ekonomi masyarakat

2.5 Transmisi Tenaga air


Transmisi berguna untuk mengalirkan listrik dari PLTA ke rumah-rumah atau
industri. Sebelum listrik kita pakai tegangannya di turunkan lagi dengan travo step
down. Pada prinsipnya PLTA mengolah energi potensial air diubah menjadi
energi kinetis dengan adanya head, lalu energi kinetis ini berubah menjadi energi
mekanis dengan adanya aliran air yang menggerakkan turbin, lalu energi mekanis
ini berubah menjadi energi listrik melalui perputaran rotor pada generator.
Jumlah energi listrik yang bisa dibangkitkan dengan sumber daya air
tergantung pada dua hal, yaitu jarak tinggi air (head) dan berapa besar jumlah air
yang mengalir (debit). Untuk bisa menghasilkan energi listrik dari air, harus
melalui beberapa tahapan perubahan energi, yaitu:
1) Energi Potensial
Energi potensial yaitu energi yang terjadi akibat adanya beda potensial, yaitu
akibat adanya perbedaan ketinggian. Besarnya energi potensial yaitu:
Ep = m . g . h
Dimana:
Ep : Energi Potensial
m : massa (kg)
g : gravitasi (9.8 kg/m2)
h : head (m)
2) Energi Kinetis
Energi kinetis yaitu energi yang dihasilkan akibat adanya aliran air sehingga
timbul air dengan kecepatan tertentu, yang dirumuskan:
Ek = 0,5 m . v . v
Dimana:
Ek : Energi kinetis
m : Massa (kg)
v : Kecepatan (m/s)
3) Energi Mekanis
Energi mekanis yaitu energi yang timbul akibat adanya pergerakan turbin.
Besarnya energi mekanis tergantung dari besarnya energi potensial dan energi
kinetis. Besarnya energi mekanis dirumuskan:
Em = T . Ɵ . t
Dimana:
Em : Energi mekanis
T : Torsi
Ɵ : Sudut putar
T : Waktu (s)
4) Energi Listrik
Ketika turbin berputar maka rotor juga berputar sehingga menghasilkan
energi listrik sesuai persamaan:
El = V . I . t
Dimana:
El : Energi Listrik
V : Tegangan (Volt)
I : Arus (Ampere)
T : Waktu (s)
2.6 Perawatan dan pengoprasian tenaga air
Pembangkit listrik tenaga air memiliki kelebihan bila dibandingkan
dengan pembangkit listrik lainnya, karena tidak memerlukan bahan bakar dalam
pengoperasiannya, seperti pembangkit yang menggunakan bahan bakar. Akan
tetapi pengoperasian dan perawatannya tidak ada perbedaan untuk jangka
panjang.pembangkit tenaga air ini dapat dioperasikan dalam jangka panjang. Kita
dapat menggunakannya secara efektif karena selain ramah lingkungan juga
berkelanjutan. Pengoperasian dan perawatan pembangkit tenaga mikro/mini hidro
ini dapat dilakukan secara manual.
1. Perawatan
 Operator harus effektif menyesuaikan pengoperasian dan perawatan
dari pembangkit ini dengan rencana kerja, peraturan dan pengaturan
yang sudah ada.
 Operator harus menguasai komponen-komponen dari pembangkit dan
penampakannya atau operator harus menguasai fungsi dan koreksi serta
perawatannya. Lebih jauh lagi operator harus mengerti apa yang
dilakukan jika terjadi beberapa kerusakan agar dapat pulih kembali.
 Operator haruis memeriksa akondisis dari semua fasilitas dan peralatan
pembangkit. Dan ketika terdapat permasalahan dan kerusakan, mereka
harus bias menghubungi orang yang bertanggungjawab terhadap hal ini
dan mencoba memperbaikinya.
 Operator harus menjaga pembangkit dari kerusakan. Oleh karena itu
operator harus memperbaiki dan menyempurnakan fasilitas jika
diperlukan.
2. Pengoprasian
Pengoperasian pembangkit tenaga air tidak hanya untuk
membangkitkan tenaga listrik dengan cara memutar generator tetapi juga
untuk mengontrol peralatan pembangkit, menyuplai listrik dengan kualitas
yang stabil kepada konsumen, dan menjaga semua peralatan agar tetap dalam
kondisi yang bagus. Karena semua fasilitas dan peralatan yang terpasang
tergantung pada kondsis lokasi dan anggaran yang tersedia, maka terdapat
berbagai pengoparasian tenaga air ini. Jika suatu pembangkit memiliki
stabilisator beban otomatis, maka operator tidak harus selalu mengontrol
semua peralatan kecuali pada saat memulai, berhenti dan keadaan darurat.
Jika pada pembangkit dibuat system pemberhentian otomatis, maka operator
tidak harus selalu berada disekitar pembangkit.
Pada banyak kasus untuk pembangkit listrik pedesaan, control system
otomatis dan peralatan proteksi seringkali dihilangkan karena keterbatasan
dana, oleh karena itu, operator harus selalu berada disekitar daerah
pembangkit untuk mengontrol peralatan dan menjaga pembangkit agar dapat
segera mengatasi jika terdapat masalah/kerusakan.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan yang telah dipaparkan dapat disimpulkan bahwa Air
merupakan sumber energi yang luas yang bisa digunakan dan murah serta relatif
mudah didapat, karena pada air tersimpan energi potensial (pada air jatuh) dan
energi kinetik (pada air mengalir). Tenaga air adalah energi yang diperoleh dari
air yang mengalir. Energi yang dimiliki air dapat dimanfaatkan dan digunakan
dalam wujud energi mekanis maupun energi listrik. Pemanfaatan energi air
banyak dilakukan dengan menggunakan kincir air atau turbin air yang
memanfaatkan adanya suatu air terjun atau aliran air di sungai. Banyak keuntungan
yang bisa kita dapatkan apabila menggunakan pembangkit tenaga air, serta bersahabat
dengan lingkungan sekitar.
Lagipula potensi air di Indonesia sangatlah besar sehingga bisa mendapatkan
sumber energi air yang sangat mudah dan besar, serta dapat mengurangi pemakaian
energi fosil sebagai bahan bakar pada pembangkit listrik yang semakin hari semakin
berkurang bahkan kandungan minyak bumi sekarang hanya cukup untuk 19 tahun
lagi.

3.2 Saran
Dalam penyusunan makalah ini penulis menyadari ada banyak kekurangan untuk
itu saran dan bimbingan sangat diperlukan untuk menyempurnakan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

Oktaviana gita,2016. Irigasi Sawah Menggunakan kincir Air didaerah Tanjung


Pati. Program Studi Tata Air Pertanian, Jurusan Teknologi Pertanian,
Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh
Rompas parabelem T.D, 2011. Analisis Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro
(PLTMH) Pada Daerah Aliran Sungai Ongkak Mongondow. Jurnal Penelitian
Saintek, Vol. 16, Nomor 2, Oktober 2011. Fakultas Teknik, Universitas
Negeri Manado, Tondano
Hendarto P Aryo, 2012. Pemanfaatan Pemandian Umum Untuk Pembangkit
Tenaga Listrik Mikrohidro (PLTMH) Menggunakan Kincir Tipe Overshot.
Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Elektro , Universitas Muhammadiyah
Surakarta

Anda mungkin juga menyukai