Bab 4
Bab 4
BAB 4
PEMBAHASAN
Universitas Sriwijaya
36
(a) (b)
Gambar 4.1. Elevasi Perencanaan (a) dan Tanda Batas Penggalian (b) (PT Bukit
Asam (Persero), Tbk.)
Universitas Sriwijaya
37
Gambar 4.2. Pembersihan Lahan (Land Clearing) (PT Bukit Asam (Persero),
Tbk.)
Universitas Sriwijaya
38
Gambar 4.3. Pengupasan Tanah Pucuk (Top Soil) (PT Bukit Asam (Persero),Tbk.)
Universitas Sriwijaya
39
Gambar 4.5. Pemuatan material Overburden (PT Bukit Asam (Persero), Tbk.)
Universitas Sriwijaya
40
Universitas Sriwijaya
41
Universitas Sriwijaya
42
Gambar 4.9. Kegiatan pemuatan batubara (PT Bukit Asam (Persero), Tbk.)
Untuk memenuhi satu vessel alat angkut dump truck Scania P360, maka
excavator backhoe Doosan 500 LCV harus melakukan dumping batubara
sebanyak 8-9 kali, selanjutnya batubara hasil penggalian di angkut dari front
penambangan menuju ke dump hopper dengan menggunakan alat angkut dump
truck Scania P360.
Universitas Sriwijaya
43
Bila dilihat dari segi teknis dan biaya penyediaan lahan temporary stock ini
sebetulnya punya sisi kelemahan. Pada proses ini dengan sendirinya telah
membuat pekerjaan menjadi berulang dalam hal penanganan dan pengangkutan
batubara atau dalam istilahnya ”double handling/rehandling”.
Gambar 4.11. Perawatan Jalan Tambang (PT Bukit Asam (Persero), Tbk.)
Universitas Sriwijaya
44
Kb Ff Sf Eff 3600
P …………………………………(4.1)
Ct
P 445,98 bcm/jam
Dari hasil perhitungan produktivitas excavator backhoe Konmatsu PC 850
SE untuk overburden didapatkan produktivitas sebesar 445,98 bcm/jam.
= 290.332,98 bcm/bulan
Kb Ff Sf Eff 3600
P …………………………………(4.2)
Ct
Universitas Sriwijaya
45
P 271,36 bcm/jam
Dari hasil perhitungan produktivitas excavator backhoe Volvo EC 700
BLC untuk overburden didapatkan produktivitas sebesar 271,36 bcm/jam.
= 176.655,36 bcm/bulan
Maka produktivitas alat gali muat excavator backhoe Volvo EC 700 BLC
untuk overburden yaitu 176.655,36 bcm/hari.
c. Produksi Overburden
= 466.988,34 bcm/bulan
Kb Ff Sf Eff 3600
P x densitas batubara.…………………(4.3)
Ct
Universitas Sriwijaya
46
P 497,25 ton/jam
Dari hasil perhitungan produktivitas excavator backhoe Doosan 500 LCV
untuk batubara didapatkan produktivitas sebesar 497,25 ton/jam.
= 323.709,75 ton/bulan
Maka produktivitas alat gali muat excavator backhoe Doosan 500 LCV
untuk batubara yaitu 323.709,75 ton/bulan. Maka target produksi batubara bulan
Juli 2016 sebesar 360.000 belum tercapai.
Diketahui:
1. Jumlah Pengisian (n) = 4 kali
2. Kapasitas Bucket Excavator (KB) = 4,3 m3 (Lampiran C)
3. Faktor Bucket Excavator (FB) = 1,1 (Lampiran A)
Universitas Sriwijaya
47
P = 48,31 bcm/jam
Jadi, produktivitas alat angkut Dumptruck Hino 700 ext 510 untuk
overburden yang dilayani Excavator Backhoe Komatsu PC 850 SE dengan jarak
1900 meter adalah 48.31 bcm/jam.
= 31.449,81 bcm/bulan
Maka produktivitas 6 dump truck Hino 700 untuk overburden dengan jarak
1900 m dari front penambangan ke disposal area adalah 31.449,81 x 6 =
188.698,86 bcm/bulan.
b. Produktivitas Alat Angkut Dump Truck Hino 700 ext 523 untuk
overburden yang dilayani Excavator Backhoe Volvo EC 700 BLC dengan
jarak 1400 meter dari front Penambangan ke Disposal
Diketahui:
1. Jumlah Pengisian (n) = 4 kali
Universitas Sriwijaya
48
P = 51,11 bcm/jam
Jadi, produktivitas alat angkut Dumptruck Hino 700 ext 523 untuk
overburden yang dilayani Excavator Backhoe Volvo EC 700 BLC dengan jarak
1400 meter adalah 51,11 bcm/jam.
= 33.272,61 bcm/bulan
Maka produktivitas 6 dump truck Hino 700 untuk overburden dengan jarak
1400 m dari front penambangan ke disposal area adalah 33.272,61 x 6 =
199.635,66 bcm/bulan.
Universitas Sriwijaya
49
Diketahui:
1. Jumlah Pengisian (n) = 9 kali
2. Kapasitas Bucket Excavator (KB) = 3,2 m3 (Lampiran C)
3. Faktor Bucket Excavator (FB) = 1,1 (Lampiran A)
4. Swell Factor (SF) = 0,85 (Lampiran B)
5. Effisiensi dumptruck (Eff) = 0,80 (Lampiran A)
6. Cycle Time (CT) = 50,56 menit (Lampiran D)
7. Densitas Batubara = 1,26
P = 32,21 ton/jam
= 20.968,71 ton/bulan
Universitas Sriwijaya
50
Diketahui :
Waktu edar dump truck Hino 700 ext 510 = 959,10 detik (Lampiran D)
4 6 24,34
MF
1 959,10
MF =0,609
Jadi karena MF ˂ 1 maka ada alat gali muat yang menunggu alat angkut.
Diketahui :
Waktu edar dump truck Hino 700 ext 523 = 674,81 detik (Lampiran D)
Universitas Sriwijaya
51
4 6 29,77
MF
1 674,81
MF =1,058
Jadi karena MF > 1 maka ada alat angkut yang menunggu alat gali muat.
Diketahui :
9 8 20,47
MF
1 3033,76
MF =0,486
Jadi karena MF ˂ 1 maka ada alat gali muat yang menunggu alat angkut.
Universitas Sriwijaya
52
Pada Pit 1 Barat Banko Barat, front kerja untuk alat gali-muat sudah
dalam kategori baik di karenakan excavator dapat secara bebas untuk
melakukan swing saat menggali dan manuver. Sedangkan untuk kerja alat
angkut tidak terlalu baik, karena lokasi dump hopper jauh dari front
penambangan sehingga excavator menunggu alat angkut, hal ini
mempengaruhi efisiensi kerja dari alat gali muat.
Front dibuat sedemikian rupa untuk memudahkan seluruh aktivitas alat
gali-muat dan alat angkut yang akan berlangsung di dalam front. Mulai
dari luas front yang harus disesuaikan dengan manuver excavator untuk
melakukan swing saat menggali dan memuat. Lalu diperhitungkan pula
luas front untuk tempat parkir dumptruck yang menunggu, mundur-maju
dan manuver memutar. Hal itu dikarenakan alat – alat yang beroperasi
pada front merupakan alat – alat yang memiliki ukuran besar.
Setelah didapat kondisi front yang pas yang dapat mengkoordinir kerja
alat dengan baik, maka efisiensi kerja yang maksimal pada masing-masing
alat dapat tercapai. Efisiensi kerja yang maksimal dari alat-alat tersebut
akan menyebabkan produktivitas semakin baik.
2. Jalan
Jalan merupakan hal yang sangat penting karena berpengaruh terhadap
kegiatan pengangkutan batubara. Jalan yang digunakan dari front ke area
stockpile harus dibuat sesingkat mungkin untuk mengurangi cycle time alat
angkut, sehingga dapat meningkatkan produktivitas alat. Lebar jalan utama
pengangkutan juga harus diperhitungkan. Standar lebar jalan
diperhitungkan berdasarkan 3,5 kali lebar alat angkut terbesar yang
melewati jalan tersebut. Ini bertujuan untuk menghindari ketidaklancaran
dalam aktivitas penambangan seperti ketika satu truck berhenti menunggu
truck lain lewat atau kemacetan jalan (crowded), yang dimana dapat
memperkecil produktivitas dari alat angkut.
3. Cuaca
Universitas Sriwijaya
53
4. Peralatan
Perencanaan pemilihan alat sangat penting agar alat dapat bekerja
optimal sehingga produksi dapat tercapai. Peralatan harus selalu
diperhatikan dan dirawat, karena jika terjadi kerusakan pada alat maka
akan mempengaruhi produktivitas.
Universitas Sriwijaya
54
Universitas Sriwijaya