Anda di halaman 1dari 31

Seri Bahan Bacaan Kursus HAM untuk Pengacara XI

Tahun 2007
Materi : Mekanisme Class Action

CLASS ACTION
SEBUAH PENGANTAR

Emerson Yuntho, S.H.

Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat


Jl Siaga II No 31 Pejaten Barat, Jakarta 12510
Telp (021) 7972662, 79192564 Fax : (021) 79192519
Website : www.elsam.or.id
Email : office@elsam.or.id : advokasi@indosat.net.id
Kursus HAM untuk Pengacara XI Tahun 2007
Bahan Bacaan
Materi : mekanisme Class Action

BAB I

GAMBARAN UMUM TENTANG CLASS ACTION

A. DEFINISI CLASS ACTION


Ada beberapa definisi yang mencoba PERMA No. 1 Tahun 2002 tentang Acara
menjelaskan istilah class action, baik Gugatan Perwakilan Kelompok
menurut kamus hukum, peraturan Di Indonesia terminologi class action diubah
perundangan maupun dari ahli hukum. menjadi Gugatan Perwakilan Kelompok.
PERMA No. 1 Tahun 2002 merumuskan
Meriam Webster Colegiate Dictionary Gugatan Perwakilan Kelompok (Class
Dalam Meriam Webster Colegiate Action) sebagai suatu prosedur pengajuan
Dictionary edisi ke-10 tahun 1994 gugatan, dimana satu orang atau lebih yang
disebutkan yang dimaksud class action : a mewakili kelompok mengajukan gugatan
legal action under taken by one or more plaintiffs untuk dirinya sendiri dan sekaligus
on behalf of themselves and all other persons mewakili sekelompok orang yang
havings an identical interest in alleged wrong. jumlahnya banyak, yang memiliki
kesamaan fakta atau kesamaan dasar
Black’s law dictionary hukum antara wakil kelompok dan anggota
Class action adalah sekelompok besar orang kelompoknya.
yang berkepentingan dalam suatu perkara,
satu atau lebih dapat menuntut atau Acmad Santosa
dituntut mewakili kekompok besar orang Sedangkan Acmad Santosa menyebutkan
tersebut tanpa perlu menyebut satu Class Action pada intinya adalah gugatan
peristiwa satu anggota yang diwakili. perdata (biasanya terkait dengan
permintaan injuntction atau ganti kerugian)
Glorilier Multi Media Encyclopedia yang diajukan oleh sejumlah orang (dalam
Class action adalah gugatan yang diajukan jumlah yang tidak banyak -- misalnya satu
oleh seseorang atau lebih anggota kelompok atau dua orang) sebagai perwakilan kelas
masyarakat mewakili seluruh anggota (class repesentatif) mewakili kepentingan
kelompok masyarakat. mereka, sekaligus mewakili kepentingan
ratusan atau ribuan orang lainnya yang juga
UU No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan sebagai korban. Ratusan atau ribuan orang
Lingkungan Hidup yang diwakili tersebut diistilahkan sebagai
Menurut UU No. 23 Tahun 1997 tentang class members .
Pengelolaan Lingkungan Hidup yang
dimaksud class action adalah hak kelompok Dari beberapa definisi tersebut dapat
kecil masyarakat untuk bertindak mewakili disimpulkan bahwa Class Action adalah
masyarakat dalam jumlah besar yang suatu gugatan perdata yang diajukan oleh
dirugikan atas dasar kesamaan satu orang atau lebih yang mewakili
permasalahan, fakta hukum dan tuntutan kelompok yang dirugikan untuk
yang ditimbulkan karena pencemaran mengajukan gugatan ke Pengadilan karena
dan/atau perusakan lingkungan hidup. adanya kesamaan fakta dan dasar hukum
antara satu orang atau lebih yang mewakili
kelompok dengan kelompok yang diwakili.

Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat, ELSAM 1


Kursus HAM untuk Pengacara XI Tahun 2007
Bahan Bacaan
Materi : mekanisme Class Action

B. UNSUR-UNSUR DAN PERSYARATAN CLASS ACTION


Dari beberapa definisi class action maka
didapatkan unsur-unsur class action terdiri 4. Adanya kerugian
dari : Untuk dapat mengajukan class action,
baik pihak wakil kelompok (class
1. Gugatan secara perdata repesentatif) maupun anggota kelompok
Gugatan dalam class action masuk (class members) harus benar-benar atau
dalam lapangan hukum perdata. Istilah secara nyata mengalami kerugian atau
gugatan dikenal dalam hukum acara diistilahkan concrete injured parties.
perdata sebagai suatu tindakan yang
bertujuan untuk memperoleh 5. Kesamaan peristiwa atau fakta dan
perlindungan hak yang diberikan oleh dasar hukum
pengadilan untuk menghindari adanya Terdapat kesamaan fakta (peristiwa)
upaya main hakim sendiri (eigenechting). dan kesamaan dasar hukum (question of
Gugatan yang merupakan bentuk law) antara pihak yang mewakili (class
tuntutan hak yang mengandung representative) dan pihak yang diwakili
sengketa, pihak-pihaknya adalah (class members).
pengugat dan tergugat. Pihak disini
dapat berupa orang perseorangan Ada persyaratan–persyaratan yang harus
maupun badan hukum. Umumnya dipenuhi dalam menggunakan prosedur
tuntutan dalam gugatan perdata adalah class action. Tidak terpenuhi persyaratan ini
ganti rugi berupa uang. dapat mengakibatkan gugatan yang
diajukan tidak dapat diterima. Di beberapa
2. Wakil Kelompok (Class negara yang menggunakan prosedur class
Representative) action pada umumnya memiliki persyaratan
Adalah satu orang atau lebih yang umum yang sama yaitu :
menderita kerugian yang mengajukan
gugatan sekaligus mewakili kelompok 1. Adanya sejumlah anggota yang besar
orang yang lebih banyak jumlahnya. (Numerosity)
Untuk menjadi wakil kelompok tidak Jumlah anggota kelompok (class
disyaratkan adanya suatu surat kuasa members) harus sedemikan banyak
khusus dari anggota Kelompok. Saat sehingga tidaklah efektif dan efisien
gugatan class action diajukan ke apabila gugatan dilakukan secara
pengadilan maka kedudukan dari wakil sendiri-sendiri (individual).
Kelompok sebagai penggugat aktif.
2. Adanya kesamaan (Commonality)
3. Anggota Kelompok (Class members) Terdapat kesamaan fakta (peristiwa)
Adalah sekelompok orang dalam dan kesamaan dasar hukum (question of
jumlah yang banyak yang menderita law) antara pihak yang mewakilili (class
kerugian yang kepentingannya diwakili representative) dan pihak yang diwakili
oleh wakil kelompok di pengadilan. (class members). Wakil Kelompok
Apabila class action diajukan ke dituntut untuk menjelaskan adanya
pengadilan maka kedudukan dari kesamaan ini.
anggota kelompok adalah sebagai
penggugat pasif. 3. Sejenis (Typicality)
Tuntutan (bagi plaintiff Class Action)
maupun pembelaan (bagi defedant Class

Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat, ELSAM 2


Kursus HAM untuk Pengacara XI Tahun 2007
Bahan Bacaan
Materi : mekanisme Class Action

Action) dari seluruh anggota yang memiliki kriteria Adequacy of


diwakili (class members) haruslah sejenis. Repesentation tidaklah mudah, hal ini
Pada umumnya dalam class action, jenis sangat tergantung dari penilaian hakim.
tuntutan yang dituntut adalah Untuk mewakili kepentingan hukum
pembayaran ganti kerugian. anggota kelompok, wakil kelompok
tidak dipersyaratkan memperoleh surat
4. Wakil kelompok yang jujur (Adequacy kuasa khusus dari anggota kelompok.
of Repesentation) Namun, dalam hal wakil kelompok
Wakil kelompok harus memiliki mewakilkan proses beracara kepada
kejujuran dan kesungguhan untuk pengacara, maka wakil kelompok harus
melindungi kepentingan anggota memberikan surat kuasa khusus kepada
kelompok yang diwakili. Untuk pengacara pilihannya.
menentukan apakah wakil kelompok

C. JENIS-JENIS CLASS ACTION


1. Plaintiff Class Action dan Defendant class action. Pembagian ini didasarkan
Class Action pada siapa yang akan mewakili untuk
menuntut ke pengadilan dalam hal
Dilihat dari para pihak yang saling terjadi ketidakadilan bagi masyarakat
berhadapan, di beberapa negara class luas.
action dapat dibagi menjadi dua jenis
class action yaitu Plaintiff class action dan Public class action adalah class action
Defendant class action. Plaintiff class action yang diajukan terhadap pelanggaran
adalah pengajuan gugatan secara kepentingan publik. Class action ini
perwakilan oleh seorang untuk diajukan oleh instansi pemerintah yang
kepentingan sendiri dan kepentingan mempunyai kapasitas (biasanya
kelompok dalam jumlah yang besar. jaksa/penuntut umum) dimana instansi
pemerintah tersebut bukan anggota atau
Defendant class action adalah pengajuan bagian dari suatu kelompok yang secara
gugatan secara perwakilan oleh seorang langsung dirugikan.
atau lebih yang ditunjuk untuk
membela kepentingan sendiri dan Private class action adalah class action
kepentingan kelompok dalam jumlah yang diajukan terhadap pelanggaran
yang besar. Negara-negara seperti hak-hak perorangan yang dialami oleh
Inggris, Australia, India, Amerika sejumlah besar orang. Class action ini
Serikat dan Kanada serta Indonesia diajukan oleh perorangan yaitu oleh
menggunakan Defendant class action. seorang atau beberapa orang yang
menjadi bagian dari suatu kelompok
2. Public Class Action dan Private Class atas dasar kesamaan permasalahan
Action hukum dan tuntutan.

Menurut kepentingan pihak yang 3. True Class Action, Hybrid Class Action
dilindungi dan siapa yang berwenang dan Spurious Class Action
menuntutnya, di negara bagian Ontario
Kanada berdasarkan Ontario Law Reform Di samping dua kriteria pembagian class
Commission, gugatan class action dibagi action tersebut, Amerika berdasarkan
menjadi Public class action dan Private Federal Rule of Civil Procedure tahun 1938

Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat, ELSAM 3


Kursus HAM untuk Pengacara XI Tahun 2007
Bahan Bacaan
Materi : mekanisme Class Action

pernah membagi class action ke dalam aman, ada yang menuntut ganti setir
tiga jenis class action yaitu true class yang lain yang aman, dan ada yang
action, hybrid class action dan spurious menuntut ganti rugi berupa uang
class action. karena telah mengalami kecelakaan.

True class action adalah class action Spourious class action adalah class action
dimana dalam suatu kelompok seluruh dimana beberapa kepentingan dari para
anggotanya mempunyai kepentingan anggota kelompok yang tidak saling
yang sama atau mempunyai hak yang berhubungan satu sama dengan yang
diperoleh bersama-sama dan atas kasus lain dalam permasalahan yang sama
yang sama. Contoh class action jenis ini terhadap seorang tergugat. Contoh
adalah kasus para konsumen di gugatan ini adalah misalnya adanya
perumahan yang mengalami kerusakan permasalahan dari konsumen suatu
pada bagian rumahnya karena perumahan. Para konsumen Blok I
wanprestasi dari pengembang dan mengeluhkan belum adanya sarana air
tuntutan yang diajukan adalah berupa bersih seperti yang dijanjikan
ganti kerugian. pengembang. Para konsumen Blok II
mengeluhkan tidak adanya taman
Hybrid class action adalah class action bermain dan para konsumen Blok III
dimana hak yang dituntut oleh suatu mengeluhkan tidak ada sarana jalan
kelompok orang ada beberapa tetapi yang baik. Para konsumen Blok I , II, II
objek gugatannya adalah untuk dapat mengajukan gugatan class action
memperoleh putusan hakim tentang berdasarkan permasalahan yang
tuntutan terhadap suatu barang atau dialaminya.
hak milik tertentu dari tergugat. Contoh
kasus class action jenis ini adalah ada Namun setelah ketentuan dalam Federal Rule
desain setir mobil yang berbentuk of Civil Procedure tahun 1938 direvisi pada
tanduk rusa yang membahayakan para tahun 1966, pembagian tersebut ditiadakan
konsumennya apabila ada kecelakaan. karena sering kali membingungkan dalam
Sudah banyak korban yang mengalami penerapannya. Namun meski dalam sistem
kecelakaan akibat tertusuk setir hukum federal telah ditiadakan, ada
berbentuk tanduk rusa tersebut. Oleh beberapa negara bagian yang masih
karena itu baik pengemudi yang telah menganutnya, meskipun tidak semua jenis.
atau belum mengalami kecelakaan Negara bagian Lousiana masih menganut
dapat mengajukan gugatan ke True class action dan negara bagian Georgia
perusahaan setir mobil tersebut, dengan masih menganut Spurious class action.
beberapa tuntutan : ada yang menuntut
supaya diganti dengan desain yang

D. KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN CLASS ACTION


Terdapat beberapa keuntungan/manfaat tuntutan-tuntutan untuk ganti kerugian
yang dapat diperoleh apabila mengajukan yang kecil serta dana yang terbatas
gugatan menggunakan prosedur class action. diperlukan dengan sepantasnya. (3)
John Basten Q. C melihat ada lima manfaat Mencegah putusan yang bertentangan
yang dapat diperoleh yaitu (1) Mengatur untuk permasalahan yang sama. (4)
penyelesaian perkara yang menyangkut Penggunaan administrasi peradilan yang
banyak orang yang tidak dapat diajukan lebih efisien dan (5) Mengembangkan
secara individual. (2) Memastikan bahwa proses penegakan hukum.

Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat, ELSAM 4


Kursus HAM untuk Pengacara XI Tahun 2007
Bahan Bacaan
Materi : mekanisme Class Action

Sedangkan Ontario Law Reform Commission 2. Akses terhadap keadilan (Access to


melihat ada tiga manfaat yang dapat Justice)
diperoleh dari prosedur class action, yakni
(1) mencapai peradilan yang lebih Mengajukan gugatan secara class action
ekonomis, (2) memberi peluang yang lebih akan lebih mudah dibandingkan
besar ke pengadilan dan (3) merubah dengan mengajukan gugatan secara
perilaku yang tidak pantas dari para individu-individu. Menggabungkan diri
pelanggar atau orang-orang yang potensial secara bersama-sama akan mengurangi
melakukan pelanggaran. hambatan-hambatan bagi penggugat
individual yang umumnya dalam posisi
Secara umum ada tiga manfaat yang dapat yang lemah, baik dari segi ekonomi
diperoleh apabila menggunakan prosedur maupun dari segi kemampuan
class action, yaitu : (psikologis) dan pengetahuan tentang
hukum.
1. Proses berperkara menjadi sangat
ekonomis (Judicial Economy) Selain itu dalam class action tidak
mensyaratkan pengindentifikasian
Bukan rahasia lagi bagi masyarakat nama sehingga dapat mencegah adanya
bahwa berperkara di pengadilan akan intimidasi terhadap anggota kelas. Class
memakan biaya yang tidak sedikit. Bagi action juga mencegah pengulangan
pihak penggugat, dengan melalui proses perkara dan mencegah putusan-
mekanisme class action maka biaya putusan yang berbeda atau putusan
perkara dan biaya untuk pengacara yang tidak konsisten apabila dilakukan
menjadi lebih murah dibandingkan gugatan secara individu.
dengan dilakukan gugatan secara
individu, yang kadang-kadang tidak 3. Mendorong bersikap hati-hati
sesuai dengan besarnya ganti kerugian (Behaviour Modification) dan merubah
yang akan diterima. Tidak sedikit pihak sikap pelaku pelanggaran
(individu) yang mengurungkan niatnya
untuk menyelesaikan perkaranya, Pengajuan gugatan secara class action
dengan mengajukan gugatan ke dapat “menghukum” pihak yang
pengadilan disebabkan karena terbukti bersalah, bertanggung jawab
mahalnya biaya perkara dan biaya membayar ganti kerugian dengan
pengacara. jumlah yang diperuntukkan untuk
seluruh penderita korban (dengan cara
Manfaat secara ekonomis tidak saja yang lebih ringkas) akibat dari
dirasakan oleh penggugat namun juga perbuatan melawan hukum yang
oleh tergugat, sebab dengan pengajuan dilakukannya.
gugatan secara class action, pihak
tergugat hanya satu kali mengeluarkan Hal ini dapat mendorong setiap pihak
biaya untuk melayani gugatan dari atau penangung jawab usaha (swasta
pihak-pihak yang dirugikan. Sedangkan atau pemerintah) untuk bertindak
bagi pengadilan sendiri sangatlah tidak ekstra hati-hati. Selain itu dengan sering
ekonomis jika harus melayani gugatan diajukannya gugatan secara class action
yang sejenis secara satu persatu dan diharapkan merubah sikap pelaku
terus menerus serta dalam jumlah yang pelanggaran sehingga menumbuhkan
cukup besar. sikap jera bagi mereka yang berpotensi
merugikan kepentingan masyarakat
luas.

Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat, ELSAM 5


Kursus HAM untuk Pengacara XI Tahun 2007
Bahan Bacaan
Materi : mekanisme Class Action

Meskipun ada banyak manfaat yang Sedangkan apabila prosedur yang


dapat diperoleh dalam mengajukan dipilih untuk menentukan keanggotaan
gugatan secara class action, namun tidak adalah dengan prosedur opt out maka
berarti tidak memiliki kelemahan. tidak ada pernyataan opt out dari orang
Beberapa kelemahan dari prosedur class yang potensial menjadi anggota
action adalah : kelompok, hanya karena tidak tahu
adanya pemberitahuan akan
1. Kesulitan dalam mengelola. mengakibatkan mereka menjadi
anggota kelompok dengan segala
Semakin banyak jumlah anggota konsekuensinya. Konsekuensinya
kelompok, semakin sulit mengelola adalah mereka akan terikat dengan
gugatan class action. Kesulitan yang putusan yang dijatuhkan oleh hakim.
terjadi biasanya pada saat Yang menjadi persoalan adalah apabila
pemberitahuan dan pendistribusian gugatan dikalahkan atau digugat balik
ganti kerugian. Jumlah anggota maka anggota kelompok juga harus
kelompok yang banyak dan menyebar menanggung akibatnya.
di beberapa wilayah yang tidak sama
akan menyulitkan dalam hal 3. Dapat menyebabkan
pemberitahuan dan memerlukan biaya kebangkrutan pada tergugat.
yang tidak sedikit. Apabila gugatan
dimenangkan dan ganti rugi diberikan, Jumlah tuntutan ganti kerugian pada
bukan tidak mungkin jumlah ganti gugatan class action dapat
kerugian tidak sebanding dengan biaya mengakibatkan tergugat bangkrut
pendistribusiannya. apabila gugatan dikabulkan, dimana
tergugat wajib memberikan ganti
2. Dapat menyebabkan kerugian atau melakukan tindakan
ketidakadilan. tertentu kepada seluruh anggota
kelompok yang jumlahnya sangat
Ketidakadilan ini terkait dengan banyak.
masalah penentuan keanggotaan
kelompok beserta daya ikatnya dari 4. Publikasi gugatan class action
putusan hakim. Apabila prosedur yang dapat menyudutkan pihak
dipilih untuk menentukan keanggotaan tergugat.
kelompok adalah opt in maka tidak
adanya pernyataan masuk dari anggota Pemberitaan media massa dan adanya
kelompok yang sesungguhnya pemberitahuan gugatan class action di
mempunyai kesamaan kepentingan media massa dapat menjadi serangan
hanya karena tidak mengetahui adanya bagi kedudukan atau kekuasaan pihak
pemberitahuan, akan mengakibatkan tergugat. Biasanya pembaca media akan
hilangnya hak mereka untuk menikmati mempunyai prasangka yang tidak baik.
keberhasilan gugatan class action, karena Padahal belum tentu tergugat adalah
putusan hakim hanya akan mempunyai pihak yang bersalah karena benar
akibat bagi mereka yang masuk sebagai tidaknya tergugat masih harus
anggota kelompok. dibuktikan oleh pengadilan.

Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat, ELSAM 6


Kursus HAM untuk Pengacara XI Tahun 2007
Bahan Bacaan
Materi : mekanisme Class Action

E. CLASS ACTION DAN BEBERAPA GUGATAN BERDIMENSI


PUBLIK LAINNYA
Negara-negara yang tidak menganut sistem Penyelenggaraan kepentingan umum
hukum Common Law tidak mengenal merupakan tugas dari pemerintah,
prosedur class action, namun mereka sehingga gugatan secara actio popularis
mempunyai suatu prosedur pengajuan pada umumnya ditujukan kepada
gugatan yang melibatkan sejumlah besar pemerintah. Namun tidak menutup
orang secara perwakilan. Berikut adalah kemungkinan bahwa pelayanan umum
gugatan–gugatan yang berdimensi juga dilaksanakan oleh pihak swasta,
kepentingan umum di luar class action : sehingga gugatan actio popularis dapat
diajukan pula kepada swasta yang ikut
1. Actio Popularis menyelenggarakan kepentingan umum
tersebut.
Menurut Gokkel, actio popularis adalah
gugatan yang dapat diajukan oleh Actio Popularis memiliki kesamaan
setiap orang, tanpa ada pembatasan, dengan class action, yaitu sama-sama
dengan pengaturan oleh negara. merupakan gugatan yang melibatkan
Menurut Kotenhagen-Edzes, dalam kepentingan sejumlah besar orang
actio popularis setiap orang dapat secara perwakilan oleh seorang atau
menggugat atas nama kepentingan lebih. Yang membedakan dengan class
umum dengan menggunakan pasal action adalah dalam actio popularis yang
1401 Niew BW (pasal 1365 BW). Dari berhak mengajukan gugatan adalah
kedua pendapat tersebut dapat setiap orang atas dasar bahwa ia adalah
disimpulkan bahwa actio popularis anggota masyarakat tanpa
adalah suatu gugatan yang dapat mensyaratkan bahwa ia adalah orang
diajukan oleh setiap orang terhadap yang menderita kerugian secara
suatu perbuatan melawan hukum, langsung. Dalam class action tidak setiap
dengan mengatasnamakan kepentingan orang dapat mengajukan gugatan,
umum, berdasarkan peeraturan melainkan hanya satu atau beberapa
perundang-undangan yang mengatur orang yang merupakan anggota
adanya prosedur tersebut. kelompok yang mengalami kerugian
secara langsung.
Dalam Black’s Law Dictionary, public
interest atau kepentingan umum adalah Kepentingan yang dituntut dalam actio
kepentingan masyarakat luas atau popularis adalah kepentingan umum
warga negara secara umum yang yang dianggap kepentingan setiap
berkaitan dengan negara atau anggota masyarakat juga, sedangkan
pemerintah. Namun pengertian yang dalam class action kepentingan yang
lebih mudah mengenai kepentingan dituntut adalah kepentingan yang sama
umum adalah kepentingan yang harus dalam suatu permasalahan yang
didahulukan dari kepentingan pribadi menimpa kelompok tersebut.
atau individu atau kepentingan lainnya,
yang meliputi kepentingan bangsa dan 2. Citizen Law Suit
negara, pelayanan umum dalam
masyarakat luas, rakyat banyak dan Prinsip actio popularis dalam sistem
atau pembangunan di berbagai bidang. hukum civil law sama denga prinsip
citizen law suit dalam sistem hukum
common law, misalnya dalam gugatan

Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat, ELSAM 7


Kursus HAM untuk Pengacara XI Tahun 2007
Bahan Bacaan
Materi : mekanisme Class Action

terhadap pelanggaran pencemaran merupakan pihak korban atau yang


lingkungan yang diajukan oleh warga mengalami kerugian nyata.
negara, lepas apakah warga negara
tersebut mengalami secara langsung Sedangkan dalam konsep Legal
atau tidak langsung dari pencemaran Standing, LSM sebagai penggugat bukan
tersebut. Hal ini dikarenakan masalah sebagai pihak yang mengalami kerugian
perlindungan lingkungan merupakan nyata. Namun karena kepentingannya
kepentingan umum atau kepentingan ia mengajukan gugatannya. Misalkan
masyarakat luas, maka setiap warga dalam perkara perlindungan
negara berhak menuntutnya. lingkungan hidup, LSM sebagai
penggugat mewakili kepentingan
3. Groep Acties perlindungan lingkungan hidup yang
perlu diperjuangkan karena posisi
Gugatan yang hampir mirip dengan lingkungan hidup sebagai ekosistem
gugatan class action adalah yang dalam sangat penting. Lingkungan Hidup
terminologi hukum di negara Belanda tentu tidak dapat memperjuangkan
dikenal dengan groep acties yang kepentingannya sendiri karena sifatnya
mempunyai pengertian sebagai suatu yang in-animatif (tidak dapat berbicara)
hak yang diberikan oleh suatu badan sehingga perlu ada pihak yang
hukum untuk mengajukan gugatan memperjuangkan.
mewakili orang banyak. Dalam prinsip
groep acties, badan hukum dapat Pihak yang dapat mengajukan class
mewakili kepentingan orang banyak action dapat orang perorangan atau
apabila dalam anggaran dasarnya beberapa orang atau kelompok orang
mencantumkan kepentingan yang yang mewakili beberapa orang dalam
serupa dengan yang diperjuangkannya jumlah yang banyak. Sedangkan pihak
di pengadilan, yaitu memperjuangkan yang dapat mengajukan legal standing
kepentingan orang banyak yang hanyalah LSM / Kelompok Organisasi
diwakilinya namun tidak boleh yang memenuhi syarat-syarat.
menuntut ganti rugi berupa uang.
Perbedaan lainnya adalah tuntutan
4. Legal Standing ganti rugi dalam class action pada
umumnya adalah berupa ganti rugi
Tidak sedikit praktisi hukum yang berupa uang, sedangkan dalam legal
mencampuradukkan antara pengertian standing tidak dikenal tuntutan ganti
gugatan perwakilan kelompok (class kerugian uang. Ganti rugi dapat
action) dan konsep hak gugat lembaga dimungkinkan sepanjang atau terbatas
swadaya masyarakat (LSM). pada ongkos atau biaya yang telah
Sesungguhnya gugatan perwakilan dikeluarkan oleh organisasi tersebut.
kelompok /class action dan hak gugat
LSM memiliki perbedaan. Dalam hukum di Indonesia tidak
ditemukan definisi secara jelas dan rinci
Gugatan perwakilan kelompok terdiri mengenai pengertian legal standing.
dari unsur wakil kelas yang berjumlah Beberapa perundang-undangan
satu orang atau lebih (class memberikan istilah legal standing secara
representative) dan anggota kelas yang berbeda-beda. Legal standing dalam UU
pada umumnya berjumlah besar (class Lingkungan Hidup diistilahkan sebagai
members). Baik wakil kelas maupun Hak Gugat Organisasi Lingkungan.
anggota kelas pada umumnya Dalam UU Perlindungan Konsumen
dikenal sebagai gugatan atas

Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat, ELSAM 8


Kursus HAM untuk Pengacara XI Tahun 2007
Bahan Bacaan
Materi : mekanisme Class Action

pelanggaran pelaku usaha yang kepentingan pelestarian fungsi


dilakukan oleh Lembaga Perlindungan lingkungan hidup;
Konsumen Swadaya Masyarakat. 3. Telah melaksanakan kegiatan sesuai
Sedangkan dalam UU Kehutanan, Legal dengan anggaran dasarnya.
Standing diistilahkan sebagai gugatan
perwakilan oleh organisasi bidang Tidak setiap organisasi lingkungan hidup
kehutanan. dapat mengatasnamakan lingkungan hidup,
melainkan harus memenuhi persyaratan
Definisi secara bebas dari legal standing tertentu. Dengan adanya persyaratan
adalah suatu tata cara pengajuan tersebut, maka secara selektif keberadaan
gugatan secara perdata yang dilakukan organisasi lingkungan hidup diakui
oleh satu atau lebih lembaga swadaya memiliki ius standi untuk mengajukan
masyarakat yang memenuhi syarat atas gugatan atas nama lingkungan hidup ke
suatu tindakan atau perbuatan atau pengadilan, baik ke peradilan umum
keputusan orang perorangan atau ataupun peradilan tata usaha negara,
lembaga atau pemerintah yang telah tergantung pada kompetensi peradilan yang
menimbulkan kerugian bagi bersangkutan dalam memeriksa dan
masyarakat. mengadili perkara yang dimaksud.

Tidak semua organisasi atau LSM yang Pada lingkup Perlindungan Konsumen,
dapat mengajukan hak gugat LSM (legal gugatan pelanggaran perilaku usaha dapat
standing). Untuk bidang Lingkungan dilakukan oleh lembaga perlindungan
Hidup menyebutkan bahwa hanya konsumen swadaya masyarakat yang
organisasi Lingkungan Hidup /LSM memenuhi syarat, yaitu berbentuk badan
Lingkungan Hidup yang memenuhi hukum atau yayasan, yang dalam anggaran
beberapa persyaratan yang dapat dasarnya menyebutkan dengan tegas bahwa
mengajukan gugatan Legal Standing, tujuan didirikannya organisasi tersebut
yaitu : adalah untuk kepentingan perlindungan
konsumen dan telah melaksanakan kegiatan
1. Berbentuk badan hukum atau sesuai dengan anggaran dasarnya.
yayasan;
2. Dalam anggaran dasar organisasi Dalam gugatan pada lingkungan Hidup,
lingkungan hidup yang hak mengajukan gugatan terbatas pada
bersangkutan menyebutkan dengan tuntutan untuk hak melakukan tindakan
tegas bahwa tujuan didirikannya tertentu tanpa adanya tuntutan ganti rugi,
organisasi tersebut adalah untuk kecuali biaya atau pengeluaran riil.

F. PERKEMBANGAN CLASS ACTION DI BEBERAPA NEGARA


Class action sesungguhnya lebih dikenal kemudian menganutnya. Sedangkan
oleh negara-negara yang menganut sistem negara-negara yang tidak menganut sistem
hukum common law daripada di negara- hukum common law, seperti halnya Amerika
negara yang menganut sistem civil law. Hal dan Indonesia pada umumnya hanya
ini karena dalam sejarah dan mengadopsi dan disesuaikan dengan sitem
perkembangannnya class action untuk hukum yang berlaku di negaranya masing-
pertama kalinya diperkenalkan di Inggris, masing.
negara yang melahirkan sistem hukum
common law. Pada perkembangannya
negara-negara persemakmuran Inggris

Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat, ELSAM 9


Kursus HAM untuk Pengacara XI Tahun 2007
Bahan Bacaan
Materi : mekanisme Class Action

1. Inggris 2. Kanada

Inggris memperkenalkan prosedur class Kanada, mulai mengenal prosedur class


action berdasarkan judge made law dan action pertama kali di propinsi Ontario
khususnya untuk perkara-perkara dengan dikeluarkannya the Ontario
berdasarkan equity yang diperiksa oleh Judicature Act 1881, yang kemudian
Court of Chancery. Saat itu Court of Chancery diperbaharui dengan Supreme Court of
mengadili suatu perkara yang melibatkan Ontario Rules of Practice (SCORP), pada
pihak penggugat yang jumlahnya puluhan tahun 1980. Ketentuan dalam class action di
dan ratusan orang secara kumulasi. Ontario banyak meniru ketentuan class
Pengadilan secara administrasi mengalami action di Inggris.
kesulitan untuk melakukan pemanggilan
dan pemeriksaan terhadap gugatan Ketentuan tentang class action kemudian
tersebut. Muka mulailah pengadilan diatur lebih lengkap dalam Ontario Class
menciptakan prosedur class action, dimana Proccedings Act (OCPA) tahun 1992. Di
puluhan atau ratusan orang yang Ontario kemudian dibentuk Ontario Law
mempunyai kepentingan sama tersebut Reform Commission yang salah satu
tidak semuanya maju ke pengadilan tujuannya adalah mengembangkan model-
melainkan cukup diwakili oleh satu atau model class action di negara tersebut. Komisi
beberapa orang. ini secara rutin membuat buku pelaporan
tentang perkembangan class action serta
Pada awal diperkenalkannya prosedur class merekomendasikan perubahan-perubahan
action di Court of Chancery tuntutan yang yang diperlukan.
diajukan hanyalah tuntutan yang
didasarkan atas keadilan saja misalnya Di samping Ontario, beberapa propinsi atau
tuntutan accounting, declaration, atau negara bagian di Kanada seperti Quebec,
injuction. Accounting adalah tuntutan Saskatchewan dan The British Columbia
permintaan pertanggungjawaban juga mengatur tentang class action. Di
berdasarkan suatu hubungan yang bersifat Quebec, reformasi hukum tentang class
fiduciary. Declaration adalah tututan yang action terwujud atas inisiatif pemerintah
berupa pernyataan atau pengakuan, federal serta the Law Reform Division of
misalnya pernyataan atau pengakuan hak- Department of Justice. Propinsi Saskatchewan,
hak para penggugat, pengakuan adanya class action pertama kali diperkenalkan
tanggung jawab dari tergugat, pengakuan dalam penegakan hukum terhadap
terhadap dasar gugatan dan sebagainya. pelanggaran consumer credit rights. Prosedur
Injuction adalah tuntutan yang berupa class action di British Columbia
perintah bagi tergugat untuk tidak diperkenalkan oleh British Columbia Law
melakukan sesuatu dan bersifat preventif. Reform Commission dan diatur dalam the
British Columbia Class Proceeding Act
Setelah adanya penggabungan antara law (BCCPA) 1995 yang kemudian direvisi
and equity di Inggris prosedur class action tahun 1996.
kemudian dapat dipergunakan untuk
perkara-perkara baik yang didasarkan pada Dalam rangka mewujudkan prosedur class
equity maupun law (misalnya tuntutan ganti action yang seragam untuk seluruh propinsi
rugi) dan diatur dalam Supreme Court of di Kanada, the Uniform Law Conference of
Judicature Act, 1873, kemudian dirubah dan Canada telah berhasil membuat class
diatur kembali dalam The English Rules of the Proceeding Act pada tahun 1996 yang
Supreme Court (ERCS), pada tahun 1965. diharapkan dapat diberlakukan di seluruh
propinsi di Kanada.

Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat, ELSAM 10


Kursus HAM untuk Pengacara XI Tahun 2007
Bahan Bacaan
Materi : mekanisme Class Action

3. India bahwa class action adalah gugatan yang


diajukan oleh atau terhadap satu orang atau
Di negara India, pengakuan terhadap lebih yang merupakan anggota dari suatu
prosedur class action mulai dikenal pada kelompok (class) yang bertindak untuk
tahun 1908 dan diatur dalam Rule 8 of Order mewakili seluruh anggota kelompok
1 of Civil Procedure 1908 sebagaimana diubah tersebut, dengan syarat (1) ada sejumlah
dan disempurnakan pada tahun 1976. besar orang, (2) mempunyai permasalahan
Menurut ketentuan tersebut, yang hukum, fakta serta tuntutan yang sama serta
dimaksud class action adalah gugatan yang (3) wakil yang representatif.
diajukan oleh atau terhadap seseorang yang
merupakan anggota dari suatu kelompok Saat ini tiga puluh dua negara bagian
untuk mewakili seluruh kepentingan mengikuti ketentuan yang diatur dalam the
kelompok tersebut dengan syarat : (1) Ada United State of Federal Rules of Civil Procedure
sejumlah besar orang, (2) mempunyai 1966. Enam belas negara bagian mengadopsi
kepentingan yang sama, (3) pengadilan secara murni tanpa mengadakan modifikasi,
mengijinkan orang tersebut untuk menjadi sedangkan enam belas negara bagian telah
wakil kelompok, (4) ada kewajiban membuat modifikasinya.
memberitahukan kepada seluruh anggota
kelompok. 5. Australia

4. Amerika Serikat Australia pertama kali mengakui prosedur


class action pada tahun 1970, tepatnya di
Amerika Serikat sudah mengatur prosedur negara bagian New South Wales dengan
class action sejak 1938 untuk sistem diatur dalam New South Wales Supreme Court
peradilan federal, yakni di dalam the United Rules. Selanjutnya Peradilan Federal
State of Federal Rules of Civil Procedure. Pada Australia mengatur class action dalam
awalnya peradilan federal mengenal tiga Federal Court of Australia Act pada tahun
jenis class action yaitu true class action, hybrid 1976. Pada akhirnya class action
class action serta spurious class action. Aturan berkembang di seluruh negara bagian di
ini kemuidian direvisi pada tahun 1966 Australia. Seluruh yurisdiksi negara bagian
sehingga tiga jenis class action tersebut Australia mengenal prosedur class action
dihapus sehingga hanya dikenal dengan dan pada umumnya diatur sebagai salah
satu jenis class action sebagaiman yang satu ketentuan prosedur berperkara di
diatur dalam Rule 23 the United State of dalam Undang-undang yang mengatur
Federal Rules of Civil Procedure 1966. hukum acara perdata mereka. Dengan kata
lain, tidak diatur secara khusus dalam
Dalam Rule 23 (a) the United State of Federal sebuah Undang-undang.
Rules of Civil Procedure 1966 dijelaskan

Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat, ELSAM 11


Kursus HAM untuk Pengacara XI Tahun 2007
Bahan Bacaan
Materi : mekanisme Class Action

BAB II
CLASS ACTION DI INDONESIA

A. SEJARAH CLASS ACTION DI INDONESA


Sejarah class action di Indonesia dibagi muda yang diracuni karena iklan
menjadi dua periode : perusahaan rokok Bentoel.

- Sebelum adanya pengakuan class action. Dalam kasus demam berdarah, pengacara
- Setelah adanya pengakuan class action. Muchtar Pakpahan selaku penggugat
mendalilkan bahwa ia bertindak untuk
Yang menjadi tolak ukur dari pengakuan kepentingan diri sendiri sebagai korban
class action adalah dengan dikeluarkannya wabah demam berdarah maupun mewakili
UU No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan masyarakat penduduk DKI Jakarta lainnya
Lingkungan Hidup. yang menderita wabah serupa.

1. Periode sebelum adanya pengakuan Dari ketiga kasus class action di atas
class action sayangnya tidak ada satupun gugatan yang
dapat diterima oleh pengadilan dengan
Sebelum tahun 1997, meskipun belum ada pertimbangan :
aturan hukum yang mengatur mengenai
class action, namun gugatan class action ƒ Gugatan class action bertentangan
sudah pernah dipraktekkan dalam dunia dengan adagium hukum yang berlaku
peradilan di Indonesia. Gugatan class action bahwa tidak ada kepentingan maka
yang pertama di Indonesia dimulai pada tidak aksi (point d’intetrest, point
tahun 1987 terhadap Kasus R.O. Tambunan d’action). Hal ini diperkuat dalam
melawan Bentoel Remaja, Perusahaan Iklan, yurisprudensi MA dalam putusannya
dan Radio Swasta Niaga Prambors. Perkara pada tahun 1971 yang mengisyaratkan
Bentoel Remaja yang diajukan di PN Jakarta bahwa gugatan harus diajukan oleh
Pusat. orang yang memiliki hubungan hukum.
ƒ Pihak penggugat tidak berdasarkan
Menyusul kemudian Kasus Muchtar pada suatu Surat Khusus, dalam 123
Pakpahan melawan Gubernur DKI Jakarta HIR disebutkan bahwa untuk dapat
& Kakanwil Kesehatan DKI (kasus Endemi mewakili pihak lain yang tidak ada
demam Berdarah) di PN Jakarta Pusat pada hubungan hukum diperlukan suatu
tahun 1988 dan Kasus YLKI melawan PT. Surat Khusus.
PLN Persero (kasus pemadaman listrik se-Jawa ƒ Belum ada hukum positif di Indonesia
Bali tanggal 13 April 1997) pada tahun 1997 yang mengatur mengenai gugatan class
di PN Jakarta Selatan. action, baik soal definisi maupun
prosedural mengajukan gugatan class
Dalam gugatan Bentoel Remaja, Pengacara action ke pengadilan
R.O. Tambunan mendalilkan dalam ƒ Bahwa class action lebih didominasi di
gugatannya bahwa ia tidak hanya mewakili negara yang menganut stelsel hukum
dirinya sebagai orang tua dari anaknya Aglo Saxon, sementara tradisi hukum di
namun juga mewakili seluruh generasi

Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat, ELSAM 12


Kursus HAM untuk Pengacara XI Tahun 2007
Bahan Bacaan
Materi : mekanisme Class Action

Indonesia lebih dominann dipengaruhi 2002, gugatan secara class action umumnya
oleh stelsel hukum eropa kontinental. dilakukan tanpa adanya mekanisme
pemberitahuan bagi anggota kelompok
2. Periode setelah adanya pengakuan dan pernyataan keluar dari anggota
class action kelompok. Gugatan secara class action
dilaksanakan melalui prosedur yang sama
Class Action dalam Hukum Positif di dengan gugatan perdata biasa.
Indonesia baru diberikan pengakuan setelah
diundangkannya UU Lingkungan Hidup Ketentuan yang secara khusus mengenai
pada tahun 1997 kemudian diatur pula acara dan prosedur Class Action baru diatur
dalam UU Perlindungan Konsumen dan UU pada tahun 2002 dengan dikeluarkannya
Kehutanan pada tahun 1999. PERMA No. I Tahun 2002 tentang Acara
Gugatan Perwakilan Kelompok. Dalam
Namun pengaturan Class Action hanya PERMA No. 1 Tahun 2002 mengatur tentang
terbatas dan diatur dalam beberapa pasal kewajiban pemberitahuan bagi wakil
saja. Selain itu ketiga UU tersebut tidak kelompok dan membuka kesempatan keluar
mengatur secara rinci mengenai prosedur dari gugatan class action bagi anggota
dan acara dalam gugatan perwakilan kelompok (opt out).
kelompok (Class Action). Sebelum tahun

B. CLASS ACTION DALAM ATURAN HUKUM DI INDONESIA


1. UU No. 23 Tahun 1997 tentang pelanggaran pelaku usaha dapat dilakukan
Pengelolaan Lingkungan Hidup oleh kelompok konsumen yang mempunyai
kepentingan yang sama. Selanjutnya dalam
Dalam pasal 37 ayat 1 UU No. 23 Tahun penjelasan Pasal 46 ayat 1 Huruf b
1997 disebutkan bahwa masyarakat berhak menjelaskan bahwa Undang-undang ini
mengajukan gugatan perwakilan ke (Perlindungan Konsumen) mengakui
pengadilan dan/atau melaporkan ke gugatan kelompok atau class action. Gugatan
penegak hukum mengenai berbagai kelompok atau class action harus diajukan
masalah lingkungan hidup yang merugikan oleh konsumen yang benar-benar dirugikan
perikehidupan masyarakat. dan dapat dibuktikan secara hukum, salah
satu diantaranya adalah adanya bukti
Dalam penjelasan pasal 37 ayat (1) transaksi.
menyebutkan bahwa yang dimaksud hak
mengajukan gugatan perwakilan pada ayat 3. UU No. 18 Tahun 1999 tentang Jasa
ini adalah hak kelompok kecil masyarakat Konstruksi
untuk bertindak mewakili masyarakat
dalam jumlah besar yang dirugikan atas Dalam pasal 38 ayat 1 UU No. 18 Tahun
dasar kesamaan permasalahan, fakta 1999 tentang Jasa Konstruksi disebutkan
hukum, dan tuntutan yang ditimbulkan bahwa masyarakat yang dirugikan akibat
karena pencemaran dan/atau perusakan penyelenggaraan pekerjaan konstruksi
lingkungan hidup. berhak mengajukan gugatan ke pengadilan
secara : (a) orang perorangan; (b) kelompok
2. UU No. 8 Tahun 1999 tentang orang dengan pemberian kuasa; (c)
Perlindungan Konsumen kelompok orang tidak dengan kuasa
melalui gugatan perwakilan.
Pasal 46 ayat 1 huruf b UU No. 8 Tahun
1999 menyebutkan bahwa gugatan atas

Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat, ELSAM 13


Kursus HAM untuk Pengacara XI Tahun 2007
Bahan Bacaan
Materi : mekanisme Class Action

Sedangkan dalam penjelasan pasal 38 ayat 4. UU No. 41 Tahun 1999 tentang


(1) UU No. 18 Tahun 1999 tentang Jasa Kehutanan
Konstruksi disebutkan bahwa yang
dimaksud dengan “hak mengajukan gugatan Pengaturan mengenai gugatan class action
perwakilan” adalah hak sekelompok kecil dalam UU No. 41 Tahun 1999 tentang
masyarakat untuk bertindak mewakili Kehutanan diatur dalam Pasal 71 ayat 1
masyarakat dalam jumlah besar yang yang menyatakan bahwa masyarakat
dirugikan atas dasar kesamaan berhak mengajukan gugatan perwakilan ke
permasalahan, faktor hukum, dan ketentuan pengadilan dan atau melaporkan ke
yang ditimbulkan karena kerugian atau penegak hukum terhadap kerusakan hutan
gangguan sebagai akibat kegiatan yang merugikan kehidupan masyarakat.
penyelenggaraan pekerjaan konstruksi.
5. Peraturan Mahkamah Agung (PERMA)
Dalam pasal 39 UU No. 18 Tahun 1999 No. 1 Tahun 2002 tentang Acara
disebutkan bahwa gugatan sebagaimana Gugatan Perwakilan Kelompok
dimaksud dalam pasal 38 ayat (1) adalah
tuntutan untuk melakukan tindakan PERMA ini mengatur mengenai prosedur
tertentu dan/atau berupa biaya atau atau tata cara gugatan perwakilan kelompok
pengeluaran nyata, dengan tidak menutup (Class Action). PERMA ini terdiri dari enam
kemungkinan tuntutan lain sesuai dengan bab.
ketentuan perundang-undangan yang
berlaku. Bab I mengenai ketentuan umum. Dalam bab
ini mengatur mengenai definisi beberapa
Penjelasan pasal 39 UU No. 18 Tahun 1999 elemen penting dari gugatan perwakilan
disebutkan bahwa khusus gugatan kelompok seperti definisi dari gugatan
perwakilan yang diajukan oleh masyarakat perwakilan kelompok, wakil kelompok,
tidak dapat berupa tuntutan membayar anggota kelompok, sub kelompok,
ganti rugi, melainkan hanya terbatas pemberitahuan dan pernyataan keluar.
gugatan lain, yaitu :
Bab II mengenai Tata Cara dan Persyaratan
• Memohon kepada pengadilan agar gugatan perwakilan kelompok. Dalam bab ini
salah satu pihak dalam diatur masalah kriteria gugatan perwakilan
penyelenggaraan pekerjaan konstruksi kelompok, persyaratan formal, surat kuasa,
untuk melakukan tindakan hukum penetapan hakim
tertentu yang berkaitan dengan dikabulkannya/ditolaknya gugatan
kewajibannya atau tujuan dari kontrak perwakilan kelompok, penyelesaian
kerja konstruksi; perdamaian.
• Menyatakan seseorang (salah satu
pihak) telah melakukan perbuatan Bab III mengenai Pemberitahuan/ Notifikasi.
melawan hukum karena melanggar Dalam bab ini diatur mengenai tata cara
kesepakatan yang telah ditetapkan pemberitahuan bagi anggota kelompok,
bersama dalam kontrak kerja sehingga anggota kelompok dapat
konstruksi; menyatakan dirinya keluar keanggotaan
• Memerintahkan seseorang (salah satu apabila tidak menghendaki hak-haknya
orang) yang melakukan usaha/kegiatan diperjuangkan melalui gugatan perwakilan
jasa konstruksi untuk membuat atau kelompok serta sarana pemberitahuan.
memperbaiki atau mengadakan
penyelamatan bagi para pekerja jasa Bab IV mengenai Pernyataan Keluar. Di
konstruksi. dalamnya dijelaskan bahwa hanya anggota
kelompok yang ingin menyatakan dirinya

Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat, ELSAM 14


Kursus HAM untuk Pengacara XI Tahun 2007
Bahan Bacaan
Materi : mekanisme Class Action

keluar wajib memberitahukan secara tertulis dan langkah-langkah yang wajib ditempuh
dan bagi yang tetap ingin bergabung tidak oleh wakil kelompok dalam proses
perlu melakukan tindakan apa-apa. penetapan dan pendistribusian.

Bab V mengenai putusan. Putusan dalam Bab VI mengenai Ketentuan Penutup. Dalam
gugatan perwakilan kelompok wajib bab ini disebutkan bahwa ketentuan lain
mengatur hal-hal seperti jumlah ganti yang telah diatur dalam hukum acara
kerugian secara rinci, penentuan kelompok perdata tetap berlaku di samping ketentuan
dan atau sub kelompok yang berhak, dalam PERMA ini.
mekanisme pendistribusian ganti kerugian

C. PRAKTEK DI INDONESIA
Setelah pengakuan class action pada tahun Timur) (Perkara No.
1997, gugatan secara class action menjadi 593/Pdt.G/2000/PN.SBY).
sering digunakan oleh para pencari 6. Gugatan Didik Hadiyanto Cs melawan
keadilan. Beberapa kasus class action yang Saleh Ismail Iskandar, S.H. (anggota
diajukan setelah diundangkannya UU No. DPRD Jawa Timur) dalam kasus
23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan “Pernyataan Surabaya Kota Pelacur, Kota
Lingkugan Hidup : Sampah, dan Kota Banjir” (Perkara No.
210/Pdt.G/2001/PN. SBY).
1. Gugatan 27 nelayan mewakili 1145
kepala keluarga melawan 3 perusahaan Pada tahun 2001-2002 beberapa gugatan
badan hukum di Metro Lampung Class Action yang sempat tercatat adalah :
(perkara No. 134/Pdt.G/1997/PN. Jkt
Sel). ƒ Gugatan korban kecelakaan kereta api
2. Gugatan Yulia Erika Sipayung mewakili di Brebes terhadap PT Kereta Api
1.016.929 penduduk Kabupaten Tuban Indonesia di Pengadilan Negeri Jakarta
vs Komisi A DPRD Tuban (Perkara No. Pusat pada 13 Mei 2002.
55/Pdt.G/200/PN. Tuban). ƒ Gugatan class action SPI (Serikat
3. Gugatan Yayasan LBH Riau (Firdaus Pengacara Indonesia) kepada Ketua
Basyir) melawan 4 Perusahaan Badan Pengawas Pembangunan Daerah
Perkebunan di Riau (kasus asap akibat (Bappeda) DKI Bambang Sungkono
kebakaran hutan dan lahan) (No. sebagai Tergugat I, 14 orang anggota
32/Pdt/G/200/PN/PBR). 139 penarik Komisi D DPRD DKI sebagai Tergugat
becak mewakili juga 5000 orang penarik II, Kepala Dinas Tata Kota DKI
becak di Jakarata vs Pemerintahan RI cq. Ahmadin Ahmad sebagai Tergugat III
Menteri Dalam Negeri cq. Kepala dan PT pembangunan Jaya Ancol (PT
Daerah Khusus Ibukota Jakarta (Perkara PJA) sebagai Tergugat IV. Di PN Jakarta
No. 50/Pdt.G/2000/PN.Jkt Pst). Pusat pada bulan Mei 2001.
4. Gugatan 37 warga Deli Serdang ƒ Gugatan yang diajukan 9 konsumen
melawan DPRD Kabupaten Deli (class representatif) gas elpiji sebagai
Serdang dan Bupati Deli Serdang perwakilan konsumen elpiji se-
(Perkara No. 134/Pdt.G/2001/PN.LP). Jabotabek (class members) kepada
5. Gugatan Ali Sugondo Cs (10 orang) Pertamina atas kenaikan harga gas elpiji
mewakili 34 juta penduduk Jawa Timur di PN Jakarta Pusat bulan Oktober 2001.
melawan 18 Anggota Komisi B DPRD ƒ Gugatan pengungsi Timor-Timur
Propinsi Jawa Timur (kasus perjalanan terhadap pemerintah Indonesia di PN
studi banding para anggota DPRD Jawa

Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat, ELSAM 15


Kursus HAM untuk Pengacara XI Tahun 2007
Bahan Bacaan
Materi : mekanisme Class Action

Jakarta Pusat pada bulan November hukum dengan menggunakan prosedur


2001. acara class action yang dilaksanakan
ƒ Gugatan yang dilakukan pedagang kaki bersama Tim KAPAK LPG (Komite
lima (PKL) yang menjadi korban Advokasi Pemakai Anti Kenaikan LPG).
gusuran di Karang Anyer Jakarta Pusat Sebagai pihak Penggugat adalah 200.000
terhadap Gubernur DKI, di PN Jakarta jiwa konsumen LPG se-jabotabek yang
Pusat tahun 2001 . diwakili oleh 9 orang sebagai
ƒ Gugatan 15 orang warga yang perwakilan kelompok (class
mengatasnamakan seluruh warga DKI representatif), dengan spesifikasi wilayah
Jakarta terhadap Presiden Megawati perwakilan anggota yang diwakilinya
Soekarnoputri, Gubernur DKI Jakarta yaitu dari wilayah Jakarta Pusat, Jakarta
Sutiyoso dan Gubernur Jabar R Nuriana Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Utara,
atas peristiwa banjir yang terjadi pada Jakarta Barat, wilayah Bogor, wilayah
akhir Januari hingga awal Februari 2002 Bekasi, wilayah Tangerang, serta
ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat konsumen anggota kelompok dari
pada tanggal 13 Maret 2002. wilayah Depok yang memberikan
kuasanya kepada dua puluh satu
Berikut adalah tiga contoh kasus class action pengacara publik dari berbagai LSM
yang menarik perhatian masyarakat : seperti YLKI, ICEL, APHI, dan LBH
Jakarta. Sedangkan sebagai Tergugat
1. Kasus Gugatan Class Action Kapak adalah Pertamina sebagai Tergugat I
LPG dan Dewan Komisaris Pemerintah
untuk Pertamina sebagai Tergugat II .
Pada tanggal 3 November 2000 muncul
Surat Keputusan dari Pertamina tentang Gugatan didaftarkan ke Pengadilan
kenaikan harga elpiji yaitu S.K. No. Negeri Jakarta Pusat dengan No.
Kpts-097/C00000/2000-S3, dimana 550/Pdt.G/2001. Sebagai dasar
kenaikan harga sekitar 40 % dari harga kesamaan kedudukan dan kepentingan
sebelumnya. Kenaikan ini menimbulkan hukum para penggugat serta wakilnya
reaksi dari konsumen gas elpiji karena dipakai UU No. 8 Tahun 1999 tentang
proses kenaikan tersebut dilakukan Perlindungan Konsumen yang telah
secara sepihak tanpa adanya sosialisasi, secara eksplisit mencantumkan
yang dinilai bertentangan dengan hak- mekanisme/prosedur gugatan class
hak konsumen, terutama hak konsumen action serta UU No. 14 Tahun 1970
untuk mendapatkan informasi yang tentang Pokok-Pokok Kekuasaan
benar, jelas dan jujur, serta hak Kehakiman yang dalam salah satu
konsumen untuk mendapatkan pasalnya mengatur “Peradilan dilakukan
kompensasi dan ganti kerugian dengan sederhana, cepat dan biaya ringan”.
sebagaimana diatur dalam UU No. 8 Sebagai dasar sifat perbuatan melawan
Tahun 1999 tentang Perlindungan hukum yang didalilkan oleh penggugat
Konsumen. Padahal lahirnya Pertamina adalah :
merupakan implementasi dari Pasal 33
UUD 1945 yang dimaksudkan untuk • Pasal-pasal yang berkaitan dalam
mengusahakan kekayaan bumi UU No. 8 Tahun 1999 tentang
Nusantara untuk sebesar-besarnya Perlindungan Konsumen.
kemakmuran rakyat Indonesia. • Pasal 5 Jo. Pasal 13 huruf a UU No.
8 Tahun 1971 tentang Perusahaan
Berdasarkan hal tersebut, maka Pertambangan Minyak dan Gas
konsumen gas elpiji melakukan upaya Bumi Negara.
hukum gugatan perbuatan melawan

Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat, ELSAM 16


Kursus HAM untuk Pengacara XI Tahun 2007
Bahan Bacaan
Materi : mekanisme Class Action

• Pasal 17 UU No. 5 Tahun 1999 mengalami rawat jalan dan konsumen


tentang Larangan Praktek Monopoli yang terlambat mengalami
dan Persaingan Usaha Tidak Sehat. keterlambatan selama lebih dari 10 jam
sampai ke kota tujuan.
Pada proses peradilan tingkat pertama
di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Akibat peristiwa tersebut maka
walaupun pada saat sebelum ada konsumen korban kereta api melalui
ketentuan khusus yang mengatur kuasa hukum dari Tim Advokasi
hukum acara gugatan perwakilan Konsumen Korban Tabrakan Kereta Api
kelompok (class action), Majelis Hakim yang terdiri dari YLKI, ICEL, LBH
yang memeriksa perkara gugatan Jakarta, LBH Bandung, LBH
Konsumen LPG dalam putusannya Yogyakarta, LBH APIK, PBHI, APHI,
mengabulkan tuntutan konsumen, WALHI mengajukan gugatan perdata
yaitu : secara class action ke Pengadilan Negeri
Jakarta Pusat tanggal 28 Maret
• Menyatakan perbuatan Pertamina 2002 dengan No. 114/Pdt.G/2002/PN.
menaikkan harga sebagai perbuatan Jkt. Pst.
melawan hukum.
• SK yang dibuat dinyatakan cacat Para Penggugat yang terdiri dari lima
hukum dan tidak sah. orang sebagai wakil kelompok selain
• Mengakui secara hukum prosedur bertindak untuk dirinya sendiri tetapi
gugatan class action dengan juga mewakili komunitas konsumen
diterimanya sembilan orang wakil kereta api yang mengalami kerugian
kelompok untuk mewakili akibat terjadinya tabrakan antara KA
kepentingan konsumen. Empu Jaya melawan Kereta Api Gaya
• Dikabulkannya ganti kerugian Baru Malam di Stasiun Ketanggunan
terhadap wakil kelas dan 200.000 Barat Kabupaten Brebes pada tanggal 25
konsumen yang diwakilinya. Desember 2001.

Putusan Pengadilan Negeri ini Sebagi pihak tergugat dalam perkara ini
merupakan preseden yang adalah PT. Kereta Api sebagai Tergugat
mengembirakan karena untuk pertama I, Menteri Perhubungan RI sebagai
kali gugatan masyarakat dengan Tergugat II, Menteri Negara
menggunakan mekanisme class action Pemberdayaan Badan Usaha Milik
dimenangkan. Meskipun di tingkat Negara (BUMN) sebagai Tergugat III,
banding pada akhirnya pihak dan Menteri Keuangan RI sebagai
penggugat dikalahkan. Tergugat IV.

2. Kasus Class Action Konsumen Korban Karena diajukan secara class action,
Kereta Api di Brebes maka antara wakil kelompok dan
anggota kelompok korban tabrakan
Pada tanggal 25 Desember 2001 telah antara KA Empu Jaya melawan Kereta
terjadi tabrakan (head to head) antara KA Api Gaya Baru Malam di Stasiun
Empu Jaya melawan Kereta Api Gaya Ketanggunan Barat Kabupaten Brebes
Baru Malam di Stasiun Ketanggunan pada tanggal 25 Desember 2001, dibagi
Barat Kabupaten Brebes. Akibat dari menjadi beberapa sub class :
tabrakan tersebut telah mengakibatkan
tidak kurang dari 31 orang meninggal • Penggugat I merupakan perwakilan
dunia, 5 orang masuk ICU, 44 orang kelompok (class representatif) untuk
mengalami rawat inap, 20 orang sub class anggota kelompok

Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat, ELSAM 17


Kursus HAM untuk Pengacara XI Tahun 2007
Bahan Bacaan
Materi : mekanisme Class Action

konsumen korban tabrakan dengan melakukan perbuatan melawan hukum


kategori konsumen KA Empu Jaya antara lain karena melanggar ketentuan
yang meninggal dunia yang dalam UU No. 13 Tentang Perkereta-
berdomisili di Jakarta/Bekasi dan apian, UU No. 8 Tahun 1999 tentang
sekitarnya; Perlindungan Konsumen, PP No. 5
• Penggugat II merupakan tahun 1963 tentang Peraturan Perkereta-
perwakilan kelompok (class apian dan melanggar asas kepatutan,
representatif) untuk sub class anggota ketelitian dan kehati-hatian. Pihak
kelompok konsumen korban Tergugat II melakukan perbuatan
tabrakan dengan kategori melawan hukum berdasarkan aturan
konsumen KA Gaya Baru Malam dalam PP No. 69 Tahun 1998 tentang
yang mengalami rawat inap/rawat Sarana dan Prasarana Kereta Api. Pihak
jalan/luka/cacat tetap yang Tergugat III karena melanggar
berdomisili di Jakarta/Bekasi dan ketentuan dalam PP No. 50 Tahun 1998
sekitarnya. tentang pengalihan kedudukan, tugas
• Penggugat III merupakan dan kewenangan Menteri Keuangan
perwakilan kelompok (class selaku pemegang saham atau Rapat
representatif) untuk sub class anggota Umum Pemegang Saham (RUPS) pada
kelompok konsumen korban Perusahaan Perseroan (Persero) kepada
tabrakan dengan kategori Menteri Negara Pendayagunaan Badan
konsumen KA Empu Jaya yang Usaha Milik Negara serta Pihak
mengalami rawat inap/rawat Tergugat IV melakukan perbuatan
jalan/luka/cacat tetap yang melawan hukum karena melanggar
berdomisili di Jawa Tengah /DI ketentuan PP No. 3 Tahun 1983 tentang
Yogyakarta dan sekitarnya. Tata Cara Pembinaan dan Pengawasan
• Penggugat IV merupakan Perusahaan Jawatan.
perwakilan kelompok (class
representatif) untuk sub class anggota Para penggugat juga mendalilkan
kelompok konsumen korban bahwa adanya kerugian materiil yang
tabrakan dengan kategori diderita :
konsumen KA Gaya Baru Malam Penggugat I sebesar Rp. 119.870.000,
yang mengalami rawat inap/rawat Penggugat II sebesar Rp. 2.410.900,
jalan/luka/cacat tetap yang Penggugat III sebesar Rp. 3.367.500,
berdomisili di Jawa Timur dan Penggugat IV sebesar Rp. 11.566.000,
sekitarnya. Penggugat V sebesar Rp. 15.050.000
• Penggugat V merupakan
Selain kerugian materiil yang diderita,
perwakilan kelompok (class
kerugian materiil yang diderita oleh
representatif) untuk sub class
masing-masing konsumen sebesar 500
anggota anggota kelompok
juta rupiah.
konsumen korban tabrakan dengan
kategori konsumen KA Empu Jaya
Akhirnya setelah dilakukan
yang mengalami rawat inap/rawat
pemeriksaan di persidangan, pada
jalan/luka/cacat tetap yang
tanggal 6 Januari 2003 majelis hakim
berdomisili di Jakarta/Bekasi dan
dalam putusannya mengabulkan
sekitarnya.
sebagian gugatan Agus Yustianingsih
dan kawan-kawan secara class action.
Terhadap para Tergugat pihak
Sebaliknya, seluruh eksepsi tergugat
Penggugat mendalilkan sebagai berikut
ditolak.
bahwa pihak Tergugat I telah

Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat, ELSAM 18


Kursus HAM untuk Pengacara XI Tahun 2007
Bahan Bacaan
Materi : mekanisme Class Action

Majelis melepaskan Tergugat II hingga Gugatan didaftarkan di Pengadilan


Tergugat IV dari gugatan ganti rugi. Negeri Jakarta Pusat pada bulan Maret
Menurut majelis, ketiga tergugat tidak 2002 dengan Nomor Perkara :
terbukti melakukan perbuatan melawan 83/Pdt.G/2002, dimana sebagai
hukum yang menyebabkan kerugian penggugat adalah warga Jakarta korban
para tergugat. Yang terbukti hanyalah banjir yang terdiri dari 15 orang wakil
kesalahan tergugat I, PT Kereta Api kelompok yang mewakili penggugat
Indonesia (KAI). Karena Penggugat dalam klasifikasi wakil kelompok
tidak dapat membuktikan kesalahan sebagai berikut :
para tergugat II-IV yang secara
langsung menyebabkan kerugian bagi • Korban banjir yang mengalami
penggugat. Menurut pertimbangan kerugian hilangnya
majelis hakim, gugatan ganti rugi dari jiwa/meninggal.
penggugat dikabulkan sepanjang • Korban banjir yang menderita sakit.
mengenai biaya penguburan, santunan • Korban banjir yang menderita
kematian, biaya perjalanan pulang pergi kerugian kehilangan harta benda.
ke stasiun kedatangan atau tujuan, • Korban banjir yang menderita
biaya penggantian barang yang hilang, kerugian kerusakan harta benda.
biaya pengobatan sampai pulih, serta • Korban banjir yang menderita
santunan bagi yang cacat. kerugian kehilangan keuntungan
yang seharusnya didapatkan.
3. Gugatan Class Action Banjir Jakarta
2002 Sedangkan dasar kesamaan kedudukan
dan kepentingan hukum para wakil
Pada bulan Januari-Februari 2002 terjadi kelompok dalaam kaitan dengan
banjir yang sangat besar di Jakarta dan prosedur gugatan class action pada
sekitarnya. Bencana banjir tersebut waktu itu dipakai beberapa ketentuan
mengakibatkan kerugian yang tidak yang secara eksplisit mengatur prosedur
sedikit baik kerugian materiil maupun gugatan class action seperti UU No. 23
imateriil, yang sifatnya individual Tahun 1997 tentang Pengelolaan
maupun komunal yang diderita oleh Lingkungan Hidup, UU No. 8 Tahun
kurang lebih 8.300.000 jiwa warga 1999 tentang Perlindungann Konsumen,
Jakarta. Kerugian ini salah satunya UU No. 18 Tahun 1999 tentang Jasa
disebabkan karena tidak adanya peran Konstruksi, UU No. 41 Tahun 1999
pemerintah sebagai pelayan publik tentang Kehutanan serta beberapa
terutama dalam hal pemberian peraturan lain dan jurisprudensi yang
peringatan dini (early warning system) ada.
dan respon cepat darurat (emergency
response) pada waktu terjadi peristiwa Sedangkan sebagai tergugat adalah :
banjir tersebut. Berdasarkan hal tersebut 1. Negara Republik Indonesia cq.
warga Jakarta melakukan upaya hukum Presiden Republik Indonesia
untuk menuntut perbuatan hukum sebagai pihak Tergugat I.
yang dilakukan oleh pemerintah, dan 2. Negara Republik Indonesia cq.
karena korban jumlahnya banyak, serta Presiden Republik Indonesia cq
memiliki kesamaan fakta, dasar hukum, Gubernur Kepala Daerah Tingkat I
serta kesamaan jenis tuntutan Propinsi DKI Jakarta sebagai pihak
maka digunakan prosedur/mekanisme Tergugat II.
gugatan kelompok (class action). 3. Negara Republik Indonesia cq.
Presiden Republik Indonesia cq

Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat, ELSAM 19


Kursus HAM untuk Pengacara XI Tahun 2007
Bahan Bacaan
Materi : mekanisme Class Action

Gubernur Kepala Daerah Tingkat I peradilan untuk memeriksa pokok


Propinsi Jawa Barat sebagai pihak perkaranya dan meminta Penggugat
Turut Tergugat. untuk melakukan pemberitahuan
(notifikasi) kepada anggota kelas lewat
Pada tanggal 26 April 2002 berlakulah media massa seperti yang diatur dalam
PERMA No. 1 Tahun 2002 yang PERMA. Notifikasi tersebut kemudian
mengatur acara gugatan perwakilan dilakukan pada harian Warta Kota
kelompok. Beberapa aturan dalam tanggal 27 Juli 2002.
PERMA ini kemudian dijadikan alasan
bagi para tergugat dan turut tergugat Setelah dilakukan pemeriksaan di
dalam mengajukan eksepsinya, persidangan akhirnya Majelis Hakim
beberapa hal yang dipermasalahkan dalam putusannya menolak gugatan 15
misalnya : orang warga korban banjir pada 21
November 2002. Dalam putusan
• Gugatan tidak mendasarkan pada akhirnya, majelis hakim menolak dalil
aturan/UU spesifik yang telah para penggugat class action. Majelis
mengatur/mencantumkan mekanisme menilai bahwa yang bertanggung jawab
gugatan perwakilan kelompok. terhadap banjir di Jakarta bukanlah
• Sesuai dengan PERMA, untuk sahnya Gubernur DKI, melainkan masing-
gugatan perwakilan kelompok harus masing Walikota di lima wilayah DKI.
dituangkan dalam bentuk penetapan
sehingga gugatan harus dianggap Majelis berpendapat bahwa
prematur dan dinyatakan tidak berdasarkan UU No. 22 Tahun 1999
diterima. tentang Pemerintahan
• Penggunaan istilah “wakil kelas“ Daerah, kewenangan otonomi berada
sebagai pengganti istilah “Penggugat”. pada tingkat Kotamadya dan atau
• Mempertanyakan legalitas kedudukan Kabupaten, bukan pada propinsi. Oleh
wakil kelas. karenanya hanya pemerintahan
Kabupaten dan Kotamadya yang dapat
Akan tetapi majelis hakim tidak dimintai pertanggungjawaban hukum
mengabulkan eksepsi dari tergugat baik di dalam maupun di luar
dan turut tergugat dalam putusan pengadilan. Selain itu disebutkan pula
selanya dengan pertimbangan hukum bahwa Tergugat II (Gubernur DKI) telah
karena ketika pemeriksaan dimulai berdaya upaya telah berusaha
PERMA belum berlaku sehingga menanggulangi dan mengendalikan
ketentuan dalam PERMA yang muncul banjir di Jakarta sepanjang Januari-
kemudian tidak dapat berlaku surut. Februari 2002.
Dalam putusan selanya Majelis juga
menetapkan untuk melanjutkan proses

D. BEBERAPA PERMASALAHAN GUGATAN CLASS ACTION DI


INDONESIA
Seperti yang telah disinggung dalam menganut sistem hukum civil law seperti
pembahasan sebelumya, bahwa class action Indonesia kemudian mengadopsi ke dalam
sebagai suatu prosedur dalam mengajukan sistem hukum di negaranya masing-masing.
gugatan keperdataan lebih dikenal negara- Indonesia telah mengadopsi prinsip-prinsip
negara yang menganut sistem hukum gugatan class action melalui beberapa
common law. Negara-negara lain yang peraturan perundang-undangan seperti UU

Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat, ELSAM 20


Kursus HAM untuk Pengacara XI Tahun 2007
Bahan Bacaan
Materi : mekanisme Class Action

No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan b. Tentang surat gugatan.


Lingkungan Hidup, UU No. 8 Tahun 1999
Perlindungan Konsumen dan UU No. 41 Dalam surat gugatan yang diajukan
Tahun 1999 tentang Kehutanan. pada umumnya tidak menjelaskan
karakteristik dari sebuah gugatan yang
Proses adopsi prosedur class action tersebut menggunakan prosedur class action,
ternyata banyak menimbulkan masalah dalam hal ini tidak mendeskripsikan
dalam prakteknya, karena peraturan yang secara jelas definisi kelas, posita
telah mengadopsi ketentuan class action gugatan tidak menjelaskan secara rinci
tersebut menentukan bahwa hukum acara dan jelas kesamaan tentang fakta dan
yang dipergunakan adalah hukum acara hukum serta kesamaan tuntutan antara
yang berlaku di Indonesia dalam hal ini wakil kelompok dengan anggota
adalah Het Herziene Indonesisch Regelement kelompok, serta tata cara
(HIR) dan Regelement op de Burgelijk pendistribusian ganti kerugian. Di
Rechtsvordering(RBg), padahal HIR dan RBg samping itu, dalam menentukan wakil
tidak mengenal prosedur class action. kelompok, penggugat cenderung
Permasalahn yang timbul akibat tidak mengajukan jumlah wakil kelompok
adanya ketentuan mengenai prosedur class dalam jumlah yang besar. Hal ini akan
action ini terlihat dari beberapa putusan menyulitkan penggugat dalam
pengadilan yang memeriksa dan mengadili membuktikan adanya unsur kesamaan
gugatan perdata yang menggunakan kepentingan antara wakil kelompok
prosedur class action. dengan anggota kelompok.

Hasil kajian dari tim ICEL pada tahun 2002 c. Mempersamakan gugatan class action
terhadap beberapa kasus class action yang dengan gugatan legal standing.
sedang atau dalam proses di peradilan
sebelum terbitnya PERMA No. 1 Tahun Dalam beberapa putusan baik
2002 tentang acara gugatan perwakilan penggugat, tergugat maupun
kelompok, menemukan beberapa pengadilan masih terjebak pada
permasalahan yang sering terjadi dalam pemikiran bahwa gugatan dengan
praktek gugatan class action di peradilan di prosedur class action adalah identik
Indonesia, antara lain : dengan gugatan atas dasar hak gugat
LSM atau “NGO’s standing to sue”.
a. Tentang surat kuasa dari anggota kelompok
kepada perwakilan kelompok. d. Tentang prosedur acara pemeriksaan.

Dari keseluruhan putusan pengadilan Penentuan pengakuan atau keabsahan


yang dianalisa, dapat dicatat bahwa dari suatu gugatan yang menggunakan
bantahan pertama yang sering prosedur class action dalam berbagai
dikemukakan oleh tergugat terhadap putusan, dilakukan dalam tahap
penggunaan prosedur class action adalah pemeriksaan yang berbeda-beda. Ada
tidak adanya surat kuasa dari anggota yang mengesahkan penggunaan
kelompok kepada anggota kelompok. prosedur ini diperiksa dan diputus pada
Dalam ketentuan hukum acara perdata akhir putusan bersama-sama dengan
yang berlaku (HIR/RBg) mensyaratkan pokok perkara, sedangkan pada
bahwa untuk dapat bertindak sebagai putusan perkara lainnya diputus pada
wakil atau kuasa, seseorang harus tahapan putusan sela.
memperoleh suart kuasa istimewa dari
orang/pihak yang diwakilinya.

Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat, ELSAM 21


Kursus HAM untuk Pengacara XI Tahun 2007
Bahan Bacaan
Materi : mekanisme Class Action

e. Tentang notifikasi atau pemberitahuan. Dalam pengajuan gugatan secara class


action, yang khususnya mengajukan
Belum adanya aturan atau petunjuk tuntutan ganti rugi berbentuk uang,
mengenai tata cara pengadilan dalam posita penggugat tidak secara jelas
memeriksa dan mengadili perkara tentang usulan mekanisme distribusi
gugatan perdata melalui prosedur class ganti kerugian.
action, mengakibatkan perintah
notifikasi atrau pemberitahuan (yang Dengan lahirnya PERMA No. 1 Tahun 2002
dalam sistem hukum negara lain tentang acara gugatan perwakilan
merupakan suatu kewajiban) tidak kelompok, sebagai suatu terobosan hukum
menjadi suatu prioritas atau suatu diharapkan di masa datang dapat mengatasi
keharusan. permasalahan dan memenuhi kebutuhan
hukum dalam praktek pengajuan dan
f. Tentang implemantasi putusan pengadilan pemeriksaan gugatan class action di
dalam hal distribusi ganti kerugian. Indonesia.

Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat, ELSAM 22


Kursus HAM untuk Pengacara XI Tahun 2007
Bahan Bacaan
Materi : mekanisme Class Action

BAB III
PROSEDUR CLASS ACTION
Ketentuan hukum acara dalam class action membuat surat kuasa khusus antara wakil
di Indonesia diatur secara khusus dalam kelompok kepada pengacara.
PERMA No. 1 Tahun 2002 tentang acara
gugatan perwakilan kelompok. Namun Hal yang menarik berkaitan dengan
Sepanjang tidak diatur PERMA No. 1 Tahun pengacara pada class action adalah dalam
2002, maka untuk hukum acara dalam class PERMA No. 1 Tahun 2002 pasal 2 huruf d
action berlaku juga ketentuan dalam Hukum menyebutkan bahwa hakim dapat
Acara Perdata yang berlaku (HIR/RBg). menganjurkan kepada wakil kelompok
untuk melakukan penggantian pengacara,
Untuk mewakili kepentingan hukum jika pengacara melakukan tindakan-
anggota kelompok, wakil kelompok tidak tindakan yang bertentangan dengan
dipersyaratkan memperoleh surat kuasa kewajiban membela dan melindungi
khusus dari anggota kelompok (pasal 4 kepentingan anggota kelompok. Disini
PERMA No. 1 Tahun 2002). Dalam terlihat bahwa hakim memiliki kewenangan
ketentuan hukum acara perdata di untuk menilai dan menganjurkan
Indonesia, tidak ada kewajiban bagi para penggantian terhadap pengacara dalam
pihak (baik penggugat maupun tergugat) perkara class action. Hal ini tidak dapat
untuk diwakili oleh orang lain atau ditemukan dalam perkara biasa.
pengacara selama pemeriksaan di
persidangan. Para pihak dapat secara Prosedur dalam class action dilakukan
langsung maju dalam proses pemeriksaan dengan melalui tahapan-tahapan :
di persidangan. Namun seperti halnya
proses persidangan yang lazim dilakukan, 1. Permohonan pengajuan gugatan secara
para pihak biasanya diwakili atau class action;
memberikan kuasa kepada pengacara untuk 2. Proses sertifikasi;
maju dalam persidangan. 3. Pemberitahuan;
4. Pemeriksaan dan Pembuktian dalam
Dalam kasus class action, berlaku juga class action;
ketentuan hukum acara perdata yang 5. Pelaksanaan Putusan.
mensyaratkan, apabila wakil kelompok
pihak diwakili atau didampingi oleh Untuk lebih jelasnya maka tahapan-tahapan
pengacara maka diwajibkan untuk tersebut akan diuraikan di bawah ini.

A. PERMOHONAN PENGAJUAN GUGATAN SECARA CLASS


ACTION
Selain harus memenuhi persyaratan- merupakan dasar serta alasan-alasan dari
persyaratan formal surat gugatan yang pada tuntutan (fundamentum petendi) dan
diatur dalam Hukum Acara Perdata yang tuntutan, surat gugatan perwakilan
berlaku seperti mencantumkan identitas kelompok (class action ) harus memuat hal-
dari pada para pihak, dalil-dalil konkrit hal sebagai berikut :
tentang adanya hubungan hukum yang

Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat, ELSAM 23


Kursus HAM untuk Pengacara XI Tahun 2007
Bahan Bacaan
Materi : mekanisme Class Action

1. Identitis lengkap dan jelas wakil 4. Posita dari seluruh kelompok baik
kelompok. wakil kelompok maupun anggota
kelompok, yang teridentifikasi
Identitas biasanya memuat nama, maupun tidak teridentifikasi yang
pekerjaan dan alamat lengkap. dikemukakan secara jelas dan
terperinci.
2. Definisi kelompok secara rinci dan
spesifik, walaupun tanpa Penggugat harus menjelaskan aspek
menyebutkan nama anggota kelompok kesamaan kepentingan yaitu faktor
satu persatu. kesamaan fakta, kesamaan dasar hukum
dan kesamaan tuntutan yang digunakan
Pada kasus gugatan kenaikan harga sebagai dasar gugatan. Selain itu
LPG yang diajukan Komite Advokasi penggugat memberikan usulan tentang
Pemakai Anti Kenaikan LPG (KAPAK mekanisme pendistribusian ganti
LPG) pada tahun 2000, definisi kerugian dan usulan tentang
kelompok yang dimaksud adalah pembentukan komisi yang akan
seluruh konsumen elpiji (LPG) di membantu kelancaran pendistribusian
Jabotabek, yang mengalami kerugian ganti kerugian
karena kenaikan harga elpiji (LPG)
sebesar 40% berdasrkan S.K. No. Kpts- 5. Dalam suatu gugatan dapat
097/C0000/2000-S3 tanggal 2 dikelompokkan beberapa bagian
November 2000. kelompok atau sub-kelompok, jika
tuntutan tidak sama karena sifat dan
Sedangkan dalam kasus gugatan kerugian yang berbeda.
konsumen korban kereta api, kelompok
yang kepentingannnya diwakili oleh Dalam class action kasus Banjir di Jakarta
wakil kelompok adalah komunitas misalnya disebutkan masing-masing
konsumen kereta api yang mengalami wakil kelompok mewakili anggota yang
kerugian akibat terjadinya tabrakan korban banjir yang menderita kerugian
anatara KA Empu Jaya melawan Kereta yang berbeda. Para penggugat dibagi
Api Gaya Baru Malam di Stasiun dalam lima bagian kelompok :
Ketanggunan Barat Kabupaten Brebes
pada tanggal 25 Desember 2001. a. Penggugat yang mewakili anggota
kelompok masyarakat korban banjir
3. Keterangan tentang anggota kelompok yang menderita kerugian dengan
yang diperlukan dalam kaitan dengan meninggalnya sanak keluarganya;
kewajiban melakukan pemberitahuan. b. Penggugat yang mewakili anggota
kelompok masyarakat korban banjir
Contoh dari kasus Gugatan class action yang menderita sakit;
Banjir di Jakarta, di dalam gugatannya c. Penggugat yang mewakili anggota
disebutkan selain bertindak atas nama kelompok masyarakat korban banjir
sendiri juga bertindak mewakili yang menderita kerugian
kepentingan seluruh kelompok kehilangan harta benda;
masyarakat korban banjir. Bahwa wakil d. Penggugat yang mewakili anggota
kelompok merupakan bagian dari kelompok masyarakat korban banjir
masyarakat yang mengalami kerugian yang menderita kerugian kerusakan
karena peristiwa banjir yang melanda harta benda;
Jakarta pada bulan Januari hingga e. Penggugat yang mewakili anggota
Februari 2002. kelompok masyarakat korban banjir
yang menderita kerugian

Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat, ELSAM 24


Kursus HAM untuk Pengacara XI Tahun 2007
Bahan Bacaan
Materi : mekanisme Class Action

kehilangan keuntungan yang e. Menghukum tergugat/para


seharusnya diperoleh. tergugat untuk membayar ganti
kerugian baik sendiri atau tanggung
renteng kepada Penggugat/para
6. Tuntutan atau petitum tentang ganti penggugat berdasarkan kerugian
rugi harus dikemukakan secara jelas yang diderita (disebutkan masing-
dan rinci memuat usulan tentang masing nilai kerugiannya).
mekanisme atau tata cara f. Menghukum tergugat untuk
pendistribusian ganti kerugian kepada membayar ganti kerugian imateriil
keseluruhan anggota kelompok. kepada penggugat dan anggota
kelompok yang diwakilinya
Sesungguhnya tidak ada ketentuan yang besarnya masing-masing
baku dalam merumuskan suatu Rp. ___________.
petitum, namun berdasarkan gugatan g. Memerintahkan pembentukan
perdata secara class action yang pernah komisi pembayaran ganti rugi yang
diajukan, posita atau tuntutan yang anggotanya terdiri dari __orang
dimuat adalah sebagai berikut : wakil penggugat dan __orang wakil
dari tergugat, yang mekanisme
Berdasarkan alasan-alasan yang telah adalah sebagai berikut : (disebutkan
disebutkan (___dalam posita), para mekanisme yang dikehendaki).
penggugat beserta dengan anggota h. Menyatakan bahwa putusan ini
kelompok yang diwakili memohon dapat dijalankan terlebih dahulu,
kepada Pengadilan Negeri ___ untuk meskipun ada bantahan, kasasi,
memutuskan : banding atau perlawanan.
i. Menghukum tergugat/para
Primair (pokok) tergugat untuk membayar uang
paksa (dwangsom) sebesar Rp.
a. Menerima gugatan para penggugat ________ per hari kepada
seluruhnya. penggugat apabila penggugat lalai
b. Menyatakan bahwa para penggugat dalam melaksanakan putusan ini
dapat diterima sekaligus bertindak dan dibayarkan secara tunai
dan berkedudukan hukum untuk sekaligus sejak putusan dalam
mewakili kepentingan hukum dari perkara ini mempunyai kekuatan
anggota kelompok dinyatakan hukum tetap.
bertindak untuk diri sendiri dan j. Menghukum tergugat untuk
sekaligus untuk anggota kelompok. membayar biaya perkara.
c. Menerima gugatan perwakilan
kelompok (class action) yang Subsidair
diwakili oleh penggugat atau para
penggugat, untuk seluruhnya. Apabila pengadilan berpendapat, lain
d. Menyatakan bahwa Tergugat mohon putusan yang seadil-adilnya.
dinyatakan telah melakukan
perbuatan melawan hukum.

Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat, ELSAM 25


Kursus HAM untuk Pengacara XI Tahun 2007
Bahan Bacaan
Materi : mekanisme Class Action

B. PROSES SERTIFIKASI ATAU PEMBERIAN IJIN


Berdasarkan permohonan pengajuan hakim berpendapat bahwa pengadilan
gugatan secara class action tersebut, tidak berwenang memeriksa dan
pengadilan kemudian memeriksa apakah mengadili perkara tersebut, maka amar
wakil tersebut dijinkan untuk menjadi wakil putusannya akan menyatakan bahwa
kelompok, apakah syarat-syarat untuk pengadilan tidak berwenang untuk
mengajukan gugatan class action sudah memeriksa perkara tersebut. Atas
terpenuhi, dan apakah class action putusan ini maka pihak penggugat
merupakan prosedur yang tepat dalam dapat mengajukan upaya hukum.
melakukan gugatan dengan kepentingan 2. Apabila hakim menyatakan sah maka
yang sama tersebut. gugatan Class Action tersebut
dituangkan dalam penetapan
Setelah Hakim memeriksa dan pengadilan kemudian hakim
mempertimbangkan kriteria gugatan class memerintahkan penggugat mengajukan
action, maka : usulan model pemberitahuan untuk
memperoleh persetujuan hakim.
1. Apabila hakim memutuskan bahwa 3. Setelah model pemberitahuan
penggunaan tata cara gugatan memperoleh persetujuan hakim pihak
perwakilan kelompok (class action) penggugat melakukan pemberitahuan
dinyatakan tidak sah maka pemeriksaan kepada anggota kelompok sesuai
gugatan dihentikan dengan suatu dengan jangka waktu yang ditentukan
putusan hakim dengan amar putusan oleh hakim.
menyatakan gugatan tidak dapat
diterima (NO), demikian pula jika

C. PEMBERITAHUAN
Setelah hakim memutuskan bahwa dengan cara menyatakan keluar (opt out)
pengajuan tata cara gugatan perwakilan dari keanggotaan kelompok.
kelompok dinyatakan sah, hakim
memerintahkan kepada penggugat/pihak Dalam pemberitahuan tersebut juga
yang melakukan class action untuk memuat batas waktu anggota kelas untuk
mengajukan usulan model pemberitahuan keluar dari keanggotaan (opt out), lengkap
untuk memperoleh persetujuan hakim. dengan tanggal dan alamat yang dituju
Setelah usulan model tersebut disetujui oleh untuk menyatakan opt out. Dengan
hakim maka penggugat dengan jangka demikian pihak yang menyatakan keluar
waktu yang ditentukan oleh hakim dari keanggotaan kelompok tidak terikat
melakukan pemberitahuan kepada anggota dengan putusan dalam perkara tersebut.
kelompok.
Menurut pasal 1 huruf PERMA No. 1
Pemberitahuan kepada anggota kelompok Tahun 2002 yang melakukan pemberitahuan
adalah mekanisme yang diperlukan untuk kepada anggota kelompok adalah panitera
memberikan kesempatan bagi anggota berdasarkan perintah hakim. Cara
kelompok untuk menentukan apakah pemberitahuan kepada anggota kelompok
mereka menginginkan untuk ikut serta dan dapat dilakukan melalui media cetak dan
terikat dengan putusan dalam perkara atau elektronik, kantor-kantor pemerintah
tersebut atau tidak menginginkan yaitu seperti kecamatan, kelurahan atau desa,
kantor pengadilan, atau secara langsung

Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat, ELSAM 26


Kursus HAM untuk Pengacara XI Tahun 2007
Bahan Bacaan
Materi : mekanisme Class Action

kepada anggota yang bersangkutan 8. Apabila dibutuhkan oleh anggota


sepanjang dapat diindentifikasi berdasarkan kelompok tentang siapa dan tempat
persetujuan hakim. yang tersedia bagi penyedian
informasai tambahan;
Pemberitahuan wajib dilakukan oleh 9. Formulir isian tentang pernyataan
penggugat atau para penggugat sebagai keluar anggota kelompok sebagaimana
wakil kelompok kepada anggota kelompok yang diatur dalam lampiran PERMA
pada tahap-tahap : No. 1 Tahun 2002;
10. Penjelasan tentang jumlah ganti rugi
1. Segera setelah hakim memutuskan yang akan diajukan.
bahwa pengajuan tata cara gugatan
perwakilan kelompok dinyatakan sah Menurut Mas Acmad Santosa apabila class
(pada tahap ini harus juga memuat action tidak menyangkut tuntutan uang
mekanisme pernyataan keluar). (monetary damages) dan hanya mengajukan
permintaan deklaratif atau injuction,
2. Pada tahap penyelesaian dan pemberitahuan (notice) terhadap anggota
pendistribusian ganti kerugian ketika kelompok (untuk mendapatkan
gugatan dikabulkan. rekonfirmasi) tidak perlu dilakukan.
Namun apabila tuntutan menyangkut ganti
Namun apabila dalam proses pemeriksaan, rugi dalam bentuk uang, pemberitahuan
pihak tergugat mengajukan perdamaian kepada masyarakat atau masing-masing
maka pihak Penggugat untuk dapat anggota kelompok untuk mengambil sikap
menerima atau menolak tawaran (opt in atau opt out) harus disampaikan. Opt
perdamaian tersebut juga harus melakukan in adalah mekanisme dimana anggota
pemberitahuan kepada anggota kelompok memberikan penegasan bahwa
kelompoknya. mereka benar-benar merupakan bagian dari
class action. Sedangkan Opt ot adalah
Berdasarkan PERMA No. 1 Tahun 2002, kesempatan untuk anggota kelompok
Pemberitahuan yang dilakukan harus menyatakan diri keluar dari class action
memuat : apabila tidak menghendaki menjadi bagian
dari gugatan.
1. Nomor gugatan dan identitas
penggugat atau para penggugat sebagai PERMA No. 1 Tahun 2002 sendiri hanya
wakil kelompok serta pihak tergugat mengatur mengenai pemberitahuan dan
atau para tergugat; pernyataaan keluar (opt out), sedangkan
2. Penjelasan singkat tentang kasus; mengenai pernyataan yang menyatakan
3. Penjelasan tentang pendefinisian sebagai bagian class action (opt in) tidak
kelompok; diatur. Pada mekanisme pemberitahuan ini
4. Penjelasan dari implikasi keturutsertaan membuka kesempatan bagi anggota
sebagai anggota kelompok; kelompok untuk menyatakan diri keluar
5. Penjelasan tentang kemungkinan dari class action apabila tidak menghendaki
anggota kelompok yang termasuk menjadi bagian dari gugatan.
dalam definisi kelompok untuk keluar
dari keanggotaan kelompok; Dalam PERMA No. 1 Tahun 2002
6. Penjelasan tentang waktu yaitu bulan, disebutkan bahwa pernyataan keluar adalah
tanggal, jam, pemberitahuan penyataan suatu bentuk pernyataan tertulis yang
keluar dapat diajukan ke pengadilan; ditandatangani dan diajukan kepada
7. Penjelasan tentang alamat yang pengadilan dan/atau pihak penggugat oleh
ditujukan untuk mengajukan penyataan anggota kelompok yang menginginkan diri
keluar;

Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat, ELSAM 27


Kursus HAM untuk Pengacara XI Tahun 2007
Bahan Bacaan
Materi : mekanisme Class Action

keluar dari keanggotaan gerakan opt out) akan terikat dalam putusan class
perwakilan kelompok /class action . action tersebut, baik gugatan dikabulkan
maupun gugatan tidak dikabulkan. Dalam
Pihak yang menyatakan diri keluar dari hal tuntutan class action ditolak, penggugat
keanggotaan gerakan perwakilan kelompok pasif ini tidak dapat lagi mengajukan
/class action, maka secara hukum tidak gugatan untuk kasus yang sama. Sebaliknya
terikat dengan putusan atas gugatan jika tuntutan class action dikabulkan ia
tersebut. Sedang pihak lain (penggugat berhak menerima ganti kerugian yang
pasif) yang tidak menyatakan keluar (tidak ditetapkan.

D. PEMERIKSAAN DAN PEMBUKTIAN DALAM CLASS


ACTION
Proses pemeriksaan dan pembuktiaan 1. Pemeriksaan apakah wakil yang maju
dalam gugatan class action adalah sama dianggap jujur dan benar-benar
seperti dalam perkara perdata pada mewakili kepentingan kelompok.
umumnya seperti : Pemeriksaan ini tidak hanya dilakukan
pada saat sertifikasi akan tetapi juga
1. Pembacaan surat gugatan oleh dilakukan pada tahap pemeriksaan,
penggugat; dengan cara memberikan kesempatan
2. Jawaban dari tergugat; kepada anggota kelompok untuk
3. Replik atau tangkisan Penggugat atas mengajukan keberatan terhadap wakil
jawaban yang telah disampaikan oleh kelompok yang maju di persidangan.
Tergugat; Atas dasar keberatan ini, hakim dapat
4. Duplik atau jawaban Tergugat atas mengganti wakil kelompok ini dengan
tanggapan penggugat dalam replik; yang lain. Sebelum wakil kelompok
5. Pembuktian yang merupakan diganti, maka ia tidak boleh
penyampaian bukti-bukti dan mengundurkan terlebih dahulu.
mendengarkan saksi-saksi; 2. Pemeriksaan apakah ada persamaan
6. Kesimpulan yang merupakan resume dalam hukum dan fakta serta tuntutan
dan secara serentak dibacakan oleh pada seluruh anggota kelompok.
kedua belah pihak. 3. Pembuktian khusus untuk
membuktikan masalah yang sama yang
Namun karena gugatan yang akan diperiksa menimpa banyak orang.
adalah gugatan class action, ada beberapa hal 4. Mekanisme pembagian uang ganti
yang memerlukan pemeriksaan lebih kerugian untuk sejumlah besar uang.
khusus lagi seperti :

E. PELAKSANAAN PUTUSAN
Setelah proses pemeriksaan telah selesai seluruhnya) atau menolak gugatan
selanjutnya hakim menjatuhkan suatu penggugat.
putusan. Sama halnya dengan putusan
hakim dalam perkara perdata biasa maka Dalam hal gugatan ganti kerugian
putusan hakim dalam gugatan class action dikabulkan, hakim wajib memutuskan
dapat berupa putusan yang mengabulkan jumlah kerugian secara rinci, penentuan
gugatan penggugat ( baik sebagian maupun kelompok dan atau sub-kelompok yang

Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat, ELSAM 28


Kursus HAM untuk Pengacara XI Tahun 2007
Bahan Bacaan
Materi : mekanisme Class Action

berhak menerima, mekanisme komposisi keanggotaannya ditentukan


pendistribusian ganti kerugian dan langkah- dalam amar putusannya guna membantu
langkah yang wajib ditempuh oleh wakil kelancaran pendistribusian, maka eksekusi
kelompok dalam proses penetapan dan dilakukan setelah diadakannya
pendistribusian. pemberitahuan kepada anggota kelompok,
komisi telah terbentuk, tidak tercapai
Pada dasarnya eksekusi putusan perkara kesepakatan anatara kedua belah pihak
gugatan class action dilakukan atas perintah tentang penyelesaian ganti kerugian dan
dan di bawah pimpinan Ketua Pengadilan tergugat tidak bersedia secara sukarela
atas permohonan pihak yang menang melaksanakan putusan.
seperti diatur dalam hukum acara perdata.
Namun mengingat bahwa eksekusi putusan Dalam eksekusi tersebut paket ganti
harus dilakukan sesuai dengan amar kerugian yang harus dibayar oleh tergugat
putusan dalam perkara yang bersangkutan, akan dikelola oleh komisi yang secara
sedangkan dalam amar putusan gugatan administratif di bawah koordinasi panitera
class action yang mengabulkan gugatan ganti pengadilan agar pendistribusian uang
kerugian memuat pula perintah agar ganti kerugian dapat berjalan dengan
penggugat melakukan pemberitahuan lancar sesuai dengan besarnya kerugian
kepada anggota kelompok, serta perintah yang dialami oleh kelompok.
pembentukan komisi independen yang

F. PERDAMAIAN
Dalam gugatan class action dimungkinkan penggugat (wakil kelompok) dan tergugat
terjadi perdamaian (dading) antara sepakat dilakukan perdamaian maka
penggugat dengan tergugat. Hakim diantara para pihak dilakukan perjanjian
berkewajiban mendorong para pihak untuk perdamaian. Lazimnya perjanjian
menyelesaikan perkara dimaksud melalui perdamaian dibuat secara tertulis di atas
perdamaian, baik pada awal persidangan kertas bermaterai.
maupun selama berlangsungnya
pemeriksaan perkara (pasal 6 PERMA No. 1 Berdasarkan perjanjian perdamaian antara
Tahun 2002 ). kedua belah pihak maka hakim
menjatuhkan putusannya (acte van vergelijk)
Sebelum dilakukan upaya perdamaian yang isinya menghukum kedua belah pihak
dalam class action, pihak penggugat mematuhi isi perdamaian yang telah
(wakil kelompok) harus mendapatkan dibuat. Kekuatan putusan perdamaian sama
persetujuan dari anggota kelompok. dengan putusan biasa dan dapat
Persetujuan ini dapat menggunakan dilaksanakan seperti putusan-putusan
mekanisme pemberitahuan. lainnya. Dalam hal para pihak sepakat
melakukan perdamaian maka tidak
Umumnya upaya perdamaian dilakukan di dimungkinkan upaya banding.
luar proses persidangan. Apabila pihak

Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat, ELSAM 29


Kursus HAM untuk Pengacara XI Tahun 2007
Bahan Bacaan
Materi : mekanisme Class Action

DAFTAR PUSTAKA

Buku-buku
Sundari, Pengajuan Gugatan Secara Class Action (Suatu Studi Perbandingan dan Penerapannya di
Indonesia), Yogyakarta, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, 2002.

Elise T. Sulistini dan Rudi T. Erwin , Petunjuk Praktis Menyelesaikan Perkara-Perkara Perdata,
Jakarta, Penerbit Bina Aksara, Desember 1987.

Mas Achmad Santosa, Konsep dan Penerapan Gugatan Perwakilan Kelompok (Class Action), Jakarta,
ICEL, 1997.

Mas Achmad Santosa, Hak Gugat Organisasi Lingkungan (Enviromental Legal Standing), Jakarta,
ICEL , 1997.

Sudikno Mertokusumo, Hukum Acara Perdata Indonesia, Penerbit Liberty Yogyakarta, 1998,

Sudaryatmo, Seri Panduan Konsumen (Memahami Hak Anda Sebagai Konsumen), Jakarta, Penerbit
Pirac , 2001.

Makalah / Bahan Seminar


Kadir Mappong, Prosedur Gugatan Perwakilan (Class Action) dan Kaitannya dengan Hukum Acara
Perdata, bahan makalah Seminar Sehari : Meningkatkan Peran Serta Masyarakat dalam Rangka
Pengawasan terhadap Penyelenggaraan Negara Melalui PERMA No. 1/2002, Oktober 2002.

Indra Soerjanto, Pengertian Umum, Manfaat dan Dasar Hukum Class Action di Indonesia, bahan
makalah tanggal 6 September 2002.

M. Yahya Harahap, Beberapa Masalah yang perlu Diperhatikan dalam Penerapan PERMA No. 1 Tahun
2002, Makalah pada Seminar Setengah Hari PERMA No. 1 Tahun 2002 , Jakarta 6 Juni 2002.

Susanti Adi Nugroho, Pedoman Prosedur Gugatan Perwakilan Kelompok (class action) di Indonesia,
makalah pada Seminar Setengah Hari PERMA No. 1 Tahun 2002 , Jakarta 6 Juni 2002.

Peraturan Hukum
UU No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup
UU No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen
UU No. 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi
UU No. 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan
PERMA No. 1 Tahun 2002 tentang Acara Gugatan Perwakilan Kelompok

Berita-berita dari Internet

www.hukumonline.com
www.kompas.com

Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat, ELSAM 30

Anda mungkin juga menyukai