Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan modul mata kuliah Penilaian Pembelajaran
Sosiologi berorientasi HOTS (Higher Order Thinking Skills). Penelitian menggunakan metode Research
and Development (R&D) yang dikembangkan oleh Thiagarajan, Semmel, and Semmel yang meliputi
tahap pendefinisian, tahap perancangan, dan tahap pengembangan. Data dikumpulkan dari penilaian dua
orang pakar melalui lembar validasi ahli dan respon dari 75 mahasiswa melalui angket respon mahasiswa.
Analisis data menggunakan teknik deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa modul layak
digunakan sebagai bahan ajar dalam praktik penyusunan instrumen penilaian HOTS. Hal ini didasarkan
pada penilaian ahli materi sebesar 83,33 (sangat baik) dan hasil respon mahasiswa dengan rata-rata skor
sebesar 83,89 (sangat baik). Beberapa saran dari ahli meliputi aspek struktur modul, organisasi penulisan
materi, dan bahasa. Saran dari mahasiswa agar contoh-contoh soal HOTS lebih diperbanyak.
Abstract: This study develops HOTS (Higher Order Thinking Skills) modules for sociology learning
assessment course.It adopted Research and Development (R & D) design by Thiagarajan, Semmel, and
Semmel which comprised defining, designing, and developing. The data were collected from expert
validation sheets (2 experts) and questionnaires (75 students). Data were analyzed using descriptive
qualitative method. The results of this study indicated that themodule was feasible to be used as learning
materials in the practice class of composing HOTS assessment instrument. Expert validation was as
much as 83.33% (very good) andstudents’ responses reached83.89% (very good). Suggestions were given
by experts in relation to the module structure, the organization of material composition, and language.
Students suggested more examples of HOTS questions.
201
202
perancangan (design), dan tahap pengembangan kelayakan modul yang telah dibuat. Kriteria
(develop). Tahapan dalam penelitian ini secara penilaian instrumen menggunakan kriteria yang
singkat dapat dilihat pada Gambar 1. dikemukakan Widoyoko (2012:110) sebagai
Penelitian ini melibatkan subyek penelitian berikut.
untuk uji coba terbatas, yaitu mahasiswa Prodi
Pendidikan Sosiologi FIS UNY semester 5 kelas A Tabel 1. Kriteria Skala Penilaian
dan B. Instrumen penelitian menggunakan lembar
validasi ahli dan angket respon mahasiswa.
Teknik analisis data yang digunakan adalah
teknik analisis deskriptif kuantitatif sederhana,
yaitu memaparkan hasil pengembangan produk
berupa modul untuk praktik penyusunan instru-
men penilaian HOTS. Data yang diperoleh mela-
lui angket dari ahli materi dan respon mahasiswa
Adapun tahap-tahap alur kerja penelitian
yang berupa data kuantitatif diubah menjadi data
yang terdiri atas tiga tahap ditunjukkan pada
kualitatif. Berdasarkan hasil penilaian validator
Gambar 1.
dan angket respon mahasiswa dapat diketahui
produk yang dihasilkan dapat mencapai standar. menggunakan modul sebagai bahan ajar sebagai
Penilaian oleh ahli materi meliputi aspek struktur berikut. (1) Jika nilai tes akhir Anda masih kurang
modul, organisasi penulisan materi, dan bahasa. dari ketuntasan janganlah berkecil hati, cobalah
Kelayakan modul dapat diketahui dari pelajari modul ini sekali lagi. (2) Usahakan un-
validasi Dosen dan Guru sebagai berikut: Modul tuk tidak melihat kunci jawaban sebelum selesai
dapat dikatakan layak digunakan jika prosentase mengerjakan soal latihan. (3) Tanyalah kepada
kelayakan pada aspek struktur modul, organisasi dosen jika ada hal-hal yang belum jelas dalam
penulisan materi, dan bahasa mencapai ≥ 61% modul
(Widoyoko, 2012:111). Adapun data dari hasil
penilaian ahli materi dapat dilihat pada Tabel 2. Hasil Respon Mahasiswa
Berdasarkan penilaian ahli materi seperti Setelah melewati validasi oleh ahli materi
terlihat pada Tabel 2 terlihat bahwa modul yang dan dinyatakan layak digunakan sebagai bahan
dikembangkan dalam penelitian ini baik untuk pembelajaran, kemudian modul diujicobakan
tiap aspeknya sehingga dapat dikatakan layak pada mahasiswa untuk mendapatkan respon pe-
untuk diteruskan pada tahapan ujicoba terbatas. nilaian dari mahasiswa. Untuk memperoleh hasil
Adapun saran dari ahli materi sebagai respon mahasiswa, mahasiswa diharuskan untuk
bahan perbaikan, yaitu pada bagian pendahuluan mengisi lembar angket respon mahasiswa yang
modul ditambahkan beberapa informasi seba- diberikan pada saat mahasiswa sudah memperoleh
gai bahan untuk memotivasi mahasiswa dalam pengetahuan dan pembelajaran menggunakan
modul. Setelah semua mahasiswa mengisi lembar Ahli materi memberikan penilaian terhadap
angket respon, kemudian angket respon maha- empat aspek, yaitu struktur modul, organisasi
siswa dihitung dan dianalisis. penulisan materi, dan bahasa. Berdasarkan data
Subjek uji coba yaitu mahasiswa Prodi yang diperoleh dari angket, kelayakan modul
Pendidikan Sosiologi FIS UNY semester 5 tahun mencapai prosentase skor rata-rata 86,11 dan
ajaran 2016/2017 yang berjumlah 75 mahasiswa, 80,56 yang artinya sangat layak digunakan dalam
terdiri atas 37 mahasiswa kelas A dan 38 maha- pembelajaran. Walaupun demikian tetap dilaku-
siswa kelas B. Aspek yang dinilai dari modul ada- kan revisi sesuai dengan saran dan masukan ahli
lah penyajian materi, kebahasaan, dan manfaat. materi.Selain penilaian dari sudut pandang ahli,
Berdasarkan penilaian dari angket respon dilakukan pula uji coba terbatas di lapangan de-
mahasiswa tampak bahwa modul yang dikem- ngan subyeknya adalah mahasiswa sebagai calon
bangkan dalam penelitian ini dinilai dengan kate- pengguna.
gori sangat baik untuk tiap aspeknya sehingga
dapat dikatakan layak untuk digunakan sebagai
bahan ajar. Saran dan masukan dari mahasiswa
sebagai pengguna yang telah terangkum yaitu: 1)
penjelasan tentang konsep HOTS (Higher Order
Thinking Skills) agak sulit dipahami, terutama
untuk kategori C4, C5, dan C6; 2) untuk menyu-
sun soal HOTS (Higher Order Thinking Skills)
memang diperlukan modul karena HOTS merupa-
kan konsep yang sulit dipahami; dan 3) desain isi
(layout) modul kurang bagus dan kurang menarik.
Gambar 1. Grafik Hasil Validasi Ahli
Adapun respon mahasiswa yang dimaksud secara
lengkap ditunjukkan pada Tabel 3 dan 4.
Berdasarkan uji coba terbatas terhadap 75
responden mahasiswa Prodi Pendidikan Sosiologi
Pembahasan
FIS UNY semester 5 tahun ajaran 2016/2017 telah
Penelitian ini bertujuan untuk mengem-
diperoleh prosentase rata-rata skor kelayakan
bangkan modul penilaian pembelajaran sosiologi
yaitu 83,89 yang berarti modul tersebut sangat
berorientasi HOTS (Higher Order Thinking Skills)
layak digunakan sebagai bahan ajar praktik
dan menguji kelayakannya jika diterapkan seba-
penyusunan instrumen penilaian HOTS. Dari
gai bahan ajar. Metode pengembangan modul ini
penilaian kedua sudut pandang tersebut maka
mengadopsi cara pengembangan dengan meng-
dapat disimpulkan modul penilaian pembelajaran
gunakan model 3-Dsehingga dapat menghasilkan
sosiologi berorientasi HOTS layak digunakan
produk yang diakui kelayakannya. Kelayakan
sebagai bahan ajar praktik untuk mahasiswa
suatu bahan ajar, dalam hal ini adalah modul
Prodi Pendidikan Sosiologi FIS UNY semester
penilaian pembelajaran sosiologi berorientasi
5 tahun ajaran 2016/2017, dan diharapkan dapat
HOTS harus memenuhi aspek-aspek kelayakan
mempermudah kinerja pengajar (dosen) dalam
dari sudut pandang ahli materi dan mahasiswa
mendampingi praktikum mahasiswa dan juga
sebagai pengguna.
diharapkan dapat memotivasi mahasiswa untuk
belajar lebih mandiri.
oleh analisis kebutuhan yang diperlukan oleh konsep dan karakteristik HOTS. Beberapa hal
mahasiswa calon guru sebagai bekal persiapan yang perlu dilakukan agar memperoleh hasil yang
sebelum PPL. maksimal pada saat mahasiswa menggunakan
Mahasiswa yang akan melakukan PPL modul HOTS diantaranya merancang modul
tentunya harus dipersiapkan sesuai dengan tun- sesuai struktur atau organisasi penulisan materi,
tutan kebutuhan di lapangan (sekolah mitra). menggunakan bahasa yang mudah dipahami, serta
Pentingnya penyiapan mahasiswa yang akan memberikan contoh-contoh soal yang bervariasi
melaksanakan kegiatan PPL juga dikemukakan sesuai dengan konsep HOTS agar mahasiswa
oleh Hadiprayitno, dkk (2016: 297) bahwa hasil dapat melaksanakan pembelajaran mandiri baik
analisis kompetensi profesional mahasiswa PPL secara individual maupun berkelompok dengan
pada lima aspek, yaitu mampu mengaitkan antara efektif dan efisien.
konsep yang diajarkan dengan lingkungan kehidu-
pan nyata, menyampaikan materi dengan mudah UCAPAN TERIMAKASIH
dipahami siswa, menerapkan metode saintifik Ucapan terima kasih disampaikan kepada
sesuai materi pelajaran, menyampaikan materi Pimpinan Lembaga Penelitian dan Pengabdian
dengan menarik dan menyenangkan, dan pemi- kepada Masyarakat (LPPM) UNY dan seluruh
lihan bahasa yang baik dan mudah dimengerti jajarannya yang telah memfasilitasi penelitian,
siswa. mahasiswa Prodi Pendidikan Sosiologi FIS UNY
Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini yang telah menjadi responden penelitian, sejawat
memberikan gambaran bahwa kompetensi peda- sahabat berdiskusi di Prodi Pendidikan Sosiologi
gogi mahasiswa PPL dalam hal merancang instru- FIS UNY, dan pihak-pihak lain membantu yang
men penilaian pembelajaran perlu dipertahankan penelitian ini baik secara langsung maupun tidak
dan ditingkatkan, karena secara tidak langsung langsung. Mudahan-mudahan semua itu sekaligus
berperan dalam peningkatan mutu lulusan LPTK. juga bernilai ibadah. Amin.
Dosen sebagai pengajar, pembimbing, dan fasili-
tator harus terus berinovasi dalam menyiapkan DAFTAR PUSTAKA
bahan ajar yang tentunya sangat dibutuhkan oleh Akbar, Sa’dun. 2013. Instrumen Perangkat Pem-
para mahasiswa. belajaran. Bandung: PT Remaja Rosda
Karya.
SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pem- Brookhart, S. M. 2010. How to Assess Higher
bahasan, diperoleh simpulan sebagai berikut: Order Thinking Skills in Your Classroom.
1) penilaian ahli materi yang mencakup aspek Alexandria: ASCD.
struktur modul, organisasi penulisan materi, dan
bahasa, mencapai prosentase skor rata-rata 86,11 Budiman, Agus dan Jailani. 2014. “Pengembangan
dan 80,56. 2) hasil uji coba terbatas di lapangan Instrumen Asesmen Higher Order Think-
terhadap 75 responden mahasiswa Prodi Pen- ing Skill (HOTS) pada Mata Pelajaran
didikan Sosiologi FIS UNY semester 5 diper- Matematika MP Kelas VIII Semester 1” da-
oleh persentase rata-rata skor kelayakan yaitu lam Jurnal Riset Pendidikan Matematika.I
83,89. Berdasarkan dua simpulan tersebut dapat (2).Hal. 139 – 151.
diketahui bahwa modul layak digunakan sebagai
bahan ajar dalam praktik penyusunan instrumen Daryanto.2013. Menyusun Modul Bahan Ajar
penilaian HOTS dalam mata kuliah Penilaian Untuk Persiapan Guru dalam Mengajar.
Pembelajaran Sosiologi. Yogyakarta: Gava Media.
Hasil penelitian ini menambah bukti em-
piris bahwa modul sebagai bahan ajar diperlukan Fadillah, Syarifah dan Jamillah. 2016. “Pengem-
oleh mahasiswa sebagai panduan atau petunjuk bangan Bahan Ajar Struktur Aljabar untuk
dalam kegiatan praktikum. Selain itu, diperoleh Meningkatkan Kemampuan Pembuktian
bukti empiris bahwa untuk dapat menyusun atau Matematis Mahasiswa”. dalam Jurnal-
mengkonstruksi soal-soal HOTS dengan tepat se- Cakrawala Pendidikan. XXXV (1).Hal.
suai dengan karakteristik mata pelajaran tertentu 106 – 113.
diperlukan pemahaman terlebih dahulu tentang
Hadiprayitno, dkk. 2016. “Kompetensi Profesio- Sukiminiandari, Y.P., Budi, A.S., & Supriyati, Y.
nal dan Pedagogi Mahasiswa dalam Pelak- 2015. “Pengembangan Modul Pembelaja-
sanaan Program Pengalaman Lapangan” ran Fisika dengan Pendekatan Saintifik”.
dalam Jurnal Cakrawala Pendidikan. Prosiding Seminar Nasional Fisika (E-
XXXV. (2). Hal. 292 – 300. Journal) SNF 2015 dari http://snf-unj.ac.id/
kumpulan-prosiding/snf2015/.Diunduh 18
Haryanto. 2016. “Pengembangan Bahan Ajar Februari 2016.
Cetak” dalam Applied Approach (AA)
Buku 1. Yogyakarta: UNY Press. Hal. Thiagarajan, S., Semmel, D.S, Semmel M.I. 1974.
105 – 133. Instructional Development for Training
Teacher of Exceptional Children: A Source-
Majid, Abdul. 2008. Perencanaan Pembelajaran book. Minnepolis: Indiana University. Di-
(Mengembangkan Standar Kompetensi unduh dari: http://files.eric.ed.gov/fulltext/
Guru). Bandung: PT Remaja Rosda ED162461.pdf. Diunduh 17 Mei 2016.
Karya.
Wena, Made. 2010. Strategi Pembelajaran
Malik, Ertikanto, Suyatna. 2015. Deskripsi Inovatif Kontemporer (Suatu Tinjauan
Kebutuhan HOTS Assessment pada Pem- Konseptual Operasional). Jakarta: Bumi
belajaran Fisika dengan Metode Inkuiri Aksara.
Terbimbing. Prosiding Seminar Nasional
Fisika (E-Journal) SNF.Vol. IV, Oktober Widoyoko, E, P. 2012. Evaluasi Program Pembe-
2015.Diunduh dari: http://snf-unj.ac.id/ lajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
kumpulan-prosiding/snf2015/. Diunduh
18 Februari 2016. Widyaningrum, Sarwanto, Karyanto. 2013.
Pengembangan Modul Berorientasi POE
Nitko, A. J. and Brookhart, S. M. 2011. Edu- (Predict, Observe, Explain) Berwawasan
cational Assessment of Students. Boston: Lingkungan pada Materi Pencemaran un-
Pearson Education, Inc. tuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa.
BIOEDUKASI.VI (1) Hal. 100- 117.
Kemdikbud.2014. Modul Pelatihan Guru: Imple-
mentasi Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Winarno, Sunarno & Sarwanto. 2015. “Pengem-
Sosiologi SMA/ SMK Tahun 2014/ 2015. bangan Modul IPA Terpadu Berbasis
Jakarta: P4-BPSDM-PKPMP. High Order Thinking Skill (HOTS) Pada
Tema Energi”. Jurnal Inkuiri. IV (1). Hal
Pratiwi, P.H. Perencanaan Pembelajaran Sosio- 82-91.
logi. Yogyakarta: UNY Press.
Yuniar, Maharani., Rakhmat, Cece. & Saepul-
Ramli, Murni. 2015. “Pengembangan Model dan rohman, Asep. 2015. Analisis HOTS (High
Perangkat Pembelajaran untuk Meningkat- Order Thinking Skills) pada Soal Objektif
kan Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi”. Tes dalam Mata Pelajaran Ilmu Penge-
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan tahuan Sosial (IPS) Kelas V SD Negeri
Sains (SNPS) V. Surakarta: UNS. 7 Ciamis. Diunduh dari: http://ejournal.
upi.edu/index.php/pedadidaktika/article/
viewFile/5845/3961