Apa
pengertian agama dalam hal ini?
Jawab:
Islam merupakan suatu pegangan dan pedoman hidup, agar supaya segala perbuatan dan tingkah
laku kita bisa di kendalikan tidak semaunya sendiri, melainkan ada aturan – aturan sehingga
hidup jadi lebih terarah dan terkendali
Karena mencakup segala aspek kehidupan, Islam menjadi satu-satunya agama sekaligus sistem
yang layak dijadikan pedoman hidup. Kelengkapan cakupan aspek kehidupan Islam disebutkan
secara rinci dalam Al Qur’an, yaitu: keyakinan, moral, tingkah laku, perasaan, pendidikan,
sosial, politik, ekonomi, militer, dan perundang-undangan
KEYAKINAN
Sebagai agama, Islam mengandung konsep keyakinan bahwa Allah Swt. adalah satu-
satunya Tuhan. Dia Mahahidup, Maha Berdiri Sendiri, tiada mengantuk, dan tidak pula
tidur. Sebagai panduan bagi seorang muslim atas keyakinan ini, Allah menyatakan diri-
Nya untuk diyakini seperti dinyatakan dalam Al Quran (QS Al
Baqarah, 2: 255).
MORAL AKHLAK
Sebagai agama, Islam mengajarkan penganutnya untuk berkahlak. Yang dimaksud akhlak
sendiri dalam Islam adalah Al Qur’an. Hal ini seperti dicontohkan Rasulullah saw.
Artinya, Al Qur’an adalah akhlak Rasulullah saw. yang memuat panduan akhlak dan
perlu diikuti oleh manusia agar mendapatkan rahmat Allah dan kesejahteraan di dunia
dan akhirat.
TINGKAH LAKU
Tingkah laku atau perilaku mewujud melalui aspek gerakan. Hal ini sangat diwarnai dan
ditentukan oleh akidah dan akhlak seseorang. Oleh karena itu, akhlak dan perilaku
seseorang saling berkaitan dan memberikan gambaran satu sama lain. Hal
ini seperti disabdakan oleh Rasulullah saw. bahwa sekiranya hati seseorang khusuk,
khusyuk pula anggota badannya.
PERASAAN
Sebagai agama, Islam juga memperhatikan perasaan manusia. Dalam Islam, seluruh
perasaan: suka dan duka, cinta dan benci, sedih dan gembira, halus dan kasar, sensitif
atau tidak berbanding lurus dengan akidah pemeluknya. Oleh karena itu, seperti yang
disabdakan oleh Rasulullah saw., kesempurnaan iman dan Islam
seseorang dalam berperasaan adalah ketika ia berperasaan karena Allah: mencintai karena
Allah, membenci karena Allah, dan seterusnya.
PENDIDIKAN
Islam juga mengajarkan bagaimana melakukan pendidikan dan pengajaran kepada
manusia. Ada sekian banyak ayat Al Qur’an dan hadits yang meminta umat Islam untuk
belajar. Pendidikan yang dimaksud dalam Islam tidak saja bersifat formal dan
terbatas di sekolah, tetapi juga pada setiap waktu, tempat, dan kesempatan.
SOSIAL
Kesempurnaan Islam juga dilengkapi ajarannya mengenai hubungan antar masyarakat. Al
Qur’an demikian rinci menyampaikan hal-hal tersebut. Sebagai contoh, Al Qur’an
menyebutkan bagaimana aturan hubungan antara laki-laki dan perempuan, larangan
memperolok-olok orang lain, larangan mengejek orang lain, dan perintah untuk tidak
sombong. Islam juga membahas mengenai karakteristik masyarakat Islam yang di
dalamnya diatur nilai-nilai Islam.
POLITIK
Manusia diciptakan Allah sebagai khalifah-Nya di muka bumi. Oleh karena itu,
kehidupannya tidak akan bisa lepas dari politik. Islam kemudian mengatur urusan-urusan
politik ini sebagai bagian dari strategi dan dakwah. Tujuannya adalah untuk
menegakkan hukum-hukum Allah di muka bumi.
EKONOMI
Ekonomi adalah aspek sangat penting dalam Islam selain politik. Tujuannya ekonomi
dalam Islam adalah agar kesejahteraan di masyarakat dapat terwujud. Oleh karena itu,
aturan-aturan perekonomian dalam Islam banyak memuat mengenai riba (yang
menghancurkan kesejahteraan), urusan utang-piutang, bukti
tertulis dalam perniagaan, dan lain-lain.
MILITER
Islam mewajibkan kepada setiap penyeru kebenaran untuk bersiap siaga, menyiapkan
kekuatan, dan berjuang membela kebenaran dan memerangi kebatilan. Hal ini diajarkan
Islam untuk melawan pihak-pihak yang menyeru dan melakukan kebatilan. Mereka
adalah kaum yang didorong oleh nafsu untuk menciptakan
kehancuran.
PERADILAN
Islam mewajibkan kepada umatnya untuk berbuat adil, bahkan kepada diri dan
keluarganya sendiri. Oleh karena itu, untuk mewujudkan hal tersebut, Islam mengatur
urusan hukum dan peradilan. Urusan yang berkaitan dengan hukum dan peradilan dalam
Islam harus berlandaskan aturan Allah. Tanpa hal tersebut, keadilan sulit terwujud karena
hukum hanya menjadi permainan belaka.
1. Agama Wahyu yaitu agama yang beriman kepada Tuhan, Rasul - Rasul-Nya, Kitab - Kitab-
Nya dan disebarkan kepada umat manusia.
2. Agama non Wahyu yaitu agama yang memandang esensi manusia tidak dengan aturan - aturan
ilahi yang hakiki.
Pembahasan:
Agama berasal dari suku kata a dan gama. A berarti tidak dan gama berarti kacau. Agama bisa
diartikan dengan tidak kacau atau menuju keteraturan.
Agama terdiri dari berbagai bentuk dan klasifikasi. Mulai dari agama yang menyembah
Tuhan,dewa,makhluk halus dll. Agama di dunia berasal dari berbagai daerah yang beragam dan
menyebabkan banyaknya agama juga yang berbeda - beda tata pelaksanaannya.
Agama dianut seseorang untuk digunakan sebagai pedoman hidup dan mencari ketenangan guna
mencapai hal yang dicita-citakan yaitu masuk surga. Agama banyak mengandung nilai - nilai
religius yang memungkinkan diaplikasikan dalam kehidupan sehari - hari.
Ahmad Abdullah al-Maqdisi menulis : "Religion can also be classified on the following grounds:
Revealed and non-Revealed,Missionary and non-Missionary, Geographical rasial and universal."
Klasifikasi di atas menandakan bahwa agama bisa dilihat dan ditafsirkan menurut berbagai sudut
pandang dan agama bisa dibedakan menurut bentuk dan jenisnya. Ada agama wahyu dan
nonwahyu, agama misionaris dan non misionaris, agama berdasarkan wilayah dan umum.
Perbedaan agama wahyu dan non wahyu:
1. Agama wahyu beriman kepada keesaan Tuhan sedangkan agama non wahyu tidak
2. Agama wahyu mengakui adanya Nabi dan agama non wahyu tidak mengakui
3. Agama wahyu menggunakan kitab suci sebagai pedoman hidup sedangkan agama non wahyu
menganggap kitab suci tidak esensial
Akhlak mahmudah (terpuji) adalah perbuatan yang dibenarkan oleh agama (Allah dan
RasulNya).
Dalam pembahasan ini kami akan menjabarkan akhlak mahmudah yang meliputi ikhlas, sabar,
syukur, jujur, adil dan amanah.
1. Ikhlas
Kata ikhlas mempunyai beberapa pengertian. Menurut al-Qurtubi, ikhlas pada dasarnya berarti
memurnikan perbuatan dari pengaruh-pengaruh makhluk. Abu Al-Qasim Al-Qusyairi
mengemukakan arti ikhlas dengan menampilkan sebuah riwayat dari Nabi Saw, “Aku pernah
bertanya kepada Jibril tentang ikhlas. Lalu Jibril berkata, “Aku telah menanyakan hal itu kepada
Allah,” lalu Allah berfirman, “(Ikhlas) adalah salah satu dari rahasiaku yang Aku berikan ke
dalam hati orang-orang yang kucintai dari kalangan hamba-hamba-Ku.”
2. Amanah
Secara bahasa amanah bermakna al-wafa’ (memenuhi) dan wadi’ah (titipan) sedangkan secara
definisi amanah berarti memenuhi apa yang dititipkankan kepadanya. Hal ini didasarkan pada
firman Allah SWT:
ظلُو ًما َج ُهوال َ ض َو ْال ِج َبا ِل فَأ َ َبيْنَ أ َ ْن َيحْ ِم ْلنَ َها َوأ َ ْشفَ ْقنَ ِم ْن َها َو َح َملَ َها اإل ْن
َ َسانُ ِإنَّهُ كَان ِ األر
ْ ت َو َّ ضنَا األ َمانَةَ َعلَى ال
ِ س َم َاوا ْ ِإنَّا َع َر
“Sesungguhnya Kami telah menawarkan amanah kepada langit, bumi dan gunung-gunung,
maka mereka semua enggan memikulnya karena mereka khawatir akan mengkhianatinya, maka
dipikullah amanah itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan bodoh…” (QS.
33:72).
3. Adil.
Adil berarti menempatkan/meletakan sesuatu pada tempatnya. Adil juga tidak lain ialah berupa
perbuatan yang tidak berat sebelah.
4. Bersyukur
Syukur menurut kamus “Al-mu’jamu al-wasith” adalah mengakui adanya kenikmatan dan
menampakkannya serta memuji (atas) pemberian nikmat tersebut.
Akhlak Mazmumah (tercela) adalah perbuatan yang tidak dibenarkan oleh agama (Allah dan
RasulNya).
Dalam konteks pembahasan Akhlak itu, maka akhlak dapat di bagi kepada 3 (tiga) bagian yaitu :
Akhlak kepada MakhlukNya adalah perbuatan hambaNya terhadap makhluk Allah, seperti
Malaikat, Jin, Manusia, dan Hewan.
Akhlak kepada lingkungan adalah perbuatan hambaNya terhadap lingkungan (semesta alam),
seperti : tumbuh-tumbuhan, air (laut, sungai, danau), gunung, dan sebagainya.
Diantara penyakit hati yang tidak hanya menimpa orang umum tetapi juga kader dakwah adalah
riya dan sum’ah. Mulai dari definisi riya dan sum’ah, faktor penyebab, dampak buruk, fenomena
riya dan sum’ah, sampai kiat mengatasinya. Insya Allah.
Takabur artinya : sombong, congkak atau merasa dirinya lebih tinggi dari orang lain, baik
kedudukan, keturunan, kebagusan, petunjuk, dan lain-lain.
Takabur itu terbagi atas 2 macam yaitu :
Takabur lahir : yang merupakan kelakuan-kelakuan yang keluar dari anggota badan, kelakuan-
kelakuan ini amat banyak sekali bentuknya dan oleh karena itu sukar untuk dihitung dan
diperinci satu persatu.
3. Hasad
Pengertian Hasad
Hasad artinya menaruh perasaan benci, tidak senang yang amat sangat terhadap
keberuntungan atau kenikmatan yang di peroleh.
Hasad merupakan akhlak yang tercela, harus dihindari dalam kehidupan sehari- hari. Wujudnya
seperti memusuhi, menjelek- jelekan, mencemkan nama baik orang lain, dan lain- lain.