Anda di halaman 1dari 12

Makalah Seminar Kerja Praktek

PERANCANGAN APLIKASI PLC OMRON SYSMAC CPM1A


PADA TRAFFIC LIGHT DI LABORATORIUM TEKNIK KONTROL
OTOMATIK TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS DIPONEGORO
Susdarminasari Taini (L2F009034)
Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang
Jln. Prof. Soedharto, Tembalang, Semarang, Jawa Tengah, Indonesia
e-mail: darminasari.sus@gmail.com

Abstrak semakin mudah presisi, efektif dan efisien,


dan produksi akan semakin berlipat-lipat.
Laboratorium Teknik Kontrol Dengan adanya sistem pengendalian
Otomatik merupakan salah satu wadah bagi traffic light secara otomatis dengan
mahasiswa untuk mengembangkan
menggunakan PLC Omron Sysmac
kemampuan praktis yang menyediakan
fasilitas dalam melakukan penelitian. CPM1A, diharapkan akan menghasilkan
Ketersediaan perangkat-perangkat penunjang pengaturan lampu lalu lintas yang baik
dalam hal sistem kendali otomatis yang menggunakan peralatan yang handal,
memungkinkan mahasiswa melakukan suatu cepat, efisien, dan dapat bekerja dalam
riset. Salah satu riset yang telah dilakukan waktu yang lama serta mudah dalam
adalah perancangan modul sistem traffic light melakukan modifikasi jika terjadi
menggunakan perangkat PLC (Program Logic perubahan deskripsi kerja pada lampu lalu
Control) sebagai sistem control otomatisnya. lintas tersebut. Selain itu mengurangi
Penggunaan PLC dipakai untuk pengeluaran biaya untuk pembiayaan
mempermudah dalam pemprogramannya yaitu
SDM. Serta mengurangi permasalahan
dengan menggunakan fungsi Ladder Diagram.
Pada makalah ini akan dibahas yang disebabkan kesalahan dari faktor
mengenai dasar teori PLC, pengenalan PLC manusia (Human Error).
OMRON SYSMAC CPM1A dan ladder
diagram sebagai sarana pemrogramannya 1.2 Maksud dan Tujuan
serta contoh aplikasinya tentang aplikasi PLC Tujuan dari Kerja Praktek ini adalah
pada modul sistem traffic light. Sesuai untuk memperkenalkan PLC sebagai salah
kebutuhan akan modul guna sistem satu pendukung otomatisasi industri dasar
pembelajaran praktikum, maka laporan kerja
pemrograman PLC dan aplikasi PLC
praktek ini disesuaikan dengan kebutuhan
tersebut diatas sebagai bahan pembelajaran
khususnya seri Omron Sysmac CPM1A
pengontrolan sistem silo menggunakan PLC untuk otomatisasi sistem traffic light
khususnya PLC OMRON SYSMAC CPM1A secara otomatis.
Kata kunci: traffic light, ladder diagram,
PLC 1.3 Pembatasan Masalah
Materi kerja praktek ini dibatasi
I. PENDAHULUAN pada pengolahan PLC OMRON
1.1 Latar Belakang SYSMAC CPM1A dari sisi perangkat
kerasnya dan pemrograman dasar bahan
Perkembangan teknologi yang ladder untuk mendukung kerja PLC dalam
begitu pesat sangat berpengaruh pada aplikasinya untuk traffic light. Fungsi-
kemajuan di bidang industri otomatisasi. fungsi tambahan di luar fungsi dasar pada
Saat ini banyak industri-industri yang pemrograman dan aplikasi-aplikasi PLC
beralih pada mesin-mesin otomatis selain aplikasi dasar tidak diulas pada
daripada menggunakan cara-cara laporan kerja praktek ini.
konvensional. Dengan adanya alat-alat
otomatis tersebut pekerjaan industri akan

Susdarminasari Taini-L2F009034
Halaman 1
II. DASAR TEORI terminal yang terdiri dari 24 terminal
2.1 PLC (Programmable Logic input dan 16 terminal output. Power
Control) supply yang dipakai berupa tegangan
Berdasarkan pada standar yang DC sehingga diperlukan sebuah trafo
dikeluarkan oleh National Electrical dalam penggunaannya.
Manufacture Association (NEMA) ICS3-
1978 Part ICS3-304, PLC didefinisikan
sebagai berikut : “PLC adalah suatu
peralatan elektronik yang bekerja secara
digital, memiliki memori yang dapat
diprogram menyimpan perintah-perintah
untuk melakukan fungsi-fungsi khusus
seperti logic, sequening, timing, counting,
dan aritmatika untuk mengontrol berbagai
jenis mesin atau proses melalui analog
atau digital input/output modules”.
Gambar 2.3 Terminal I/O

2.2.2 Konfigurasi Internal Input


Output
Berikut ini adalah rangkaian
internal pada PLC Omron CPM1A:
Gambar 2.1 Fungsi PLC 1. Internal Input
PLC Omron CPM1A merupakan
jenis PLC yang kontaktor kontaktor input
2.2 PLC OMRON SYSMAC internalnya digerakkan oleh transistor.
CPM1A
PLC OMRON SYSMAC CPM1A
adalah salah satu produk PLC dari Omron
yang terbaru. CPM1A merupakan PLC
tipe paket yang tersedia dengan 10, 20, 30,
40 buah I/O (input/output). Sistem input
outputnya berupa bit. Atau lebih dikenal
dengan PLC tipe relay karena hanya Gambar 2.4 Rangkaian Internal input
membaca masukan dan menghasilkan
keluaran dengan logika 1 atau 0. 2. Internal Output
PLC Omron CPM1A-40CDT
merupakan jenis PLC CPM1A yang
kontaktor kontaktor output internalnya
digerakkan oleh transistor.

Gambar 2.2 PLC Omron Sysmac CPM1A


40I/O

2.2.1 Karakteristik CPM1A


PLC Omron CPM1A
merupakan salah satu seri dari PLC Gambar 2.5 Rangkaian Sinking Internal output
Omron CPM1A. PLC ini memiliki 40

Susdarminasari Taini-L2F009034
Halaman 2
 Push Button Stop berfungsi untuk
menghentikan seluruh operasi jika
terdapat masalah.
 Lampu O1 berfungsi sebagai indikator
kondisi utara go, dengan warna
indikator hijau pada plant
 Lampu O2 berfungsi sebagai indikator
kondisi utara standby, dengan warna
indikator kuning pada plant.
Gambar 2.6 Rangkaian Sourcing Internal  Lampu O3 berfungsi sebagai indikator
output kondisi utara stop, dengan warna
indikator merah pada plant.
 Lampu O4 berfungsi sebagai indikator
III. PERANCANGAN SISTEM
kondisi Pejalan Kaki utara go, dengan
3.1 Perancangan Perangkat Keras
warna indikator hijau pada plant.
3.1.1 Sketsa Sistem Otomatisasi
Traffic Light  Lampu O5 berfungsi sebagai indikator
kondisi Pejalan Kaki utara stop,
Sketsa sistem traffic light dapat dengan warna indikator merah pada
dilihat secara lengkap pada lampiran 1. plant.
 Lampu O6 berfungsi sebagai indikator
kondisi barat go, dengan warna
3.1.2 Diagram Blok Rangkaian indikator hijau pada plant
Input/Output PLC  Lampu O7 berfungsi sebagai indikator
kondisi barat standby, dengan warna
indikator kuning pada plant.
 Lampu O8 berfungsi sebagai indikator
kondisi barat stop, dengan warna
indikator merah pada plant.
 Lampu O9 berfungsi sebagai indikator
kondisi Pejalan Kaki selatan go,
dengan warna indikator hijau pada
plant.
 Lampu O10 berfungsi sebagai
indikator kondisi Pejalan Kaki selatan
stop, dengan warna indikator merah
pada plant.
 Lampu O11 berfungsi sebagai
indikator kondisi selatan stop, dengan
warna indikator merah pada plant.
Gambar 3.1 Diagram Blok Rangkaian Input  Lampu O12 berfungsi sebagai
Output PLC indikator kondisi selatan standby,
dengan warna indikator kuning pada
3.1.3 Penjelasan Tiap Blok plant
Berikut penjelasan tiap blok  Lampu O13 berfungsi sebagai
berdasarkan gambar 3.2 : indikator kondisi selatan go, dengan
 Push Button Start berfungsi sebagai warna indikator hijau pada plant
tombol utama untuk menghidupkan  Lampu O14 berfungsi sebagai
sistem. indikator kondisi timur stop, dengan
warna indikator merah pada plant.

Susdarminasari Taini-L2F009034
Halaman 3
 Lampu O15 berfungsi sebagai  S4 : Kondisi dimana arah barat-timur
indikator kondisi timur standby, stop, pejalan kaki arah utara-selatan go,
dengan warna indicator kuning pada dan arah utara-selatan standby
plant.
 Lampu O16 berfungsi sebagai 3.2.1.2 State Diagram
indikator kondisi timur go, dengan Setelah didapatkan kemungkinan
warna indikator hijau pada plant kondisi (state), yang diperlukan untuk
memudahkan dalam pembuatan program
adalah perancangan state diagram. Dengan
3.2 Perancangan Perangkat Lunak demikian, dapat dibuat state diagram
3.2.1 Desain Pemrograman dengan sebagai berikut.
PLC
Untuk desain Ladder diagram
traffic light menggunakan pemrograman
software CX-Programmer 9.0. dapat
dilihat pada lampiran 2.

3.2.1.1 Kemungkinan Kondisi (State)


Untuk cara kerja dari traffic light
dapat menggunakan pendekatan kondisi
(state) atau juga sering disebut metode
Finitie State Machine (FSM). Hal ini Gambar 3.1 State Diagram Program
dimaksudkan agar lebih mudah dalam
mendesain ladder diagram pada PLC State S0
Kemungkinan kondisi (state) yang ada State S0 merepresentasikan kondisi
untuk aplikasi traffic light adalah sebagai ketika sistem mati, dimana lampu traffic
berikut. light sebagai indicator belum ON. State ini
Tabel 3.1 Kemungkinan State jg merupakan kondisi dimana ketika
sistem sedang ON, dan kemudian tiba-tiba
terjadi kondisi emergency pada traffic
light, maka dapat digunakan PB Stop
untuk membuat sistem menjadi OFF.

Catatan : hidup bernilai 1 (satu), mati State S1


bernilai 0 (nol) Dari state S0 akan berpindah ke
state S1 bila ditekan PB Start. State S1
Keterangan : merupakan kondisi dimana arah utara-
 S0 : Kondisi mati selatan stop dan pejalan kaki arah utara-
 S1 : Kondisi dimana arah utara- selatan stop ON selama 300 ms sedangkan
selatan stop, pejalan kaki arah utara- arah barat-timur go ON selama 200 ms.
selatan stop, dan arah barat-timur go Adapun untuk lampu indikator yang ON
 S2 : Kondisi dimana arah utara- yaitu O3, O5, O6, O10, O11, dan O16.
selatan stop, pejalan kaki arah utara-
selatan stop, dan arah barat-timur State S2
standby Dari state S1 akan berpindah ke
 S3 : Kondisi dimana arah barat-timur state S2 ketika TIM 0001 (timer arah
stop, pejalan kaki arah utara-selatan go, barat-timur go) selesai menghitung selama
dan arah utara-selatan go 200 ms yang kemudian beralih ke TIM
0002 ( timer arah barat-timur standby)
selama 100 ms. Sedangkan TIM 0000

Susdarminasari Taini-L2F009034
Halaman 4
(timer arah utara-selatan stop dan timer IV. PENGUJIAN
pejalan kaki utara-selatan stop) tetap
menghitung selama 300 ms. Adapun 4.1 State 1
untuk lampu indikator yang ON yaitu O3,
O5, O7, O10, O15.
State S2 ini merupakan kondisi
dimana arah utara-selatan stop dan pejalan
kaki arah utara-selatan stop selama 300
ms. Sedangkan arah barat-timur standby
selama 100 ms.

State S3
Dari state S2 akan berpindah ke
state S3 ketika TIM 0000 (timer arah
utara-selatan stop dan timer pejalan kaki
utara-selatan stop) selesai menghitung
selama 300 ms yang kemudian beralih ke Gambar 3.2 Pengujian plant traffic light pada
TIM 0003 (timer arah barat-timur stop) state 1
yang menghitung selama 300 ms. State S1 merupakan kondisi dimana
Sedangkan TIM 0002 (timer arah barat- arah utara-selatan stop dan pejalan kaki
timur standby) juga selesai menghitung arah utara-selatan stop ON selama 300 ms
selama 200 ms yang kemudian beralih ke sedangkan arah barat-timur go ON selama
TIM 0004 (timer arah utara-selatan go) 200 ms.
yang menghitung selama 200 ms. Adapun
untuk lampu indikator yang ON yaitu O1, 4.2 State 2
O4, O8, O9, O13, O14.
State S3 ini merupakan kondisi
dimana arah barat-timur stop dan arah
pejalan kaki utara-selatan go selama 300
ms. Sedangkan arah utara-selatan go
selama 200 ms.

State S4
Dari state S3 akan berpindah ke
state S4 ketika TIM 0004 (timer arah
utara-selatan go) selesai menghitung
selama 200 ms yang kemudian beralih ke
TIM 0005 ( timer arah utara-selatan
Gambar 3.3 Pengujian plant traffic light pada
standby) selama 100 ms. Sedangkan TIM
state 2
0003 (timer arah barat-timur stop) tetap
menghitung selama 300 ms. Adapun State S2 ini merupakan kondisi
untuk lampu indikator yang ON yaitu O2, dimana arah utara-selatan stop dan pejalan
O4, O8, O9, O12, O14. kaki arah utara-selatan stop selama 300
State S4 ini merupakan kondisi ms. Sedangkan arah barat-timur standby
dimana arah barat-timur stop dan pejalan selama 100 ms.
kaki arah utara-selatan stop selama 300
ms. Sedangkan arah utara-selatan standby
selama 100 ms.

Susdarminasari Taini-L2F009034
Halaman 5
V PENUTUP [8] Setiawan, Iwan, “Programmable Logic
5.1 Kesimpulan Control (PLC) dan Teknik
1. Pada perancangan aplikasi PLC Perancangan Sistem Kontrol”,
Yogyakarta : ANDI, 2006.
OMRON SYSMAC CPM1A pada [9] Swamardika Alit, “Simulasi Kontrol
sistem traffic light bertujuan untuk Lampu Lalu Lintas Sistem
memudahkan proses dan untuk Detektor Dengan Menggunakan
mengurangi kesalahan akibat human Sistem PLC Untuk Persimpangan
Jalan Waribang-WR. Supratman
error. Denpasar”, Teknologi Elektro
2. Apabila dibandingkan dengan Vol.4 No.2 Juli - Desember 2005.
Mikrokontroller, maka PLC memiliki [10] -------, “Buku Pedoman Teknik Elektro
tingkat kesulitan pemrograman yang 2009”, Semarang : Jurusan Teknik
Elektro Universitas Diponegoro, 2009.
lebih kecil karena pada PLC cukup [11] -------, Laboratorium TKO,
dengan membuat Ladder Diagram http://www.elektro.undip.ac.id
yang cenderung mudah dipahami dan [12] -------, Lokasi Teknik Elektro
UNDIP, Semarang,
dianalisa tanpa harus membuat
http://www.maps.google.com
coding yang kompleks.

5.2 Saran BIOGRAFI


Diagram ladder program dalam
Susdarminasari Taini –
makalah ini hanya sedikit mencerminkan L2F009034, dilahirkan di
keseluruhan proses traffic light karena Pasarwajo, 22 Maret 1991.
beragamnya algoritma dalam mengontrol Jenjang edukasi ditempuh
sistem traffic light sesuai kebutuhan, maka dari SD Negeri 4 Pasarwajo,
perlu perhatian dalam menggunakannya. SMP Negeri 1 Pasarwajo,
SMA Negeri 1 Pasarwajo
DAFTAR PUSTAKA
dan sekarang sedang menempuh studi S1
di Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik
[1] CX-Programmer User Manual Version 3.1 Universitas Diponegoro dengan peminatan
[2] CX-Programmer Introduction Guide R132- konsentrasi kontrol.
E1-04.pdf
[3] CX-One Introduction Guide R145-E1-
03.pdf
Semarang, Juli 2012
[4] Muttaqin, Ilham, “Perancangan Aplikasi Mengetahui dan mengesahkan,
PLC Omron Sysmac CP1L Dosen Pembimbing
pada Sistem Otomasi Ice
Compactor untuk Pemadatan Ice
Flag”, Semarang : Jurusan
Teknik Elektro Universitas
Diponegoro, 2012 Sumardi, ST. MT
[5] OMRON. 2005.CPM1A Operation NIP. 197005212000121001
Manual.pdf
[6] OMRON. 1997.CPM1A Series
Brochure.pdf
[7] B3729-PLC TRAINER SYSTEM
INSTRUCTIONS MANUAL.pdf

Susdarminasari Taini-L2F009034
Halaman 6
Lampiran 1
Sketsa Sistem Otomatisasi Traffic Light

Gambar 1 Sketsa Sistem Otomatisasi Traffic Light

Modul ini mensimulasikan sistem traffic light secara lengkap dimana terdapat
empat persimpangan yang masing-masing persimpangan memiliki traffic light serta 2
pasang traffic light untuk pejalan kaki.
Berikut keterangan gambar dari sketsa sistem traffic light diatas :
O1 : Lampu arah utara go
O2 : Lampu arah utara standby
O3 : Lampu arah utara stop
O4 : Lampu pejalan kaki arah utara go
O5 : Lampu pejalan kaki arah utara stop
O6 : Lampu arah barat go

Susdarminasari Taini-L2F009034
Halaman 7
O7 : Lampu arah barat standby
O8 : Lampu arah barat stop
O9 : Lampu pejalan kaki arah selatan go
O10 : Lampu pejalan kaki arah selatan stop
O11 : Lampu arah selatan stop
O12 : Lampu arah selatan standby
O13 : Lampu arah selatan go
O14 : Lampu arah timur stop
O15 : Lampu arah timur standby
O16 : Lampu arah timur go

Susdarminasari Taini-L2F009034
Halaman 8
Lampiran 2
Ladder Diagram Keseluruhan Sistem Traffic Light

Susdarminasari Taini-L2F009034
Halaman 9
Susdarminasari Taini-L2F009034
Halaman 10
Gambar 2 Ladder Diagram Aplikasi Traffic Light secara keseluruhan

Alamat masukan dan keluaran pada ladder diagram yang digunakan dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel 1 Alamat masukan dan keluaran sistem traffic light
Masukan Alamat
PB Start 00.06
PB Stop 00.07
Keluaran Alamat
Lampu O1 010.00

Susdarminasari Taini-L2F009034
Halaman 11
Lampu O2 010.01
Lampu O3 010.02
Lampu O4 010.03
Lampu O5 010.04
Lampu O6 010.05
Lampu O7 010.06
Lampu O8 010.07
Lampu O9 011.00
Lampu O10 011.01
Lampu O11 011.02
Lampu O12 011.03
Lampu O13 011.04
Lampu O14 011.05
Lampu 15 011.06
Lampu 16 011.07

Susdarminasari Taini-L2F009034
Halaman 12

Anda mungkin juga menyukai