Tahun 2007
Materi : Mekanisme Class Action
CLASS ACTION
SEBUAH PENGANTAR
BAB I
Menurut kepentingan pihak yang 3. True Class Action, Hybrid Class Action
dilindungi dan siapa yang berwenang dan Spurious Class Action
menuntutnya, di negara bagian Ontario
Kanada berdasarkan Ontario Law Reform Di samping dua kriteria pembagian class
Commission, gugatan class action dibagi action tersebut, Amerika berdasarkan
menjadi Public class action dan Private Federal Rule of Civil Procedure tahun 1938
pernah membagi class action ke dalam aman, ada yang menuntut ganti setir
tiga jenis class action yaitu true class yang lain yang aman, dan ada yang
action, hybrid class action dan spurious menuntut ganti rugi berupa uang
class action. karena telah mengalami kecelakaan.
True class action adalah class action Spourious class action adalah class action
dimana dalam suatu kelompok seluruh dimana beberapa kepentingan dari para
anggotanya mempunyai kepentingan anggota kelompok yang tidak saling
yang sama atau mempunyai hak yang berhubungan satu sama dengan yang
diperoleh bersama-sama dan atas kasus lain dalam permasalahan yang sama
yang sama. Contoh class action jenis ini terhadap seorang tergugat. Contoh
adalah kasus para konsumen di gugatan ini adalah misalnya adanya
perumahan yang mengalami kerusakan permasalahan dari konsumen suatu
pada bagian rumahnya karena perumahan. Para konsumen Blok I
wanprestasi dari pengembang dan mengeluhkan belum adanya sarana air
tuntutan yang diajukan adalah berupa bersih seperti yang dijanjikan
ganti kerugian. pengembang. Para konsumen Blok II
mengeluhkan tidak adanya taman
Hybrid class action adalah class action bermain dan para konsumen Blok III
dimana hak yang dituntut oleh suatu mengeluhkan tidak ada sarana jalan
kelompok orang ada beberapa tetapi yang baik. Para konsumen Blok I , II, II
objek gugatannya adalah untuk dapat mengajukan gugatan class action
memperoleh putusan hakim tentang berdasarkan permasalahan yang
tuntutan terhadap suatu barang atau dialaminya.
hak milik tertentu dari tergugat. Contoh
kasus class action jenis ini adalah ada Namun setelah ketentuan dalam Federal Rule
desain setir mobil yang berbentuk of Civil Procedure tahun 1938 direvisi pada
tanduk rusa yang membahayakan para tahun 1966, pembagian tersebut ditiadakan
konsumennya apabila ada kecelakaan. karena sering kali membingungkan dalam
Sudah banyak korban yang mengalami penerapannya. Namun meski dalam sistem
kecelakaan akibat tertusuk setir hukum federal telah ditiadakan, ada
berbentuk tanduk rusa tersebut. Oleh beberapa negara bagian yang masih
karena itu baik pengemudi yang telah menganutnya, meskipun tidak semua jenis.
atau belum mengalami kecelakaan Negara bagian Lousiana masih menganut
dapat mengajukan gugatan ke True class action dan negara bagian Georgia
perusahaan setir mobil tersebut, dengan masih menganut Spurious class action.
beberapa tuntutan : ada yang menuntut
supaya diganti dengan desain yang
Tidak semua organisasi atau LSM yang Pada lingkup Perlindungan Konsumen,
dapat mengajukan hak gugat LSM (legal gugatan pelanggaran perilaku usaha dapat
standing). Untuk bidang Lingkungan dilakukan oleh lembaga perlindungan
Hidup menyebutkan bahwa hanya konsumen swadaya masyarakat yang
organisasi Lingkungan Hidup /LSM memenuhi syarat, yaitu berbentuk badan
Lingkungan Hidup yang memenuhi hukum atau yayasan, yang dalam anggaran
beberapa persyaratan yang dapat dasarnya menyebutkan dengan tegas bahwa
mengajukan gugatan Legal Standing, tujuan didirikannya organisasi tersebut
yaitu : adalah untuk kepentingan perlindungan
konsumen dan telah melaksanakan kegiatan
1. Berbentuk badan hukum atau sesuai dengan anggaran dasarnya.
yayasan;
2. Dalam anggaran dasar organisasi Dalam gugatan pada lingkungan Hidup,
lingkungan hidup yang hak mengajukan gugatan terbatas pada
bersangkutan menyebutkan dengan tuntutan untuk hak melakukan tindakan
tegas bahwa tujuan didirikannya tertentu tanpa adanya tuntutan ganti rugi,
organisasi tersebut adalah untuk kecuali biaya atau pengeluaran riil.
1. Inggris 2. Kanada
BAB II
CLASS ACTION DI INDONESIA
- Sebelum adanya pengakuan class action. Dalam kasus demam berdarah, pengacara
- Setelah adanya pengakuan class action. Muchtar Pakpahan selaku penggugat
mendalilkan bahwa ia bertindak untuk
Yang menjadi tolak ukur dari pengakuan kepentingan diri sendiri sebagai korban
class action adalah dengan dikeluarkannya wabah demam berdarah maupun mewakili
UU No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan masyarakat penduduk DKI Jakarta lainnya
Lingkungan Hidup. yang menderita wabah serupa.
1. Periode sebelum adanya pengakuan Dari ketiga kasus class action di atas
class action sayangnya tidak ada satupun gugatan yang
dapat diterima oleh pengadilan dengan
Sebelum tahun 1997, meskipun belum ada pertimbangan :
aturan hukum yang mengatur mengenai
class action, namun gugatan class action Gugatan class action bertentangan
sudah pernah dipraktekkan dalam dunia dengan adagium hukum yang berlaku
peradilan di Indonesia. Gugatan class action bahwa tidak ada kepentingan maka
yang pertama di Indonesia dimulai pada tidak aksi (point d’intetrest, point
tahun 1987 terhadap Kasus R.O. Tambunan d’action). Hal ini diperkuat dalam
melawan Bentoel Remaja, Perusahaan Iklan, yurisprudensi MA dalam putusannya
dan Radio Swasta Niaga Prambors. Perkara pada tahun 1971 yang mengisyaratkan
Bentoel Remaja yang diajukan di PN Jakarta bahwa gugatan harus diajukan oleh
Pusat. orang yang memiliki hubungan hukum.
Pihak penggugat tidak berdasarkan
Menyusul kemudian Kasus Muchtar pada suatu Surat Khusus, dalam 123
Pakpahan melawan Gubernur DKI Jakarta HIR disebutkan bahwa untuk dapat
& Kakanwil Kesehatan DKI (kasus Endemi mewakili pihak lain yang tidak ada
demam Berdarah) di PN Jakarta Pusat pada hubungan hukum diperlukan suatu
tahun 1988 dan Kasus YLKI melawan PT. Surat Khusus.
PLN Persero (kasus pemadaman listrik se-Jawa Belum ada hukum positif di Indonesia
Bali tanggal 13 April 1997) pada tahun 1997 yang mengatur mengenai gugatan class
di PN Jakarta Selatan. action, baik soal definisi maupun
prosedural mengajukan gugatan class
Dalam gugatan Bentoel Remaja, Pengacara action ke pengadilan
R.O. Tambunan mendalilkan dalam Bahwa class action lebih didominasi di
gugatannya bahwa ia tidak hanya mewakili negara yang menganut stelsel hukum
dirinya sebagai orang tua dari anaknya Aglo Saxon, sementara tradisi hukum di
namun juga mewakili seluruh generasi
Indonesia lebih dominann dipengaruhi 2002, gugatan secara class action umumnya
oleh stelsel hukum eropa kontinental. dilakukan tanpa adanya mekanisme
pemberitahuan bagi anggota kelompok
2. Periode setelah adanya pengakuan dan pernyataan keluar dari anggota
class action kelompok. Gugatan secara class action
dilaksanakan melalui prosedur yang sama
Class Action dalam Hukum Positif di dengan gugatan perdata biasa.
Indonesia baru diberikan pengakuan setelah
diundangkannya UU Lingkungan Hidup Ketentuan yang secara khusus mengenai
pada tahun 1997 kemudian diatur pula acara dan prosedur Class Action baru diatur
dalam UU Perlindungan Konsumen dan UU pada tahun 2002 dengan dikeluarkannya
Kehutanan pada tahun 1999. PERMA No. I Tahun 2002 tentang Acara
Gugatan Perwakilan Kelompok. Dalam
Namun pengaturan Class Action hanya PERMA No. 1 Tahun 2002 mengatur tentang
terbatas dan diatur dalam beberapa pasal kewajiban pemberitahuan bagi wakil
saja. Selain itu ketiga UU tersebut tidak kelompok dan membuka kesempatan keluar
mengatur secara rinci mengenai prosedur dari gugatan class action bagi anggota
dan acara dalam gugatan perwakilan kelompok (opt out).
kelompok (Class Action). Sebelum tahun
keluar wajib memberitahukan secara tertulis dan langkah-langkah yang wajib ditempuh
dan bagi yang tetap ingin bergabung tidak oleh wakil kelompok dalam proses
perlu melakukan tindakan apa-apa. penetapan dan pendistribusian.
Bab V mengenai putusan. Putusan dalam Bab VI mengenai Ketentuan Penutup. Dalam
gugatan perwakilan kelompok wajib bab ini disebutkan bahwa ketentuan lain
mengatur hal-hal seperti jumlah ganti yang telah diatur dalam hukum acara
kerugian secara rinci, penentuan kelompok perdata tetap berlaku di samping ketentuan
dan atau sub kelompok yang berhak, dalam PERMA ini.
mekanisme pendistribusian ganti kerugian
C. PRAKTEK DI INDONESIA
Setelah pengakuan class action pada tahun Timur) (Perkara No.
1997, gugatan secara class action menjadi 593/Pdt.G/2000/PN.SBY).
sering digunakan oleh para pencari 6. Gugatan Didik Hadiyanto Cs melawan
keadilan. Beberapa kasus class action yang Saleh Ismail Iskandar, S.H. (anggota
diajukan setelah diundangkannya UU No. DPRD Jawa Timur) dalam kasus
23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan “Pernyataan Surabaya Kota Pelacur, Kota
Lingkugan Hidup : Sampah, dan Kota Banjir” (Perkara No.
210/Pdt.G/2001/PN. SBY).
1. Gugatan 27 nelayan mewakili 1145
kepala keluarga melawan 3 perusahaan Pada tahun 2001-2002 beberapa gugatan
badan hukum di Metro Lampung Class Action yang sempat tercatat adalah :
(perkara No. 134/Pdt.G/1997/PN. Jkt
Sel). Gugatan korban kecelakaan kereta api
2. Gugatan Yulia Erika Sipayung mewakili di Brebes terhadap PT Kereta Api
1.016.929 penduduk Kabupaten Tuban Indonesia di Pengadilan Negeri Jakarta
vs Komisi A DPRD Tuban (Perkara No. Pusat pada 13 Mei 2002.
55/Pdt.G/200/PN. Tuban). Gugatan class action SPI (Serikat
3. Gugatan Yayasan LBH Riau (Firdaus Pengacara Indonesia) kepada Ketua
Basyir) melawan 4 Perusahaan Badan Pengawas Pembangunan Daerah
Perkebunan di Riau (kasus asap akibat (Bappeda) DKI Bambang Sungkono
kebakaran hutan dan lahan) (No. sebagai Tergugat I, 14 orang anggota
32/Pdt/G/200/PN/PBR). 139 penarik Komisi D DPRD DKI sebagai Tergugat
becak mewakili juga 5000 orang penarik II, Kepala Dinas Tata Kota DKI
becak di Jakarata vs Pemerintahan RI cq. Ahmadin Ahmad sebagai Tergugat III
Menteri Dalam Negeri cq. Kepala dan PT pembangunan Jaya Ancol (PT
Daerah Khusus Ibukota Jakarta (Perkara PJA) sebagai Tergugat IV. Di PN Jakarta
No. 50/Pdt.G/2000/PN.Jkt Pst). Pusat pada bulan Mei 2001.
4. Gugatan 37 warga Deli Serdang Gugatan yang diajukan 9 konsumen
melawan DPRD Kabupaten Deli (class representatif) gas elpiji sebagai
Serdang dan Bupati Deli Serdang perwakilan konsumen elpiji se-
(Perkara No. 134/Pdt.G/2001/PN.LP). Jabotabek (class members) kepada
5. Gugatan Ali Sugondo Cs (10 orang) Pertamina atas kenaikan harga gas elpiji
mewakili 34 juta penduduk Jawa Timur di PN Jakarta Pusat bulan Oktober 2001.
melawan 18 Anggota Komisi B DPRD Gugatan pengungsi Timor-Timur
Propinsi Jawa Timur (kasus perjalanan terhadap pemerintah Indonesia di PN
studi banding para anggota DPRD Jawa
Putusan Pengadilan Negeri ini Sebagi pihak tergugat dalam perkara ini
merupakan preseden yang adalah PT. Kereta Api sebagai Tergugat
mengembirakan karena untuk pertama I, Menteri Perhubungan RI sebagai
kali gugatan masyarakat dengan Tergugat II, Menteri Negara
menggunakan mekanisme class action Pemberdayaan Badan Usaha Milik
dimenangkan. Meskipun di tingkat Negara (BUMN) sebagai Tergugat III,
banding pada akhirnya pihak dan Menteri Keuangan RI sebagai
penggugat dikalahkan. Tergugat IV.
2. Kasus Class Action Konsumen Korban Karena diajukan secara class action,
Kereta Api di Brebes maka antara wakil kelompok dan
anggota kelompok korban tabrakan
Pada tanggal 25 Desember 2001 telah antara KA Empu Jaya melawan Kereta
terjadi tabrakan (head to head) antara KA Api Gaya Baru Malam di Stasiun
Empu Jaya melawan Kereta Api Gaya Ketanggunan Barat Kabupaten Brebes
Baru Malam di Stasiun Ketanggunan pada tanggal 25 Desember 2001, dibagi
Barat Kabupaten Brebes. Akibat dari menjadi beberapa sub class :
tabrakan tersebut telah mengakibatkan
tidak kurang dari 31 orang meninggal • Penggugat I merupakan perwakilan
dunia, 5 orang masuk ICU, 44 orang kelompok (class representatif) untuk
mengalami rawat inap, 20 orang sub class anggota kelompok
Hasil kajian dari tim ICEL pada tahun 2002 c. Mempersamakan gugatan class action
terhadap beberapa kasus class action yang dengan gugatan legal standing.
sedang atau dalam proses di peradilan
sebelum terbitnya PERMA No. 1 Tahun Dalam beberapa putusan baik
2002 tentang acara gugatan perwakilan penggugat, tergugat maupun
kelompok, menemukan beberapa pengadilan masih terjebak pada
permasalahan yang sering terjadi dalam pemikiran bahwa gugatan dengan
praktek gugatan class action di peradilan di prosedur class action adalah identik
Indonesia, antara lain : dengan gugatan atas dasar hak gugat
LSM atau “NGO’s standing to sue”.
a. Tentang surat kuasa dari anggota kelompok
kepada perwakilan kelompok. d. Tentang prosedur acara pemeriksaan.
BAB III
PROSEDUR CLASS ACTION
Ketentuan hukum acara dalam class action membuat surat kuasa khusus antara wakil
di Indonesia diatur secara khusus dalam kelompok kepada pengacara.
PERMA No. 1 Tahun 2002 tentang acara
gugatan perwakilan kelompok. Namun Hal yang menarik berkaitan dengan
Sepanjang tidak diatur PERMA No. 1 Tahun pengacara pada class action adalah dalam
2002, maka untuk hukum acara dalam class PERMA No. 1 Tahun 2002 pasal 2 huruf d
action berlaku juga ketentuan dalam Hukum menyebutkan bahwa hakim dapat
Acara Perdata yang berlaku (HIR/RBg). menganjurkan kepada wakil kelompok
untuk melakukan penggantian pengacara,
Untuk mewakili kepentingan hukum jika pengacara melakukan tindakan-
anggota kelompok, wakil kelompok tidak tindakan yang bertentangan dengan
dipersyaratkan memperoleh surat kuasa kewajiban membela dan melindungi
khusus dari anggota kelompok (pasal 4 kepentingan anggota kelompok. Disini
PERMA No. 1 Tahun 2002). Dalam terlihat bahwa hakim memiliki kewenangan
ketentuan hukum acara perdata di untuk menilai dan menganjurkan
Indonesia, tidak ada kewajiban bagi para penggantian terhadap pengacara dalam
pihak (baik penggugat maupun tergugat) perkara class action. Hal ini tidak dapat
untuk diwakili oleh orang lain atau ditemukan dalam perkara biasa.
pengacara selama pemeriksaan di
persidangan. Para pihak dapat secara Prosedur dalam class action dilakukan
langsung maju dalam proses pemeriksaan dengan melalui tahapan-tahapan :
di persidangan. Namun seperti halnya
proses persidangan yang lazim dilakukan, 1. Permohonan pengajuan gugatan secara
para pihak biasanya diwakili atau class action;
memberikan kuasa kepada pengacara untuk 2. Proses sertifikasi;
maju dalam persidangan. 3. Pemberitahuan;
4. Pemeriksaan dan Pembuktian dalam
Dalam kasus class action, berlaku juga class action;
ketentuan hukum acara perdata yang 5. Pelaksanaan Putusan.
mensyaratkan, apabila wakil kelompok
pihak diwakili atau didampingi oleh Untuk lebih jelasnya maka tahapan-tahapan
pengacara maka diwajibkan untuk tersebut akan diuraikan di bawah ini.
1. Identitis lengkap dan jelas wakil 4. Posita dari seluruh kelompok baik
kelompok. wakil kelompok maupun anggota
kelompok, yang teridentifikasi
Identitas biasanya memuat nama, maupun tidak teridentifikasi yang
pekerjaan dan alamat lengkap. dikemukakan secara jelas dan
terperinci.
2. Definisi kelompok secara rinci dan
spesifik, walaupun tanpa Penggugat harus menjelaskan aspek
menyebutkan nama anggota kelompok kesamaan kepentingan yaitu faktor
satu persatu. kesamaan fakta, kesamaan dasar hukum
dan kesamaan tuntutan yang digunakan
Pada kasus gugatan kenaikan harga sebagai dasar gugatan. Selain itu
LPG yang diajukan Komite Advokasi penggugat memberikan usulan tentang
Pemakai Anti Kenaikan LPG (KAPAK mekanisme pendistribusian ganti
LPG) pada tahun 2000, definisi kerugian dan usulan tentang
kelompok yang dimaksud adalah pembentukan komisi yang akan
seluruh konsumen elpiji (LPG) di membantu kelancaran pendistribusian
Jabotabek, yang mengalami kerugian ganti kerugian
karena kenaikan harga elpiji (LPG)
sebesar 40% berdasrkan S.K. No. Kpts- 5. Dalam suatu gugatan dapat
097/C0000/2000-S3 tanggal 2 dikelompokkan beberapa bagian
November 2000. kelompok atau sub-kelompok, jika
tuntutan tidak sama karena sifat dan
Sedangkan dalam kasus gugatan kerugian yang berbeda.
konsumen korban kereta api, kelompok
yang kepentingannnya diwakili oleh Dalam class action kasus Banjir di Jakarta
wakil kelompok adalah komunitas misalnya disebutkan masing-masing
konsumen kereta api yang mengalami wakil kelompok mewakili anggota yang
kerugian akibat terjadinya tabrakan korban banjir yang menderita kerugian
anatara KA Empu Jaya melawan Kereta yang berbeda. Para penggugat dibagi
Api Gaya Baru Malam di Stasiun dalam lima bagian kelompok :
Ketanggunan Barat Kabupaten Brebes
pada tanggal 25 Desember 2001. a. Penggugat yang mewakili anggota
kelompok masyarakat korban banjir
3. Keterangan tentang anggota kelompok yang menderita kerugian dengan
yang diperlukan dalam kaitan dengan meninggalnya sanak keluarganya;
kewajiban melakukan pemberitahuan. b. Penggugat yang mewakili anggota
kelompok masyarakat korban banjir
Contoh dari kasus Gugatan class action yang menderita sakit;
Banjir di Jakarta, di dalam gugatannya c. Penggugat yang mewakili anggota
disebutkan selain bertindak atas nama kelompok masyarakat korban banjir
sendiri juga bertindak mewakili yang menderita kerugian
kepentingan seluruh kelompok kehilangan harta benda;
masyarakat korban banjir. Bahwa wakil d. Penggugat yang mewakili anggota
kelompok merupakan bagian dari kelompok masyarakat korban banjir
masyarakat yang mengalami kerugian yang menderita kerugian kerusakan
karena peristiwa banjir yang melanda harta benda;
Jakarta pada bulan Januari hingga e. Penggugat yang mewakili anggota
Februari 2002. kelompok masyarakat korban banjir
yang menderita kerugian
C. PEMBERITAHUAN
Setelah hakim memutuskan bahwa dengan cara menyatakan keluar (opt out)
pengajuan tata cara gugatan perwakilan dari keanggotaan kelompok.
kelompok dinyatakan sah, hakim
memerintahkan kepada penggugat/pihak Dalam pemberitahuan tersebut juga
yang melakukan class action untuk memuat batas waktu anggota kelas untuk
mengajukan usulan model pemberitahuan keluar dari keanggotaan (opt out), lengkap
untuk memperoleh persetujuan hakim. dengan tanggal dan alamat yang dituju
Setelah usulan model tersebut disetujui oleh untuk menyatakan opt out. Dengan
hakim maka penggugat dengan jangka demikian pihak yang menyatakan keluar
waktu yang ditentukan oleh hakim dari keanggotaan kelompok tidak terikat
melakukan pemberitahuan kepada anggota dengan putusan dalam perkara tersebut.
kelompok.
Menurut pasal 1 huruf PERMA No. 1
Pemberitahuan kepada anggota kelompok Tahun 2002 yang melakukan pemberitahuan
adalah mekanisme yang diperlukan untuk kepada anggota kelompok adalah panitera
memberikan kesempatan bagi anggota berdasarkan perintah hakim. Cara
kelompok untuk menentukan apakah pemberitahuan kepada anggota kelompok
mereka menginginkan untuk ikut serta dan dapat dilakukan melalui media cetak dan
terikat dengan putusan dalam perkara atau elektronik, kantor-kantor pemerintah
tersebut atau tidak menginginkan yaitu seperti kecamatan, kelurahan atau desa,
kantor pengadilan, atau secara langsung
keluar dari keanggotaan gerakan opt out) akan terikat dalam putusan class
perwakilan kelompok /class action . action tersebut, baik gugatan dikabulkan
maupun gugatan tidak dikabulkan. Dalam
Pihak yang menyatakan diri keluar dari hal tuntutan class action ditolak, penggugat
keanggotaan gerakan perwakilan kelompok pasif ini tidak dapat lagi mengajukan
/class action, maka secara hukum tidak gugatan untuk kasus yang sama. Sebaliknya
terikat dengan putusan atas gugatan jika tuntutan class action dikabulkan ia
tersebut. Sedang pihak lain (penggugat berhak menerima ganti kerugian yang
pasif) yang tidak menyatakan keluar (tidak ditetapkan.
E. PELAKSANAAN PUTUSAN
Setelah proses pemeriksaan telah selesai seluruhnya) atau menolak gugatan
selanjutnya hakim menjatuhkan suatu penggugat.
putusan. Sama halnya dengan putusan
hakim dalam perkara perdata biasa maka Dalam hal gugatan ganti kerugian
putusan hakim dalam gugatan class action dikabulkan, hakim wajib memutuskan
dapat berupa putusan yang mengabulkan jumlah kerugian secara rinci, penentuan
gugatan penggugat ( baik sebagian maupun kelompok dan atau sub-kelompok yang
F. PERDAMAIAN
Dalam gugatan class action dimungkinkan penggugat (wakil kelompok) dan tergugat
terjadi perdamaian (dading) antara sepakat dilakukan perdamaian maka
penggugat dengan tergugat. Hakim diantara para pihak dilakukan perjanjian
berkewajiban mendorong para pihak untuk perdamaian. Lazimnya perjanjian
menyelesaikan perkara dimaksud melalui perdamaian dibuat secara tertulis di atas
perdamaian, baik pada awal persidangan kertas bermaterai.
maupun selama berlangsungnya
pemeriksaan perkara (pasal 6 PERMA No. 1 Berdasarkan perjanjian perdamaian antara
Tahun 2002 ). kedua belah pihak maka hakim
menjatuhkan putusannya (acte van vergelijk)
Sebelum dilakukan upaya perdamaian yang isinya menghukum kedua belah pihak
dalam class action, pihak penggugat mematuhi isi perdamaian yang telah
(wakil kelompok) harus mendapatkan dibuat. Kekuatan putusan perdamaian sama
persetujuan dari anggota kelompok. dengan putusan biasa dan dapat
Persetujuan ini dapat menggunakan dilaksanakan seperti putusan-putusan
mekanisme pemberitahuan. lainnya. Dalam hal para pihak sepakat
melakukan perdamaian maka tidak
Umumnya upaya perdamaian dilakukan di dimungkinkan upaya banding.
luar proses persidangan. Apabila pihak
DAFTAR PUSTAKA
Buku-buku
Sundari, Pengajuan Gugatan Secara Class Action (Suatu Studi Perbandingan dan Penerapannya di
Indonesia), Yogyakarta, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, 2002.
Elise T. Sulistini dan Rudi T. Erwin , Petunjuk Praktis Menyelesaikan Perkara-Perkara Perdata,
Jakarta, Penerbit Bina Aksara, Desember 1987.
Mas Achmad Santosa, Konsep dan Penerapan Gugatan Perwakilan Kelompok (Class Action), Jakarta,
ICEL, 1997.
Mas Achmad Santosa, Hak Gugat Organisasi Lingkungan (Enviromental Legal Standing), Jakarta,
ICEL , 1997.
Sudikno Mertokusumo, Hukum Acara Perdata Indonesia, Penerbit Liberty Yogyakarta, 1998,
Sudaryatmo, Seri Panduan Konsumen (Memahami Hak Anda Sebagai Konsumen), Jakarta, Penerbit
Pirac , 2001.
Indra Soerjanto, Pengertian Umum, Manfaat dan Dasar Hukum Class Action di Indonesia, bahan
makalah tanggal 6 September 2002.
M. Yahya Harahap, Beberapa Masalah yang perlu Diperhatikan dalam Penerapan PERMA No. 1 Tahun
2002, Makalah pada Seminar Setengah Hari PERMA No. 1 Tahun 2002 , Jakarta 6 Juni 2002.
Susanti Adi Nugroho, Pedoman Prosedur Gugatan Perwakilan Kelompok (class action) di Indonesia,
makalah pada Seminar Setengah Hari PERMA No. 1 Tahun 2002 , Jakarta 6 Juni 2002.
Peraturan Hukum
UU No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup
UU No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen
UU No. 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi
UU No. 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan
PERMA No. 1 Tahun 2002 tentang Acara Gugatan Perwakilan Kelompok
www.hukumonline.com
www.kompas.com