_________________________
BAHAN GALIAN INDUSTRI
DISUSUN OLEH :
TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS TRISAKTI
BENTONITE
PENGERTIAN
PEMBENTUKAN
•HASIL PELAPUKAN
•LARUTAN HYDROTHERMAL
•ENDAPAN TRANSFORMASI
•ENDAPAN SEDIMEN
EKSPLORASI
•PEMETAAN
•UJI SUMUR
PENAMBANGAN
PENGOLAHAN
•PENGEMBANGAN BENTONITE
•AKTIVASI BENTONITE
KEGUNAAN
Berdasarkan sifat kimianya, bentonit dibedakan menjadi dua, yaitu sodium (Na) dan Calsium (Ca)
bentonit. Pemakai utama Na-bentonit adalah untuk lumpur bor dalam kegiatan pemboran. Sementa- ra
Ca-bentonit dipakai sebagai penyerap (penjernih) di industri minyak goreng.
Salah satu indikator kenaikan produksi Ca-bentonit dapat dtunjukkan oleh produksi minyak goreng.
Hampir di atas 70 % dari total konsumsi digunakan dalam industri ini. Untuk Na-bentonit jumlah
pemakaian banyak tergantung kepada eksplorasi minyak bumi dan gas.
Sifat fisik lainnya berupa massa jenis 2,2-2,8 g/L; indeks bias 1,547-1,557; dan titik lebur
1330-1430oC. Bentonit termasuk mineral yang memiliki gugus aluminosilikat.
Endapan bentonit Indonesia tersebar di P. Jawa, P. Sumatera, sebagian P. Kalimantan dan P.Sulawesi, dengan
cadangan diperkirakan lebih dari 380 juta ton, serta pada umumnya terdiri dari jenis kalsium (Ca-bentonit).
Beberapa lokasi yang sudah dan sedang dieksploitasi, yaitu di Tasik-malaya, Leuwiliang, Nanggulan, dan lain-
lain. Indikasi endapan Na-bentonit terdapat di Pangkalan Brandan; Soro-langun-Bangko; Boyolali
3.Endapan Transformasi:
Endapan bentonit hasil transformasi/ devitrifikasi debu gunung api terjadi dengan sempurna apabila debu diendapkan di
dalam cekungan seperti danau atau laut. Mineral gelas gunung api lambat laun akan mengalami devitrifikasi.
4. Endapan Sedimen:
Ca-bentonit terjadi dari alterasi mineral dalam batuan beku dan metamorfik yang biasanya terdapat dekat dengan permukaan.
Hal ini disebabkan ion Na + dalam lempung bentonit bersifat tidak mantap dan mudah diganti oleh ion Ca+ , dan juga ion H+ pada
tingkat pelapukan selanjutnya.
BAHAN GALIAN INDUSTRI – BENTONITE – BONITA INTAN SUSIMAH - 073001300019
Proses Terjadinya Bentonit di Alam
Secara umum, asal mula terjadinya endapan bentonit ada 4, yaitu ;
Faktor utama yang menyebabkan pelapukan batuan adalah komposisi kimiawi mineral batuan induk, dan kelarutannya dalam air. Mineral-mineral utama dalam pembentukan
bentonit adalah plagioklas, kalium-feldspar, biotit, muskovit, serta sedikit kandungan senyawa alumina dan ferromagnesia. Secara umum, faktor yang mempengaruhi pelapukan batuan
ini adalah iklim, jenis batuan, relief, dan tumbuh-tumbuhan yang berada di atas bantuan tersebut.
Pembentukan bentonit sebagai hasil pelapukan batuan dapat juga disebabkan oleh adanya reaksi antara ion-ion hidrogen yang terdapat di dalam air, dan di dalam tanah dengan
persenyawaan silikat yang terdapat di dalam air dan batuan.
Proses batuan mempengaruhi alternasi yang sangat lemah, sehingga mineral-mineral yang kaya akan magnesium, seperti biotit cenderung membentuk mineral klorit. Kehadiran
unsur-unsur logam alkali dan alkali tanah (kecuali kalium), mineral mika, ferromagnesia, feldspar, dan plagioklas pada umumnya akan membentuk monmorilonit, terutama disebabkan
karena adanya unsur magnesium.
Larutan hidrotermal merupakan larutan yang bersifat asam dengan kandungan klorida, sulfur, karbon dioksida, dan silika. Larutan alkali ini selanjutnya akan terbawa keluar dan
bersifat basa, dan akan tetap bertahan selama unsur alkali tanah tetap terbentuk sebagai akibat penguraian batuan asal dan adanya unsur alakali tanah akan membentuk bentonit.
Proses transformasi (pengabuan) abu vulkanis yang mempunyai komposisi gelas akan menjadi mineral lempung yang lebih sempurna, terutama pada daerah danau, lautan, dan
cekungan sedimentasi. Transformasi dari gunung berapi yang sempurna akan terjadi apabila debu gunung berapi diendapkan dalam cekungan seperti danau dan air. Bentonit yang
terjadi akibat proses transformasi pada umumnya bercampur dengan sedimen laut lainnya yang berasal dari daratan, seperti batu pasir dan danau.
Proses pengendapan bentonit secara kimiawi dapat terjadi sebagai endapan sedimen dalam suasana basa (alkali), dan terbentuk pada cekungan sedimen yang bersifat basa,
dimana unsur pembentuknya antara lain: kabonat, silika, fosfat, dan unsur lainnya yang bersenyawa dengan unsur alumunium dan magnesium
biasanya ter-dapat dekat dengan permukaan. Hal ini disebabkan ion Na+ dalam lempung bentonit
bersifat tidak mantap dan mudah diganti oleh ion Ca+, dan juga ion H+ pada tingkat pelapukan
selanjutnya. Sebaliknya, Keberadaan Na-bentonit di daerah tropis hanya dijumpai pada tempat
Pemboran
B. AKTIVASI BENTONIT
Aktivasi bentonit bertujuan untuk me-naikkan daya adsorpsi dan memperoleh sifat bentonit yang
diinginkan pemanasan, pengaruh tekanan dan waktu.
Montmorillonit memiliki struktur ber-tingkat dan kapasitas pertukaran ion yang aktif di bagian dasar. Oleh
karena itu, strukturnya dapat diganti seperti struktur bagian dasar, yaitu dengan penambahan asam agar
terjadi penggantian ion-ion K+, Na+ dan Ca+2 dengan H+ dalam ruang interlamelar, dan akan melepaskan ion-
ion Al+3, Fe+3 dan Mg+2 dari kisi strukturnya sehingga lempung lebih aktif.
2) Pengecoran Logam
Bentonit yang dipakai pada industri pengecoran logam besi atau bukan besi adalah bentonit alam dan
sintetis yang berfungsi sebagai bahan pengikat dalam alat cetak.
Pemanfaatan bentonit dalam proses pembuatan pelet konsentrat bijih besi dianggap cukup mahal. Selain itu, apabila
dipakai campuran bentonit sekitar 1 % dapat terjadi kontaminasi, kadar besi turun 0,6 % dan silika naik 0,5 %. Untuk itu,
perlu ditambahkan batu gamping dan kokas. Batu gamping (kapur tohor=CaO) atau kapur padam (Ca(OH)2) berfungsi
menurunkan suhu pembakaran dan mencegah terjadinya retak-retak, sementara kokas berfungsi untuk mengikat
kelebihan silikat dan terbentuknya silikon karbid yang dapat digunakan sebagai bahan penggosok, pemoles atau ampelas.
4) Teknik sipil
Pemakaian bentonit dalam teknik sipil masih terbatas pada pembangunan konstruksi beton, seperti jembatan,
bendungan dan bangunan yang berhubungan langsung dengan air tanah dan air laut. Sifat bentonit yang dimanfaatkan
adalah sifat tiksotropinya.
Pemakaian Na-bentonit sebagai bahan pemutih dan pencuci termasuk mahal, tetapi memberikan hasil yang baik
dan banyak dilakukan. Atas pertimbangan biaya, fungsi bentonit banyak digantikan oleh lempung asam aktif
atau fuller’s earth
BAHAN GALIAN INDUSTRI – BENTONITE – BONITA INTAN SUSIMAH - 073001300019
6.Bentonit untuk Industri kosmetik
Untuk dapat digunakan dalam industri kosmetik, bentonit harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
• Mengandung mineral magnesium silikat (Ca-bentonit)
• Mempunyai pH netral
• Kandungan air dalam bentonit adalah < 5 %
• Ukuran buturin adalah 325 mesh
7. Bentonit sebagai Bahan penyerap (adsorben) atau Bahan Pemucat pada Industri Minyak Kelapa sawit. Proses penyerapan zat
warna (pigmen) merupakan proses yang sering digunakan, seperti penyerapan zat warna pada minyak hewani, minyak nabati, minyak
bumi, dan lain-lain.
8. Bentonit sebagai Katalis, Penggunaan lempung sebagai katalis telah lama diperkenalkan, yaitu pada proses perengkahan minyak
bumi dengan menggunakan mineral monmorillonit yang telah diasamkan. Namun, penggunaan lempung sebagai katalis memiliki
kelemahan, yaitu tidak tahan terhadap suhu tinggi.
9. Bentonit sebagai Bahan Penukar Ion, Pemanfaatan bentonit sebagai penukar ion didasarkan pada sifat permukaan bentonit yang
bermuatan negatif, sehingga ion-ion dapat terikat secara elektrostatik pada permukaan bentonit.
10. Bentonit sebagai lumpur Bor
Penggunaan uatama bentonit adalah pada industri lumpur bor, yaitu sebagai lumpur terpilar dalam pengeboran minyak bumi,
gas bumi serta panas bumi.
Aktivasi bentonit untuk lumpur bor adalah merupakan suatu perlakuan untuk mengubah Ca-bentonit menjadi Na-bentonit
dengan penambahan bahan alkali. Bahan alkali yang umum digunakan adalah Natrium karbonat dan natrium hidroksida.
BAHAN GALIAN INDUSTRI – BENTONITE – BONITA INTAN SUSIMAH - 073001300019
6) Penggunaan lainnya
Penggunaan Na-bentonit di bidang pertanian dan peternakan (sebagai katalis), pembuatan cat dan lain-lain dipandang sangat mahal.
Sebagai subtitusi Na-bentonit dipakai lempung asam, fuller’s earth, pirofilit, atau talk yang lebih mudah diperoleh dan dari sisi harga
lebih murah. Walaupun demikian, penggunaan bentonit untuk tujuan tersebut masih dilakukan oleh industri atau pengusaha tertentu.
Untuk dapat digunakan dalam pembuatan tambahan makanan ternak, bentonit harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
• Kandungan bentonit < 30 %
• Ukuran butiran bentonit adalah 200 mesh
• Memiliki daya serap > 60 %
• Memiliki kandungan mineral monmorilonit sebesar 70 %