Anda di halaman 1dari 7

1. Agama menjadi pedoman bagi manusia sebagai makhluk yang mengenal tata aturan.

Apa
pengertian agama dalam hal ini?
Jawab:
Islam merupakan suatu pegangan dan pedoman hidup, agar supaya segala perbuatan dan tingkah
laku kita bisa di kendalikan tidak semaunya sendiri, melainkan ada aturan – aturan sehingga
hidup jadi lebih terarah dan terkendali
Karena mencakup segala aspek kehidupan, Islam menjadi satu-satunya agama sekaligus sistem
yang layak dijadikan pedoman hidup. Kelengkapan cakupan aspek kehidupan Islam disebutkan
secara rinci dalam Al Qur’an, yaitu: keyakinan, moral, tingkah laku, perasaan, pendidikan,
sosial, politik, ekonomi, militer, dan perundang-undangan
 KEYAKINAN
Sebagai agama, Islam mengandung konsep keyakinan bahwa Allah Swt. adalah satu-
satunya Tuhan. Dia Mahahidup, Maha Berdiri Sendiri, tiada mengantuk, dan tidak pula
tidur. Sebagai panduan bagi seorang muslim atas keyakinan ini, Allah menyatakan diri-
Nya untuk diyakini seperti dinyatakan dalam Al Quran (QS Al
Baqarah, 2: 255).

 MORAL AKHLAK

Sebagai agama, Islam mengajarkan penganutnya untuk berkahlak. Yang dimaksud akhlak
sendiri dalam Islam adalah Al Qur’an. Hal ini seperti dicontohkan Rasulullah saw.
Artinya, Al Qur’an adalah akhlak Rasulullah saw. yang memuat panduan akhlak dan
perlu diikuti oleh manusia agar mendapatkan rahmat Allah dan kesejahteraan di dunia
dan akhirat.

 TINGKAH LAKU

Tingkah laku atau perilaku mewujud melalui aspek gerakan. Hal ini sangat diwarnai dan
ditentukan oleh akidah dan akhlak seseorang. Oleh karena itu, akhlak dan perilaku
seseorang saling berkaitan dan memberikan gambaran satu sama lain. Hal
ini seperti disabdakan oleh Rasulullah saw. bahwa sekiranya hati seseorang khusuk,
khusyuk pula anggota badannya.

 PERASAAN
Sebagai agama, Islam juga memperhatikan perasaan manusia. Dalam Islam, seluruh
perasaan: suka dan duka, cinta dan benci, sedih dan gembira, halus dan kasar, sensitif
atau tidak berbanding lurus dengan akidah pemeluknya. Oleh karena itu, seperti yang
disabdakan oleh Rasulullah saw., kesempurnaan iman dan Islam
seseorang dalam berperasaan adalah ketika ia berperasaan karena Allah: mencintai karena
Allah, membenci karena Allah, dan seterusnya.
 PENDIDIKAN
Islam juga mengajarkan bagaimana melakukan pendidikan dan pengajaran kepada
manusia. Ada sekian banyak ayat Al Qur’an dan hadits yang meminta umat Islam untuk
belajar. Pendidikan yang dimaksud dalam Islam tidak saja bersifat formal dan
terbatas di sekolah, tetapi juga pada setiap waktu, tempat, dan kesempatan.
 SOSIAL
Kesempurnaan Islam juga dilengkapi ajarannya mengenai hubungan antar masyarakat. Al
Qur’an demikian rinci menyampaikan hal-hal tersebut. Sebagai contoh, Al Qur’an
menyebutkan bagaimana aturan hubungan antara laki-laki dan perempuan, larangan
memperolok-olok orang lain, larangan mengejek orang lain, dan perintah untuk tidak
sombong. Islam juga membahas mengenai karakteristik masyarakat Islam yang di
dalamnya diatur nilai-nilai Islam.

 POLITIK
Manusia diciptakan Allah sebagai khalifah-Nya di muka bumi. Oleh karena itu,
kehidupannya tidak akan bisa lepas dari politik. Islam kemudian mengatur urusan-urusan
politik ini sebagai bagian dari strategi dan dakwah. Tujuannya adalah untuk
menegakkan hukum-hukum Allah di muka bumi.

 EKONOMI
Ekonomi adalah aspek sangat penting dalam Islam selain politik. Tujuannya ekonomi
dalam Islam adalah agar kesejahteraan di masyarakat dapat terwujud. Oleh karena itu,
aturan-aturan perekonomian dalam Islam banyak memuat mengenai riba (yang
menghancurkan kesejahteraan), urusan utang-piutang, bukti
tertulis dalam perniagaan, dan lain-lain.

 MILITER
Islam mewajibkan kepada setiap penyeru kebenaran untuk bersiap siaga, menyiapkan
kekuatan, dan berjuang membela kebenaran dan memerangi kebatilan. Hal ini diajarkan
Islam untuk melawan pihak-pihak yang menyeru dan melakukan kebatilan. Mereka
adalah kaum yang didorong oleh nafsu untuk menciptakan
kehancuran.

 PERADILAN
Islam mewajibkan kepada umatnya untuk berbuat adil, bahkan kepada diri dan
keluarganya sendiri. Oleh karena itu, untuk mewujudkan hal tersebut, Islam mengatur
urusan hukum dan peradilan. Urusan yang berkaitan dengan hukum dan peradilan dalam
Islam harus berlandaskan aturan Allah. Tanpa hal tersebut, keadilan sulit terwujud karena
hukum hanya menjadi permainan belaka.

2. Sebut dan jelaskan klasikasi agama menurut Al-Maqsoodi!


Jawab:
Pengertian agama menurut al-Maqdoosi :

1. Agama Wahyu yaitu agama yang beriman kepada Tuhan, Rasul - Rasul-Nya, Kitab - Kitab-
Nya dan disebarkan kepada umat manusia.
2. Agama non Wahyu yaitu agama yang memandang esensi manusia tidak dengan aturan - aturan
ilahi yang hakiki.
Pembahasan:
Agama berasal dari suku kata a dan gama. A berarti tidak dan gama berarti kacau. Agama bisa
diartikan dengan tidak kacau atau menuju keteraturan.
Agama terdiri dari berbagai bentuk dan klasifikasi. Mulai dari agama yang menyembah
Tuhan,dewa,makhluk halus dll. Agama di dunia berasal dari berbagai daerah yang beragam dan
menyebabkan banyaknya agama juga yang berbeda - beda tata pelaksanaannya.
Agama dianut seseorang untuk digunakan sebagai pedoman hidup dan mencari ketenangan guna
mencapai hal yang dicita-citakan yaitu masuk surga. Agama banyak mengandung nilai - nilai
religius yang memungkinkan diaplikasikan dalam kehidupan sehari - hari.
Ahmad Abdullah al-Maqdisi menulis : "Religion can also be classified on the following grounds:
Revealed and non-Revealed,Missionary and non-Missionary, Geographical rasial and universal."
Klasifikasi di atas menandakan bahwa agama bisa dilihat dan ditafsirkan menurut berbagai sudut
pandang dan agama bisa dibedakan menurut bentuk dan jenisnya. Ada agama wahyu dan
nonwahyu, agama misionaris dan non misionaris, agama berdasarkan wilayah dan umum.
Perbedaan agama wahyu dan non wahyu:
1. Agama wahyu beriman kepada keesaan Tuhan sedangkan agama non wahyu tidak
2. Agama wahyu mengakui adanya Nabi dan agama non wahyu tidak mengakui
3. Agama wahyu menggunakan kitab suci sebagai pedoman hidup sedangkan agama non wahyu
menganggap kitab suci tidak esensial

3. Sebut dan jelaskan klasifikasi agama menurut Al-Maqsoodi!


Jawab:
etika adalah suatu ajaran yang berbicara tentang baik dan buruknya yang menjadi ukuran baik
buruknya atau dengan istilah lain ajaran tenatang kebaikan dan keburukan, yang menyangkut
peri kehidupanmanusia dalam hubungannya dengan tuhan, sesama manusia, dan alam.Dari segi
etimologi, etika berasal dari bahasa yunani,ethos yang berarti watak kesusilaan atau
adat. Dalam kamus umum bahasa Indonesia, etika diartikan ilmu pengetahuan tentang azas-azas
akhlak (moral).
Dari pengertian kebahasaan ini terlihat bahwa etika berhubungan dengan upaya menentukan
tingkah laku manusia. Adapun arti etika dari segi istilah, telah dikemukakan para ahli dengan
ungkapan yang berbeda-beda sesuai dengan sudut pandangnya.menurut para ulama
etika adalah ilmu yang menjelaskan arti baik dan buruk, menerangkan apa yang
seharusnya dilakukan oleh manusia,menyatakan tujuan yang harus dituju oleh manusia di
dalam perbuatan mereka dan menunjukkan jalan untuk melakukan apa yang
seharusnya diperbuat.
4. Pada prakteknya, akhlak terbagi menjadi 2 (dua), yaitu mahmudah dan mazmumah.
Jelaskan!
Jawab:

A. PENGERTIAN AKHLAK MAHMUDAH (TERPUJI)

Akhlak mahmudah (terpuji) adalah perbuatan yang dibenarkan oleh agama (Allah dan
RasulNya).

Contoh-Contoh Akhlak Mahmudah

Dalam pembahasan ini kami akan menjabarkan akhlak mahmudah yang meliputi ikhlas, sabar,
syukur, jujur, adil dan amanah.

1. Ikhlas

Kata ikhlas mempunyai beberapa pengertian. Menurut al-Qurtubi, ikhlas pada dasarnya berarti
memurnikan perbuatan dari pengaruh-pengaruh makhluk. Abu Al-Qasim Al-Qusyairi
mengemukakan arti ikhlas dengan menampilkan sebuah riwayat dari Nabi Saw, “Aku pernah
bertanya kepada Jibril tentang ikhlas. Lalu Jibril berkata, “Aku telah menanyakan hal itu kepada
Allah,” lalu Allah berfirman, “(Ikhlas) adalah salah satu dari rahasiaku yang Aku berikan ke
dalam hati orang-orang yang kucintai dari kalangan hamba-hamba-Ku.”

2. Amanah

Secara bahasa amanah bermakna al-wafa’ (memenuhi) dan wadi’ah (titipan) sedangkan secara
definisi amanah berarti memenuhi apa yang dititipkankan kepadanya. Hal ini didasarkan pada
firman Allah SWT:

َ‫َّللاَ َكان‬ َّ ‫اس أ َ ْن تَحْ ُك ُموا ِب ْال َعدْ ِل ِإ َّن‬


ُ ‫َّللاَ نِ ِع َّما َي ِع‬
َّ ‫ظ ُك ْم ِب ِه ِإ َّن‬ ِ ‫َّللاَ َيأ ْ ُم ُر ُك ْم أ َ ْن ت ُ َؤدُّوا األ َمانَا‬
ِ َّ‫ت ِإلَى أ َ ْه ِل َها َو ِإذَا َح َك ْمت ُ ْم َبيْنَ الن‬ َّ ‫ِإ َّن‬
‫يرا‬ً ‫ص‬ ِ َ‫س ِميعًا ب‬
َ

“Sesungguhnya Allah memerintahkan kalian untuk mengembalikan titipan-titipan kepada yang


memilikinya, dan jika menghukumi diantara manusia agar menghukumi dengan adil…” (QS
4:58).

Dalam ayat lainnya, Allah juga berfirman:

‫ظلُو ًما َج ُهوال‬ َ ‫ض َو ْال ِج َبا ِل فَأ َ َبيْنَ أ َ ْن َيحْ ِم ْلنَ َها َوأ َ ْشفَ ْقنَ ِم ْن َها َو َح َملَ َها اإل ْن‬
َ َ‫سانُ ِإنَّهُ كَان‬ ِ ‫األر‬
ْ ‫ت َو‬ َّ ‫ضنَا األ َمانَةَ َعلَى ال‬
ِ ‫س َم َاوا‬ ْ ‫ِإنَّا َع َر‬

“Sesungguhnya Kami telah menawarkan amanah kepada langit, bumi dan gunung-gunung,
maka mereka semua enggan memikulnya karena mereka khawatir akan mengkhianatinya, maka
dipikullah amanah itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan bodoh…” (QS.
33:72).
3. Adil.

Adil berarti menempatkan/meletakan sesuatu pada tempatnya. Adil juga tidak lain ialah berupa
perbuatan yang tidak berat sebelah.

4. Bersyukur

Syukur menurut kamus “Al-mu’jamu al-wasith” adalah mengakui adanya kenikmatan dan
menampakkannya serta memuji (atas) pemberian nikmat tersebut.

B. PENGERTIAN AKHLAK MAZMUMAH (TERCELA)

Akhlak Mazmumah (tercela) adalah perbuatan yang tidak dibenarkan oleh agama (Allah dan
RasulNya).

Dalam konteks pembahasan Akhlak itu, maka akhlak dapat di bagi kepada 3 (tiga) bagian yaitu :

1. Akhlak kepada Allah SWT

Akhlak kepada Allah adalah perbuatan hambaNya terhadap Allah SWT.

2. Akhlak kepada MakhlukNya

Akhlak kepada MakhlukNya adalah perbuatan hambaNya terhadap makhluk Allah, seperti
Malaikat, Jin, Manusia, dan Hewan.

3. Akhlak kepada Lingkungan

Akhlak kepada lingkungan adalah perbuatan hambaNya terhadap lingkungan (semesta alam),
seperti : tumbuh-tumbuhan, air (laut, sungai, danau), gunung, dan sebagainya.

Contoh Sifat Mazmumah (Tercela) yaitu:

1. Riya’ dan Sum’ah

Diantara penyakit hati yang tidak hanya menimpa orang umum tetapi juga kader dakwah adalah
riya dan sum’ah. Mulai dari definisi riya dan sum’ah, faktor penyebab, dampak buruk, fenomena
riya dan sum’ah, sampai kiat mengatasinya. Insya Allah.

2. Takabur dan Tahasud

Takabur artinya : sombong, congkak atau merasa dirinya lebih tinggi dari orang lain, baik
kedudukan, keturunan, kebagusan, petunjuk, dan lain-lain.
Takabur itu terbagi atas 2 macam yaitu :

Takabur batin : yang merupakan pekerti di dalam hati

Takabur lahir : yang merupakan kelakuan-kelakuan yang keluar dari anggota badan, kelakuan-
kelakuan ini amat banyak sekali bentuknya dan oleh karena itu sukar untuk dihitung dan
diperinci satu persatu.

3. Hasad

Pengertian Hasad

Hasad artinya menaruh perasaan benci, tidak senang yang amat sangat terhadap
keberuntungan atau kenikmatan yang di peroleh.

Hasad merupakan akhlak yang tercela, harus dihindari dalam kehidupan sehari- hari. Wujudnya
seperti memusuhi, menjelek- jelekan, mencemkan nama baik orang lain, dan lain- lain.

Bahaya Sifat Hasad

1. Menimbulkan permusuhan dan pertikain


2. Menimbulkan perasaan dendam
3. Menghilangkan persahabatan
4. Tidak disenangi oleh orang banyak
5. Menghilangkan semua aml baik yang telah dilakukan
6. Dibenci Allah SWT ( mendapat dosa )

Cara menghindari sifat hasad ( dengki )

1. Meningkatkan iman dan taqwa kerada Allah SWT.


2. Mendekatkan diri kepada Allah SWT,dengan harapan hati dan pikiran menjadi tenang.
3. Menyadari bahwa hasad dapat menghupus kebaikan.
4. Mempererat tali persaudaraan guna terjalin kerukunan dan kebersamaan
5. Meningkatkan rasa syukur kepada Allah SWT
6. Menumbuhkan sifat qan’ah ( merasa cukup terhadap apa yang dimiliki )

5. Bagaimana penjelasan Al-Ghozali mengenai akhlak?


Jawab:
Imam al-Ghazali mendefinisikan ahklak dalam kitabnya Ihya 'Ulumuddin adalah suatu perangai
(watak, tabiat) yang menetap kuat dalam jiwa seseorang dan merupakan sumber timbulnya
perbuatan-perbuatan tertentu dari dirinya, secara mudah dan ringan, tanpa perlu dipikirkan atau
atau direncanakan sebelumnya[1]. Apabila tabiat tersebut menimbulkan perbuatan yang bagus
menurut akal dan syara` maka haeah tersebut dinamakan ahklak baik. Dan apabila haeah
tersebut menimbulkan perbuatan yang jelek maka disebut ahklak yang jelek.
Pengertian lain adalah keadaan batin yang menjadi sumber lahirnya suatu perbuatan di mana
perbuatan itu lahir secara spontan, mudah, tanpa menghitung untung rugi. Orang yang berakhlak
baik, ketika menjumpai orang lain yang perlu ditolong maka ia secara spontan menolongnya
tanpa sempat memikirkan resiko. Demikian juga orang yang berakhlak buruk secara spontan
melakukan kejahatan begitu peluang terbuka.

Anda mungkin juga menyukai