Panduan Cuci Tangan 2017
Panduan Cuci Tangan 2017
RS BAPTIS BATU
JL RAYA PANGLIMA SUDIRMAN 33
TLEKUNG – JUNREJO – BATU
DAFTAR ISI
ii
LEMBAR PENGESAHAN
iii
PANDUAN HAND HYGIENE (KEBERSIHAN TANGAN)
RS. BAPTIS BATU
I. DEFINISI
1. Mencuci Tangan : Proses yang secara mekanik melepaskan kotoran dan debris
dari kulit tangan dengan menggunakan sabun biasa dan air
3. Air Bersih
Air yang secara alami atau kimiawi dibersihkan dan disaring sehingga aman
untuk diminum serta pemakaian lainnya (misalnya mencuci tangan dan
membersihkan instrument medis) karena memenuhi standart kesehatan yang telah
ditetapkan. Pada keadaan minimal air bhersih harus bebas dari mikroorganisme
dan memiliki turbiditas rendah (jernih, tidak berkabut)
4. Sabun
Produk-produk pembersih (batang,cair, lembar, atau bubuk) yang menurunkan
tegangan permukaan sehingga membantu melepaskan kotoran, debris, dan
mikroorganisme yang menempel sementara pada tangan. Sabun biasa memerlukan
gososkan untuk melepas mikroorganisme secara mekenik, sementara sabun
antiseptic (antimikroba) selain melepas juga membunuh atau menghambat
pertumbuhan dan hamper semua mikroorganisme
1
5. Agen Antiseptik atau antimikroba
Bahan kimia yang diaplikasikan diatas kulit atau jaringan hidup lain untuk
menghambat atau membunuh mikroorganisme (baik yang sementara atau yang
merupakan penghuni tetap) sehingga mengurangi jumlah bakteri
Contohnya adalah :
a. Alkohol 60 - 90% (etil dan isopropyl atau metil alcohol)
b. Khlorhexidin glukonat 2 – 4% (Hiblicens, hibiscrub, hibitane)
c. Khlorhexidin glukonat dan cetrimide dalam berbagai konsentrasi (savlon)
d. Yodium 3% yodium dan produk alcohol berisi yodium atau tincture (yodiun
tinktur)
e. Iodofor 7,5 – 10% berbagai konsentrasi (betadin atau wescodyne)
f. Kloroksilenol 0,5 – 4% (Parakloro metaksilenol atau PCMX) berbagai
konsentrasi (dettol)
g. Triklosan 0,2 – 2%
6. Emollient Cairan organic seperti gliserol, propilen glikol atau sorbitol yang ketika
ditambahkan pada handrub atau lotion tangan akan melunakkan kulit dan
membantu mencegah kerusakan kulit (keretakan, kekeringan, iritasi dan
dermatitis) akibat pencucian tangan dengan sabun yang sering (dengan atau tanpa
antiseptic) dan air.
2
4. Setelah :
a. Kontak dengan pasien
b. Melepas sarung tangan
c. Melepas alat pelindung diri
d. Kontak dengan darah, cairan tubuh, sekresi, ekskresi, eksudat luka dan
peralatan yang diketahui atau kemungkinan terkontaminasi dengan darah,
cairan tubuh, ekskresi, (bedpen, urinal) apakah menggunakan atau tidak
menggunakan sarung tangan
e. Menggunakan toilet, menyentuh/ melap hidung dengan tangan
3
2. Tehnik cuci tangan
a. Untuk cuci tangan dengan alcohol handrub tuang cairan ke telapak tangan,
pastikan cairan tersebut dapat membasahi seluruh telapak tangan, kemudian
lakukan 6 langkah cuci tangan, tunggu tangan kering.
b. Waktu yang diperlukan untuk cuci tangan dengan alcohol handrub 20-30 dtk
c. Untuk cuci tangan dengan sabun dan air mengalir basahi tangan, tuang sabun
ke telapak tangan, pastikan sabun tsb dapat membasahi seluruh tangan.
Kemudian lakukan 6 langkah cuci tangan.
d. Waktu yang diperlukan cuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir
40 s/d 60 dtk.
e. Pastikan tangan dikeringkan sampai kering menggunakan handuk/tissue sekali
pakai, jangan melakukan kegiatan yang membuat tangan terkontaminasi.
f. Pastikan handuk tidak dipakai berulang kali.
g. Hindari penggunaan air panas, penggunaan air panas untuk cuci tangan yang
berulang meningkatkan resiko dermatitis.
h. Lebih baik gunakan sabun cair untuk cuci tangan. Jika menggunakan sabun
batang, gunakan sabun batang dalam ukuran kecil untuk menghindari
kontaminasi sabun.
4
g. Cuci tangan untuk pembedahan menggunakan produk alcohol handrub untuk
pembedahan, ikuti petunjuk pabrik. Tuang produk hanya pada tanga yang
kering, jangan mengkombinasikan scrub dan handrub secara bersamaan.
h. Ketika menggunakan alcohol handrub, gunakan secukupnya sampai tangan
dan jari-jari basah.
i. Setelah menggunakan alcohol handrub tunggu sampai tangan dan jari kering
sebelum menggunakan sarung tangan steril
5. Perawatan Kulit
a. Pemilihan produk harus mempertimbangkan resiko dermatitis kontak dan
kerusakan kulit lainnya. Edukasi petugas tentang resiko tsb
b. Sediakan produk alternative untuk petugas yang menderita alergi atau reaksi
yang merugikan dari produk cuci tangan
c. Jika diperluakan untuk meminimalkan reaksi iritasi gunakan hands
lotion/cream
5
6. Penggunaan sarung tangan
a. Pengguanaan sarung tangan tidak menggantikan cuci tangan.
b. Gunakan sarung tangan ketika beresiko kontak dengan darah atau benda yang
terkontaminasi, membaran mukosa, dan kulit yang tidak utuh
c. Lepas segera sarung tangan setelah tindakan perawatan. Jangan gunakan
sarung tangan yang sama untuk merawat lebih dari 1 pasien
d. Ganti atau lepas sarung tangan saat merawat pasien yang sama dari sisi yang
terkontaminasi ke sisi tubuh yang bersih.
e. Hindari re-use sarung tangan. Jika harus re-use lakukan prosedur re-
processing. Pastikan sarung tangan tidak rusak dan sudah didekontaminasi
IV. DOKUMENTASI
1. Audit kemampuan cuci tangan
2. Audit kepatuhan cuci tangan
3. Hasil audit dilaporkan ke direktur dan unit terkait
6
REFERENSI
7
Lampiran 1
8
Lampiran 2
9
Lampiran 3
10