Anda di halaman 1dari 8

SENSOR STRAIN GAUGE

JOBSHEET UNTUK PESERTA DIDIK


UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Praktikum Sensor dan Transduser
yang dibina oleh Ibu Dr. Siti Sendari, S.T., M.T.

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PRAKTIKUM SENSOR DAN TRANSDUSER
STRAIN GAUGE

A. Tujuan
1. Peserta didik dapat merangkai strain gauge
2. Peserta didik dapat menguji strain gauge
3. Peserta didik dapat mengetahui dan mendeskripsikan karakteristik dan prinsip
kerja strain gauge

B. Dasar Teori
Strain Gauge adalah komponen elektronika yang dipakai untuk mengukur
tekanan (deformasi atau strain). Alat ini berbentuk foil logam atau kawat logam
yang bersifat insulatif (isolasi) yang ditempel pada benda yang akan diukur
tekanannya, dan tekanan berasal dari pembebanan. Prinsipnya adalah jika tekanan
pada benda berubah, maka foil atau kawat akan terdeformasi, dan tahanan listrik
alat ini akan berubah. Perubahan tahanan listrik ini akan dimasukkan ke dalam
rangkaian jembatan Wheatstone yang kemudian akan diketahui berapa besar
tahanan pada Strain Gage. Tegangan keluaran dari jembatan Wheatstone
merupakan sebuah ukuran regangan yang terjadi akibat tekanan dari setiap elemen
pengindera Strain Gauge. Tekanan itu kemudian dihubungkan dengan regangan
sesuai dengan hukum Hook yang berbunyi: “Modulus elastis adalah rasio
tekanan dan regangan”. Dengan demikian jika modulus elastis adalah sebuah
permukaan benda dan regangan telah diketahui, maka tekanan bisa ditentukan.
Hukum Hook dituliskan sebagai:
σ =…………………………………………….(1)
dimana: σ = regangan, Δl/l (tanpa satuan)
E = modulus Young , kg/cm2
s = tegangan geser, kg/cm2
Sensor strain gauge merupakan grid metal-foil yang tipis yang dilekatkan
pada permukaan dari struktur. Apabila komponen atau struktur dibebani, terjadi
strain dan ditransmisikan ke foil grid. Tahanan foil grid berubah sebanding
dengan strain induksi beban. Sensor strain gauge pada umumnya adalah tipe
metal-foil, dimana konfigurasi grid dibentuk oleh proses photoeching. Karena
prosesnya sederhana, maka dapat dibuat bermacam macam ukuran gauge dan
bentuk grid. Untuk macam gauge yang terpendek yang tersedia adalah 0,20 mm;
yang terpanjang adalah 102 mm. Tahanan gauge standard adalah 120 ohm dan
350 ohm, selain itu ada gauge untuk tujuan khusus tersedia dengan tahanan 500
dan 1000 ohm. Berikut adalah gambar konstruksi sensor strain gauge.

Gambar 1. Struktur komponen strain gauge


Kepekaan sebuah Strain Gauge disebut dengan factor gauge dan
perbandingan antara unit resistansi dengan perubahan unit panjang adalah:
K =……..............................……..(2)
Dimana : K = Faktor gauge
ΔR = Perubahan tahanan gauge
Δl = Perubahan panjang bahan
R = Tahanan gauge nominal
l = Panjang normal bahan
Jadi regangan diartikan sebagai perbandingan tanpa dimensi, perkalian
unit yang sama, misalnya mikroinci/inci atau secara umum dalam persen (untuk
deformasi yang besar) atau yang paling umum lagi dalam mikrostrain.
Perubahan tahanan (ΔR) pada sebuah konduktor yang panjangnya (l) dapat
dihitung dengan menggunakan persamaan bagi tahanan dari sebuah konduktor
yang penampangnya serbasama, yaitu:
R= ………...............…….(3)
Dimana : ρ = tahanan spesifik dari bahan konduktor
L = panjang konduktor
D = diameter konduktor
Strain Gauge yang digunakan diaplikasikan pada rangkaian Jembatan
Wheatstone, seperti gambar dibawah ini.

Rangkaian jembatan Wheatstone ini digunakan untuk mengubah variasi


impedansi ke dalam variasi tegangan, sensitivitas rangkaian jembatan ini sangat
baik untuk mendeteksi perubahan resistansi yang sangat kecil. Sensitivitas
rangkaian terhadap regangan dicari dengan menggunakan persamaan tegangan
offset jembatan. Dengan R1 = R2 = R3 = R4, dimana tegangan offset nol adalah:

C. Alat dan Bahan


1. 1 modul praktikum Sensor dan Transduser – Strain Gauge
2. 1 power supply
3. 1 AVOmeter digital
4. Beban untuk Strain Gauge secukupnya
D. Kesehatan dan Keselamatan Kerja
1. Berdoalah sebelum memulai kegiatan praktikum.
2. Gunakan wearpack selama praktikum berlangsung.
3. Pastikan meja kerja pada saat praktikum terkondisi.
4. Periksa kondisi alat sebelum memulai praktikum.
5. Baca dan pahami petunjuk atau langkah kerja praktikum pada jobsheet.
6. Kalibrasi terlebih dahulu alat ukur yang akan digunakan.
7. Gunakan peralatan praktikum sesuai dengan fungsinya.
8. Hati-hati dalam penggunaan peralatan praktikum.

E. Gambar Rangkaian
F. Langkah Kerja
1. Kalibrasi alat ukur yang akan digunakan.
2. Atur power supply pada kondisi 5 V.
3. Hubungkan power supply dengan modul Strain Gauge, yaitu pada nomor 1
untuk Vcc dan nomor 2 untuk ground.
4. Ukur kembali tegangan power supply ketika terhubung dengan modul
praktikum.
5. Lakukan pengukuran tegangan out sebelum adanya beban atau kondisi mula-
mula, pada nomor 5 yang positif dan nomor 6 untuk yang negatif.
6. Lakukan pengukuran tegangan out ketika beban selalu ditambah dengan 500
gram, 1000 gram, dan 1500 gram secara berkala.
7. Catat data hasil yang diperoleh dari pengukuran atau praktikum pada tabel.
8. Untuk mengukur besaran resistansi, lepaskan power supply dari modul.
9. Lakukan pengukuran resistasi sebelum adanya beban atau kondisi mula-mula,
pada nomor 3 yang positif dan nomor 4 untuk yang negatif.
10. Lakukan pengukuran Resistansi ketika beban selalu ditambah dengan 500
gram, 1000 gram, dan 1500 gram secara berkala
11. Matikan power supply dan lepaskan dari modul.
12. Analisis hasil percobaan dan berikan kesimpulan pada praktikum ini.

G. Tabel Hasil Percobaan


Beban Tegangan (V) Resistansi (Ω)
Tidak ada beban/kondisi awal

H. Analisis Data
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
I. Kesimpulan
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
J. Soal Latihan
1. Bagaimanakah prinsip kerja dari Strain Gauge? Jelaskan!
2. Mengapa Strain Gauge diaplikasikan pada rangkaian Jembatan Wheatstone?
3. Apa saja kelebihan dan kekurangan dari Strain Gauge?

Anda mungkin juga menyukai