Anda di halaman 1dari 48

Sekapur Sirih

P
uji syukur kehadirat Allah SWT atas segala
limpahan karunia dan rahmadNya kepada
kita semua, sehingga FEB UGM sukses
menyelenggarakan serangkaian kegiatan Dies Natalis
yang ke-63. Pada usia ini, berbagai harapan baik
terus digaungkan agar bisa memberi kemanfaatan
untuk civitas academica dan masyarakat Indonesia.

Edisi spesial ini menghadirkan berbagai kegiatan dalam


rangka Dies Natalis ke-63 yang disajikan dalam beberapa
artikel liputan khusus. Kemeriahan dan kegembiraan
terangkum dalam beberapa kegiatan diantaranya
munas Kafegama, ziarah, anjangsana, temu alumni,
baksos, family fun day, kuliah umum serta orasi ilmiah
yang melibatkan seluruh civitas academica FEB UGM.

Artikel dosen kali ini ditulis oleh Dr. Sahid Susilo


Nugroho tentang Dinamika Perdagangan Daring di
Indonesia. Serta tidak kalah menarik yaitu profil alumni
yang menampilkan sosok muda yang sukses, Friederica
Widyasari Dewi (Kafegama 94) yang saat ini dipercaya
menjadi Sekretaris Umum Kafegama. Selamat membaca
dan terus bersinergi meningkatkan kualitas Pendidikan
Tinggi di Indonesia.

Eko Suwardi, Ph.D.


Dekan
DAFTAR S1
ISI

01
MAKSI PPAk
29

09
MM MD

15 19
MEP

P2EB
13

25
Puncak Acara Dies Natalis FEB UGM:
Rapat Senat Terbuka dan Orasi Ilmiah 2018

1
P
ada Dies Natalis Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) yang ke-63
(19/9) dilaksanakan Rapat Senat Terbuka dan Orasi Ilmiah sebagai salah satu rangkaian acara.
Rapat Senat Terbuka kali ini dilaksanakan untuk pertama kalinya di gedung baru FEB UGM, yakni
Auditorium Gedung Pusat Pembelajaran di lantai 8. Pada kegiatan tahun ini, “Sinergi Meningkatkan
Kualitas Pendidikan Tinggi” diangkat menjadi tema. Rapat dipimpin oleh Prof. Marwan Asri, Ph.D. sebagai
Ketua Senat yang didampingi oleh jajaran Guru Besar FEB UGM yang berjumlah 26.

Tabuhan gamelan dimainkan sembari mengiringi peserta yang memasuki ruang rapat yang telah
lengkap mengenakan pakaian adat dari berbagai daerah di Indonesia. Seperti namanya, rapat terbuka
ini tidak hanya dihadiri oleh anggota senat saja melainkan juga dosen, tenaga pendidik, dan perwakilan
mahasiswa FEB UGM. Rapat senat secara resmi dibuka dengan satu ketukan palu oleh Ketua Senat
yang dilanjutkan dengan sambutan. Agenda dilanjutkan dengan pidato laporan tahunan Dekan FEB
UGM oleh Eko Suwardi, M.Sc., Ph.D. Pada pidato laporan tahunan yang disampaikan selama 60 menit
ini, dipaparkan perkembangan FEB UGM dalam berbagai bidang, mulai dari akademik, keuangan,
infrastruktur, penelitian dan pengembangan (litbang), dan sumber daya manusia.

“Dalam satu tahun terakhir ini, kita dapat melihat berbagai perkembangan infrastruktur di lingkungan FEB
UGM. Pembangunan Gedung Pusat Pembelajaran FEB UGM yang digunakan untuk Rapat Senat Terbuka
ini adalah satu contohnya,” kutipan paparan pidato laporan beliau. Selain itu, beliau juga menyampaikan
mengenai bagaimana upaya untuk mewujudkan tagline Locally Rooted, Globally Respected UGM
dengan melakukan kegiatan pengabdian pada masyarakat yang berkaitan dengan ekonomi dan bisnis
yang berupa pelatihan, pendampingan, konsultasi, dan tenaga dosen pembimbing lapangan Kuliah Kerja
Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat UGM (KKN PPM UGM). Pidato laporan tahunan ditutup
dengan apresiasinya kepada seluruh jajaran FEB UGM, mulai dari Ketua Senat, dosen, tenaga pendidik,
dan mahasiswa yang berperan sesuai dengan kapasitas masing-masing.

Acara selanjutnya yakni Orasi Ilmiah yang disampaikan oleh Prof. Lincolin Arsyad, Ph.D. dengan tajuk
“Institusi, Biaya Transaksi, dan Pembangunan Ekonomi”. Pada orasi yang disampaikan salah satu guru
besar FEB UGM ini, terdapat empat poin yang menjadi penekanannya. Pertama adalah institusi kini
menjadi bagian penting dalam pembangunan ekonomi yang tadinya kurang diperhatikan sebagai institusi
sebagai determinan pertumbuhan ekonomi. Poin kedua adalah intitusi memiliki peran mengurangi
ketidakpastian yang nantinya akan menurunkan biaya transaksi terutama biaya “tidak resmi” seperti
suap, sogok, gratifikasi, dan sebagainya sehingga perekonomian menjadi lebih efisien. Ketiga, kemajuan
ekonomi negara maju dan Asia Timur tidak lepas dari pembangunan institusi secara komprehensif dan
konsekuen. Terakhir, kualitas institusi di Indonesia masih jauh tertinggal yang hal ini menjadi pekerjaan
rumah bagi pemerintah maupun akademisi untuk segera diperbaiki.

Orasi ilmiah diakhiri dan disambut tepukan yang meriah dari seluruh peserta Rapat Senat Terbuka. Acara
dilanjutkan dengan doa yang dipimpin oleh Prof. Mahfud Sholihin , M.Acc., Ph.D. dan akhirnya ketukan
tiga kali palu Ketua Senat menandai ditutupnya Rapat Senat Terbuka 2018. Diakhiri dengan foto bersama
dari seluruh peserta dan acara ramah tamah

2
AACSB Week 2018:
Pembaharuan
Status
FEB UGM

3
T
erhitung sejak awal Agustus 2018 lalu, Unit Jaminan Mutu Fakultas Ekonomika dan
Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) telah menggelar rangkaian acara AACSB
Week 2018. Acara yang berlangsung pada 13-23 Agustus 2018 tersebut diadakan guna
melakukan persiapan meyambut kedatangan Peer Review Team (PRT) dari Association to
Advance Collegiate School of Business (AACSB) bulan Februari 2019 mendatang. Menurut
Suyanto, SE., MBA, Ak, Ph.D, Sekretaris Akreditasi Internasional sekaligus dosen Akuntansi
FEB UGM, kunjungan tersebut diadakan dalam rangka reakreditasi atau perbaharuan
status AACSB yang telah disandang FEB UGM sejak 2014 lalu. “AACSB Week itu utamanya
adalah mengenalkan AACSB kepada para mahasiswa dan juga menginformasikan adanya
continuous improvement yang dilakukan oleh FEB UGM agar output atau lulusan kita
mampu mencerminkan visi dan misi dari FEB UGM”, jelas Suyanto.
AACSB merupakan sebuah lembaga pemberi akreditasi bagi sekolah bisnis terbaik di
dunia. Suyanto menjelaskan bahwa setidaknya terdapat 15 standar penilaian AACSB yang
terbagi ke dalam empat segmen. Segmen pertama adalah strategic management and
innovation yang tercermin lewat visi, misi, dan inovasi intelektual yang dikembangkan oleh
FEB UGM. Segmen kedua adalah participants - students, faculty, and professional staff yang
tercermin dari keberadaan sumber daya yang ada di FEB UGM, baik itu tenaga pendidik
atau dosen, mahasiswa, keuangan, fasilitas, serta infratruktur yang disediakan. Segmen

ketiga adalah learning and teaching. Hal tersebut dicerminkan melalui


kurikulum dan mata kuliah di FEB UGM. Segmen keempat adalah academic
and professional engagement yang dicerminkan melalui keterlibatan tenaga
profesional yang ada di FEB UGM. Selain memenuhi keempat segmen standar
tersebut, FEB UGM juga harus memiliki tujuan yang jelas dan diwujudkan
melalui learning goals dan learning objectives. Saat ini, FEB UGM merupakan
perguruan tinggi ke-8 di Asia Tenggara yang memperoleh pengakuan
internasional. Sedangkan di Indonesia sendiri, FEB UGM merupakan sekolah
bisnis pertama yang berhasil menyandang status AACSB. Tak heran apabila
FEB UGM berusaha untuk mampu mempertahankan status tersebut.
Acara AACSB Week 2018 tak hanya melibatkan pihak fakultas, tetapi para
mahasiswa pun turut dilibatkan dalam rangkaian acara tersebut. Beberapa
mahasiswa yang menjadi wakil dari tiap-tiap lembaga kemahasiswaan di FEB
UGM dipilih untuk menjadi Ambassador for AACSB Visit 2019. “Mereka kami
mintai pendapat dan masukan terkait proses reakreditasi ini. Selain itu, para
mahasiswa ini juga dapat membantu pihak fakultas untuk mensosialisasikan
proses reakreditasi yang akan dilakukan FEB UGM pada 24-26 Februari
2019 mendatang. Oleh karena itu, semua stakeholder juga harus tahu

perihal ini”, jelas Suyanto. Tak hanya itu, salah satu rangkaian acara AACSB Week 2018 yaitu
mengadakan kompetisi yang dapat diikuti oleh seluruh mahasiswa FEB UGM. Kompetisi
tersebut antara lain fotografi, penulisan esai, serta pembuatan video. Puncak rangkaian
acara AACSB Week dilaksanakan pada 23 Agustus 2018 di Auditorium Djarum Foundation.
Dalam acara tersebut turut diumumkan pula para pemenang dari setiap cabang kompetisi.
Penyerahan hadiah kepada para pemenang diberikan langsung oleh Eko Suwardi, M.Sc.,
Ph.D selaku Dekan FEB UGM.
Saat ini, FEB UGM patut berbangga hati. Akreditas AACSB yang disandangnya
membuktikan bahwa FEB UGM layak disandingkan dengan universitas ternama lainnya
seperti Boston University dan Goethe University Frankfurt. Akan tetapi, hal tersebut tidak
serta merta membuat FEB UGM berhenti untuk meningkatkan kualitasnya. “Intinya adalah
continuous improvement. Kita di level internasional sudah baik. Akan tetapi, dunia selalu
mengalami perubahan. Maka dari itu, FEB UGM terus berupaya untuk meningkatkan
kualitasnya agar tidak tertinggal. Sehingga FEB UGM akan terus melakukan perubahan dan
berpikir apa yang perlu ditingkatkan lagi”, tutup Suyanto.

4
I-Week dan ISU 2018
Pembawa Atmosfer Internasional di FEB UGM

T
erhitung sejak 23 Juli 2018 lalu, Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) mengadakan summer program
bagi mahasiswa dari berbagai universitas di Indonesia maupun
mahasiswa asing dari berbagai negara. Ialah I-Week dan ISU, sebuah bentuk
summer program yang diadakan oleh FEB UGM pada bulan Juli-Agustus
2018 lalu. Layaknya sebuah program pertukaran pelajar, summer program
tersebut dirancang dengan tujuan agar mahasiswa FEB UGM ataupun non-
FEB UGM yang berperan sebagai partisipan mampu lebih luas memahami
ilmu pengetahuan dan pembelajaran yang lebih global.
I-Week dan ISU sendiri merupakan kegiatan tahunan yang diselenggarakan
oleh FEB UGM. Bukan untuk pertama kalinya kedua program tersebut
diselenggarakan. Bagi I-Week, tahun ini merupakan tahun kelima program
tersebut diadakan. Sedangkan bagi ISU, ini merupakan tahun keempatnya.
Penyelenggaraan I-Week ini bekerja sama dengan ASEAN University Network
for Business and Economics (AUN-BE) serta beberapa universitas ternama
di Asia Tenggara seperti Rajamangala University (Thailand), Universiti Sains
Malaysia, serta Royal University of Law and Economics (Vietnam). Tema yang
diusung I-Week tahun ini adalah “ASEAN Business Environment”. Topik yang
diangkat pun tak jauh-jauh dari seputaran isu ekonomi, sosial, dan politik
di wilayah Asia Tenggara. Selama dua minggu lamanya, para peserta diajak
untuk berdiskusi dan menyelesaikan case project, berbagai lecture dan
assignment, kunjungan perusahaan, serta disuguhi hiburan khas Indonesia
pada sesi cultural event. Tak hanya itu, kegiatan I-Week ini turut mengundang
beberapa tokoh kenamaan seperti Eijima Daisuka dari MUFG Bank of Tokyo
dan Prof Diane Martin dari Royal Melbourne Institute of Technology (RMIT).
Tak banyak berbeda dengan I-Week, ISU juga merupakan salah satu
summer program yang diadakan oleh FEB UGM. Tema yang diusung
oleh ISU tahun adalah Trends, Challenge, and Opportunities in Emerging
5
Market yang sedikit banyak membahas perihal supply
chains management, operation, dan sebagainya. Kegiatan
ini merupakan sebuah bentuk kerja sama antara FEB UGM
dengan Wirtschaftsuniversität Wien, Vienna (WU Vienna).
Sebanyak delapan belas mahasiswa WU Vienna dikirim ke
FEB UGM untuk belajar selama tiga minggu lamanya bersama
dengan dua puluh dua mahasiswa FEB UGM. Acara ISU ini
turut mengundang beberapa dosen dari FEB UGM seperti
Rokhima Rostiani, S.E., M.Mgt. dan Rr Tur Nastiti, M.Si., Ph.D.
untuk turut menyampaikan materi.
Baik ISU maupun I-Week merupakan sebuah sarana.
Mengikutinya pun juga sebuah bentuk pilihan. Ika Wulandari
Widyaningrum selaku Ketua Unit Admisi dan Urusan
Internasional FEB UGM menjelaskan bahwa terdapat berbagai

keuntungan yang ditawarkan apabila mengikuti


kedua program tersebut. Tak hanya sebagai
kegiatan pengisi liburan, mengikuti program
tersebut juga dapat menambah jumlah kredit
semester. Program I-Week setara dengan tiga sks,
sedangkan program ISU setara dengan enam sks.
“Itu nanti equal dengan mata kuliah International
Business, Business Planning, dan Entrepreneurship.
Nah, mahasiswa bebas ingin mengubah nilai itu
ke mata kuliah yang mana di antara tiga mata
kuliah itu. Nanti mereka tidak perlu ambil dua dari
tiga mata kuliah tersebut karena kegiatan yang
mereka lakukan juga kurang lebih sama dengan
mengambil mata kuliah tersebut”, jelas Ika.
Tak hanya bagi mahasiswa, program tersebut
juga diharapkan mampu membawa manfaat
bagi FEB UGM sendiri. Salah satunya yaitu
melalui kegiatan ini, FEB UGM berharap dapat
mempererat hubungan dengan mitra-mitranya,
khususnya dengan AUN-BE maupun WU Vienna.
Dengan adanya program tersebut diharapkan
pula bahwa FEB UGM akan mampu mencapai visi
dan misinya. “Tujuan utamanya sesuai dengan
visi dan misi kita. Kan mau jadi leading faculty di
ASEAN, nah, dengan mengundang mereka kan
otomatis jadi tahu kalau FEB UGM punya sesuatu
untuk universitas di wilayah Asia Tenggara
sehingga kalian bisa datang dan menimba ilmu
di sini”, tutup Ika.

6
Family Fun Day 2018: Keluarga
FEB UGM yang Bersukacita

S
iapa bilang sivitas akademika Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) tidak bisa
bersenang-senang dan hanya serius mempelajari perekonomian? Plaza FEB UGM menjadi saksi bisu yang paling
nyata bahwa sivitas akademika FEB UGM telah bermain dan bergembira bersama pada Minggu, 23 September
2018. Kehadiran ratusan pengunjung dari berbagai kalangan, mulai dari dosen beserta keluarga, perwakilan mahasiswa
FEB, karyawan, dan alumni, semakin menyemarakkan salah satu acara dari rangkaian Dies Natalis FEB UGM ke-63, yaitu
“Family Fun Day 2018”.
Tahun ini, Family Fun Day diisi dengan beragam kegiatan selama kurang lebih enam jam. Diawali dengan senam
zumba, sivitas akademika FEB UGM sudah berdatangan dan berolahraga pukul 07.00. Instruktur memperagakan
gerakan-gerakan senam yang kemudian diikuti oleh para pengunjung. Selanjutnya, Eko Suwardi, M.Sc., Ph.D. selaku
Dekan FEB UGM memberi sekapur sirih atau kata sambutan. Selesai menggerakkan badan dan mendengarkan
sambutan dekanat, tubuh memerlukan energi kembali. Oleh karenanya. pengunjung dipersilakan sarapan dengan
menu makanan yang telah disediakan FEB UGM. Beberapa stand langsung terisi antrean panjang mengular berkat
rasa lapar yang menunggu. Sembari menyantap hidangan, satu band musik memperlihatkan kelihaiannya bernyanyi
satu dua lagu. Lagu Can’t Take My Eyes Off You menghiasi plaza yang kala itu sedang ramai. Setelah mengisi energi,
pengunjung terutama dharma wanita diajak menari Poco-poco dan Gemu Famire. Seluruh pengunjung menikmati sesi
menari tersebut dan lagu mars FEB pun datang menyusul yang dibawakan secara spesial oleh mahasiswa FEB UGM.
Tidak mau kalah, dosen dan karyawan turut unjuk gigi dalam bidang tarik suara. Suasana kian menyenangkan saat
pembagian doorprizes diumumkan. Pengunjung yang beruntung bisa mendapatkan hadiah yang bermacam-macam
jenisnya. Sementara pengumuman dilakukan, pengunjung disuguhkan makan siang yang tentunya sangat nikmat!
Tidak hanya kegiatan hiburan, perlombaan untuk segala usia juga diadakan selama Family Fun Day 2018. Ada
lomba mewarnai yang ditujukan kepada anak-anak, lomba keluarga, dan lomba estafet bakiak. Arief Surya Irawan,
S.E., M.Com. Ak., CA. sebagai Ketua Pelaksana Family Fun Day kali ini ikut membawa acara ketika lomba berlangsung.
Semangatnya yang membara menularkan energi positif kepada peserta lomba. Para keluarga lalu diuji kekompakan dan
kerja samanya melalui perlombaan demi memperoleh juara. Pada akhir acara, semua juara dari setiap cabang lomba
diumumkan dan diberi hadiah di atas panggung.
Acara yang berakhir sekitar pukul 13.00 ini berhasil memperat tali persaudaraan dan silaturahmi sivitas akademika
FEB UGM. Karyawan dan dosen yang barangkali tengah penat menjalani aktivitas rutin sehari-hari bisa asyik berkelakar
dan bersantai ria. Obrolan seru pun terjadi di tiap sudut Plaza dan tiap detak jam berjalan, baik sewaktu mengantre
mengambil makan siang maupun menari Gemu Famire. Wajah-wajah yang hadir tampak penuh akan sukacita.
Family Fun Day 2018 yang sangat meriah ini sebenarnya puncak dari rangkaian acara Dies Natalis FEB UGM ke-
63. Sesuai dengan temanya, yaitu “Sinergi Meningkatkan Kualitas Pendidikan Tinggi Indonesia”, umur FEB UGM yang
bertambah satu diharapkan semakin mampu mencetak calon pemimpin bangsa yang berkualitas melalui tempat
pembelajaran dan pengajar yang juga berkualitas. Bertambahnya umur, apalagi dengan akreditasi AACSB yang telah
diraih, bukan berarti membuat FEB UGM segera berpuas diri. Improvisasi harus kerap dilakukan agar dapat memberi
contoh yang baik bagi pendidikan tinggi di Indonesia.

FEB UGM! Sak fakultas, sak keluarga, sak visi!

7
8
D
MAGISTER AKUNTANSI
iperlukan perlakuan khusus untuk mengelola sebuah negara yang
terdiri dari ribuan pulau seperti Indonesia. Sebagai salah satu upaya
agar tercipta pengelolaan negara yang merata, pemerintah Indonesia
memberlakukan sistem otonomi daerah, dimana setiap daerah diberikan
wewenang untuk mengelola daerahnya masing-masing. Pemerintah
Daerah diberi otonomi yang luas agar pemerintah daerah dapat memberi
layanan publik yang efisien, efektif dan hemat serta sesuai dengan
kebutuhan masyarakat di daerahnya. Untuk itu pemerintah daerah diberikan
sumber-sumber pendapatan yang cukup untuk menyelenggarakan fungsi
pemerintah daerah. Hak otonom yang diberikan kepada pemerintah
daerah tetap berdasar pada nilai unitaris dimana tidak adanya pemerintah
lain dalam wilayah Republik Indonesia selain Pemerintah RI. Pemerintah
pusat membentuk pemerintah daerah guna memberikan layanan publik
yang tidak mungkin diberikan secara sentralistik

Kuliah tersebut disampaikan oleh pentingnya sebuah wadah


Prof. Dr. Abdul Halim, M.B.A dalam untuk menyatukan ide dan
rangkaian Seminar Transparansi pemikiran demi terwujudnya
dan Akuntabilitas Pengelolaan Dana Tri Dharma Perguruan Tinggi
Kampung yang diselenggarakan secara efisien dan efektif. Selain
oleh Asosiasi Pengelola Program berbagai seminar, kegiatan yang
Studi S2 Akuntansi Indonesia dilaksanakan selama 4 hari ini
(APSSAI) bekerjasama dengan juga diisi dengan rapat kerja
Universitas Cenderawasih Papua pembaha-san kurikulum pro-
pada 4-7 April 2018 bertempat di gram pasca sarjana Akuntansi
Universitas Cenderawasih Jayapura serta sertifikasi pro-fesi akuntansi
Papua. Kegiatan tersebut dihadiri dan pembahasan mengenai
oleh para civitas akademika Implementasi Permenristekdikti
Universitas cenderawasih, para No. 44 Tahun 2015.

Akuntansi dan
tamu undangan dari berbagai
elemen masyarakat papua,

Pembangunan
juga para anggota APSSAI dari
seluruh Indonesia serta pewakilan
dari berbagai institusi sertifikasi

Bangsa di profesi akuntansi APSSAI yang


beranggotakan 46 program studi

Tengah Arus pasca sarjana di bidang keilmuan


Akuntansi dari berbagai universitas

Globalisasi
di Indonesia. Asosiasi yang didirikan
pada 10 Oktober 2017 di kota
Makassar ini merupakan buah
pemikiran para pengelola program
studi pasca sarjana Akuntansi akan

9
MAGISTER AKUNTANSI

Pelepasan Wisudawan Periode Juli 2018

M
agister akuntansi (MAKSI) Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Universitas Gadjah Mada (UGM)
melaksanakan pelepasan wisudawan periode Juli 2018 pada Kamis, 19 Juli 2018 bertempat di
Selasar Gedung Learning Center (LC) Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB), Universitas Gadjah
Mada (UGM). Kegiatan ini dibuka oleh Ketua Program Studi Magister Akuntansi, FEB UGM Prof. Dr.
Abdul Halim, M.B.A., dan juga dihadiri Wakil Dekan Bidang Keuangan, Aset dan Sumber Daya Manusia,
FEB UGM, Kusdhianto Setiawan, Ph.D., serta para dosen pembimbing thesis, dan para pendamping
wisudawan/wisudawati.
Wisuda periode ini diikuti oleh 69 wisudawan yang terdiri dari 31 orang wisudawan dan 38 orang
wisudawati. Adapun predikat wisudawan dengan IPK tertinggi diraih oleh Giesta Artatia dengan IPK
3.95. Gelar wisudawan dengan durasi belajar paling cepat diraih oleh Muh. Zulkifli dengan masa studi 1
tahun 7 bulan. Sedangkan gelar wisudawan termuda diraih oleh Bobby Himawan dalam usia 24 tahun
5 bulan.
Prof. Dr. Abdul Halim, M.B.A dalam pidato sambutannya menyampaikan ucapan selamat dan sukses
kepada para wisudawan. Dengan dilaksanakannya kegiatan pelepasan wisudawan, maka tugas dan
kewajiban Magister Akuntansi telah selesai dan para wisudawan dikembalikan kepada keluarga dan
instansi dimana para wisudawan mengabdi.
Sambutan juga disampaikan oleh wisudawan dengan masa studi paling cepat yaitu Muh. Zulkifli.
Dalam sambutannya, Muh Zulkifli menyampaikan kesan selama menempuh pendidikan di Magister
Akuntansi. Menurutnya perjuangan paling berat dalam menyelesaikan studi adalah pada masa
pelaksanaan Seminar Riset Mahasiswa (SRM) atau ujian thesis yang harus ditempuh oleh mahasiswa
sebanyak 4 kali dimana pada setiap tahapan SRM harus dilalui dengan ‘berdarah-darah’. Namun Muh.
Zulkifli percaya dengan pepatah ‘lautan yang tenang tidak akan melahirkan pelaut yang tangguh’.
Sehingga dia percaya bahwa para lulusan Magister Akuntansi merupakan para akuntan handal yang
kompeten dan berintegritas. Kepada para wisudawan Muh Zulkifli berpesan untuk tidak berpuas hati
karena telah menyandang gelar Master dari Universitas Gadjah Mada. Karena gelar yang kini disematkan
pada setiap akhir nama para wisudawan merupakan beban moral yang harus dijunjung tinggi oleh para
alumni Universitas Gadjah Mada dengan menunjukan kualitas kerja dan kompetensi yang unggul sesuai
dengan jaminan kualitas yang disandang oleh Universitas Gadjah Mada.
Pada akhir acara para wisudawan melakukan selebrasi kelulusan dengan melemparkan topi wisuda
sebagai symbol telah berakhirnya kewajiban belajar mereka.

10
MAGISTER AKUNTANSI

Outing
Himpunan
Mahasiswa
Magister
Akuntansi
Universitas
Gadjah Mada

D
alam rangka memupuk rasa kekeluargaan dan kebersamaan, Him-
punan Mahasiswa Magister Akuntansi, Fakultas Ekonomika dan Bisnis,
Universitas Gadjah Mada menyelenggarakan outing pada Sabtu, 14
April 2018 bertempat di Kampung Wisata Daleman Asri Girikerto Turi Sleman.
Kegiatan yang diikuti oleh 44 orang mahasiswa Magister Akuntansi dari
berbagai angkatan ini diisi dengan outbound yang mengasah kemampuan
motorik, problem solving, dan teamwork. Diharapkan dengan adanya
kegiatan ini dapat meningkatkan semangat dan konsentrasi mahasiswa
dalam menempuh pendidikan di Magister Akuntansi.

Karya Tulis Mahasiswa Magister Akuntansi FEB UGM


dalam Simposium Nasional Akuntansi

S
imposium Nasional Akuntansi (SNA) merupakan wadah bergengsi bagi para akademisi di bidang akuntansi
untuk mempresentasikan hasil riset dan inovasi para peneliti, pengajar, praktisi dan mahasiswa dari seluruh
Indonesia. SNA yang merupakan agenda tahunan Ikatan Akuntan Indonesia-Kompartemen Akuntan
Pendidik (IAI-KAPd) dirintis pada tahun 1997 dan tahun ini telah menginjak tahun ke 21. SNA XXI digelar di
Samarinda dengan Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Mulawarman sebagai tuan rumahnya. Kegiatan
yang dilaksanakan pada 5-7 September 2018 ini telah menarik minat ratusan karya tulis dari seluruh Indonesia
namun hanya karya tulis terbaik yang dapat dipresentasikan dalam kegiatan tersebut
Karya tulis Mahasiswa Magister Akuntansi, Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada berhasil lolos
seleksi pada SNA XXI yang terdiri dari:

No Judul Penulis
Analisis Transparansi Pengelolaan Keuangan Daerah Nuansa Gilang Insani, Irwan Taufiq
1
Berbasis Website Pada Pemerintah Daerah di Sulawesi Ritonga

Pengklasteran Pemerintah Daerah di Indonesia untuk


2 Panji Ari Sasongko, Irwan Taufiq Ritonga
Optimalisasi Analisis Kondisi Keuangan

Desain Penyisihan Piutang Tidak Tertagih (Studi pada


3 Shofi Rahmawati, Irwan Taufiq Ritonga
Piutang Pajak Restoran di Pemerintah Kabupaten Bantul)

Analisis Tingkat Pengungkapan Laporan Keuangan


4 Ratih Indah Veranti, Irwan Taufiq Ritonga
Pemerintahan Daerah di Indonesia

11
MAGISTER AKUNTANSI

Pengabdian Program Studi Magister Akuntansi FEB


UGM kepada Masyarakat

D
alam rangka melaksanakan Tri Dharma Otonomi Khusus. Kegiatan di Aceh dilanjutkan de-
Perguruan Tinggi di bidang pendidikan, Magister ngan memberikan kuliah umum bagi para mahasiswa
Akuntansi, Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB), Universitas Syiah Kuala Aceh.
Universitas Gadjah Mada (UGM) memenuhi undangan Pada 11 Mei 2018, Prof. Abdul Halim memberikan
dan permintaan dari berbagai instansi dalam rangka kuliah umum pada mahasiswa Jurusan Akuntansi,
memberikan sumbangsih ilmu pengetahuan di bidang Universitas Negeri Yogyakarta dengan topik Akuntansi
Akuntansi. Di tengah kesibukan mengelola program dan Pembangunan Bangsa di Tengah Arus Globalisasi.
studi dan mengajar, Prof. Dr. Abdul Halim, M.B.A., Ak., Pada 18 Mei 2018, Prof Abdul Halim memberikan
CA., selaku ketua Program Studi Magister Akuntansi kuliah umum pada mahasiswa Fakultas Ekonomi dan
FEB UGM selalu berusaha meluangkan waktu untuk Bisnis Universitas Atmajaya, Yogyakarta
memenuhi undangan dari berbagai instansi pemerintah Prof. Abdul Halim juga memenuhi permintaan
maupun swasta dan memberikan kuliah umum pada para dari Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
mahasiswa dari berbagai intitusi pendidikan. Kegiatan Pattimura Ambon untuk memberikan kuliah umum
tersebut juga dimanfaatkan oleh Prof. Abdul Halim untuk pada 2 Agustus 2018. Adapun topik kuliah umum
memperkenalkan Program Studi Magister Akuntansi FEB adalah Seputar Masalah Pembangunan, Keuangan
UGM pada khalayak. dan Peran Akuntansi di Tengah Arus Globalisasi.
Pada 30 April 2018, Prof Abdul Halim memenuhi
undangan dari Pemerintah Kabupaten Aceh dalam
rangka Focus Group Discussion (FGD) Penyusunan
Blue Print Pendapatan Asli Daerah Pengganti Dana

12
MAGISTER EKONOMIKA PEMBANGUNAN

SILATURAHMI
KAFEGAMA
Magister
Ekonomika
Pembangunan

J
umat malam (13/18), Keluarga Alumni Fakultas yang diamanahkan,” ungkap Sri. Begitu juga Musni
Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada Syahputra dari Kabupaten Bireuen Aceh dan Zulfan
Magister Ekonomika Pembangunan (KAFEGAMA Effendi dari Riau, sejak awal masuk melalui Program
MEP) kembali ke kampus tercinta dalam rangkaian Matrikulasi sudah sangat terasa bedanya dengan
acara Dies Natalis Program Studi MEP FEB UGM sistem pembelajaran yang mereka dapatkan pada
ke-23. Temu alumni dihadiri oleh dosen, mahasiswa jenjang S1. “Biarpun berat menempuh perkuliahan
dan staf Program Studi MEP FEB UGM dari berbagai karena dari luar daerah, tetapi dengan bimbingan
angkatan di seluruh wilayah Indonesia. dosen dan kerjasama dengan para staf MEP, semua
Ketua Program Pendidikan MEP FEB UGM bisa dilalui dengan baik” ujar Zulfan. “Hal ini yang
Dr. Akhmad Makhfatih M.A menyambut hangat membuat alumni menjadi selalu merasa dekat
para alumni yang jauh-jauh datang dari Sabang dengan MEP dan membuat jaringan yang sangat
sampai Merauke. Dalam sambutannya, Makhfatih solid,” tambah Musni.
memaparkan perkembangan MEP FEB UGM yang Acara diakhiri dengan sambutan dari Wakil Dekan
telah membangun Indonesia melalui alumni yang Bidang Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat,
tersebar diseluruh wilayah Indonesia. Acara berjalan kerjasama dan Alumni FEB UGM Amirullah
dengan meriah, dipandu oleh master of ceremony Setya Hardi, Ph.D dengan memaparkan sejarah
Degga Himawan yang membuat acara semakin terbentuknya KAFEGAMA yang sekarang menjadi
seru dan hangat. Diiringi lagu-lagu nostalgia, alumni semakin meluas dari KAFEGAMA Sarjana menjadi
dibawa ke masa saat-saat menempuh perkuliahan KAFEGAMA Program Studi (MEP, MM, MAKSI, MD).
dulu. Amirullah mengajak seluruh KAFEGAMA MEP untuk
Pada kesempatan ini, beberapa alumni membangun almamater agar semakin besar dan
menyampaikan kesan dan pesan setelah bertahun- kuat dengan berbagai cara salah satunya adalah
tahun meninggalkan kampus. Alumni PUOD memberikan izin kepada adik-adik angkatan yang
Angkatan 11 Teguh Haryanto memberikan kesan ingin melakukan pelatihan atau magang di instansi
terhadap sistem belajar di MEP FEB UGM yang sangat dimana para alumni bekerja. “Ini salah satu peran
dekat dimana tidak ada sekat antara mahasiswa, pentingnya alumni dalam perkembangan FEB UGM
dosen, maupun pegawai, membuat Teguh semakin itu sendiri,” ujar Amirullah. (mep)
tidak dapat melupakan MEP FEB UGM. Sementara
itu, Sri Suliawati yang mewakili angkatan 13 pun
menceritakan bagaimana MEP FEB UGM berpengaruh
pada karirnya. “Dengan ilmu ekonomi yang didapat
bisa mengaplikasikan di segala bidang kedinasan

13
MAGISTER EKONOMIKA PEMBANGUNAN

SEMINAR NASIONAL
“Perencanaan Pengelolaan Aset Daerah dalam rangka Peningkatan PAD
untuk Pembiayaan Pembangunan Daerah”

D
alam rangka memperingati hari jadi ke-23 Program Studi Magister Ekonomika Pembangunan Fakultas
Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (MEP FEB UGM) menyelenggarakan Seminar Nasional dengan
tema ‘Perencanaan Pengelolaan Aset Daerah Dalam Rangka Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD)
untuk Pembiayaan Pembangunan Daerah”. Pada seminar kali ini hadir empat alumni MEP sebagai pembicara yaitu
Walikota Banjarbaru Nadjmi Adhani, S.Sos, M.Si., Bupati Kepulauan Meranti Irwan Nasir, M.Si., Bupati Tambrauw
Gabriel Asem, SE, M.Si., Direktorat Pengelolaan Kekayaan Negara dan Sistem Informasi Soeparjanto H., M.Ec.Dev.,
dan Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada Prof. Dr. Sudjito Atmoredjo, SH., M.Si.
Acara dibuka oleh Dekan FEB UGM Eko Suwardi, M.Sc., Ph.D,. Eko menyampaikan pentingnya peran pengelolaan
dan perencanaan aset daerah pada suatu perkembangan daerah. "Pada pengelolaan keuangan, di setiap akhir
tahun biasanya sudah tutup buku, berbeda dengan aset yang pengelolaannya ada sejak direncanakan, kemudian
diadakan, digunakan, dipelihara hingga aset itu tidak digunakan lagi atau dihapus," ujar Eko.
Sesi pertama seminar membahas topik manajemen aset untuk mendukung pembangunan daerah. Sudjito
memaparkan hukum pertanahan dan pentingnya peran serta kesadaran pihak terkait dalam mengelola aset
daerah. Kepastian hukum atas status tanah masih menjadi permasalahan dalam pengelolaan aset daerah. Selain itu,
Sudjito menambahkan bawa belum ada kesamaan persepsi antara pihak terkait mengenai pertanahan. Selanjutnya,
Soeparjanto memaparkan prosedur kerja dan program DJKN dalam mengelolan kekayaan negara.
Sesi kedua seminar membahas manajemen aset untuk peningkatan PAD yang dipaparkan oleh Walikota
Banjarbaru, Bupati Kepulauan Meranti, dan Bupati Tambrauw. Sebagai kepala daerah mereka memaparkan
bagaimana daerah yang dipimpin dapat memanfaatkan aset daerah untuk memajukan daerahnya masing-
masing. Nadjmi Adhani memaparkan bahwa Pemerintah Kota Banjarbaru memanfaatkan aset pada sektor jasa dan
perdagangan dalam peningkatan PAD. Pemerintah Kota Banjarbaru juga melakukan revisi besar-besaran pada Nilai
Jual Objek Pajak (NJOP) agar nilainya mendekati nilai pasar. Selanjutnya, Irwan Nasir menyampaikan berfokus pada
strategi pengelolaan aset untuk penurunan angka kemiskinan dan pengelolaan transportasi. Terakhir, Gabriel Asem
memaparkan proses “babat alas” bagaimana pengembangan Kabupaten Tambrauw dari nol hingga sekarang.
(mep)

Training of Trainers (ToT) Planning and Budgeting Linkage Jepang

B
ekerja sama dengan Pusbindiklatren Bappenas RI, Program Studi Magister Ekonomika Pembangunan Universitas
Gadjah Mada (MEP FEB UGM) menyelenggarakan Training of Trainers Planning and Budgeting Linkage Jepang,
dimana tahap I diselenggarakan di Boutique hotel Yogyakarta mulai tanggal 06 - 11 Agustus 2018 dan tahap II peserta
melakukan pelatihan ke Jepang, pada tanggal 20 Agustus sampai dengan 31 Agustus 2018. Kegiatan pelatihan ke Jepang ini
dimaksudkan untuk memberi kesempatan peserta menyerap ilmu dan belajar dari sistem perencanaan dan penganggaran
di Jepang yang efektif dan efisien. Selain itu, peserta diharapkan dapat belajar dan mengaplikasikannya di Indonesia.
Dua puluh lima peserta ToT, dosen perguruan tinggi negeri di Indonesia dan aparatur sipil negara, sebagai calon pengajar
Diklat Perencanaan dan Penganggaran diharapakan bisa menyusun, mengajar dan mengevaluasi materi diklat perencanaan
dan penganggaran. “Dalam proses pelaksanaannya, kurikulum ToT ini terus diperbaiki, kita harapkan masukkan dari peserta
ToT untuk menyempurnakan kurikulum yang ada, sehingga tahun depan bisa lebih baik lagi,” ungkap Dr. Akhmad Makhfatih,
M.A. “ToT ini adalah salah satu upaya dalam menyelaraskan perencanaan dan penganggaran yang kurang optimal di
Indonesia,” imbuh Ketua Program Program Studi MEP FEB UGM dalam sambutan pembukaan.
Ir. Rohmad Supriyadi, M.Si. selaku Kepala Biro Perencanaan, Organisasi, dan Tata Laksana Pusbindiklatren Bappenas
mewakili Kepala Pusbindiklatren Bappenas menyampaikan bahwa Bappenas mengharapkan kerjasama ini dapat berlangsung
secara terus-menerus dalam rangka menghasilkan para trainer yang kompeten dalam perencanaan dan penganggaran.
“Tujuan ToT ini adalah menghasilkan para trainer tidak hanya persamaan persepsi dalam perencanaan dan penganggaran,
tetapi juga menghasilkan inovasi-inovasi dalam perencanaan itu sendiri karena bidang perencanaan itu sangat dinamis
dari tahun 2004 sampai sekarang terus berkembang,” ungkap Rohmad. Para peserta diharapkan dapat mengerti tentang
proses bisnis di Bappenas, dan ditambah training di jepang. Selain itu, bapak ibu diharapkan dapat menyerap ilmu di jepang,
mengapa proses perencanaan dan penganggaran mereka selalu efektif. “Semoga dengan adanya ToT ini bisa terbentuk
komunitas trainer untuk terus mencari inovasi perbaikan perencanaan dan penganggaran,” ungkap Kabiro Perencanaan,
Organisasi, dan Tata Laksana Pusbindiklatren Bappenas. (mep)

14
MAGISTER MANAJEMEN

EXECUTIVE SERIES:
P
ada Selasa, 17 satu kesempatan yang luar biasa dan kita semua akan
Juli 2018, ma- belajar bersama berkaitan dengan pengalaman Menteri
Program MM FEB hasiswa dan Keuangan sebagai seorang menteri yang mempunyai
UGM Kampus alumni Program
Studi Magister
pengalaman serba lengkap.
Acara dilanjutkan dengan penjelasan biografi Sri
Jakarta dengan tema Manajemen Mulyani oleh Direktur Program MM FEB UGM Kampus
APBN Menjawab F a k u l t a s
Ekonomika dan
Jakarta, Prof. Dr. Eduardus Tandelilin, MBA yang sekaligus
merangkap sebagai moderator pada acara malam
Tantangan Era Bisnis Universitas- tersebut. Beliau menggarisbawahi pelaksanaan Program
Gadjah Mada Percepatan dan Peningkatan Kepemimpinan ‘LEAP’
Digital Economy (MM FEB UGM) (Leadership Enhancement & Acceleration Program) di
menghadirkan Kampus Jakarta Program MM yang bertujuan untuk
kedatangan dosen a) Membekali mahasiswa dengan pengetahuan dan
Menteri Keuangan RI tamu istimewa keterampilan yang dibutuhkan untuk menjadi pemimpin
untuk mengisi yang transformative,
salah satu kegiatan Executive Series di MM FEB UGM. b) Menyiapkan mahasiswa untuk mengalami dan
Kali ini, Menteri Keuangan Republik Indonesia Sri Mulyani merefleksikan pengalaman kehidupan sebagai titik pijak
Indrawati berbicara mengenai perkembangan pengelolaan menjadi pemimpin.
keuangan nasional dan dampak teknologi bagi Sementara itu Menteri dalam pemaparan materi
perekonomian Indonesia di hadapan 700 peserta dengan yang menyampaikan perkembangan kemajuan teknologi
tema “APBN Menjawab Tantangan Era Digital Economy”. dalam kaitan daya saing dan kemajuan perekonomian
Hal ini Merupakan suatu kebanggaan dan kehormatan bangsa. Perkembangan tersebut harus direspon tidak
tersendiri bagi Program Studi MM FEB UGM, khususnya hanya oleh Negara, tetapi juga oleh kalangan generasi
Kampus Jakarta dapat menghadirkan orang-orang hebat muda khususnya mahasiswa agar lebih paham dan
yang berkenan membagikan ilmunya kepada mahasiswa dapat menyiapkan diri menghadapi perubahan bisnis
dan alumni MM FEB UGM. di era digital yang begitu cepat. Sesi paparan kemudian
Kegiatan yang dilaksanakan pada pukul 19.00 – 21.30 dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dimana 3 pertanyaan
WIB itu sangat ramai dengan berdatangannya para peserta yang paling bagus dan berbobot mendapatkan
sejak sore hari. Beberapa kuis di lontarkan kepada hadirin cinderamata dari panitia. Dipenghujung acara yang cukup
sambil menunggu kehadiran Ibu Menteri. Kegiatan utama meriah, ditutup dengan pemberian cinderamata dari
sesi ini diawali dengan kedatangan Ibu Menteri memasuki MM FEB UGM yang diberikan kepada Menteri dan tidak
ruang auditorium dan seluruh hadirin dimohon berdiri untuk sedikit peserta yang meminta selfi dan foto grup bersama
bersama-sama menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Menteri Keuangan RI.
Raya dan Hymne Gadjah Mada. Dekan FEB UGM, Eko
Suwardi, M.Sc., Ph.D. dalam sambutan pembukaan acara
tersebut menyampaikan bahwa MM FEB UGM mendapat

15
MAGISTER MANAJEMEN
Executive Series:
Millennial Leadership

H uman Resource Club MM FEB UGM bekerjasama dengan MMSA MM FEB UGM menyelenggarakan
kembali acara Executive Series dengan tema “Millennial Leadership: Grow Up Our Potentials”.
Dalam Executive Series, Acara pertama dibuka dengan sambutan Direktur MM FEB UGM Kampus
Yogyakarta, Dr. T. Hani Handoko, M.B.A. di hadapan ratusan mahasiswa yang hadir, para calon pemimpin
masa depan. Hani mengucapkan selamat datang dan menjelaskan tentang acara Executive Series yang
secara rutin diselenggarakan dengan mengundang para pemimpin yang sukses dan menginspirasi, salah
satunya adalah Wakil Gubernur Trenggalek, Dr. Emil Elestianto Dardak, M.Sc. Hani berharap, Emil bisa
membagikan ilmu dan pengalaman sebagai seorang leader kepada mahasiswa.
Selanjutnya, Bayu Sutikno, Cand.Merc., Ph.D. selaku Pengelola MM FEB UGM Kampus Yogyakarta
sekaligus moderator memperkenalkan pembicara Executive Series yang dilaksanakan pada tanggal 7
September 2018. Dr. Emil Elestianto Dardak, M.Sc. merupakan salah satu inspirator yang cukup hits karena
membagi informasi hasil kinerjanya dibeberapa media sosial dan elektronik. Pria kelahiran Jakarta ini
menyelesaikan pendidikan Doktoral di Jepang pada usia 21 tahun dan menjadi politikus muda di usia 34
tahun.
Di awal pemaparan, Emil mengatakan sangat senang bisa berhadapan langsung dengan the next
business government leaders yang ada di Indonesia. “UGM menjadi salah satu universitas yang berperan
besar dalam mengantarkan saya selama kepemimpinan di Trenggalek” ucap Emil.
Di awal pemaparannya, Emil mengatakan istilah milenial adalah mereka yang besar atau tumbuh
besar di saat information edge ini mulai muncul. Generasi milenial yang menyamakan adalah mereka
yang tumbuh di era IT yaitu era dimana manusia sudah mulai menggunakan handphone, smartphone
dan mengenal internet.
Pemaparan Emil membawa antusiasme tersendiri bagi mahasiswa, ini dibuktikan dengan pertanyaan
yang begitu banyak dan menarik dari mahasiswa, seperti bagaimana tips dalam memimpin partner yang
memiliki usia lebih tua atau usia muda era milenial, hingga bagaimana strategi untuk meningkatkan
kemampuan generasi milenial menjadi lebih kreatif dan inovatif.

16
MAGISTER MANAJEMEN

Intercultural Understanding for


Indonesian Business People
(Focus on Japan) Angkatan 3

U
ntuk ketiga kalinya, Program Magister Manajemen
Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada
(MM FEB UGM) Kampus Jakarta bekerjasama dengan
Cicom Brains Jepang dan Cicom Brains Indonesia, kembali
menyelenggarakan program Intercultural Understanding for
Indonesian Business People (focus on Japan) untuk kelas publik
yang diselenggarakan di Gedung B MM FEB UGM Kampus
Jakarta pada Rabu, 5 September 2018. Cicom Brains merupakan
sebuah perusahaan pengembangan sumber daya manusia
yang berbasis di Jepang dan telah menjalin kerjasama yang baik
dengan MM FEB UGM selama lebih dari lima tahun.
Pelatihan yang diselenggarakan dengan tujuan memahami
masalah yang timbul akibat perbedaan budaya dalam
perusahaan Jepang di Indonesia dan memahami cara pikir
global, serta memiliki fleksibilitas cara pandang dalam
menghadapi perbedaan budaya khususnya bagi para peserta
yang bekerja di perusahaan Jepang. Peserta pelatihan kali ini
berasal dari berbagai instansi antara lain Aisin Asia PTE. LTD.,
Indoesia, PT. Acbos Indonesia, PT. Maruhide Indonesia, PT.
Meiji Indonesia, PT. Meiji Indonesian Pharmaceutical Indsutries,
PT. MNCS Polyurethanes Indonesia, PT. Tokyu Property
Management Indonesia, PT. TYSM Indonesia, PT. Beta Pramesti
Asia, PT Fujitrans Logistics Indonesia, PT Jtekt Indonesia, PT.
Pigeon Indonesia dan Sanyo Special Steel Indonesia.
Nugraheni Niki Lintang Pertiwi, sebagai pengajar pada
program ini, menyampaikan materi berdasarkan konsep 4
(empat) dimensi budaya Hofstede, yaitu Uncertainty Avoidance
(UAI) atau Tingkat penerimaan terhadap ketidakpastian,
Masculinity (MA) atau Ukuran perbedaan gender dalam
masyarakat, Power Distance (PDI) atau Tingkat penerimaan
terhadap ketimpangan distribusi kekuasaan dalam masyarakat
dan organisasi, dan Individualism and Collectivism (IDV) atau
Lebih mendahulukan kepentingan pribadi atau kepentingan
kelompok.
Lulusan MBA dari Hitotsubashi University Jepang ini
menyampaikan materi dengan sangat interaktif terlihat dari
antusiasme 22 peserta pada presentasi masing-masing
kelompok yang terbagi dalam 5 kelompok. Diakhir program,
kelompok dengan nilai presentasi terbaik mendapatkan
penghargaan dan sertifikat dari MM FEB UGM yang dibagikan
kepada 22 peserta yang telah mengikuti program Intercultural
Understanding for Indonesian Business People (focus on Japan)
angkatan 3 ini. 17
MAGISTER MANAJEMEN

Pembukaan Certified Financial Planner


(CFP) Jakarta Angkatan ke-10

M
agister Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Gadjah Mada (MM FEB UGM) Kampus Jakarta
kembali menyelenggarakan program sertifikasi Certified
Financial Planner (CFP) bekerja sama dengan Financial Planner
Standards Board (FPSB) Indonesia. Hal ini merupakan upaya MM
FEB UGM untuk mengembangkan kompetensi profesional di
industri keuangan.
CFP adalah program internasional dari FPSB USA dengan
jaringan internasional lebih dari 20 negara maju di seluruh dunia.
Program sertifikasi CFP di Indonesia mempunyai kualifikasi tertinggi
dan mampu bersaing dengan penyelenggara CFP di dunia. Saat ini
pemegang sertifikasi CFP sudah mencapai 150.000 di seluruh dunia
dan lebih dari 900 di Indonesia.
“Kelas CFP Jakarta angkatan ke-10 ini dilaksanakan setiap hari
Sabtu, yang dimulai pada 25 Agustus 2018 sampai 17 November
2018 dengan diakhiri ujian nasional dari FPSB Indonesia,” tutur
Bowo Setiyono, M.Com., Ph.D., CFP, selaku Deputi Direktur Program
MM FEB UGM Kampus Jakarta, yang juga menjadi salah satu
fasilitator training Sertifikasi CFP, pada saat memberikan sambutan
di Pembukaan CFP kelas Publik angkatan 10 pada hari Sabtu, 25
Agustus 2018 pukul 08.00 WIB.
Pada acara yang dilaksanakan di lantai 6 gedung B MM FEB
UGM Jakarta tersebut, Bowo menyampaikan kepada 13 orang
peserta yang hadir dari beragam latar profesi berbeda, diantaranya
Equity Life, PT Asabri (Persero), PT HPU (Mining Services), PT The
Kraft Heinz Company, PT Prudential dan Universitas Negeri Jakarta,
bahwa program pendidikan CFP ini ditujukan bagi para profesional
keuangan dan perbankan agar dapat melayani klien keuangan
secara lebih profesional dan berkualitas, berskala internasional serta
beorientasi kepada kepercayaan dan transparansi dalam melayani
nasabah.
Bowo juga memberikan alasan penting mengikuti pendidikan
CFP di MM FEB UGM, yaitu dikelola oleh manajemen yang
berpengalaman dalam pendidikan, tenaga pengajar terbaik dan
berpengalaman, modul dan materi yang lengkap dan aktual,
pendekatan praktek dan studi kasus perencana keuangan, memiliki
jaringan alumni, profesi dan bisnis di industri keuangan yang luas,
lokasi belajar yang strategis dan fasilitas lengkap, serta lulusan CFP
MM FEB UGM akan mendapatkan jaringan CFP MM FEB UGM Club.

18
MAGISTER SAINS DAN DOKTOR

Tumpengan, Peluncuran Buku ke-3, dan


Peresmian Ruang Belajar Baru dalam Rangkaian
Acara Dies Natalis Ke-38 MD FEB UGM

A
cara Dies Natalis Ke-38 MD FEB UGM ditandai dengan pemotongan tumpeng oleh Dr. Harsono, M.Sc yang
merupakan pengelola pertama pada program MD FEB UGM. Potongan tumpeng dari Dr. Harsono, M.Sc
kemudian diserahkan kepada Prof. Jogiyanto Hartono M., MBA., Ph.D., Nurul Indarti, Sivilokonom, Cand.
Merc., PhD. dan Prof. Dr Catur Sugianto. Tumpengan digelar di halaman MD FEB UGM dengan mengundang
beberapa tamu yang merupakan dosen-dosen, serta mantan karyawan MD FEB UGM.
Acara tumpengan dimulai dengan laporan pengelola program MD FEB UGM Prof. Jogiyanto Hartono M., MBA.,
Ph.D., terkait proses akademik, jumlah mahasiswa, jumlah lulusan, serta pencapaian-pencapaian yang sudah diraih
oleh program MD FEB UGM dalam kurun waktu 38 tahun. Pada kesempatan ini juga Prof. Jogiyanto Hartono M.,
MBA., Ph.D., melakukan launching buku ke-3 yang diterbitkan oleh program MD FEB UGM. Buku berjudul “Metode
Pengumpulan dan Teknik Analisis Data” resmi diluncurkan oleh Prof. Jogiyanto Hartono M., MBA., Ph.D., bersama-
sama dengan seluruh kontributor dalam penulisan buku ke-3 ini.
Acara kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan yakni
Prof. Mahfud Sholihin, Ph.D., menyampaikan terima kasih terkait kontribusi yang sudah dilakukan program MD
FEB UGM sebagai sebuah lembaga pendidikan. Dalam rangkaian acara ini juga Dr. Harsono, M.Sc menyampaikan
secara sekilas bagaimana program MD FEB UGM bisa menjadi “harum” seperti sekarang ini. Ini semua adalah
berkat komitmen dari individu-individu untuk bersama-sama menggapai tujuan dan cita-cita program MD FEB
UGM.
Pada kesempatan ini juga, program MD FEB UGM meresmikan ruang belajar baru (ex-perpustakaan MD). Acara
dies natalis yang ke-38 program MD FEB UGM ditutup dengan doa bersama. Selamat ulang tahun MD FEB UGM
yang ke-38. Semoga semakin jaya, dan melahirkan pejuang-pejuang ilmu pengetahuan yang bersahaja. MD Jaya,
Kita bangga jadi MD.

19
MAGISTER SAINS DAN DOKTOR

Bedah Buku sebagai Rangkaian Acara Peringatan Dies Natalis


FEB UGM yang Ke-63 dan Dies Natalis MD FEB UGM yang Ke-38

D
alam rangka memperingati Dies Natalis program FEB UGM yang ke-63 dan Dies Natalis MD yang ke-38,
program MD FEB UGM menyelenggarakan bedah buku yang berjudul “Strategi Penelitian Bisnis”. Buku
Strategi Penelitian Bisnis merupakan buku kedua dari rangkaian buku yang lahir pada program MD FEB
UGM. Buku Strategi Penelitian Bisnis ini disunting oleh Prof. Jogiyanto Hartono, MBA., Ph.D., dan 14 kontributor
yang merupakan dosen FEB UGM terlibat dalam proses penulisan buku ini. Selain Prof. Jogiyanto Hartono M., MBA.,
Ph.D., Dr. Willy Abdillah, M.Sc. yang merupakan doktor temuda yang selesai pada program Doktor Manajemen FEB
UGM diundang untuk membedah buku ini. Acara bedah buku dimoderatori oleh Dr. Ir. Suci Paramitasari Syahlani,
MM., IPM.
Rangkaian acara bedah buku dibuka dengan laporan dari pengelola program MD FEB UGM Prof. Jogiyanto
Hartono M., MBA., Ph.D. Selanjutnya sambutan dari Wakil Dekan FEB UGM Amirullah Setya Hardi, Ph.D. Atas mana
dekan dan seluruh civitas akademika FEB UGM, Amirullah Setya Hardi, Ph.D. menyampaikan terima kasih kepada
program MD FEB UGM atas kontribusinya khususnya dalam menulis buku.
Prof. Jogiyanto Hartono M., MBA., Ph.D. secara umum melakukan overview terhadap buku Strategi Penelitian
Bisnis. Strategi penelitian dalam buku ini dikelompokkan pada dua kelompok utama, yakni penelitian kuantitatif
dan penelitian kualitatif. Strategi penelitian kuantitatif yang menjadi bahasan dalam buku ini adalah adalah survei
manual, survei internet, studi kasus kuantitatif, eksperimen, dan analisis sitasi bibliometrik. Kemudian strategi
kualitatif yang dibahas adalah studi kasus kualitatif, grounded theory, etnografi, dan phenomenology.
Dr. Willy Abdillah, M.Sc. kemudian menyampaikan bahwa sebagai seorang akademisi dan peneliti seharusnyalah
kita meninggalkan sebuah warisan. Salah satu bentuk warisan tersebut adalah menulis buku. Buku Strategi Penelitian
Bisnis dan dua buku lainnya merupakan bentuk legacy yang dilakukan oleh program MD FEB UGM. Dr. Willy
Abdillah, M.Sc juga berkomentar bahwa apa yang dilakukan oleh program MD FEB UGM patut dicontoh oleh
program studi lainnya. Lebih dalam ke hal substantif, Dr. Willy Abdillah, M.Sc menyampaikan bahwa buku ini dapat
menggoyahkan kepercayaan dia terkait pemahaman metode riset pada level kognitif. Selanjutnya menyadarkan kita
bahwa pemahaman terkait metode penelitian yang kita ketahui saat ini masih harus dilengkapi dengan membaca
buku ini.
Acara bedah buku “Strategi Penelitian Bisnis” ditutup dengan tanya jawab bersama peserta bedah buku.
Kemudian pemberian kenang-kenangan kepada Dr. Willy Abdillah, M.Sc. dan foto bersama.

20
MAGISTER SAINS DAN DOKTOR

AACBS WEEK (DISSEMINATION SESSION)


BERSAMA MAHASISWA PROGRAM MD FEB UGM

D
alam rangka persiapan reakreditasi internasional AACSB pada Februari 2019, Fakultas
Ekonomi dan Bisnis UGM menyelenggarakan serangkaian acara. Acara tersebut adalah
dissemination session, ambassador for AACSB visit’s booth, dan beberapa kompetisi,
diantaranya lomba fotografi, penulisan essay, video, dan kuis. Pada rangkaian acara AACBS
Week tersebut, MD FEB UGM berkesempatan untuk melakukan dissemination session bersama
mahasiswa Program Magister dan Doktor FEB UGM pada tanggal 14-16 Agustus 2018.
Dissemination session hari pertama diisi oleh Prof. Jogiyanto Hartono., Ph.D. bersama
mahasiswa Program Magister dan Doktor Prodi Akuntansi. Hari kedua diisi oleh Prof. Catur
Sugiyanto, Ph.D. dan Eny Sulistyaningrum, Ph.D., bersama dengan mahasiswa Program Magister
dan Doktor Prodi Ilmu Ekonomi. Hari ketiga diisi oleh Nurul Indarti, Sivilokonom, Cand. Merc, Ph.D.
bersama dengan mahasiswa Program Magister dan Doktor Prodi Manajemen. Dissemination
session juga diisi dengan penyampaian learning of goals (LG), yakni tujuan yang ingin diraih
oleh program MD FEB UGM, dan learning of objectives (LO) yaitu sasaran dari tujuan tersebut.
Setiap prodi memiliki LG dan LO masing-masing yang intinya adalah bagaimana mahasiswa
memiliki kemampuan dalam hal menguasai pengetahuan, kemudian bagaimana mahasiswa
bisa melakukan penelitian, selanjutnya bagaimana penelitian tersebut bisa dikomunikasikan,
dan akhirnya bagaimana penelitian tersebut memiliki kontribusi bagi semua pihak yang
berkepentingan. LG dan LO diukur untuk memastikan bahwa visi dan misi dari MD FEB UGM
sehingga dapat tercapai. Sebagai penentu tindakan yang harus dilakukan secara bersama-sama
kedepannya untuk mempertahankan dan meningkatkan pengukuran LG dan LO, maka LG dan
LO tersebut harus diketahui oleh setiap mahasiswa.
AACSB (The Association to Advance Collegiate Schools of Business) adalah akreditasi
internasional yang diraih FEB UGM melalui proses yang sangat panjang. Pada 12 Mei 2014 FEB
UGM resmi mendapatkan akreditasi AACSB pertama kali. Di Asia Tenggara, FEB UGM merupakan
perguruan tinggi ke-8 yang memperoleh akreditasi internasional AACBS. Di Indonesia, Fakultas
Ekonomika dan Bisnis UGM adalah sekolah bisnis pertama dan satu-satunya yang meraih
akreditasi internasional. Akreditasi internasional AACSB adalah perjuangan bersama seluruh
civitas akademika FEB UGM yang memiliki tiga pilar penting, yakni engagement, innovation, dan
impact. Tiga pilar utama ini kemudian menjadi acuan perbaikan kualitas secara berkelanjutan.
Jajaran FEB UGM harus bertanggung jawab melakukan inovasi pembelajaran, baik kurikulum,
proses, dan metode pembelajaran. Mengembangkan engagement dengan setiap pemangku
kepentingan yang kemudian mengasilkan impact bagi peserta didik, para praktisi, pengelola
pendidikan, dan pembuat kebijakan. Sebagai bagian dari FEB UGM dan bagian dari MD FEB
UGM sudah sepatutnya untuk berbangga dan mempertahankan apa yang telah didapatkan.
Bangga menjadi MD. (DYR)

21
MAGISTER SAINS DAN DOKTOR

PELUNCURAN

RESEARCHER’S
ENRICHMENT
PROGRAM
(REACH )

BERSAMA MABA
MD FEB UGM

K
amis 9 Agustus 2018 merupakan hari kedua academic tools terdiri dari 42 set komputer, 4
diadakannya penyambutan mahasiswa baru perpustakaan, 11 ruang kuliah, 4 ruang belajar,
MD FEB UGM Semester Gasal 2018/2019. ruang auditorium, faculty lounge, ruang himpunan
Hari kedua penyambutan mahasiswa baru diawali mahasiswa, student lounge, stationary shop,
dengan senam pagi di halaman depan gedung fotokopi, ruang ibadah dan Bank Mandiri.
MD FEB UGM. Untuk lebih semaraknya diadakan Sementara itu software academic tools terdiri dari
pentas musik, olah raga, dan beberapa games aplikasi pengolahan data, layanan wi-fi dan email
yang menarik. REACH Program ada singkatan UGM, Sintesis, akses katalog online perpustakaan,
dari Researcher’s Enrichment Program, peresmian akses jurnal online, dan akses tesis dan disertasi
Reach program ditandai dengan diterbangkannya online. Prof. Dr. Catur Sugiyanto menyampaikan
balon udara yang bertuliskan REACH program. bahwa semua academic tools ini bisa digunakan
Acara kemudian dilanjutkan dengan program oleh seluruh mahasiswa untuk menunjang proses
scholars day out, yakni sebuah program belajar pada program MD FEB UGM. Rr. Tur Nastiti.,
mengenalkan lingkungan kampus kepada Ph.D menyampaikan pentingnya komunikasi
mahasiswa baru. Program scholars day out untuk menunjang proses Reach Program dan juga
dilakukan dengan menjelajahi lingkungan disekitar tertuang dalam misi MSc. Sesi terakhir diisi oleh
gedung MD dan dilanjutkan menuju gedung pusat. Nurul Indarti, Ph.D. Menyampaikan terkait menulis
Untuk memperkuat REACH program mahasiswa dan anti plagiarisme. Banyak kesalahan umum
baru dibekali juga dengan program penunjang, dari penulisan misalnya tidak tau audiens, tidak
yakni beberapa materi seperti Filosofi Pendekatan, runut, argumentasi tidak jelas, abstrak tidak jelas,
dan Penerapan Pembelajaran Metode Riset yang abstrak tidak mencerminkan isi, simpulan yang
diberikan oleh Prof. Jogiyanto Hartono., Ph.D. bukan menunjukkan kesimpulan, penggunaan
Academic Support Tools yang diberikan oleh Prof. bahasa yang kurang baik dan benar, format dan
Dr. Catur Sugiyanto. Communication Skill yang layout yang sulit dibaca, dan penggunaan referensi
diberikan oleh Rr. Tur Nastiti., Ph.D, dan Penulisan yang tidak tepat. Plagiarisme merupakan bentuk
Dokumen Akademis dan Anti-Plagiarism yang kecurangan atau kejahatan yang terjadi ketika
diberikan oleh Nurul Indarti, Ph.D. penulis menampilkan secara keliru karya orang lain
Prof. Jogiyanto Hartono., Ph.D. menyampaikan sebagai karyanya sendiri. Nurul Indarti, Ph.D., juga
bahwa ada 12 kritik terhadap pendidikan yaitu salah menyampaikan bagaimana menghindari terjadinya
satunya Student Centered Learning (SCL) digunakan plagiarism di dalam dunia akademik.
untuk menjawab kritik dan tuntutan pembelajaran Penyambutan Mahasiswa Baru T.A. 2018/2019
dengan cara meningkatkan kualitas berfikir, Program MD FEB UGM diakhiri dengan
meningkatkan attitude of mind, meningkatkan pengumuman pemenang kontes foto yang
kualitas personal, dan meningkatkan kemampuan diadakan oleh FORKOMSI. Welcome to our club,
untuk mengaplikasikan ilmu yang didapatkan. enjoy the procces, dan pastinya bangga jadi MD.
Prof. Dr. Catur Sugiyanto menyampaikan academic (DYR)
tools (hardwares dan softwares). Hardware dalam

22
MAGISTER SAINS DAN DOKTOR

Mahasiswa MD Menjadi Pemenang dalam Kompetisi sebagai


Rangkaian Persiapan Reakreditasi Internasional AACSB

Y
ogyakarta, 23 Agustus 2018, selain acara video favorit bertema engagement, innovation,
dissemination session rangkaian persiapan and impact, kembali diraih oleh tim dari MD yakni
reakreditasi internasional AACBS juga MSc Life yang beranggotakan Lufi Yunawa Mursita,
dimeriahkan dengan beberapa kompetisi. Kompetisi Alffiana Nurhayati, dan Wuryaningsih dari program
tersebut terdiri dari lomba photography, essay Magister Sains Akuntansi.
writting, video dengan mengusung tema leadership Lufi Yunawa Mursita yang akrab disapa Lufi pe-
dan engagement, innovation, and impact. Pada menang essay writing, menuliskan esai bertema ‘why
kompetisi yang diadakan tersebut, beberapa tim AASCB matters and why we should push for AACSB
program MD yang mengikuti ajang ini menjadi reaccreditation’ dengan mengambil tema ini, Lufi
juara. menjelaskan kenapa kita memilih FEB UGM untuk
Pada setiap cabang kompetisi yang tempat menuntut ilmu, apa yang harus dilakukan
diperlombakan, perwakilan MD menjadi juara. oleh mahasiswa FEB UGM untuk mendukung
Misalnya pada lomba photography, Rozi Ahimsyah reakreditasi internasional AACSB. Dengan demikian,
Pratama dari Magister Sains Ilmu Ekonomi meraih pemahaman yang baik tentang pentingnya AACSB
Juara Favorit. Pada cabang essay writing, Juara I menjadikan dorongan tersendiri mengapa memilih
diraih oleh Lufi Yuana Mursita dari Magister Sains FEB UGM sebagai tempat untuk menuntut ilmu. Tim
Akuntansi serta Juara III diraih oleh Muhammad Roy pemenang lomba video juga menuturkan hal yang
Aziz Haryana dari program Doktor Ilmu Akuntansi. sama, video bertemakan engagement, innovation,
Cabang lain yakni video yang bertema leadership, and impact yang coba dibuat oleh tim Trianz berhasil
juara favorit diraih oleh tim Twin Fighters, Rizkiani membawa tim mereka memperoleh juara I. Muh.
Iskandar dan Rizkiana Iskandar dari Magister Sains Ikhsan Alif sebagai perwakilan tim menyampaikan
Akuntansi. Sementara cabang video yang bertema bahwa pesan dalam video yang berdurasi 60 detik
engagement, innovation, and impact, Juara I diraih itu adalah bagaimana setiap waktu yang kita punyai
oleh tim Trianz yang beranggotakan Muh. Ikhsan Alif dimanfaatkan untuk memberikan seluas-luasnya
S dari Magister Sains Manajemen, Rizkiana Iskandar dampak terhadap diri pribadi dan lingkungan
dari Magister Sains Akuntansi, dan Niry Qeen Sari melalui inovasi dan hubungan yang kuat. Selamat
dari Magister Sains Akuntansi. Disamping itu, juara kepada semua pemenang, teruslah berkarya. DYR

23
MAGISTER SAINS DAN DOKTOR

Pengarahan
Mahasiswa
Baru Program
Magister Sains
dan Doktoral
FEB UGM

Y
ogyakarta, Rabu 8 Agustus 2018 mahasiswa baru program magister sains dan doktoral FEB UGM
Semester Gasal T.A. 2018/2019 mengikuti pengarahan akademik yang bertempat di lantai 3
Auditorium BRI gedung MD FEB UGM.
Acara pengarahan mahasiswa baru dipandu oleh RR. Tur Nastiti., Ph.D selaku Manajer Bidang
Akademik, Kemahasiswaan, dan Kerjasama Program MD FEB UGM. Kemudian dilanjutkan dengan
pengarahan yang disampaikan oleh Prof. Jogiyanto Hartono., Ph.D., selaku koordinator Program dan
Ketua Prodi Akuntansi. Nurul Indarti, Sivilekonom Cand Merc., Ph.D, selaku ketua prodi Manajemen,
serta Prof. Dr. Catur Sugianto selaku pengelola program studi Ilmu Ekonomi.
Prof. Jogiyanto Hartono., Ph.D mewaliki program MD FEB UGM mengucapkan selamat datang
kepada mahasiswa baru MD FEB UGM. Dalam sambutannya Prof. Jogiyanto Hartono., Ph.D
menjelaskan nilai-nilai FEB UGM yakni: integritas, profesionalisme, obyektivitas, kebebasan akademik,
dan kepedulian sosial. Selain itu dijelaskan juga terkait misi, LG, LO, dan kurikulum baik untuk program
magister maupun program doktor MD FEB UGM. Diakhir penyambutannya, Prof. Jogiyanto Hartono.,
Ph.D menegaskan mahasiswa MD FEB UGM harus memiliki value yang baik supaya memiliki impact
yang baik juga.
Nurul Indarti, Sivilekonom Cand Merc., Ph.D menjelaskan aturan akademik yang berlaku di MD FEB
UGM, berupa SKS dan Matakuliah baik untuk program Magister ataupun Doktor. Selain menyampaikan
aturan akademik formal, Nurul Indarti, Sivilekonom Cand Merc., Ph.D juga menjelaskan bagaimana
kiat sukses belajar di MD FEB UGM. Diawal penjelasan Nurul Indarti, Sivilekonom Cand Merc., Ph.D
menyutip kalimat dari Brian Herbert yakni the willingness to learn is a choice, dan setiap pilihan memiliki
konsekuensi tersendiri. Ketika memutuskan untuk masuk MD FEB UGM, maka labelnya adalah orang
yang tangguh, haus akan ilmu pengetahuan, dan pejuang ilmu pengetahuan. Oleh karena itu mulailah
dengan cara yang baik dan selesaikan dengan cara yang baik juga. Kuatkan niat, luruskan niat, dan
belajar dengan bersungguh-sungguh.
Prof. Dr. Catur Sugianto menyampaikan terkait bagaimana kehidupan kampus di program MD
FEB UGM. Pada bagian penelitian MD FEB UGM berkerja sama dengan kampus-kampus lain di
luar negeri. Berhubungan dengan kerja sama program, MD FEB UGM juga berkerja sama dengan
universitas di luar negeri yang melakukan program dual degree untuk program doktoral. Kemudian,
dosen-dosen pengajar FEB UGM adalah dosen yang sangat berkompeten baik mengajar maupun
dalam hal penelitian, sehingga manfaatkanlah untuk belajar sungguh-sungguh dengan dosen yang
bersangkutan. Diakhir pengarahan oleh Prof. Dr. Catur Sugianto, beliau menyampaikan untuk saling
mengenal satu sama lain, saling berbagi pengetahuan, sehingga tercipta pemikiran yang luas dan
bermanfaat.
Acara pengarahan mahasiswa baru MD FEB UGM juga dihadiri oleh Prof. Sutaryo yang
menyampaikan materi filosofi ke-UGM-an. Prof. Sutaryo menyampaikan bahwa ada dua nilai filosofi
yang dianut oleh UGM, yakni Pancasila dan Kebudayaan Indonesia serta yang kedua adalah ilmu,
kenyataan, dan kebenaran. Jati diri UGM sangat berbeda dengan jati diri lainnya, Jati diri UGM adalah
jadi manusia yang baik dan kemudian cari seluas-luasnya ilmu. Diakhir sesi, mahasiswa baru program
MD FEB UGM bersama Prof Sutaryo bersama-sama menyanyikan hymne Gadjah Mada dengan sangat
khidmat. Acara pembekalan mahasiswa baru tahun ini juga ditutup dengan pengenalan dua organisasi
kemahasiswaan di MD FEB UGM yakni IMADEBGAMA dan FORKOMSI. (DYR)

24
P2EB

PRESS CONFERENCE
D
irektorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan (DJBC
Kemenkeu) mengadakan press conference mengenai besaran
OLEH TIM cukai rokok ilegal. Dalam press conference tersebut, Dirjen Bea
PENELITI FEB UGM Cukai Heru Pambudi dan tim peneliti FEB UGM (Elan Satriawan, Bambang

BEKERJASAMA Riyanto, dan Arti Adji) memberikan presentasi mengenai hasil survei
cukai rokok ilegal nasional yang dilakukan pada tahun 2018.
DENGAN DJBC Cukai rokok merupakan sumber penerimaan negara yang saat ini
KEMENKEU RI mencapai 95 persen dari total penerimaan cukai. Salah satu permasalahan
dalam penerapan cukai rokok di Indonesia adalah adanya ketidakpatuhan
TENTANG BESARAN (non-compliance) cukai rokok yang dilakukan oleh industri rokok.
CUKAI ROKOK Ketidakpatuhan tersebut di-cerminkan oleh magnitude (besaran) rokok

ILEGAL ilegal yang beredar di masyarakat.


Besaran rokok illegal akan menurunkan efektifitas pengendalian
konsumsi rokok. Oleh karena itu, besaran rokok ilegal yang beredar di
Indonesia merupakan hal yang penting untuk diestimasi. Hasil estimasi
juga dapat memberikan referensi bagi pengambil kebijakan tentang: (1)
strategi penurunan rokok ilegal, (2) optimisasi penerimaan cukai (biaya
dan manfaat) dalam menurunkan rokok ilegal, dan (3) feedback untuk
struktur tarif cukai.
Pelanggaran yang dilakukan oleh industri rokok di Indonesia pada
tahun 2010, 2012, 2014, dan 2016 berturut-turut adalah 6,24 persen, 8,24
persen, 11,73 persen, dan 12,14 persen. Direktorat Jendral Bea dan Cukai
(DJBC) telah melakukan serangkaian kebijakan dalam menanggulangi
rokok ilegal. Beberapa program yang dilakukan di antaranya adalah
mengintensifkan spot check dan penindakan, dan memasukkan
penanggulangan rokok ilegal sebagai indikator kunci utama di semua
kantor; bukan hanya kantor produksi saja, namun juga kantor pemasaran.
Survei di tahun 2018 merupakan hal yang penting untuk dilakukan untuk
mengetahui apakah tren meningkatnya persentase rokok ilegal setiap
dua-tahunan masih terjadi.
Berbeda dengan studi-studi yang mengestimasi rokok ilegal
sebelumnya, survei cukai rokok ilegal yang dilakukan di Indonesia
sejak tahun 2010 ini menggunakan pendekatan baru dalam literatur
rokok ilegal yaitu melakukan pembelian rokok di point of sales (tempat-
tempat penjualan) untuk mengestimasi magnitude rokok ilegal. Ada
beberapa alasan mengapa pendekatan pembelian rokok ini dilakukan,
yaitu: i) sistem pembuangan sampah di Indonesia tidak terorganisir
sehingga apabila survei dilakukan dengan mengumpulkan bungkus
bekas rokok (empty packs) seperti yang dilakukan di negara-negara
maju akan memberikan hasil yang sangat underestimated (di bawah
angka yang sesungguhnya), ii) data survei di Indonesia tidak mencakup
respon responden yang memungkinkan dilakukan estimasi secara tidak
langsung. Berdasarkan alasan tersebut, maka metode survei yang lebih
tepat dilakukan di Indonesia adalah pengambilan sampel bungkus rokok
dengan cara membeli langsung rokok di tempat-tempat penjualan).

25
P2EB

Penelitian ini, dengan demikian, menggunakan pendekatan baru dalam existing literature rokok ilegal.
Hasil perhitungan menunjukkan bahwa persentase pelanggaran yang dilakukan industri rokok secara nasional
adalah 7,04 persen. Turunnya persentase pelanggaran secara nasional yang dilakukan oleh industri rokok
mengindikasikan bahwa upaya yang dilakukan DJBC untuk mengurangi besaran rokok ilegal seperti pengintensifan
spot check, penindakan, sosialisasi tentang rokok ilegal terhadap masyarakat ilegal telah berhasil. Dampak efektifitas
program (impact evaluation) dengan menggunakan randomized control trial tentang efektifitas upaya-upaya tersebut
memang belum dilakukan. Namun, turunnya persentase rokok ilegal secara nasional dapat mengindikasikan bahwa
program penurunan rokok ilegal tersebut berhasil. Turunnya persentase rokok ilegal juga akan berkaitan positif dengan
sektor kesehatan dan sektor perindustrian. Apabila industri rokok taat terhadap kebijakan cukai, maka cukai dapat
merupakan piranti yang efektif dalam menurunkan konsumsi rokok. Di samping itu, turunnya besaran rokok ilegal
memberikan ruang bagi industri yang sahih terdaftar untuk mengisi ruang yang sebelumnya diisi oleh rokok ilegal.

26
P2EB

PENUTUPAN
MANAGEMENT
DEVELOPMENT PROGRAM
(MDP) PT BANK SINARMAS,
TBK. BATCH 51 TAHUN 2018

P
2EB FEB UGM kembali menyelenggarakan Management
Development Program (MDP) PT Bank Sinarmas,
Tbk. MDP kali ini merupakan batch ke-51. PT Bank
Sinarmas Tbk dan P2EB FEB UGM telah bekerjasama selama
6 angkatan dimulai dari angkatan 46, 48, 49, 50, MT iB Bank
Sinarmas Unit Syariah batch 4, dan 51. Tujuan pelaksanaan
MDP ini adalah memberikan pengetahuan dasar dan
aplikasi tentang proses bisnis yang mencakup lingkungan
bisnis, aspek legal, fungsional manajemen dan aspek kredit
ritel yang mempengaruhi sukses tidaknya bisnis dijalankan.
Jumlah peserta MDP PT Bank Sinarmas, Tbk. Batch 51
tahun 2018 sebanyak 36 orang. Tingkat kehadiran rata-rata
36 peserta pada kegiatan akademik dalam pelatihan ini
adalah 98,95%.
Peserta Pelatihan Management Development Program
PT Bank Sinarmas, Tbk. Batch 51 Tahun 2018 menempuh
materi pelatihan sebanyak 268 sesi dengan setiap sesi 50
menit. Selanjutnya, metode pembelajaran melalui ceramah
kelas/klasikal, diskusi kasus, pratikum, survei lapangan, ujian
makalah individu, ujian makalah kelompok dan ujian tertulis.
Diharapkan pada pelatihan selanjutnya kurikulum
pelatihan dapat disesuaikan dengan job description yang
akan ditempati oleh calon karyawan PT Bank Sinarmas Tbk
serta memenuhi standar sertifikasi profesi perbankan sesuai
ketetapan dari Otoritas Jasa Keuangan.

27
P2EB

FOCUS GROUP DISCUSSION


PENYUSUNAN RENCANA
STRATEGIS BISNIS BADAN
LAYANAN UMUM DAERAH |
(BLUD) TAMAN PINTAR
2018-2022

F
ocus Group Discussion (FGD) “Penyusunan Rencana Strategis
Bisnis Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Taman Pintar
2018-2022” diselenggarakan dalam rangka kerjasama antara
Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Taman Pintar dengan Unit
P2EB FEB UGM yang dilaksanakan di Taman Pintar
Penyusunan Rencana Strategi Bisnis (RSB) BLUD Taman
Pintar dimaksudkan sebagai pedoman bagi Taman Pintar yang
menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
Daerah (PPK-BLUD) dalam melaksanakan kegiatan selama lima
tahun ke depan yaitu tahun 2018-2022.

Tujuan disusunnya Rencana Strategi Bisnis (RSB) BLUD Taman Pintar


adalah :
1. Sebagai pedoman penyusunan Rencana Bisnis Anggaran (RBA)
BLUD Taman Pintar, setiap tahunnya selama lima tahun ke depan
2. Sebagai dasar evaluasi kinerja tahunan dan lima tahunan BLUD
Taman Pintar
3. Sebagai dasar pengukuran pencapaian hasil kegiatan BLUD
Taman Pintar pada akhir tahun dan akhir periode RSB
4. Memantapkan pelaksanaan akuntabilitas kinerja BLUD Taman
Pintar sebagai wujud pertanggungjawaban dalam pencapaian
visi, misi tujuan, dan layanan kepada masyarakat
5. Sebagai dasar proyeksi keuangan selama lima tahun ke depan

Target /sasaran yang ingin dicapai dengan penyusunan Rencana


Strategis Bisnis (RSB) BLUD Taman Pintar Kota Yogyakarta adalah
sebagai pedoman dalam rangka Pengembangan Taman Pintar, yang
meliputi:
1. Kegiatan Intensifikasi (operasional dan pengembangan Taman
Pintar)
2. Kegiatan Ekstensifikasi (operasional dan pengembangan Science
Center di Kawasan Selatan, Jalan Sorogenen Tegalturi)

28
PPAk

KULIAH TAMU DARI KANTOR


AKUNTAN PUBLIK (KPMG)

P
ada hari Senin, tanggal 24 September 2018 PPAk
mendatangkan dosen tamu dari KPMG yakni Ibu
Liana Liem, Ak, CA, CPA. Kegiatan kuliah tamu
ini bukanlah kali pertama yang diselenggarkan oleh
Program Profesi Akuntan Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Gadjah Mada. Kuliah tamu dilaksanakan
di Ruang Djarum Foundation Gedung Pertamina
Tower Lt 6. Dalam kesempatan ini, Ibu Liana Liem
menyampaikan topik mengenai Instrumen Keuangan
di Indonesia Beliau menyampaikan bahwa instrumen
derivatif dan hegding merupakan topik yang paling
kompleks di dalam akuntansi keuangan. Narasumber
juga menjelaskan secara detail mengenai definisi,
kategori klasifikasi serta manfaat memahami instrumen
keuangan. Semua peserta mendengarkan acara kuliah
tamu dengan seksama dan acara diakhiri dengan sesi
tanya jawab.

P Kuliah Umum
rogram Pendidikan Profesi Akuntan Fakultas Ekonomika dan
Bisnis Universitas Gadjah Mada kembali mengadakan Kuliah
Umum Mahasiswa Baru Angkatan 36 pada tanggal 13 Agustus Mahasiswa Baru
2018. Kegiatan kuliah umum mahasiswa baru merupakan kegiatan
rutin yang dilaksanakan oleh PPAk FEB setiap dimulainya tahun Angkatan 36
ajaran baru. Acara ini tidak hanya bertujuan untuk memperkenalkan
mahasiswa dengan kehidupan baru di kampus FEB, namun juga
menambah wawasan mahasiswa mengenai topik –topik yang terkait
dengan dunia akuntansi maupun tidak. Kuliah Umum mahasiswa
baru Angkatan 36 Program Pendidikan Profesi Akuntan Fakultas
Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada diikuti oleh 87
mahasiswa dan diselenggarakan di Djarum Foundation, Gedung
Pertamina Tower Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah
Mada. Sebagai pembicara, PPAk FEB UGM menghadirkan Bapak
Suhartoyo yang merupakan ketua Dewan Sertifikasi Institut Akuntan
Publik Indonesia. Acara kuliah umum dibuka oleh Dekan FEB UGM
yaitu Bapak Eko Suwardi, M.Sc, Ph. D yang dalam sambutannya
mengucapkan selamat kepada mahasiswa baru karena telah berhasil
diterima di PPAk FEB UGM. Beliau berpesan agar seluruh mahasiswa
belajar dengan sungguh–sungguh serta menjunjung tinggi nama
baik FEB UGM. Dalam acara tersebut, narasumber menyampaikan
bahwa akuntan memiliki peluang kerja yang sangat luas di saat ini
dan masa-masa mendatang. Namun, meskipun demikian, mahasiswa
tetap dituntut untuk belajar dengan giat dan lulus ujian sertifikasi baik
sertifikasi Chartered Accountant, Certified Public Accountant maupun
sertifikasi lainnya karena di samping adanya peluang, tentu juga
terdapat tantangan yang berat karena ketatnya persaingan. Setelah
narasumber selesai menyampaikan ceramahnya, acara dilanjutkan
dengan orientasi kegiatan akademik oleh Kepala Bagian Akademik
PPAk FEB UGM Sdr. Jufri, S.HI.,M.Hum.

29
30
PRESTASI
MAHASISWA

Dea
RR. ADRIANIDA IRMA SALEH
Prestasi olahraganya
itulah yang membawa
dirinya menjadi atlet
cabang modern pentathlon.
Mewakili Indonesia
Kesempatan Tidak bersama tiga orang atlet
Boleh Terlewat
M
modern pentathlon lainnya
enjadi mahasiswa yang juga aktif sebagai
atlet cabang olahraga modern pentathlon dalam Asian Games 2018.
merupakan tantangan tersendiri bagi
Raden Roro Adrianida Irma Saleh atau akrab disapa untuk mengikuti seleksi Asian Games 2018.
Dea. Dea merupakan mahasiswi Departemen Sebenarnya Dea belum begitu siap ketika
Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomika dan Bisnis menerima tawaran seleksi atlet modern pentathlon
Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) yang kini untuk Asian Games 2018. Latar belakangnya sebagai
telah menginjakan tahun keempat masa studinya. atlet renang membutuhkan usaha ekstra untuk
Mahasiswi yang memiliki hobi renang dan aktif dapat menguasai empat olahraga lainnya. Sebagai
dalam keorganisasian ini memiliki segudang modal awal latihan, Dea menggunakan uangnya
prestasi di bidang olahraga. Prestasi olahraganya sendiri untuk menyewa berbagai perlengkapan yang
itulah yang membawa dirinya menjadi atlet cabang dibutuhkan untuk berlatih anggar dan meminta
modern pentathlon. Mewakili Indonesia bersama temannya untuk melatihnya. Untuk latihan berkuda,
tiga orang atlet modern pentathlon lainnya dalam Dea menghubungi pamannya yang merupakan
Asian Games 2018. seorang dokter hewan dan kebetulan memiliki teman
Mengikuti gelaran Asian Games 2018 awalnya yang bersedia membantu Dea berlatih pacuan kuda.
bukanlah suatu hal yang disangka Dea karena Dea menyadari bahwa modern pentathlon bukan
pada tahun 2011 Dea harus menelan pil pahit merupakan olahraga yang murah dan mudah,
atas kegagalannya dalam seleksi atlet SEA Games untuk itu ia mencoba menyiasati kesulitan dengan
cabang renang. Tawaran menjadi atlet modern berbagai cara agar dia bisa lolos seleksi Pelatnas
pentathlon ini merupakan salah satu ajang Asian Games 2018.
pembuktian atas kegagalannya ketika mengikuti Setelah lolos seleksi Pelatnas, persaingan pun
seleksi SEA Games 2011. Olahraga yang terdiri semakin ketat dan berat. Dilatih dan ditempa dalam
dari anggar, renang, berkuda, lari, dan menembak waktu yang singkat sempat membuat Dea tertekan
ini merupakan hal baru di Indonesia. Hal ini karena setiap pelatih memiliki kompetensi hanya
menjadi tantangan tersendiri bagi Dea mengingat pada satu bidang olahraga saja. Sehingga setiap
Indonesia belum memiliki pelatih di cabang pelatih menekankan untuk menjadi terbaik pada
modern pentathlon ketika Dea diberi kesempatan bidang olahraga yang digelutinya, namun, tidak
pada bidang yang lain. Padahal olahraga ini saling Dea berpandangan Indonesia masih memiliki potensi
berkaitan antara satu bidang dengan satu bidang dalam cabang modern pentathlon, hal ini dibuktikannya
lainnya. Sehingga tidak boleh mengorbankan satu dengan perolehan medali perunggu dalam kejuaraan
bidang oleharaga untuk olahraga yang lain, melainkan modern pentathlon di Belanda pada Bulan Juni lalu.
secara keseluruhan haruslah baik dan kompeten. Meskipun Dea belum berhasil memperoleh medali pada
Namun, banyaknya tekanan tidak menjadi gelaran Asian Games 2018, dirinya tetap optimis bahwa
halangan bagi Dea yang merupakan Wakil Ketua Unit Indonesia memiliki potensi dan bisa dikembangkan.
Kegiatan Mahasiswa Renang Universitas Gadjah Mada.
Kesempatan menjadi atlet untuk Asian Games 2018 tidak Daftar Prestasi
boleh terlewat meskipun harus dibayar dengan cedera • 2012: Juara 1 Nasional Finswimming Laut 2000m
yang dialaminya setelah jatuh dari kuda saat berlatih. Belitung Open
Hal ini tidak sedikitpun mengurangi motivasinya, justru • 2013: Juara 3 Kejuaraan Renang Nasional antar
hal ini menambah kewaspadaan Dea untuk lebih PPLP/PPLPD
berhati-hati saat berlatih. Setelah mengalami masa • 2014: Juara 2 Olimpiade Ekonomi Universitas Atma
pemulihan dalam waktu seminggu, dirinya kembali ke Jaya Yogyakarta se Jawa-Bali
pacuan dan lolos dalam seleksi empat besar. • 2016: Juara 1 50m Gaya Bebas Invitasi Renang
Ditanya mengenai siapa yang selalu memberi Perguruan Tinggi se-Indonesia
support, Dea menjawab bahwa orang tua dan adiknya • Juara 2 200m Gaya Bebas Bebas Invitasi Renang
yang selalu meberikan support kepadanya. Ayahnya Perguruan Tinggi se-Indonesia
yang awalnya khawatir bahwa pacuan kuda akan • Juara 3 100m Gaya Bebas Invitasi Renang Perguruan
membahayakan anaknya, pada akhirnya luluh setelah Tinggi se-Indonesia
anaknya sukses melewati tahap demi tahap. Selain pihak • Juara 2 50m Gaya Bebas Kejuaraan Renang Antar
keluarga, kampus dan pemerintah juga memberikan Mahasiswa se-Indonesia
dukungan kepada Dea. Dalam bentuk lain, secara aktif • Juara 3 200m Gaya Bebas Kejuaraan Renang Antar
Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Mahasiswa se-Indonesia
juga memberikan dukungan baik secara moril maupun • Juara 2 50m Gaya Bebas Liga Mahasiswa
materiil, sedangkan FEB UGM ikut mendukung Dea McDonald’s Swimming Competition
dengan memberi kelonggaran untuk mengambil cuti • Juara 3 100m gaya Bebas Liga Mahasiswa
kuliah selama satu semester. McDonald’s Swimming Competition
Mengenai target di Asian Games selanjutnya, • 2017: Women’s National Third Place (Team UGM)
Dea mengaku lebih memilih menjadi pelatih modern Liga Mahasiswa Swimming Competition
pentathlon dan mempersiapkan atlet muda yang akan • Juara 2 Triathle Test Event Modern Pentathlon Road
menjadi wakil Indonesia dalam gelaran Asian Games to Asian Games 2018
2022. Menurutnya, Indonesia lebih membutuhkan • Juara Harapan 2 Putri Kampus Daerah Istimewa
pelatih modern pentathlon dikarenakan tidak adanya Yogyakarta
pelatih modern pentathlon di Indonesia. Pengalamannya • 2018: 3rd Rank Tetrathlon Dutch Open Coubertin
dalam Pelatnas yang tidak dilatih oleh pelatih modern Cup 2018
pentathlon murni melainkan dilatih oleh pelatih renang, • 12 besar Asian Games 2018 cabang olahraga
anggar, lari, berkuda, dan menembak memotivasinya Modern Pentathlon
untuk menjadi pelatih modern pentathlon. Di sisi lain,
POJOK ALUMNI

FRIDERICA
WIDYASARI DEWI
FIGUR PEREMPUAN YANG
INDEPENDEN & LOW-PROFILE
D
ibalik kata “perempuan” tersimpan kekuatan mendalam yang berasal dari pikatan pesona jiwa dan raga.
Sayangnya, stigma lemah yang melekat pada perempuan cenderung mengungkung daya tarik tersebut.
Mereka dituntut untuk harus menuruti sistem patriarki dan menerima belenggu pengotakan dalam konstruksi
sosial. Namun, perlahan tapi pasti, kini perempuan mulai diizinkan buat berdiri di atas kaki sendiri, menapaki
petualangan kehidupan dengan berbagai tingkat kompleksitas. Sifat independen menguarkan otonom pribadi dan
tentunya perempuan mesti tetap berpijak pada bumi. Siapakah salah satu alumni perempuan Fakultas Ekonomika
dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) yang memiliki kepribadian itu?
Friderica Widyasari Dewi, atau yang dikenal dengan Kiki, merupakan seorang alumni FEB UGM yang lulus
pada tahun 2001. Beliau tengah mengemban amanah sebagai Direktur Utama PT Kustodian Sentral Efek Indonesia
(KSEI) setelah sebelumnya menjadi Direktur Pengembangan PT Bursa Efek Indonesia (BEI). Perjalanan karier Kiki
yang kian maju tidak semata-mata hasil keberuntungan. Dia kerap kali menghadapi tantangan selama bertugas,
tetapi berhasil dilalui dengan kegigihan dan kerja keras. Pun Kiki tidak langsung memperoleh posisi teratas dalam
perusahaan, dia beranjak dari level bawah dan ingin mempelajari segala sesuatunya dari nol. “Waktu itu saya
ditawarin untuk langsung jadi direktur di satu perusahaan swasta, tapi kemudian saya pikir kok too good to be true
ya (padahal) baru lulus kuliah. Jadi, saya bilang gak, saya mau mulai dari bawah dulu, tapi di institusi yang besar
dan baik gitu,” ujar perempuan kelahiran Cepu, 28 November 1975.
Sebelum menduduki posisi sekarang, Kiki sudah malang melintang dalam dunia pendidikan, tanpa terkecuali
sewaktu ia menjadi mahasiswa FEB UGM. Kegiatan-kegiatan yang beliau lakoni sangat menambah wawasan
pengetahuannya. Kiki sempat mewakili Indonesia dalam pertukaran mahasiswa Jepang yang diselenggarakan oleh
Kesekretariatan Negara bekerja sama dengan Pemerintah Jepang. Pengalaman tersebut adalah hadiah yang luar
biasa dan amat berharga baginya lantaran bisa melihat dunia luar selain Indonesia. Di Jepang, Kiki berkesempatan
untuk tinggal di kediaman salah satu keluarga Jepang dan dia mempelajari budaya mereka secara langsung.
Pertemuan dengan mahasiswa/i Negeri Sakura pun diisi dengan pertukaran pikiran dan penampilan budaya dari
masing-masing negara. Kunjungan ke tempat teknologi yang mutakhir juga dialami oleh Kiki. Program ini membuat
mata dia terbuka lebar dan ingin semakin sukses kedepannya.
Tidak hanya itu, kegiatan lain yang sungguh berkesan buat Kiki, yakni Safari Remaja Nusantara yang
diselenggarakan oleh Departemen Pariwisata Republik Indonesia, Diajeng Jogja, dan Putri Ayu Jogja. Melalui
bermacam-macam aktivitas tersebut, dia bisa mendapatkan perspektif yang beragam, membuka wawasan, dan
memacunya agar menjadi pemimpin yang baik. Toh, meskipun sibuk di luar kampus, Kiki tetap mempunyai banyak
sahabat beserta kenangan manis yang tidak terlupakan.
Sejak bersekolah di SMA Negeri 3 Yogyakarta, Kiki memang bercita-cita untuk berkuliah di FEB UGM karena ibu
dan kakaknya telah lebih dahulu mengenyam pendidikan di sana. Beliau tidak mencari alternatif swasta dan tidak
mau berkuliah di fakultas lain selain ekonomi. “Sangat bangga bisa masuk Fakultas Ekonomi UGM karena FEB UGM
dari dulu selalu top dengan dosen-dosen yang very knowledgeable dan gak hanya mengajarkan pelajaran, tapi juga
ilmu kehidupan yang sangat bermanfaat bagi perjalanan hidup mahasiswa. Bagaimana kita memandang hidup,
kemudian perjuangan, kemudian kejujuran, kemudian kesederhanaan. Nah, itu semua saya belajar dari Fakultas
Ekonomi UGM,” papar wanita yang lantas mengambil gelar M.B.A. di California State University of Fresno, United
States jurusan Finance.
Dalam menyeimbangkan peran sebagai seorang wanita karier, istri, dan ibu, dua karakter yang harus dimiliki
perempuan menurut Kiki adalah independen dan low-profile. “Buat perempuan, independen itu nomor satu. Ini
doktrin Ibu saya dari kecil: ‘Sebagai perempuan, harus mandiri. Tidak boleh bergantung sama siapapun, gak
boleh bergantung kepada laki-laki, bahkan pada suami kita sendiri,” tegasnya. Doktrin tersebut sudah mengakar
di hati Kiki sehingga apapun yang terjadi, dia hendak menjadi wanita yang mandiri baik secara finansial maupun
karakter dengan tetap paham kodratnya selaku perempuan. Sementara, sikap rendah hati merupakan nilai yang
turut penting bagi Kiki. “Semua orang ada masanya, setiap masa ada orangnya. Itu sebetulnya memiliki arti yang
dalam banget. Kita harus selalu rendah hati dan berbuat baiklah kepada siapapun. Dan saya pernah mengalami
masa-masa ketika saya di bawah ya. Bukan siapa-siapa juga. Jadi, ketika bisa di posisi saya sekarang, tentunya kita
mengerti atau memahami orang lain,” tutur perempuan yang ternyata menyukai sastra.
Tidak lupa, Kiki menitipkan pesan buat adik-adik tingkatnya yang sedang belajar di FEB UGM. Dia meminta agar
mahasiswa bisa memanfaatkan waktu untuk memperoleh ilmu sebanyak-banyaknya, teman sebanyak-banyaknya,
network sebanyak-banyaknya, dan sebisa mungkin ikut mengetahui dunia di luar kampus. Senantiasa berpikir kreatif
dan inovatif pun harus dibiasakan karena kedepannya tantangan akan berbeda. Hanya mereka yang bisa berpikir
inovatif dan punya visi agar dapat sukses.
Artikel Dosen
Dr. Sahid S. Nugroho, M.Sc.

DINAMIKA
PERDAGANGAN DARING
DI INDONESIA

I
A. Pendahuluan
ndonesia dalam perspektif perdagangan daring merupakan negara dengan potensi bisnis yang menjanjikan. Data
yang dirilis Bank Indonesia (2018), menunjukkan volume perdagangan daring bidang ritel di Indonesia pada tahun
2016 mampu mencapai nilai transaksi sebesar USD 5.780 juta. Kemudian volume tersebut diproyeksikan akan
terus meningkat mencapai nilai transaksi sebesar USD 16.475 juta pada tahun 2022. Indikator menarik lainnya
disampaikan oleh Hootsuite dan wearesocial.com (2018) yang melaporkan bahwa tingkat penetrasi perdagangan
daring atau jumlah orang yang membeli suatu barang atau jasa melalui saluran daring di Indonesia per Januari
2018 sudah mencapai 40 persen dari total populasi. Kemudian oleh lembaga yang sama, dilaporkan juga rata-
rata belanja daring konsumen Indonesia selama tahun 2017 adalah sebesar USD 251. Indikator-indikator tersebut
menunjukkan bukti perkembangan positif untuk kegiatan belanja daring di Indonesia. Hal ini didukung juga dengan
temuan survei APJII (2016) bahwa sebagian besar konsumen Indonesia (69,4 persen) menganggap transaksi yang
dilakukan secara daring adalah aman. Temuan ini barangkali bisa dikaitkan dengan dua metode pembayaran yang
paling banyak dipilih konsumen Indonesia yakni metode transfer bank melalui mesin ATM (36,7 persen) dan metode
pembayaran tunai saat penyampaian atau cash on delivery (14,2 persen).
Pada masa sekarang ini, bisa dikatakan hampir semua barang dan jasa sudah ditawarkan secara daring. Survei
APJII (2016) menunjukkan 4 kategori produk yang populer dibeli oleh konsumen Indonesia secara daring yakni: (1)
tiket (25,7 persen), (2) kebutuhan rumah tangga (22,2 persen), (3) pakaian (3,6 persen), dan (4) hotel (3,2 persen).
Situasi pasar Indonesia tersebut relatif tidak jauh berbeda bila dibandingkan dengan situasi pasar global. Hootsuite
dan wearesocial.com (2018) melaporkan 8 kategori produk terpopuler yang selama ini banyak dibeli secara daring
di seluruh dunia sebagaimana tertera pada Tabel 1 yakni: (1) fesyen, (2) elektronik/media fisik, (3) mainan/hobby,
(4) furnitur dan peralatan rumah, (5) perjalanan/akomodasi, (6) makanan/perawatan diri, (7) permainan video, (8)
musik digital.

B. Profil Pengguna Internet dan Konsumen Daring Indonesia


Menambahkan diskusi sebelumnya mengenai potensi pasar perdagangan daring di Indonesia. Sekarang ini,
jumlah pengguna internet di Indonesia per Desember 2017, menunjukkan angka relatif cukup besar yakni 143,26 juta
pengguna atau 53,7 persen dari total populasi (Internetworldstats.com, 2018; APJII, 2017). Jumlah tersebut merupakan
jumlah nomer tiga terbesar di Asia setelah China dan India. Survei APJII (2017) melaporkan bahwa sebagian besar
pengguna internet Indonesia memiliki rentang usia produktif yakni 19-34 tahun (49,52 persen). Mereka selama ini
lebih banyak mengakses internet melalui telpon pintar (44,16 persen) dibandingkan menggunakan komputer meja
ataupun portabel. Waktu rata-rata yang dihabiskan setiap harinya guna mengakses internet mencapai 1-3 jam
per harinya (43,89 persen). Temuan ini berbeda jauh dengan survei Hootsuite dan wearesocial.com (2018) yang
melaporkan waktu rata-rata akses internet per hari bahkan mencapai 8 jam 51 menit. Angka fantastik tersebut
menduduki peringkat keempat dunia setelah Thailand, Philipina, dan Brazil.
Ju`mlah pengguna internet yang cukup besar dan jam akses internet yang cukup lama sebagaimana dijelaskan
di atas ternyata belum didukung kualitas koneksi internet yang baik. Kecepatan rata-rata koneksi internet di
Indonesia masih sebesar 13,8 mbps. Tingkat kecepatan tersebut jauh dibawah rata-rata kecepatan tingkat dunia
yakni 40,7 mbps (Hootsuite dan wearesocial.com, 2018). Untuk konteks gawai bergerak, kecepatan koneksi internet
juga masih lebih rendah lagi yakni hanya mencapai kecepatan 9,6 mbps dibandingkan dengan rata-rata kecepatan
tingkat dunia yakni 21,3 mbps.
Temuan menarik selanjutnya dari survei APJII (2017) terkait dengan perdagangan daring adalah bahwa hanya
sekitar sepertiga pengguna yang menggunakan internet untuk membeli barang (32,19 persen), dan bahkan angka
yang lebih kecil lagi untuk pengguna yang menjual barang (8,12 persen). Survei APJII sebelumnya pada tahun
2014 sudah melaporkan kendala-kendala utama mengapa orang Indonesia kebanyakan masih enggan berbelanja
online sebagai berikut: (1) Mengganggap transaksi daring memerlukan proses pengiriman barang yang lama, (2)
Ketakutan mengenai resiko barang yang dikirim tidak sesuai dengan penawaran, (3) Memilih minta bantuan orang
dekat untuk bertransaksi daring, (4) Barang yang ditawarkan belum tentu sesuai dengan keinginan, (5) Tidak tahu
cara berbelanja daring.

C. Laman-Laman Perdagangan Daring Terpopuler


Pada masa awal-awal berkembangnya saluran distribusi daring melalui teknologi internet di sekitar tahun 1993-
1994 (Strauss dan Frost, 2014), terdapat sebuah keyakinan bahwa struktur distribusi konvensional yang terdiri dari
beberapa tingkatan perusahaan perantara, yakni mulai dari pedagang besar sampai dengan pengecer kemudian
akan menjadi lebih sederhana atau ringkas. Karena produsen memiliki kesempatan luas untuk berhubungan
langsung dengan konsumen akhir melalui saluran daring. Diskusi ini akan menjadi lebih menarik bilamana dikaitkan
dengan fenomena yang saat ini terjadi di Indonesia. Apakah memang benar peran perantara pada konteks
perdagangan daring menjadi tidak penting lagi?
Fakta yang terjadi dalam 5 tahun terakhir berdasarkan metrik laman yang dirilis oleh Alexa.com, justru
menunjukkan peran perantara yang semakin menguat. Laman-laman yang dominan saat ini adalah laman-laman
pusat perbelanjaan daring yang sering disebut sebagai webmall atau e-markeplace seperti misalnya tokopedia.com
dan bukalapak.com. Kedua laman tersebut bahkan berada pada peringkat 10 besar laman terpopuler Indonesia
sejak akhir tahun 2016. Laman webmall atau e-marketplace memfasilitasi transaksi perdagangan daring dalam
konteks B2B (business to business), B2C (business to consumer), maupun C2C (consumer to consumer). Mereka
berperan sebagai admin transaksi, perantara pembayaran, dan sekaligus sebagai wasit bilamana ada keluhan
pembeli karena ada cacat produk, atau ketidaksesuaian antara informasi penawaran dan produk yang dikirim.
Informasi peringkat laman-laman perdagangan daring di Indonesia dari tahun per tahun bisa dilihat pada Tabel 1.
Sebagai catatan tambahan, laman-laman seperti olx.com (dulunya berniaga.com dan tokobagus.com) dan kaskus.
co.id tidak diikutsertakan karena keduanya lebih berfungsi sebagai iklan baris (classified ads), yakni orang tidak bisa
bertransaksi daring langsung di laman bersangkutan.
Temuan penting kedua adalah bahwa toko daring mandiri menjadi semakin tidak populer. Toko daring mandiri
adalah toko daring dengan model bisnis konvensional yakni menjual produk hanya berdasarkan ketersediaan
produk atau merek yang dimiliki sendiri. Toko daring mandiri yang terakhir masuk pada peringkat 50 besar di
Indonesia pada semester satu tahun 2014 adalah bhinneka.com, yakni perusahaan yang menjual komputer, kamera
digital, dan aksesori. Laman tersebut kemudian semakin menurun popularitasnya pada tahun-tahun berikutnya,
kalah bersaing dengan webmall atau e-marketplace.

Peringkat Peringkat Peringkat Peringkat Peringkat Peringkat Peringkat Peringkat Peringkat


17/3/2014 8/9/2014 2/2/2015 31/8/2015 1/3/2016 22/8/2016 20/2/2017 21/8/2017 18/2/2018

Amazon Lazada Lazada Lazada Bukalapak Tokopedia Tokopedia Tokopedia Tokopedia

Lazada Tokopedia Bukalapak Bukalapak Tokopedia Bukalapak Bukalapak Bukalapak Bukalapak

Bhinneka Bukalapak Tokopedia Tokopedia Lazada Elevenia Lazada Lazada Lazada

Amazon Amazon Elevenia Elevenia Lazada Elevenia Blibli Blibli

Aliexpress Blibli Blibli Belanja Shopee

MatahariMall
Sumber: Alexa.com (2014-2018)

Mengapa webmall atau e-marketplace seperti tokopedia.com dan bukalapak.com menjadi sangat populer
akhir-akhir ini dibandingkan toko daring mandiri? Paling tidak ada 3 alasan penting yang mendasari. Pertama,
webmall lebih menawarkan banyak ragam kategori produk, ragam tipe produk, dan ragam merek dibandingkan
toko daring mandiri yang kecenderungannya lebih sebagai sebuah toko spesialis. Sehingga kondisi keragaman
dan kelengkapan barang tersebut memberikan nilai kemudahan one stop shopping bagi para pembeli. Pembeli
juga dengan mudah melakukan proses pencarian barang dengan memanfaatkan fasilitas mesin pencarian yang
dilengkapi dengan filter data komprehensif berbasis dinamika kebaruan, harga, kelarisan, dan ketertarikan.
Kedua, resiko transaksi pada webmall dipersepsikan lebih rendah, karena pihak admin webmall selaku pihak
perantara independen memberikan jaminan sepenuhnya bahwa uang konsumen akan dikembalikan sepenuhnya
(refund) tanpa syarat, bilamana ada klaim barang tidak sampai, barang cacat, atau barang tidak sesuai penawaran.
Selain itu, admin webmall juga membagikan informasi rekam transaksi setiap penjual berdasarkan jumlah transaksi
yang pernah dilakukan dan persentase kegagalan transaksi yang pernah terjadi. Dengan demikian setiap pembeli
dengan mudah melakukan evaluasi terhadap bonafiditas penjual. Perkembangan terkini, admin webmall seperti
misalnya Bukalapak juga mulai melakukan program verifikasi akun penjual dengan meminta bukti identitas
kependudukan dan potret diri langsung. Sehingga pembeli akan merasa lebih aman bilamana melakukan transaksi
pembelian pada akun penjual yang sudah terverifikasi.
Ketiga, admin webmall memberikan dasbor komprehensif kepada setiap pengguna (penjual atau pembeli)
guna menjamin kemudahan penelusuran status transaksi, status pembayaran, dan status pengiriman secara waktu
sebenarnya (real time). Pertukaran data elektronik dengan pihak perbankan dan pihak jasa logistik sudah berjalan
dengan baik, sehingga data transaksi selalu diperbaharui dari waktu ke waktu sampai proses transaksi selesai
dengan sempurna yakni barang sampai pada konsumen.
Sebagai catatan penutup, kedigdayaan webmall di Indonesia bukannya tanpa cacat. Pertama, terdapat
fenomena disparitas harga yang cukup lebar untuk item produk yang sama persis dikarenakan keberadaan produk-
produk grey market dan imitasi. Pada beberapa kasus terjadi disparitas harga dengan nilai Rp 1 juta lebih. Produk
grey market bisa dijual lebih murah karena tidak memberikan layanan purna jual yang memadai. Produk imitasi
juga bisa dijual lebih murah sesuai tingkat kualitas yang bisa diberikan dengan kode KW1, KW2 dan seterusnya.
Kedua, admin webmall belum memiliki instrumen yang memadai untuk memastikan orisinalitas setiap produk yang
dipajang. Belum ada template penjualan barang yang menerangkan sebuah produk itu orisinil atau sekedar imitasi.
Tokopedia dan Bukalapak sudah mencoba mensiasati masalah ini dengan merilis halaman khusus toko resmi yang
sudah diverifikasi memang menjual produk orisinil pabrikan. Ketiga, masih banyak toleransi dari admin webmall
yang mengijinkan potret produk yang sebetulnya bukan merupakan gambar asli produk yang dijual. Banyak penjual
yang sekedar mengambil gambar bebas dari google untuk kemudian dijadikan sebagai potret penawaran produk.

D. Kesimpulan
Prospek perdagangan daring di Indonesia menunjukkan kecenderungan yang semakin positif. Selain dibuktikan
dari pertumbuhan nilai transaksi penjualan yang semakin membesar dari tahun ke tahun, belanja daring saat ini
juga sudah mulai menjadi kultur baru yang semakin digemari masyarakat karena nilai kepraktisan dan keamanan
transaksi. Transaksi belanja daring saat ini menjadi semakin mudah dan tanpa jeda (seamless) berkat kualitas
layanan daring yang semakin baik didukung model bisnis kolaboratif antar mitra bisnis pendukung terutama dari
sektor jasa keuangan dan jasa logistik. Peran perantara pemasaran yang tampak semakin menguat dan dominan
melalui model bisnis webmall atau e-marketplace. Dalam hal ini, Tokopedia dan Bukalapak patut dibanggakan
karena keduanya adalah perusahaan asli Indonesia yang mampu bertahan di peringkat 10 besar laman terpopuler
Indonesia selama 3 tahun terakhir secara berturut-turut.

Referensi

Bank Indonesia (2018), Transformasi Perbankan Di Era Digital: Perspektif Bank Sentral, Paper dipresentasikan Departemen Kebijakan Sistem
Pembayaran BI, 25 Juli, Jakarta.

Strauss, J. and R. Frost (2014), E-marketing, seventh edition, Upper Saddle River: Pearson Education Inc.
_________ (2014), “Top Sites in Indonesia.” Tersedia pada: http://www.alexa.com/topsites/countries/ID, diakses pada tanggal 17 Maret 2014.
_________ (2014), “Top Sites in Indonesia.” Tersedia pada: http://www.alexa.com/topsites/countries/ID, diakses pada tanggal 8 September 2014.
_________ (2015), “Top Sites in Indonesia.” Tersedia pada: http://www.alexa.com/topsites/countries/ID, diakses pada tanggal 2 Februari 2015.
_________ (2015), “Top Sites in Indonesia.” Tersedia pada: http://www.alexa.com/topsites/countries/ID, diakses pada tanggal 31 Agustus 2015.
_________ (2016), “Top Sites in Indonesia.” Tersedia pada: http://www.alexa.com/topsites/countries/ID, diakses pada tanggal 1 Maret 2016.
_________ (2016), “Top Sites in Indonesia.” Tersedia pada: http://www.alexa.com/topsites/countries/ID, diakses pada tanggal 22 Agustus 2016.
_________ (2017), “Top Sites in Indonesia.” Tersedia pada: http://www.alexa.com/topsites/countries/ID, diakses pada tanggal 20 Februari 2017.
_________ (2017), “Top Sites in Indonesia.” Tersedia pada: http://www.alexa.com/topsites/countries/ID, diakses pada tanggal 21 Agustus 2017.
_________ (2018), “Top Sites in Indonesia.” Tersedia pada: http://www.alexa.com/topsites/countries/ID, diakses pada tanggal 18 Februari 2018.
_________ (2014), “Profil Pengguna Internet Indonesia 2014.” APJII. Tersedia pada: https://apjii.or.id/content/read/39/27/PROFIL-PENGGUNA-
INTERNET-INDONESIA-2014, diakses pada tanggal 1 Juli 2015.
_________ (2016), “Infografis: Penetrasi dan Perilaku Pengguna Internet Indonesia - Survei 2016.” APJII. Tersedia pada: https://apjii.or.id/content/
read/39/264/Survei-Internet-APJII-2016, diakses pada tanggal 6 Juli 2017.
_________ (2017), “Infografis: Penetrasi dan Perilaku Pengguna Internet Indonesia - Survei 2017.” APJII. Tersedia pada: https://www.apjii.or.id/survei2017,
diakses pada tanggal 1 Oktober 2018.
_________ (2018), “Global Digital Report 2018,” We Are Social. Tersedia pada: https://digitalreport.wearesocial.com, diakses pada tanggal 20 Agustus
2018.
Wrap the FEBers
Available at

FEB UGM | 1st Floor, Pertamina Tower |


T: +62 274 548510 (hunting) | feb.ugm.ac.id/ebstore
FASILITAS

RUANG DOSEN BARU

M
enurut Time & Space Design Consultant, desain
sebuah ruang kerja dapat mempengaruhi
produktivitas seseorang. Beberapa faktor yang
dapat mempengaruhi produktivitas
di ruang kerja antara lain ukuran
ruang, furnitur, pencahayaan,
kebisingan, dan kekacauan.
Desain ruang yang baik dapat
meningkatkan kenyamanan pe-
makai ruangan. Dampaknya, pro-
duktivitas pemakai ruangan akan
meningkat.
Demi meningkatkan pro-
duktivitas kerja para dosen, Fakultas
Ekonomika dan Bisnis Universitas
Gadjah Mada (FEB UGM) melakukan
renovasi pada ruang dosen. Saat
ini, ruang dosen yang telah selesai
direnovasi yaitu ruang dosen yang
terletak di gedung sayap selatan
lantai 3 FEB UGM. Proses renovasi ini dimulai sejak Mei
2018 dan baru dilakukan soft launching oleh Dekan
FEB UGM, Eko Suwardi, M.Sc., Ph.D., pada tanggal 19
September 2018. Setelah dilakukan soft launching, ruang
dosen yang baru sudah bisa digunakan oleh para dosen
untuk beraktivitas.
Desain ruang dosen baru di gedung FEB UGM sayap
selatan lantai 3 ini berkonsep co-working space. Melalui
konsep ini, ruang kerja antardosen diberi pembatas
berbahan kaca. Sebelumnya, pembatas ruang dosen
berbahan triplek. Dengan ruang kerja berbahan kaca,
kualitas pencahayaan menjadi lebih meningkat. Selain
itu, juga memungkinkan untuk terjadinya interaksi
antardosen.
“Ruang dosen yang baru didesain supaya dosen

39
antardepartemen bisa berdekatan. Hal ini diharapkan bisa menciptakan interaksi dosen antardepartemen. Selain
itu, konsep ini bisa menyatukan tiga departemen. Ruangan yang baru juga lebih representatif dari sisi layout dan
desain. Hal ini diharapkan mampu membuat dosen betah bekerja di ruangannya.” kata Agus Ridwan, salah satu
staf Kantor Administrasi.
Kini, ruang dosen baru berjumlah 48 ruang dengan nama dosen yang sudah tertera pada masing-masing
ruang. Selain itu, ruang dosen baru juga dilengkapi dengan dua ruang rapat, dua ruang dosen tamu, ruang tunggu,
ruang bimbingan skripsi, mushola, dapur, telepon, Wi-fi, serta loker. Berikut ini ulasan beberapa fasilitas baru di
ruang dosen gedung sayap selatan lantai 3 FEB UGM.
Fasilitas pertama yaitu dua ruang rapat dosen terletak di bagian tengah utara dan selatan ruangan. Ruang rapat
ini dilengkapi dengan proyektor, papan tulis berbahan kaca, meja dan kursi yang lebih representatif. Letak ruang
rapat yang strategis dan juga fasilitas pendukung yang memadai diharapkan dapat membuat rapat menjadi lebih
cepat diakses (karena berlokasi di depan ruang dosen), efisien, dan nyaman.
Fasilitas kedua yaitu ruang bimbingan skripsi. Kini, mahasiswa yang ingin berkonsultasi mengenai skripsi,
diberikan ruangan khusus untuk bertemu dosen di ruang bimbingan skripsi. Mahasiswa menunggu di ruang tunggu
yang tersedia dalam ruangan ini. Lalu, mahasiswa bisa menelepon dosen melalui telepon yang tersedia di ruangan
tersebut bahwa mahasiswa siap mengikuti bimbingan. Sebelumnya, mahasiswa bisa berkonsultasi skripsi langsung
di ruang dosen. Saat ini, ruang dosen hanya bisa diakses oleh dosen dan tenaga pendidikan. Hal ini bertujuan untuk
menjaga privasi dosen.
Fasilitas ketiga yaitu loker. Masing-masing dosen diberikan satu loker dengan nama yang tertera di loker.
Fungsi dari loker ini untuk menerima tugas dari mahasiswa atau surat yang masuk. Mahasiswa dapat memasukkan
tugasnya dari luar ruang dosen sesuai dengan nama dosen. Lalu, dosen dapat mengambil tugas tersebut dengan
membukanya dari dalam ruangan dosen. Hal ini dapat mengurangi tugas yang menumpuk di meja dosen. Namun,
kelemahannya yaitu ketika tugas yang dikumpulkan melalui loker banyak, maka tugas bisa berserakan. Lalu, ada
kemungkinan juga tugas yang hilang karena mahasiswa salah dalam memasukkan tugas ke loker dosen lain.
Fasilitas keempat yaitu dua ruang dosen tamu. Ruang dosen tamu ini digunakan khusus untuk memfasilitasi
dosen tamu yang berkunjung ketika memberikan kuliah umum di FEB UGM. Sembari menunggu untuk mengisi
perkuliahan, dosen tamu bisa menikmati fasilitas ini.
Selain fasilitas yang sudah tersedia, ada beberapa fasilitas yang akan segera dilengkapi. Ruang dosen akan
dilengkapi dengan lounge yang berisi sofa dan mini cafe. Fasilitas ini dapat digunakan oleh dosen untuk berdiskusi

40
dan bersantai. Namun, fasilitas belum bisa dipenuhi karena
harus melakukan lelang pengadaan barang. Rencananya tahun
2019 fasilitas ini sudah lengkap tersedia. Kemudian, ada ruang
khusus untuk asisten akademik. Ruangan ini digunakan untuk
memfasilitasi asisten dalam mengerjakan tugas yang diberikan
oleh dosen.
Ruang dosen yang baru juga mendapatkan tanggapan
positif dari beberapa dosen. Menurut Putri Agritansia, S.E,
M.Acc, salah satu dosen departemen akuntansi, ruangan yang
baru membuatnya lebih fokus dalam bekerja. “Sebelumnya
ruangan saya di gedung sayap barat lantai satu, berbagi
ruangan dengan 3 dosen lainnya. Saat ada mahasiswa yang
datang berkonsultasi dengan dosen yang berbagi ruangan
dengan saya, terkadang membuat saya tidak berkonsentrasi
saat bekerja. Ruang dosen baru didesain khusus satu dosen
satu ruang sehingga membuat saya lebih fokus bekerja.” kata
Putri Agritansia. Selain itu, ruang dosen yang baru juga lebih
aman. “Terkadang saya membawa anak ke kantor. Ruang dosen
yang baru membuat saya tidak khawatir meninggalkan anak di
ruangan karena saya kenal dengan orang-orang yang berada
di sana. Berbeda dengan ruangan yang lama. Banyak orang
berlalu lalang di sana.” tambah Putri Agritansia.
Respon positif juga disampaikan oleh Arizona Mustika Rini,
S.E, M.Bus, Ak., CA, salah satu dosen departemen akuntansi
yang menempati ruang dosen sayap selatan lantai 3. “ Di
ruangan saya sebelumnya, berbatasan dengan selasar yang
biasanya digunakan untuk mahasiswa. Suara yang ditimbulkan
saat mahasiswa nongkrong
mengganggu konsentrasi saya
bekerja. Sedangkan ruangan
yang sekarang didesain untuk
membatasi akses mahasiswa
sehingga dapat meminimalisir
kebisingan. Hal itu membuat
saya lebih fokus dalam bekerja.”
kata Arizona Mustikarini.
Akses ruang dosen baru
memang terbatas untuk dosen
dan tenaga pendidik. Hanya
pihak berkepentingan yang
bisa masuk. Untuk masuk ke
dalam ruangan, memerlukan
sidik jari untuk membuka
kunci pintu. Lalu, untuk keluar
ruangan, hanya perlu melambaikan tangan pada alat sensor.
Ketika sensor berubah warna, tandanya pintu sudah tidak
terkunci. Orang yang berada di dalam ruangan bisa membuka
pintu.
Rencananya, ruang dosen gedung sayap selatan lantai 2
juga akan dirombak dengan konsep serupa. Perubahan yang
sudah dilakukan di gedung ini yaitu dengan memindahkan
ruang sidang ke gedung pusat pembelajaran lantai 7.
Semoga dengan renovasi ruang dosen dapat meningkatkan
produktivitas dosen.

41
SIAPA DIA
TIGA PULUH ENAM TAHUN
MENGABDI, LINDA TETAP
SEMANGAT BEKERJA

Linda Sixiana
Mengabdi selama hampir empat dekade di Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) tentu bukanlah waktu yang sebentar.
Meskipun masa pensiun sudah dalam hitungan bulan, ia tetap semangat
bekerja.
Ialah Linda Sixiana atau yang akrab disapa Linda, yang bekerja di FEB UGM
sejak tahun 1982. Saat itu FEB UGM masih bernama Fakultas Ekonomi dan
terletak di Gedung Pusat UGM. Linda mengawali kariernya sebagai petugas
perpustakaan FEB UGM. Setelah lulus dari bangku Sekolah Menengah Atas
(SMA) – dulu Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) – Marsudi Luhur tahun
1981, Linda mengikuti kursus perpustakaan yang diselenggarakan oleh
UGM selama tiga sampai empat bulan. Setelah selesai kursus, ia mencoba
peruntungan dengan mendaftar sebagai petugas perpustakaan di
beberapa universitas termasuk UGM, Universitas Islam Indonesia (UII), dan
Universitas Atmajaya. Diterima di ketiganya, Linda akhirnya memutuskan
untuk menjadi pegawai di FEB UGM karena UGM memberi pengumuman
penerimaan terlebih dahulu. Uniknya, saat diterima sebagai pustakawan FEB
UGM, wanita kelahiran tahun 1961 ini ternyata adalah yang pertama mengikuti kursus perpustakaan. Rekan-rekan yang telah lebih
dulu menjadi pustakawan akhirnya dikursuskan oleh fakultas karena Linda.
Selama menjadi petugas perpustakaan, Linda sebenarnya ingin melanjutkan pendidikan di D3 – dulu nonprogram—Ekonomi
UGM. Namun, keinginan itu terpaksa tak terwujud karena tidak ada izin dari rektor UGM kala itu, yaitu Prof. Dr. Teuku Jacob.
“Waktu itu oleh Pak Rektor disuruh memilih. Mau bekerja atau sekolah, ya saya pilih bekerja saja,” kenangnya sambil tersenyum.
Lima tahun bekerja sebagai petugas perpustakaan, pada tahun 1987, Linda dipindahtugaskan ke bagian keuangan. Kala itu,
mandat untuk pindah bagian diberikan oleh Wakil Dekan – dulu Pembantu Dekan – Bidang Keuangan, Arief Suadi. Tahun tersebut
juga menjadi saat yang berkesan bagi Linda karena ia mendaftar dan menerima pengangkatan menjadi pegawai negeri sipil
(PNS) juga pada tahun 1987. Sebelumnya, ibu tiga anak ini hanya berstatus sebagai pegawai honorer.
Cukup lama Linda bertugas di bagian keuangan, yakni hingga tahun 2008. Setelahnya, Linda dipindahkan ke Center for Good
Corporate Governance (CGCG) hingga tahun 2011 dan akhirnya dipindahkan ke Sekretariat Bersama (Sekber) mulai tahun 2012
hingga kini. Menurutnya, pekerjaan paling berat sekaligus paling berkesan ia dapatkan saat bertugas di bagian keuangan. “Saat itu
sistem pembayarannya belum di-transfer, semuanya masih tunai,” ujarnya. “saya pernah menjadi juru bayar, tugasnya memberikan
gaji ke semua staf, dosen, dan tendik (tenaga pendidik) yang kalau dijumlah mungkin sekitar tiga ratus orang,” kisah wanita yang
akan genap 58 tahun pada Januari mendatang.
Di Sekber, tugas Linda adalah mengurus surat-menyurat yang berkaitan dengan kepala depatemen (Kadep) dan sekretaris
departemen (Sekdep). Namun, jika ada dosen-dosen yang meminta bantuan persuratan juga ia layani. “Pekerjaan di Sekber
itu banyak, tapi tidak kelihatan,” tuturnya. Mahasiswa juga seringkali meminta bantuan Sekber, misalnya ketika membutuhkan
tandatangan Kadep. “Saat waktunya istirahat, saya tidak pernah keluar dari fakultas. Pintu Sekber memang saya beri tanda closed,
tapi tidak pernah saya kunci. Mahasiswa sering tetap masuk untuk minta tolong (untuk surat-menyurat),” jelasnya. “kalau saya
sedang di dalam, ya tetap saya layani. Selama saya mampu, kenapa harus saya tolak?” tambahnya lagi. Meskipun terkadang
membuatnya jengkel, Linda meyakini bahwa hal tersebut adalah risiko yang harus dia hadapi sebagai staf dan tidak ia jadikan
sebagai beban. Terlebih lagi, menjadi staf Sekber juga menyenangkan baginya karena ruangan Sekber kerap menjadi pos
nongkrong dosen-dosen FEB saat beristirahat.
Bertahun-tahun mengabdi di FEB UGM, wanita yang bertempat tinggal di Jambusari ini tentu mengalami beberapa kepemimpinan
dekan. Menurutnya, semua dekan yang pernah memimpin FEB sama bagusnya. Namun, gaya kepemimpinan Ainun Na’im, Ph.D.
yang tegas memberi kesan tersendiri bagi Linda. “Karyawan yang tadinya santai-santai, jadi agak kaget karena harus disiplin.
Menurut saya bagus (kepemimpinan) Pak Ainun karena menggembleng mental karyawan-karyawan,” terangnya.
Linda kini menetap bersama suami dan putri bungsunya yang menajdi mahasiswa baru Teknik Industri UGM. Putri pertamanya
telah merampungkan kuliah di program studi Teknik Industri dan kini tinggal di Jakarta bersama suami. Putri keduanya bekerja di
Bekasi setelah menamatkan kuliah di program studi Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian. Tiap harinya, Linda bangun pukul 3.30
dan harus memasak untuk keluarga kecilnya. Meskipun aturan bagi pegawai FEB UGM masuk kantor pukul 7.30, ia tetap harus
berangkat dari rumahnya di dekat Pasar Condongcatur pukul 6.15. Sebab, ia harus berangkat bersama sang suami yang bekerja
sebagai di bagian tata usaha Fakultas Geografi UGM.
Menjelang pensiun atau purna tugas pada 2019 mendatang, Linda tetap semangat dan menikmati pekerjaannya. Ia tidak mau
nglokro dan bekerja seenaknya karena sudah akan pensiun. “Bagi saya, pensiun tidak menjadi beban. Saya senang dan bersyukur,
alhamdulillah bisa mencapai usia pensiun,” pungkasnya.

42
TESTIMONI MAHASISWA ASING

Natallia Shulha (Belarus, Russia)


Exchange Student from ESB Business School Reutlingen, Germany

I like this university very much. First think impresses me is the


people here. They are so open. They are nice to me. They help me
in so many thing. They told me everything in the first time. In the
class, the professor has strong personality. The difference between
Indonesian and Germany professor is Indonesian professor tell
us about so many example from reality. This country is a strong
religion country. But what I like is every people here very open to
me, even I am not use hijab or I am not a muslim

Lima D. C. Boon (Holland)


Undergraduate Student in Universitas Gadjah Mada

I came to Indonesia to discover new thing. Here, I find friendly


and open people. They have much more motivation than student
in Europe. They really want to get high grade. Another reason I
go to Indonesia is different religion. I can learn a lot more from
this. About the lecturer, I think they are really nice and funny. One
think I do not really like is PPSMB. But so far, I am really happy
could study in Universitas Gadjah Mada.

43
Diterbitkan oleh
Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Gadjah Mada
Jl. Sosio Humaniora
Bulaksumur, Yogyakarta 55281
T: + 62 274 548 510 (hunting)
F: + 62 274 563 212
E: dekan@feb.ugm.ac.id Tim Liputan
W: http://www.feb.ugm.ac.id Erma Wheny Hertuti
Ulayya Gempur T.
Meylia Candrawati
Penanggung Jawab Pengarah Nurma Nindya Sari
Eko Suwardi, M.Sc., PhD. Bernardus Ade
(Dekan) Acha Edgina
Amirullah Setya Hardi, Ph.D
Santini Dewi Putri
(Wakil Dekan Bidang Penelitian,
Prof. Mahfud Solihin, M.Acc., Ph.D Adrian P
Pengabdian Kepada Masyarakat,
Alumni dan Kerjasama) (Wakil Dekan Bidang Akademik dan
Kemahasiswaan) Teknologi Informasi
Yulia Arisnani Widyaningsih, Muhammad Ali Faiq
M.B.A., Ph.D. Kusdhianto Setiawan, Ph.D
(Kepala Unit Kerjasama (Wakil Dekan Bidang Keuangan, Aset
Industri, Alumni dan Humas) dan Sumber Daya Manusia)
Artistik
Ananda Adi Cahyono
Pambudi A. Wardhana
ISSN: 2087-5967

www.feb.ugm.ac.id/ebnews

Anda mungkin juga menyukai