Anda di halaman 1dari 12

Modul 6

Pengolahan Logam dan Manufaktur


TUJUAN PERKULIAHAN:
Setelah mempelajari materi perkuliahan, mahasiswa mampu:
 Memahami dan mengerti Proses pengolahan Logam
 Memahami beberapa metode Treatmen Logam
 Memahami Dampak negatif dari proses pembuatan Logam

1 Pengertian Logam

Dalam kimia,sebuah logam atau metal (bahasaYunani: Metallon)adalah sebuah unsur


kimia yang siap membentuk ion (kation) dan memiliki ikatan logam, dan kadangkala
dikatakan bahwa ia mirip dengan kation di awan elektron.Metal adalah salah satu dari
tiga kelompok unsur yang dibedakan oleh sifat ionisasi dan ikatan,bersama
dengan metaloid dan nonlogam. Dalam tabel periodik,garis diagonal digambar
dari boron (B) ke polonium(Po) membedakan logam dari nonlogam.Unsur dalam
garis ini adalah metaloid, kadangkala disebut semi-logam; unsur di kiri bawah adalah
logam;unsur ke kanan atas adalah nonlogam.
Nonlogam lebih banyak terdapat di alam daripada logam, tetapi logam banyak
terdapat dalam tabel periodik.Beberapa logam terkenal
adalah aluminium, tembaga, emas, besi,timah,perak, titanium, uranium, dan zink.
Alotroplogam cenderung mengkilap,lembek,dan konduktor yang baik, sementara
nonlogam biasanya rapuh (untuk nonlogam padat),tidak mengkilap,dan insulator.
Logam adalah unsur kimia yang mempunyai sifat-sifat kuat, liat, keras, penghantar
listrik dan panas, serta mempunyai titik cair tinggi.Bijih logam ditemukan dengan
cara penambanganyang terdapat dalam keadaan murni atau bercampur.Bijih logam
yang ditemukan dalamkeadaan murni yaitu emas, perak, bismut, platina, dan ada yang bercampur
dengan unsur-unsur seperti karbon, sulfur, fosfor,silikon,serta kotoran seperti tanah liat,
pasir,dan tanah.Bijih logam yang ditemukan dengan cara penambangan terlebih
dahulu dilakukan proses pendahuluan sebelum diolah dalam dapur pengolahan logam
dengan cara dipecah sebesar kepalan tangan,dipilih yang mengandung unsur logam,
dicuci dengan air untuk mengeluarkan kotoran,dan terakhir dikeringkan dengan cara
dipanggang untuk mengeluarkan uap yang mengandung air.
2 Dampak negatif produksi logam dan manufaktur bagi lingkungan.
Air tanah dapat terkontaminasi dari beberapa sumber pencemar.Dua sumber utama
kontaminasi air tanah ialah kebocoran bahan kimia organik dari penyimpanan bahan
kimia dalam bunker yang disimpan dalam tanah, dan penampungan limbah industri
yang ditampung dalam kolam besar diatas atau di dekat sumber air.Persyaratan bagi
masing-masing standar kualitas air masih perlu ditentukan oleh 4 (empat) aspek yaitu
persyaratan fisis, kimia, biologis, radiologis.Persyaratan fisis ditentukan oleh faktor-
faktor kekeruhan, warna, bau maupun rasa.Persyaratan kimia ditentukan oleh
konsentrasi bahan-bahan kimia seperti Arsen,Clhor,Tembaga,Cyanida,Besi dan
sebagainya.Persyaratan biologis ditentukan baik oleh mikroorganisme yang pathogen,
maupun yang non pathogen.Air sumur bor merupakan salah satu jalan yang ditempuh
masyarakat untuk memenuhi kebutuhan air bersih, namun tingginya kadar ion Fe
(Fe2+, Fe3+) yaitu 5 - 7 mg/l mengakibatkan harus dilakukan pengolahan terlebih
dahulu sebelum dipergunakan, karena telah melebihi standar yang telah di tetapkan
oleh Departemen kesehatan di dalam Permenkes No. 416 /Per/Menkes/IX/ 1990
tentang air bersih yaitu sebesar 1,0 mg/l. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk
menurunkan kadar besi (Fe2+,Fe3+) dalam air adalah dengan cara aerasi. Teknologi
ini juga dapat kombinasikan dengan sedimentasi dan filtrasi.
Besi adalah salah satu elemen yang dapat ditemui hampir pada setiap tempat di bumi,
pada semua lapisan geologis dan semua badan air. Pada umumnya besi yang ada di
dalam air dapat bersifat terlarut sebagai Fe 2+ atau Fe3+.Kandungan ion Fe
(Fe2+,Fe3+) pada air sumur bor berkisar antara 5 – 7 mg/L.Tingginya kandungan Fe
(Fe2+,Fe3+) ini berhubungan dengan keadaan struktur tanah. Struktur tanah dibagian
atas merupakan tanah gambut, selanjutnya berupa lempung gambut dan bagian dalam
merupakan campuran lempung gambut dengan sedikit pasir.Besi dalam air berbentuk
ion bervalensi dua (Fe2+) dan bervalensi tiga (Fe3+) . Dalam bentuk ikatan dapat
berupa Fe2O3, Fe(OH)2, Fe(OH)3 atau FeSO4 tergantung dari unsur lain yang
mengikatnya. Dinyatakan pula bahwa besi dalam air adalah bersumber dari dalam
tanah sendiri di sampng dapat pula berasal dari sumber lain,diantaranya dari larutnya
pipa besi, reservoir air dari besi atau endapan – endapan buangan industri.
Adapun besi terlarut yang berasal dari pipa atau tangki – tangki besi adalah akibat dari
beberapa kodisi, di antaranya :
1. Akibat pengaruh pH yang rendah (bersifat asam), dapat melarutkan logam
besi.
2. Pengaruh akibat adanya CO2 agresif yang menyebabkan larutnya logam
besi.
3. Pengaruh banyaknya O2 yang terlarut dalam air yang dapat pula.
4. Pengaruh tingginya temperature air akan melarutkan besi-besi dalam air.
5. Kuatnya daya hantar listrik akan melarutkan besi.
6.Adanya bakteri besi dalam air akan memakan besi.
Besi terlarut dalam air dapat berbentuk kation ferro (Fe2+) atau kation ferri (Fe3+).
Hal ini tergantung kondisi pH dan oksigen terlarut dalam air. Besi terlarut dapat
berbentuk senyawa tersuspensi, sebagai butir koloidal seperti Fe (OH)3, FeO,
Fe2O3dan lain-Iain. Konsentrasi besi terlarut yang masih diperbolehkan dalam air
bersih adalah sampai dengan 0,1 mg/l.
Apabila kosentrasi besi terlarut dalam air melebihi batas tersebut akan menyebabkan
berbagai masalah, diantaranya :
1. Gangguan Teknis
Endapan Fe (OH) bersifat korosif terhadap pipa dan akan mengendap pada saluran
pipa, sehingga mengakibatkan pembuntuan dan efek-efek yang dapat merugikan
seperti Mengotori bak yang terbuat dari seng. Mengotori wastafel dan kloset.
2. Gangguan Fisik
Gangguan fisik yang ditimbulkan oleh adanya besi terlarut dalam air adalah
timbulnya warna, bau, rasa. Air akan terasa tidak enak bila konsentrasi besi
terfarutnya > 1,0 mg/l.
3. Gangguan Kesehatan
Senyawa besi dalam jumlah kecil di dalam tubuh manusia berfungsi sebagai
pembentuk sel-sel darah merah, dimana tubuh memerlukan 7-35 mg/hari yang
sebagian diperoleh dari air. Tetapi zat Fe yang melebihi dosis yang diperlukan
oleh tubuh dapat menimbulkan masalah kesehatan.
Hal ini dikarenakan tubuh manusia tidak dapat mengsekresi Fe, sehingga bagi
mereka yang sering mendapat tranfusi darah warna kulitnya menjadi hitam karena
akumulasi Fe.Air minum yang mengandung besi cenderung menimbulkan rasa
mual apabila dikonsumsi.Selain itu dalam dosis besar dapat merusak dinding usus.
Kematian sering kali disebabkan oleh rusaknya dinding usus ini. Kadar Fe yang
lebih dari 1 mg/l akan menyebabkan terjadinya iritasi pada mata dan kulit.
Apabila kelarutan besi dalam air melebihi 10 mg/l akan menyebabkan air berbau
seperti telur busuk. Pada Hemokromatesis primer besi yang diserap dan disimpan
dalam jumlah yang berlebihan di dalam tubuh. Feritin berada dalam keadaan
jenuh akan besi sehingga kelebihan mineral ini akan disimpan dalam bentuk
kompleks dengan mineral lain yaitu hemosiderin. Akibatnya terjadilah sirosis hati
dan kerusakan pankreas sehingga menimbulkan diabetes. Hemokromatis sekunder
terjadi karena transfusi yang berulang-ulang. Dalam keadaan ini besi masuk ke
dalam tubuh sebagai hemoglobin dari darah yang ditransfusikan dan kelebihan
besi ini tidek disekresikan.

3 Proses produksi logam dan manufaktur


Proses Teknologi Mekanik merupakan suatu proses pembuatan suatu benda dari
bahan baku sampai barang jadi atau setengah jadi, dan dengan atau tanpa proses tambahan.
Dari sejarah sejak pertama kali manusia mengenal logam sebagai pembuat alat-alat yang
diperlukan untuk menunjang kehidupannya,maka manusia kemudian berusaha untuk
mengembangkan cara pembuatan alat-alat tersebut.Pengecoran logam merupakan proses
pembuatan yang pertama kali dikenal manusia,yang kemudian disusul dengan proses-proses
pembuatan, pemotongan dan lain-lain proses yang hingga kini berkembang menjadi lebih
komplek dengan berbagai variasi.Satu macam barang atau lebih populer disebut produk dapat
dibuat dengan berbagai macam cara, yang pemilihannya tergantung pada jumlah, kwalitas
dan faktor-faktor lainnya seperti fasilitas produksi, dan yang tidak kalah pentingnya adalah
adanya keseragaman dari produk yang dihaslikan (standarisasi).

Jumlah produk akan mempengaruhi dalam penentuan / pemilihan proses pembuatan sebelum
produksi dijalankan,dalam usaha untuk memperoleh hasil yang paling ekonomis.Untuk ini
diperlukan penguasaan pengetahuan teknologi pembuatan bagi pelaksana produksi.Kwalitas
produk ditentukan oleh fungsi dari komponen tersebut.Sudah barang tentu produk yang akan
dibuat ini berkwalitas.Yang dituntut harus mempertimbangkan kemampuan dari fasilitas
produksi yang tersedia.Dengan demikian akan di dapat keseimbangan antara perencana dan
pembuat, yaitu fasilitas produksi yang ada mampu membuat produk dengan kwalitas yang
sesuai dengan fungsi komponen yang bersangkutan.Penyeragaman (standarisasi)
produk,terutama produk yang merupakan komponen atau elemen umum suatu mesin,
merupakan faktor yang penting sekali untuk menjamin sifat mampu tukar (interchangeable)
dari komponen yang bersangkutan. Penyeragaman ini meliputi geometri (ukuran dan
bentuk),fisik dan material, yang sudah dinyatakan dalam bentuk lembaran standar.Jadi
jumlah dan dalam batas-batas tertentu perencanaan dasar dari produk menentukan pemilihan
proses, yang pada gilirannya akan menentukan ongkos produksi yang paling ekonomis.Untuk
dapat mencapai produksi ekonomis yang sesuai dengan pemilihan proses tadi diperlukan
pengetahuan yang luas serta pengalaman yang cukup didalam produksi,dan dengan
pendalaman dalam ilmu-ilmu yang berdekatan seperti ilmu logam dan pengetahuan material,
manajemen, perencanaan dan pengontrolan produksi, kontrol kwalitas dan lain-lain.

1.2. Macam Proses Pembuatan

Dasar dari Teknologl Mekanik adalah penyelesaian proses logam dan non logam dari bentuk
bijih besi (raw material) menjadi barang yang dapat digunakan. Hampir semua logam dibuat
mula-mula dalam bentuk balok "ingot" (ingot casting) hasil proses pemurnian logam dari
bijihnya,yang kemudian merupakan bahan baku untuk proses selanjutnya. Proses ini
menyangkut penyelesaian suatu bahan yang mula-mula dicetak dalam suatu cetakan
kemudian dengan proses lain dibentuk, dipotong, dihaluskan, disambung atau dirubah sifat
phisisnya menjadi produk yang dikehendaki.
Pada dasarnya,proses pembuatan benda kerja logam dapat dikelompokkan menjadi :
a. Proses Pengecoran
Proses pengecoran adalah suatu proses pembuatan yang pada dasarnya merubah
bentuk logam dengan cara mencairkan logam, kemudian dimasukkan kedalam suatu
cetakan dengan dtuang atau ditekan. Di dalam cetakan ini logam cair akan membeku
dan menyusut.
b. Proses Pembentukan
Proses pembentukan logam adalah suatu proses pembuatan yang pada dasarnya
dilakukan dengan memberikan gaya luar (menekan, memadatkan menarik dsb.)
hingga berubah bentuk secara plastis. Bahan logam sebelumnya dapat dipanaskan
terlebih dahulu sampai mencapai batas tertentu atau logam tetap dingin dalam arti
dibawah
batas temperatur tertentu tsb. Kondisi pertama disebut proses pengerjaan panas (Hot
Working Process), sedang yang terakhir disebut proses pengerjaan dingin (Cold
Working Process).
c. Proses Pemotongan
Proses pemotongan logam adalah proses pembuatan yang menggunakan mesin-mesin
perkakas potong untuk mendapatkan bentuk yang digunakan dengan membuang
sebagian material, sedang perkakas
potongnya dibuat dari bahan yang lebih keras dari pada logam yang dipotong.
Contoh mesin : perkakas ini antara lain mesin bubut, mesin sekrap, mesin drill, mesin
freis dan lain-lain, sedang perkakas potongnya antara lain dari jenis HSS, karbida dll.
Proses pemotongan ini dapat merupakan proses penyelesaian dari suatu produk dan
dapat juga merupakan. proses yang masih memerlukan proses pengerjaan lainnya.
d. Proses Penyambungan
Proses ini sering diartikan pengelasan, tetapi sebenarnya pengelasan tersebut
merupakan bagian dari proses penyambungan. Pada dasarnya proses ini dapat
dilakukan tanpa atau dengan mencairkan logam yang disambung, dengan atau tanpa
logam pengisi, dengan atau tanpa tekanan dan dengan perekat atau adhesive.
Contoh proses ini antara lain : pengelasan, solder, pengelingan dan lain-lain.
Proses penyambungan ini dapat dilakukan apabila komponen yang akan disambung
sudah melalui tahapan-tahapan proses yang disyaratkan, misalnya : pembersihan,
persiapan pada ujung yang akan disambung ataupun proses pengerjaan mesin lainnya.

4 Perkembangan alat produksi proses logam dan manufaktur.


Perkembangan alat produksi logam dan manufaktur logam sering dipilih untuk rekayasa
bagian s karena kombinasi sifat dan faktor biaya.Memang,banyak insinyur mungkin
tidak menghargai keadaan yang menyebabkan meluasnya penggunaan baja.Tidak hanya
baja yang biaya rendah pilihan untuk banyak aplikasi,juga memiliki kombinasi yang
diinginkan dari sifat mekanik yang sering kritis.Dalam banyak komponen kehadiran
sangat menekankan daerah,karena misalnya untuk konsentrasi tegangan,pakai
lokal,korosi dll,hampir tidak dapat dihindari.Akibatnya,tekanan lokal sering melebihi
kekuatan luluh atau keterbatasan elastis ; menyebabkan deformasi plastik lokal.Jika
komponen itu harus dibuat dari logam rapuh dengan sedikit kapasitas plastik,akan
mengembangkan keretakan, yang dapat menyebabkan kegagalan secara tiba-tiba dalam
praktek.Sebagai penilain banyak baja memiliki kapasitas plastik tinggi,deformasi lokal di
daerah yang sangat menekankan keefektifan mentransfer beban.Selain itu, sifat kekuatan
dan ketangguhan baja dapat diubah dengan perlakuan panas dengan siklus yang tepat
dan memodifikasi komposisinya.Sebagai konsekuensi paduan baja dikembangkan untuk
berbagai aplikasi,dan total tonase baja yang diproduksi adalah sekitar 50 kali lipat dari
logam rekayasa yang paling banyak digunakan berikutnya,aluminium.

5 Manufaktur Utama dalam proses Pembuatan baja


1. Iron Ore dua bijih yang paling umum digunakan di Amerika Utara adalah haematite
(Fe203) dan magnetit (Fe304).Deposito besar bijih logam ini terjadi di daerah sekitar
Danau Superior,Timur Amerika Serikat dan di Labrador Trough sepanjang perbatasan
Quebec dan Labrador. Negara-negara Skandinavia,Perancis dan Spanyol,bersama-sama
dengan Rusia,account untuk sebagian besar bijih besi ditambang di Eropa.Sebagai
tambahan untuk haematite dan magnetit,siderit (FeCO3) adalah bijih besi penting di
tambang komersial di Eropa.Beberapa bijih lain digunakan dalam jumlah yang lebih
kecil untuk pembuatan baja komersial.Bijih ini memiliki kadar besi rendah dan
mengandung gangue,yang sebagian besar silika dan alumina.Yamng menarik adalah
salah satu bijih besi yang paling umum,besi pirit (FeS2 - bodoh emas),ditambang untuk
menghasilkan elemen yang lebih berharga dari tembaga,nikel,seng,emas dan perak sering
ditemukan dalam hubungan dengan pirit besi.Iron kadang-kadang bisa digunakan
sebagai produk sampingan setelah pemisahan dari logam dan belerang.

2. Coke Coke adalah produk padat sisa diperoleh dari pemanasan batubara pada> 550 ~
di titik tidak adanya udara,dilihat dari semua konstituen yang mudah menguap dari
batubara.Ini berguna sebagai bahan bakar,pembakaran untuk menghasilkan karbon
monoksida dan untuk mengurangi oksida besi untuk besi.

3. Kapur Kapur adalah batuan yang terdiri didominasi dari kalsium karbonat (CaCO3).
Dalam blast furnace menggabungkan dengan kotoran dalam bijih untuk membentuk
terakhir yang mengapung di atas pig iron cair dan secara terpisah menyadap
sendok.Terak sebagian besar terdiri dari oksida silikon,aluminium,kalsium dan
magnesium,dan dapat digunakan dalam pembuatan beton atau sebagai kereta api
pemberat.Udara panas Air panas atau ledakan disediakan untuk membakar coke bijih
besi bubuk,coke dan kapur yang mengaku ke atas dari tanur melalui tanjakan melompat.
Sebuah ledakan udara dipanaskan disediakan untuk tungku melalui serangkaian nozel
terletak di bagian bawah tungku.Tungku beroperasi terus menerus,dengan serangkaian
reaksi kimia kompleks yang terjadi sebagai materi bergerak ke bawah poros tungku.
Reaksi utama adalah pembakaran Coke untuk menghasilkan karbon monoksida dan
pengurangan berikutnya bijih kepig iron menurut reaksi

3CO + Fe203 ~ - 2Fe + 3CO 2

Biasanya sekitar 800 ton dari pig iron diencerkan dari tanur sekitar lima kali hari,dengan
tanur dioperasikan terus menerus 7 hari dalam seminggu.Sekitar 1400 ton bijih,500 ton
kokas, 320 ton dari batu kapur dan 3200 ton udara digunakan untuk menghasilkan 800
ton bijih besi.Sekitar 90% dari besi yang terkandung dalam bijih diubah menjadi pig
iron(bijih besi).Yang tersisa Produk dihapus terutama sebagai slag atau sebagai gas atas
gas,yang mudah terbakar dan digunakan untuk memanaskan ledakan yang masuk. Pig
iron(bijih besi) diproduksi mengandung 2,5-5%.

6. Bahan yang digunakan dalam manufaktur

Salah satu definisi manufaktur adalah konversi baik mentah atau setengah jadi bahan menjadi
bagian barang jadi.Definisi seperti itu berfungsi untuk menekankan pentingnya bahan dalam
operasi manufaktur.Bahkan,pilihan bahan untuk diberikan dalam situasi manufaktur dapat
menjadi pertimbangan yang terbatas.Secara umum,materi harus memenuhi dua
kriteria.Pertama,terkait mekanik,korosif,listrik atau fisik sifat material harus cukup untuk
memastikan produk akhir. Kedua, materi harus mudah dan murah untuk membuat insinyur
berpengalaman cenderung meremehkan pentingnya persyaratan terakhir ini,yang sering
menimbulkan frustrasi dan desain ulang.Sejumlah besar bahan rekayasa yang tersedia untuk
kontemporer desainer,termasuk berbagai logam dan paduan,plastik,keramik dan komposit
bahan.Diperkirakan bahwa ada lebih dari 100 000 pilihan.Oleh karena itu,keputusan yang
sulit bagi desainer untuk memilih bahan terbaik untuk membuat sesuai yang diinginkan.
Banyak buku panduan merinci sifat material,atau menyediakan informasi mengenai sifat
yang mungkin diperlukan untuk berbagai aplikasi.Kekayaan informasi yang tersedia dalam
hal ini tidak harus baik diremehkan atau mudah-mudahan kurang dimanfaatkan.Itu bukan
tujuan buku ini untuk memberikan materi pedoman seleksi,melainkan untuk fokus pada
prinsip-prinsip pengolahan dan semiempirical model mana yang sesuai.Logam sering dipilih
untuk rekayasa bagian s karena kombinasi sifat dan faktor biaya.Memang,banyak insinyur
mungkin tidak menghargai keadaan yang menyebabkan meluasnya penggunaan baja.Tidak
hanya baja yang biaya rendah, pilihan untuk banyak aplikasi,juga memiliki kombinasi yang
diinginkan dari sifat mekanik yang sering kritis.Dalam banyak komponen ada hal yang
diperhatiakan misalnya untuk konsentrasi tegangan,pakai lokal,korosi dll.Akibatnya, tekanan
lokal sering melebihi kekuatan luluh atau elastis membatasi;menyebabkan deformasi plastik
lokal.Jika komponen itu harus dibuat dari logam rapuh dengan sedikit kapasitas plastik,retak
akan mengembangkan,yang dapat menyebabkan kegagalan secara tiba-tiba dalam praktek.
Sebagai penilain banyak baja memiliki kapasitas plastik tinggi,deformasi lokal di daerah yang
sangat menekankan efektif mentransfer beban untuk lainnya kurang daerah kritis dari produk
atau struktur tanpa memulai fraktur.Selain itu,kekuatan dan ketangguhan sifat baja dapat
diubah dengan perlakuan panas yang tepat siklus dan modifikasi komposisi.Sebagai
konsekuensi paduan baja memiliki dikembangkan untuk berbagai aplikasi,dan total tonase
baja yang diproduksi adalah sekitar 50 kali lipat dari logam rekayasa yang paling banyak
digunakan berikutnya,aluminium.Jelas bahwa untuk banyak aplikasi,pemilihan baja berkelas
tidak hanya pilihan yang masuk akal tetapi juga yang paling ekonomis.Mengingat atribut
yang diinginkan dari baja untuk aplikasi rekayasa,buku ini berfokus terutama pada proses
baja.Meskipun demikian, prinsip-prinsip yang dikembangkan adalah cukup umum dan dapat
diterapkan untuk bahan lainnya.
 Besi (baja)
 Aluminium
 Tembaga
 Zinc
 Memimpin
 Nikel
 Magnesium
 Tin
 Titanium
 Polimer
Meskipun komentar dari ayat sebelumnya, banyak logam lain memilikipenting
aplikasi teknik yang tidak dapat secara efektif dipakai dalam baja.Seringkali aplikasi
memerlukan kombinasi spesifik sifat mekanik.Contohnya adalah kekuatan tinggi rasio
berat diperlukan dalam banyak aplikasi ruang angkasa yang mendukung penggunaan
aluminium atau titanium paduan.Catatan,bagaimanapun bahwa pada umumnya penalti
biaya yang terkait dengan mencapai sifat-sifat khusus.Sejak akhir 1950-an penggunaan
polimer telah berkembang pesat dan volumepolimer yang dihasilkan adalah yang kedua
setelah yang dari baja.Banyak produk yang telah direkayasa ulangu ntuk mengeksploitasi
keuntungan spesifik yang ditawarkan oleh polimer.Banyak proses manufaktur yang
digunakan untuk logam memiliki rekan-rekan agak analog untuk plastik,meskipun
akomodasi untuk sifat viskoelastik jelas dari plastik yang diperlukan.

7. Bahan jadi produk logam dan manufaktur

Operasi manufaktur secara umum dapat diklasifikasikan ke dalam proses primer dan
sekunder.Untuk logam,manufaktur primer biasanya mengacu pada konversi bijih menjadi
bahan logam dan manufaktur sekunder umumnya dipahami sebagai konversi produk dari
operasi primer menjadi setengah jadi atau barang jadi bagian.Misalnya,pembuatan blok mesin
mobil dari lelehan utama dari besi atau aluminium dikatakan manufaktur sekunder.Hal ini
sering sulit untuk mengklasifikasikan operasi metalshaping tertentu baik sebagai proses
primer atau sekunder dalam pengertian absolut,karena dapat menjadi sulit untuk
menggambarkan antara berbagai langkah dalam suatu terpadu proses manufaktur.Dalam buku
ini penekanannya ditempatkan pada khas sekunder operasi manufaktur.Meskipun
demikian,untuk menghargai kompleksitas pengolahan diperlukan untuk menghasilkan bagian
selesai,operasi utama baja pemurnian dari besi bijih dan aluminium dari bauksit.

8. Manufaktur utama dalam proses pembuatan alumunium

Bahan rekayasa logam aluminium adalah yang kedua setelah baja di tonase.Ini adalah
unsur logam yang paling melimpah di kerak bumi,dengan cadangan terbukti cukup untuk
memenuhi permintaan di masa mendatang.Meskipun kelimpahan aluminium, itu tidak terjadi
secara alami dalam bentuk logam dan komersial proses hanya ada untuk penyempurnaan
beberapa bijih aluminium.Yang paling penting bijih adalah bauksit,yang mengandung sekitar
75% alumina terhidrasi (A1203.3H20 dan A1203.H20).Bauksit ditemukan di Perancis selatan
dan di daerah subtropis,yang Karibia,Australia dan Afrika,dan biasanya sembuh dengan
penambangan terbuka.Sebagian besar tonase bauksit diubah menjadi aluminium dengan
menggunakan kombinasi dari dua proses,baik yang dikembangkan menjelang akhir tahun
1800-an, proses Bayer dan proses Hall-Hdroult. Proses Bayer adalah serangkaian reaksikimia
yang kompleks,biasanya dilakukan pada skala besar secara terus menerus.Untuk memulai,
bauksit tersebut digiling menjadi bubuk dan dicampur dengan larutan soda kaustik (NaOH),
minuman keras pada dan dikirim ke digester di mana,di bawah tekanan dan suhu sampai 270
~ larutan natrium aluminat, air dan lumpur merah berkembang menurut reaksi

2NaOH + bauksit ~ Na20- A1203 + 4H20 + lumpur merah

Lumpur merah sebagian besar terdiri dari oksida besi dan titanium dan kotoran lainnya dari
bauksit, yang menetap keluar dari larutan natrium aluminat dan dihapus.Lumpur merah
adalah produk sampingan utama dari proses,dengan sekitar sebanyak lumpur merah
diproduksi sebagai alumina.Meskipun upaya intensif,tidak ada aplikasi untuk lumpur merah
telah dikembangkan yang datang dekat dengan mengkonsumsi jumlah yang dihasilkan.
Akibatnya lumpur merah adalah dibuang di bawah laut atau di tempat pembuangan sampah
yang aman yang akhirnya dapat kembali digunakan dalam pertanian.Setelah penghapusan
lumpur merah,natrium aluminat dipompa ke debu,di yang alumina diendapkan oleh agitasi,
setelah penambahan kristal benih.Itu alumina endapan disaring dan sekitar setengah kembali
ke debu sebagai benih,untuk melanjutkan proses. sisanya ditransfer ke rotary kiln atau
calciners.Calciners beroperasi pada suhu sekitar 1200oC ~ dan air gabungan dihapus menurut
reaksi

A1203 "3H20 + panas A1203 + 3H20

alumina yang dihasilkan (A1203) adalah bubuk putih mirip dalam penampilan dengan garam
meja dan merupakan produk awal untuk proses Hall-H6roult. Alumina juga memiliki penting
aplikasi untuk beberapa proses kimia dan produk, serta digunakan untuk senyawa polishing
(yaitu pasta gigi dan polishing logam).Alumina diubah menjadi aluminium metallic dalam sel
elektrolit disebut pot, banyak yang dihubungkan secara seri untuk membentuk potline a. Pot
dibangun dari baja dengan refraktori lapisan dan karbon blok bertindak sebagai
katoda.Alumina dilarutkan dalam elektrolit kriolit cair (Na3A1F6) sekitar 950~ dengan
penambahan A1F3,yang menurunkan titik leleh dan tekanan uap.Anoda karbon ditangguhkan
atas dip sel ke dalam bath elektrolit. besar listrik arus yang melewati sel (biasanya sekitar
230000A di 4-5V DC),dan logam aluminium diendapkan pada katoda yang disadap atau
tersedot ke ladle untuk pengiriman ke casthouse dan mengalir ke ingot. satu pot
menghasilkan sekitar 900 kg dari 99,5% kemurnian aluminium setiap hari.Sisanya 0,5%
sebagian besar terdiri dari kotoran besi dan silikon. Oksigen dilepaskan pada anoda dan
bereaksi dengan karbon membentuk CO dan CO2,mengkonsumsi anoda karbon,yang harus
diganti setiap 2 atau 3 minggu. Listrik merupakan kebutuhan utama dari proses - sekitar 13
500kWh dikonsumsi untuk menghasilkan 1 t dari aluminium.Selanjutnya,perkembangan arus
tinggi pada potensi rendah membutuhkan besar meluruskan stasiun. Konsumsi listrik yang
besar diperlukan adalah alasan utama yang smelter aluminium biasanya terletak dekat dengan
sumber murah listrik kekuasaan.Sebuah upaya besar dalam beberapa tahun terakhir telah
diarahkan untuk mengendalikan limbah dari potlines, yang mengandung belerang dioksida
(dari bahan anoda),COCO2 dan fluorida,yang sangat merusak tanaman dan hewan
ternak.Semua smelter aluminium baru dilengkapi dengan sistem scrubber kering yang
luas,dan beberapa smelter yang lebih tua telah ditutup atau dipasang dengan limbah-control
sistem.Produksi baja dan aluminium telah dijelaskan untuk memberikan contoh penting
proses manufaktur utama.Proses reduksi analog ada untuk logam nonferrous lainnya, banyak
yang juga didasarkan pada pengurangan elektrolit.Meskipun fokus teks ini manufaktur
sekunder, banyak manufaktur yang terintegrasi operasi melibatkan kedua manufaktur primer
dan sekunder.Ini penting untuk menghargai kompleksitas, keragaman dan teknologi yang
digunakan dalam bidang manufaktur utama untuk, antara lain, sepenuhnya menghargai
terintegrasi proses manufaktur.
Daftar Pustaka

1. J Beddoes, principle of metal manufacturing Process, 1st Edition, 2003, Elsevier


ButtenNorth-Heinemann.
2. Higgins, Raymond A. 1986. Ilmu Logam Permesinan bagian 2, Tekhnologi Proses
Ilmu Logam. Honkong: ELBS
3. .Doyle, Lawrence E., Cark A.1985. Proses pembuatan Material Untuk Permesinan.
New Jersey: Prentice Hall inc
4. Drs, Zainuddin. 2007. Teknik Pembentukan Dasar.Palembang

Anda mungkin juga menyukai