Anda di halaman 1dari 79

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA


DIREKTORAT BINA PELAKSANAAN WILAYAH I
MONITORING PADA KONSULTAN
No. Dok : Tgl Diterbitkan : 30/04/2012
No. Revisi : 01 Tgl Kaji Ulang :

PENGESAHAN

TANDA
URAIAN NAMA DAN JABATAN TANGGAL
TANGAN

DISUSUN OLEH

DIPERIKSA OLEH

DISAHKAN OLEH

STATUS DOKUMEN

NO. DISTRIBUSI

TANGGAL

Dilarang memperbanyak dokumen ini tanpa izin tertulis dari Pusat Pengendali Dokumen
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
DIREKTORAT BINA PELAKSANAAN WILAYAH I
MONITORING PADA KONSULTAN
No. Dok : Tgl Diterbitkan : 30/04/2012
No. Revisi : 01 Tgl Kaji Ulang :

SEJARAH DOKUMEN

No TANGGAL CATATAN PERUBAHAN KETERANGAN


1 31 Des 2011 1. Dokumen diterbitkan perdana
2 30 Apr 2012 2. Revisi ke-1 perubahan meliputi ; Dengan ditetapkan SE Dirjen
a. Perubahan Pada Butir 7. Bina Marga No. 03/SE/Db/
Perubahan Kontrak (CCO) Menjadi 2012 tanggal 26 Januari
Perubahan Kontrak Tanpa 2012, Maka SE Dirjen Bina
Mengubah Target (TMT). Marga No. UM.0103-Db/895
b. Perubahan Pada Butir 8. tgl 30 November 2009
Perubahan Kontrak Revisi Desain dinyatakan tidak berlaku.
dan Butir 9. Perubahan Kontrak
(perpanjangan waktu) dirubah
menjadi Perubahan Kontrak
Merubah Target (MT).
3. Selanjutnya penomoran menjadi
berkurang 1 (satu) nomor.

Dilarang memperbanyak dokumen ini tanpa izin tertulis dari Pusat Pengendali Dokumen
Monitoring Pelaksanaan SMM pada Kegiatan Pembangunan Jalan dan Jembatan Dit. Binlak I
Konsultan

DAFTAR ISI

NO URAIAN HAL

1. Ruang Lingkup 1
2. Tujuan 1
3. Istilah dan Definisi 1
4. Monitoring Pelaksanaan SMM pada Kegiatan Pembangunan Jalan
dan Jembatan Bina Pelaksanaan Wilayah I pada Penyedia Jasa
Konsultansi
1. Membuat RMK dan Penerapannya M-1
2. Asuransi M–3
3. Rapat Pra Pelaksanaan/PCM M–4
4. Mobilisasi M–4
5. Rekayasa Lapangan M–4
6. Tinjauan Desain (Review Design) M–4
7. Perubahan Kontrak Tanpa Mengubah Target (TMT) M–5
8. Perubahan Kontrak Mengubah Target (MT) M–5
9. Pengawasan Pelaksanaan Pekerjaan M–5
10. Pemantauan Pelaksanaan Pekerjaan M–5
11. Laporan Hasil Pekerjaan Fisik M–6
12. Serah Terima Lapangan M–6
13. K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) M–7
14. Pengendalian Gambar Kerja M–7
15. Pengendalian Sumber Material M–7
16. Pengendalian Design Mix Formula (DMF) & Job Mix Formula (JMF) M–8
17. Pengendalian Permintaan Mulai Pekerjaan M–8
18. Pengendalian Pelaksanaan Kontrol Kualitas M–9
19. Pengendalian Pelaksanaan Kontrol Kualitas M–9
20. Penyusunan Back-Up Sertifikat Pembayaran M – 10
21. Pengendalian Sertifikat Pembayaran (MC) M – 10
22. Pengendalian As Built Drawing M – 10
Dilarang memperbanyak dokumen ini tanpa izin tertulis dari Pusat Pengendali Dokumen i
Monitoring Pelaksanaan SMM pada Kegiatan Pembangunan Jalan dan Jembatan Dit. Binlak I
Konsultan

NO URAIAN HAL
23. Pengendalian Hasil Pekerjaan Tidak Sesuai (HPTS) M – 10
24. Tindakan Perbaikan (Korektif) M – 11
25. Tindakan Pencegahan M – 11
26. Serah Terima Pekerjaan Pertama (PHO) M – 11

5. Penjelasan Aspek-aspek Monitoring Pelaksanaan SMM pada


Kegiatan Pembangunan Jalan dan Jembatan Bina Pelaksanaan
Wilayah I pada Penyedia Jasa Konsultansi
1. Membuat RMK dan Penerapannya P–1
2. Asuransi P – 11
3. Rapat Pra Pelaksanaan/PCM P – 12
4. Mobilisasi P – 13
5. Rekayasa Lapangan P – 14
6. Tinjauan Desain (Review Design) P – 15
7. Perubahan Kontrak Tanpa Mengubah Target (TMT) P – 16
8. Perubahan Kontrak Mengubah Target (MT) P – 17
9. Pengawasan Pelaksanaan Pekerjaan P – 18
10. Pemantauan Pelaksanaan Pekerjaan P – 19
11. Laporan Hasil Pekerjaan Fisik P – 21
12. Serah Terima Lapangan P – 23
13. K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) P – 25
14. Pengendalian Gambar Kerja P – 26
15. Pengendalian Sumber Material P – 28
16. Pengendalian Design Mix Formula (DMF) & Job Mix Formula (JMF) P – 29
17. Pengendalian Permintaan Mulai Pekerjaan P – 32
18. Pengendalian Pelaksanaan Kontrol Kualitas P – 34
19. Pengendalian Pelaksanaan Kontrol Kualitas P – 36
20. Penyusunan Back-Up Sertifikat Pembayaran P – 37
21. Pengendalian Sertifikat Pembayaran (MC) P – 39
22. Pengendalian As Built Drawing P – 40

Dilarang memperbanyak dokumen ini tanpa izin tertulis dari Pusat Pengendali Dokumen ii
Monitoring Pelaksanaan SMM pada Kegiatan Pembangunan Jalan dan Jembatan Dit. Binlak I
Konsultan

NO URAIAN HAL
23. Pengendalian Hasil Pekerjaan Tidak Sesuai (HPTS) P – 41
24. Tindakan Perbaikan (Korektif) P – 42
25. Tindakan Pencegahan P – 43
26. Serah Terima Pekerjaan Pertama (PHO) P – 44

Dilarang memperbanyak dokumen ini tanpa izin tertulis dari Pusat Pengendali Dokumen iii
Monitoring Pelaksanaan SMM pada Kegiatan Pembangunan Jalan dan Jembatan Dit. Binlak I
Konsultan

1. Ruang Lingkup
Monitoring pelaksanaan SMM pada kegiatan Pembangunan Jalan dan Jembatan untuk
Unit Pelaksana Kegiatan (Penyedia Jasa Konsultansi) di lingkungan Direktorat Bina
Pelaksanaan Wilayah I.
2. Tujuan
1. Untuk memberikan panduan pada Unit Pelaksana Kegiatan guna melakukan
penilaian kesesuaian pelaksanaan kegiatan terhadap persyaratan/peraturan/
perundang-undangan yang berlaku saat ini.
2. Untuk mendapatkan gambaran kecukupan organisasi Unit Pelaksana Kegiatan dalam
rangka mempersiapkan diri bagi kepentingan pemeriksaan internal (audit internal
oleh unit kerja eselonnya dan self assesment) maupun eksternal organisasi.
3. Istilah dan Definisi
1. Amandemen Kontrak.
Perubahan kontrak yang dibuat berdasarkan persetujuan antara PPK dan
penyedia jasa.
(Sumber: Kepmen Kimpraswil No. 349/KPTS/M/2004 Bab I, Bag. B.33)
2. Aparat Pengawas Intern Pemerintah atau Institusi
Aparat Pengawas Intern Pemerintah atau pengawas intern pada institusi lain
yang selanjutnya disebut APIP adalah aparat yang melakukan pengawasan
melalui audit, reviu, evaluasi, pemantauan dan kegiatan pengawasan lain
terhadap penyelenggaraan tugas dan fungsi organisasi.
(Perpres 54 Tahun 2010 Pasal 1.11)
3. Arbiter.
Arbiter adalah orang yang ditunjuk atas kesepakatan Pejabat Pembuat Komitmen
dan Penyedia Jasa, atau ditunjuk oleh pengadilan negeri, atau ditunjuk oleh
lembaga arbitrase, untuk memberikan putusan mengenai sengketa tertentu yang
diserahkan penyelesaiannya melalui arbitrase.
(Sumber: Kepmen Kimpraswil No. 349/KPTS/M/2004 Bab I, Bag. B.38)
4. Arbitrase atau perwasitan
Arbitrase atau perwasitan adalah cara penyelesaian suatu perselisihan diluar
peradilan umum yang didasarkan pada perjanjian arbitrase yang dibuat secara
tertulis oleh para pihak yang berselisih.
(Penjelasan Perpres No.54 Tahun 2010 Pasal 94.2)
5. Audit.
Proses sistematis, mandiri dan terdokumentasi untuk memperoleh bukti audit dan

Dilarang memperbanyak dokumen ini tanpa izin tertulis dari Pusat Pengendali Dokumen 1-1
Monitoring Pelaksanaan SMM pada Kegiatan Pembangunan Jalan dan Jembatan Dit. Binlak I
Konsultan

mengevaluasinya secara obyektif untuk menentukan sejauh mana kriteria audit


telah terpenuhi.
(Permen PU No. 04/PRT/M/2009 Lampiran 1, Bab II. 53).
6. Auditee.
Orang/organisasi yang diaudit.
(Permen PU No. 04/PRT/M/2009 Lampiran 1, Bab II. 55).
7. Auditor.
Orang yang berkompeten melakukan audit.
(Permen PU No. 04/PRT/M/2009 Lampiran 1, Bab II. 56).
8. Bukti Objektif.
Data pendukung keberadaan atau kebenaran sesuatu.
(Permen PU No. 04/PRT/M/2009 Lampiran 1, Bab II. 47).
9. Desain dan pengembangan.
Kumpulan proses yang mengubah persyaratan menjadi karakteristik tertentu atau
menjadi spesifikasi suatu hasil pekerjaan, proses atau sistem.
(Permen PU No. 04/PRT/M/2009 Lampiran 1, Bab II. 32).
10. Direksi Pekerjaan.
Adalah pejabat atau orang yang ditunjuk oleh PPK untuk mengelola administrasi
kontrak dan mengendalikan pekerjaan.
Pada umumnya direksi pekerjaan dijabat oleh Pejabat Pembuat Komitmen,
namun dapat dijabat oleh orang lain yang ditunjuk oleh Pejabat Pembuat
Komitmen.
(Sumber: Kepmen Kimpraswil No. 349/KPTS/M/2004 Bab I, Bag. B.28)
11. Direksi Teknis.
Adalah Tim pendukung yang ditunjuk/ditetapkan oleh PPK untuk mengawasi
pelaksanaan pekerjaan.
(Permen PU No. 07/PRT/M/2011, Buku-PK01A, Bab X. A, 1.15)
12. Dokumen Pengadaan.
Dokumen Pengadaan adalah dokumen yang ditetapkan oleh ULP/Pejabat
Pengadaan yang memuat informasi dan ketentuan yang harus ditaati oleh
para pihak dalam proses Pengadaan Barang/Jasa.
(Perpres 54 Tahun 2010 Pasal 1 angka 21)
13. Dokumen.
Informasi dan media pendukungnya.

Dilarang memperbanyak dokumen ini tanpa izin tertulis dari Pusat Pengendali Dokumen 1-2
Monitoring Pelaksanaan SMM pada Kegiatan Pembangunan Jalan dan Jembatan Dit. Binlak I
Konsultan

(Permen PU No. 04/PRT/M/2009 Lampiran 1, Bab II. 41).


14. Dokumen Mutu.
Seluruh dokumentasi yang digunakan sebagai acuan penerapan Sistem
Manajemen Mutu di lingkungan Departemen Pekerjaan Umum. Dokumen mutu
tersebut diantaranya berupa: Norma Penerapan Sistem Manajemen Mutu, Manual
Mutu, Prosedur Mutu, Rencana Mutu, Petunjuk Pelaksanaan, Instruksi Kerja,
Catatan Mutu, Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pekerjaan, Standard Teknis
Pekerjaan dan Material, Daftar Simak Pemeriksaan, serta Daftar Simak Pengujian.
(Permen PU No. 04/PRT/M/2009 Lampiran 1, Bab II. 45).
15. E-Procurement.
Pengadaan secara electronic atau E-Procurement adalah Pengadaan barang/jasa
yang dilaksanakan dengan menggunakan teknologi informasi dan transaksi
elektronik sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.
(Perpres 54 Tahun 2010 Pasal 1.37)
16. Efisiensi.
Hubungan antara hasil yang dicapai dan sumber daya yang dipakai.
(Permen PU No. 04/PRT/M/2009 Lampiran 1, Bab II. 16).
17. Harga Perkiraan sendiri (HPS).
Harga perkiraaan sendiri adalah perhitungan perkiraan biaya pekerjaan yang
dikalkulasikan atau dihitung secara profesional secara keahlian berdasarkan data
yang dapat dipertanggungjawabkan yang disusun oleh Pejabat Pembuat
Komitmen yang digunakan oleh Pokja ULP untuk menilai kewajaran harga
penawaran termasuk rinciannya.
(Permen PU No. 07/PRT/M/2011, Buku-PK07B, Bab I, A, 11)
18. Hasil pekerjaan tidak sesuai.
Hasil pekerjaan yang tidak sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan.
(Permen PU No. 04/PRT/M/2009 Lampiran 1, Bab II. 30).
19. Hasil pekerjaan.
Hasil suatu proses.
(Permen PU No. 04/PRT/M/2009 Lampiran 1, Bab II. 29).
20. Inspeksi.
Evaluasi kesesuaian melalui pengamatan dan penetapan, jika perlu dengan
pengukuran, pengujian atau pembandingan.

Dilarang memperbanyak dokumen ini tanpa izin tertulis dari Pusat Pengendali Dokumen 1-3
Monitoring Pelaksanaan SMM pada Kegiatan Pembangunan Jalan dan Jembatan Dit. Binlak I
Konsultan

(Permen PU No. 04/PRT/M/2009 Lampiran 1, Bab II. 48).


21. Jasa Konsultansi.
Adalah jasa layanan professional yang membutuhkan keahlian tertentu diberbagai
bidang keilmuan yang mengutamakan adanya olah pikir (brainware).
(Perpres No.54 Tahun 2010 Pasal 1.16)
22. Kebijakan Mutu
Adalah maksud dan arahan secara menyeluruh sebuah organisasi yang terkait
dengan mutu, seperti yang dinyatakan secara resmi oleh manajemen puncak.
(Catatan: Pada umumnya Kebijakan Mutu konsisten dengan Kebijakan
menyeluruh organisasi dan menyediakan kerangka kerja bagi
penetapan Sasaran Mutu).
(Permen PU No. 04/PRT/M/2009 Bab II. 5)
23. Keefektifan.
Sampai sejauh mana kegiatan yang direncanakan terealisasi dan hasil yang
direncanakan tercapai.
(Permen PU No. 04/PRT/M/2009 Lampiran 1, Bab II.15).
24. Kekayaan Pekerjaan Selesai.
Kekayaan Pekerjaan Selesai adalah semua barang yang diperoleh dan pekerjaan
selesai/hasil pekerjaan yang dibiayai dari Bagian Anggaran Depatemen Pekerjaan
Umum atau sumber lain yang menjadi hak dan tanggung jawab Departemen
Pekerjaan Umum.
25. Keluaran / Produk.
Adalah bukti kerja penyedia jasa berupa yang ditetapkan dalam jenis dan jumlah
normatif sebagaimana yang dipersyaratkan dalam dokumen kontrak, yang
menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa untuk menghasilkannya, dengan melalui
proses pelaksanaan pekerjaan.
Keluaran atau produk dapat berupa laporan teknis (teknis perencanaan, laporan
pelaksanaan kegiatan survey atau pemetaan, laporan kegiatan penelitian kualitas,
laporan pendukung dan sejenisnya yang dipersyaratkan dalam dokumen
kontrak).
26. Kesesuaian dan Kecukupan Kualitas Produk.
Adalah persyaratan yang mengikat dan wajib dilakukan dalam proses
pelaksanaan kegiatan, yang bertujuan untuk menghasilkan keluaran atau produk
yang sesuai dengan ketentuan yang dipersyaratkan dalam dokumen kontrak.

Dilarang memperbanyak dokumen ini tanpa izin tertulis dari Pusat Pengendali Dokumen 1-4
Monitoring Pelaksanaan SMM pada Kegiatan Pembangunan Jalan dan Jembatan Dit. Binlak I
Konsultan

Kesesuaian dan kecukupan kualitas produk dapat berupa aspek-aspek kuantitatif,


kualitatif, tata cara atau metoda.
27. Klarifikasi.
Klarifikasi adalah kegiatan meminta penjelasan Panitia pengadaan kepada
penyedia barang/ jasa atas substansi penawaran yang kurang jelas bagi Panitia
pengadaan dalam rangka evaluasi penawaran.
Pertanyaan dan jawaban harus tertulis dan dapat dilakukan pertemuan/tatap
muka untuk penjelasan atas jawaban klarifikasi. Jawaban klarifikasi tidak boleh
mengubah harga maupun substansi penawaran.
28. Kompetensi.
Adalah kemampuan yang diperagakan untuk menerapkan pengetahuan dan
keterampilan.
(Permen PU No. 04/PRT/M/2009 Lampiran 1, Bab II. 60).
29. Kontrak Kerja Konstruksi.
Kontrak Kerja Konstruksi adalah keseluruhan dokumen yang mengatur hubungan
hukum antara Pejabat Pembuat Komitmen dengan Penyedia Barang/Jasa dalam
pelaksanaan pengadaan barang/jasa.
(Permen PU No, 07/PRT/M/2011, Buku-PK06A, Pasal.1 angka 13)
30. Koreksi.
Tindakan menghilangkan ketidaksesuaian yang ditemukan.
(Permen PU No. 04/PRT/M/2009 Lampiran 1, Bab II.38).
31. Kesesuaian.
Dipenuhinya suatu persyaratan.
(Permen PU No. 04/PRT/M/2009 Lampiran 1, Bab II.34).
32. Kesimpulan Audit.
Hasil audit oleh tim audit setelah mempertimbangkan sasaran audit dan semua
temuan audit
(Permen PU No. 04/PRT/M/2009 Lampiran 1, Bab II.59).
33. Ketidaksesuaian.
Tidak dipenuhinya suatu persyaratan.
(Permen PU No. 04/PRT/M/2009 Lampiran 1, Bab II.. 35).

Dilarang memperbanyak dokumen ini tanpa izin tertulis dari Pusat Pengendali Dokumen 1-5
Monitoring Pelaksanaan SMM pada Kegiatan Pembangunan Jalan dan Jembatan Dit. Binlak I
Konsultan

34. Kepuasan Pelanggan:


Persepsi pelanggan terhadap mutu sesuai dengan persyaratan.
(Catatan:
1. Indikator umum rendahnya kepuasan pelanggan dapat dilihat dari adanya
keluhan pelanggan, tetapi ketiadaannya tidak selalu menyiratkan kepuasan
pelanggan yang tinggi;
2. Walaupun persyaratan telah disepakati dan dipenuhi, hal ini tidak selalu
memastikan tingginya kepuasan pelanggan).
(Permen PU No. 04/PRT/M/2009 Lampiran 1, Bab II.2).
35. Kuasa Pengguna Anggaran.
Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut KPA adalah pejabat yang
ditetapkan oleh PA untuk menggunakan APBN atau ditetapkan oleh Kepala
Daerah untuk menggunakan APBD.
(Permen PU No. 07/PRT/M/2011, Buku-Pk06A, Pasal 1.2)
36. Kemitraan/KSO
Adalah kerja sama usaha antar penyedia baik penyedia nasional atau asing, yang
masing-masing pihak mempunyai hak, kewajiban dan tanggung jawab yang jelas
berdasarkan perjanjian tertulis.
(Permen PU No. 07/PRT/M/2011 Buku-PK07B, Bab I.A.10)
37. Kepala Satuan Kerja.
Kepala Satuan Kerja yang selanjutnya disebut Kasatker adalah Kuasa Pengguna
Anggaran dan/atau Barang.
(Permen PU No, 07/PRT/M/2011, Buku-PK06A, ps.1 angka 4)
38. Kelompok Kerja (Pokja) ULP
Adalah perangkat dari Unit Layanan Pengadaan (ULP) yang berfungsi untuk
melaksanakan Pemilihan Penyedia Barang/Jasa.
(Permen PU No. 07/PRT/M/2011 Buku-PK07B, Bab I.A.6)
39. Lingkungan kerja:
Kumpulan dari kondisi tempat pekerjaan dilakukan.
(Permen PU No. 04/PRT/M/2009 Lampiran 1, Bab II.20).
(Catatan: Kondisi mencakup faktor-faktor fisik, sosial dan psikologis)
40. Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE)
Layanan Pengadaan Secara Elektronik yang selanjutnya disebut LPSE adalah unit

Dilarang memperbanyak dokumen ini tanpa izin tertulis dari Pusat Pengendali Dokumen 1-6
Monitoring Pelaksanaan SMM pada Kegiatan Pembangunan Jalan dan Jembatan Dit. Binlak I
Konsultan

kerja K/L/D/I yang dibentuk untuk menyelenggarakan sitem pelayanan


Pengadaan Barang/Jasa secara elektronik.
(Perpres No.54 Tahun 2010 Pasal 1.38)
41. Manajemen.
Kegiatan untuk mengarahkan dan mengendalikan sebuah organisasi.
(Permen PU No. 04/PRT/M/2009 Lampiran 1, Bab II.7).
42. Manajemen Mutu.
Kegiatan terkoordinasi untuk mengarahkan dan mengendalikan organisasi dalam
hal mutu.
(Permen PU No. 04/PRT/M/2009 Lampiran 1, Bab II.9).
(Catatan: Pengarahan dan pengendalian yang terkait dengan mutu pada
umumnya, mencakup penetapan Kebijakan Mutu, Sasaran Mutu,
Perencanaan Mutu, Pengendalian Mutu, Pemastian/Penjaminan Mutu
dan Perbaikan Mutu).
43. Manajemen Puncak.
Orang atau kelompok yang mengarahkan dan mengendalikan organisasi pada
tingkat tertinggi.
(Permen PU No. 04/PRT/M/2009 Lampiran 1, Bab II.8).
44. Manual Mutu.
Dokumen yang merincikan Sistem Manajemen Mutu suatu organisasi.
(Permen PU No. 04/PRT/M/2009 Lampiran 1, Bab II.43).
45. Menteri.
Menteri adalah Menteri Pekerjaan Umum.
(Permen PU No. 04/PRT/M/2009, Bab I Pasal 1.15)
46. Mutu.
Gambaran dan karakteristik menyeluruh dari barang/jasa yang
menunjukkankemampuannya dalam pemenuhan persyaratan yang ditentukan
atau yang tersirat.
(Permen PU No. 04/PRT/M/2009 Lampiran 1, Bab II.. 1).
(Catatan: Istilah “mutu” dapat dipakai dengan kata sifat seperti buruk, baik atau
baik sekali).
47. Negosiasi.
Negosiasi adalah kegiatan Panitia pengadaan dengan penyedia barang/jasa untuk

Dilarang memperbanyak dokumen ini tanpa izin tertulis dari Pusat Pengendali Dokumen 1-7
Monitoring Pelaksanaan SMM pada Kegiatan Pembangunan Jalan dan Jembatan Dit. Binlak I
Konsultan

mencari kesesuaian harga penawaran dengan teknis yang telah ditentukan dalam
dokumen pengadaan.
48. Organisasi.
Kelompok orang dan fasilitas dengan pengaturan tanggung jawab, wewenang
dan hubungannya.
(Permen PU No. 04/PRT/M/2009 Lampiran 1, Bab II.17).
49. Pengguna Anggaran.
Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut PA adalah Pejabat pemegang
kewenangan penggunaan anggaran Kementerian/Lembaga/Satuan Kerja
Perangkat Daerah atau Pejabat yang disamakan pada Institusi lain Pengguna
APBN/APBD.
(Perpres NO.54 Tahun 2010 Pasal 1.5)
50. Perencanaan Mutu
Bagian dari manajemen yang difokuskan pada penetapan sasaran mutu dan
merincikan proses operasional dan sumber daya terkait yang diperlukan untuk
memenuhi sasaran mutu.
(Permen PU No. 04/PRT/M/2009 Lampiran 1, Bab II.10).
(Catatan: Menetapkan rencana mutu merupakan bagian dari perencanaan mutu).
51. Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan (PPHP).
Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan adalah panitia/ pejabat yang
ditetapkan oleh PA/KPA yang bertugas memeriksa dan menerima hasil pekerjaan.
(Perpres No.54 Tahun 2010 Pasal 1.10)
52. Pekerjaan Kompleks
Pekerjaan Kompleks adalah pekerjaan yang memerlukan teknologi tinggi,
mempunyai resiko tinggi, menggunakan peralatan didesain khusus dan/atau
pekerjaan yang bernilai diatas Rp.100.000.000.000,00 (seratus miliar rupiah).
(Perpres No.54 Tahun 2010 Pasal 1.36)
53. Pekerjaan Konstruksi.
Pekerjaan konstruksi adalah seluruh pekerjaan yang berhubungan dengan
pelaksanaan kostruksi bangunan atau pembuatan wujud fisik lainnya.
(Perpres No.54 Tahun 2010 Pasal 1.15)
54. Penyedia Barang/Jasa.
Penyedia Jasa adalah badan usaha atau orang perseorangan yang menyediakan

Dilarang memperbanyak dokumen ini tanpa izin tertulis dari Pusat Pengendali Dokumen 1-8
Monitoring Pelaksanaan SMM pada Kegiatan Pembangunan Jalan dan Jembatan Dit. Binlak I
Konsultan

Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Konsultansi/Jasa Lainnya.


(Perpres No.54 Tahun 2010 Pasal 1.12)
55. Pengendalian Mutu.
Bagian dari manajemen mutu difokuskan pada pemenuhan persyaratan
(Permen PU No. 04/PRT/M/2009 Lampiran 1, Bab II.. 11).
56. Pemastian/Penjaminan Mutu.
Bagian dari manajemen yang difokuskan pada pemberian keyakinan bahwa
persyaratan mutu telah dipenuhi.
(Permen PU No. 04/PRT/M/2009 Lampiran 1, Bab II.12).
57. Perbaikan mutu.
Bagian dari manajemen mutu difokuskan pada peningkatan kemampuan
memenuhi persyaratan mutu.
(Permen PU No. 04/PRT/M/2009 Lampiran 1, Bab II.13).
(Catatan: Persyaratan dapat dikaitkan pada aspek apapun seperti keefektifan,
efisiensi atau ketertelusuran).
58. Perbaikan berkelanjutan.
Kegiatan berulang untuk meningkatkan kemampuan memenuhi persyaratan.
(Permen PU No. 04/PRT/M/2009 Lampiran 1, Bab II.14).
(Catatan: Proses menetapkan sasaran dan menemukan peluang perbaikan
adalah proses berkelanjutan melalui penggunaan temuan audit dan
kesimpulan audit, analisis data, Kaji Ulang Manajemen atau sarana lain
dan biasanya mengarah ke tindakan korektif atau tindakan
pencegahan).
59. Pelanggan.
Organisasi atau orang yang menerima hasil pekerjaan.
(Permen PU No. 04/PRT/M/2009 Lampiran 1, Bab II.21).
(Catatan: Pelanggan terdiri dari :
a) Pelanggan Internal adalah Pihak-pihak yang terkait dengan proses
selanjutnya dalam suatu kegiatan. (Pimpinan, Pejabat Setingkat dan
Staff);
b) Pelanggan Eksternal adalah pihak-pihak luar yang terkait dengan
kegiatan di lingkungan Departemen Pekerjaan Umum.)

Dilarang memperbanyak dokumen ini tanpa izin tertulis dari Pusat Pengendali Dokumen 1-9
Monitoring Pelaksanaan SMM pada Kegiatan Pembangunan Jalan dan Jembatan Dit. Binlak I
Konsultan

60. Pihak berkepentingan.


Orang atau kelompok yang memiliki kepentingan pada kinerja atau keberhasilan
organisasi.
(Permen PU No. 04/PRT/M/2009 Lampiran 1, Bab II.22).
(Catatan: Kelompok dapat terdiri dari sebuah organisasi, bagian dari organisasi
atau lebih dari satu organisasi).
61. Proses.
Kegiatan atau beberapa kegiatan yang saling terkait dan/atau berinteraksi yang
mengubah masukan menjadi keluaran.
(Permen PU No. 04/PRT/M/2009 Lampiran 1, Bab II.28).
62. Proyek.
Proses khas, terdiri dari kumpulan kegiatan terkoordinasi dan terkendali dengan
tanggal awal dan akhir, dilakukan untuk mencapai sasaran yang sesuai dengan
persyaratan tertentu, termasuk kendala waktu, biaya dan sumber daya.
(Permen PU No. 04/PRT/M/2009 Lampiran 1, Bab II.31).
63. Personil Inti
Adalah tenaga yang akan ditempatkan secara penuh sesuai dengan persyaratan
yang ditetapkan sebagaimana tercantum dalam Dokumen Pengadaan serta
posisinya dalam manajemen pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan organisasi
pelaksanaan yang diajukan untuk melaksanakan pekerjaan.
(Permen PU No. 07/PRT/M/2011 Buku-PK01A, Bab X, A.1.24)
64. Prosedur.
Cara tertentu untuk melaksanakan suatu kegiatan atau proses.
(Permen PU No. 04/PRT/M/2009 Lampiran 1, Bab II..33).
65. Pengerjaan Ulang.
Tindakan pada hasil pekerjaan yang tidak sesuai untuk menjadikannya sesuai
persyaratan.
(Permen PU No. 04/PRT/M/2009 Lampiran 1, Bab II.39).
66. Perbaikan.
Tindakan pada hasil pekerjaan yang tidak sesuai untuk menjadikannya sesuai
dengan pemakaian yang dimaksudkan.
(Permen PU No. 04/PRT/M/2009 Lampiran 1, Bab II.40).

Dilarang memperbanyak dokumen ini tanpa izin tertulis dari Pusat Pengendali Dokumen 1 - 10
Monitoring Pelaksanaan SMM pada Kegiatan Pembangunan Jalan dan Jembatan Dit. Binlak I
Konsultan

67. Program Audit.


Gabungan dari satu atau lebih audit yang direncanakan untuk kerangka waktu
tertentu dan diarahkan ke sasaran tertentu.
(Permen PU No. 04/PRT/M/2009 Lampiran 1, Bab II.54).
68. Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang selanjutnya disebut dengan Pengadaan
Barang/Jasa adalah kegiatan untuk memperoleh barang/jasa oleh
Kementerian/Lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah/Institusi lainya yang
prosesnya dimulai dari perencanaan kebutuhan sampai diselesaikannya seluruh
kegiatan untuk memperoleh Barang/Jasa.
(Perpres No.54 Tahun 2010 Pasal 1.1).
69. Pejabat Pembuat Komitmen
Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya disebut PPK adalah pejabat yang
bertanggung jawab atas pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa.
(Perpres No.54 Tahun 2010 Pasal 1.7)
70. Prakualifikasi.
Prakualifikasi adalah proses penilaian kompetensi dan kemampuan usaha serta
pemenuhan persyaratan tertentu lainya dari penyedia barang/jasa sebelum
memasukan penawaran.
(Sumber: Perpres No.54 Tahun 2010 Pasal 56 ayat (3)).
71. Pascakualifikasi
Pascakualifikasi adalah proses penilaian kompetensi dan kemampuan usaha serta
pemenuhan persyaratan tertentu lainnya dari penyedia barang/jasa sesudah
memasukan penawaran.
(Sumber: Perpres No.54 Tahun 2010 Pasal 56 ayat (8)).
72. Panitia Peneliti Pelaksanaan Kontrak
Panitia Peneliti Pelaksanaan Kontrak adalah Tim teknis yang diangkat oleh Kuasa
Pengguna Anggaran untuk membantu PPK dalam pelaksanaan kontrak.
(Sumber: Penjelasan Perpres No.54 Tahun 2010 Pasal 8 Ayat (2) huruf a).
73. Penyelesaian Perselisihan.
Penyelesaian Perselisihan adalah ketentuan mengenai penyelesaian perselisihan
atau sengketa antara para pihak dalam kontrak. Cara yang diambil dapat melalui
pengadilan atau di luar pengadilan yaitu melalui musyawarah, mediasi, konsiliasi
atau arbitrase di Indonesia.
(Sumber: Permen PU No, 07/PRT/M/2011, Buku-PK01A, Bab X.H.71)).

Dilarang memperbanyak dokumen ini tanpa izin tertulis dari Pusat Pengendali Dokumen 1 - 11
Monitoring Pelaksanaan SMM pada Kegiatan Pembangunan Jalan dan Jembatan Dit. Binlak I
Konsultan

74. Pejabat Eselon 1.


Pejabat Eselon 1 adalah Pejabat yang memimpin Satminkal (Satuan Administrasi
Pangkal) atau yang setingkat selaku pembantu Pengguna Barang Milik Negara.
75. Pelelangan Umum
Adalah metode pemilihan penyedia Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainya
untuk semua pekerjaan yang dapat diikuti oleh semua penyedia
Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainya yang memenuhi syarat.
(Perpres No.54 Tahun 2010 Pasal 1.23)
76. Pemilihan langsung
Adalah metode pemilihan penyedia Pekerjaan Konstruksi untuk pekerjaan yang
bernilai paling tinggi Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah).
(Perpres No.54 Tahun 2010 Pasal 1.26)
77. Pelelangan Terbatas
Pelelangan Terbatas adalah metode pemilihan Penyedia Pekerjaan Konstruksi
untuk Pekerjaan Konstruksi dengan jumlah Penyedia yang mampu
melaksanakan diyakini terbatas dan untuk pekerjaan yang kompleks.
(Perpres No.54 Tahun 2010 Pasal 1.24)
78. Pekerjaan Selesai.
Pekerjaan Selesai dapat diartikan dalam 2 katagori :
1. Satuan kerja atau eks Proyek yang telah selesai (dilikuidasi).
2. Pekerjaan yang secara keseluruhan atau sebagian telah selesai dan telah
dapat berfungsi, yang perlu ditetapkan status penggunaan selanjutnya.
79. Pemutusan Kontrak.
Pemutusan Kontrak adalah ketentuan mengenai kapan kontrak dapat diputuskan,
dibagi dua yaitu:
a) Pemutusan kontrak oleh pihak penyedia barang/jasa;
b) Pemutusan kontrak oleh pihak pengguna barang/jasa.
(Sumber: Permen PU No, 07/PRT/M/2011, Buku-PK 06A, Bab VII, B.6.38))
80. Pakta Integritas.
Pakta Integritas adalah surat pernyataan yang berisi ikrar untuk mencegah dan
tidak melakukan kolusi, korupsi, dan nepotisme (KKN) dalam pelaksanaan
pengadaan Barang/Jasa.
(Perpres No.54 Tahun 2010 Pasal 1.13)

Dilarang memperbanyak dokumen ini tanpa izin tertulis dari Pusat Pengendali Dokumen 1 - 12
Monitoring Pelaksanaan SMM pada Kegiatan Pembangunan Jalan dan Jembatan Dit. Binlak I
Konsultan

81. Prasarana.
Sistem (organisasi) dari fasilitas peralatan dan jasa yang diperlukan untuk
mengoperasikan sebuah organisasi.
(Permen PU No. 04/PRT/M/2009 Lampiran 1, Bab II.19).
82. Portal Pengadaan Nasional.
Portal Pengadaan Nasional adalah pintu gerbang system informasi elektronik
yang terkait dengan informasi Pengadaan Barang/Jasa secara nasional yang
dikelola oleh LKPP.
(Perpres No.54 Tahun 2010 Pasal 1.42)
83. Rapat Kaji Ulang Rencana Umum Pengadaan.
Adalah rapat yang diselenggarakan oleh PPK dan ULP untuk mengkaji Rencana
Umum Pengadaan yang meliputi materi-materi kebijakan umum pengadaan,
rencana penggaran biaya pengadaan dan pengkajian ulang KAK.
(Perpres No.54 Tahun 2010 Lamp 3 Bag.A.2)
84. Rencana Pelaksanaan Pengadaan (RPP).
Adalah rencana yang disusun oleh PPK sesuai dengan hasil Pengkajian Ulang RUP
yang meliputi : spesifikasi teknis, gambar dan Harga Perkiraan Sendiri.
(Sumber : Perpres No.54 Tahun 2010 Lamp 3 Bag.A.3)
85. Rencana Mutu Pelaksanaan (RMP).
Adalah merupakan dokumen sistem manajemen mutu pelaksanaan yang disusun
oleh kepada Satker, SNVT, SKS dan PPK dalam rangka menjamin mutu.
(Permen PU No. 04/PRT/M/2009 Lampiran I Bab VII, 7.1.2)

86. Rencana Mutu Pelaksanaan Kegiatan


Rencana Mutu Pelaksanaan Kegiatan yang selanjutnya disingkat RMP merupakan
dokumen Sistem Manajemen Mutu Pelaksanaan kegiatan yang disusun oleh
Satuan Kerja dan Unit Pelaksana Kegiatan (SNVT/SKS/PPK) dalam rangka
menjamin mutu kegiatan.
(Permen PU No. 04/PRT/M/2009 Bab I Pasal 1.9)
87. Rekayasa Lapangan.
Kegiatan pengukuran dan pemeriksaan detail kondisi lapangan, yang dilakukan
oleh Kontraktor untuk menunjang perhitungan kuantitatif dan biaya pada saat
awal proyek.
(Spesifikasi Umum 2010, seksi 1.9)

Dilarang memperbanyak dokumen ini tanpa izin tertulis dari Pusat Pengendali Dokumen 1 - 13
Monitoring Pelaksanaan SMM pada Kegiatan Pembangunan Jalan dan Jembatan Dit. Binlak I
Konsultan

88. Rapat Persiapan Pelaksanaan (Pre-Construction Meeting/PCM).


Rapat Persiapan Pelaksanaan (Pre-Construction Meeting) adalah pertemuan yang
diselenggarakan sebelum pelaksanaan oleh unsur-unsur yang terkait dengan
pelaksanaan kegiatan seperti pihak Direksi Pekerjaan sebagai unsur
pengendalian, Direksi Teknis sebagai pengawas teknis dan Penyedia Jasa sebagai
pelaksana pekerjaan. Serta unsur perencana, jika perlu untuk menyatukan
pengertian terhadap seluruh Dokumen Kontrak dan membuat kesepakatan
terhadap hal-hal penting yang belum terdapat dalam dokumen kontrak maupun
kemungkinan-kemungkinan kendala yang akan terjadi dalam pelaksanaan
pekerjaan.
(Sumber :Permen PU No. 07/PRT/M/2011, Buku-PK01A Bab X, B.I.23.1)
89. Review Design (Tinjauan terhadap rancangan awal).
Kegiatan yang dilakukan pada tahap awal pelaksanaan suatu proyek, untuk
melihat kesesuaian/membandingkan antara rancangan awal dengan faktual
kondisi lapangan saat itu.
(Spesifikasi Umum 2010, seksi 1.9 Bab I Pasal 1.9.2)
90. Rencana Mutu.
Dokumen yang berisi prosedur dan sumber daya yang diperlukan harus
diterapkan oleh siapa dan kapan pada suatu proyek, hasil pekerjaan, proses atau
kontrak tertentu.
(Permen PU No. 04/PRT/M/2009).
91. Rekaman.
Dokumen yang menyatakan hasil yang dicapai atau memberi bukti pelaksanaan
(Permen PU No. 04/PRT/M/2009 Lampiran 1, Bab II..46).
92. Satuan Kerja
Satuan Kerja yang selanjutnya disebut Satker adalah organisasi/lembaga pada
Pemerintah yang bertanggungjawab kepada Menteri dan menyelenggarakan
kegiatan yang dibiayai pemerintah.
(Permen PU No. 07/PRT/M/2011 Buku-Pk 01A Pasal 1.3)
93. Seleksi Umum.
Seleksi Umum adalah metode pemilihan Penyedia Jasa Konsultansi untuk
pekerjaan yang dapat diikuti diikuti oleh semua Penyedia Jasa Konsultansi yang
memenuhi syarat.
(Perpres No.54 Tahun 2010 Pasal 1.27)

Dilarang memperbanyak dokumen ini tanpa izin tertulis dari Pusat Pengendali Dokumen 1 - 14
Monitoring Pelaksanaan SMM pada Kegiatan Pembangunan Jalan dan Jembatan Dit. Binlak I
Konsultan

94. Seleksi Sederhana


Metode pemilihan peyedia jasa konsultansi yang bernilai paling tinggi Rp.
200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah).
(Perpres No.54 Tahun 2010 Pasal 1.28)
95. Serah Terima Pekerjaan.
Proses legalitas yang menunjukkan keabsahan selesainya pelaksanaan pekerjaan
oleh penyedia jasa, yang dinyatakan dalam suatu Berita Acara, yang didahului
oleh pelaksanaan pemeriksaan dan penerimaan oleh PPHP atas kecukupan
pekerjaan terhadap semua persyaratan yang tertuang dalam Dokumen Kontrak
(Sumber : Perpres No.54 Tahun 2010 Pasal 1.10 dan ps 95)
96. Surat Jaminan.
Surat Jaminan yang selanjutnya disebut Jaminan, adalah jaminan tertulis yang
bersifat mudah dicairkan dan tidak bersyarat (unconditional), yang dikeluarkan
bank umum/Perusahaan Penjaminan/Perusahaan Asuransi yang diserahkan oleh
Penyedia Barang/Jasa kepada PPK/ULP untuk menjamin terpenuhinya kewajiban
Penyedia Barang/Jasa.
(Perpres No.54 Tahun 2010 Pasal 1.35)
97. Subpenyedia
Adalah Penyedia yang mengadakan perjanjian kerja dengan penyedia
penanggung jawab kontrak, untuk melaksanakan sebagian pekerjaan (sub
kontrak).
(Permen PU No. 07/PRT/M/2011 Buku-PK01A, Bab X. A.1.8)
98. Status Sementara Pekerjaan Selesai.
Menteri Menetapkan :
Status Sementara
ƒ Unit Pengelola berikut hak dan kewajiban
ƒ Unit pengurus Barang.
Terhadap pekerjaan selesai sebelum ditentukan statusnya selanjutnya oleh
Menteri Keuangan
99. Sistem Manajemen.
Sistem untuk menetapkan kebijakan dan sasaran serta untuk mencapai sasaran
itu.
(Permen PU No. 04/PRT/M/2009 Lampiran 1, Bab II..3).

Dilarang memperbanyak dokumen ini tanpa izin tertulis dari Pusat Pengendali Dokumen 1 - 15
Monitoring Pelaksanaan SMM pada Kegiatan Pembangunan Jalan dan Jembatan Dit. Binlak I
Konsultan

(Catatan: Suatu sistem manajemen sebuah organisasi dapat mencakup sistem-


sistem manajemen berbeda seperti Sistem Manajemen Mutu, Sistem
Manajemen Keuangan atau Sistem Manajemen Lingkungan).
100. Sistem Manajemen Mutu (SMM).
Sistem Manajemen untuk mengarahkan dan mengendalikan organisasi dalam hal
mutu.
(Permen PU No. 04/PRT/M/2009 Lampiran 1, Bab II..4).
101. Sasaran Mutu.
Sesuatu yang dicari atau dituju berkaitan dengan mutu.
(Permen PU No. 04/PRT/M/2009).
(Catatan: 1. Sasaran Mutu biasanya didasarkan pada Kebijakan Mutu organisasi.
2. Sasaran Mutu biasanya ditentukan bagi fungsi dan tingkatan
tertentu dalam organisasi.)
102. Struktur organisasi
Pengaturan tanggung jawab, hubungan dan wewenang antar orang.
(Permen PU No. 04/PRT/M/2009 Lampiran 1 Bab II.18).
103. Sertifikat Keahlian.
Sertifikat Keahlian pengadaan barang/jasa pemerintah adalah tanda bukti
pengakuan dari pemerintah atas kompetensi dan kemampuan profesi di bidang
pengadaan barang/ jasa.
(Perpres No.54 Tahun 2010 Pasal 1.19)
104. Spesifikasi.
Dokumen yang menyatakan persyaratan.
(Permen PU No. 04/PRT/M/2009 Lampiran 1 Bab II .42).
105. Swakelola
Adalah pengadaan Barang/Jasa dimana pekerjaannya, direncanakan, dikerjakan
dan/atau diawasi sendiri oleh K/L/D/I sebagai penanggung jawab anggaran,
instansi pemerintah lain dan/atau kelompok masyarakat.
(Perpres No.54 Tahun 2010 Pasal 1.20)
106. Tanggal Mulai Kerja
Adalah tanggal mulai kerja penyedia jasa yang dinyatakan pada Surat Perintah
Mulai Kerja (SPMK), yang dikeluarkan oleh PPK .

Dilarang memperbanyak dokumen ini tanpa izin tertulis dari Pusat Pengendali Dokumen 1 - 16
Monitoring Pelaksanaan SMM pada Kegiatan Pembangunan Jalan dan Jembatan Dit. Binlak I
Konsultan

(Sumber: Perpres No.54 Tahun 2010 Pasal, Lampiran 3, Bagian C.2.a)


107. Telah Dapat berfungsi.
Telah dapat berfungsi adalah pencapaian atas semua persyaratan teknis dan
administratif yang telah ditetapkan, sehingga secara teknis telah siap operasional
untuk memenuhi fungsi utamanya dan secara administratif dapat dipertanggung
jawabkan.
108. Temuan Audit.
Hasil evaluasi bukti audit yang terkumpulkan terhadap kriteria audit.
(Permen PU No. 04/PRT/M/2009 Lampiran I Bab II. 48).
109. Tim Audit.
Seorang auditor atau lebih yang melakukan audit.
(Permen PU No. 04/PRT/M/2009 Lampiran I Bab II. 57).
110. Tinjauan.
Kegiatan yang dilakukan untuk memenuhi kesesuaian, kecukupan dan keefektifan
masalah yang dibahas untuk mencapai sasaran yang ditetapkan.
(Permen PU No. 04/PRT/M/2009 Lampiran I Bab II. 52).

111. Tindakan Korektif.


Tindakan menghilangkan penyebab ketidaksesuaian yang ditemukan atas situasi
yang tidak dikehendaki.
(Permen PU No. 04/PRT/M/2009 Lampiran I Bab II. 37).
112. Tindakan Pencegahan.
Tindakan untuk menghilangkan penyebab ketidaksesuaian yang potensial atau
situasi potensial lain yang tidak dikehendaki
(Permen PU No. 04/PRT/M/2009 Lampiran I Bab II. 36).
113. Uji.
Penentuan satu atau lebih karakteristik sesuai dengan prosedur.
(Permen PU No. 04/PRT/M/2009 Lampiran I Bab II. 49).
114. Unit Layanan Pengadaaan (ULP)
Unit Layanan Pengadaan yang selanjutnya disebut ULP adalah unit
organisasi pemerintah yang berfungsi melaksanakan Pengadaan Barang/Jasa
di K/L/D/I yang bersifat .
(Permen PU No, 07/PRT/M/2011, Buku-PK 07B, Bab I, B.A.5))

Dilarang memperbanyak dokumen ini tanpa izin tertulis dari Pusat Pengendali Dokumen 1 - 17
Monitoring Pelaksanaan SMM pada Kegiatan Pembangunan Jalan dan Jembatan Dit. Binlak I
Konsultan

115. Unit Kerja.


Unit Kerja adalah Unit Eselon I, Unit Eselon II, Unit Eselon III dan seterusnya di
lingkungan Departemen Pekerjaan Umum termasuk Unit Eselon III (yang
bertanggung jawab langsung kepada Eselon I nya) di lingkungan Departemen
Pekerjaan Umum berdasarkan ketentuan dan peraturan yang berlaku.
(Permen PU No. 04/PRT/M/2009 Lampiran 1 Bab II.23).
116. Unit Pelaksana Kegiatan.
Satuan Kerja Pelaksana Kegiatan (SNVT/SKS/PPK) yang berada di lingkungan
Departemen Pekerjaan Umum yang kegiatannya dibiayai oleh Pemerintah
berdasarkan ketentuan peraturan yang berlaku.
(Permen PU No 04/PRT/M/2009 Lampiran 1 Bab II.25).
117. Usaha Kecil.
Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri dan dilakukan
oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak
perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau menjadi
bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha
besar, yang memenuhi criteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam
undang-undang yang mengatur mengenai Usaha Mikro, Kecil dan Menengah.
(Perpres 54/2010 ps 1 angka 34).
118. Validasi.
Konfirmasi, melalui penyediaan bukti objektif, bahwa persyaratan bagi pemakaian
atau aplikasi dimaksud telah dipenuhi.
(Permen PU No. 04/PRT/M/2009 Lampiran 1 Bab II.51).
119. Verifikasi.
Konfirmasi, melalui penyediaan bukti objektif, bahwa persyaratan yang
ditentukan telah dipenuhi.
(Permen PU No. 04/PRT/M/2009 Lampiran 1 Bab II.50).
120. Wakil Manajemen.
Seseorang yang ditetapkan oleh manajemen puncak untuk bertanggung jawab
atas penyelenggaraan dan peningkatan Sistem Manajemen Mutu di lingkungan
organisasi yang bersangkutan.
(Permen PU No. 04/PRT/M/2009 Lampiran 1 Bab II.27).

Dilarang memperbanyak dokumen ini tanpa izin tertulis dari Pusat Pengendali Dokumen 1 - 18
MONITORING PELAKSANAAN SMM PADA KEGIATAN PEMBANGUNAN
JALAN DAN JEMBATAN DBPW I PADA PENYEDIA JASA KONSULTANSI

PERIODE : ..............................

PENERAPAN dan
DOKUMENTASI
ELEMEN KETERANGAN
No Tdk Krg Ya Nilai
1 2(6) 3(7) 4(8) 5(9) 10

PERIODE : ..............................
1. Membuat RMK dan Penerapannya.
1.1 Penyedia Jasa Konsultansi membuat Rencana Mutu
Kontrak (RMK).
1.2 Isi dan kandungan sesuai dengan ketentuan.
1.3 Ada lembar pengesahan.
1.4 Legalitas.
a. Legalitas RMK telah diatur dalam Prosedur.
b. Legalitas RMK sesuai.
1.5 Ada lembar sejarah dokumen dan sesuai.
1.6 Informasi Kegiatan.
a. Terdiri atas Informasi Proyek dan Data Proyek.
b. Informasi Proyek jelas.
c. Ada data proyek.
1.7 Sasaran Mutu.
a. Ada sasaran Mutu.
b. Ada sasaran mutu bagian.
c. Sasaran mutu disosialisasikan.
d. Sasaran mutu relevan.
e. Sasaran mutu menggunakan kaidah SMART.
f. Sasaran mutu mencantumkan cara pencapaian
dan tolok ukur pencapaiannya.
1.8 Persyaratan Teknis dan Administrasi.
a. Mencantumkan persyaratan teknis dan
administratif.
1.9 Struktur Organisasi.
a. Mencantumkan struktur organisasi proyek Penyedia
Jasa Konsultansi dan hirarki diatasnya.
b. Struktur organisasi sesuai dengan saat pengajuan
penawaran.
c. Penyedia Jasa Konsultansi telah melakukan
pengajuan perubahan.
d. Jumlah Personil dan tenaga ahli sesuai dengan
kebutuhan.
PENERAPAN dan
DOKUMENTASI
ELEMEN KETERANGAN
No Tdk Krg Ya Nilai

1 2(6) 3(7) 4(8) 5(9) 10

e. Kompetensi personil dan tenaga ahli yang


diusulkan sesuai dengan kebutuhan.
1.10 Tugas tanggung jawab dan wewenang.
a. Mencantumkan uraian tugas, tanggung jawab dan
wewenang.
b. Penanggung jawab proyek memiliki kewenangan
sebagai pengambil keputusan.
c. Penyedia Jasa Konsultansi memiliki unit penjamin
mutu.
d. Ada tatacara pelimpahan wewenang.
1.11 Bagan Alir Pelaksanaan pengawasan.
a. Ada bagan alir pelaksanaan pengawasan.
b. Bagan alir memerincikan seluruh aktifitas
pengawasan dan lengkap.
c. Bagan Alir didukung oleh ketersediaan dokumen
sistem mutunya
y ((PP/IK).
/ )
1.12 Jadwal Pelaksanaan Pengawasan.
a. Ada jadwal pelaksanaan pengawasan.
b. Jadwal pelaksanaan pengawasan lengkap.
c. Penyedia Jasa Konsultansi memiliki monitoring
pelaksanaan pekerjaan secara terperinci.
d. Penyedia Jasa Konsultansi melakukan pencatatan
kemajuan pelaksanaan pengawasan.
e. Dokumen/Bukti Kerja disimpan serta mudah diakses
1.13 Jadwal Personil dan Tenaga Ahli
a. Ada jadwal personil sekurang-kurangnya untuk
personil tenaga ahli.
b. Personil Penyedia Jasa Konsultansi sesuai
Persyaratan.
c. Kompetensi Personil dan tenaga ahli memadai.
d. Tidak ada komplain dari pengguna jasa/PPK atas
atas kompetensi personil.
1.14 Kerangka Acuan Kerja, Metoda Verifikasi, Validasi,
Monitoring, Evaluasi, Inspeksi dan Pengujian &
Kriteria Penerimaan.
a. RMK mencantumkan jadwal verifikasi, validasi.
PENERAPAN dan
DOKUMENTASI
ELEMEN KETERANGAN
No Tdk Krg Ya Nilai

1 2(6) 3(7) 4(8) 5(9) 10

b. Rencana verifikasi, validasi sesuai dengan jadwal


pelaksanaan pengawasannya.
c. Tidak ada kegiatan verifikasi, validasi yang tertunda
1.15 Daftar kriteria penerimaan.
a. Mencantumkan daftar kriteria penerimaan lengkap.
b. Kriteria penerimaan sesuai dengan persyaratan.
1.16 Daftar dokumen sistem mutu.
a. RMKi daftar induk dokumen sistem manajemen
mutu.
b. Dokumen yang tercantum sesuai.
c. Memiliki petugas pengendali dokumen.
d. Tersedia dokumen eksternal.
e. Dokumen eksternal dikendalikan.
f. Penyedia Jasa Konsultansi memiliki dokumen
sistem mutu.
g. Dokumen sistem mutu dikendalikan dan sesuai.
g
h. Dokumen yang tercatat sesuai dengan kepemilikan.
i. Dokumen/Bukti Kerja disimpan serta mudah
diakses.
1.17 Daftar induk bukti kerja.
a. RMK memuat daftar induk rekaman/bukti kerja.
b. Penyimpan rekaman/bukti kerja ditetapkan.
c. Jenis dan jumlah bukti kerja/rekaman sesuai.
d. Dokumen/Bukti Kerja disimpan serta mudah
diakses.
1.18 Pengelolaan sistem.
a. Ada petugas Pengendali Mutu.
b. Penyedia Jasa Konsultansi memiliki mekanisme
pengelolaan sistem.
c. Penyedia Jasa Konsultansi konsisten melakukan
penerapan sistem
1.19 Dokumen/Bukti Kerja disimpan serta mudah diakses.

2. Asuransi
2.1 Telah mengasuransikan terhadap resiko-resiko.
2.2 Waktu cakupan asuransi sesuai.
2.3 Besarnya asuransi sesuai.
2.4 Dokumen/Bukti Kerja disimpan serta mudah diakses
PENERAPAN dan
DOKUMENTASI
ELEMEN KETERANGAN
No Tdk Krg Ya Nilai

1 2(6) 3(7) 4(8) 5(9) 10

3. Rapat Pra Pelaksanaan Kontrak/PCM


3.1 Menerima surat undangan rapat pra pelaksanaan.
3.2 Telah menyusun materi untuk pembahasan rapat.
3.3 Penyedia Jasa Konsultansi berkontribusi optimal.
3.4 Tidak terdapat perbedaan persepsi terhadap pasal-
pasal kontrak setelah kegiatan berlangsung.
3.5 Dokumen/Bukti Kerja disimpan serta mudah diakses

4. Mobilisasi
4.1 Penyedia Jasa Konsultansi menindak lanjuti surat
perintah mobilisasi, sesuai.
4.2 Waktu pelaksanaan mobilisasi, sesuai.
4.3 Lingkup mobilisasi, sesuai.
4.4 Kompetensi personil Penyedia Jasa Konsultansi sesuai.
4.5 Mobilisasi peralatan dan personil sesuai.
4.6 Telah mendapatkan
p surat tugas.
g
4.7 Dokumen/Bukti Kerja disimpan serta mudah diakses

5. Rekayasa Lapangan
5.1 Penyedia Jasa Konsultansi telah memeriksa hasil
rekayasa lapangan.
5.2 Berkolaborasi dengan personil dari kontraktor untuk
kegiatan rekayasa lapangan.
5.3 Penyedia Jasa Konsultansi berkontribusi optimal sesuai
dengan ketentuan kontrak.
5.4 Laporan hasil pengukuran disampaikan kepada PPK.
5.5 Dokumen/Bukti Kerja disimpan serta mudah diakses.
5.6 Substansi Pengkajian Ulang Kebijakan Umum

6. Tinjauan Desain (Review Design)


6.1 Penyedia Jasa Konsultansi melakukan tinjauan desain.
6.2 Waktu pelaksanaan tinjauan desai sesuai.
6.3 Hasil tinjauan desain diverifikasi.
6.4 Dokumen/Bukti Kerja disimpan serta mudah diakses.

7. Perubahan Kontrak Tanpa Mengubah Target


7.1 Peyedia Jasa Konsultansi memahami aspek perubahan
kontrak TMT.
7.2 Kriteria Perubahan Kontrak tanpa mengubah target
sesuai.
PENERAPAN dan
DOKUMENTASI
ELEMEN KETERANGAN
No Tdk Krg Ya Nilai

1 2(6) 3(7) 4(8) 5(9) 10

7.3 Konsultan Melakukan Monitoring Persetujuan Perubahan


Kontrak TMT.
7,4 Dokumen/Bukti Kerja disimpan serta mudah diakses.

8. Perubahan Kontrak Mengubah Target (MT)


8.1 Penyedia Jasa Konsultansi memahami alasan dilakukan
nya Perubahan Kontrak MT.
8.2 Kriteria Perubahan Kontrak dengan mengubah target
sesuai.
8.3 Kriteria Perubahan Kontrak dengan mengubah target
waktu sesuai.
8.4 Penyedia Jasa Konsultan melakukan tindak lanjut
saat persetujuan diluar koridor waktu yang ditetapkan.
8.5 Dokumen/Bukti Kerja disimpan serta mudah diakses.

9. Pengawasan
g Pelaksanaan Pekerjaan.
j
9,1 Penyedia Jasa melakukan kegiatan pengawasan
dengan menggunakan perangkat yang telah
dalam RMK.
9,2 Melakukan kegiatan pengawasan secara konsisten.
9,3 Melakukan catatan khusus bilamana terjadi
penyimpangan.
9,4 Melakukan tindak lanjiut atas terjadinya penyimpangan
9,5 Memiliki perangkat pendukung yang memadai.
9,6 Tersedia personil pengawas pada setiap kegiatan
pekerjaan.
9,7 Dokumen/Bukti Kerja disimpan serta mudah diakses.

10. Pemantauan Pelaksanaan Pekerjaan.


10,1 Penyedia Jasa Konsultansi memiliki metoda untuk
pemantauan aspek legal pelaksanaan kegiatan.
10,2 Seluruh kegiatan telah didukung aspek legal yang
diperlukan.
10,3 Melakukan pemantauan pencapaian aspek legal
konsisten.
PENERAPAN dan
DOKUMENTASI
ELEMEN KETERANGAN
No Tdk Krg Ya Nilai

1 2(6) 3(7) 4(8) 5(9) 10

10,4 Hasil kegiatan tersedia dan mudah diakses saat


diperlukan.
10,5 Memiliki tools/perangkat monitoring penyelesaian
pekerjaan.
10,6 Melakukan pemantauan proses pelaksanaan pekerjaan
konsisten.
10,7 Dokumen/Bukti Kerja disimpan serta mudah diakses.

11. Laporan Hasil Pekerjaan Fisik.


11,1 Pengendalian Laporan Harian
a. Penyedia Jasa Konsultansi melakukan pemeriksa
an pada buku harian kontraktor.
b. Pemeriksaan pada buku harian dilakukan
konsisten.
c. Melakukan legalitas pada buku harian.
d. Memeriksa laporan
p harian.
e. Dokumen/Bukti Kerja disimpan serta mudah
diakses.
11,2 Pengendalian Laporan Mingguan Kontraktor.
a. Memeriksa Laporan Mingguan.
b. Melakukan Legalitas pada laporan mingguan.
c. Dokumen/Bukti Kerja disimpan serta mudah
diakses.
11,3 Pengendalian Laporan Bulanan.
a. Memeriksa Laporan Bulanan.
b. Melakukan Legalitas pada laporan bulanan.
11,4 Dokumen/Bukti Kerja disimpan serta mudah diakses.

12. Serah Terima Lapangan


12,1 Penyedia Jasa Konsultansi membuat laporan bulanan.
12,2 Isi laporan bulanan sesuai dan memadai.
12,3 Jumlah laporan memadai dan sesuai.
12,4 Laporan bulanan dibuat konsisten.
12,5 Penyedia Jasa Konsultansi membuat laporan triwulan.
12,6 Penyedia Jasa Konsultansi membuat laporan akhir.
12,7 Laporan teknis dibuat sesuai keperluan.
12,8 Dokumen/Bukti Kerja disimpan serta mudah diakses.
PENERAPAN dan
DOKUMENTASI
ELEMEN KETERANGAN
No Tdk Krg Ya Nilai

1 2(6) 3(7) 4(8) 5(9) 10

13. K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)


13,1 Menerapkan kaidah K3 konstruksi.
13,2 Melakukan tugas, bila personil konsultan ditunjuk
sebagai ahli K3 Konstruksi.
13,3 Melakukan pemeriksaan laporan rutin kegiatan P2K3.
13,4 Terlibat dalam kegiatan SMK3 sebagai sekretaris P2K3.
13,5 Hasil kegiatan tersedia dan mudah diakses saat
diperlukan.
13,6 Dokumen/Bukti Kerja disimpan serta mudah diakses.

14. Pengendalian Gambar Kerja.


14,1 Setiap Kegiatan pengawasan tersedia gambar kerja.
14,2 Ada bukti pemeriksaan oleh konsultan pengawas.
14,3 Gambar kerja sesuai dan memadai.
14,4
, Gambar kerja
j yang
y g digunakan
g valid.
14,5 Pendistribusian dikendalikan.
14,6 Gambar kerja mengakomodasi perubahan selama
pelaksanaan.
14,7 Penyerahan seluruh produk sesuai kontrak kepada
PPK.
14,8 Hasil kegiatan tersedia dan mudah diakses saat
diperlukan.
14,9 Penyimpangan dokumen.
14.10 Dokumen/Bukti Kerja disimpan serta mudah diakses.

15. Pengendalian Sumber Material


15,1 Ada verifikasi konsultan pengawas terhadap usulan
sumber material.
15,2 Melakukan verifikasi status lokasi sumber material.
15,3 Melakukan verifikasi terhadap kawasan hutan lindung
dan sejenisnya.
15,4 Melakukan pemeriksaan terhadap batas-batas lokasi.
15,5 Melakukan evaluasi tentang tatacara pengambilan
material.
15,6 Memberikan rekomendasi terhadap usulan sumber
material.
PENERAPAN dan
DOKUMENTASI
ELEMEN KETERANGAN
No Tdk Krg Ya Nilai

1 2(6) 3(7) 4(8) 5(9) 10

15,7 Dokumen/Bukti Kerja disimpan serta mudah diakses.


pembayaran kepada subpenyedia.

16. Pengendalian Design Mix Formula (DMF) & Job Mix


Formula (JMF).
16,1 Penyedia Jasa Konsultansi memiliki perangkat
pemantau kebutuhan DMF dan JMF.
16,2 Melakukan pencatatan dengan konsisten.
16,3 Melakukan verifikasi terhadap usulan FCR (DMF).
16,4 Jumlah dokumen FCE (DMF) sesuai dengan jumlah
kegiatannya.
16,5 Dilakukan verifikasi oleh Penyedia Jasa Konsultansi.
16,6 Dokumen yang digunakan valid.
16,7 Dokumen FCR dikendalikan statusnya.
16,8 Dokumen FCR tersedia dan mudah diakses saat
diperlukan.
p
16,9 Melakukan verifikasi terhadap usulan FCK (JMF).
16.10 Jumlah doikumen FCK (JMF) sesuai dengan jumlah
kegiatannya.
16.11 Dokumen yang digunakan valid.
16.12 Dokumen FCK dikendalikan statusnya.
16.13 Dokumen FCK tersedia dan mudah diakses saat
diperlukan.
16.14 Dokumen/Bukti Kerja disimpan serta mudah diakses.

17. Pengendalian Permintaan Mulai Pekerjaan


17,1 Melakukan pengendalian pelaksanaan pekerjaan,
berpedoman kepada permintaan mulai pekerjaan
(request).
17,2 Melakukan monitoring terhadap kepatuhan
persyaratan permintaan mulai pekerjaan.
17,3 Memastikan bahwa seluruh kegiatan terpenuhi aspek
legalnya.
17,4 Melakukan verifikasi pada request, dan sesuai.
17,5 Waktu pengajuan Request sesuai ketentuan.
17,6 Ada pembagian tugas verifikasi secara berjenjang.
17,7 Rekomendasi permintaan mulai kerja tepat waktu.
PENERAPAN dan
DOKUMENTASI
ELEMEN KETERANGAN
No Tdk Krg Ya Nilai

1 2(6) 3(7) 4(8) 5(9) 10

17,8 Tidak terdapat penyimpangan pada aspek waktu


persetujuan.
17,9 Tidak ada penundaan pelaksanaan, jika terjadi keter
lambatan keputusan oleh Pejabat Pembuat Komitmen.
17.10 Dokumen/Bukti Kerja disimpan serta mudah diakses.

18. Pengendalian Pelaksanaan Kontrol Kualitas


18,1 Direksi Teknis memiliki metode pemantauan kontrol
kualitas.
18,2 Tidak ada pengetesan/kontrol kualitas atas pekerjaan
yang tidak memenuhi aspek legal.
18,3 Kontrol kualitas dilakukan pada bahan, bahan olahan
dan produk antara maupun produk jadi.
18,4 Direksi Teknis melakukan pengendalian kualitas saat
pelaksanaan pekerjaan.
18,5
, Setiap
p produk
p terpasang
p g dipastikan
p telah lolos uji
j
mutu.
18,6 Melakukan tindak lanjut bilamana ada yang tidak
lolos.
18,7 Tidak ada keterlambatan pengetesan.
18,8 Melakukan tindak lanjut bila ada keterlambatan
pengetesan.
18,9 Dokumen/Bukti Kerja disimpan serta mudah diakses.

19. Pengendalian Pelaksanaan Kontrol Kualitas


19,1 Direksi Teknis memiliki metode pemantauan kontrol
kualitas
19,2 Tidak ada kontrol kualitas atas pekerjaan tanpa
aspek legal.
19,3 Kontrol kualitas hanya dilaksanakan pada hasil
kegiatan yang dinyatakan telah lolos uji mutu.
19,4 Tidak ada keterlambatan pengukuran.
19,5 Melakukan tindak lanjut.
19,6 Dokumen/Bukti Kerja disimpan serta mudah diakses.
PENERAPAN dan
DOKUMENTASI
ELEMEN KETERANGAN
No Tdk Krg Ya Nilai

1 2(6) 3(7) 4(8) 5(9) 10

20. Penyusunan Back-UP Sertifikat Pembayaran.


20,1 Periode penyusunan back-up kuantitas sesuai.
20,2 Metode pengukuran dan perhitungan selesai.
20,3 Melakukan pemeriksaan rekapitulasi untuk setiap jenis
mata pembayaran.
20,4 Melakukan pemeriksaan prestasi kumulatif terhadap
ketersediaan volume dalam kontrak.
20,5 Memastikan perhitungan volume hanya untuk
produk terpasang.
20,6 Back-up kuantitas memenuhi aspek legal.
20,7 Back-up kuantitas tersedia dan mudah diakses.
20,8 Dokumen/Bukti Kerja disimpan serta mudah diakses.

21. Pengendalian Sertifikat Pembayaran (MC)


21,1 Sistem pembayaran sesuai persyaratan dalam
dokumen kontrak.
21,2 Pengajuan sertifikat pembayaran didukung dengan
back-up data, sesuai.
21,3 Waktu penyampaian dan rekomendasi oleh
Direksi Teknis sesuai.
21,4 Telah memastikan tidak ada perbedaan persepsi.
21,5 Ada kesepakatan proses pembayaran sementara.
21,6 Proses pembayaran dalam batas waktu yang wajar.
21,7 Telah dilakukan penyesuaian perhitungan sertifikat
pembayaran.
21,8 Telah memeriksa kelengkapan pembayaran kepada
sub-kontraktor.
21,9 Dokumen/Bukti Kerja disimpan serta mudah diakses.

22. Pengendalian As Built Drawing.


22,1 Tersedia draft gambar terlaksana.
22,2 Melakukan pemeriksaan pada draft gambar terlaksana.
22,3 Waktu penyerahan rekomendasi gambar terlaksana
sesuai.
22,4 Dokumen/Bukti Kerja disimpan serta mudah diakses.

23. Pengendalian Hasil Pekerjaan Tidak Sesuai (HPTS)


23,1 Direksi Teknis memiliki tatacara pengendalian HPTS.
23,2 Melakukan pencatatan HPTS.
PENERAPAN dan
DOKUMENTASI
ELEMEN KETERANGAN
No Tdk Krg Ya Nilai

1 2(6) 3(7) 4(8) 5(9) 10

23,3 Pencatatan sesuai kaidah SMM.


23,4 Penyedia Jasa melakukan pengendalian pada produk/
jasa yang tidak sesuai.
23,5 Hasil kegiatan tersedia dan mudah diakses saat
diperlukan.
23,6 Dokumen/Bukti Kerja disimpan serta mudah diakses.

24. Tindakan Perbaikan (Korektif)


24,1 Tidak ada pengulangan "ketidaksesuaian".
24,2 Direksi teknis melakukan tindakan korektif.
24,3 Tindakan korektif menggunakan standar sistem.
24,4 Bukti kerja tersedia dan mudah diakses saat diperlukan.
24,5 Dokumen/Bukti Kerja disimpan serta mudah diakses.

25. Tindakan Pencegahan


25,1
, Tidak ada indikasi terjadinya
j y kegagalan
g g pada
p
pelaksanaan kegiatan.
25,2 Tidak terdapat kejadian fatal dilokasi kegiatan.
25,3 Pencatatan tindakan pendegahan sesuai.
25,4 Bukti kerja tersedia dan mudah diakses saat
diperlukan.
25,5 Dokumen/Bukti Kerja disimpan serta mudah diakses.

26. Serah Terima Pekerjaan Pertama (PHO)


26,1 Direksi Teknis membuat rekomendasi serah terima
pertama pekerjaan.
26,2 Telah mempertimbangkan kemajuan pekerjaan.
26,3 Direksi Teknis dapat membantu panitia penerima
pekerjaan.
26,4 Dokumen/Bukti Kerja disimpan serta mudah diakses

Jakarta, ……………………. 2011


TIM PENILAI

( ……………………………… )
Monitoring Pelaksanaan SMM pada Kegiatan Pembangunan Jalan dan Jembatan Dit. Binlak I
Konsultan

MONITORING PELAKSANAAN SMM PADA KEGIATAN PEMBANGUNAN


JALAN DAN JEMBATAN DIREKTORAT BINA PELAKSANAAN WILAYAH I
Unit Pelaksana Kegiatan: Penyedia Jasa Konsultansi (Konsultan)
(Penjelasan)

No URAIAN PERSYARATAN
1. Membuat RMK dan Penerapannya.
1.1 Penyedia Jasa Konsultansi membuat Rencana
Mutu Kontrak (RMK).
Penyedia Jasa Konsultansi membuat Rencana Mutu Permen PU No.04
Kontrak (RMK) sebagaimana diatur dalam Permen No /PRT/M/2009 SMM
04/PRT/M/2009. Dept. PU.

1.2 Isi dan kandungan sesuai dengan ketentuan.


Isi dan kandungan sesuai dengan ketentuan Permen PU No.04
sebagaimana diatur dalam Permen 04 Lampiran 3 yang /PRT/M/2009 SMM
berisi ; Dept. PU.
a. Umum
b. Informasi Kegiatan.
c. Sasaran Mutu Kegiatan.
d. Persyaratan teknis dan administrasi.
e. Struktur Organisasi.
f. Tugas, tanggung jawab dan wewenang.
g. Bagan Alir Pelaksanaan Pengawasan
h. Jadwal Pelaksanaan Pengawasan
i. Jadwal Personil dan Tenaga Ahli
j. Kerangka Acuan Kerja, metoda verifikasi, validasi,
monitoring, evaluasi, inspeksi dan pengujian &
kriteria penerimaannya
k. Daftar Kriteria Penerimaan.
l. Daftar Dokumen SMM.
m. Daftar Induk Rekaman

1.3 Ada lembar pengesahan.


Ada lembar pengesahan yang memuat pihak-pihak yang Permen PU No.04
membuat (konseptor), yang memeriksa dan yang /PRT/M/2009 SMM
mengesahkan. Dept. PU.

Dilarang memperbanyak dokumen ini tanpa izin tertulis dari Pusat Pengendali Dokumen P-1
Monitoring Pelaksanaan SMM pada Kegiatan Pembangunan Jalan dan Jembatan Dit. Binlak I
Konsultan

No URAIAN PERSYARATAN
1.4 Legalitas.
a. Legalitas RMK telah diatur dalam Prosedur.
Legalitas RMK telah diatur dalam Prosedur Permen PU No.04
(Pros)/Petunjuk Pelaksanaan (PP)/Instruksi Kerja /PRT/M/2009 SMM
(IK) oleh Unit Kerja Eselon II/III nya. Dept. PU.
Jika telah diatur dalam ketentuan oleh Unit Kerja
Eselon II
Pengguna Jasa, maka ketentuan pengesahan harus
sesuai.
Jika belum diatur, maka setidaknya yang
mengajukan adalah Project Manager/Residen
Engineer/Site Engineer, yang memeriksa adalah
Pejabat Pembuat Komitmen dan yang mengesahkan
adalah Kepala Satuan Kerja (Ka. SNVT).
b. Legalitas RMK sesuai.
Legalitas RMK sesuai dilakukan ditandatangani oleh Permen PU No.04
pihak-pihak tersebut diatas, urutan pengesahan /PRT/M/2009 SMM
harus sesuai dan berurutan. Dept. PU.

1.5 Ada lembar sejarah dokumen dan sesuai.


Ada lembar sejarah dokumen dan sesuai, jika telah Permen PU No.04
perubahan perubahan maka lembar sejarah dokumen /PRT/M/2009 SMM
harus mencantumkan kronologis perubahan dan Dept. PU.
tanggal perubahannya.

1.6 Informasi Kegiatan.


a. Terdiri atas Informasi Proyek dan Data
Proyek.
Informasi kegiatan sekurang-kurangnya terdiri atas Permen PU No.04
Informasi Proyek dan Data Proyek. /PRT/M/2009 SMM
Dept. PU.
b. Informasi Proyek jelas.
Informasi Proyek jelas dapat memberikan gambaran
tentang cakupan pelaksanaan pengawasan.

Dilarang memperbanyak dokumen ini tanpa izin tertulis dari Pusat Pengendali Dokumen P- 2
Monitoring Pelaksanaan SMM pada Kegiatan Pembangunan Jalan dan Jembatan Dit. Binlak I
Konsultan

No URAIAN PERSYARATAN
c. Ada data proyek.
Ada data proyek yang memuat penjelasan tentang
data pemilik pekerjaan, direksi pekerjaan, Penyedia
Jasa Konsultansi dan alamatnya, sumber dana dan
nomornya, identitas proyek (nama paket, nomor
kontrak, besarnya biaya, jenis kontrak, cara
pembayaran), waktu pelaksanaan/ pemeliharaan,
tanggal mulai dan berakhir.

1.7 Sasaran Mutu.


a. Ada sasaran Mutu.
Ada sasaran Mutu yang dinyatakan untuk tingkatan Permen PU No.04
Proyek sebagai perwakilan Badan Usaha yang /PRT/M/2009 SMM
mengekspresikan komitmen Penyedia Jasa Dept. PU.
Konsultansi terhadap mutu.
b. Ada sasaran mutu bagian.
Ada sasaran mutu bagian (sasaran mutu harus
dijabarkan kepada level dibawahnya), jika tidak
dinyatakan perlu pastikan bahwa kegiatan dilevel
bawahnya tidak memiliki kendala sama sekali.
c. Sasaran mutu disosialisasikan.
Sasaran mutu disosialisasikan (dengan bukti
pelaksanaannya berupa pembahasan dan
dievaluasi).
d. Sasaran mutu relevan.
Sasaran mutu relevan (sasaran mutu harus
merupakan target pencapaian pada kegiatan yang
rentan tehadap kegagalan).
e. Sasaran mutu menggunakan kaidah SMART.
Sasaran mutu menggunakan kaidah SMART
(Specific, Measurable, Applicable, Realistic dan Time
frame).

Dilarang memperbanyak dokumen ini tanpa izin tertulis dari Pusat Pengendali Dokumen P-3
Monitoring Pelaksanaan SMM pada Kegiatan Pembangunan Jalan dan Jembatan Dit. Binlak I
Konsultan

No URAIAN PERSYARATAN
f. Sasaran mutu mencantumkan cara
pencapaian dan tolok ukur pencapaiannya.
Sasaran mutu harus mencantumkan cara
pencapaian dan tolok ukur pencapaiannya untuk
dievaluasi bila ada kegagalan pencapaian maka
harus dilihat apakah metoda pencapaiannya
konsisten dilakukan.
1.8 Persyaratan Teknis dan Administrasi.
a. Mencantumkan persyaratan teknis dan
administratif.
Persyaratan teknis dan administrasi harus Permen PU No.04
dicantumkan untuk setiap simpul kegiatan, baik /PRT/M/2009 SMM
yang berasal dari eksternal maupun internal. Dept. PU.
Bilamana Penyedia Jasa Konsultansi telah memiliki
kelengkapan Kerangka Acuan Kerja yang memuat
persyaratan-persyaratannya maka butir ini dapat
diabaikan.
1.9 Struktur Organisasi.
a. Mencantumkan struktur organisasi proyek
Penyedia Jasa Konsultansi dan hirarkhi
diatasnya.
Mencantumkan struktur organisasi proyek Penyedia Permen PU No.04
Jasa Konsultansi serta mencantumkan hubungannya /PRT/M/2009 SMM
dengan kantor pusat Penyedia Jasa Konsultansi Dept. PU.
sehingga mudah dipahami keterkaitannya dengan
struktur diatasnya.
b. Struktur organisasi sesuai dengan saat
pengajuan penawaran.
Struktur organisasi harus sesuai dengan struktur
organisasi saat Penyedia Jasa Konsultansi
mengajukan penawaran, jika tidak maka pastikan.
c. Penyedia Jasa Konsultansi telah melakukan
pengajuan perubahan.
Jika terjadi perubahan maka Penyedia Jasa
Konsultan harus mengajukan perubahan struktur
organisasi kepada PPK untuk mendapatkan
persetujuan.

Dilarang memperbanyak dokumen ini tanpa izin tertulis dari Pusat Pengendali Dokumen P- 4
Monitoring Pelaksanaan SMM pada Kegiatan Pembangunan Jalan dan Jembatan Dit. Binlak I
Konsultan

No URAIAN PERSYARATAN
d. Jumlah personil dan tenaga ahli sesuai
dengan kebutuhan.
Penyedia Jasa Konsultansi harus menyediakan
sumber daya manusia/personil dan tenaga ahlinya
sesuai kebutuhan sebagaimana usulan teknis dalam
dokumen penawarannya.
e. Kompetensi personil dan tenaga ahli yang
diusulkan sesuai dengan kebutuhan.
Penyedia Jasa Konsultansi harus menyediakan
sumber daya manusia/personil dan tenaga ahlinya
dengan kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan
sebagaimana usulan teknis dalam dokumen
penawarannya.

1.10 Tugas tanggung jawab dan wewenang.


a. Mencantumkan uraian tugas, tanggung jawab
dan wewenang.
RMK harus mencantumkan tugas dan tanggung Permen PU No.04
jawab serta wewenang yang diberikan kepada /PRT/M/2009 SMM
masing-masing personil maupun tenaga ahli Dept. PU.
(sehingga pekerjaan yang timbul pada organisasi
harus terbagi habis).
b. Penanggung jawab proyek memiliki
kewenangan sebagai pengambil keputusan.
Penanggung jawab badan usaha Penyedia Jasa
Konsultansi (Residen Engineer/ Site Engineer)
memberikan kewenangan yang cukup untuk
mengambil keputusan yang sifatnya strategis
(masalah penempatan personil dan tenaga ahli).
c. Penyedia Jasa Konsultansi memiliki unit
penjamin mutu.
Dalam pelaksanaan pengawasan , Penyedia Jasa
Konsultan harus menetapkan personil yang bertugas
sebagai penjamin mutu guna penerapan sistem
manajemen mutu pada pelaksanaan
pengawasannya.

Dilarang memperbanyak dokumen ini tanpa izin tertulis dari Pusat Pengendali Dokumen P-5
Monitoring Pelaksanaan SMM pada Kegiatan Pembangunan Jalan dan Jembatan Dit. Binlak I
Konsultan

No URAIAN PERSYARATAN
d. Ada tatacara pelimpahan wewenang.
Unit pelaksana harus memiliki tatacara pelimpahan
wewenang, bilamana dinyatakan tidak diperlukan
maka harus dipastikan tidak ada kegiatan yang
terkendala akibat ketidak hadiran pejabat yang
berwenang.
1.11 Bagan Alir Pelaksanaan pengawasan.
a. Ada bagan alir pelaksanaan pengawasan.
RMK harus memuat bagan alir pelaksanaan Permen PU No.04
pengawasan. /PRT/M/2009 SMM
Dept. PU.
b. Bagan alir memerincikan seluruh aktifitas
pengawasan dan lengkap.
Bagan alir harus lengkap memerincikan alur
pelaksanaan pengawasan dari awal hingga akhir.
c. Bagan Alir didukung oleh ketersediaan
dokumen sistem mutunya (PP/IK).
Setiap simpul kegiatan telah didukung oleh
ketersediaan dokumen sistem mutunya (PP/IK) atau
menunjukkan referensi kepada prosedur dan IK nya.
1.12 Jadwal Pelaksanaan pengawasan.
a. Ada jadwal pelaksanaan pengawasan.
RMK harus memuat jadwal pelaksanaan
pengawasan sekurang-kurangnya memerincikan
jenis kegiatan versus waktu (Kurva S).
b. Jadwal pelaksanaan pengawasan lengkap.
Jadwal pelaksanaan pengawasan lengkap memuat
seluruh aktifitas utama kegiatan dan aktifitas
pendukung.
c. Penyedia Jasa Konsultansi memiliki
monitoring pelaksanaan pekerjaan secara
terperinci.
Penyedia Jasa Konsultansi memiliki perangkat
untuk memonitor kemajuan pekerjaan secara
terperinci, berupa ”diagram vektor” ataupun dengan
menggunakan perangkat ”microsoft project” yang
digunakan untuk memonitor kemajuan/kendala
pelaksanaan pengawasan.

Dilarang memperbanyak dokumen ini tanpa izin tertulis dari Pusat Pengendali Dokumen P- 6
Monitoring Pelaksanaan SMM pada Kegiatan Pembangunan Jalan dan Jembatan Dit. Binlak I
Konsultan

No URAIAN PERSYARATAN
d. Penyedia Jasa Konsultansi melakukan
pencatatan kemajuan pelaksanaan
pengawasan.
Penyedia Jasa Konsultan menetapkan petugas
untuk melakukan pencatatan kemajuan pekerjaan
secara terperinci dan teratur dengan menggunakan
perangkat yang telah disediakannya.
e. Dokumen/Bukti Kerja disimpan serta mudah
diakses.
Dokumen/Bukti kerja disimpan dan dipelihara sesuai Manual Mutu
kaidah pengendalian dokumen/ rekaman (bukti DJBM/SMM/MM.
kerja), Dokumen No. DJBM/SMM/PR/01 dan 02. Rev.00. Thn 2011
Rev.00.

1.13 Jadwal Personill dan Tenaga Ahli.


a. Ada jadwal personil sekurang-kurangnya
untuk personil Tenaga Ahli.
RMK harus memuat jadwal penugasan personil Permen PU No.04
(mobilisasi) baik untuk personil Tenaga Ahli maupun /PRT/M/2009 SMM
personil pendukungnya. Dept. PU.

b. Personil Penyedia Jasa Konsultansi sesuai


persyaratan.
Personil yang diajukan sesuai dengan persyaratan
sebagaimana yang ditetapkan didalam rencana
kerja dan syarat/penawaran saat Penyedia Jasa
Konsultan dinyatakan sebagai pemenang.
c. Kompetensi personil dan tenaga ahli
memadai.
Kompetensi personil dan tenaga ahli yang
ditempatkan sesuai (contoh : untuk khusus
pelaksanaan jembatan memiliki sertifikat ahli
pengawasan jembatan). Dengan ketentuan bahwa
tidak ada kendala pada pelaksanaan pengawasan
yang diakibatkan oleh kompetensi yang tidak
memadai. Pengamatan selama kegiatan sangat
membantu menilai kesesuaian kompetensi personil.

Dilarang memperbanyak dokumen ini tanpa izin tertulis dari Pusat Pengendali Dokumen P-7
Monitoring Pelaksanaan SMM pada Kegiatan Pembangunan Jalan dan Jembatan Dit. Binlak I
Konsultan

No URAIAN PERSYARATAN
d. Tidak ada komplain dari pengguna jasa/PPK
atas kompetensi personil.
Pastikan kinerja personil konsultan pengawas
memadai dengan bukti-bukti tidak adanya
keluhan/komplain atas performan dan kinerja
personil konsultan pengawas.
1.14 Kerangka Acuan Kerja, Metoda Verifikasi,
validasi, monitoring, evaluasi, inspeksi dan
pengujian & kriteria penerimaannya.
a. RMK mencantumkan jadwal verifikasi,
validasi.
RMK memuat kearangka acuan kerja, jadwal Permen PU No.04
verifikasi, validasi, monitoring, evaluasi, inspeksi /PRT/M/2009 SMM
dan pengujian. Dept. PU.
b. Rencana verifikasi, validasi sesuai dengan
jadwal pelaksanaan pengawasannya.
Rencana verifikasi, validasi, monitoring, evaluasi,
inspeksi dan pengujian harus ditunjukkan terutama
bagi kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan
pihak luar.
c. Tidak ada kegiatan verifikasi, validasi yang
tertunda.
Penyedia Jasa Konsultansi konsisten melakukan
pengajuan untuk kegiatan verifikasi, validasi,
monitoring, evaluasi, inspeksi dan pengujian dan
tidak ada kegiatan yang terhambat.
1.15 Daftar kriteria penerimaan.
a. Mencantumkan daftar kriteria penerimaan
lengkap.
Mencantumkan daftar kriteria penerimaan lengkap Permen PU No.04
untuk setiap kegiatan (jika persyaratan belum /PRT/M/2009 SMM
dinyatakan dalam bentuk Pros/PP/IK) Dept. PU.
b. Kriteria penerimaan sesuai dengan
persyaratan.
Kriteria penerimaan sesuai dengan persyaratan
yang ditetapkan dalam acuan yang digunakan
(dokumen kontrak).

Dilarang memperbanyak dokumen ini tanpa izin tertulis dari Pusat Pengendali Dokumen P- 8
Monitoring Pelaksanaan SMM pada Kegiatan Pembangunan Jalan dan Jembatan Dit. Binlak I
Konsultan

No URAIAN PERSYARATAN
1.16 Daftar dokumen sistem mutu .
a. RMK memuat daftar induk dokumen SMM.
Konsultan Pengawas memiliki daftar induk dokumen Permen PU No.04
sistem manajemen mutu. /PRT/M/2009 SMM
Dept. PU.
b. Dokumen yang tercantum sesuai.
Dokumen yang tercantum sesuai penggolongannya.
(dokumen eksternal dan internal Departemen PU).
c. Memiliki petugas pengendali dokumen.
Penyedia Jasa Konsultan pengawas harus
menunjuk petugas pengendali dokumen, yang
posisinya dapat dirangkap dari struktur yang
tersedia atau dirangkap oleh Petugas Penjamin
Mutu, untuk memastikan seluruh dokumen
terkendali.
d. Tersedia dokumen eksternal.
Tersedia dokumen eksternal di unit pelaksana
kegiatan Penyedia Jasa Konsultansi, yang
digunakan sebagai referensi untuk pelaksanaan
pengawasan.
e. Dokumen eksternal dikendalikan.
Dokumen eksternal dikendalikan statusnya sesuai
dengan kaidah pengendalian dokumen, pastikan
tidak ada dokumen daluarsa yang dipergunakan
sebagi referensi dalam pelaksanaan pengawasan.
f. Penyedia Jasa Konsultan memiliki dokumen
sistem mutu.
Penyedia Jasa Konsultansi memiliki dokumen
sistem mutu (prosedur/petunjuk
pelaksanaan/instruksi kerja pengawasan, yang
dikelola/ diterbitkan oleh Badan Usahanya.
g. Dokumen sistem mutu dikendalikan dan
sesuai.
Dokumen dikendalikan sesuai dengan kaidah
pengendalian dokumen dan sesuai ketentuan
sebagaimana yang diatur oleh Badan Usaha.

Dilarang memperbanyak dokumen ini tanpa izin tertulis dari Pusat Pengendali Dokumen P-9
Monitoring Pelaksanaan SMM pada Kegiatan Pembangunan Jalan dan Jembatan Dit. Binlak I
Konsultan

No URAIAN PERSYARATAN
h. Dokumen yang tercatat sesuai dengan
kepemilikan.
Dokumen yang tercatat dalam daftar dokumen
sesuai dengan kepemilikan secara faktualnya.
i. Dokumen/Bukti Kerja disimpan serta mudah
diakses.
Dokumen/Bukti kerja disimpan dan dipelihara sesuai Manual Mutu
kaidah pengendalian dokumen/ rekaman (bukti DJBM/SMM/MM.
kerja), Dokumen No. DJBM/SMM/PR/01 dan 02. Rev.00. Thn 2011
Rev.00.
1.17 Daftar induk bukti kerja.
a. RMK memuat daftar induk rekaman/bukti
kerja.
Penyedia Jasa Konsultansi mencantumkan daftar Permen PU No.04
induk rekaman/bukti kerja pada Rencana Mutu /PRT/M/2009 SMM
Kontraknya. Dept. PU.

b. Penyimpan rekaman/ bukti kerja ditetapkan.


Penyimpan rekaman/bukti kerja dilingkungan proyek
Penyedia Jasa Konsultan ditetapkan dalam RMK
c. Jenis dan jumlah bukti kerja/rekaman sesuai.
Jenis dan jumlah bukti kerja/rekaman yang tercatat
sesuai dengan hasil kegiatan yang ada pada
pelaksana kegiatan bersangkutan.
d. Dokumen/Bukti Kerja disimpan serta mudah
diakses.
Dokumen/Bukti kerja disimpan dan dipelihara sesuai Manual Mutu
kaidah pengendalian dokumen/ rekaman (bukti DJBM/SMM/MM.
kerja), Dokumen No. DJBM/SMM/PR/01 dan 02. Rev.00. Thn 2011
Rev.00.
1.18 Pengelolaan sistem.
a. Ada petugas Pengendali Mutu.
Ditetapkan petugas Pengendali Mutu yang mewakili
Supervisi Engineer untuk penerapan sistem
dilingkungan unit kerja proyek Penyedia Jasa
Konsultansi. Pengendali mutu dapat juga dijabat
oleh Supervisi Engineer dan harus dipastikan;

Dilarang memperbanyak dokumen ini tanpa izin tertulis dari Pusat Pengendali Dokumen P- 10
Monitoring Pelaksanaan SMM pada Kegiatan Pembangunan Jalan dan Jembatan Dit. Binlak I
Konsultan

No URAIAN PERSYARATAN
b. Penyedia Jasa Konsultansi memiliki
mekanisme pengelolaan sistem.
Pastikan Penyedia Jasa Konsultansi memiliki
mekanisme pengelolaan sistem sekurang-kurangnya
pada aspek-aspek ;
o Pengendalian dokumen.
o Pengendalian rekaman.
o Pengendalian produk tidak sesuai.
o Pengendalian keluhan pelanggan.
o Tindakan korektif.
o Tindakan perbaikan.
c. Penyedia Jasa Konsultansi konsisten
melakukan penerapan sistem.
Penyedia Jasa Konsultansi senantiasa melakukan
penanganan pada aspek sistem dengan cara-cara
yang telah ditetapkan dan tersistimatik. Penanganan
pada aspek sistem harus dibuktikan dengan
tersedianya prosedur/petunjuk pelaksanaan.
1.19 Dokumen/Bukti Kerja disimpan serta mudah
diakses.
Dokumen/Bukti kerja disimpan dan dipelihara sesuai Manual Mutu
kaidah pengendalian dokumen/ rekaman (bukti kerja), DJBM/SMM/MM.
Dokumen No. DJBM/SMM/PR/01 dan 02. Rev.00. Rev.00. Thn 2011

2. Asuransi
2.1 Telah mengasuransikan terhadap resiko-resiko.
Pihak penyedia mengasuransikan : Permen PU
a. semua barang dan peralatan yang mempunyai resiko No.07/PRT/M/2011,
tinggi terjadinya kecelakaan, pelaksanaan pekerjaan, Buku-JK09A, Bab
serta pekerja-pekerja untuk pelaksanaan pekerjaan VII, Lampiran 2,
SSUK C 36.(1,2,3)
b. kontrak atas segala resiko yaitu kecelakaan,
kerusakan-kerusakan, kehilangan, serta resiko lain
yang tidak dapat diduga;
c. pihak ketiga sebagai akibat kecelakaan di tempat
kerjanya;
hal-hal lain yang ditentukan berkaitan dengan asuransi.

Dilarang memperbanyak dokumen ini tanpa izin tertulis dari Pusat Pengendali Dokumen P - 11
Monitoring Pelaksanaan SMM pada Kegiatan Pembangunan Jalan dan Jembatan Dit. Binlak I
Konsultan

No URAIAN PERSYARATAN
2.2 Waktu cakupan asuransi sesuai. Sumber : Kepmen
Kimpraswil
Asuransi mencakup dari saat mulai pelaksanaan No.349/KPTS/M/
pengawasan sampai dengan laporan akhir diterima oleh 2004 Bab VI.F.1
PPK.
2.3 Besarnya asuransi sesuai. Permen PU No.07
/PRT/M/2011, Buku-
Besarnya asuransi sudah diperhitungkan dalam
JK09A, Bab VII, Lamp
penawaran dan termasuk dalam nilai kontrak.
2, SSUK C 36.4
2.4 Dokumen/Bukti Kerja disimpan serta mudah
diakses.
Dokumen/Bukti kerja disimpan dan dipelihara sesuai Manual Mutu
kaidah pengendalian dokumen/ rekaman (bukti kerja), DJBM/SMM/MM.
Dokumen No. DJBM/SMM/PR/01 dan 02. Rev.00. Rev.00. Thn 2011

3. Rapat Pra Pelaksanaan Kontrak/PCM


3.1 Menerima surat undangan rapat pra
pelaksanaan.
Pelaksanaan PCM harus didahului dengan diterimanya PP PCM
surat undangan dari Pejabat Pembuat Komitmen.
(Penyedia Jasa Konsultansi harus dilibatkan dalam PCM,
jika telah berada dilokasi kegiatan)
3.2 Telah menyusun materi untuk pembahasan
rapat.
Penyedia Jasa Konsultansi harus mempersiapkan materi Permen PU
untuk pembahasab Rapat Pra Pelaksanaan (PCM) No.07/PRT/M/2011B
sekurang-kurangnya meliputi : uku-JK09A, Bab VII,
a. program mutu; Lampiran 2, SSUK B
15.3
b. organisasi kerja;
c. tata cara pengaturan pelaksanaan pekerjaan;
d. jadwal pengadaan bahan/material, mobilisasi
peralatan dan personil (apabila diperlukan); dan
e. rencana pelaksanaan pemeriksaan lapangan
bersama.

Dilarang memperbanyak dokumen ini tanpa izin tertulis dari Pusat Pengendali Dokumen P- 12
Monitoring Pelaksanaan SMM pada Kegiatan Pembangunan Jalan dan Jembatan Dit. Binlak I
Konsultan

No URAIAN PERSYARATAN
3.3 Penyedia jasa konsultansi berkonstribusi
optimal.
Konstribusi Penyedia Jasa Konsultansi dibuktikan PP PCM
dengan adanya peran aktif saat pembahasan yang
terungkap pada berita acara pembahasan/rapat pra
pelaksanaan (PCM).
3.4 Tidak terdapat perbedaan persepsi terhadap
pasal-pasal kontrak setelah kegiatan
berlangsung.
Seluruh masalah harus telah disepakati/selesai dan
tidak ada keraguan lagi setelah penyelenggaraan rapat
pra pelaksanaan (PCM).
(Penyedia Jasa Konsultansi harus menjadi inisiator
dalam hal terdapat perbedaan pandangan/persepsi dan
kondisi lapangan dengan komponennya)
3.5 Dokumen/Bukti Kerja disimpan serta mudah
diakses.
Dokumen/Bukti kerja disimpan dan dipelihara sesuai Manual Mutu
kaidah pengendalian dokumen/ rekaman (bukti kerja), DJBM/SMM/MM.
Dokumen No. DJBM/SMM/PR/01 dan 02. Rev.00. Rev.00. Thn 2011

4. Mobilisasi
4.1 Penyedia Jasa Konsultansi menindak lanjuti
surat perintah mobilisasi, sesuai.
Penyedia Jasa Konsultansi telah menindak lanjuti surat
mobilisasi dari Pejabat Pembuat Komitmen/P2JN
(berdasarkan tahapan), dengan memobilisasi
personilnya sesuai kontrak.
4.2 Waktu pelaksanaan mobilisasi, sesuai. Sumber : Permen PU
No.07/PRT/M/2011Bu
Penyedia Jasa Konsultansi melakukan mobilisasi setelah
ku-JK09A, Bab VII,
tanggal dimulainya pelaksanaan pekerjaan (berdasarkan
Lampiran 2, SSUK B
surat perintah mobilisasi dari PPK/P2JN dan 16.1
tahapannya).
(Penyedia harus membuktikan ketersediaan personilnya
dengan ketepatan waktu mobilisasi personilnya)

Dilarang memperbanyak dokumen ini tanpa izin tertulis dari Pusat Pengendali Dokumen P - 13
Monitoring Pelaksanaan SMM pada Kegiatan Pembangunan Jalan dan Jembatan Dit. Binlak I
Konsultan

No URAIAN PERSYARATAN
4.3 Lingkup mobilisasi sesuai.
Mobilisasi dilakukan sesuai dengan lingkup pekerjaan Permen PU
yaitu : No.07/PRT/M/2011B
a. Mendatangkan tenaga ahli; uku-JK09A, Bab VII,
Lampiran 2, SSUK B
b. Mendatangkan tenaga pendukung; dan/atau
16.2
c. Menyiapkan peralatan pendukung.
4.4 Kompetensi personil Penyedia Jasa Konsultansi
sesuai.
Personil inti/Tenaga Ahli memenuhi jaminan kualifikasi PP Mobilisasi
(sertifikasi) menurut cakupan pekerjaannya. Tenaga ahli
4.5 Mobilisasi peralatan dan personil sesuai. Permen PU No.07/
Mobilisasi peralatan dan personil dapat dilakukan secara PRT/M/2011Buku-
bertahap sesuai dengan kebutuhan. JK09A, Bab VII,
Lamp 2, SSUK B 16.3
4.6 Telah Mendapatkan Surat Tugas
Penyedia Jasa Konsultansi telah mendapatkan surat
penugasan dari PPK Fisik yang ditunjuk kepada
Penyedia Pekerjaan Konstruksi.
4.7 Dokumen/Bukti Kerja disimpan serta mudah
diakses.
Dokumen/Bukti kerja disimpan dan dipelihara sesuai Manual Mutu
kaidah pengendalian dokumen/ rekaman (bukti kerja), DJBM/SMM/MM.
Dokumen No. DJBM/SMM/PR/01 dan 02. Rev.00. Rev.00. Thn 2011

5. Rekayasa Lapangan
5.1 Penyedia Jasa Konsultansi telah memeriksa hasil
rekayasa lapangan.
Penyedia Jasa Konsultansi telah memeriksa hasil PP Rekayasa
rekayasa lapangan dari Penyedia Pekerjaan Konstruksi Lapangan
jasa (Kontraktor) yang selanjutnya dilaporkan kepada
PPK.
5.2 Berkolaborasi dengan personil dari kontraktor
untuk kegiatan rekayasa lapangan.
Konsultan pengawas berkolaborasi dengan personil Spesifikasi Umum
yang ditunjuk dari kontraktor guna melakukan rekayasa 1.9.1.1
lapangan.

Dilarang memperbanyak dokumen ini tanpa izin tertulis dari Pusat Pengendali Dokumen P- 14
Monitoring Pelaksanaan SMM pada Kegiatan Pembangunan Jalan dan Jembatan Dit. Binlak I
Konsultan

No URAIAN PERSYARATAN
5.3 Penyedia Jasa Konsultansi berkonstribusi
optimal sesuai ketentuan kontrak.
Penyedia Jasa Konsultansi harus melakukan kegiatan
pemeriksaan rekayasa lapangan atas beban
pembiayaan sendiri dan berkoordinasi dengan Panitia
Peneliti Pelaksanaan Kontrak (P3K).
5.4 Laporan hasil pengukuran disampaikan kepada
PPK.
Penyedia Jasa Konsultansi melaporkan hasil
pengukuran rekayasa lapangan kepada Pejabat
Pembuat Komitmen antara lain ;
o Survey dan pengukuran jalan/jembatan.
o Bangunan silang.
o Drainase memanjang jalan.
o Bangunan pelengkap jalan.
o Hasil-hasil pengetesan (DCP, Test pit, B.Beam,
Identifikasi jenis/tebal lapisan eksisting, roughness
dlsb).
5.5 Dokumen/Bukti Kerja disimpan serta mudah
diakses.
Dokumen/Bukti kerja disimpan dan dipelihara sesuai Manual Mutu
kaidah pengendalian dokumen/ rekaman (bukti kerja), DJBM/SMM/MM.
Dokumen No. DJBM/SMM/PR/01 dan 02. Rev.00. Rev.00. Thn 2011

6. Tinjauan Desain (Review Design)


6.1 Penyedia Jasa Konsultansi melakukan tinjauan
desain.
Penyedia Jasa Konsultansi melakukan evaluasi Spesifikasi Umum
kesesuaian dan akurasi desain yang dipergunakan baik 2010
secara normatif maupun subtantif melalui media
Tinjauan Desain (Review Design).
6.2 Waktu pelaksanaan tinjauan desain sesuai.
Tinjauan desain dilakukan dalam koridor waktu yang
tepat yakni 1 (satu) bulan pertama periode
pelaksanaan.

Dilarang memperbanyak dokumen ini tanpa izin tertulis dari Pusat Pengendali Dokumen P - 15
Monitoring Pelaksanaan SMM pada Kegiatan Pembangunan Jalan dan Jembatan Dit. Binlak I
Konsultan

No URAIAN PERSYARATAN
6.3 Hasil tinjauan desain diverifikasi.
Penyedia Jasa Konsultansi telah melakukan verifikasi Permen PU No.04
dan pengecekan bersama dengan P3K. /PRT/M/2009
6.4 Dokumen/Bukti Kerja disimpan serta mudah
diakses.
Dokumen/Bukti kerja disimpan dan dipelihara sesuai Manual Mutu
kaidah pengendalian dokumen/ rekaman (bukti kerja), DJBM/SMM/MM.
Dokumen No. DJBM/SMM/PR/01 dan 02. Rev.00. Rev.00. Thn 2011

7. Perubahan Kontrak Tanpa Mengubah Target (TMT)


7.1 Penyedia Jasa Konsultansi memahami aspek
perubahan kontrak TMT.
Konsultan telah memeriksa kesesuaian aspek
perubahan kontrak TMT, yaitu :
a) Menambah atau mengurangi volume pekerjaan.
b) Menambah atau mengurangi jenis pekerjaan.
c) Mengubah spesifikasi teknis dan gambar.
d) Melaksanakan pekerjaan tambah yang belum
tercantum dalam kontrak.
e) Mengubah jadwal pelaksanaan.
7.2 Kriteria perubahan kontrak tanpa mengubah
target sesuai.
Perubahan Kontrak harus memenuhi syarat ; SE Dirjen BM No.
Tanpa mengubah target (fisik, parameter desain, 03/ SE/Db/2012,
keuangan dan waktu) 26 Januari 2012
7.3 Konsultan Melakukan Monitoring Persetujuan
Perubahan Kontrak TMT.
Konsultan harus memonitor proses dan kemajuan serta Permen PU No.04
memastikan kesesuaiannya terhadap persyaratan /PRT/M/2009
peraturan dan perundang-undangan
7.4 Dokumen/Bukti Kerja disimpan serta mudah
diakses.
Dokumen/Bukti kerja disimpan dan dipelihara sesuai Manual Mutu
kaidah pengendalian dokumen/ rekaman (bukti kerja), DJBM/SMM/MM.
Dokumen No. DJBM/SMM/PR/01 dan 02. Rev.00. Rev.00. Thn 2011

Dilarang memperbanyak dokumen ini tanpa izin tertulis dari Pusat Pengendali Dokumen P- 16
Monitoring Pelaksanaan SMM pada Kegiatan Pembangunan Jalan dan Jembatan Dit. Binlak I
Konsultan

No URAIAN PERSYARATAN

8. Perubahan Kontrak Mengubah Target (MT)


8.1 Penyedia Jasa Konsultansi memahami alasan
dilakukannya Perubahan Kontrak MT.
Perubahan Kontrak MT telah mengikuti kaidah SE Dirjen BM No.
kesesuaian dengan salah satu atau lebih dari ketentuan 03/ SE/Db/2012,
dibawah ini ; 26 Januari 2012
a) Menambah atau mengurangi volume pekerjaan.
b) Menambah atau mengurangi jenis pekerjaan.
c) Mengubah spesifikasi teknis dan gambar.
d) Melaksanakan pekerjaan tambah yang belum
tercantum dalam kontrak.
e) Mengubah jadwal pelaksanaan.
Penjelasan :
- Pekerjaan tambah ≤ 10%, kecuali pekerjaan
darurat karena bencana alam; dan
- Tersedia anggaran.
8.2 Kriteria perubahan kontrak dengan mengubah
target sesuai.
Perubahan Kontrak MT harus memenuhi syarat ; SE Dirjen BM No.
Ada perubahan target (fisik, parameter desain, 03/ SE/Db/2012,
keuangan dan atau waktu) 26 Januari 2012
8.3 Kriteria perubahan kontrak dengan mengubah
target waktu sesuai.
Perubahan Kontrak mengubah target waktu harus SE Dirjen BM No.
memenuhi syarat, yakni apabila ; 03/ SE/Db/2012,
a) Ada pekerjaan tambah; 26 Januari 2012
b) Ada perubahan desain;
c) Ada keterlambatan yang disebabkan PPK;
d) Masalah yang timbul diluar kendali Penyedia Jasa
dan atau;
e) Keadaan kahar.

Dilarang memperbanyak dokumen ini tanpa izin tertulis dari Pusat Pengendali Dokumen P - 17
Monitoring Pelaksanaan SMM pada Kegiatan Pembangunan Jalan dan Jembatan Dit. Binlak I
Konsultan

No URAIAN PERSYARATAN
8.4 Penyedia Jasa Konsultan melakukan tindak
lanjut saat persetujuan diluar koridor waktu
yang ditetapkan.
Apabila persetujuan tidak diberikan sampai dengan Permen PU No.04
3x14 hari kalender sejak usulan diajukan maka /PRT/M/2009
Penyedia Jasa Konsultan melakukan tindak lanjut
dengan melakukan pembahasan bersama PPK (dengan
memberikan saran alternatip tindak lanjutnya)
8.5 Dokumen/Bukti Kerja disimpan serta mudah
diakses.
Dokumen/Bukti kerja disimpan dan dipelihara sesuai Manual Mutu
kaidah pengendalian dokumen/ rekaman (bukti kerja), DJBM/SMM/MM.
Dokumen No. DJBM/SMM/PR/01 dan 02. Rev.00. Rev.00. Thn 2011

9. Pengawasan pelaksanaan pekerjaan.


9.1 Penyedia jasa melakukan kegiatan pengawasan
dengan menggunakan perangkat yang telah
ditetapkan dalam RMK.
Penyedia jasa melakukan pengawasan secara Permen PU No.04
tersistimatik menggunakan perangkat pengawasan /PRT/M/2009
(prosedur/instruksi kerja/daftar simak) yang memadai.
9.2 Melakukan kegiatan pengawasan secara
konsisten.
Penyedia jasa melakukan kegiatan secara konsisten
sesuai ketentuan yang ditetapkan dalam dokumen
sistem mutu pengawasan baik pada tatacara dan
kuantitatif hasil rekamannya.
9.3 Melakukan catatan khusus bilamana terjadi
penyimpangan.
Penyedia Jasa Konsultansi mencatat peristiwa
penyimpangan selama proses pelaksanaan kegiatan.
9.4 Melakukan tindak lanjut atas terjadinya
penyimpangan.
Penyedia Jasa Konsultansi melakukan tindak lanjut
berupa tindakan memberi informasi kepada pelaksanan
kegiatan secara verbal, atau mengeluarkan instruksi
lapangan bilamana tindakan pertama tidak diindahkan.

Dilarang memperbanyak dokumen ini tanpa izin tertulis dari Pusat Pengendali Dokumen P- 18
Monitoring Pelaksanaan SMM pada Kegiatan Pembangunan Jalan dan Jembatan Dit. Binlak I
Konsultan

No URAIAN PERSYARATAN
9.5 Memiliki perangkat pendukung yang memadai.
Dalam melakukan kegiatannya Konsultan Supervisi
harus memiliki perangkat pendukung yang memadai
untuk kegiatan pengawasan dilapangan, (contoh :
termometer, kamera, alat pengukur panjang).
9.6 Tersedia personil pengawas pada setiap kegiatan
pekerjaan.
Dalam setiap pelaksanaan pekerjaan, Penyedia Jasa
Konsultansi menempatkan personilnya untuk memonitor
pelaksanaan pekerjaan. Perangkapan dapat dilakukan
bilamana kegiatan dimaksud bersifat rutin dengan
volume dan tingkat risiko kecil.

9.7 Dokumen/Bukti Kerja disimpan serta mudah


diakses.
Dokumen/Bukti kerja disimpan dan dipelihara sesuai Manual Mutu
kaidah pengendalian dokumen/ rekaman (bukti kerja), DJBM/SMM/MM.
Dokumen No. DJBM/SMM/PR/01 dan 02. Rev.00. Rev.00. Thn 2011

10. Pemantauan pelaksanaan pekerjaan.


10.1 Penyedia Jasa Konsultansi memiliki metoda
untuk pemantauan aspek legal pelaksanaan
kegiatan.
Permen PU No.04
Penyedia Jasa Konsultansi memilki metoda untuk
/PRT/M/2009
pemantauan pelaksanaan kegiatan untuk memastikan
proses aspek legal pelaksanaan pekerjaan terpenuhi.
(aspek legal pelaksanaan pekerjaan berupa adanya
permintaan mulai pekerjaan (request), hasil kegiatan
pengawasan, kontrol kualitas dan kontrol kuantitas).
10.2 Seluruh kegiatan telah didukung aspek legal
yang diperlukan.
Setiap kegiatan dipastikan telah memuhi ketetapan
aspek legal sebagaimana yang disebutkan pada butir 1.

Dilarang memperbanyak dokumen ini tanpa izin tertulis dari Pusat Pengendali Dokumen P - 19
Monitoring Pelaksanaan SMM pada Kegiatan Pembangunan Jalan dan Jembatan Dit. Binlak I
Konsultan

No URAIAN PERSYARATAN

10.3 Melakukan pemantauan pencapaian aspek legal


konsisten.
Penyedia Jasa Konsultansi melakukan monitoring
pencapaian aspek legal pelaksanaan pekerjaan secara
konsisten dan teratur dengan membuat catatan
kedalam perangkat yang digunakan.

10.4 Hasil kegiatan tersedia dan mudah diakses saat


diperlukan.
Hasil kegiatan disimpan dan dipelihara serta Permen PU No.04
dikendalikan sesuai dengan kaidah pengendalian /PRT/M/2009 SMM
dokumen/rekaman. Dept. PU.

10.5 Memiliki tools/perangkat monitoring


penyelesaian pekerjaan.
Penyedia Jasa Konsultansi telah menggunakan
tools/perangkat untuk memonitoring berupa report
mapping ( Chek list, diagram atau skema yang mudah
dibaca ) guna memastikan kesesuaian pengawasan
yang dilakukan dilokasi kegiatan.

10.6 Melakukan pemantauan proses pelaksanaan


pekerjaan konsisten.
Penyedia Jasa Konsultansi melakukan monitoring dan
pemantauan proses pelaksanaan pekerjaan secara
konsisten dan teratur dengan membuat catatan
kedalam perangkat yang digunakan.

10.7 Dokumen/Bukti Kerja disimpan serta mudah


diakses.
Dokumen/Bukti kerja disimpan dan dipelihara sesuai Manual Mutu
kaidah pengendalian dokumen/ rekaman (bukti kerja), DJBM/SMM/MM.
Dokumen No. DJBM/SMM/PR/01 dan 02. Rev.00. Rev.00. Thn 2011

Dilarang memperbanyak dokumen ini tanpa izin tertulis dari Pusat Pengendali Dokumen P- 20
Monitoring Pelaksanaan SMM pada Kegiatan Pembangunan Jalan dan Jembatan Dit. Binlak I
Konsultan

No URAIAN PERSYARATAN

11. Laporan Hasil Pekerjaan Fisik.


11.1 Pengendalian Laporan Harian.
a. Penyedia Jasa Konsultansi melakukan Kepmen Kimpraswil
pemeriksaan pada buku harian kontraktor. No.349/KPTS/M/
2004 Bab VI
Untuk keperluan pengendalian dan pengawasan
R.12.a.1
pelaksanaan pekerjaan dilapangan, Penyedia Jasa
(kontraktor) wajib membuat buku harian.
b. Pemeriksaan pada buku harian dilakukan
konsisten.
Harus dipastikan konsultan melakukan pemeriksaan Sumber:
secara konsisten pada hari yang sama dengan Kepmen Kimpraswil
pelaksanaan kegiatannya, dan menyarankan No.349/KPTS/M/
perbaikan kepada petugas pencatat bilamana 2004 Bab VI
diperlukan (pemeriksaan meliputi kegiatan R.12.a.3
pelaksanaan yang berisi pencatatan jenis kegiatan,
lokasi kegiatan, perkiraan volume kegiatan,
penggunaan peralatan, penggunaan bahan,
penggunaan tenaga kerja, catatan mengenai
kejadian atau cuaca serta catatan lain yang
dianggap perlu).
c. Melakukan legalitas pada buku harian.
Penyedia Jasa Konsultansi menandatangani buku Kepmen Kimpraswil
harian. No.349/KPTS/M/
(Buku harian diisi oleh Penyedia Jasa kontraktor dan 2004 Bab VI
R.12.a.1.
diketahui oleh Direksi Teknis, mencatat seluruh
rencana dan realisasi aktivitas pekerjaan sebagai
bahan Laporan Harian).
d. Memeriksa laporan harian. Kepmen Kimpraswil
No.349/KPTS/M/
Laporan harian dibuat oleh Kontraktor diperiksa oleh
2004 Bab VI
Direksi Teknis dan disetujui oleh Direksi Pekerjaan.
R.12.a.2.
e. Dokumen/Bukti Kerja disimpan serta mudah
diakses.
Dokumen/Bukti kerja disimpan dan dipelihara sesuai Manual Mutu
kaidah pengendalian dokumen/ rekaman (bukti DJBM/SMM/MM.
kerja), Dokumen No. DJBM/SMM/PR/01 dan 02. Rev.00. Thn 2011
Rev.00.

Dilarang memperbanyak dokumen ini tanpa izin tertulis dari Pusat Pengendali Dokumen P - 21
Monitoring Pelaksanaan SMM pada Kegiatan Pembangunan Jalan dan Jembatan Dit. Binlak I
Konsultan

No URAIAN PERSYARATAN
11.2 Pengendalian Laporan Mingguan Kontraktor
a. Memeriksa laporan mingguan. Kepmen Kimpraswil
No.349/KPTS/M/
Laporan Mingguan terdiri dari rangkuman Laporan 2004 Bab VI.R.12.b.
Harian dan berisi hasil kemajuan fisik pekerjaan 1 .
mingguan serta catatan yang dianggap perlu..
b. Melakukan legalitas pada laporan mingguan.
Penyedia Jasa Konsultansi menandatangani laporan Kepmen Kimpraswil
mingguan. No.349/KPTS/M/
(Laporan Mingguan dibuat oleh penyedia jasa, dan 2004 Bab VI.R.12.b.
2.
telah diperiksa oleh Penyedia Jasa Konsultansi dan
disetujui oleh wakil Direksi Pekerjaan).
c. Dokumen/Bukti Kerja disimpan serta mudah
diakses.
Dokumen/Bukti kerja disimpan dan dipelihara sesuai Manual Mutu
kaidah pengendalian dokumen/ rekaman (bukti DJBM/SMM/MM.
kerja), Dokumen No. DJBM/SMM/PR/01 dan 02. Rev.00. Thn 2011
Rev.00.
11.3 Pengendalian Laporan Bulanan
a. Memeriksa laporan bulanan. Kepmen Kimpraswil
No.349/KPTS/M/
Laporan Bulanan terdiri dari rangkuman Laporan
2004 Bab
Mingguan dan berisi hasil kemajuan fisik pekerjaan
VI.R.12.c. 1 .
bulanan serta catatan yang dianggap perlu.
b. Melakukan legalitas pada laporan bulanan.
Penyedia Jasa Konsultansi menandatangani laporan Kepmen No.
bulanan. 349/KPTS /M/2004
(Laporan bulanan dibuat oleh penyedia jasa, dan Bab VI.R.12.c. 2 .
telah diperiksa oleh Penyedia Jasa Konsultansi dan
disetujui oleh wakil Direksi Pekerjaan).
11.4 Dokumen/Bukti Kerja disimpan serta mudah
diakses.
Dokumen/Bukti kerja disimpan dan dipelihara sesuai Manual Mutu
kaidah pengendalian dokumen/ rekaman (bukti kerja), DJBM/SMM/MM.
Dokumen No. DJBM/SMM/PR/01 dan 02. Rev.00. Rev.00. Thn 2011

Dilarang memperbanyak dokumen ini tanpa izin tertulis dari Pusat Pengendali Dokumen P- 22
Monitoring Pelaksanaan SMM pada Kegiatan Pembangunan Jalan dan Jembatan Dit. Binlak I
Konsultan

No URAIAN PERSYARATAN

12. Laporan Direksi Teknis.


12.1 Penyedia Jasa Konsultansi membuat laporan Kepmen Kimpraswil
bulanan. No.349/KPTS/M/
2004 Bab VI.R.12.d.
Direksi teknis wajib membuat laporan bulanan yang
1.
akan digunakan sebagai dasar pembayaran.

12.2 Isi laporan bulanan sesuai dan memadai.


Isi laporan bulanan meliputi ; Kepmen Kimpraswil
No.349/KPTS/M/
a) Hasil pengawasan pelaksanaan pekerjaan.
2004 Bab VI.R.12.d.
b) Hasil kualitas pekerjaan. 1.

c) Hasil perhitungan kuantitas pekerjaan.


d) Foto-foto hasil pelaksanaan pekerjaan.
e) Laporan-laporan lain yang dianggap perlu.

12.3 Jumlah laporan memadai dan sesuai.


Laporan Direksi Teknis dibuat sekurang-kurangnya Kepmen Kimpraswil
dalam 4 (empat) rangkap untuk didistribusikan kepada : No.349/KPTS/M/
2004 Bab VI.R.12.d.
a) Asli untuk Pengguna Jasa. 2.
b) Tindasan pertama Direksi Pekerjaan.

c) Tindasan kedua untuk atasan Pengguna Jasa.

d) Tindasan ketiga untuk atasan langsung Pengguna


Jasa.

12.4 Laporan bulanan dibuat konsisten.


Penyedia jasa membuat laporan bulanan secara
konsisten, tepat waktu penyerahannya dan
distribusinya, sesuai ketentuan yang ditetapkan dalam
dokumen kontrak Penyedia Jasa Konsultansi.

12.5 Penyedia Jasa Konsultansi membuat laporan


triwulan.
Berisi rangkuman laporan dua bulan sebelumnya dan
satu bulan untuk bulan saat laporan triwulan disusun.

Dilarang memperbanyak dokumen ini tanpa izin tertulis dari Pusat Pengendali Dokumen P - 23
Monitoring Pelaksanaan SMM pada Kegiatan Pembangunan Jalan dan Jembatan Dit. Binlak I
Konsultan

No URAIAN PERSYARATAN
12.6 Penyedia Jasa Konsultansi membuat laporan
akhir. Manual Pengawasan
Pekerjaan Fisik,
Dengan berakhirnya jasa pelayanan Direksi teknis (akhir
Direktorat Bina
kegiatan konstruksi untuk tiap-tiap kontrak), suatu
Teknik Bab 12-
laporan akhir harus diserahkan, merupakan ringkasan Pelaporan
metode konstruksi, pelaksanaan pengawasan
konstruksi, rekomendasi pada kebutuhan pemeliharaan
di masa yang akan datang, semua aspek teknis yang
muncul selama masa konstruksi pekerjaan jalan dan
jembatan, permasalah potensial untuk konstruksi baru
yang mungkin muncul, dan pemberian solusinya, jika
ada, untuk beberapa variasi perbaikan dalam proyek
akan datang dengan tampilan yang sama dalam lingkup
tanggung jawab DGH. Laporan akhir juga melampirkan
foto copi ”As Built Drawing” dari jalan sebagaimana
kelengkapan data untuk ”ledger” jalan.

12.7 Laporan teknis Dibuat Sesuai Keperluan


Direksi teknis akan membuat laporan sesuai keperluan, Manual
laporan teknis dan persetujuan teknis yang muncul Pengawasan
selama berlangsungnya proyek. Terutama, untuk Pekerjaan Fisik,
perubahan mayor item yang memerlukan pembicaraan Direktorat Bina
sebelumnya dengan pihak Direktorat Jenderal Bina Teknik Bab 12-
Marga (DGH), Field Team akan membantu Bina Pelaporan
Marga/DGH/Dinas Bina Marga untuk mempersiapkan
suatu laporan desain yang menjadi dasar desain review
(menggunakan RDS).

12.8 Dokumen/Bukti Kerja disimpan serta mudah


diakses.
Dokumen/Bukti kerja disimpan dan dipelihara sesuai Manual Mutu
kaidah pengendalian dokumen/ rekaman (bukti kerja), DJBM/SMM/MM.
Dokumen No. DJBM/SMM/PR/01 dan 02. Rev.00. Rev.00. Thn 2011

Dilarang memperbanyak dokumen ini tanpa izin tertulis dari Pusat Pengendali Dokumen P- 24
Monitoring Pelaksanaan SMM pada Kegiatan Pembangunan Jalan dan Jembatan Dit. Binlak I
Konsultan

No URAIAN PERSYARATAN

13. K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja).


13.1 Menerapkan kaidah K3 Konstruksi.
Dalam melaksanakan tugasnya, personil konsultan yang
bertugas dilapangan melakukan kegiatan dengan
menggunakan kaidah K3 Konstruksi antara lain ;
o Menggunakan pelindung kepala standar proyek.
o Menggunakan alas kaki standar proyek.
o Menggunakan savety belt bagi yang bertugas pada
ketinggian atau diatas tempat yang membahayakan.
13.2 Melakukan tugas, bila personil konsultan
ditunjuk sebagai Ahli K3 Konstruksi.
Bila PPK menunjuk personil konsultan sebagai Ahli K3 Sumber:
Konstruksi maka harus melakukan pengendalian risiko Permen PU No.
K3 Konstruksi yang meliputi ; 09/PRT/M/2008
o Inspeksi tempat kerja. Pasal 10 Ayat (17)
o Inspeksi peralatan.
o Inspeksi sarana pencegahan kecelakaan kerja, sesuai
RK3K.

13.3 Melakukan pemeriksaan laporan rutin kegiatan Sumber:


P2K3. Permen PU No.
Bilamana bertugas sebagai Ahli K3, maka harus 09/PRT/M/2008
melakukan pemeriksaan laporan rutin kegiatan P2K3 Pasal 11 Ayat (12)
(Panitia Pembina K3).

13.4 Terlibat dalam kegiatan SMK3 sebagai sekretaris


P2K3. Sumber:
Bilamana ditunjuk sebagai Ahli K3, maka terlibat dalam Permen PU No.
kegiatan SMK3 dan bertindak sebagai sekretaris dalam 09/PRT/M/2008
Panitia Pembina K3 (P2K3). Pasal 1. 6

13.5 Hasil kegiatan tersedia dan mudah diakses saat


diperlukan.
Hasil kegiatan disimpan dan dipelihara serta Permen 04/PRT/
dikendalikan sesuai dengan kaidah pengendalian M/2009 SMM Dept.
rekaman. PU.

Dilarang memperbanyak dokumen ini tanpa izin tertulis dari Pusat Pengendali Dokumen P - 25
Monitoring Pelaksanaan SMM pada Kegiatan Pembangunan Jalan dan Jembatan Dit. Binlak I
Konsultan

No URAIAN PERSYARATAN

13.6 Dokumen/Bukti Kerja disimpan serta mudah


diakses.
Dokumen/Bukti kerja disimpan dan dipelihara sesuai Manual Mutu
kaidah pengendalian dokumen/ rekaman (bukti kerja), DJBM/SMM/MM.
Dokumen No. DJBM/SMM/PR/01 dan 02. Rev.00. Rev.00. Thn 2011

14. Pengendalian Gambar Kerja


14.1 Setiap kegiatan pengawasan tersedia gambar
kerjanya.
Konsultan harus memiliki gambar kerja yang digunakan Kepmen Kimpraswil
untuk pedoman pengawasan pelaksanaan pekerjaan. No.349/KPTS/M/
(Penyedia jasa kontraktor harus membuat gambar kerja 2004 Bab VI.R.4
sebelum pekerjaan dilaksanakan, baik untuk pekerjaan
sementara maupun pekerjaan pemanen).
14.2 Ada bukti pemeriksaan oleh konsultan
pengawas.
Gambar kerja mencantumkan bukti telah dilakukannya Kepmen Kimpraswil
pemeriksaan oleh Ketua Tim konsultan supervisi dengan No.349/KPTS/M/
membubuhkan tanda tangan dan tanggal selesai 2004 Bab VI.R.4
dilakukannya verifikasi.
(Penyedia jasa harus membuat gambar kerja sebelum
pekerjaan dilaksanakan dan harus mendapat
persetujuan Direksi Teknis baik untuk pelaksanaan
pekerjaan sementara maupun pekerjaan pemanen).
14.3 Gambar kerja sesuai dan memadai.
Kesesuaian gambar kerja dibuktikan dengan komparasi
terhadap gambar rencana serta kebutuhan konstruksi,
observasi apakah ada kemungkinan terjadinya
penggunaan elemen yang berlainan antara dimaksud
pada gambar dibandingkan realisasi pelaksanaannya,
akibat tidak mencukupinya penjelasan yang dimuat
pada pada gambar.
14.4 Gambar kerja yang digunakan valid.
Gambar kerja mencantumkan bukti telah dilakukannya
pengesahan dan persetujuan oleh Pejabat Pembuat
Komitmen dengan membubuhkan tanda tangan dan
tanggal persetujuanya

Dilarang memperbanyak dokumen ini tanpa izin tertulis dari Pusat Pengendali Dokumen P- 26
Monitoring Pelaksanaan SMM pada Kegiatan Pembangunan Jalan dan Jembatan Dit. Binlak I
Konsultan

No URAIAN PERSYARATAN
14.5 Pendistribusian dikendalikan.
Penyedia Jasa Konsultansi harus melakukan
pengendalian (status) gambar kerjanya termasuk
bilamana gambar dimaksud didistribusikan kepada
personil Konsultan, untuk pedoman pengawasan.
Pemberian status dilakukan untuk memastikan bahwa
gambar yang digunakan adalah valid dan
menghindarkan dari kesalahan pemakaian.

14.6 Gambar kerja mengakomodasi perubahan


selama pelaksanaan.
Jika telah dilaksanakan dan ada perubahan, maka
gambar kerja harus menunjukkan cukup bukti adanya
perubahan sesuai pelaksanaan dilapangan dan
setidaknya memiliki informasi yang sama dengan
perubahan gambar yang dimiliki oleh kontraktor.

14.7 Penyerahan seluruh produk sesuai kontrak


kepada PPK. Permen PU No.
Menyerahkan semua rancangan, gambar, spesifikasi, 07/PRT/M/2011,
desain, laporan, dan dokumen-dokumen lain serta Buku JK-09A, BAB
piranti lunak yang yang dipersiapkan oleh penyedia VII, Lampiran 2,
SSUK B 31.7
berdasarkan kontrak ini dan menjadi hak milik PPK.

14.8 Hasil kegiatan tersedia dan mudah diakses saat


diperlukan.
Hasil kegiatan disimpan dan dipelihara serta Permen PU No.
dikendalikan sesuai dengan kaidah pengendalian 04/PRT/M/ 2009
rekaman. SMM Dept. PU.

14.9 Penyimpanan dokumen Permen PU No.07/


PRT/M/2011, Buku JK
Penyedia dapat menyimpan 1 (satu) buah salinan tiap 09A, BAB VII, Lamp 2,
dokumen dan piranti lunak tersebut setelah mendapat SSUK B 31.9
persetujuan PPK.

Dilarang memperbanyak dokumen ini tanpa izin tertulis dari Pusat Pengendali Dokumen P - 27
Monitoring Pelaksanaan SMM pada Kegiatan Pembangunan Jalan dan Jembatan Dit. Binlak I
Konsultan

No URAIAN PERSYARATAN

14.10 Dokumen/Bukti Kerja disimpan serta mudah


diakses.
Dokumen/Bukti kerja disimpan dan dipelihara sesuai Manual Mutu
kaidah pengendalian dokumen/ rekaman (bukti kerja), DJBM/SMM/MM.
Dokumen No. DJBM/SMM/PR/01 dan 02. Rev.00. Rev.00. Thn 2011

15. Pengendalian Sumber Material


15.1 Ada verifikasi Konsultan Pengawas terhadap
usulan sumber material.
Penyedia Jasa Konsultansi harus melakukan verifikasi Spesifikasi Umum
terhadap usulan penggunaan sumber material 2010 Seksi
kontraktor. (Usulan harus disertai data lokasi, jumlah 1.17.2(10)(a,b,c)
deposit, jenis, perkiraan kualitas dan akses ke lokasi
untuk kebutuhan pemenuhan terhadap kualitas,
kuantitas, legalitas dan faktor lingkungannya).
15.2 Melakukan verifikasi status lokasi sumber
material.
Penyedia Jasa Konsultansi harus melakukan verifikasi Spesifikasi Umum
status lokasi sumber material yang berkaitan dengan 2010 Seksi
aspek lingkungan, yakni lokasi tidak terletak pada 1.17.2(10)(a,b,c)
aliran sungai (jika ya maka pastikan bukan pada
penampang basah sungai kecuali pada petak-petak
endapan yang tidak terairi pada debit normal).
15.3 Melakukan verifikasi terhadap kawasan hutan
lindung dan sejenisnya.
Penyedia Jasa Konsultansi harus melakukan verifikasi Spesifikasi Umum
untuk memastikan bahwa lokasi sumber material tidak 2010 Seksi
berada pada kawasan hutan lindung/hutan 1.17.2(10)(a,b,c)
produksi/hutan lebat/derah penghasil makanan.
15.4 Melakukan pemeriksaan terhadap batas-batas
lokasi.
Penyedia Jasa Konsultansi harus melakukan verifikasi Spesifikasi Umum
untuk meneliti batas yang jelas bilamana dilokasi yang 2010 Seksi
sama terdapat pihak lain yang melakukan kegiatan yang 1.17.2(10)(a,b,c)
serupa, untuk menghindari terjadinya sengketa.

Dilarang memperbanyak dokumen ini tanpa izin tertulis dari Pusat Pengendali Dokumen P- 28
Monitoring Pelaksanaan SMM pada Kegiatan Pembangunan Jalan dan Jembatan Dit. Binlak I
Konsultan

No URAIAN PERSYARATAN
15.5 Melakukan evaluasi tentang tatacara
pengambilan material.
Penyedia Jasa Konsultansi harus melakukan evaluasi Spesifikasi Umum
tata cara pengambilan material yang diajukan 2010 Seksi
kontraktor agar tidak terjadi dampak yang merugikan 1.17.2(10)(a,b,c)
bagi keamanan, pengelolaan lingkungan yang meliputi
aspek-aspek ;
(Jika daerah bergunung/bukit atau bilamana kondisi
talud sangat mempengaruhi stabilitas lereng maka
diterapkan penggalian bertangga (terasering)).
15.6 Memberikan rekomendasi terhadap usulan
sumber material.
Penyedia Jasa Konsultansi harus memberikan Spesifikasi Umum
rekomendasi atas usulan sumber material kepada PPK, 2010 Seksi
setelah evaluasi selesai dilakukan. 1.17.2(10)(a,b,c)

15.7 Dokumen/Bukti Kerja disimpan serta mudah


diakses.
Dokumen/Bukti kerja disimpan dan dipelihara sesuai Manual Mutu
kaidah pengendalian dokumen/ rekaman (bukti kerja), DJBM/SMM/MM.
Dokumen No. DJBM/SMM/PR/01 dan 02. Rev.00. Rev.00. Thn 2011

16. Pengendalian Design Mix Formula (DMF) & Job Mix


Formula (JMF).
16.1 Penyedia Jasa Konsultansi memiliki perangkat
pemantauan kebutuhan DMF dan JMF.
Penyedia Jasa Konsultansi harus memiliki perangkat Spesifikasi Umum
pemantauan kebutuhan dilakukannya pembuatan DMF 2010
dan JMF, untuk memastikan kebutuhan jumlah DMF
dan JMF yang tepat dan yang mampu mengakomodasi
terhadap dinamika perubahan- perubahan. (perangkat
pemantauan dapat berupa tabel)
16.2 Melakukan pencatatan dengan konsisten.
Konsultan melakukan pencatatan ketersediaan
dokumen DMF dan JMF pada perangkat dimaksud
secara teratur dan mengakomodasi perubahan-
perubahan yang terjadi pada DMF dan JMF. (Bilamana
terjadi perubahan maka harus dapat dipastikan tercatat
dan mampu menunjukkan adanya dokumen lama dan

Dilarang memperbanyak dokumen ini tanpa izin tertulis dari Pusat Pengendali Dokumen P - 29
Monitoring Pelaksanaan SMM pada Kegiatan Pembangunan Jalan dan Jembatan Dit. Binlak I
Konsultan

No URAIAN PERSYARATAN

yang baru).
16.3 Melakukan verifikasi terhadap usulan FCR
(DMF).
Jika telah ada usulan Formula Campuran Rencana
(Design Mix Formula) dengan rinciannya (asal material,
jenis material, sifat-sifat karakteristik material) maka
Konsultan Pengawas harus memeriksa kesesuaiannya.
16.4 Jumlah dokumen FCR (DMF) sesuai dengan
jumlah kegiatannya.
Penyedia Jasa Konsultansi harus memastikan jumlah
dokumen FCR(DMF) telah mewakili jumlah kegiatannya.

16.5 Dilakukan verifikasi oleh Penyedia Jasa


Konsultansi.
Proses pembuatan Formula Campuran Rencana telah
sesuai dengan ketentuan standar yang ditetapkan
dalam dokumen kontrak dan referensinya (penggunaan
format, cara pencampuran, cara pengetesan, jumlah
contoh yang dipakai/digunakan).
Dicantumkan bukti telah dilakukannya verifikasi dengan
membubuhkan tanda tangan dan tanggal selesai
dilakukannya verifikasi pada setiap lembar hasil
pengetesan dan pemeriksaanya.

16.6 Dokumen yang digunakan valid.


Dokumen FCR (DMF) yang digunakan oleh Penyedia
Jasa Konsultansi adalah dokumen yang valid
mencantumkan bukti telah dilakukannya pengesahan
oleh ketiga pihak ( pengajuan oleh GS Kontraktor,
pengecekan oleh Ketua Tim Konsultan dan persetujuan
oleh Pejabat Pembuat Komitmen) dengan
membubuhkan tanda tangan dan tanggal pada lembar
pengesahannya.

16.7 Dokumen FCR dikendalikan statusnya.


Ada bukti pengendalian status atas dokumen FCR baik
yang valid maupun yang telah daluarsa baik asli
maupun tindasannya, pada dokumen-dokumen FCR

Dilarang memperbanyak dokumen ini tanpa izin tertulis dari Pusat Pengendali Dokumen P- 30
Monitoring Pelaksanaan SMM pada Kegiatan Pembangunan Jalan dan Jembatan Dit. Binlak I
Konsultan

No URAIAN PERSYARATAN
(DMF) yang dimiliki oleh Peyedia Jasa Konsultan.

16.8 Dokumen FCR tersedia dan mudah diakses saat


diperlukan.
Hasil kegiatan disimpan dan dipelihara serta Permen PU No.
dikendalikan sesuai dengan kaidah pengendalian 04/PRT/ M/2009
rekaman.
16.9 Melakukan verifikasi terhadap usulan FCK (JMF).
Jika telah ada usulan Formula Campuran Kerja (Job Mix
Formula) dengan rinciannya (mendekatkan atau
menyesuaikan sifat-sifat/karakteristik Formula
Campuran Kerja(JMF) terhadap Formula Campuran
Rencana atau (DMF)).
Dicantumkan bukti telah dilakukannya verifikasi dengan
membubuhkan tanda tangan dan tanggal selesai
dilakukannya verifikasi pada setiap lembar hasil
pengetesan dan pemeriksaanya.

16.10 Jumlah dokumen FCK(JMF) sesuai dengan


jumlah kegiatannya.
Penyedia Jasa Konsultansi harus memastikan jumlah
dokumen FCK(JMF) telah mewakili jumlah kegiatannya.

16.11 Dokumen yang digunakan valid.


Dokumen FCK (JMF) yang digunakan oleh Penyedia
Jasa Konsultansi adalah dokumen yang valid
mencantumkan bukti telah dilakukannya pengesahan
oleh ketiga pihak ( pengajuan oleh GS Kontraktor,
pengecekan oleh Ketua Tim Konsultan dan persetujuan
oleh Pejabat Pembuat Komitmen) dengan
membubuhkan tanda tangan dan tanggal pada lembar
pengesahannya.

16.12 Dokumen FCK dikendalikan statusnya.


Ada bukti pengendalian status atas dokumen FCK baik
yang valid maupun yang telah daluarsa baik asli
maupun tindasannya, pada dokumen-dokumen
FCK(JMF) yang dimiliki oleh Peyedia Jasa Konsultan.

Dilarang memperbanyak dokumen ini tanpa izin tertulis dari Pusat Pengendali Dokumen P - 31
Monitoring Pelaksanaan SMM pada Kegiatan Pembangunan Jalan dan Jembatan Dit. Binlak I
Konsultan

No URAIAN PERSYARATAN

16.13 Dokumen FCK tersedia dan mudah diakses saat


diperlukan.
Hasil kegiatan disimpan dan dipelihara serta Permen PU No.
dikendalikan sesuai dengan kaidah pengendalian 04/PRT/ M/2009
rekaman.
16.14 Dokumen/Bukti Kerja disimpan serta mudah
diakses.
Dokumen/Bukti kerja disimpan dan dipelihara sesuai Manual Mutu
kaidah pengendalian dokumen/ rekaman (bukti kerja), DJBM/SMM/MM.
Dokumen No. DJBM/SMM/PR/01 dan 02. Rev.00. Rev.00. Thn 2011

17. Pengendalian Permintaan Mulai Pekerjaan


17.1 Melakukan pengendalian pelaksanaan pekerjaan,
berpedoman kepada permintaan mulai pekerjaan
(Request)
Penyedia Jasa Konsultansi melakukan pengawasan Spesifikasi Umum
pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh kontraktor, 2010.
berdasarkan adanya permintaan mulai pekerjaan
(Request) dari kontraktor.
(Tidak ada kegiatan yang dilakukan oleh kontraktor
yang dinyatakan legal apabila tidak diajukan melalui
proses permintaan pekerjaan (request)).
17.2 Melakukan monitoring terhadap kepatuhan
persyaratan permintaan mulai pekerjaan.
Penyedia Jasa Konsultansi melakukan monitoring
kepatuhan mengajukan permintaan mulai pekerjaan
dari kontraktor, untuk memastikan ketersediaan
petugas konsultan pengawas.
17.3 Memastikan bahwa seluruh kegiatan terpenuhi
aspek legalnya.
Konsultan memahami dan mampu memastikan bahwa
seluruh kegiatan yang telah dilaksanakan telah
memenuhi unsur aspek legal untuk dilaksanakan.
17.4 Melakukan verifikasi pada request, dan sesuai.
Direksi Teknis melakukan verifikasi terhadap
pemenuhan persyaratan atas usulan permintaan

Dilarang memperbanyak dokumen ini tanpa izin tertulis dari Pusat Pengendali Dokumen P- 32
Monitoring Pelaksanaan SMM pada Kegiatan Pembangunan Jalan dan Jembatan Dit. Binlak I
Konsultan

No URAIAN PERSYARATAN
pekerjaan yang meliputi (sesuaikan) :
• Adanya Formula campuran rencana/kerja ;
• Tersedianya gambar kerja ;
• Kesesuaian peralatan jumlah, jenis dan kapasitas
peralatan;
• Kesesuaian jumlah dan kompetensi tenaga kerja,
dan penanggung jawab kegiatan ;
• Status bahan mentah dan bahan olahan ;
• Kesiapan lahan pada lokasi kegiatan ;
• Berkas pekerjaan sebelumnya ;
• Metoda pelaksanaan pekerjaan (SOP) ;
• Pengendalian lalu lintas penanganan K3 dan
lingkungan.

17.5 Waktu pengajuan Request sesuai ketentuan.


Pengajuan sesuai, sekurang-kurangnya 2 x 24 jam saat
pertama diajukan.

17.6 Ada pembagian tugas verifikasi secara


berjenjang.
Hasil verifikasi harus dapat membuktikan adanya
pembagian tugas secara berjenjang kepada personil
konsultan lainnya sesuai tugas pokok dan fungsinya.
(rekomendasi oleh personil konsultan meliputi bagian-
bagian pengukuran, laboratorium dan pengawasan
serta dukungan dokumen)
17.7 Rekomendasi permintaan mulai kerja tepat
waktu.
Waktu pemberian rekomendasi oleh Direksi Teknis
kepada PPK harus dilakukan dengan memberikan waktu
yang cukup bagi Direksi Pekerjaan untuk dapat
melakukan evaluasi terhadap permintaan memulai
pekerjaan.
(Waktu yang disediakan sekurang-kurang adalah 1x24
jam)

Dilarang memperbanyak dokumen ini tanpa izin tertulis dari Pusat Pengendali Dokumen P - 33
Monitoring Pelaksanaan SMM pada Kegiatan Pembangunan Jalan dan Jembatan Dit. Binlak I
Konsultan

No URAIAN PERSYARATAN

17.8 Tidak terdapat penyimpangan pada aspek waktu


persetujuan.
Tidak ada permintaan pekerjaan yang sampai batas
waktu pelaksanaannya belum diputuskan oleh Pejabat
Pembuat Komitmen.
(jika ada lanjutkan ke no 9)
17.9 Tidak ada penundaan pelaksanaan, jika terjadi
keterlambatan keputusan oleh Pejabat Pembuat
Komitmen.
Jika ada keterlambatan keputusan harus dipastikan
bahwa kegiatan dimulai sekalipun persetujuan belum
turun, dan persetujuan untuk request yang
bersangkutan harus tetap diterbitkan (abaikan
pertanyaan ini bilamana tidak ada)
17.10 Dokumen/Bukti Kerja disimpan serta mudah
diakses.
Dokumen/Bukti kerja disimpan dan dipelihara sesuai Manual Mutu
kaidah pengendalian dokumen/ rekaman (bukti kerja), DJBM/SMM/MM.
Dokumen No. DJBM/SMM/PR/01 dan 02. Rev.00. Rev.00. Thn 2011

18. Pengendalian Pelaksanaan Kontrol Kualitas.

18.1 Direksi Teknis memiliki metode pemantauan


kontrol kualitas.
Penyedia Jasa Konsultansi pastikan harus menjamin Spesifikasi Umum
tersedianya metoda untuk memantau kualitas 2010 dan Spesifikasi
pekerjaan, sehingga dengan mudah memonitor Khusus.
kegiatan mana yang belum dilakukan
pengetesan/kontrol kualitasnya (Setidaknya berupa
tabel yang menunjukkan kegiatan setiap item pekerjaan
dan pelaksanaan kontrol kualitasnya).
18.2 Tidak ada pengetesan/kontrol kualitas atas
pekerjaan yang tidak memenuhi aspek legal.
Setiap pengetesan/kontrol kualitas dipastikan telah
memenuhi unsur aspek legal (kegiatan yang dikerjakan
dengan terlebih dahulu mengajukan permintaan mulai
pekerjaan/ request).

Dilarang memperbanyak dokumen ini tanpa izin tertulis dari Pusat Pengendali Dokumen P- 34
Monitoring Pelaksanaan SMM pada Kegiatan Pembangunan Jalan dan Jembatan Dit. Binlak I
Konsultan

No URAIAN PERSYARATAN

18.3 Kontrol kualitas dilakukan pada bahan, bahan


olahan dan produk antara maupun produk jadi.
Kontrol kualitas dilakukan pada bahan mentah dan
bahan olahan (dengan jumlah yang mewakili), pada
produk antara maupun produk jadi sesuai persyaratan
dalam dokumen kontrak.
18.4 Direksi Teknis melakukan pengendalian kualitas
saat pelaksanaan pekerjaan.
Personil konsultan pengawas dilapangan melakukan
kontrol kualitas saat pelaksanaan pekerjaan
berlangsung dengan cara melakukan observasi visual
terhadap bahan-bahan yang digunakan, untuk
memastikan kesesuaiannya terhadap usulan yang telah
diajukan didalam permintaan mulai pekerjaan (request),
pengendalian dibuktikan dengan adanya catatan pada
Daftar Simak (Ceklis).
(Pengalaman personil pengawas sangat menentukan
tingkat keberhasilan digunakannya metoda ini, contoh :
terjadi salah pengiriman bahan olahan AC-WC terkirim
AC-BC pada kasus adanya suplier yang melayani
beberapa proyek)

18.5 Setiap produk terpasang dipastikan telah lolos


uji mutu.
Setiap produk terpasang harus dipastikan telah lolos uji
mutu sesuai masing-masing persyaratannya dibuktikan
dengan penyajian yang tersistimatis melalui tabelaris
yang memperlihatkan jenis pekerjaan dan kontrol
kualitasnya (jika jawabannya tidak maka lanjut ke
nomor 6, jika jawabannya ya maka langsung ke nomor
7 dan abaikan nomor 6).
18.6 Melakukan tindak lanjut bilamana ada yang tidak
lolos.
Tindak lanjut harus dilakukan oleh Direksi Teknis
bilamana terbukti ada produk akhir/jadi yang tidak
memenuhi persyaratan mutu.
(Tindak lanjut setidaknya adalah memerintahkan

Dilarang memperbanyak dokumen ini tanpa izin tertulis dari Pusat Pengendali Dokumen P - 35
Monitoring Pelaksanaan SMM pada Kegiatan Pembangunan Jalan dan Jembatan Dit. Binlak I
Konsultan

No URAIAN PERSYARATAN
kepada kontraktor untuk melakukan pengendalian pada
produk yang tidak sesuai dengan memberi tanda fisik
agar tidak dilakukan pekerjaan lanjutan sebelum ada
keputusan, dan selanjutnya melakukan pelaporan dan
pembahasan).
18.7 Tidak ada keterlambatan pengetesan.
Pastikan Direksi Teknis melakukan pengendalian atas
jadwal pengetesan/ kontrol kualitas, sehingga tidak
terjadi keterlambatan pelaksanaan pengetesan, jika
terjadi maka pastikan ;
18.8 Melakukan tindak lanjut bila ada keterlambatan
pengetesan.
Tindak lanjut harus dilakukan oleh Direksi Teknis
bilamana terbukti ada keterlambatan pengetesan,
minimal dengan mengirimkan surat teguran kepada
kontraktor.
18.9 Dokumen/Bukti Kerja disimpan serta mudah
diakses.
Dokumen/Bukti kerja disimpan dan dipelihara sesuai Manual Mutu
kaidah pengendalian dokumen/ rekaman (bukti kerja), DJBM/SMM/MM.
Dokumen No. DJBM/SMM/PR/01 dan 02. Rev.00. Rev.00. Thn 2011

19. Pengendalian Pelaksanaan Kontrol Kuantitas.


19.1 Direksi Teknis memiliki metode pemantauan
kontrol kuantitas.
Direksi Teknis harus memiliki metoda untuk memantau
kuantitas pekerjaan, sehingga dengan mudah
memonitor kegiatan mana yang belum dilakukan
pengukuran kuantitasnya maupun realisasi
pembayarannya.
19.2 Tidak ada kontrol kuantitas atas pekerjaan tanpa
aspek legal.
Setiap pengukuran telah dipastikan telah memenuhi
unsur aspek legal (kegiatan tersebut dilakukan dengan
terlebih dahulu mengajukan permintaan mulai
pekerjaan/ request).

Dilarang memperbanyak dokumen ini tanpa izin tertulis dari Pusat Pengendali Dokumen P- 36
Monitoring Pelaksanaan SMM pada Kegiatan Pembangunan Jalan dan Jembatan Dit. Binlak I
Konsultan

No URAIAN PERSYARATAN
19.3 Kontrol kuantitas hanya dilaksanakan pada hasil
kegiatan yang dinyatakan telah lolos uji mutu.
Setiap hasil kegiatan dilakukan kontrol kuantitas segera
setelah selesai kegiatan/ setelah hasil kegiatan
dinyatakan memenuhi persyaratan mutu juga pada hasil
kegiatan yang harus melalui proses perbaikan mutu.
19.4 Tidak ada keterlambatan pengukuran.
Direksi Teknis memastikan laporan hasil pengukuran
volume dilakukan secara berkala dan memastikan tidak
ada keterlambatan pengukuran atas hasil pekerjaan,
jika ada maka pastikan ;

19.5 Melakukan tindak lanjut.


Jika terdapat keterlambatan apakah Direksi Teknis
melakukan tindak lanjut sekurang-kurangnya
mengirimkan teguran kepada kontraktor atas
keterlambatan dimaksud.

19.6 Dokumen/Bukti Kerja disimpan serta mudah


diakses.
Dokumen/Bukti kerja disimpan dan dipelihara sesuai Manual Mutu
kaidah pengendalian dokumen/ rekaman (bukti kerja), DJBM/SMM/MM.
Dokumen No. DJBM/SMM/PR/01 dan 02. Rev.00. Rev.00. Thn 2011

20. Penyusunan Back-UP Sertifikat Pembayaran


20.1 Periode penyusunan back-up kuantitas sesuai. Sumber : Kepmen
Kimpraswil No.349/
Back-up kuantitas telah diperiksa kebenarannya oleh
KPTS/M/ 2004 Bab
Penyedia Jasa Konsultansi atas kesesuaiannya dengan
VI.H.2.c. Spesifikasi
hasil kegiatan pada periode tanggal 26 bulan Umum 2010
sebelumnya sampai dengan tanggal 25 bulan berjalan.

20.2 Metode pengukuran dan perhitungan sesuai.


Metode pengukuran dan perhitungan setiap jenis
pekerjaan telah disepakati atau sudah sesuai dengan
ketentuan dokumen kontrak dan standar perhitungan
yang berlaku.

Dilarang memperbanyak dokumen ini tanpa izin tertulis dari Pusat Pengendali Dokumen P - 37
Monitoring Pelaksanaan SMM pada Kegiatan Pembangunan Jalan dan Jembatan Dit. Binlak I
Konsultan

No URAIAN PERSYARATAN

20.3 Melakukan pemeriksaan perhitungan rekapitulasi


untuk setiap jenis mata pembayaran.
Direksi Teknis melakukan pemeriksaan pada rekapitulasi
hasil kegiatan setiap jenis pekerjaan, pada bulan
berjalan.
20.4 Melakukan pemeriksaan prestasi kumulatif
terhadap ketersediaan volume dalam kontrak.
Dilakukan pemeriksaan volume kumulatif sampai
dengan saat ini dengan mengkomparasikan terhadap
volume yang tersedia dalam kontrak, sehingga tidak
terjadi pembayaran yang melebihi volume kontrak atau
adendumnya.
20.5 Memastikan perhitungan volume hanya untuk
produk jadi terpasang.
Telah melakukan pemeriksaan kesesuaian bahwa Sumber:
kuantitas yang dihitung adalah untuk pekerjaan yang Kepmen Kimpraswil
telah terpasang (memenuhi kualitasnya), dan tidak No.349/KPTS/M/
termasuk bahan-bahan dan alat alat yang ada 2004 Bab VI.H.2.e
dilapangan.
20.6 Back-up kuantitas memenuhi aspek legal.
Telah dilakukan pemeriksaan terhadap aspek legal
dilaksanakannya pekerjaan berupa pengajuan oleh
kontraktor, pemeriksaan oleh Direksi Teknis dan aspek
persetujuan oleh wakil Direksi Pekerjaan.
20.7 Back up kuantitas tersedia dan mudah diakses Permen PU No.
saat diperlukan. 04/PRT/ M/2009
SMM Dept. PU.
Bukti kerja pemeriksaan back-up disimpan dan
dipelihara sesuai kaidah pengendalian rekaman.
20.8 Dokumen/Bukti Kerja disimpan serta mudah
diakses.
Dokumen/Bukti kerja disimpan dan dipelihara sesuai Manual Mutu
kaidah pengendalian dokumen/ rekaman (bukti kerja), DJBM/SMM/MM.
Dokumen No. DJBM/SMM/PR/01 dan 02. Rev.00. Rev.00. Thn 2011

Dilarang memperbanyak dokumen ini tanpa izin tertulis dari Pusat Pengendali Dokumen P- 38
Monitoring Pelaksanaan SMM pada Kegiatan Pembangunan Jalan dan Jembatan Dit. Binlak I
Konsultan

No URAIAN PERSYARATAN

21. Pengendalian Sertifikat Pembayaran (MC)


21.1 Sistem pembayaran sesuai persyaratan dalam
dokumen kontrak. Kepmen Kimpraswil
Sistem pembayaran prestasi hasil pekerjaan sesuai No.349/KPTS/M/
2004 Bab VI.H.2. a.)
dengan ketentuan dokumen kontrak (angsuran/termin
atau bulanan/monthly certificate).
21.2 Pengajuan sertifikat pembayaran didukung
dengan back-up data, dan sesuai.
Muatan Sertifikat Pembayaran telah sesuai dengan
dilampiri rekapitulasi, back-up kuantitas dan back-up
kualitas yang telah disepakati oleh penyedia jasa
kontraktor, konsultan pengawas dan direksi pekerjaan.
21.3 Waktu penyampaian dan rekomendasi oleh
Direksi teknis sesuai.
Penyampaian dan rekomendasi sertifikat pembayaran Sumber:
kepada Direksi Pekerjaan, tepat dalam kurun waktu Kepmen Kimpraswil
maksimal 5(lima) hari, terhitung sejak diajukan oleh No.349/KPTS/M/
penyedia jasa kontraktor. 2004 Bab VI.H.2.c.2
21.4 Telah memastikan tidak ada perbedaan persepsi.
Pengajuan pembayaran dapat sepenuhnya diproses bila Sumber:
tidak terdapat perbedaan/perselisihan mengenai Kepmen Kimpraswil
perhitungan antara Penyedia Jasa kontraktor dan No.349/KPTS/M/
Direksi Pekerjaan, bila ada maka harus ; 2004 Bab VI.H.2.f
21.5 Ada kesepakatan proses pembayaran sementara.
Jika terjadi perbedaan persepsi pengajuan pembayaran Kepmen Kimpraswil
harus berlanjut dan tidak ditunda, disepakatai dihitung No.349/KPTS/M/
berdasarkan pembayaran sementara setinggi- tingginya 2004 Bab VI.H.2.f
80% dari jumlah yang ditagihkan,
21.6 Proses pembayaran dalam batas waktu yang
wajar.
Dipastikan Pejabat Pembuat Komitmen sudah Kepmen Kimpraswil
mengajukan Surat Permintaan Pembayaran selambat- No.349/KPTS/M/
lambatnya 7 (tujuh) hari sejak penyedia jasa 2004 Bab VI.H.2.d
mengajukan tagihan yang telah disetujui Penyedia Jasa
Konsultansi / Direksi Pekerjaan.

Dilarang memperbanyak dokumen ini tanpa izin tertulis dari Pusat Pengendali Dokumen P - 39
Monitoring Pelaksanaan SMM pada Kegiatan Pembangunan Jalan dan Jembatan Dit. Binlak I
Konsultan

No URAIAN PERSYARATAN
21.7 Telah dilakukan penyesuaian perhitungan
sertifikat pembayaran. Sumber:
Pembayaran harus dipotong angsuran uang muka, Permen 04/PRT/
denda (apabila ada), pajak dan uang retensi; M/2009 SMM Dept.
PU. Buku I Bab
Keterangan: Pemotongan juga harus memperhitungkan
IV.9.1.b.6
pengurangan akibat tidak terpenuhinya kuantitas
Spesifikasi Umum
maupun kualitas pada mata uang pembayaran (contoh:
2010.
pengurangan untuk pembayaran seksi 6 Perkerasan dan
seksi 5 Perkerasan Beton Semen).
21.8 Telah memeriksa kelengkapan pembayaran
kepada Sub-kontraktor.
Direksi Teknis telah memastikan bahwa Sertifikat Permen PU No.
pembayaran telah dilengkapi dengan bukti pembayaran 04/PRT/ M/2009
kepada sub kontraktor sesuai dengan kemajuan SMM Dept. PU. Buku
pekerjaan. I Bab IV.9.1.b.7

21.9 Dokumen/Bukti Kerja disimpan serta mudah


diakses.
Dokumen/Bukti kerja disimpan dan dipelihara sesuai Manual Mutu
kaidah pengendalian dokumen/ rekaman (bukti kerja), DJBM/SMM/MM.
Dokumen No. DJBM/SMM/PR/01 dan 02. Rev.00. Rev.00. Thn 2011

22. Pengendalian As Built Drawing


22.1 Tersedia draft gambar terlaksana.

Direksi Teknis memiliki berkas proses gambar kerja Kepmen Kimpraswil


beserta perubahannya (jika ada) untuk menjadi dasar No.349/KPTS/M/
perbandingan terhadap draft gambar terlaksana yang 2004
dimiliki oleh kontraktor.
22.2 Melakukan pemeriksaan pada draft gambar
terlaksana.
Direksi Teknis telah melakukan pemeriksaan dan
pengecekan pada draft gambar terlaksana, memeriksa
kesesuaian bila terjadi perubahan pada gambar kerja
dan hasil pelaksanaannya.
Membubuhkan tanda tangan dan tanggal dilakukannya
verifikasi sebagai bukti telah dilakukannnya
pemeriksaan.

Dilarang memperbanyak dokumen ini tanpa izin tertulis dari Pusat Pengendali Dokumen P- 40
Monitoring Pelaksanaan SMM pada Kegiatan Pembangunan Jalan dan Jembatan Dit. Binlak I
Konsultan

No URAIAN PERSYARATAN

22.3 Waktu penyerahan rekomendasi gambar


terlaksana sesuai.
Gambar terlaksana yang telah diverifikasi harus
disampaikan oleh Direksi Teknis dengan memberikan
waktu yang cukup kepada Direksi Pekerjaan untuk
dilakukannya evaluasi kesesuaian dalam koridor 14 hari
sebelum penyerahan akhir pekerjaan.
22.4 Dokumen/Bukti Kerja disimpan serta mudah
diakses.
Dokumen/Bukti kerja disimpan dan dipelihara sesuai Manual Mutu
kaidah pengendalian dokumen/ rekaman (bukti kerja), DJBM/SMM/MM.
Dokumen No. DJBM/SMM/PR/01 dan 02. Rev.00. Rev.00. Thn 2011

23. Pengendalian Hasil Pekerjaan Tidak Sesuai (HPTS)


23.1 Direksi Teknis memiliki tatacara pengendalian
HPTS.
Direksi teknis harus memiliki tatacara pengendalian Permen PU No.
hasil pekerjaan tidak sesuai yang berkaitan dengan 04/PRT/ M/2009
penyediaan jasanya.(tatacara berupa prosedur, SMM Dept. PU.
bilamana penyedia jasa bersertifikat ISO).
23.2 Melakukan pencatatan HPTS.
Direksi Teknis melakukan pencatatan HPTS atas
ketidaksesuaian penyediaan jasanya, secara
tertib/konsisten. (HPTS dapat berupa komplain Direksi
Pekerjaan terhadap kompetensi SDM, hasil pekerjaan
pengawasannya, manajemennya dsb).
23.3 Pencatatan sesuai kaidah SMM.
Pencatatan HPTS mengikuti kaidah sistem manajemen
mutu sebagaimana yang ditetapkan dalam ketentuan
organisasinya (identifikasi ketidaksesuaian, rencana
penanganan/metoda, target waktu, petugas pelaksana
dan verifikasi).

Dilarang memperbanyak dokumen ini tanpa izin tertulis dari Pusat Pengendali Dokumen P - 41
Monitoring Pelaksanaan SMM pada Kegiatan Pembangunan Jalan dan Jembatan Dit. Binlak I
Konsultan

No URAIAN PERSYARATAN

23.4 Penyedia jasa melakukan pengendalian pada


produk/jasa yang tidak sesuai.
Bilamana terjadi ketidak sesuaian pada produk/jasa
(berhubungan dengan kompetensi tenaga kerja) maka
pastikan dilakukan pengendalian pada produk atau jasa
yang tidak sesuai.
(Pengendalian dapat berupa penarikan produk
pengawasan yang dikomplain atau menghindarkan
pemakaian tenaga yang dikomplain sebelum ada
penyelesaian).
23.5 Hasil kegiatan tersedia dan mudah diakses saat
diperlukan.
Bukti kerja pengendalian HPTS disimpan dan dipelihara Permen PU No.
sesuai kaidah SMM. Bukti kerja HPTS sekurang- 04/PRT/ M/2009
kurangya terdiri atas ; SMM Dept. PU.
o Catatan HPTS.
o Laporan Penanganan HPTS.
o Rencana Penanganan HPTS.

23.6 Dokumen/Bukti Kerja disimpan serta mudah


diakses.
Dokumen/Bukti kerja disimpan dan dipelihara sesuai Manual Mutu
kaidah pengendalian dokumen/ rekaman (bukti kerja), DJBM/SMM/MM.
Dokumen No. DJBM/SMM/PR/01 dan 02. Rev.00. Rev.00. Thn 2011

24. Tindakan Perbaikan (Korektif).

24.1 Tidak ada pengulangan ”ketidaksesuaian”.


Tidak ada hasil ”pekerjaan tidak sesuai” yang terjadi
berulang-ulang pada satu jenis kegiatan. Hasil
pekerjaan tidak sesuai harus dibuktikan dengan catatan
HPTS dan hasil temuan audit internal dan audit
eksternal, jika terjadi maka pastikan ;

24.2 Direksi Teknis melakukan tindakan korektif.


Direksi Teknis telah melakukan tindakan korektif
dengan menggunakan kaidah Tindakan Korektif/
Perbaikan untuk menghilangkan penyebab terjadinya
kegagalan agar tidak terulang.

Dilarang memperbanyak dokumen ini tanpa izin tertulis dari Pusat Pengendali Dokumen P- 42
Monitoring Pelaksanaan SMM pada Kegiatan Pembangunan Jalan dan Jembatan Dit. Binlak I
Konsultan

No URAIAN PERSYARATAN

24.3 Tindakan korektif menggunakan standar sistem.


Dilakukan pencatatan Tindakan Korektif/ Perbaikan
mengikuti kaidah sistem manajemen mutu sebagaimana
yang ditetapkan oleh Penyedia Jasa Konsultansi (uraian
ketidaksesuaian, analisa faktor penyebab, rencana
penangan an/metoda, target waktu, petugas pelaksana
dan verifikasi).
24.4 Bukti kerja tersedia dan mudah diakses saat
diperlukan.
Bukti kerja Tindakan Korektif/Perbaikan disimpan dan Permen PU No.
dipelihara sesuai kaidah SMM. Bukti kerja HPTS 04/PRT/ M/2009
sekurang-kurangnya terdiri atas ; SMM Dept. PU.
o Catatan Tindakan Korektif.
o Tindakan Korektif.
24.5 Dokumen/Bukti Kerja disimpan serta mudah
diakses.
Dokumen/Bukti kerja disimpan dan dipelihara sesuai Manual Mutu
kaidah pengendalian dokumen/ rekaman (bukti kerja), DJBM/SMM/MM.
Dokumen No. DJBM/SMM/PR/01 dan 02. Rev.00. Rev.00. Thn 2011

25. Tindakan Pencegahan


25.1 Tidak ada indikasi terjadinya kegagalan pada
pelaksanaan kegiatan.
Direksi Teknis telah memastikan bahwa tidak ada
kegiatan yang bisa menimbulkan hasil tidak sesuai yang
fatal. Hasil pekerjaan tidak sesuai yang fatal adalah
yang memberikan dampak signifikan dan jika diperbaiki
tetap akan memperlihatkan hasil akhir yang tidak
sesuai.
25.2 Tidak terdapat kejadian fatal dilokasi kegiatan.
Direksi Teknis memastikan tidak ada hasil ”pekerjaan
tidak sesuai” yang fatal terjadi dilokasi kegiatan yang
sebenarnya dapat diprediksi sebeluim kegiatan dimulai.
(Contoh : Personil konsultan meninggalkan lokasi
pekerjaan/mengundurkan diri tanpa melalui proses
yang prosedural)

Dilarang memperbanyak dokumen ini tanpa izin tertulis dari Pusat Pengendali Dokumen P - 43
Monitoring Pelaksanaan SMM pada Kegiatan Pembangunan Jalan dan Jembatan Dit. Binlak I
Konsultan

No URAIAN PERSYARATAN

25.3 Pencatatan tindakan pencegahan sesuai.

Dilakukan pencatatan Tindakan Pencegahan mengikuti


kaidah sistem manajemen mutu (uraian
ketidaksesuaian, analisa kebutuhan tindakan
pencegahan, rencana penanganan meliputi metoda,
target waktu, petugas pelaksana dan verifikasi).

25.4 Bukti kerja tersedia dan mudah diakses saat


diperlukan.
Bukti kerja Tindakan Pencegahan disimpan dan Permen PU No.
dipelihara sesuai kaidah SMM. Bukti kerja sekurang- 04/PRT/ M/2009
kurangnya terdiri atas ; SMM Dept. PU.
• Catatan Tindakan Pencegahan.
• Tindakan Pencegahan.
25.5 Dokumen/Bukti Kerja disimpan serta mudah
diakses.
Dokumen/Bukti kerja disimpan dan dipelihara sesuai Manual Mutu
kaidah pengendalian dokumen/ rekaman (bukti kerja), DJBM/SMM/MM.
Dokumen No. DJBM/SMM/PR/01 dan 02. Rev.00. Rev.00. Thn 2011

26. Serah Terima Pekerjaan Pertama (PHO)


26.1 Direksi Teknis membuat rekomendasi serah
terima pertama pekerjaan.
Direksi Teknis membuat rekomendasi serah tertima PPS Serah Terima
pertama pekerjaan atas perintah PPK terhadap usulan Pekerjaan
serah terima pertama pekerjaan dari kontraktor.
26.2 Telah mempertimbangkan kemajuan pekerjaan. Sumber : Permen PU
No. 07/PRT/M/2011
Telah dilakukan pengecekan, bahwa pekerjaan telah
Buku-PK01A Bab X
mencapai prestasi 100%, saat diajukan usulan serah
SSUK B3.31.1
terima oleh Penyedia Pekerjaan Konstruksi (Kontraktor).
26.3 Direksi Teknis dapat membantu panitia penerima
pekerjaan.
Direksi Teknis membantu dari Panitia Penerima Sumber: Permen PU
Pekerjaan, bila diminta. No.07/PRT/M/2011
Buku-PK01A Bab X
SSUK B3.31.2

Dilarang memperbanyak dokumen ini tanpa izin tertulis dari Pusat Pengendali Dokumen P- 44
Monitoring Pelaksanaan SMM pada Kegiatan Pembangunan Jalan dan Jembatan Dit. Binlak I
Konsultan

No URAIAN PERSYARATAN
26.4 Dokumen/Bukti Kerja disimpan serta mudah
diakses.
Dokumen/Bukti kerja disimpan dan dipelihara sesuai Manual Mutu
kaidah pengendalian dokumen/ rekaman (bukti kerja), DJBM/SMM/MM.
Dokumen No. DJBM/SMM/PR/01 dan 02. Rev.00. Rev.00. Thn 2011

Dilarang memperbanyak dokumen ini tanpa izin tertulis dari Pusat Pengendali Dokumen P - 45

Anda mungkin juga menyukai