Bab 2
Bab 2
BAB 2
TINJAUAN UMUM
Universitas Sriwijaya
6
Universitas Sriwijaya
7
Universitas Sriwijaya
8
Gambar 2.3.
Universitas Sriwijaya
9
Gambar 2.4. Lokasi PT. Bukit Asam (Persero), Tbk Unit Penambangan Tanjung
Enim. (Satker Geologi PT Bukit Asam (Persero), Tbk, 2016)
Universitas Sriwijaya
10
Formasi Muara Enim lebih merupakan endapan rawa sebagai fase akhir regresi,
dan terjadilah endapan batubara yang penting. Litologi tersusun atas batu
lempung, batu lanau dan sisipan batubara. Batu pasir meningkat pada bagian atas
formasi ini, ditemui juga sisipan tuff, batu lempung tufan, dan batu pasir tufan
Pengendapannya pada lingkungan transisi (delta-lagoon-rawa) yang berangsur-
angsur berubah menjadi lingkungan pengendapan darat. Formasi Kasai
diendapkan di atas Formasi Muara Enim pada lingkungan Fluviatil. Formasi ini
adalah formasi termuda berumur Pliosen dengan ciri litologinya berasal dari hasil
erosi sedimen pembentuk lipatan (Plio-Pleistosen), hasil erosi dari Bukit Barisan
dan hasil kegiatan gunung berapi pada masa itu.
Gambar 2.5. Peta Geologi Regional Tanjung Enim, Sumatera Selatan (Satker
Geologi PT Bukit Asam (Persero), Tbk..)
Universitas Sriwijaya
11
2.4.2. Stratigrafi
Batubara yang berada di daerah Tanjung enim dan sekitarnya yang
memiliki potensi untuk ditambang yaitu berada pada Formasi Muara Enim.
Formasi pembawa batubara (coal bearing formation) di area penambangan PT
Bukit Asam adalah Formasi Muara Enim (Gunradi dkk, 2005;United Nations,
1987). Lapisan batubara pada formasi Muara Enim dibagi menjadi empat bagian,
yang diberi nama M1, M2, M3, dan M4 (berurutan dari bawah ke atas) yang
ditunjukkan oleh Gambar 2.6.
Unit M1 merupakan lapisan yang paling bawah dari Formasi Muara Enim
mengandung dua lapisan, yaitu Lapisan Keladi (5 – 10 m) dan Merapi (0.2 – 1 m).
Unit ini terdiri dari batu pasir dan batu lanau dengan ketebalan mencapai 150-250
meter. Unit M2 mengandung mayoritas lapisan batubara yang terdapat di Tanjung
Enim. Lapisan batubara tersebut dinamakan lapisan batubara C (Petai) dengan
ketebalan 5 – 9 m, lapisan batubara B (Suban) dengan ketebalan 10 – 18 m dan
lapisan batubara A (Mangus), dengan ketebalan 8 – 12 m. Unit M3 mengandung
beberapa lapisan batubara dengan ketebalan kurang dari 2 m, hanya ada 1 lapisan
batubara yang cukup tebal yaitu lapisan batubara Benuang dengan ketebalan 1-2
m. Unit M4 mengandung beberapa lapisan batubara dengan ketebalan mencapai
20 m, lapisan batubara tersebit antara lain: lapisan batubara Kebon, Enim,
Jelawatan dan Niru dan lapisan Lempung tufaan, Lanau dan endapan pasir fluvial.
Dari empat sub-bagian itu lapisan M2 dan M4 mengandung lapisan batubara yang
paling ekonomis dan potensial secara ekonomis (Satker Geologi PT Bukit Asam
(Persero), Tbk., 2016). Hal ini dikarenakan adanya lapisan-lapisan batubara yang
tebal.
Formasi Muara Enim terdiri dari lapisan batubara Mangus, Suban, dan
Petai. Pada formasi muara enim juga terdapat intrusi magma. Adapun urutan
stratigrafi lapisan batubara daerah Tanjung Enim dan sekitarnya pada formasi
muara enim dari yang termuda ke yang tertua sebagai berikut :
Universitas Sriwijaya
12
Universitas Sriwijaya
13
Gambar 2.6 Sekuen Stratigrafi dan kolom litologi lapisan batubara daerah
Tanjung Enim dan sekitarnya (Satker Geologi PT Bukit Asam
(Persero), Tbk.)
Lapisan batubara yang tersebar wilayah Tambang Banko Barat terdiri dari
lapisan batubara A, lapisan batubara B dan lapisan Batubara C yang memiliki arah
kemiringan antara 180 hingga 250. Keadaan kondisi geologi yang kompleks
menyebabkan beberapa lapisan batubara mengalami splitting secara intensif.
Batubara lapisan A membentuk lapisan A1dan lapisan A2. Lapisan Batubara seam
Universitas Sriwijaya
14
B terbagi lagi menjadi B1 dan B2. Secara vertikal lapisan batubara juga
menunjukkan fenomena menebal dan menipis disebabkan oleh perubahan fasies
satuan batuan selama proses pengendapan. Litologi lapisan yang ada di daerah
Tambang Banko Barat adalah sebagai berikut (Gambar 2.7) :
Universitas Sriwijaya
15
Gambar 2.7. Penampang litologi daerah Tambang Banko Barat (Satker Geologi
PT Bukit Asam (Persero), Tbk,2016)
Universitas Sriwijaya
16
Pada bulan Agustus 2016 diperkirakan curah hujan nya sebesar 129.4 mm.
Untuk tahun 2016 secara keseluruhan, perkiraan curah hujan tertinggi yaitu 475.3
mm pada bulan Desember dan yang terendah yaitu 106.6 mm pada bulan Juni.
(Tabel 2.1)
Tabel 2.1 Rekapitulasi data curah hujan bulanan perkiraan dan aktual hujan tahun
2016
Banko Barat
Bulan Curah Hujan (mm) Jam Hujan Hari Hujan Frek. Hujan
Perkira Perkir Aktua Perkir Akt Perkir Akt
Aktual % % % %
an aan l aan ual aan ual
Universitas Sriwijaya
18
Tabel 2.2 Rank Batubara di lokasi Pit-1 Banko Barat PT. Bukit Asam (Persero)
Tbk.
1 BB – 50LS A1
2 BB – 52LS A2
3 BB – 52LS B1
4 BB – 52HS B2
5 BB – 52HS C
Sumber : Satker Renops PT Bukit Asam (Persero), Tbk, 2016
Universitas Sriwijaya