BIDANG APOTEK
DI
APOTEK DERMAGA RAYA
PERIODE 1 – 31 OKTOBER 2018
DISUSUN OLEH :
EVA FARIDA, S.FARM 1704026194
MIKAWA ALFIA RAHMI, S.FARM 1704026222
MITA APRILIA FAHMI, S.FARM 1704026223
Disetujui Oleh :
ii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillah, penulis memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT
karena berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir
Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) di Klinik dan Apotek Dermaga Raya yang
dilaksanakan mulai tanggal 1 Oktober hingga 31 Oktober 2018.
Kegiatan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) merupakan bagian dari
perkuliahan Program Studi Profesi Apoteker (PSPA) yang bertujuan untuk
meningkatkan pemahaman, pengetahuan, ketrampilan calon apoteker dalam
mengaplikasikan ilmu yang diperoleh selama kuliah mengenai tugas dan tanggung
jawabnya salah satunya di bidang rumah sakit.
Penulisan menyadari bahwa laporan ini tidak terlepas dari bantuan,
bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Pada kesempatan yang baik ini penulis
ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Dr. Hadi Sunaryo, M.Si., Apt, selaku Dekan FFS UHAMKA.
2. Bapak Drs. Inding Gusmayadi, M.Si., Apt, selaku Wakil Dekan I FFS
UHAMKA.
3. Ibu Dra. Sri Nevi Gantini, M.Si., selaku Wakil Dekan II FFS UHAMKA.
4. Ibu Ari Widayanti, M.Farm., Apt., selaku Wakil Dekan III FFS UHAMKA.
5. Bapak Anang Rohwiyono, M.Ag, selaku Wakil Dekan IV FFS UHAMKA.
6. Ibu Ani Pahriyani, M.Sc., Apt, selaku Ketua Program Studi Profesi Apoteker
UHAMKA.
7. Ibu Yeni, M.Si., Apt., selaku dosen pembimbing.
8. Ibu Nora Wulandari, M.Farm., Apt., selaku dosen pembimbing.
9. Ibu Pramulani Mulya Lestari, M.Farm., Apt., selaku dosen pembimbing.
10. Ibu Mirwan Deswendy S.Farm., Apt, selaku pembimbing lapangan di Apotek
Dermaga Raya
11. Seluruh karyawan farmasi di di Apotek Dermaga Raya yang turut membantu.
12. Seluruh teman PSPA UHAMKA Angkatan XXIX yang telah bersama-sama
berjuang untuk mendapatkan gelar Profesi Apoteker.
13. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang turut membantu,
terimakasih atas kebaikannya.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca sangat diharapkan.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi rekan-rekan sejawat dan semua pihak
yang membutuhkan.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
Halaman
iv
2. Pelayanan Farmasi Klinik di Apotek Dermaga Raya ..............18
BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN............................................................20
A. Kesimpulan .....................................................................................20
B. Saran ...............................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................21
LAMPIRAN ..........................................................................................................22
v
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Etiket untuk pasien BPJS ...............................................................26
Gambar 2. Etiket untuk pasien umum ..............................................................26
Gambar 3. Etiket untuk pemakaian dalam .......................................................26
Gambar 4. Etiket untuk pemakaian luar ...........................................................26
Gambar 5. Copy resep ......................................................................................27
Gambar 6. Surat pesanan biasa.........................................................................28
Gambar 7. Surat pesanan obat-obat tertentu ....................................................29
Gambar 8. Surat pesanan narkotika ..................................................................30
Gambar 9. Surat pesanan psikotropika .............................................................31
Gambar 10. Kwitansi ..........................................................................................32
Gambar 11. Kartu stock obat ..............................................................................33
vi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Kegiatan Harian Praktik Kerja Profesi Apoteker
di Apotek Dermaga Raya ...................................................................12
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Struktur Organisasi Apotek Dermaga Raya .................................22
Lampiran 2. Alur Pelayanan Obat dengan Resep Umum .................................23
Lampiran 3. Alur Pelayanan Obat dengan Resep BPJS ....................................24
Lampiran 4. Alur Pelayanan Obat dengan Resep PRB .....................................25
Lampiran 5. Etiket Apotek Dermaga Raya .......................................................26
Lampiran 6. Copy Resep ...................................................................................27
Lampiran 7. Surat Pesanan Apotek Dermaga Raya ..........................................28
Lampiran 8. Surat Pesanan Obat-Obat Tertentu ...............................................29
Lampiran 9. Surat Pesanan Narkotika ...............................................................30
Lampiran 10. Surat Pesanan Psikotropika ..........................................................31
Lampiran 11. Kwitansi Apotek Dermaga Raya ..................................................32
Lampiran 12. Kartu Stock Apotek Dermaga Raya .............................................33
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Apotek merupakan sarana atau pelayanan kefarmasian tempat dilakukan
praktik kefarmasian oleh Apoteker. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
73 tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek, pelayanan
kefarmasian adalah suatu pelayanan langsung dan bertanggung jawab kepada
pasien yang berkaitan dengan sediaan farmasi dengan maksud mencapai hasil yang
pasti untuk meningkatkan mutu kehidupan pasien.
Keberadaan apoteker di apotek tidak hanya terkait dengan permasalahan
obat, namun apoteker dituntut untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan
perilaku agar dapat menjalankan profesi secara profesional dan berinteraksi
langsung dengan pasien, termasuk untuk pemberian informasi obat dan konseling
kepada pasien yang membutuhkan. Apoteker harus juga memahami dan menyadari
kemungkinan terjadinya kesalahan pengobatan (medication error),
mengidentifikasi, mencegah, mengatasi masalah farmakoekonomi, dan farmasi
sosial (sociopharmacoeconomy). Hal ini bila dikaitkan dengan standar pelayanan
kefarmasian di apotek menjadikan peranan apoteker di apotek sangatlah penting.
Menyadari pentingnya hal tersebut, sebagai upaya agar para apoteker
memiliki pengetahuan dan keterampilan tersebut, maka seorang calon apoteker
perlu memahami tentang tugas pokok, fungsi dan peranan apoteker di apotek. Oleh
karena itu, Program Studi Profesi Apoteker Universitas Muhammadiyah Prof. Dr.
Hamka mewajibkan mahasiswa/i apoteker untuk melaksanakan Praktik Kerja
Profesi Apoteker (PKPA) dalam rangka meningkatkan kompetensi dibidangnya.
Pelaksanaan PKPA berlangsung dari tanggal 1 sampai dengan 31 Oktober 2018 di
Apotek Dermaga Raya.
B. Tujuan PKPA
Tujuan dari Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) yang diselenggarakan
oleh Fakultas Farmasi dan Sains Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA
bekerja sama dengan Apotek Dermaga Raya, yaitu:
1
2
3
4
1. Perencanaan
Perencanaan sediaan farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis
Pakai di Apotek Dermaga Raya menggunakan metode pola penyakit dan metode
konsumsi.
2. Pengadaan
Pengadaan di Apotek Dermaga Raya dibagi menjadi 2 yaitu pengadaan obat
pada pasien umum dan obat pasien BPJS. Pengadaan di Apotek Dermaga Raya
dilakukan melalui jalur resmi dengan pembelian langsung ke Pedagang Besar
Farmasi (PBF) menggunakan Surat Pesanan.
3. Penerimaan
Penerimaan barang dari PBF akan diterima oleh Apoteker Pengelola Apotek
(APA) atau Tenaga Teknis Kefarmasian (TTK). Barang yang diterima harus
disertai faktur pembelian untuk menyesuaikan nama dan jumlah barang dengan
surat pesanan kemudian cek kondisi fisik barang, no batch, expired date serta
diskon.
4. Penyimpanan
Penyimpanan sediaan farmasi dan alat kesehatan disusun berdasarkan
stabilitas sediaan, bentuk sediaan, golongan obat serta alfabetis. Pengeluaran
obat menggunakan sistem FEFO (First Expired First Out) dan FIFO (First In
First Out).
Penyimpanan resep disimpan dalam jangka waktu lima tahun sebagai arsip
apotek. Penyimpanan disusun berdasarkan tanggal dan nomor resep untuk
mempermudah penelusuran resep apabila diperlukan, baik untuk kepentingan
pasien maupun untuk pemeriksaan. Resep yang mengandung narkotika dan
psikotropika disimpan terpisah, agar mempermudah dalam pembuatan laporan
penggunaan narkotika dan psikotropika.
5. Pemusnahan
Pemusnahan dilakukan berdasarkan jenis dan bentuk sediaan terhadap
sediaan farmasi, alat kesehatan, BMHP yang sudah kadaluarsa, rusak dan tidak
memenuhi syarat untuk digunakan pada pelayanan kesehatan. Pemusnahan obat
yang mengandung narkotika dan psikotropika dilakukan oleh Apoteker dan
6
disaksikan oleh Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur, pemusnahan obat selain
narkotika dan psikotropika dilakukan oleh pihak ketiga. Pemusnahan obat
tersebut dibuktikan dengan Berita Acara Pemusnahan (BAP). Pemusnahan resep
di Apotek Dermaga Raya yang telah disimpan sekurang-kurangnya selama 5
tahun dilakukan dengan cara dibakar yang dibuktikan dengan Berita Acara
Pemusnahan.
6. Pengendalian
Pengendalian dilakukan untuk mempertahankan jenis dan jumlah
persediaan sesuai kebutuhan pelayanan, melalui pengaturan sistem pesanan atau
pengadaan, penyimpanan dan pengeluaran. Pengendalian persediaan di Apotek
Dermaga Raya dilakukan menggunakan kartu stok. Kartu stok sekurang -
kurangnya memuat nama obat, tanggal kadaluwarsa, jumlah pemasukan, jumlah
pengeluaran dan sisa persediaan.
7. Pencatatan dan Pelaporan
Pencatatan di Apotek Dermaga Raya dilakukan secara komputerisasi dan
manual pada setiap proses pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan
Bahan Medis Habis Pakai meliputi pengadaan, penyimpanan, dan penyerahan.
Pelaporan di Apotek Dermaga Raya terbagi menjadi dua yaitu pelaporan
internal dan eksternal. Pelaporan internal meliputi keuangan apotek, sedangkan
pelaporan eksternal yaitu laporan penggunaan obat Narkotika dan Psikotropika
melalui Sistem Pelaporan Narkotika Psikotropika (SIPNAP).
F. Administrasi
Kegiatan administrasi di apotek harus dilakukan dengan cermat dan baik agar
tercapainya administrasi dan manajemen yang baik. Administrasi sangat diperlukan
dalam pengelolaan sebuah apotek untuk memperoleh informasi yang dapat
dipercaya dalam rangka pengambilan keputusan oleh Apoteker Pengelola Apotek
(APA). Administrasi yang dilakukan oleh apotek diantaranya:
1. Administrasi pembukuan yaitu pencatatan seluruh informasi arus uang dan
barang di apotek diantaranya:
7
a. Buku defecta, digunakan untuk mencatat nama obat atau alat kesehatan
yang habis dan yang segera dipesan sehingga dapat memudahkan dalam
melakukan pemesanan dan menghindari pemesanan ganda.
b. Buku kas, digunakan untuk mencatat semua transaksi pengeluaran masuk
dan keluar di apotek.
c. Buku penerimaan faktur, digunakan untuk mencatat faktur yang masuk ke
apotek.
d. Surat pesanan, terdiri dari surat pesanan biasa, surat pesanan narkotik,
surat pesanan psikotropik, surat pesanan prekusor.
2. Administrasi pelaporan yaitu pencatatan dan pelaporan terkait dengan seluruh
kegiatan yang berkaitan dengan narkotik dan psikotropik.
3. Administrasi pembayaran meliputi:
a) Tunai yaitu pembayaran dengan jangka waktu maksimal dua minggu,
biasanya terdapat diskon.
b) Cash On Delivery (COD) yaitu pembayaran secara langsung ketika
barang datang.
c) Kredit yaitu pembayaran yang dilakukan dengan jangka waktu
pembayaran yang telah disepakati antara Apotek Dermaga Raya dengan
PBF, pada umumnya antara 21 sampai 30 hari.
d) Konsinyasi yaitu kerjasama yang biasanya dilakukan dengan cara
menitipkan produk dari PBF, kemudian setiap bulannya dilakukan
pengecekan dari pihak PBF untuk mengetahui jumlah produk yang sudah
terjual. Biasanya konsinyasi dilakukan untuk produk atau obat-obat baru,
barang promosi, alat kesehatan dan juga food suplement.
G. Pelayanan Farmasi Klinik
Pelayanan kefarmasian klinik dilakukan sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku meliputi pengkajian dan pelayanan resep,
dispensing, pelayanan informasi obat, konseling, pelayanan kefarmasian di rumah,
pemantauan terapi obat, dan monitoring efek samping obat.
8
A. Kegiatan Harian
Praktik kerja profesi apoteker (PKPA) di Apotek Dermaga Raya dilaksanakan
pada tanggal 01 sampai 31 Oktober 2018. Selama pelaksanaan PKPA di Apotek
Dermaga Raya, Duren Sawit, Jakarta Timur meliputi:
Tabel 1. Kegiatan Harian Praktik Kerja Profesi Apoteker di Apotek Dermaga
12
13
B. Pembahasan
Kegiatan Praktik Kerja Profesi Apoteker (PKPA) dilaksanakan di Apotek
Dermaga Raya, kegiatan ini berlangsung selama 1 (satu) bulan. Apotek Dermaga
Raya menjalin kerjasama dengan BPJS Kesehatan dan sebagai Apotek Pelayanan
Rujuk Balik (PRB), sehingga di Apotek Dermaga Raya sebagian resep yang masuk
merupakan resep yang berasal dari pasien BPJS, selain pasien BPJS juga melayani
pasien umum. Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek berdasarkan Permenkes
No. 73 Tahun 2016 meliputi dua hal, yaitu: pengelolaan sediaan farmasi, alat
kesehatan dan bahan medis habis pakai dan pelayanan farmasi klinis.
14
dan obat PRB. Untuk merealisasikan pengadaan obat di Apotek Dermaga Raya
dilakukan pemesanan. Alur pemesanan yang dilakukan meliputi:
1) Pemesanan obat pada pasien umum, Apoteker Pengelola Apotek (APA)
menulis Surat Pesanan sesuai dengan macam dan jumlah yang dibutuhkan
dan diberikan melalui sales. Pada obat Narkotika, Psikotropika dan
Prekusor, Apoteker Pengelola Apotek (APA) menulis surat pesanan sesuai
macam dan jumlah yang dibutuhkan menggunakan surat pesanan khusus.
2) Pengadaan obat pada pasien spesialis, Apoteker Pengelola Apotek (APA)
menulis Surat Pesanan dan biasanya dokter spesialis telah bekerjasama
dengan farmasi tertentu melalui Medical Representative.
3) Pengadaan obat BPJS klinik, berdasarkan PMK No. 63 Tahun 2014, FKTP
yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan dapat melaksanakan pengadaan
obat melalui E-Purchasing berdasarkan Katalog Elektronik (E-Catalogue).
Apoteker Pengelola Apotek (APA) menulis Surat Pesanan sesuai dengan
macam dan jumlah yang dibutuhkan.
4) Pengadaan obat PRB, apoteker hanya boleh memesan obat untuk 9 diagnosa
penyakit yaitu diabetes melitus, hipertensi, jantung, PPOK, lupus,
skizofrenia, stroke, asma, dan epilepsi. Alur pengadaan obat PRB:
a) Apoteker Pengelola Apotek (APA) menulis surat pesanan sesuai
dengan macam dan jumlah yang dibutuhkan.
b) Surat pesanan kemudian dikirim ke kantor BPJS untuk diverifikasi
dan disetujui, setelah disetujui maka akan diberikan paraf dan
stempel.
c) Setelah surat pesanan diverifikasi dan disetujui, apotek mengajukan
surat pemesanan ke PBF.
d) Kemudian PBF akan e-mail langsung ke principle untuk bisa di
accept atau tidak.
e) Jika surat pesanan di accept, maka barang siap diantar ke apotek.
Pada surat pesanan obat Narkotika menggunakan surat pesanan khusus yang
dibuat oleh PT. Kimia Farma yang terdiri dari 4 rangkap yaitu 3 rangkap untuk
PBF, 1 rangkap untuk arsip Apotek. Pada satu surat pesanan Narkotika dilakukan
16
hanya untuk 1 (satu) jenis obat Narkotika saja dengan dilengkapi tanggal, nomor
surat, alamat lengkap, nama dan tanda-tangan Apoteker Pengelola Apotek (APA),
Nomor Izin Apotek (SIA), dan stempel Apotek. Sedangkan Surat pesanan
Psikotropika, Prekursor dan OOT terdiri dari 3 rangkap yaitu 2 rangkap untuk PBF,
1 rangkap untuk arsip Apotek. Pada pemesanan obat-obat psikotropika, Prekursor,
dan OOT dalam 1 (satu) surat pesanan masing-masing dapat digunakan untuk
beberapa jenis obat psikotropika, Prekursor, dan OOT.
Apotek Dermaga Raya juga melakukan pemesanan obat-obat BPJS melalui
PBF yang telah ditunjuk dan yang tercantum dalam e-catalogue dengan
menggunakan surat pesanan yang terdiri dari 2 rangkap yaitu 1 rangkap untuk PBF
dan 1 rangkap untuk arsip Apotek. Sebelum di pesan melalui PBF, surat pesanan
harus di verifikasi terlebih dahulu oleh pihak BPJS. Pengadaan obat di Apotek
Dermaga Raya sudah sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan No. 73 Tahun
2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek yaitu pemesanan obat
melalui jalur yang resmi.
c. Penerimaan
Penerimaan barang di Apotek Dermaga Raya yang datang dari PBF akan
diterima oleh Apoteker Pengelola Apotek (APA) atau Tenaga Teknis Kefarmasian
(TTK). Barang yang diterima disertai faktur pembelian dan membandingkan
dengan surat pesanan untuk menyesuaikan nama dan jumlah barang, kemudian
melakukan pengecekan kondisi fisik barang, no batch, expired date serta diskon.
Jika barang yang diterima sesuai dengan pesanan, maka faktur tersebut
ditandatangani oleh Apoteker Pengelola Apotek (APA) atau Tenaga Teknis
Kefarmasian (TTK) yang disertai dengan nama lengkap, tanggal penerimaan dan
stempel apotek. Jika barang yang diterima tidak sesuai dengan surat pesanan,
kemasan rusak atau bocor serta sudah dekat waktu kadaluarsa, maka barang
tersebut dapat langsung diretur. Penerimaan obat Narkotik dan Psikotropik
dilakukan oleh Apoteker Pengelola Apotek (APA). Apabila sudah sesuai, isi dalam
faktur di entry ke komputer untuk didokumentasikan dan faktur diletakan pada
sebuah map yang berisi kumpulan faktur. Penerimaan barang sudah mengacu pada
17
peraturan yang berlaku yaitu melihat kesesuaian jenis spesifikasi, jumlah, mutu,
dan harga yang tertera dalam surat pesanan dengan kondisi fisik yang diterima.
d. Penyimpanan
Penyimpanan sediaan farmasi dan alat kesehatan di Apotek Dermaga Raya
sudah sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan No. 73 Tahun 2016 tentang
Standar Pelayanan Kesehatan Kefarmasian di Apotek yaitu disusun berdasarkan
stabilitas sediaan, bentuk sediaan, serta alfabetis dengan menggunakan sistem
FEFO (First Expired First Out) dan FIFO (First In First Out). Sediaan farmasi yang
perlu disimpan berdasarkan suhu penyimpanan khusus seperti lemari pendingin
(suhu dingin yaitu 2-8oC) contohnya seperti suppositoria dan insulin telah
dilengkapi dengan termometer untuk memudahkan pemantauan suhu dan
kelembaban secara berkala. Obat-obat narkotika dan psikotropika disimpan di
lemari khusus dan dikunci ganda (double lock) serta kuncinya disimpan oleh
Apoteker dan Tenaga Teknis Kefarmasian (TTK). Contoh obat narkotika dan
psikotropika yang ada di Apotek Dermaga Raya yaitu kodein, alprazolam,
diazepam, dan phenobarbital.
e. Pemusnahan
Pemusnahan obat di Apotek Dermaga Raya dilakukan dengan cara dibakar
atau dikubur. Pemusnahan dilakukan terhadap obat yang sudah kadaluarsa, rusak
dan tidak memenuhi syarat untuk digunakan pada pelayanan kesehatan dan obat-
obat tersebut dikumpulkan terlebih dahulu, untuk melaksanakan pemusnahan obat
tersebut, Apotek Dermaga Raya bekerjasama dengan pihak ketiga yaitu PT. Jalan
Hijau yang akan memberikan dokumentasi terkait pemusnahan berupa Berita Acara
Pemusnahan (BAP) yang mencatumkan hari dan tanggal pemusnahan, tanggal
terawal dan terakhir resep dan berat resep yang dimusnahkan dalam kilogram.
Pemusnahan obat Narkotika dan Psikotropika dilakukan oleh Apoteker dengan
disaksikan oleh Suku Dinas Kesehatan dan Balai POM. Sedangkan pemusnahan
resep di Apotek Dermaga Raya disimpan sekurang-kurangnya selama 5 tahun, pada
resep biasa dilakukan dengan cara ditimbang, sedangkan untuk resep narkotika dan
psikotropika dihitung lembar resepnya. Pemusnahan obat dan resep di Apotek
Dermaga Raya sudah sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Sehingga
18
pemusnahan obat dan resep di Apotek Dermaga Raya sudah sesuai dengan
Peraturan Menteri Kesehatan No. 73 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan
Kefarmasian di Apotek.
f. Pengendalian
Pengendalian sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai
yang dilakukan di Apotek Dermaga Raya yaitu dengan menggunakan kartu stok
(Lampiran 12) baik dengan cara manual maupun elektronik melalui Stock Opname.
Hal ini bertujuan untuk menghindari terjadinya kelebihan, kekurangan,
kekosongan, kerusakan, kadaluwarsa, serta kehilangan. Stock Opname di Apotek
Dermaga Raya dilakukan setiap 6 bulan sekali. Stock opname ini berfungsi untuk
mengetahui jumlah aset yang dimiliki oleh apotek yang kemudian digunakan
sebagai laporan keuangan apotek. Sehingga pengendalian obat di Apotek Dermaga
Raya sudah sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan No. 73 Tahun 2016 tentang
Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek yaitu menggunakan kartu stok.
g. Pencatatan dan Pelaporan
Pada Pencatatan di Apotek Dermaga Raya dilakukan secara komputerisasi
dan manual pada setiap proses pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan
Bahan Medis Habis Pakai meliputi pengadaan (surat pesanan, faktur), penyimpanan
(kartu stok), penyerahan (nota atau struk penjualan). Terdapat 2 pelaporan yang
harus dilakukakn di Apotek Dermaga Raya yaitu pelaporan internal (keuangan
apotek) dan eksternal (laporan penggunaan obat Narkotika dan Psikotropika)
dengan melalui Sistem Pelaporan Narkotik Psikotropik (SIPNAP). Pelaporan obat
narkotika dan psikotropika dilakukan setiap bulan sebelum tanggal 10 kepada
SUDINKES Jakarta Timur dengan tembusan kepala balai POM setempat
menggunakan sistem online SIPNAP (Sistem Pelaporan Narkotika dan
Psikotropika) yaitu di sipnap.binfar.depkes.go.id. yang berisi laporan pemakaian
obat, pemasukan dan sisa obat Narkotika dan Psikotropika di Apotek Dermaga
Raya.
2. Pelayanan Farmasi Klinik di Apotek Dermaga Raya
Pelayanan farmasi klinik adalah pelayanan farmasi yang diberikan sebagai
bagian dari perawatan pasien melalui interaksi dengan profesi kesehatan lainnya
19
yang secara langsung terkait dengan perawatan pasien. Ruang lingkup pelayanan
farmasi klinik di Apotek Dermaga Raya dimulai dari pengkajian dan pelayanan
resep, apoteker memiliki peranan dalam melakukan skrining Resep mulai dari
memeriksa kelengkapan persyaratan administrasi, kesesuaian farmasetik, dan
pertimbangan klinis. Setelah semua proses pemeriksaan dilakukan, kegiatan
dispensing dilakukan oleh petugas yang berbeda. Tujuannya agar diharapkan
pemeriksaan dan koresi dilakukan selama beberapa kali mulai dari resep diterima
sampai obat diserahkan kepada pasien sehingga terhindar dari kesalahan saat
dispensing obat. Penyerahan obat dilakukan oleh Apoteker atau TTK disertai
pemberian informasi obat. Informasi obat kepada pasien sekurang-kurangnya
meliputi indikasi obat, aturan pemakaian obat, cara penyimpanan obat, lama waktu
pengobatan serta hal apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan selama
penggunaan obat.
Kegiatan Pelayanan obat tanpa resep seperti upaya pengobatan diri sendiri
atau swamedikasi, Apoteker memiliki peran penting yaitu membantu memilihkan
obat yang tepat dilihat dari keamanan, efektif dan terjangkau bagi pasien. Dalam
pelayanan swamedikasi hanya dapat dilakukan untuk penyakit ringan seperti diare,
demam, batuk, nyeri serta penyakit kulit. Apoteker dapat memberikan obat bebas,
bebas terbatas dan OWA (Obat Wajib Apotek) kepada pasien.
Kegiatan PIO (Pelayanan Informasi Obat) di Apotek Dermaga Raya sudah
dilakukan yaitu dengan cara pasien langsung bertanya kepada Apoteker serta
adanya leaflet, banner, poster yang tersedia di Apotek Dermaga Raya. Kegiatan
konseling di Apotek Dermaga Raya sudah dilakukan oleh Apoteker dengan tujuan
meningkatkan kualitas hidup pasien dan mencegah penyalahgunaan atau
penggunaan yang salah pada pengobatan. Kegiatan pelayanan kefarmasian di
rumah (home pharmacy care) sudah dilakukan kepada pasien penyakit kronis yang
terdaftar pada Pelayanan Rujuk Balik (PRB). Kegiatan Pemantauan Terapi Obat
(PTO) dan Monitoring Efek Samping Obat (MESO) di Apotek Dermaga Raya
sudah dilakukan oleh Apoteker pasien PRB dan prolanis.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan Praktik Kerja Profesi Apoteker di Apotek Dermaga Raya, dapat
disimpulkan bahwa:
1. Peran Apoteker di Apotek Dermaga Raya telah dilakukan dengan baik sesuai
dengan peraturan yang berlaku yang mengacu pada Peraturan Menteri
Kesehatan No. 73 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di
Apotek.
2. Mahasiswa Praktik Kerja Profesi Apoteker di Apotek Dermaga Raya
mendapatkan pembelajaran mengenai peran penting Apoteker di Apotek
dalam melakukan pekerjaan kefarmasian baik dari pengelolaan perbekalan
farmasi maupun pelayanan farmasi klinik.
3. Mahasiswa Praktik Kerja Profesi Apoteker di Apotek Dermaga Raya
mendapatkan pengetahuan dan pengalaman secara langsung di dunia kerja.
B. Saran
Pelaksanaan stock opname sebaiknya dilaksanakan setiap bulan (jika
memungkinkan) untuk meminimalisir kehilangan ataupun lost control obat
mendekati expired date.
20
DAFTAR PUSTAKA
21
Lampiran 1. Sruktur Organisasi Apotek Dermaga Raya
APA / PSA
22
23
Resep Datang
Skrining Resep
Cek
Ketersediaan Pasien Tidak Ajukan
Obat Setuju/Tidak Alternatif
Mampu
Obat diberi
Harga Pasien Setuju
Transaksi di kasir
Penyiapan/Peracikan
Pengemasan
Pengecekan Ulang
Penyerahan Obat
Penyiapan
Pengemasan
Pengecekan ulang