Anda di halaman 1dari 29

KARAKTERISTIK POMPA DAN KAVITASI

Hari : Rabu

Kelompok :A
Praktikan : 1. Anggun Fitria Laila Ningsih (A34150001)

2. Ahmad Ihya’ Ulumuddin (A34160002)

Asisten : Serlya Aldina

Tanggal Percobaan : 21 November 2018

Cuaca Suhu udara Suhu air Tekanan udara

Cerah 34C 30C 759 Mmhg

Jurusan Teknik Kimia


Fakultas Teknik
Universitas Nahdlatul Ulama
Sidoarjo
2018

i
INTISARI

Percobaan Pump Characteristic ini bertujuan untuk mengukur discharge


performance pompa cetrifugal, mengukur pengaruh NPSHa dan mengamati kondisi kavitasi
dengan menggunakan 2 variabel yaitu flowrate dan besar sudut suction valve. Untuk
nilai flowrate yang digunakan adalah 2, 4, 6, 8, 10. Sedangkan besar sudut valve suction
sebesar 18, 36, 54˚, 72˚ dan 90˚. Pertama yang harus dilakukan adalah membuka
valve suction hingga posisi terbuka sepenuhnya (90°). Kemudian mengatur sudut valve
suction dan nilai flowrate pada rotameter sehingga didapatkan data nilai suction
pressure dan discharge pressure dari pompa. Setelah itu menghitung waktu perputaran pada
kWh meter. Lalu mengulang langkah-langkah tersebut untuk setiap variabel yang telah
ditetukan. Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa
hubungan discharge head dengan flowrate adalah berbanding terbalik yaitu semakin
besar variabel pada flowrate maka semakin kecil head yang dihasilkan. Dan dari hasil
pengamatan didapatkan gelembung terlihat pada saat flowrate dengan variable 6, 8 dan 10
(L/m) dengan bukaan valve suction 18˚ dan suction pressure sebesar -69, -65 dan -75 Kpa.
Pada percobaan ini didapatkan NPSHA sebesar 3,19 m. Dan untuk effisiensi pompa sebesar
1-9 %

ii
DAFTAR ISI

Intisari .................................................................................................................. i

Daftar isi .............................................................................................................. ii

Daftar tabel .......................................................................................................... iii

Daftar gambar ....................................................................................................... iv

BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Tujuan Percobaan ........................................................................... 1
1.2. Dasar Teori ..................................................................................... 1

BAB II. PERCOBAAN


2.1. Variabel Percobaan ........................................................................ 6
2.2. Metodologi percobaan .................................................................... 6
2.3. Alat dan bahan ................................................................................ 7
2.4. Gambar alat .................................................................................... 8
2.5. Hasil Percobaan .............................................................................. 8

BAB III. HASIL PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN


3.1. Hasil Perhitungan ............................................................................ 10
3.2. Pembahasan .................................................................................... 17

BAB IV. KESIMPULAN .................................................................................... 24

Daftar pustaka ...................................................................................................... v

Daftar notasi ........................................................................................................ vi

Appendiks ............................................................................................................ vii

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Data Percobaan Variabel Flowrate dan Valve Suction.......................................8

Tabel 2. Data Total Head.................................................................................................10

Tabel 3. Data Perhitungan Daya Pompa..........................................................................12

Tabel 4. Data Flow rate, Total Head dan Efisiensi..........................................................14

Tabel 5. Data Perhitungan Head Loss.............................................................................15

Tabel 6. Data Perhitungan NPSHa..................................................................................16

Tabel 6. Data Perhitungan NPSHR..................................................................................16

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Pompa Sentrifugal Sederhana..........................................................................2

Gambar 2. Karakteristik pompa sentrifugal.....................................................................2

Gambar 3. Perbedaan antara kondisi suction lift (a) dan positive suction (b)...................4

Gambar 4. Skema Alat Percobaan KPC............................................................................8

Gambar 5. Grafik antara head, pompa dengan flowrate valve suction 45 o.....................17

Gambar 6. Grafik antara head, pompa dengan flowrate valve suction 60 o.....................18

Gambar 7. Grafik antara head, pompa dengan flowrate valve suction 75 o.....................18

Gambar 8. Grafik antara head, pompa dengan flowrate valve suction 90o.....................19

Gambar 9. Grafik antara flowrate dengan efisiensi.........................................................19

v
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Tujuan Percobaan


Tujuan dari dilakukannya percobaan ini adalah sebagai berikut
a. Mengukur discharge performance (kurva discharge head vs. flow rate)
pompa centrifugal.
b. Mengukur pengaruh NPSH available.
c. Mengamati kondisi terjadinya kavitasi.

1.2. Dasar Teori


Pompa merupakan salah satu mesin aliran fluida hidrolik yang berfungsi
untuk memindahkan fluida dari suatu tempat ke tempat lain dengan cara menaikkan
tekanan fluida yang dipindahkan tersebut. Pompa memiliki fungsi utama
diantaranya adalah mensirkulasikan fluida di sekitar sistem dengan menaikkan
tekanan fluida tersebut. Karena poros pompa berputar, maka impeller dengan
sudut-sudut impeller berputar sehingga tekanan dan kecepatannya naik dan terlempar
dari tengah pompa ke saluran yang berbentuk volute atau sepiral dan disalurkan keluar
melalui nosel. Baiknya suatu performance suatu pompa tergantung karateristik dari
pompa itu sendiri (Sukardi, 2012).
Pompa sentrifugal adalah jenis pompa yang sangat banyak dipakai oleh
industri terutama pengolahan dan pendistribusian air bekerja dengan prinsip putaran
impeler sebagai elemen pemindah fluida yang digerakkan oleh suatu penggerak mula.
Zat cair akan berputar akibat dorongan sudut-sudut dan menimbulkan gaya
sentrifugal yang menyebabkan cairan mengalir dari tengah impeler dan keluar melalui
saluran sudu-sudu dan meninggalkan impeler dengan kecepatan tinggi. Cairan dengan
kecepatan tinggi ini dilewatkan saluran yang penampangnya makin membesar
sehingga terjadi perubahan head (tinggi tekan) kecepatan menjadi head tekanan.
Setelah cairan dilemparkan oleh impeller, ruang diantara sudu-sudu menjadi
vacuum, menyebabkan cairan akan terhisap masuk sehingga terjadi proses
pengisapan (Sukardi, 2012).

Pada proses industri umumnya menggunakan pompa sentrifugal. Pompa sentrifugal


tersedia dalam ukuran sekitar 0,004 to 380 m 3/min (1 to 100000 gal/min) dan
untuk tekanan discharge dari beberapa m dari head hingga 5000 kPa atau lebih.
Pompa sentrifugal dalam bentuknya yang sederhana terdiri dari impeller yang berputar
di dalam casingnya (Geankoplis, 2003).

1
Gambar 1. Pompa Sentrifugal Sederhana
(Geancoplis, Chapt-3 135 )

Pompa sentrifugal memiliki banyak nilai positif dibanding tipe pompa yang lain. Nilai
positif itu antara lain:
1. Mampu bekerja pada rpm yang tinggi.
2. Konstruksinya lebih sederhana daripada pompa lainnya.
3. Dari segi dimensi dan bobot lebih kecil daripada pompa resiprokating
(torak).
4. Debit dan tekanan yang dihasilkan lebih stabil dan konstan.

Gambar 2 menunjukkan titik operasi pompa yang meupakan perpotongan antara kurva
pompa dan kurva pipeline. beberapa kurva, seperti kurva pompa, efisiensi pompa, daya
pompa, dan karakteristik dari pipeline pompa.

Gambar 2. Karakteristik pompa sentrifugal. (Fox, et al, 2011)

Fluida yang mengalir pada sebuah pipa akan mengalami kerugian energi.
Kerugian energi ini disebut dengan head loss. Terdapat dua jenis head loss yang terjadi
di dalam sistem perpipaan, yaitu head loss mayor dan head loss minor.

2
Head loss mayor merupakan kerugian energi yang terjadi akibat fluida bergesekan
dengan pipa utama dari sistem perpipaan. Adapun perumusan untuk menentukan nilai
head loss mayor adalah sebagai berikut:

...............................................(1)
Untuk mendapatkan harga f digunakan perumusan sebagai berikut:

Untuk aliran laminar, Darcy-Weisbach memberikan persamaan :


.................................................(2)
Untuk aliran turbulen, digunakan perumusan Haaland (Fox, et al, 2011), yaitu :

.........................(3)

dimana: Re = Bilangan Reynolds, yang besarnya adalah:

................................................(4)
Dengan demikian, diketahui bahwa nilai f merupakan fungsi dari Re (Bilangan
Reynolds) dan e/D. Nilai e merupakan wall roughness dari pipa sedangkan D adalah
inside diameter dari pipa tersebut.

Head loss minor merupakan kerugian yang terjadi pada komponen tambahan pada
sistem perpipaan berupa fitting dan lain sebagainya. Untuk mendapatkan harga
head loss minor digunakan persamaan :

.............................................(5)

atau dapat juga menggunakan persamaan berikut :

............................................(6)

Untuk aliran dengan bilangan Reynolds 10 < Re < 3500:

.................................(7)

Untuk aliran dengan bilangan Reynolds Re > 3500:..............

..........................(8)

3
Kriteria – kriteria yang umum dijadikan parameter dalam menentukan performa
pompa diantaranya berupa nilai head, daya dan Net Positive Suction Head
(NPSH) pompa. Kriteria tersebut nantinya akan sangat diperlukan dalam pemilihan
pompa yang tepat. Instalasi pompa, daya pompa, efisiensi, kecepatan spesifik, dan
karakteristik pompa sangat menentukan performa dari pompa sentrifugal yang
digunakan. Net Positive Suction Head (NPSH) adalah kebutuhan minimum pompa
untuk bekerja secara normal. NPSH menyangkut apa yang terjadi di bagian suction
pompa. NPSH dapat diketahui dengan menghitung selisih total head pada sisi suction
dengan tekanan uap absolut fluida kerja pada temperatur pemompaan. Nilai NPSH
available harus lebih besar daripada nilai NPSH required. Nilai NPSH available
ditentukan dengan suction lift untuk suplai suction di bawah centerline pompa (gambar
3a), dan positive suction untuk suplai suction di atas centerline pompa (gambar 3b).

Untuk suction lift:

Untuk positive suction:

...........................(9)

...........................(10)
dimana:

ha adalah tekanan absolut di permukaan fluida dalam tangki dengan


satuan meter.
hvpa adalah vapor pressure fluida kerja saat temperatur pemompaan
dalam satuan meter.
hst adalah static height dalam satuan meter.
hfs adalah Head loss pada sisi suction dalam satuan meter. Kedua kondisi
tersebut diilustrasikan pada gambar (3).

Gambar 3. Perbedaan antara kondisi suction lift (a) dan positive suction
(b). (Westaway dan Loomis, 1984).

4
Nilai head dapat dihasilkan dengan rumusan sebagai berikut :

..............................................(11)
Turunnya performa pompa secara tiba-tiba dan ketidakstabilan dalam operasi akan
menjadi masalah, indikasi penyebab turunnya performansi pompa adalah salah satunya
disebabkan oleh kavitasi (cavitation). Kavitasi didefinisikan sebagai pembentukan uap
dalam suatu aliran fluida sebagai akibat turunnya tekanan pada saat temperature
konstan. Fenomena ini sangat berbahaya dan diketahui sebagai fenomena yang bersifat
merusak pada bagian-bagian penting instrumen dalam sebuah proses. Kavitasi
diasumsikan ditimbulkan oleh beberapa macam gejala dinamik, ketika fluida berada di
temperatur jenuhnya (Arif, 2010). Terjadinya gejala kavitasi terjadi karena menguapnya
zat cair yang sedang mengalir didalam pompa atau diluar pompa, karena
tekanannya berkurang sampai dibawah tekanan uap jenuhnya apabila zat cair mendidih,
maka akan timbul bubble-bubble uap zat cair. Penurunan tekanan pada pompa
sentrafugal pada umumnya disebabkan oleh beberapa hal, antara lain :

1. Kenaikan gaya angkat statis dari pompa sentrifugal.

2. Penurunan tekanan atmosfer seiring dengan bertambahnya ketinggian/elevasi.

3. Penurunan tekanan absolut sistem, seperti dijumpai pada pemompaan fluida


dari tabung vakum.

4. Kenaikan temperatur fluida yang dipompa.Dari fenomena tersebut, dapat jelas


terlihat, kavitasi pada pompa ini akan mengancam permukaan/ sisi masuk.

Dari fenomena tersebut, dapat jelas terlihat, kavitasi pada pompa ini akan mengancam
permukaan/ sisi masuk dari impeller sehingga akan menurunkan performa dari pompa
tersebut, hal ini karena terjadinya pengurangan tekanan statis dengan nilai
dibawah tekanan uap cair. Tekanan statis dalam sistem hisap eksternal terjadi
terutama disebabkan gesekan pada pipa isap. Dan pengurangan tekanan statis dalam
sistem hisap internal terjadi terutama disebabkan oleh kenaikan pada mata impeller.

5
BAB II
PERCOBAAN

2.1. Variabel Percobaan


Variabel yang diberikan dalam percobaan ini adalah flowrate sebesar 2, 4, 6, 8, 10
L/m dan bukaan valve suction sebesar 18, 36, 54˚, 72˚ dan 90˚.

2.2. Metodologi Percobaan

Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam melakukan percobaan ini adalah:

Start

Alat, bahan, variabel

Membuka valve section dan valve discharge hingga pada posisi


terbuka sepenuhnya (90˚)

Menyalakan pompa

Menunggu hingga aliran stady state

Mengubah bukaan valve suction

Mengatur flowrate pada rotameter

Mengamati dan mencatat section pressure dan discharge pressure

6
A

Mengamati dan menghitung waktu per putaran pda kWh meter.

Mengukur keliling dan panjang pipa.

Mengulangi langkah tersebut pada variabel yang ditentukan


hingga seluruh data pada masing-masing variabel terpenuhi

Analisa data

Hasil perhitungan

End

2.3 Alat dan Bahan


a. Alat
Alat-alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah sebagai berikut
 Stopwatch
 Busur
 Pita meteran
b. Bahan
Bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah sebagai berikut
 Air

7
2.4 Gambar Alat

Gambar 4. Skema Alat Percobaan KPC

2.5 Hasil Percobaan

Suhu Air = 30 oC

Pompa = 900 putaran/kWh

Tabel 1. Data Percobaan Variabel Flowrate dan Valve Suction

Bukaan Valve Suction :18


Pengamatan
No Flow Rate Suction Discharge W (Waktu
Pressure (Kpa) Pressure (Mpa) Putaran) Lain-lain
1 2 -13,5 0,28 12,3 Dering
2 4 -36 0,24 12,4 Dering
3 6 -69 0,19 12,6 Dering, gelembung
4 8 -65 0,18 15,6 Dering, gelembung
5 10 -75 0,16 16,9 Dering, gelembung
*) yakni: terjadi bubble, kabut, suara desis, dering, getaran, dsb

8
Bukaan Valve Suction : 36
Pengamatan
No Flow Rate Suction Discharge W (Waktu
Pressure (Kpa) Pressure (Mpa) Putaran) Lain-lain
1 2 -4 0,28 12,3 Dering, kabut
2 4 -5 0,27 12,5 Dering
3 6 -6 0,26 12,9 Dering
4 8 -7 0,24 13,5 Dering
5 10 -9,5 0,22 13,8 Dering
*) yakni: terjadi bubble, kabut, suara desis, dering, getaran, dsb

Bukaan Valve Suction : 54


Pengamatan
No Flow Rate Suction Discharge W (Waktu
Pressure (Kpa) Pressure(Mpa) Putaran) Lain-lain
1 2 -5 0,28 12,3 Dering, kabut
2 4 -5,5 0,27 12,5 Dering, kabut
3 6 -6 0,26 13,2 Dering, kabut
4 8 -6,5 0,24 12,9 Dering, kabut
5 10 -8 0,23 14,3 Dering, kabut
*) yakni: terjadi bubble, kabut, suara desis, dering, getaran, dsb

Bukaan Valve Suction : 72


Pengamatan
No Flow Rate Suction Discharge W (Waktu
Pressure (Kpa) Pressure (Mpa) Putaran) Lain-lain
1 2 -5 0,28 12,5 Dering, kabut
2 4 -5,5 0,27 12,7 Dering, kabut
3 6 -6 0,26 13,3 Dering, kabut
4 8 -6,5 0,25 13,6 Dering, kabut
5 10 -7,5 0,23 14,2 Dering, kabut
*) yakni: terjadi bubble, kabut, suara desis, dering, getaran, dsb

Bukaan Valve Suction : 90


Pengamatan
No Flow Rate Suction Discharge W (Waktu
Pressure (Kpa) Pressure (Mpa) Putaran) Lain-lain
1 2 -4,5 0,28 12,2 Dering
2 4 -5 0,27 12,7 Dering
3 6 -5,5 0,26 13,3 Dering
4 8 -6,5 0,24 13,4 Dering
5 10 -7,5 0,23 14,2 Dering
*) yakni: terjadi bubble, kabut, suara desis, dering, getaran, dsb

9
BAB III
HASIL PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN

3.1. Hasil Perhitungan

Tabel 2. Data Total Head


Valve Suction 18
Discharge
Suction Discharge Total
Flow rate Suction Pressure
Head (m) Head (m) Head(m)
No. (L/m) Pressure (Pa) (Pa)
1 2 -13500 280000 -1,38 28,71 27,33
2 4 -36000 240000 -3,69 24,61 20,92
3 6 -69000 190000 -7,07 19,48 12,41
4 8 -65000 180000 -6,66 18,45 11,79
5 10 -75000 160000 -7,69 16,40 8,71

Valve Suction 36


Discharge
Suction Discharge Total
Flow rate Suction Pressure
Head (m) Head (m) Head(m)
No. (L/m) Pressure (Pa) (Pa)
1 2 -5500 280000 -0,56 28,71 20,71
2 4 -6000 270000 -0,61 27,68 27,07
3 6 -8500 260000 -0,87 26,66 25,79
4 8 -11500 240000 -1,17 24,61 23,44
5 10 -15500 220000 -1,58 22,56 20,56

Valve Suction 54


Discharge
Suction Discharge Total
Flow rate Suction Pressure
Head (m) Head (m) Head(m)
No. (L/m) Pressure (Pa) (Pa)
1 2 -5000 280000 -0,51 28,71 28,2
2 4 -3500 270000 -0,35 27,68 27,33
3 6 -6000 260000 -0,61 26,66 26,05
4 8 -6500 240000 -0,66 24,61 23,61
5 10 -8000 230000 -0,82 23,58 22,76

10
Valve Suction 72
Discharge
Suction Discharge Total
Flow rate Suction Pressure
Head (m) Head (m) Head(m)
no. (L/m) Pressure (Pa) (Pa)
1 2 -5000 280000 -0,51 28,71 28,2
2 4 -5500 270000 -0,56 27,68 27,12
3 6 -6000 260000 -0,61 26,66 26,05
4 8 -6500 240000 -0,66 24,61 23,95
5 10 -7500 230000 -0,76 23,58 22,82

Valve Suction 90


Discharge
Suction Discharge Total
Flow rate Suction Pressure
Head (m) Head (m) Head(m)
no. (L/m) Pressure (Pa) (Pa)
1 2 -4500 280000 -0,46 28,71 28,71
2 4 -5000 270000 -0,51 27,68 27,17
3 6 -5500 260000 -0,56 26,66 26,1
4 8 -6500 240000 -0,66 24,61 23,95
5 10 -7500 230000 -0,76 23,58 22,28

Tabel 3. Data Perhitungan Daya Pompa.

Valve Suction 18


Flow rate Mass
(m3/s) v(m/s) kW rate(kg/s) Wp (J/kg)
0,000033 0,073 0,325 0,032835 9897,97
0,000066 0,146 0,322 0,06567 4903,30
0,0001 0,222 0,317 0,0995 3185,92
0,00013 0,289 0,256 0,12935 1979,12
0,00016 0,356 0,236 0,1592 1482,41

Valve Suction 36


Flow rate Mass
(m3/s) v(m/s) kW rate(kg/s) Wp (J/kg)
0,000033 0,073 0,327 0,032835 9958,88
0,000066 0,146 0,333 0,06567 5070,80
0,0001 0,222 0,305 0,0995 3065,32
0,00013 0,289 0,307 0,12935 2373,40
0,00016 0,356 0,281 0,1592 1765,07

11
Valve Suction 54
Flow rate Mass
(m3/s) v(m/s) kW rate(kg/s) Wp (J/kg)
0,000033 0,073 0,325 0,032835 9897,97
0,000066 0,146 0,32 0,06567 4872,84
0,0001 0,222 0,303 0,0995 3045,22
0,00013 0,289 0,310 0,12935 2396,59
0,00016 0,356 0,279 0,1592 1752,51

Valve Suction 72


Flow rate Mass
(m3/s) v(m/s) kW rate(kg/s) Wp (J/kg)
0,000033 0,073 0,32 0,032835 9745,69
0,000066 0,146 0,314 0,06567 4781,48
0,0001 0,222 0,300 0,0995 3015,07
0,00013 0,289 0,297 0,12935 2296,09
0,00016 0,356 0,281 0,1592 1765,07

Valve Suction 90


Flow rate Mass
(m3/s) v(m/s) kW rate(kg/s) Wp (J/kg)
0,000033 0,073 0,327 0,032835 9958,88
0,000066 0,146 0,314 0,06567 4781,48
0,0001 0,222 0,300 0,0995 3015,07
0,00013 0,289 0,298 0,12935 2303,82
0,00016 0,356 0,281 0,1592 1765,07

Tabel 4. Data Flow rate, Total Head dan Efisiensi

Valve Suction 18


Flow rate (m3/s) Total Head (m) Efisiensi (%)
0,000033 27,33 2,77%
0,000066 20,92 4,24%
0,0001 12,41 3,81%
0,00013 11,79 4,71%
0,00016 8,71 4,28%

12
Valve Suction 36
Flow rate (m3/s) Total Head (m) Efisiensi (%)
0,000033 20,71 2,10%
0,000066 27,07 5,49%
0,0001 25,79 7,93%
0,00013 23,44 9,37%
0,00016 20,56 1,01%

Valve Suction 54


Flow rate (m3/s) Total Head (m) Efisiensi (%)
0,000033 28,2 2,86%
0,000066 27,33 5,55%
0,0001 26,05 8,01%
0,00013 23,61 9,44%
0,00016 22,76 1,33%

Valve Suction 72


Flow rate (m3/s) Total Head (m) Efisiensi (%)
0,000033 28,2 2,86%
0,000066 27,12 5,50%
0,0001 26,05 8,01%
0,00013 23,95 1,17%
0,00016 22,82 1,12%

Valve Suction 90


Flow rate (m3/s) Total Head (m) Efisiensi (%)
0,000033 28,71 2,91%
0,000066 27,17 5,51%
0,0001 26,1 8,03%
0,00013 23,95 9,58%
0,00016 22,28 1,09%

Tabel 5. Data Perhitungan Head Loss.

Flow rate ∑f
Elbow 90
(m3/s) v(m/s) Nre f Ff Tee atau hl
0,000033 0,073 2324,32 0,092 0,07 0,006 0,002 0,06
0,000066 0,146 4648,64 0,088 0,28 0,023 0,01 0,30
0,0001 0,222 7068,48 0,078 0,58 0,055 0,02 0,60
0,00013 0,289 9201,76 0,069 0,87 0,093 0,04 1,21
0,00016 0,356 11335,04 0,058 1,12 1,411 0,06 1,82

13
Tabel 6. Data Perhitungan NPSHa

Ps(Pa) v(m/s) ∑f atau hl NPSHa (m)


13500 0,073 0,06 12,10
36000 0,146 0,30 14,51
69000 0,222 0,60 17,79
65000 0,289 1,21 17,38
75000 0,356 1,82 16,83

Tabel 7. Data Perhitungan NPSHR

Ps(Pa) v(m/s) ∑f atau hl NPSHR (m)


13500 0,073 0,06 8,68
36000 0,146 0,30 6,37
69000 0,222 0,60 2,98
65000 0,289 1,21 3,39
75000 0,356 1,82 2,37

3.2. Pembahasan
Untuk percobaan Karakteristik Pompa dan Kavitasi ini bertujuan untuk mengukur
discharge performance pompa centrifugal, mengukur pengaruh NPSH available, dan
mengamati kondisi terjadinya kavitasi dengan menggunakan 2 variabel yaitu
flowrate dan besar sudut bukaan valve suction. Untuk flowrate sebesar 2, 4, 6, 8, 10 L/m
dan bukaan valve suction sebesar 18, 36, 54˚, 72˚ dan 90˚. Langkah pertama yang
dilakukan yaitu membuka valve suction dan valve discharge sampai pada posisi terbuka
sepenuhnya dengan sudut 90°. Kemudian pompa dinyalakan dan aliran dibiarkan steady
state selama 15 menit. Lalu mengubah bukaan valve suction sesuai variabel sudut yang
diinginkan.
Untuk pengukuran pertama digunakan sudut 45 o dan mengatur flowrate pada
rotameter sesuai dengan variabel yang telah ditetapkan secara berurutan yaitu
sebesar 2, 4, 6, 8, 10 L/m. Langkah tersebut diulang hingga didapatkan semua data dari
setiap variabel dan didapatkan data discharge preassure dan suction preassure pada tabel 1
sehingga didapatkan nilai head total.Langkah selanjutnya adalah mencatat waktu untuk 1
kali putaran pada kWh meter. Pada 1 kali putaran didapatkan data waktu yang semakin
meningkat pada setiap variabel berurutan untuk setiap sudut seperti yang disajikan pada
tabel 1. Setelah itu mengukur panjang pipa dan keliling pipa dengan menggunakan
pita ukur sehingga didapatkan data diameter, area dan kecepatan. Kemudian
dilakukan perhitungan power dari pompa, karena untuk 1 kali putaran pada setiap variabel
berbeda maka didapatkan data power pada pompa yang berbeda.

14
Valve Suction 18
Flow rate L/m)
0 1
-1 0 2 4 6 0,9
Suction Head
-2 0,8 (m)
0,7 Flow rate

Power kJ\kg)
-3
Head (m)

0,6 (L/m)
-4 Discharge
0,5
-5 Head (m)
0,4
-6 Total Head(m)
0,3
-7 0,2
-8 0,1
-9 0

Gambar 5. Grafik antara head, pompa dengan flowrate valve suction 18o

Valve Suction 36


Flow rate L/m)
0 1
-0,2 0 2 4 6 0,9
Suction Head
-0,4 0,8
(m)
0,7
Power kJ\kg)

-0,6 Flow rate (L/m)


0,6
Head (m)

-0,8
0,5
-1 Discharge Head
0,4
-1,2 (m)
0,3
-1,4 Total Head(m)
0,2
-1,6 0,1
-1,8 0

Gambar 6. Grafik dengan flowrate valve suction 36o

Valve Suction 54°


Flow rate L/m)
0 1
-0,1 0 2 4 6 0,9
0,8 Suction Head
-0,2 (m)
-0,3 0,7
Head (m)

Power kJ\kg)

0,6 Flow rate (L/m)


-0,4
0,5
-0,5 Discharge Head
0,4
-0,6 0,3 (m)
-0,7 0,2 Total Head(m)
-0,8 0,1
-0,9 0

Gambar 7. Grafik antara head, pompa dengan flowrate valve suction 54 o

15
Valve Suction 72°
Flow rate L/m)
0 1
-0,1 0 2 4 6 0,9
Suction Head
0,8 (m)
-0,2
0,7 Flow rate (L/m)

Power kJ\kg)
-0,3 0,6
Head (m)

-0,4 0,5 Discharge Head


0,4 (m)
-0,5 Total Head(m)
0,3
-0,6
0,2
-0,7 0,1
-0,8 0

Gambar 8. Grafik antara head, pompa dengan flowrate valve suction 72 o

Valve Suction 90°


Flow rate L/m)
0 1
-0,1 0 2 4 6 0,9
Suction Head
0,8
-0,2 (m)
0,7
Power kJ\kg)

-0,3 Flow rate (L/m)


Head (m)

0,6
-0,4 0,5
0,4 Discharge Head
-0,5 (m)
0,3
-0,6 Total Head(m)
0,2
-0,7 0,1
-0,8 0

Gambar 9. Grafik antara head, pompa dengan flowrate valve suction 90 o

Berdasarkan data dan gambar 5 sampai 9 yang diperoleh antara suction head,
discharge hed, total head dengan flowrate menunjukkan bahwa semakin tinggi flowrate
maka suction head semakin naik sedangkan untuk discharge head dan total head akan
semakin turun. Berdasarkan grafik tersebut antara flowrate dengan head dan
flowrate dengan power pada variasi valve suction 18, 36, 54˚, 72˚ dan 90˚ didapatkan
hasil bahwa semakin tinggi flowrate maka nilai head dan power pompa semakin
kecil, hal ini dikarenakan semakin rendah flow rate maka tekanan suction yang
masuk ke dalam pompa akan lebih rendah daripada flow rate yang tinggi
sehingga tekanan discharge akan lebih tinggi dan daya pompa yang dikeluarkan akan
semakin tinggi dan begitu pula sebaliknya. Selanjutnya menghitung effisiensi
pompa sehingga didapatkan data
effisiensi pompa yaitu kisaran 1-9 %.

16
Efisiensi vs Flowrate
1,2
Efisiensi (%)
1 Efisiensi (%)

0,8 Efisiensi (%)


evisiensi %

Efisiensi (%)
0,6
Efisiensi (%)
0,4 Linear (Flow rate (L/m))
0,2 yy=y=-0,0078x
=0,0008x
0,0004x++0,0519
0,0608
0,053 Linear (Efisiensi (%))


R²===0,1715
0,0015
0,0004 Linear (Efisiensi (%))
0
0 2 4 6 Linear (Efisiensi (%))
Flowrate (L/m) Linear (Efisiensi (%))

Gambar 10. Grafik antara flowrate dengan efisiensi.

Berdasarkan gambar 10 grafik antara flowrate dengan effisiens hasil tersebut sesuai
dengan teori menunjukkan bahwa semakin besar flowrate maka semakin besar
pula effisiensinya. Hal tersebut dikarenakan semakin tinggi flowrate maka daya pompa
yang dibutuhkan akan semakin rendah sehingga didapatkan effisiensi yang tinggi, begitu
juga sebaliknya. Pada data percobaan kami didapatkan nilai effisiensi tertinggi yaitu
9,58% pada flowrate 8 L/m dan suction pressure -6500 Pa dan discharge pressure 240000
Pa.

17
BAB IV
KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan sebagai berikut

a. Flow rate berbanding terbalik dengan discharge head, semakin besar flow rate maka
discharge pressure akan semakin kecil.
b. . NPSHa yang didapatkan dari perhitungan sebesar 3 m. Semakin besar flow
rate maka NPSHa semakin kecil
c. Kavitasi / pembentukan gelembung pada aliran pipa terjadi pada bukaan valve 18°
pada flow rate 6, 8 dan 10 L/m dengan suction pressure -69, -65 dan -
75kPa.

18
DAFTAR PUSTAKA

Arif, Danang. 2010. Simulasi Kavitasi Pada Kontrol Valve. Surabaya: ITS.

Fox, Robert. W., et.al. 2011. Introduction to Fluid Mechanics 8th Edition. New Jersey:
John Wiley & Sons. Inc.

Geankoplis, Christie John. 2003. Transport Process and Separation Process Principles
(Include Unit Operations). New Jersey : Prentice Hall.

Sukardi, Iswan A dkk. 2012. Studi Awal Kajian Bubble Pompa Sentripugal yang diukur
dengan Sinyal Vibrasi. Jurnal Dinamis, Volume 1, No.11. ISSN 0216-7492.

Westaway, C.R dan Loomis, A.W. 1984. Cameron Hydraulic Data. New Jersey:
Ingersoll-Rand Company.

19
DAFTAR NOTASI
Tabel 8. Notasi pada appendiks.

Notasi Keterangan

Wp Daya pompa
𝑁𝑃𝐻𝑎 Net Positive Suction Head available
ϒ Gamma
Q Flow rate
L Panjang pipa
K Keliling pipa
A Luas Pipa
D Diameter pipa
V Laju alir
T Waktu
⍴ Densitas
μ Viskositas
P Tekanan
V Kecepatan
Nre Reynold Number
Ff Friksi pada pipa lurus
Hex Friksi pada ekpansi
Hc Friksi Kontraksi
Hf Friksi elbow, Globe valve, Coupling
Hs Head suction
PV Tekanan Vapor
He Ketinggian air pada pompa

20
APPENDIKS

1. Menghitung Flowrate
1 L/m = 0,000017 m3/s

Q 1= 0,000017 m3/s x 2 L/m = 0,000033 m3/s

perhitungan yang lain sama….

2. Menghitung Velocity aliran

Keliling pipa = 0,075 m

Diameter pipa = 0,024 m

A= = 0,00045 m2

V1 = = 0,073 m/s

perhitungan yang lain sama…

3. Menghitung hs (Head Suction) dan Head Discharge


ρair 30oC (interpolasi dari appendiks A.2-9) = 995 kg/m3
Ps (Suction Pressure) = 13500 Pa

ϒ (Spesific Weight of Water 31oC)


= ρair x g = 995 kg/m3 x 9,8 m/s2
= 9751 N/m3
( )
ℎS1 ( ℎ𝑎) = + = + = 0,07205 m

Untuk hS2,hS3- .hS5 dan head discharge pada valve 18, 36, 54˚, 72˚ dan 90˚
melakukan perhitungan yang sama.

Total Head = hs (Head Suction) + Head Discharge


= ( -1,38 ) + 28,71 = 27,33 m

Untuk Total Head 2,4-10 pada valve 18, 36, 54˚, 72˚ dan 90˚ melakukan
perhitungan yang sama.

21
4. Menghitung daya pompa aktual
konstanta kWh permeter = 900 putaran kWh permeter

kW = = = 0,325 kW

Mass rate = Q x ⍴𝑎ir = 0,000033 m3/s x 995 kg/m3 = 0,0328 kg/s

WP1 = x 1000 = x 1000 = 9573,17 J/K Untuk Wp 2,Wp 4 - Wp 10


pada valve 18, 36, 54˚, 72˚ dan 90˚ melakukan perhitungan yang sama.

5. Menghitung Efisiensi pompa


Total Head 1 =27,33 m

Q 1= 0,000033 m3/s

W = 0,325 kW = 325 W

ϒ (Spesific Weight of Water 31oC) = 9751N/m3

𝜂1(%) = 𝑥 ϒ 𝑥 100%

= 𝑥 𝑥 = 2,77% 𝑊

Untuk Efisiensi 2,4- 10 pada valve 18, 36, 54˚, 72˚ dan 90˚ melakukan
perhitungan yang sama.

6. Menghitung Head loss pada pipa sebelum impeller


µ saat suhu 30oC ((interpolasi dari Apeendiks A.2-9) = 0,00075 kg/ms

Pipa Lurus

ΔL = 1,832 m

2324,32

Untuk NRe 2,4-.10 pada valve 18, 36, 54˚, 72˚ dan 90˚ melakukan perhitungan yang
sama.

22
Dari grafik 2.10-3 didapatkan f = 0,092 Untuk f 2,4 -10 pada flowrate 2-10 melakukan
pengukuran yang sama.Untuk Ff 2,4 - 6 pada flowrate 2-10 melakukan perhitungan yang
sama.

Ff1 = = J/Kg

Elbow 90 (3 buah) Kf = 0,75

Hf =kf x = 3 x 0,75 = 0,0059 J/kg

Untuk Hf 2,4 - 6 pada flowrate 2-6 melakukan perhitungan yang sama..

Tee (1 buah)

ℎ𝑓 = kf =0,0026J/Kg

Untuk Hf 2,4 - 10 pada flowrate 2-10 melakukan perhitungan yang sama.


ƩF = 30,389 J/kg

7. Menghitung nilai NPSHa


Patm = 101325 Pa
Patm/ϒ = 10,39
he = 0,045 m
hl = 0,06 J/Kg
Pv (interpolasi dari Apeendiks A.2-9) = 4508,667 Pa

NPSHa = + - -

=10,39 + -

= 3,192 m
Untuk 𝑁𝑃S𝐻a 2,4 - 10 pada flowrate 1-6 melakukan perhitungan yang sama.
8. Menghitung nilai NPSHR

NPSHR = ( )

= 8, 68 m

23

Anda mungkin juga menyukai