Frekuensi denyut nadi manusia bervariasi, tergantung dari banyak faktor yang
mempengaruhinya, yaitu :
A. Usia
Frekuensi nadi secara bertahap akan menetap memenuhi kebutuhan oksigenselama
pertumbuhan. Pada orang dewasa efek fisiologi usia dapat berpengaruh pada sistem
kardiovaskuler. Pada usia yang lebih tua lagi dari usia dewasa penentuan nadi kurang dapat
dipercaya
Frekuensi denyut nadi pada berbagai usia, dengan usia antara bayi sampaidengan usia
dewasa. Denyut nadi paling tinggi ada pada bayi kemudian frekuensi denyut nadi menurun
seiring dengan pertambahan usia.
No.
Usia
Frekuensi Nadi (denyut / menit)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
< 1 bulan
< 1 tahun
2 tahun
6 tahun
10 tahun
14 tahun
> 14 tahun
90 – 170
80 – 160
80 – 120
75 – 115
70 – 110
65 – 100
60 – 100
B. Jenis Kelamin
Denyut nadi yang tepat dicapai pada kerja maksimum pada wanita lebih tinggi dari pada
pria. Pada laki-laki muda dengan kerja 50% maksimal rata-rata nadi kerja mencapai 128
denyut per menit, pada wanita 138 denyut per menit. Pada kerja maksimal pria rata-rata
nadi kerja mencapai 154 denyut per menit dan pada wanita 164 denyut per menit.
C. Ukuran Tubuh
Ukuran tubuh yang penting adalah berat badan untuk ukuran tubuh seseorangyaitu dengan
menghitung IMT (Indeks Masa Tubuh) dengan Rumus :
BB(Kg)IMT=TB(m) X TB(m)
Keteranan :
IMT = Indek Masa Tubuh
BB = Berat Badan
TB = Tinggi Badan.
D. Kehamilan
Frekuensi jantung meningkat secara progresif selama masa kehamilan dan mencapai
maksimal sampai masa aterm yang frekuensinya berkisar 20% diatas keadaan sebesar
hamil.
E. Keadaan Kesehatan
Pada orang yang tidak sehat dapat terjadi perubahan irama atau frekuensi jantung secara
tidak teratur. Kondisi seseorang yang baru sembuh dari sakit makafrekuensi jantungnya
cenderung meningkat.
F. Riwayat Kesehatan
Riwayat seseorang berpenyakit jantung, hipertensi, atau hipotensi akan mempengaruhi kerja
jantung. Demikian juga pada penderita anemia (kurang darah)akan mengalami peningkatan
kebutuhan oksigen sehingga Cardiac output meningkat yang mengakibatkan peningkatan
denyut nadi.
I. Sikap Kerja
Posisi atau sikap kerja juga mempengaruhi tekanan darah. Posisi berdiri mengakibatkan
ketegangan sirkulasi lebih besar dibandingkan dengan posisi kerja duduk.
J. Faktor Fisik
Kebisingan merupakan suatu tekanan yang merusak pendengaran. Selama itu dapat
meningkatkan denyut nadi, dan mempengaruhi parameter fisiologis yang lain yang dapat
menurunkan kemampuan dalam kerja fisik. Penerangan yang buruk menimbulkan
ketegangan mata, hal ini mengakibatkan kelelahan mata yang berakibat pada kelelahan
mental dan dapat memperberat beban kerja.
K. Kondisi Psikis
Kondisi psikis dapat mempengaruhi frekuensi jantung. Kemarahan dan kegembiraan dapat
mempercepat frekuensi nadi seseorang. Ketakutan, kecemasan, dankesedihan juga dapat
memperlambat frekuensi nadi seseorang.
Kecepatan denyut nadi pada saat tidur (Jumlah debaran setiap menit):
Bayi baru lahir
100 – 180
Usia 1 minggu – 3 bulan
100 – 220
Usia 3 bulan – 2 tahun
80 – 150
Usia 10 –21 tahun
60 – 90
Usia lebih dari 21 tahun
69 – 100
Kedua angka tekanan ini memiliki indikasi yang berbeda. Tekanan sistolik adalah tekanan
darah yang tercipta akibat adanya kontraksi otot jantung yang mendorong darah ke seluruh
tubuh melalui arteri. Tekanan darah sistolik menunjukkan jumlah tekanan darah yang ada
pada arteri.
Tekanan diastolik atau tekanan darah bawah adalah angka yang menggambarkan jumlah
tekanan darah dalam arteri ketika jantung sedang beristirahat. Tekanan darah sistolik juga
bisa disebut tekanan darah maksimum dalam arteri manusia, sedangkan tekanan darah
diastolik adalah tekanan darah minimum pada arteri manusia.
Jika angka tekanan sistolik kurang dari 90 atau lebih dari 120 dan tekanan diastolik kurang
dari 60 atau lebih dari 80, maka bisa dikatakan Anda memiliki tekanan darah yang tidak
normal. Waktu yang paling tepat untuk mendeteksi masalah dari tekanan darah adalah pada
pagi hari.
Angka tekanan darah normal di atas adalah ukuran normal untuk tekanan darah orang
dewasa. Tekanan darah pada bayi, anak-anak, dan lansia kemungkinan bisa berbeda. Cara
mengetahui tekanan darah normal dan tidak normal pada anak adalah dengan cara
membandingkan rata-rata tekanan darah pada anak seusianya.
Sedangkan pada lansia dengan usia di atas 60 tahun, rata-rata tekanan darahnya lebih
tinggi yaitu mencapai 134/87 mmHg. Tekanan darah normal pada usia tersebut adalah
karena semakin bertambahnya usia, tubuh membutuhkan jantung untuk memompa darah
dengan lebih keras.
Tekanan sistolik saat diukur akan lebih tinggi daripada tekanan diastolik.
46. Bagaimana Proses Pembekuan Darah Terjadi?
-Trombosit membentuk sumbatan
Trombosit bereaksi ketika pembuluh darah rusak atau ada luka. Mereka menempel pada
dinding daerah yang luka dan bersama-sama membentuk sumbatan. Sumbatan dibentuk
guna menutup bagian yang rusak, agar menghentikan darah yang keluar. Trombosit juga
melepaskan bahan kimia untuk menarik lebih banyak trombosit dan sel-sel lain untuk
melanjutkan tahap berikutnya.
-Pembentukan bekuan darah
Faktor-faktor pembekuan memberi sinyal terhadap satu sama lain, untuk melakukan reaksi
berantai yang cepat. Reaksi ini dikenal sebagai kaskade koagulasi. Pada tahap akhir
kaskade ini, faktor koagulasi yang disebut trombin mengubah fibrinogen menjadi helai-helai
fibrin. Fibrin bekerja dengan cara menempel pada trombosit untuk membuat jaring yang
memerangkap lebih banyak trombosit dan sel. Gumpalan (bekuan) pun menjadi lebih kuat
dan lebih tahan lama.
-Penghentian proses pembekuan darah
Setelah bekuan darah terbentuk dan perdarahan terkendali. Protein-protein lain akan
menghentikan faktor pembekuan, agar gumpalan tidak berlanjut lebih jauh dari yang
diperlukan.
-Tubuh perlahan-lahan membuang sumbatan
Ketika jaringan kulit yang rusak sembuh, otomatis sumbatan tidak diperlukan lagi. Helai
fibrin pun hancur, dan darah mengambil kembali trombosit dan sel-sel dari bekuan darah.
Golongan darah A = Memiliki antigen A pada sel-sel darah merah, memiliki antibodi anti-B
dalam plasma.
Golongan darah B = Memiliki antigen B pada sel-sel darah merah, memiliki antibodi anti-A
dalam plasma.
Golongan darah O = Tidak memiliki antigen, tetapi keduanya memiliki antibodi anti-A dan
anti-B dalam plasma.
Golongan darah AB = Memiliki antigen A dan B, tetapi tidak memiliki antibodi.
43.
virus, bakteri serta bibit-bibit penyait lain yang bersarang di tubuh. Sel darah putih atau
leukosit bentuknya berubah-ubah dan tidak memiliki warna. Tempat untuk memproduksi Sel
darah putih atau leukosit yaitu berada di dalam sumsum merah, limpa, dan kura.
36, saat otot berkontraksi, akan membebaskan senyawa asam pirovat dari proses glikolisis.
Asal pirovat akan diubah menjadi glukosa, CO2 dan asam laktat. Lalu glukosa dioksidasi,
membebaskan energi, air, dan CO2. Air dan CO2 akan dikeluarkan melalui alat ekskresi.
Energi yang dibebaskan dari oksidasi glukosa tersebut digunakan untuk membentuk ATP (
Adenosin Trifosfat ) & keratin fosfat. Pemecahan glukosa berlangsung pada saat otot
relaksasi.
Origo adalah tendon yang melekat pada tulang yang tidak berubah kedudukannya saat otot
berkontraksi.
Insersio adalah tendon yang melekat pada tulang yang ikut bergerak saat otot berkontraksi.