Tinjauan Pustaka
3.1. Definisi
3.2 Epidemiologi
penderita dewasa yang berumur sekitar 40 tahun. Laki-laki leih sering daripada
17
18
oleh penyakit dasar seperti tuberculosis paru aktif, tuerkulosis paru disertai
fibrosis atau emfiesema local, bronkotis kronis dan emfiesema. Selain karena
penyakit tersebut di atas, pneumothorax pada wanita dapat terjadi saat menstruasi
kurang 12%.
3.3. Etilogi
yang umumnya berupa trauma tumpul. Trauma tajam terutama disebakan oleh
tikaman dan tembakan. Trauma pada bagian ini juga sering disertai dengan cedera
pada tempat lain misalnya abdomen, kepala, dan ekstremitas sehingga merupakan
cedera majemuk. Tersering disebabkan oleh ruptur spontan pleura visceralis yang
berulang kali. Udara dalam kavum pleura ini dapat ditimbulkan oleh:
a. Robeknya pleura visceralis sehingga saat inspirasi udara yang berasal dari
sebagai katup, maka udara yang masuk saat inspirasi tak akan dapat keluar
dari kavum pleura pada saat ekspirasi. Akibatnya, udara semakin lama
antara kavum pleura dengan dunia luar. Apabila lubang yang terjadi lebih
besar dari 2/3 diameter trakea, maka udara cenderung lebih melewati lubang
luar masuk ke kavum pleura lewat lubang tadi dan menyebabkan kolaps pada
paru ipsi lateral. Saat ekspirasi, tekanan rongga dada meningkat, akibatnya
udara dari kavum pleura keluar melalui lubang tersebut, kondisi ini disebut
3.4. Klasifikasi
2. Nyeri dadam yang didapatkan pada 75-90% pasien. Nyeri dirasakan tajam
pada sisi yang sakit, terasa berat, tertekan dan terasa lebih nyeri pada gerak
pernapasan.
5. Kulit mungkin tampak sianosis karena kadar oksigen darah yang kurang,
6. Tidak menunjukkan gejala yang terdapat pada 5-10$ pasien, biasanya pada
tersebut:
lebih berat
4. Nadi cepat dan pengisian masih cukup baik bila sesak masih ringan,
tetapi bila penderita mengalami sesak napas berat, nadi menjadi cepat
1. Inspeksi :
24
dinding dada)
2. Palpasi :
a. Pada sisi yang sakit, ruang antar iga dapat normal atau melebar
3. Perkusi :
a. Suara ketok pada sisi sakit, hipersonor sampai timpani dan tidak
menggetar
intrapleura tinggi
4. Auskultasi :
1. Foto Rontgen
antara lain:
a. Bagian pneumotoraks akan tampak lusen, rata dan paru yang kolaps
menunjukkan kolaps paru yang luas sekali. Besar kolaps paru tidak
Apabila ada pendorongan jantung atau trakea ke arah paru yang sehat,
sebagai berikut:
jantung, mulai dari basis sampai ke apeks. Hal ini terjadi apabila
lambat lain akan berderaj menuju daerah yang lebih tinggi, yaitu
pada kebanyakan pasien sering tidak diperlukan. Pada pasien dnegan gagal napas
3. CT-scan thorax
dengan pneumotoraks, batas antara udara dnegan cairan intra dan ekstrapulmoner
3.6 Tatalaksana
udara dari rongga pleura dan menurunkan kecenderungan untuk kambuh lagi.
maka udara yang berada di dalam rongg pleura tersebut akan diresorbsi. Laju
dilakukan dalam beberpa hari dengan foto toraks serial tiap 12-24 jam pertama
dn terbuka.
2. Tindakan dekompresi
28
a. Menusukkan jarum melalui dinding dada terus masuk rongga pleura akan
kedalam rongga pleura, kemudian infuse set yang telah dipotong pada
2) Jarum abbocath merupakan alat yang terdiri dari gabungan jarum dan
infuse set. Pipa infuse ini selanjutnya dimasukkan ke botol yang berisi
air .
3) Pipa water sealed drainage (WSD) pipa khusus (thorax kateter) steril,
Selanjutnya ujung kateter thorax yang ada di dada dan di pipa kaca
3.7 Komplikasi
(berdarah).
3.8 Prognosis
30
penyakit yang mendasarinya, bahkanketika kecil, adalah jauh lebih serius dan