Anda di halaman 1dari 12

PANDUAN

PENCEGAHAN & PENANGANAN


TERTUSUK JARUM DAN TERPAPAR
CAIRAN TUBUH
RS. BAPTIS BATU TAHUN 2017

RS BAPTIS BATU
JL RAYA TLEKUNG NO 1
JUNREJO - BATU
DAFTAR ISI

Halaman Judul ........................................................................................................... i


Daftar Isi .................................................................................................................... ii
Halaman Pengesahan ................................................................................................. iii
I. Definisi .......................................................................................................... 1
II. Ruang Lingkup .............................................................................................. 2
III. Tata Laksana .................................................................................................. 2
3.1.Pencegahan paparan cairan tubuh dan benda tajam ................................ 2
3.2.Penanganan paparan cairan tubuh/benda tajam ....................................... 3
3.3.Tindakan untuk PPI/Dokter/IGD/Poli ..................................................... 3
3.4.Penatalaksanaan paska paparan hepatitis B ............................................. 4
3.5.Penatalaksanaan paska paparan HIV ....................................................... 5
3.6.Penatalaksanaan paska paparan hepatitis C ............................................. 5
3.7.Prophylaxis paska pajanan....................................................................... 5
3.8.Konseling ................................................................................................. 5
IV. Dokumentasi .................................................................................................. 6
Lampiran 1. Formulir laporan paparan benda tajam dan terpapar cairan tubuh........ 7
Lampiran 2. Alur terpapar cairan tubuh/tertusuk benda tajam dengan sumber HIV 8
Lampiran 3. Alur penananganan paparan benda tajam infeksius .............................. 9

ii
LEMBAR PENGESAHAN

PENGESAHAN DOKUMEN RS. BAPTIS BATU

NAMA KETERANGAN TANDA TANGAN TANGGAL

Kurnia Puji Astuti,A.Md.Kep. Pembuat Dokumen

dr. Dolly Irbantoro,MMRS. Authorized Person

dr. Dolly Irbantoro,MMRS. Direktur RS. Baptis Batu

iii
PANDUAN PENCEGAHAN & PENANGANAN TERTUSUK JARUM
DAN TERPAPAR CAIRAN TUBUH

I. DEFINISI
NSI dan paparan cairan tubuh merupakan bagian dari kecelakaan kerja karena
terkait dengan pekerjaan medis dan umumnya menimpa pada pekerja kesehatan. UU
No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja dan UU No. 23 Tahun 1992 tentang
Kesehatan menjelaskan bahwa Rumah Sakit adalah suatu tempat kerja dimana dalam
melaksanakan tugas dan fungsinya mengandung risiko tinggi bagi kesehatan.
Ada beberapa definisi dari needlestick Injury :
1. Terpaparnya cairan tubuh (orang lain/pasien ) pada tubuh pekerja kesehatan, yang
terjadi selama melakukan pekerjaannya, terpaparnya darah atau cairan tubuh yang
lain melalui jarum suntik atau instrument tajam, termasuk lanset, scaple dan lain-
lain (Wikipedia, Needlestick Injury, 2011).
2. Luka tusukan/goresan perkutan (akibat jarum atau trauma benda tajam), atau kontak
pada membran mukosa atau kulit tidak utuh (kulit yang pecah-pecah, terkelupas,
atau menderita dermatitis) terhadap darah/ jaringan/ cairan tubuh (sperma/ sekresi
vagina/ cairan serebrospinal/ cairan synovial/ cairan pleura/ cairan peritoneal/ cairan
pericardial/ cairan ketuban) / kolonisasi bakteri dan virus pada bahan lab.
Needlestick Injury tidak hanya terjadi akibat jarum yang baru saja kontak dengan cairan
tubuh manusia tetapi juga bisa terjadi pada waktu cairan tubuh (darah) yang melekat
pada jarum yang sudah mengering. Tingkat infeksius HIV dan HCV menurun setelah
beberapa jam, sebaliknya HBV cenderung stabil walaupun sudah mengering dan masih
infeksius selama lebih dari 1 minggu.
Berikut ini adalah resiko penularan infeksi berdasarkan paparannya :
1. Resiko Rendah :
 Paparan darah, cairan tubuh dan jaringan pada kulit normal / utuh
 Paparan benda tajam yang tidak pernah kontak dengan darah/ jaringan/ cairan
tubuh pasien.
2. Resiko tinggi :
 Paparan darah, cairan tubuh dan jaringan pada kulit tidak utuh (kulit yang pecah-
pecah, terkelupas, atau menderita dermatitis)
 Paparan benda tajam yang pernah kontak dengan darah/ jaringan/ cairan tubuh
pasien.

1
II. RUANG LINGKUP
Sumber pasien yang beresiko tinggi menularkan penyakit melaui darah :
Pathogen yang Faktor Resiko
ditularkan
HBV  Resiko tinggi dari perilaku sexual (Pasangan sejenis, berganti-
ganti pasangan, pasangan sex menggunakan obat-obatan
melalui injeksi)
 Pasangan sex mengidap HBV
 Riwayat menggunakan obat-obatan injeksi
 Berasal dari daerah endemik HBV
HCV  Resiko tinggi dari perilaku sexual (pasangan sex menggunakan
obat-obatan melalui injeksi,pasangan terinfeksi Hep. C )
 Riwayat menggunakan obat-obatan injeksi
 Pernah transfusi darah dan produknya
HIV  Resiko tinggi dari perilaku sexual (Pasangan sejenis, berganti-
ganti pasangan, pasangan sex menggunakan obat-obatan
melalui injeksi)
 Riwayat menggunakan obat-obatan injeksi
 Pernah transfusi darah dan produknya
 Bayi yang dilahirkan dari ibu pengidap HIV

Kontrol atau pencegahan terhadap resiko needlestick Injury sangat diperlukan. Berikut
ini adalah ruang lingkup pencegahan needlestick Injury dan paparan cairan tubuh

III. TATA LAKSANA


3.1. Pencegahan Paparan Cairan Tubuh dan Benda Tajam
1. APD wajib digunakan bagi pekerja bila ada resiko paparan cairan tubuh.
mis: googles/pelindung mata, masker, gaun, sarung tangan
2. Segera buang benda tajam/jarum ke dalam wadah yang disiapkan, Recapping tidak
dianjurkan
3. Jangan melepas jarum dari spuitnya.
4. Selalu membawa benda tajam dalam tempat yang aman seperti bengkok.
5. Buang semua benda tajam dalam yang telah dipakai kedalam kontainer khusus.

2
6. Jika tangan terluka atau lecet, maka harus ditutup dengan plester kedap air dan
kenakan sarung tangan jika akan menangani darah/cairan tubuh.
7. Tangani semua peralatan yang telah terkontaminasi oleh darah/cairan tubuh dengan
baik sesuai SOP.
8. Cucilah selalu tangan anda setiap selesai kontak dengan darah/cairan tubuh.
9. Segera buang safety box jika sudah terisi ¾ bagian
10. Insinerasi wadah pembuang benda tajam
11. Segera bersihkan bila ada tumpahan darah/cairan tubuh sesuai prosedur yang
berlaku

3.2. Penanganan Paparan Cairan Tubuh/Benda Tajam


1. Pertolongan pertama :
a. Cuci permukaan/bagian yang terkena dengan air dan sabun kemudian beri cairan
antiseptik (seperti povidone iodine) jika luka perkutaneus. Apabila mengenai
mata atau selaput lendir, guyur dengan Nacl 0.9% atau aqua steril.
b. Jika kecelakaan terjadi pada waktu melakukan operasi (tertusuk/tergores),maka
benda tajam tersebut harus disingkirkan dari daerah steril secepatnya, staff yang
mengalami kecelakaan tersebut harus secepatnya mendapat pertolongan.
2. Beritahu atasan langsung dan perawat pengendalian infeksi secepatnya diluar jam
kerja ditangani supervisor
3. Lengkapi formulir Laporan Kejadian Rumah Sakit ( lihat lampiran )

3.3.Tindakan untuk perawat pengendali infeksi/dokter poliklinik/ UGD/dokter yang


ditunjuk :
1. Kaji luka (besar dan kedalaman luka,jenis dan jumlah cairan,bahan dan beratnya
paparan tersebut )
2. Catat apakah jarum atau benda tajam tersebut terlihat terkontaminasi darah atau
cairan tubuh.
3. Tentukan apakah darah yang terkena pada petugas berasal dari pasien yang
terinfeksi (status Hepatitis B, Hepatitis C dan HIV) Jika Belum ada data tersebut,
maka harus segera dilakukan pemeriksaan atau nilai tingkat resiko dari sumber.
4. Lakukan tes (status Hepatitis B, Hepatitis C dan HIV) untuk petugas yang
mengalami kecelakaan bila paparan/NSI resiko tinggi pada saat kejadian, 6 bulan
dan 1 tahun kemudian.

3
3.4.Penatalaksanaan Paska Paparan Hepatitis B
PENGOBATAN/TINDAKAN
Sumber(pasien)
PEGAWAI Sumber (pasien) Sumber (pasien)
tidak ditest/ tidak
HBSAg Positif HBSAg Negatif
diketahui
Belum divaksin HBIG 1x dan segera diberi Segera berikan Segera berikan serial
serial vaksin HB serial vaksin HB
vaksin HB
Pernah divaksin Tidak ada pengobatan Tak ada Tidak ada
dan diketahui pengobatan pengobatan
titernya cukup
Pernah divaksin HBIG 1x dan segera Tidak ada Jika sumber (pasien)
tetapi tidak diberikan vaksinasi ulang (*) pengobatan merupakan orang
lengkap 3 series yang mempunyai
dan diketahui risiko tinggi, maka
titernya tidak pengobatan seperti
cukup (*)
Pernah divaksin HBIG 2 X (**) Tidak ada Sumber merupakan
lengkap 3 series, pengobatan orang yang risiko
tetapi titernya tinggi, maka
tidak cukup pengobatan seperti
(**)
Pernah divaksin Tes anti HBs bagi staf yang Tidak ada Tes anti HBs bagi
tetapi respon terpapar: pengobatan staf yang terpapar:
antibody belum Bila titer cukup, tak perlu Bila titer cukup, tak
diketahui pengobatan perlu pengobatan
Bila titer Tidak cukup berikan Bila titer tidak cukup
HBIG 1 X dan vaksin booster berikan vaksin
booster dan cek
kembali titernya
dalam waktu1-2
bulan
a. HBIG ( Hepatitis B Immunoglobulin) dosis dewasa 400 unit
b. Titer (antibody) yang sudah cukup berada pada level 10mlU/mml, sama dengan 10
sample ratio unit (SRU) dengan pemeriksaan ratio-immuno-assay (RIA) atau positif
dengan enzyme-immuno assay (EIA). Department of Human services-Victoria, 1996.

4
3.5.Penatalaksanaan Paska Paparan HIV
SUMBER (PASIEN)
PEGAWAI Tdk Ditest/
Positif HIV Negatif HIV
Tidak diketahui
HIV negatif 1. Setelah kejadian diketahui dari Tidak ada Jika pasien berisiko
pasien HIVpositif, pegawai pengobatan tinggi untuk HIV, maka
harus segera dikonsulkan harus dikonsulkan ke
kepada dokter spesialis dokter spesialis
penyakit dalam (Internis). penyakit dalam
2. Jika diperlukan dirujuk ke RS (Internis) .
yang menangani pasien HIV
3. Pengobatan pegawai
dimonitoring oleh tim P2K3

3.6.Penatalaksanaan Paska Paparan Hepatitis C


SUMBER (PASIEN)
PEGAWAI Anti HCV Tidak ditest/Tdk
Anti HCV Positif
Negatif diketahui
Anti HCV 1. Periksa anti HCV dan LFT Tidak perlu Jika pasien berisiko
Negatif (Liver Fuction Test) pengobatan tinggi untuk Hepatitis C,
2. Pemeriksaan lanjutan untuk maka dikonsultasikan
anti HCV dan LFT 3 dan 6 kepada dokter spesialis
bulan kemudian. Penyakit Dalam

Prophylaxis Paska Pajanan


1. Pemberian prophylaksis paska pajanan untuk HIV sebaiknya diberikan 1 sampai 2 jam
dari terjadinya paparan
2. Untuk pemberian HBIG sebaiknya diberikan sebelum 2x 24 jam dan efektitas bisa
diketahui setelah 7 hari

3.7.Konseling
Pathogen yang Rekomendasi konseling
ditularkan
1. Hep B dapat ditularkan melalui aktifitas sexual
2. Diskusikan sex yang aman dengan pasangan
HBV 3. Jangan melakukan donor darah, semen, organ atau tissue selama 6
bulan
4. Jangan menggunakan secara bersama-sama alalt cukur, sikat gigi,
ataupun jarum suntik
1. Penularan melalui sexual rendah (0,1%), tetapi sex yang aman harus
HCV didiskusikan dengan pasangan
2. Penularan dari ibu ke bayi jarang

5
3. Tidak ada prophylaksis untuk HCV
4. Jangan melakukan donor darah, semen, organ atau tissue selama 6
bulan
5. Jangan menggunakan secara bersama-sama alalt cukur, sikat gigi,
ataupun jarum suntik
1. Diskusikan sex yang aman dengan pasangan
2. Hindari kehamilan selama 6 bulan setelah terpapar
3. Jika sedang menyusui bayi harus dihentikan
HIV 4. Jangan melakukan donor darah, semen, organ atau tissue selama 6
bulan
5. Jangan menggunakan secara bersama-sama alat cukur, sikat gigi,
ataupun jarum suntik

IV. DOKUMENTASI
1. Setelah terpapar lapor ke IPCN/Supervisor, kemudian mengisi form paparan
2. Setiap bulan akan dilakukan pencatatan & pelaporan kejadian NSI & Terpapar
cairan tubuh

6
Lampiran 1
FORMULIR LAPORAN PAPARAN BENDA TAJAM
DAN TERPAPAR CAIRAN TUBUH

BAGIAN A (Diisi oleh petugas/Pegawai yang terpapar)

Tanggal laporan :……………….Jam :…………… Tgl Paparan :………… Tmpt kejadian:…..……


Dari unit kerja : Jam :
Bagian tubuh yang terpajan (sebut dengan jelas)
IDENTITAS TERPAJAN …………………………………….
Nama/NIP :
Memakai alat pelindung : Ya Tidak Jelaskan urutan kejadian :
Alat pelindung yang dipakai : ………………………………………………..…..
Sarung tangan Baju pelindung/Apron …………………………………………………….
Masker Kaca mata/goggle/pelindung wajah …………………………………………………….
Lain-lain……………………………………….
Imunisasi Hepatitis B :
Ya (Lengkap) Ya (Tidak lengkap) Terpajan
Tidak
Pertolongan pertama :
Dilakukan Tidak dilakukan (…………………………….)
BAGIAN B (Diisi oleh IPCN/Supervisor)
Jenis paparan :
Tanggal periksa :……………… Jam :………… Jarum suntik Pisau bedah
Diperiksa oleh:…………………………...................
Kondisi luka (besarnya luka/dalamnya luka) Gigitan Lain-lain sebutkan.
…………………………………………………… ………………………….
…………………………………………………… Hasil Pemeriksaan Laboratorium ;
Materi dan jumlah paparan : HBSAg :……….. Anti HIV :…………..
Darah,……………….cc
Serum/plasma,……………..cc Anti HCV :……….
Lain-lain,sebutkan……………………………..
Resiko paparan : Resiko paparan rendah Resiko paparan tinggi
SUMBER (PASIEN)
Nama pasien :…………………… No MR :………………………. Ruang rawat :……………………
Status infeksius : Hepatitis B Hepatitis C HIV
Tidak diketahui (+)……………….. Tidak diketahui( - )…………
PENATALAKSANAAN

………………………………………………………………………………………………………………
HIV :………………………………………… Rujuk ke RSUD………………………….
FOLLOW UP
6 Bulan : HBSAg Hep. C HIV 1 Tahun : HBSAg Hep. C HIV

SARAN

IPCN

( ……………………….)

7
Lampiran 2
ALUR TERPAPAR CAIRAN TUBUH/TERTUSUK BENDA TAJAM
DENGAN SUMBER HIV

PETUGAS

Segera setelah terkena atau < 3 mgg Terkena > 3mgg :


cek Gp 120, 41,P 18/P24, P 31/36 Serologi HIV 3 metode

Hasil test Negatif Hasil test positif

Negatif
Positif
Follow up I : 2-3 bulan Hubungi Tim Medik
RSSA untuk
Negatif pengelolaan lebih
Follow up II: 2-3 bulan Positif lanjut

Negatif
Follow up s/d 1 tahun Positif

8
Lampiran 3

ALUR PENANGANAN PAPARAN BENDA TAJAM INFEKSIUS


(UNTUK IPCN/SUPERVISOR)

Laporan incident tertusuk benda 1. Resiko tinggi


tajam infeksius Paparan darah, cairan
tubuh dan jaringan pada
kulit tidak utuh (kulit
Pengisian form paparan oleh petugas
yang pecah-pecah,
yang tertusuk benda tajam infeksius
terkelupas, atau
menderita dermatitis)
Tentukan resiko paparaan Paparan benda tajam
yang pernah kontak
dengan darah/ jaringan/
cairan tubuh pasien.
Resiko paparan rendah Resiko paparan tinggi
2. Tidak ada resiko
Selesai Tentukan status Paparan darah, cairan
pasien tubuh dan jaringan pada
kulit normal / utuh
Paparan benda tajam
yang tidak pernah
HbSAg/HCV/HIV Positif HbSAg/HCV/HIV Negatif kontak dengan darah/
jaringan/ cairan tubuh
pasien.
Cek darah petugas Selesai
HbSAg/HCV/HIV

HbSAg + HCV + HIV + HbSAg - HCV - HIV -

Rujuk ke RSSA Imunisasi HBV Konseling petugas


Konseling 0-1-6
petugas

Cek anti Rujuk


Cek anti HbSAg
6 bln & 1 tahun HCV, LFT 6 ke RSSA
kemudian bln& 1 thn
kemudian

Anda mungkin juga menyukai