Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan
rahmat,serta penyertaan-Nya, sehingga makalah “SABUN MANDI” ini dapat kami
selesaikan.
Dalam penulisan makalah ini kami berusaha menyajikan bahan dan bahasa yang
sederhana, singkat serta mudah dicerna isinya oleh para pembaca.kami menyadari bahwa
makalah ini jauh dari sempurna serta masih terdapat kekurangan dan kekeliruan dalam
penulisan makalah ini. Maka kami berharap adanya masukan dari berbagai pihak untuk
perbaikan dimasa yang akan mendatang.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan dipergunakan
dengan layak sebagaimana mestinya.
6 Oktober 2018
Kelompok 2
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sabun merupakan produk kimia yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari.
Pembuatan sabun telah dilakukan sejak ribuan tahun yang lalu. Metode pembuatan sabun
pada zaman dahulu tidak berbeda jauh dengan metode yang digunakan saat ini, walaupun
tentunya kualitas produk yang dihasilkan saat ini jauh lebih baik. Sabun dibuat dengan
metode saponifikasi yaitu mereaksikan trigliserida dengan soda kaustik (NaOH) sehingga
menghasilkan sabun dan produk samping berupa gliserin. Bahan baku pembuatan sabun
dapat berupa lemak hewani maupun lemak/minyak nabati(Anonim, 2010).
Penggunaan sabun dalam kehidupan sehari-hari sudah tidak asing lagi, terutama
sesuai dengan fungsi utamanya yaitu membersihkan. Berbagai jenis sabun ditawarkan
dengan beragam bentuk mulai dari sabun cuci (krim dan bubuk), sabun mandi (padat dan
cair), sabun tangan (cair) serta sabun pembersih peralatan rumah tangga (krim dan cair).
Maka dari itu, dengan melakukan percobaan safonifikasi ini dapat kita lakukan
proses pembuatan sabun dan mempelajari bagaimana reaksi yang terjadi dalam proses
pembuatan sabun dari reaksi safonifikasi tersebut serta mengetahui banyaknya sabun yang
diperoleh berdasarkan pengaruh dari penggunaan centrifuge (perbedaan kecepatan dan
lama sentrifugasi).
Diawali dengan zaman modern penawaran produk sabun mandi cair sangat banyak
dan menggiurkan dengan berbagai macam merek dan harga yang cukup bervariasi. Namun
pemakaian produk sabun mandi cair harganya cukup tinggi sehingga tidak bisa di jangkau
oleh semua lapisan masyarakat, walaupun memiliki nilai manfaat yang cukup praktis untuk
bisa di bawa kemana-mana, tetapi hal ini hanya di manfaatkan untuk kalangan tertentu saja.
Lain halnya dengan pemakaian sabun padat yang sudah ada sejak dahulu bahkan
sampai sekarang yang masih dimanfaatkan oleh sebagian besar masyarakat bahkan semua
lapisan dan golongan, walaupun kurang praktis tetapi cukup ekonomis. Ini artinya sabun
mandi padat masih menjadi pilihan masyarakat pada umumnya, dan semakin bervariasinya
aroma yang membuat konsumen tertarik. Oleh karena itu dalam makalah ini penulis akan
mencoba mengamati bagaimana proses pembuatan sabun padat, sebagaimana yang kita
ketahui sabun padat ini masih digunakan secara turun-temurun hingga zaman modern saat
ini( Cavitch, Susan Miller, 1994).
1.3 Tujuan
1.Agar mahasiswa/I mengetahui sejarah sabun mandi.
2.Agar mahaiswa/I mengetahui pengertian sabun mandi.
3.Agar mahaiswa/I mengetahui jenis-jenis sabun mandi.
4. Agar mahaiswa/I mengetahui sifat-sifat sabun mandi
5.Agar mahasiswa/I mengetahui manfaat sabun mandi.
1.4 Manfaat
1.Untuk mahasiswa/I mengetahui sejarah sabun mandi.
2.Untuk mahasiswa/I mengetahui pengertian sabun mandi.
3.Untuk mahasiswa/I mengetahui jenis-jenis sabun mandi.
4. Untuk mahasiswa/I mengetahui sifat-sifat sabun mandi.
5.Untuk mahasiswa/I mengetahui manfaat sabun mandi
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah sabun mandi
Sejarah Awal Perkembangan Sabun Mandi - Sabun mandi adalah benda wajib yang
harus selalu tersedia di kamar mandi Anda. Sabun biasanya berbentuk padatan tercetak
yang disebut batang karena sejarah dan bentuk umumnya.Penggunaan sabun cair juga telah
telah meluas, terutama pada sarana-sarana publik. Jika diterapkan pada suatu permukaan,
air bersabun secara efektif mengikat partikel dalam suspensi mudah dibawa oleh air bersih.
Di negara berkembang,deterjen sintetik telah menggantikan sabun sebagai alat bantu
mencuci ataumembersihkan.
Sejarah sabun mandi pertama diketahui sejak abad ke 12 dan mulai dikembangkan
pada abad ke 17 oleh orang-orang inggris menggunakan soda abu, pada awalnya orang
mengenal bahan pembersih alami yang ada disekitar tempat tinggal seperti air, lumpur, abu,
batu apung dan lain-lain dengan kemampuan yang tidak maksimal untuk membersihkan
kotoran karena hanya bisa menghilangkan kotoran diluar.
Sejarah Awal Adanya Perkembangan Sabun Mandi. Di beberapa Negara seperti
maroko penggunaan lumpur untuk membersihkan badan sudah menjadi sebuah tradisi
dikalangan bangsawan untuk merawat kesehatan dan kehalusan kulit serta menjaga kulit
tetap kencang dan awet muda, salah satu produk ini masih digunakan dan beredar diklinik-
klinik perawatan kecantikan dengan nama ghassoul sebagai masker dan lulur mandi serta
rambut lumpur. Orang Yunani kuno menggunakan lilin untuk membersihkan tubuh dan
mengolesi minyak serta mencuci pakaian mereka hanya cukup dengan air di sungai tanpa
sabun.
Di kalangan masyarakat Indonesia sendiri nenek moyang kita sudah menggunakan
sabun alami untuk membersihkan badan dan pakaian menggunakan produk nabati dari
cairan buah klerak dan sudah tak praktekan sendiri memang bisa membersihkan kotoran
untuk mandi.Sebagaimana dalam sejarah perkembangannya sabun mulai diproduksi secara
besar-besaran sekitar tahun 1622, di amerika produk sabun mulai memasyarakat sejak
kedatangan pendatang dari inggris yang bisa membuat sabun dan pada masa sebelum itu
sabun merupakan produk mewah yang menghasilkan pajak bagi pemerintah inggris pada
masa pemerintahan raja james 1 pada abad ke 19 dan setelah pajak dihapuskan, sabun
menjadi lebih banyak digunakan masyarakat kelas bawah.
Produksi sabun skala komersial terjadi pada tahun 1791 sejak kimiawan dari prancis
mematenkan produk soda abu sebagai bahan baku utama sabun mandi. Saat ini banyak
produk sabun yang beredar di pasaran yang masih menggunakan soda abu dan beberapa
produsen menggunakan bahan alternative selain soda abu untuk menghemat biaya dan
ramah lingkungan serta aman bagi kulit seperti KOH, SLS, ABS, dan lain-lain. Produk-
produk tambahan dalam sabun tersebut ada yang sudah dilarang penggunaanya di luar
negeri seperti ABS yang tidak mudah terurai oleh bakteri pengurai, sebagian produsen
sabun juga masih menggunakan soda abu atau soda api/kaustik soda untuk menghemat
biaya akan tetapi produk ini menyebabkan kulit menjadi mengelupas dan perih jika
mengenai kulit yang sensitive, untuk mengujinya Anda bisa mengusapkan ke wajah dan
biarkan beberapa menit, jika merasa perih bisa jadi bahan baku sabun tersebut
menggunakan kaustik soda, hal ini jarang terjadi terhadap produk sabun herbal Karena
sabun herbal selain menggunakan bahan pilihan juga banyak mengandung herbal yang
mampu merawat kulit dan memberi kelembaban seperti minyak zaitun dan lain-lain.
2.Non ekonomis
5.Sabun padat memiliki kandungan gliserin yang bagus untuk mereka yang
punya masalah kulit eksim
4.Kurang praktis
5. Pembersih kaca
Sabun juga bisa Anda gunakan untuk membersihkan kaca yang baru. Setelah itu,
Anda bisa membersihkannya dengan cuka. Saat kaca dibersihkan dengan sabun, hasilnya
nampak bersih dan tidak kusam.
3.1 Kesimpulan
1.Sejarah Sabun mandi adalah Pertama diketahui sejak abad ke 12 dan mulai
dikembangkan pada abad ke 17 oleh orang-orang inggris menggunakan soda abu,
pada awalnya orang mengenal bahan pembersih alami yang ada disekitar tempat
tinggal seperti air, lumpur, abu, batu apung dan lain-lain dengan kemampuan yang
tidak maksimal untuk membersihkan kotoran karena hanya bisa menghilangkan
kotoran diluar.
2.Sabun mandi adalah Kosmetika paling tua yang dikenal manusia, dan merupakan bahan
pembersih kulit yang dipakai selain untuk membersihkan juga untuk pengharum
kulit.
3.Jenis-jenis sabun mandi yaitu sabun mandi cair dan sabun mandi padat
4.Sifat-sifat sabun mandi yaitu
Sabun merupakan garam alkali dari asam lemak suku tinggi sehingga akan
dihidrolisi parsial oleh air yang menyebabkan larutan sabun dalam air bersifat basa
Jika larutan sabun dalam air diaduk maka akan menghasilkan buih, peristiwa ini
tidak akan terjadi dari air sadah. Sabun menghasilkan buih setelah garam-garam Mg
atau Ca dalam air mengendap
Sabun mempunyai sifat membersihkan
5.Manfaat sabun mandi yaitu
Pembasmi serangga
Pembersih lantai kayu
Pelicin karat
Pembersih bahan kulit
Pembersih kaca
Anti kutu pada hewan peliharaan
DAFTAR PUSTAKA
Cavitch, Susan Miller, 1994. The Natural Soap Book. 1st ed. Houston: Storey Publicing.
Willcox, Michael, 1996. Poucher's Perfumes, Cosmetics, and Soaps. 5th ed.
Dordrecht: Kluwer Academic Publishers