Anda di halaman 1dari 3

MAZMUR 26 TEMA “MEMBANGUN INTEGRITAS”

Integritas menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ialah “mutu, sifat, atau
keadaan yang menunjukkan kesatuan yang utuh sehingga memiliki potensi dan
kemampuan yang memancarkan kewibawaan; kejujuran”. Apabila disederhanakan,
kurang lebih demikian artinya: apa yang kita pikirkan harus sama dengan apa kita
katakan dan apa yang kita katakan harus sama dengan tindakan yang kita
lakukan; di mana pun dan kapan pun. Ini terlebih lagi berlaku di dalam pelayanan
kita kepada Allah.
Cara hidup kebanyakan orang saat ini kelihatannya sudah makin didikte oleh pola
hidup modern ketimbang sebaliknya. Dengan dukungan sarana transportasi,
informasi dan komunikasi yang makin baik, kecenderung memiliki komitmen yang
tinggi cukup besar. Orang menjadi semakin mudah untuk saling menjangkau.
Orang Kristen pun tidak terkecuali, mereka juga dilanda cara hidup
ini. Komitmen dalam dunia yang makin terbuka perlu disikapi dengan hati- hati.
Kalau tidak, dengan mudah kita akan terjebak dalam rutinitas yang mengaburkan
maksud Tuhan menempatkan kita sebagai pelayan- Nya di dunia ini. Dari 2
Korintus 6 berbicara tentang bagaimana Paulus berkomitmen tanpa harus
membiarkan pelayanannya tercela. Pada saat yang sama dia juga harus
menghadapi kritik karena dia terkesan kaku. Namun dia tidak mencari
popularitas karena ingin mempertahankan inegritas pelayanannya.
Saudara-saudara yang kekasih… Dengan memperhatikan pembacaan kita dari
Mazmur 26, kita mendapat kesan bahwa, Daud telah memperlihatkan
kesombongannya dengan mengatakan “aku telah hidup dalam ketulusan. Sebelum
kita memberi kesan terhadap apa yang telah dikatakan oleh pemasmur,
sebaiknya kita menelusuri latar belakang atau penyebab mengapa pemasmur
mengungkapan Mazmur 26 ini..Hal ini tidak bias terlepas dari konteks sejarah
hidup pemazmur saat itu. Ia meratap karena banyak orang memusuhinya.
Meskipun demikian, Daud menyadari bahwa integritasnya tidak sempurna,
walaupun ia rindu untuk menjalani hidup benar dihadapan TUHAN. Daud sadar
bahwa ia masih mungkin jatuh kedalam dosa. Karena itu ia meminta ALLAH untuk
menilainya ( ayat :1). Ia percaya ALLAH adalah hakim yang adil. ALLAH pasti
mampu menilai integritasnya dengan tepat dan benar. Daud juga tetap memohon
belas kasih TUHAN untuk menyelematkannya karena ia menyadari betapa rentan
hidupnya, meskipun ia berusaha hidup berintegritas. Bagaimana Daud membangun
integritasnya?? Daud membangunnya bukan dari kapasitas sebagai pemimpin,
prestasi atau karakter. Ia membangunnya didalam TUHAN, didalam kasih setia
dan kebenaran TUHAN. Artinya bahwa Integritas Daud bukan didasarkan pada
kemampuan dirinya, melainkan pada kasih dan kemurahan dari TUHAN.
Saudara2 yksh dalam Tuhan, apa yang yang menjadi kekuatan dan dorongan bagi
raja Daud kiranya dapat juga memberi inspirasi bagi kita dalam menjalani
kehidupan baik dalam pendidikan, pelayanan maupun dalam kehidupan kita selaku
pribadi terutama dalam menjalani kehidupan masa muda. Dalam membangun
integritas, ada beberapa kebiasaan yang perlu dilakukan secara sadar dan
konsisten diantaranya,
1. Selalu menepati janji
2. Taat, tidak plin-plan
3. Memegang teguh komitmen dan bertanggung jawab
4. Satunya kata, dengan perbuatan
5. Jujur dan terbuka
6. Menghargai waktu
7. Menjaga prinsip dan nilai-nilai yang diyakini.

Allah memberi kita karunia, talenta, kesempatan, peluang untuk belajar melihat
apa yang terjadi disekitar kita. Semuanya itu adalah cara ALLAH mengasah dan
memperlengkapi diri kita untuk memperlihatkan diri kita atau integritas kita
sebagai pemuda Kristen yang akan menjadi harapan gereja, masyarakat, bangsa,
dan negara. Karena itu, landasilah karunia, talenta, kesempatan, dan peluang
saudara-saudara dalam hubungan yang baik kepada ALLAH. Ketika saudara-
saudara hidup demikian , bukan hanya harapan, impian dan cita-cita anda
tercapai, tetapi lebih dari itu ALLAH menambahkan lebih dari apa yang kamu
pikirkan. Oleh karena itu pergunakanlah masa mudamu menjadi kesempatan,
peluang, karunia, dan talenta untuk membangun relasi baik dengan ALLAH lewat
kegiatan-kegiatan yan sudah direncanakan dan diterima sebagai wadah untuk
memperlengkapi diri supaya menjadi pondasi kuat untuk membangun integritas
kita. Jadikanlah semua yang ada pada dirimu sebagai sarana dari TUHAN untuk
melihat kemurahan TUHAN dan memperlengkapi diri untuk menjadi pemuda
Kristen yang menjadi harapan dan masa depan gerejawi

Anda mungkin juga menyukai