Anda di halaman 1dari 7

Laporan Pratikum

Kimia : Percobaan Pendahuluan Pengenalan Alat,Bahan,Keselamatan Kerja dan Teknik Dasar


Dalam Laboratorium Kimia

Nama Pratikan : Fransiska Irma Sari


Avralia Rovica Musi
Kelompok :7
Prog/Jurusan : Pendidikan Kimia
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Asisten Pembimbing :
Tanggal :

1. Tujuanpercobaan : - Untuk mengetahui teknik dasar standarisasi larutan.


- Untukmengetahui reaksi yang terjadi pada proses pembuatan larutan

NaCl dan CH3COOH.


-Untuk mengetahui teknik pemisahan campuran.
2. Alat danbahan :
Alat
 Gelas kimia
 Corong kaca
 Spatula\ pengaduk
 Gelas ukur
 Kertas saring
 Pipet
 Pemanas spiritus
 Timbangan\ neraca
 Labu ukur 100 mL
 Kalkulator
Bahan
 Asamasesat\ asamcuka\ CH3COOH
 NaCl
 Pasir
 Aquades
 Garam
3. Dasar Teori
A. Pemisahan Campuran

1. Definisi Campuran
Campuran (mixture) adalah materi yang terdiri atas dua macam zat atau
lebih dan masih memiliki sifat-sifat zat asalnya. Campuran terbagi atas 2, yaitu :
a. Campuran heterogen, yaitu campuran yang tidak serbasama, membentuk dua fasa
atau lebih, dan terdapat batas yang jelas di antara fasa-fasa tersebut.
b. Campuran homogen adalah campuran yang serba sama di seluruh bagiannya dan
membentuk satu fasa.
Pada dasarnya campuran dapat dipisahkan. Metode pemisahan campuran
yang dapat dijadikan dasar pemisahan campuran bergantung pada sifat fisika dari
partikel-pertikel penyusun campuran tersebut. Sifat fisika yang dapat dijadikan dasar
pemisahan suatu campuran adalah ukuran partikel, titik didih partikel, dan kelarutan.
Namun demikian, ada campuran yang tidak dapat dipisahkan secara fisika. Biasanya
campuran tersebut tergolong campuran homogen. Campuran tersebut dapat
dipisahkan secara kimia. Perbedaan pemisahan campuran secara fisika dan kimia
adalah sebagai berikut :
a. Pemisahan secara fisika tidak mengubah zat selama pemisahan.
b. Pemisahan secara kimia, satu komponen atau lebih direaksikan dengan zat lain
sehingga terbentuk bagian yang dapat dipisahkan.

2. Metode pemisahan campuran


Berdasarkan tahap proses pemisahan, metode pemisahan dapat dibedakan
menjadi dua golongan, yaitu metode pemisahan sederhana dan metode pemisahan
kompleks.Metode pemisahan sederhana adalah metode yang menggunakan cara satu
tahap.Proses ini terbatas untuk memisahkan campuran atau larutan yang relatif
sederhana.Metode pemisahan kompleks memerlukan beberapa tahapan kerja,
diantaranya penambahan bahan tertentu, pengaturan proses mekanik alat, dan reaksi-
reaksi kimia yang diperlukan. Metode ini biasanya menggabungkan dua atau lebih
metode sederhana. Contohnya, pengolahan bijih dari pertambangan memerlukan
proses pemisahan kompleks.Keadaan zat yang diinginkan dan dalam keadaan
campuran harus diperhatikan untuk menghindari kesalahan pemilihan metode
pemisahan yang akan menimbulkan kerusakan hasil atau melainkan tidak berhasil.

3. Jenis-jenis pemisahan campuran


Beberapa jenis pemisahan campuran diantaranya adalah :
a) Filtrasi atau penyaringan merupakan metode pemisahan untuk
memisahkan zat padat dari cairannya dengan menggunakan alat berpori
(penyaring). Proses filtrasi merupakan proses fisik. Dimana filtrasi adalah suatu
satuan pengerjaan dimana campuran zat padat dan cair, makanan, suspensi,
dispersi, influent atau bubur dipaksakan melewati suatu medium berpori di mana
zat padat akan ditahan. Dasar pemisahan metode ini adalah perbedaan ukuran
partikel antara pelarut dan zat terlarutnya.
b) Destilasi atau penyulingan adalah suatu proses penguapan yang
diikuti pengembunan yang bertujuan untuk memisahkan dua atau lebih komponen
yang memiliki perbedaan titik didih yang jauh. Destilasi merupakan metode
pemisahan untuk memperoleh suatu bahan yang berwujud cair yang terkotori oleh
zat padat atau bahan lain yang mempunyai titik didih yang berbeda. Dasar
pemisahan adalah titik didih yang berbeda. Bahan yang dipisahkan dengan
metode ini adalah bentuk larutan atau cair, tahan terhadap pemanasan, dan
perbedaan titik didihnya tidak terlalu dekat.
c) Kristalisasi adalah proses pembentukan kristal. Kristal dapat terbentuk
bila uap dari partikel yang sedang mengalami sublimasi menjadi dingin. Selama
proses kristalisasi, hanya partikel murni yang akan mengkristal. Pembentukan
kristal digunakan dalam teknik untuk memperoleh suatu bahan murni dari suatu
campuran. Pada kristalisasi, bahan-bahan lain yang tidak diinginkan tetapi
terdapat dalam campuran akan tetap berwujud cair .
d) Sublimasi merupakan metode pemisahan campuran dengan
menguapkan zat padat tanpa melalui fasa cair terlebih dahulu sehingga kotoran
yang tidak menyublim akan tertinggal. bahan-bahan yang menggunakan metode
ini adalah bahan yang mudah menyublim, seperti kamfer dan iod .
Pada percobaan ini kami menggunakan metode pemisahan sederhana
B. Standarisasi Larutan
4. Cara Kerja
1. Pemisahan campuran:
a) Masukan garam dapur 1 senduk makan ke dalam gelas kimia yang berisi
air 100 Ml kemudian diaduk sampai larut, tambahkan ± satu senduk pasir
diaduk rata. Biarkan pasir mengendap.
b) Pisahkan pasir dan larutan garam menggunakan corong dan kertas saring.
c) Pisahkan air dan garam melalui pemanasan larutan garam. Panaskan
larutan hingga menghasilkan endapan garam.

2. Standarisasi larutan
a) Larutan NaCl
 Timbang NaCl menggunakan neraca analitik sebanyak 20 gram.
 Masukan aquades sebanyak 50 ml ke dalam gelas kimia 100 ml.
 Masukan NaCl ke dalam gelas kimia 100 ml yang telah berisi
aquadest.
 Aduk menggunakan batang pengaduk.
 Pindahkan larutan NaCl ke dalam labu ukur 100 ml menggunakan
corong kaca.
 Bilas gelas kimia menggunakan aquadest dan hasil bilasan
dimasukan ke dalam labu ukur 100 ml.
 Tambahkan aquadest hingga tanda pada labu ukur 100 ml.
 Tutup labu ukur dan bolak balik larutan sambil pegang tutup botol
labu ukur hingga larutan tercampur rata.
 Hitung konsentrasi larutan NaCl.
 Ulangi percobaan dari langkah 1-9 dengan massa yang berbeda, 10
gram NaCl dalam 50 ml aquadest.
b) Pengenceran CH3COOH
 Masukan aquadest 50 ml ke dalam labu ukur 100 ml.
 Ukur larutan CH3COOH 99% sebanyak 20 ml dan di masukan ke
dalam gelas kimia 100 ml.
 Di aduk menggunakan batang pengaduk lalu tuang ke dalam labu
ukur 100 ml menggunakan corong kaca.
 Bilas gelas kimia dan hasil bilasan dimasukan ke dalam labu ukur
100 ml.
 Tambahkan aquadest hingga batas ukur 100 ml pada labu ukur.
 Tutup labu ukur dan kocok larutan dengan cara bolak balik sambil
dipegang tutupnya hingga tercampur.
 Hitung konsentrasi larutan asam asesat setelah diencerkan.
5. Pengamatan
Pengukuran volume larutan menggunakan gelas ukur dan juga gelas kimia
sedangkan untuk pengukuran massa suatu zat menggunakan neraca
analitik,dimana pengukuran dengan menggunakan indra penglihat dan peraba

6. Perhitungan dan Persamaan Reaksi/Pembahasan


Standarisasi larutan
 Larutan NaCl
Menghitung Kosentrasi larutan Nacl

a. Untuk percobaan pertama menggunakan massa larutan Nacl yang


dipakai sebanyak 20 gram dengan volume 50 ml aquadest sebelum
dicampur + volume 50 ml sesudah dicampur maka total volumenya
sebesar 100 ml.Jadi untuk menghitung konsentrasi larutan Nacl adalah
sebagai berikut
𝑔𝑟 1000 20𝑔𝑟 1000
M=𝑚𝑟x 100𝑚𝑙=58𝑔/𝑚𝑜𝑙 𝑥 100𝑚𝑙 = 0,34𝑥10 = 3,44 𝑀

b. Sedangkan pada percobaan kedua massa larutan Nacl yang dipakai


sebanyak 10 gram dengan volume 50 ml aquadest sebelum dicampur
+ volume 50 ml sesudah dicampur maka total volumenya sebesar 100
ml.Jadi untuk menghitung konsentrasi larutan Nacl adalah sebagai
berikut
𝑔𝑟 1000 10𝑔𝑟 1000
M=𝑚𝑟x 100𝑚𝑙=58𝑔/𝑚𝑜𝑙 𝑥 100𝑚𝑙 = 0,172𝑥10 = 1,72 𝑀

 Pengenceran CH3COOH
Vmula-mula dari CH3COOH sebelum dilakukan pengenceran = 20ml dengan
massanya 99%=0,99 sedangkan Mmula-mula dari CH3COOH adalah
284x10-6 dan untuk Vakhir =100ml.
Cara untuk memperoleh Mmula-mula sebagai berikut :
Terlebih dahulu mencari mol dari CH3COOH.
mol = massa : mr
= 0,99g : 174gr/mol
= 568x10-5 mol
M = mol : volume
= 568x10-5 mol : 20 ml
= 284 x 10-6 mol/ml
Jadi Mmula-mula dari CH3COOH = 284 x 10-6 mol/ml
Sedangkan untuk menghitung konsentrasi larutan CH3COOH setelah
diencerkan sebagai berikut :
V1M1 = V2M2
20ml x 284 x 10-6 = 100ml x M2
5.680x10-6 = 100 M2
M2 = 568x 10-7
Jadi konsentrasi larutan CH3COOH setelah diencerkan adalah
M2 = 568x 10-7

7. Kesimpulan
1.Untuk pemisahan campuran

8. Daftar Pustaka

Menyetujui, Maumere,3 Desember 2018


Asisten Pembimbing Pratikan

................................... .....................................................

Anda mungkin juga menyukai