Anda di halaman 1dari 11

Jurnal TAM (Technology Acceptance Model) Volume 8, No 1, Juli 2017 Hal.

18-28
p-ISSN : 2339-1103
e-ISSN : 2579-4221
PENERAPAN “LIVE” SMART CITY KOTA TANGERANG
Didi Kurnaedi
Sistem Informasi, STMIK PGRI Tangerang
JL. Perintis Kemerdekan II Tangerang Banten
Telp. (021) 5523052 website : pgri.ac.id
Email : ddk@pgri.id
ABSTRAK
LIVE Kota Tangerang merupakan sebuah konsep kota cerdas yang dapat membantu masyarakat
mengelola sumber daya yang ada dengan effisien dan memberikan informasi yang tepat kepada
masyarakat atau lembaga dalam melakukan kegiatannya atau pun mengantisipasi kejadian yang tek
terduga sebelumnya. Smart city merupakan sebuah impian dari hampir semua Negara di dunia. Dengan
LIVE Kota Tangerang, berbagai macam data dan informasi yang berada di setiap sudut kota dapat
dikumpulkan melalui sensor yang terpasang di setiap sudut kota, dianalisis dengan aplikasi cerdas,
selanjutnya disajikan sesuai dengan kebutuhan pengguna melalui aplikasi yang dapat diakses oleh
berbagai jenis gadget. Melalui gadgetnya,secara interaktif pengguna juga dapat menjadi sumber data,
mereka mengirim informasi ke pusat data untuk dikonsumsi oleh pengguna yang lain. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengevaluasi sistem yang sedang dijalankan dan menganalisa kekuatan dan
kelemahan dari sistem informasi LIVE yang telah digunakan dengan menggunakan PIECES Framework,
serta untuk menentukan apakah ada dampak dari tingkat keuntungan yang meningkat dalam penggunaan
sistem agar perusahaan dapat melakukan tindak lanjut dari prospek bisnis untuk menghadapi berbagai
tantangan global. Metode yang digunakan adalah metode analisis PIECES Framework, yang terdiri dari
beberapa point analisa, yaitu : Performance, Informations and Data, Economics, Control and Security,
Efficiency, and Service. Di mana setiap poin analisa merupakan referensi evaluasi dan analisa sistem
informasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem informasi LIVE yang sedang digunakan sudah
memiliki beberapa kelebihan dan kekuatan yang dapat mendukung kegiatan operasional LIVE, namun
terdapat juga beberapa kelemahan dan kekurangan sehingga sistem informasi LIVE masih perlu
ditingkatkan.

Kata Kunci : LIVE, PIECES Framework,

ABSTRACT
LIVE City is a smart city concept that can help people manage the available resources efficiently
and provide accurate information to the public or agencies in conducting its activities or events that I will
expect the unexpected. Smart city is a dream of almost all countries in the world. With LIVE City, a
variety of data and information that reside in every corner of the city can be collected via sensors
mounted in each corner of the city, were analyzed by the intelligent application, then presented in
accordance with the needs of users with applications that can be accessed by a variety of means. Through
gadgets, interactive user can also be a source of data, they send information to the data center for use by
other users. The aim of this study was to assess the progress and analyze the strengths and weaknesses of
the information system LIVE that have been applied using PIECES Framework, as well as to determine
whether there is an impression of the level of profit increase in the use of the system so that companies
can make follow-up of leads business to face the global challenges. The method used is the method
PIECES Analysis Framework, which consists of multiple point analysis, namely: Performance,
Informations and Data, Economics, Control and Security, Efficiency, and Service. Where each point of
the analysis is the evaluation and analysis reference information system. The results showed that the
information system is being used by Play already has a number of advantages and strengths that can
support operational activities LIVE, but there are also some weaknesses and shortcomings so that the
system still needs to be improved LIVE information.

Keyword: LIVE, PIECES Framework,


I. PENDAHULUAN pindah ke kota setiap hari. Dampak dari
1.1. Latar Belakang Masalah pertumbuhan populasi tersebut adalah trafik
Dengan pertumbuhan populasi yang terus jalanan semakin padat, polusi semakin berat,
menerus, akan semakin banyak orang yang lahan parkir menyempit, udara pengap,
18
Jurnal TAM (Technology Acceptance Model) Volume 8, No 1, Juli 2017 Hal. 18-28
p-ISSN : 2339-1103
e-ISSN : 2579-4221
penggunaan energi listrik semakin besar dll. II. TINJAUAN PUSTAKA
Dibutuhkan perawatan kota yang menyeluruh, 2.1. Peneltian Terdahulu
disain kota pintar dimana kondisi dan Beberapa penelitian tentang smart city
produktivitas penduduknya tetap terjaga dengan yang pernah dilakukan penulis sebelumnya
baik. Pemakaian teknologi terpadu, seperti antara lain penelitian yang dilakukan oleh
sensor ultra-low power, jaringan nirkabel, Djoko Purnomo (2015), penlitian mengalisis
aplikasi berbasis web dan mobile, melahirkan implementasi smart city (kota cerdas) dalam
konsep Smart City (kota pintar) konteks manajemen strategis. Metodepenelitian
Sebagai masyarakat modern era globalisasi menggunakan mentode penelitian deskriptif.
tidak bisa lepas dari perkembangan teknologi Teknik pengumpulan data memanfaatkan data-
dan informasi yang berkembang setiap hari data sekunder melalui kajian pustaka. Data
termasuk ke ranah perkotaan, tidak mau kalah sekunder tersebut ialah konsep smart city dan
dengan kota-kota maju lainnya pemkot contoh implementasinya, konsep strategi dan
tangerang mempunyai tujuan untuk menjadikan manajemen strategis. Analisis data
Kota Tangerang sebagai Smart City menggunakan content analysis. Hasilnya
Konsep yang disebut kota pintar ini adalah menunjukkan bahwa penerapan konsep
konsep yang mengetengahkan sebuah tatanan manajemen strategis sangat penting karena
kota cerdas yang bisa berperan dalam mampu memberikan pedoman yang jelas apa
memudahkan masyarakat untuk mendapatkan yang harus dilakukan oleh perancang kota
informasi secara cepat dan tepat. Selain itu, cerdas atau kota impian masa depan, mengingat
konsep kota pintar ini juga memang dihadirkan konsep smart city adalah konsep yang
sebagai jawaban untuk pengelolaan sumber multitafsir. Pedoman yang dimaksud ialah para
daya secara efisien. perancang kota cerdas atau kota impian masa
Program-program pemerintah yang sukses depan memiliki panduan.
memiliki berbagai macam strategi dan cara Yudha Arif Budiman, Irfan Darmawan dan
untuk mendapatkan pengakuan serta Amelia Kurniawati (2015) menjelaskan bahwa
kepercayaan dari masyarakat bahwa Kota Aplikasi Social e-Learning merupakan aplikasi
Tangerang memang mempunyai keunggulan yang dirancang untuk membantu mewujudkan
dari daerah-daerah yang ada. Untuk program Bandung Smart City. Aplikasi Social
menciptakan Kota Tangerang sebagai Smart e-Learning akan berfungsi sebagai media
City pemerintah terus berupaya merealisasikan informasi yang dapat digunakan warga dan
infrastruktur yang dibutuhkan oleh masyarakat. komunitas Kota Bandung untuk saling
berinteraksi dan berkolaborasi. Dengan metode
1.2. Rumusan Masalah Konsep OOAD mencakup analisis dan desain
a. Bagaimana implementasi konsep smart sebuah sistem dengan pendekatan objek, yaitu
city di Kota Tangerang? analisis berorientasi objek (OOA) dan desain
b. Bagaimana pengembangan LIVE di berorientasi objek (OOD).
Kota Tangerang? Andi Adzan dan Saraswaty (2016),
mempertimbangkan kebijakan yang ada pada
1.3. Batasan Masalah kawasan pusat pemerintahan. Berdasarkan hasil
Bagaimana penerapan LIVE sebagai dari studi yang dilakukan, diketahui beberapa
konsep smart city Kota Tangerang pola dasar penerapan konsep smart city
(mendorong dan mengembangkan pola baru
1.4. Tujuan Penelitian struktur kepemimpinan dan tata kelola,
a. Memberikan sumbangan pemikiran membangun dan menggunakan infrastruktur
bagi pemerintah daerah dalam rangka pintar, dan mempersiapkan model pembiayaan
mewujudkan Kota yang mampu menjawab tantangan dan peluang
b. Tangerang sebagai smart city. kedepan). Dan juga beberapa arahan
c. Memberikan sumbangan pemikiran pengembangan konsep (smart governance dan
guna pengembangan konsep LIVE smart environment) dari siteplan Kawasan Pusat
Kota Tangerang. Pemerintahan Kabupaten Serang.

1.5. Manfaat Penelitian 2.2. Teori sistem yang digunakan


a. Sebagai masukan untuk pemerintah Smart city merupakan sebuah konsep kota
Kota Tangerang dalam menjalankan cerdas yang dapat membantu masyarakat
pemerintahan. mengelola sumber daya yang ada dengan
b. Sebagai bahan kajian selanjutnya effisien dan memberikan informasi yang tepat
dalam penelitian smart city. kepada masyarakat atau lembaga dalam

19
Jurnal TAM (Technology Acceptance Model) Volume 8, No 1, Juli 2017 Hal. 18-28
p-ISSN : 2339-1103
e-ISSN : 2579-4221
melakukan kegiatannya atau pun mengantisipasi Air dan listrik pasokan terjamin, sanitasi dan
kejadian yang tek terduga sebelumnya. pengelolaan limbah padat, mobilitas perkotaan
yang efisien dan transportasi umum,
Smart city merupakan sebuah impian dari konektivitas IT yang kuat, partisipasi e-
hampir semua Negara di dunia. Dengan Smart goverment dan warga, keselamatan dan
City, berbagai macam data dan informasi yang keamanan warga.
berada di setiap sudut kota dapat dikumpulkan
melalui sensor yang terpasang di setiap sudut 3. Solusi cerdas
kota, dianalisis dengan aplikasi cerdas, Informasi publik, pengaduan ganti rugi,
selanjutnya disajikan sesuai dengan kebutuhan pelayanan elektronik, keterlibatan warga,
pengguna melalui aplikasi yang dapat diakses limbah menjadi energi & bahan bakar,
oleh berbagai jenis gadget. Melalui limbah kompos, pengobatan 100% air limbah,
gadgetnya,secara interaktif pengguna juga dapat meteran cerdas & manajemen, pemantauan
menjadi sumber data, mereka mengirim kualitas air, sum ber energi terbarukan, energi
informasi ke pusat data untuk dikonsumsi oleh dan bangunan hijau , parkir cerdas, sistem
pengguna yang lain. manajemen lalu lintas cerdas.

Konsep Smart City: 4. Apa langkah selanjutnya?

 Sebuah kota berkinerja baik dengan Langkah berikutnya adalah identifikasi


berpandangan ke dalam ekonomi, beberapa kota dan untuk ini kompetisi tantangan
penduduk, pemerintahan, mobilitas, kota yang akan dilakukan. Rencana saat ini
lingkungan hidup terlihat untuk memilih beberapa kota tahun ini
 Sebuah kota yang mengontrol dan diikuti oleh lebih banyak lagi kota masing-
mengintegrasi semua infrastruktur masing dalam dua tahun ke depan.
termasuk jalan, jembatan, terowongan, rel,
kereta bawah tanah, bandara, pelabuhan, 5. Smart City di Indonesia telah dibentuk
komunikasi, air, listrik, dan pengelolaan
gedung. Dengan begitu dapat Di indonesia sudah ada beberapa kota yang
mengoptomalkan sumber daya yang sudah menerapkan konsep smart city
dimilikinya serta merencanakan diantaranya:
pencegahannya. Kegiatan pemeliharaan  DKI Jakarta
dan keamanan dipercayakan kepada  Bandung
penduduknya.  Balikpapan
 Smart city dapat menghubungkan  Makasar
infrastuktur fisik, infrastruktur IT,  Surabaya
infrastruktur social, dan bisnis
infrastruktur untuk meningkatkan
kecerdasan kota.
 Smart city membuat kota lebih efisien dan
layak huni
 Penggunaan smart computing untuk
membuat smart city dan fasilitasnya
meliputi pendidikan, kesehatan,
keselamatan umum, transportasi yang
lebih cerdas, saling berhubungan dan efisien.

Apa yang dimaksud dengan 'Smart City' dan


bagaimana ia akan bekerja :

1. Apa yang dimaksud dengan 'Smart City' ?


Sebuah kota yang dilengkapi dengan Gambar 1. Gambaran Smart City
infrastruktur dasar untuk memberikan kualitas
yang layak hidup, lingkungan yang bersih dan Sedangkan konsep smart city lebih luas dari
berkelanjutan melalui penerapan beberapa digital city, karena smart city (Kota pintar)
solusi cerdas. diidentifikasi pada enam sumbu utama atau
dimensi yaitu :
2. Infrastruktur dasar
1. Ekonomi pintar (inovasi dan persaingan)
20
Jurnal TAM (Technology Acceptance Model) Volume 8, No 1, Juli 2017 Hal. 18-28
p-ISSN : 2339-1103
e-ISSN : 2579-4221
Arah pembangunan sumber daya manusia dan meningkatkan kemampuan dan ketrampilan
IPTEK di Kota Tangerang diwujudkan melalui mereka dalam mengembangkan usahanya.
peningkatan akses, pemerataan, relevansi, dan Modal sosial termasuk elemen-elemennya
mutu layanan sosial dasar, peningkatan kualitas
seperti kepercayaan, gotong royong, toleransi,
dan daya saing tenaga kerja masyarakat Kota
Tangerang menuju persaingan nasional dan penghargaan, saling memberi dan saling
global; pengendalian jumlah dan laju menerima serta kolaborasi sosial memiliki
pertumbuhan penduduk; peningkatan partisipasi pengaruh yang besar terhadap pertumbuhan
masyarakat Kota Tangerang di segala bidang. ekonomi melalui berbagai mekanisme seperti
meningkatnya rasa tanggungjawab terhadap
Program pemberdayaan masyarakat termasuk kepentingan publik, meluasnya partisipasi
UMKM dan koperasi perlu digalakkan untuk
dalam proses demokrasi, menguatnya
mendorong inovasi dan mengantisipasi
persaingan usaha. Melonjaknya jumlah pelaku keserasian.
usaha belakangan ini tentunya mengakibatkan
persaingan pasar menjadi semakin ketat. 4. Lingkungan pintar (keberlanjutan dan
Bahkan sekarang ini persaingan antara sumber daya)
pengusaha yang satu dengan pelaku usaha Kerusakan yang berdampak pada menurunnya
lainnya sudah dalam kondisi yang semakin mutu lingkungan pada dasarnya adalah akibat
kompleks, sehingga masing-masing perusahaan kelalaian atau kesengajaan oleh masyarakat dan
kini berlomba menciptakan inovasi-inovasi baru pemerintah, seperti kawasan yang seharusnya
untuk mempertahankan eksistensi bisnisnya. menjadi daerah resapan atau penampung air
hujan dijadikan kawasan perumahan atau bentuk
2. Mobilitas pintar (transportasi dan pemanfaatan lain yang secara nyata
infrastruktur) menghalangi dan mengurangi daya resap tanah
Arah pembangunan infrastruktur diwujudkan terhadap air hujan, dampak langsungnya akan
melalui penguatan sistem perencanaan terjadi banjir apabila terjadi hujan.
infrastruktur kota; pengembangan aliran sungai; Persoalan antara lain semakin tumbuh suburnya
peningkatan kualitas dan kuantitas air bersih; pembangunan ruko yang terkesan tanpa
pengembangan sistem transportasi; perencanaan yang memadai, pembangunan
pengembangan perumahan dan permukiman; pusat-pusat perbelanjaan yang memanfaatkan
dan peningkatan konsistensi pengendalian ruang terbuka hijau (RTH). Konsekwensi di
pembangunan infrastruktur. Dengan masa mendatang konsep pembangunan harus
ketersediaan sarana/prasarana transportasi dan dikembalikan pada konsep pendekatan
infrastruktur yang memadai akan meningkatkan pembangunan berwawasan lingkungan Garden
kualitas hidup masyarakat dan sekaligus dapat City/Kota Taman, karena sejak awal berdirinya
mengundang investor masuk, sehingga akan konsep inilah yang dipakai oleh Thomas
mendorong pengembangan pariwisata, Karsteen.
meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan
kesejahteraan masyarakat. Hal ini sejalan dengan Undang-Undang Nomor
26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, yang
Pengelolaan infrastruktur kota yang mempersyaratkan 30% lahan perkotaan harus
dikembangkan di masa depan merupakan difungsikan untuk ruang terbuka hijau (baik
sebuah sistern pengelolaan terpadu dan privat maupun publik).
diorientasikan untuk menjamin keberpihakan
pada kepentingan publik. Perimbangan 5. Cerdas hidup (kualitas hidup dan
keterlibatan tiga stakeholders utama Kota kebudayaan)
Tangerang yaitu pemerintah, masyarakat dan Berbudaya, berarti bahwa manusia memiliki
swasta merupakan hal yang mutlak harus kualitas hidup yang terukur (budaya). Kualitas
dilakukan. hidup tersebut bersifat dinamis, dalam artian
selalu berusaha memperbaiki dirinya sendiri.
3. Masyarakat pintar (kreativitas dan modal Pencapaian budaya pada manusia, secara
sosial) langsung maupun tidak langsung merupakan
Pembangunan senantiasa membutuhkan modal, hasil dari pendidikan. Maka kualitas pendidikan
yang baik adalah jaminan atas kualitas budaya,
baik modal ekonomi (economic capital), modal
dan atau budaya yang berkualitas merupakan
manusia (human capital) maupun modal sosial hasil dari pendidikan yang berkualitas.
(social capital). Kemudahan akses modal dan
pelatihan-pelatihan bagi UMKM dapat

21
Jurnal TAM (Technology Acceptance Model) Volume 8, No 1, Juli 2017 Hal. 18-28
p-ISSN : 2339-1103
e-ISSN : 2579-4221
6. Pemerintahan yang cerdas (pemberdayaan Sangat berkaitan dengan peningkatan
dan partisipasi). terhadap kinerja (hasil kerja) sistem yang
Kunci utama keberhasilan penyelengaraan baru sehingga menjadi lebih efektif. Kinerja
pemerintahan adalah Good Governance. Yaitu dapat diukur dari banyaknya volume
paradigma, sistem dan proses penyelenggaraan pekerjaan yang dilakukan dalam satuan
pemerintahan dan pembangunan yang waktu, dan waktu yang digunakan untuk
mengindahkan prinsip-prinsip supremasi menyelesaikan perubahan pekerjaan yang
hukum, kemanusiaan, keadilan, demokrasi, terjadi, dalam hal ini adalah jumlah
partisipasi, transparansi, profesionalitas, dan pelayanan administrasi Desa yang diberikan
akuntabilitas ditambah dengan komitmen kepada masyarakat dalam satuan waktu yang
terhadap tegaknya nilai dan prinsip telah ditentukan.
“desentralisasi, daya guna, hasil guna, 2. Analisis Informasi ( Information )
pemerintahan yang bersih, bertanggung jawab, Dalam penyajian informasi sering terjadi
dan berdaya saing”. Pelaksanaan Undang- keterlambatan, bahkan kesalahan-kesalahan
Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang informasi yang dihasilkan sering tidak dapat
Pemerintahan Daerah beserta perubahannya langsung digunakan sebagai dasar
telah merubah sistem penyelenggaraan pengambilan keputusan, oleh sebab itu
pemerintahan daerah kabupaten/kota sehingga diharapkan adanya informasi yang akurat,
pelaksanaan penguatan asas desentralisasi tepat waktu dan relevan.
memerlukan perangkat peraturan perundangan 3. Analisis Ekonomi ( Economy )
yang mendukung. Upaya mengikutsertakan Persoalan ekonomi berkaitan dengan
masyarakat (stakeholders) dalam pelaksanaan masalah biaya dan manfaat. Dengan adanya
pembangunan hanya dapat terwujud bila kelemahan-kelemahan yang ada pada sistem
kehidupan demokrasi berjalan dengan baik. yang lama maka akan mungkin terjadi biaya
Proses demokratisasi akan berjalan dengan baik yang tidak dapat diramal atau dikenal.
jika tercipta supremasi hukum yang didukung Pengembangan sistem diharapkan dapat
oleh penyelenggaraan pemerintahan yang baik. memberikan banyak manfaat dan
ketidakeffisienan biaya yang terjadi bisa
Table 1. Perbedaan Smart City (Kota Pintar) dan diminimalisasi sekecil mungkin. Dalam
Intelligent City (Kota cerdas) pembuatan laporan, sistem yang manual
menyebabkan tingkat kesalahan tinggi
Smart City Intelligent City sehingga membutuhkan banyak biaya.
Mampu menyerap dan Mengunggulkan 4. Analisis Pengendalian ( Control )
menganalisa informasi improvisasi dan ide Kontrol atau pengendalian dalam sebuah
dengan baik dan cepat kreatif sistem sangat diperlukan yaitu untuk
sebagai hasil • Ketika informasi menghindari dan mendeteksi secara dini
pembelajaran. yang terhadap kesalahan-kesalahan yang terjadi
• Mengunggulkan diharapkan telah serta untuk menjamin keamanan data atau
pemecahan didapat, informasi. Dengan adanya pengendalian
masalah dengan selanjutnya maka tugas-tugas atau kinerja yang
menggunakan informasi mengalami gangguan bisa diatasi.
teknologi tersebut diolah 5. Analisis Efisiensi ( Efficiency )
yang berkembang saat dengan Dengan adanya analisis ini ada upaya untuk
ini sendirinya meningkatkan efisiensi dalam operasional
(otomatis) tanpa dengan menggunakan sumber daya yang
menunggu perintah tersedia. Efisiensi ini erat hubungannya
untuk dengan input yaitu bagaimana sumber data
menyelesaikannya yang ada dapat digunakan seminimal
mungkin sehingga tidak terjadi pemborosan.
III. METODE PENELITIAN Tidak dapat dipungkiri lagi kalau tingkat
3.1. Teknik Analisa Data ketelitian dan kemampuan manusia cukup
Untuk mengidentifikasi masalah, haruslah terbatas sedangkan pengolahan data dan
dilakukan analisis terhadap kinerja, informasi, laporan masih mengandalkan pada
ekonomi, keamanan aplikasi, effisiensi dan kemampuan manusia.
pelayanan. Analisis yang digunakan 6. Analisis Pelayanan ( Service )
menggunakan metode PIECES ( Performance, Peningkatan terhadap pelayanan yang
Information, Economy, Control, Efficiency dan diberikan oleh sistem berhubungan dengan
Security ). kepuasan dari user, dan juga kepuasan dari
1. Analisis Kinerja ( Performance ) masyarakat yang mendapat pelayanan.
22
Jurnal TAM (Technology Acceptance Model) Volume 8, No 1, Juli 2017 Hal. 18-28
p-ISSN : 2339-1103
e-ISSN : 2579-4221
Pelayanan dari segi informasi mempunyai yang berkaitan dengan pengolahan data yang
sasaran baik bagi pihak pemerintah, pegawai dilakukan sistem informasi Live yang sesuai
maupun masyarakat yang membutuhkan. dengan topik penelitian.
Koordinasi yang belum teratur mengenai
3.4. Instrumen
pengolahan data, penyimpanan laporan serta Instrumen dalam penelitian digunakan
dokumentasi akan menurunkan kualitas untuk mengumpulkan data, serta akan
pelayanan yang pada akhirnya akan digunakan untuk melakukan pengukuran dengan
mengakibatkan kerja dari bagian tersebut tujuan menghasilkan data yang akurat, maka
menjadi terganggu sehingga pelayanan perlu setiap instrumen harus memiliki skala,
ditingkatkan. Sugiyono (2012:92). Skala yang digunakan
dalam penelitian ini adalah skala Likert,
3.2. Pemilihan Sampel menurut Sugiyono (2012:93) skala Likert
1. Populasi digunakan untuk mengukur sikap, pendapat
Populasi menurut Sugiyono (2012, p.80) adalah dan persepsi seseorang atau selelompok
wilayah generalisasi yang terdiri atas orang tentang fenomena sosial. Pilihan
obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan terhadap masing-masing jawaban untuk
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh tanggapan responden atas dimensi kualitas
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kepuasan diberi skor sebagai berikut:
kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini
yaitu masyarakat yang menggunakan sistem Tabel 2. Skala Likert
informasi LIVE. Pilihan Jawaban Singkatan Skor
Sangat Setuju SS 5
2. Responden Penelitian Setuju S 4
Penentuan jumlah sampel dari populasi tertentu Ragu – Ragu RG 3
yang dikembangkan dari Isaac dan Michael, Tidak Setuju TS 2
untuk jumlah populasi 10 jumlah anggota Sangat Tidak Setuju STS 1
sampel sebenarnya hanya 9,56 tetapi dibulatkan Sumber : Sugiyono (2012)
menjadi 10 Sugiyono (2012, p.81). Teknik
pengambilan sampel yang digunakan adalah IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
purposive sampling, dimana sampel dipilih oleh Jenis atau metode yang digunakan dalam
peneliti dalam penelitian ini adalah orang yang penelitian ini adalah menggunakan metode
ahli dalam bidang tersebut. Teknik ini kualitif dengan analisi data secara induktif.
digunakan karena responden yang dipilih Alasan penggunaan analisis data secara induktif
merupakan orang yang memang bergelut di karena proses induktif dapat menemukan
bidangnya. kenyataan-kenyataan jamak yang terdapat
dalam data, selain itu analisis induktif dapat
3.3. Pengumpulan Data membuat hubungan peneliti dan responden
menjadi eksplisit dan dapat dikenal.
1. Data Primer, merupakan data utama yang
digunakan dalam penelitian yang diperoleh 4.1. Objek Penelitian
melalui observasi, wawancara dan survei. Dari arah pembangunan jangka panjang
Data primer yang digunakan dalam Kota Tangerang nampak bahwa pemerintah
penelitian ini bersumber dari petugas Live daerah telah mempersiapkan SDM dan Iptek
dan anggota Live yaitu berupa gambaran untuk mewujudkan Kota Tangerang sebagai
tentang sistem informasi Live dengan smart city (kota pintar). Namun pengertian
melakukan wawancara terhadap petugas smart city yang diimplementasikan Kota
Live, selain itu data tentang tingkat Tangerang lebih menitikberatkan pada
kepuasan petugas Live sebagai pengguna pemanfaatan teknologi informasi untuk
dari sistem informasi Live dengan meningkatkan pelayanan pada masyarakat,
memberikan daftar pernyataan berupa berarti konsep ini lebih tepat disebut sebagai
kuesioner. digital city. Beberapa program yang telah
2. Data Sekunder adalah data yang diperoleh dilaksanakan Pemerintah Daerah dalam upaya
peneliti secara tidak langsung yang berupa mewujudkan Kota Tangerang sebagai smart
bukti, catatan atau laporan historis. Selain itu city, yaitu:
data sekunder yang digunakan diperoleh 1. Dasar
melalui literatur atau studi pustaka seperti  Rencana Pembangunan Jangka
buku, jurnal, prosiding dan laman. Selain itu Menengah Daerah Kota Tangerang
penulis juga menggunakan dokumentasi data
23
Jurnal TAM (Technology Acceptance Model) Volume 8, No 1, Juli 2017 Hal. 18-28
p-ISSN : 2339-1103
e-ISSN : 2579-4221
Tahun2014 –2018 (Perda Nomor Menciptakan kota Tangerang menjadi tempat
10/2014) tinggal yang lebih nyaman dan layak huni,
 Rencana Induk Teknologi Informasi diantaranya dengan mengadakan program
dan Komunikasi Kota Tangerang Tangerang Terang, Tangerang Bersih,
Tahun2015-2018 (Perwal Nomor Tangerang Berkebun, Tangerang Sehat dan
96/2014) Tangerang Hijau. Hal ni juga diwujudkan
dengan program-program lain seperti
2. Kondisi Eksiting penyediaan tenaga kerja, penyediaan rumah
a. Aplikasi sehat, pasar sehat, energy ramah lingkungan,
 e-Pemerintahan : 111 penyediaan air bersih, penyediaan transportasi
aplikasi publik, penyediaan keamanan dan ketertiban,
 e-Kesehatan : 3 aplikasi industri hijau, penyediaan sarana wisata,
 e-Pendidikan : 4 aplikasi penyediaan sarana olahraga dan komunitas,
 e-Logistik : 1 aplikasi penyediaan fasilitas pendidikan serta fasilitas
seni budaya
 e-Pengadaan : 3 aplikasi
b. Data Center
 Server : 24 server Investable
 Router : 5 router Kota Tangerang memiliki potensi bisnis yang
3. Pengembangan sangat besar dan dikenal sebagai kota seribu
a. Aplikasi industri.
 Integrasi : 15 aplikasi Berbagaai fasilitas yang tersedia ikut
mendukung sector perindustrian, diantaranya
 Pengembangan : 13 aplikasi banyaknya jumlah tenaga kerja yang tersedia
b. Data Center dan adanya aksesibilitas kota yang sangat baik.
 Standarisasi TIA-942
 Control Room Visitable
c. Pembangunan Control Room Kota Tangerang memiliki banyak tujuan
 Masyarakat pariwisata serta ragam acara, diantaranya wisata
Pengembangan Fungsi Live budaya, wisata kuliner, kampung budaya, wisata
menjadi Broadband Learning belanja, tempat rekreasi, tempat pendidikan, dan
Center (BLC) wisata religi.
 Ekonomi e-City
Pemasaran Hasil/Produk UKM dan Merupakan program yang mengedepankan
Masyarakat akses komunikasi yang baik, tepat, dan pintar.
Program tersebut antara lain e-Government,
Konsep LIVE Kota Tangerang dapat dilihat e-Procurement, e-communities, e-Registration,
pada gambar 2. penyediaan wifi publik, CCTV traffic
control, call center, social media (Walikota &
Co), ekonomi kreatif, fiber optic infrastructure
dan digital village.

Program yang dicanangkannya sejak mulai


Desember 2015 ini, untuk mengoptimalkan
dan mempercepat pelayanan masyarakat,
lewat berbagai program berbasis teknologi,
informasi, dan komunikasi Konsep ini
memerlukan partisipasi aktif masyarakat
untuk mewujudkannya. Sehingga tidak
mengherankan bila bermunculan gerakan-
gerakan yang berasal dari kalangan
masyarakat Kota yang cinta dan ingin kota
tangerang yang cinta dan ingin kotanya menjadi
salah satu kota pintar.

Gambar 2. Konsep LIVE Kota Tangerang Ada beberapa program yang tengah
dikembangkan menjadi bagian smart city Kota
Liveable Tangerang oleh Pemerintah Kota Tangerang,
seperti Smart Development, Smart Envision,
24
Jurnal TAM (Technology Acceptance Model) Volume 8, No 1, Juli 2017 Hal. 18-28
p-ISSN : 2339-1103
e-ISSN : 2579-4221
Smart Transportation, Smart Energy, Smart orang pengguna aplikasi LIVE Kota Tangerang
Survaillance, Smart Environment, dan Smart dengan menggunakan metode Linkert untuk
Social. mengetahui tingkat kepuasan pengguna LIVE
Kota Tangerang, sesuai dengan pilihan jawaban
dan skornya, maka untuk mendapatkan rata-rata
tingkat kepuasan dengan menggunakan rumus:

JSK
RK = --------
JK
Sumber:Wibowo (2005, p.79)

RK = Rata-Rata Kepuasan
JSK = Jumlah Skor Kuesioner
JK = Jumlah Kuesioner

Gambar 3. Web LIVE Kota Tangerang Sedangkan untuk menentukan tingkat


kepuasan menggunakan model yang
didefinisikan oleh Kaplan dan Norton dengan
tingkatan sebagai berikut :
1 – 1.79 = Sangat Tidak Puas
1.8 – 2.59 = Tidak Puas
2.6 – 3.39 = Ragu-Ragu
3.4 – 4.91 = Puas
4.2 – 5 = Sangat Puas

Dengan Penentuan tingkat kepuasan seperti


diatas untuk tingkat kepuasan pengguna
Gambar 4. Web LIVE Kota Tangerang terhadap sistem informasi Live diperoleh
rata-rata tingkat kepuasan berdasarkan
Konsep smart city memang merupakan satu hal domain yang terdapat pada PIECES
yang menarik. Sebuah kota dengan dukungan Framework adalah sebagi berikut:
teknologi pintar dalam menunjang aktivitas
sehari-hari tentu akan semakin memudahkan 1. Performance (kinerja)
manusia.
Tabel 3. Tabulasi Kuesioner Domain
Pemanfaatan teknologi yang maksimal, serta Performance LIVE
kesadaran pentingnya pola hidup cerdas adalah
hal-hal yang perlu diperhatikan oleh setiap PERFORMANCE
elemen masyarakat yang hidup dalam area RESP SS S RG TS STS
perkotaan. SKOR 5 4 3 2 1
R1 0 5 0 0 0
Tangerang LIVE merupakan aplikasi berbasis R2 2 3 0 0 0
Android yang menyajikan berbagai macam R3 0 2 3 0 0
layanan yang ada di Kota Tangerang. Aplikasi R4 1 4 0 0 0
Tangerang LIVE memudahkan masyarakat R5 1 2 2 0 0
untuk memproleh informasi, menyampaikan R6 2 3 0 0 0
aspirasi dan mendaptkan berbagai layanan R7 0 2 3 0 0
publik. R8 2 3 0 0 0
R9 0 2 3 0 0
4.2. Hasil Perhtungan dan Analisa Data R10 0 5 0 0 0
Jumlah 8 31 11 0 0
Dalam menganalisis Penerapan Smart City Live
197
Kota Tangerang ini penulis meggunakan metode
RK = ------ = 3,94
Pieces. Metode ini mengunakan enam variabel
50
evaluasi yaitu Peformance, Information/Data,
Economic, Control/Security, Efficiency , dan
Berdasarkan hasil perhitungan jumlah rata-
Service. Hasil penyebaran kuisioner kepada 10
rata tingkat kepuasan diperoleh nilai 3.94
25
Jurnal TAM (Technology Acceptance Model) Volume 8, No 1, Juli 2017 Hal. 18-28
p-ISSN : 2339-1103
e-ISSN : 2579-4221
pada domain kinerja sistem dan bila Tabel 5. Tabulasi Kuesioner Domain
dipadukan dengan tingkat kepuasan menurut Performance Economic
Kaplan dan Norton, maka dapat disimpulkan ECONOMIC
bahwa tingkat kepuasan pengguna terhadap RESP SS S RG TS STS
sistem informasi live termasuk dalam SKOR 5 4 3 2 1
kategori PUAS. Sehingga hal ini R1 0 2 1 0 0
menunjukkan indikasi yang positif yaitu R2 3 0 0 0 0
pengguna sudah merasa puas dengan kinerja R3 2 1 0 0 0
dari sistem informasi LIVE. R4 1 2 0 0 0
R5 2 1 0 0 0
2. Information R6 1 2 0 0 0
Tabel 4. Tabulasi Kuesioner Domain R7 0 3 0 0 0
Performance Information
R8 3 0 0 0 0
INFORMATION
R9 2 1 0 0 0
RESP SS S RG TS STS
R10 3 0 0 0 0
SKOR 5 4 3 2 1
Jumlah 17 12 1 0 0
R1 3 6 1 0 0
R2 4 5 1 0 0
138
R3 0 6 4 0 0 RK = ------ = 4,53
R4 3 3 4 0 0 30
R5 4 3 3 0 0
R6 0 5 5 0 0 Berdasarkan hasil perhitungan jumlah rata-
R7 4 4 2 0 0 rata tingkat kepuasan diperoleh bnilai 4.53
R8 5 4 1 0 0 pada domain kinerja sistem dan bila
R9 0 4 6 0 0 dipadukan dengan tingkat kepuasan menurut
R10 6 4 0 0 0 Kaplan dan Norton, maka dapat disimpulkan
Jumlah 29 44 27 0 0 bahwa tingkat kepuasan pengguna terhadap
sistem informasi Live termasuk dalam
402 kategori SANGAT PUAS. Sehingga hal ini
RK = ------ = 4,02 menunjukkan indikasi yang positif yaitu
100 pengguna sudah merasa puas dengan kinerja
Berdasarkan hasil perhitungan jumlah rata- dari sistem informasi LIVE dari segi
rata tingkat kepuasan diperoleh nilai 4.02 ekonomik.
pada domain data dan informasi, dan bila
dipadukan dengan tingkat kepuasan menurut 4. Control
Kaplan dan Norton, maka dapat disimpulkan Tabel 6. Tabulasi Kuesioner Domain
bahwa tingkat kepuasan pengguna terhadap Performance Control
sistem informasi live termasuk dalam
kategori PUAS. Sehingga hal ini 5. CONTROL
menunjukkan indikasi yang positif yaitu RESP SS S RG TS STS
pengguna sudah merasa puas atas data yang SKOR 5 4 3 2 1
diolah sampai dengan informasi yang R1 0 1 4 0 0
dihasilkan oleh sistem informasi dari segi R2 2 2 1 0 0
information. R3 2 2 1 0 0
R4 1 1 3 0 0
3. Economic R5 2 2 1 0 0
Kota Tangerang dengan lokasinya sangat R6 2 3 0 0 0
strategis dengan adanya Bandara
R7 0 3 2 0 0
Internasional Soekarno-Hatta,
R8 2 2 1 0 0
keberanekaragaman budaya serta potensi-
R9 3 2 0 0 0
potensi yang tersebar di berbagai wilayah
kota, membutuhkan sentuhan kreatif dan R10 2 2 1 0 0
inovatif sehingga segala potensi tersebut Jumlah 16 20 14 0 0
dapat menjadi sebuah daya tarik tak hanya
bagi masyarakat Kota Tangerang akan tetapi 196
bagi wisatawan. RK = ------ = 4,04
50
Berdasarkan hasil perhitungan jumlah rata-
rata tingkat kepuasan diperoleh nilai 4,04
26
Jurnal TAM (Technology Acceptance Model) Volume 8, No 1, Juli 2017 Hal. 18-28
p-ISSN : 2339-1103
e-ISSN : 2579-4221
pada domain kinerja sistem dan bila R7 4 4 1 0 0
dipadukan dengan tingkat kepuasan menurut R8 5 4 0 0 0
Kaplan dan Norton, maka dapat disimpulkan R9 0 8 1 0 0
bahwa tingkat kepuasan pengguna terhadap R10 5 4 0 0 0
sistem informasi live termasuk dalam Jumlah 29 44 17 0 0
kategori PUAS. Sehingga hal ini
menunjukkan indikasi yang positif yaitu 372
pengguna sudah merasa puas dengan kinerja RK = ------ = 4,13
dari sistem informasi LIVE dari segi 90
Ekonomi. Berdasarkan hasil perhitungan jumlah rata-
rata tingkat kepuasan diperoleh nilai 4.13
4. Efficiency pada domain kinerja sistem dan bila
Tabel 7. Tabulasi Kuesioner Domain dipadukan dengan tingkat kepuasan menurut
Performance Efficiency Kaplan dan Norton, maka dapat disimpulkan
EFFICIENCY bahwa tingkat kepuasan pengguna terhadap
RESP SS S RG TS STS sistem informasi live termasuk dalam
SKOR 5 4 3 2 1 kategori PUAS. Sehingga hal ini
R1 0 2 1 0 0 menunjukkan indikasi yang positif yaitu
R2 3 0 0 0 0 pengguna sudah merasa puas dengan kinerja
R3 1 2 0 0 0 dari sistem informasi LIVE dari segi
R4 1 2 0 0 0 Service.
R5 0 3 0 0 0
R6 0 3 0 0 0 V. PENUTUP
R7 0 3 0 0 0 5.1. Kesimpulan
R8 2 1 0 0 0 Konsep LIVE Kota Tangerang adalah
R9 3 0 0 0 0 sebuah impian dari hampir semua masyarakat
R10 0 2 1 0 0 Kota Tangerang. Dengan LIVE, berbagai
Jumlah 10 18 2 0 0 macam data dan informasi yang berada di setiap
sudut kota dapat dikumpulkan melalui sensor
128 yang terpasang di setiap sudut kota, dan
RK = ------ = 4,26 dianalisis dengan aplikasi cerdas.
30 Pengembangan LIVE Kota Tangerang sudah
seharusnya dilaksanakan. Sebab dengan LIVE
Berdasarkan hasil perhitungan jumlah rata- Kota Tangerang dapat diwujudkan kota yang
rata tingkat kepuasan diperoleh nilai 4.26 penuh dengan kemajuan teknologi, kemajuan
pada domain kinerja sistem dan bila ekonomi, social politik serta mampu
dipadukan dengan tingkat kepuasan menurut menjadikan kota yang hijau dan sehat guna
Kaplan dan Norton, maka dapat disimpulkan terwujudnya kesejahteraan masyarakat.
bahwa tingkat kepuasan pengguna terhadap Berdasarkan hasil perhitungan data dan
sistem informasi live termasuk dalam analisa terhadap kepuasan pengguna dalam
kategori PUAS. Sehingga hal ini menggunakan sistem informasi Live dengan
menunjukkan indikasi yang positif yaitu tujuan untuk mengevaluasi dan menganalisa
pengguna sudah merasa puas dengan kinerja kekuatan dan kelemahan yang terdapat pada
dari sistem informasi LIVE dari segi sistem informasi Live, maka dapat disimpulkan
Efficiency. menjadi beberapa bagian, yaitu :
6. Service 1. Berdasarkan metode analisis kerangka kerja
Tabel 8. Tabulasi Kuesioner Domain PIECES yang terdiri dari Performance,
Performance Service Information and data, Economics, Control
and Security, Efficiency, dan Service dalam
SERVICE mengevaluasi sistem informasi Live
RESP SS S RG TS STS didapatkan nilai tingkat kepuasan dari
masing-masing domain yaitu domain Pieces
SKOR 5 4 3 2 1
memperoleh skor 3,94 dengan predikat
R1 0 6 3 0 0
PUAS, domain Information memperoleh
R2 3 3 3 0 0
skor 4,02 dengan predikat PUAS, domain
R3 4 4 1 0 0 Economics memperoleh skor 4,53 dengan
R4 3 4 2 0 0 predikat SANGAT PUAS, domain Control
R5 0 4 5 0 0 memperoleh skor 4,04 dengan predikat
R6 5 3 1 0 0 PUAS, domain Efficiency memperoleh skor
27
Jurnal TAM (Technology Acceptance Model) Volume 8, No 1, Juli 2017 Hal. 18-28
p-ISSN : 2339-1103
e-ISSN : 2579-4221
4,26 dengan predikat PUAS dan domain [8] Yudha AB, Irfan D dan Amelia K,
Service memperoleh skor 4,13 dengan “Analisa dan Perancangan Sistem Social e-
predikat PUAS. Learning untuk mendukung Program
Bandyung Smart City, Jurnal Tugas Akhir
2. Sistem informasi Live berdasarkan kerangka Fakultas Rekayasa Industri, 2015
kerja PIECES sudah mampu memberikan
kepuasan kepada pengguna. [7] http://tangerangnews.com/kota-
3. Kerangka kerja PIECES dapat digunakan tangerang/read/14156/Konsep-LIVE-Kota-
untuk menganalisa tingkat kepuasan Tangerang-Terus-Dikembangkan, upadete
pengguna atas sistem informasi yang
10Februari 2017
digunakan.
4. Hasil perhitungan dan analisa yang telah
dilakukan memperlihatkan bahwa sistem
informasi Live sudah memiliki keunggulan,
namun tetap diperlukan adanya perbaikan
dan pengembangan untuk menutupi
kelemahan dan kekurangan yang terdapat
pada sistem informasi Live

5.2. Saran
Membangun pusat data yang mampu
mengaktualisasi informasi dan mengolahnya
sehingga menghasilkan informasi yang terkini.
DAFTAR PUSTAKA

[1] Andi Adzan dan Saraswaty, “Arahan


Pengembangan Kawasan Pusat
Pemerintahan Kabupaten Serang dengan
Konsep Smart City, Prosididng Perencaan
Wilayah Kota ISSN 2460 – 6480, Volume
2 No. 1, 2015

[2] Jogiyanto, HM. Metodologi Penelitian


Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi
Offset, 2008

[3] Kotler, Philip. Marketing Management,


International Edition. New Jersey:
Prentice Hall, Inc. 2003

[4] Siregar, Belling. Gedung dan Perlengkapan


Live. Medan: Program Studi Ilmu Live.
Fakultas Sastra: USU. 2007

[5] Supriyatna, Adi.. Analisis Dan Evaluasi


Kepuasan Pengguna Sistem Informasi
Perpustakaan dengan Menggunakan
PIECES Framework. Jakarta: Jurnal Pilar
Nusa Mandiri Volume XI, No.1 Maret
2015

[6] Sutabri, Tata. Sistem Informasi Manajemen


(Edisi I). Yogyakarta: Andi Offset. 2007

[7] Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif,


Kualitatif dan R & D. Bandung.
CV.Alfabeta. 2012

28

Anda mungkin juga menyukai