18-28
p-ISSN : 2339-1103
e-ISSN : 2579-4221
PENERAPAN “LIVE” SMART CITY KOTA TANGERANG
Didi Kurnaedi
Sistem Informasi, STMIK PGRI Tangerang
JL. Perintis Kemerdekan II Tangerang Banten
Telp. (021) 5523052 website : pgri.ac.id
Email : ddk@pgri.id
ABSTRAK
LIVE Kota Tangerang merupakan sebuah konsep kota cerdas yang dapat membantu masyarakat
mengelola sumber daya yang ada dengan effisien dan memberikan informasi yang tepat kepada
masyarakat atau lembaga dalam melakukan kegiatannya atau pun mengantisipasi kejadian yang tek
terduga sebelumnya. Smart city merupakan sebuah impian dari hampir semua Negara di dunia. Dengan
LIVE Kota Tangerang, berbagai macam data dan informasi yang berada di setiap sudut kota dapat
dikumpulkan melalui sensor yang terpasang di setiap sudut kota, dianalisis dengan aplikasi cerdas,
selanjutnya disajikan sesuai dengan kebutuhan pengguna melalui aplikasi yang dapat diakses oleh
berbagai jenis gadget. Melalui gadgetnya,secara interaktif pengguna juga dapat menjadi sumber data,
mereka mengirim informasi ke pusat data untuk dikonsumsi oleh pengguna yang lain. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengevaluasi sistem yang sedang dijalankan dan menganalisa kekuatan dan
kelemahan dari sistem informasi LIVE yang telah digunakan dengan menggunakan PIECES Framework,
serta untuk menentukan apakah ada dampak dari tingkat keuntungan yang meningkat dalam penggunaan
sistem agar perusahaan dapat melakukan tindak lanjut dari prospek bisnis untuk menghadapi berbagai
tantangan global. Metode yang digunakan adalah metode analisis PIECES Framework, yang terdiri dari
beberapa point analisa, yaitu : Performance, Informations and Data, Economics, Control and Security,
Efficiency, and Service. Di mana setiap poin analisa merupakan referensi evaluasi dan analisa sistem
informasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem informasi LIVE yang sedang digunakan sudah
memiliki beberapa kelebihan dan kekuatan yang dapat mendukung kegiatan operasional LIVE, namun
terdapat juga beberapa kelemahan dan kekurangan sehingga sistem informasi LIVE masih perlu
ditingkatkan.
ABSTRACT
LIVE City is a smart city concept that can help people manage the available resources efficiently
and provide accurate information to the public or agencies in conducting its activities or events that I will
expect the unexpected. Smart city is a dream of almost all countries in the world. With LIVE City, a
variety of data and information that reside in every corner of the city can be collected via sensors
mounted in each corner of the city, were analyzed by the intelligent application, then presented in
accordance with the needs of users with applications that can be accessed by a variety of means. Through
gadgets, interactive user can also be a source of data, they send information to the data center for use by
other users. The aim of this study was to assess the progress and analyze the strengths and weaknesses of
the information system LIVE that have been applied using PIECES Framework, as well as to determine
whether there is an impression of the level of profit increase in the use of the system so that companies
can make follow-up of leads business to face the global challenges. The method used is the method
PIECES Analysis Framework, which consists of multiple point analysis, namely: Performance,
Informations and Data, Economics, Control and Security, Efficiency, and Service. Where each point of
the analysis is the evaluation and analysis reference information system. The results showed that the
information system is being used by Play already has a number of advantages and strengths that can
support operational activities LIVE, but there are also some weaknesses and shortcomings so that the
system still needs to be improved LIVE information.
19
Jurnal TAM (Technology Acceptance Model) Volume 8, No 1, Juli 2017 Hal. 18-28
p-ISSN : 2339-1103
e-ISSN : 2579-4221
melakukan kegiatannya atau pun mengantisipasi Air dan listrik pasokan terjamin, sanitasi dan
kejadian yang tek terduga sebelumnya. pengelolaan limbah padat, mobilitas perkotaan
yang efisien dan transportasi umum,
Smart city merupakan sebuah impian dari konektivitas IT yang kuat, partisipasi e-
hampir semua Negara di dunia. Dengan Smart goverment dan warga, keselamatan dan
City, berbagai macam data dan informasi yang keamanan warga.
berada di setiap sudut kota dapat dikumpulkan
melalui sensor yang terpasang di setiap sudut 3. Solusi cerdas
kota, dianalisis dengan aplikasi cerdas, Informasi publik, pengaduan ganti rugi,
selanjutnya disajikan sesuai dengan kebutuhan pelayanan elektronik, keterlibatan warga,
pengguna melalui aplikasi yang dapat diakses limbah menjadi energi & bahan bakar,
oleh berbagai jenis gadget. Melalui limbah kompos, pengobatan 100% air limbah,
gadgetnya,secara interaktif pengguna juga dapat meteran cerdas & manajemen, pemantauan
menjadi sumber data, mereka mengirim kualitas air, sum ber energi terbarukan, energi
informasi ke pusat data untuk dikonsumsi oleh dan bangunan hijau , parkir cerdas, sistem
pengguna yang lain. manajemen lalu lintas cerdas.
21
Jurnal TAM (Technology Acceptance Model) Volume 8, No 1, Juli 2017 Hal. 18-28
p-ISSN : 2339-1103
e-ISSN : 2579-4221
6. Pemerintahan yang cerdas (pemberdayaan Sangat berkaitan dengan peningkatan
dan partisipasi). terhadap kinerja (hasil kerja) sistem yang
Kunci utama keberhasilan penyelengaraan baru sehingga menjadi lebih efektif. Kinerja
pemerintahan adalah Good Governance. Yaitu dapat diukur dari banyaknya volume
paradigma, sistem dan proses penyelenggaraan pekerjaan yang dilakukan dalam satuan
pemerintahan dan pembangunan yang waktu, dan waktu yang digunakan untuk
mengindahkan prinsip-prinsip supremasi menyelesaikan perubahan pekerjaan yang
hukum, kemanusiaan, keadilan, demokrasi, terjadi, dalam hal ini adalah jumlah
partisipasi, transparansi, profesionalitas, dan pelayanan administrasi Desa yang diberikan
akuntabilitas ditambah dengan komitmen kepada masyarakat dalam satuan waktu yang
terhadap tegaknya nilai dan prinsip telah ditentukan.
“desentralisasi, daya guna, hasil guna, 2. Analisis Informasi ( Information )
pemerintahan yang bersih, bertanggung jawab, Dalam penyajian informasi sering terjadi
dan berdaya saing”. Pelaksanaan Undang- keterlambatan, bahkan kesalahan-kesalahan
Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang informasi yang dihasilkan sering tidak dapat
Pemerintahan Daerah beserta perubahannya langsung digunakan sebagai dasar
telah merubah sistem penyelenggaraan pengambilan keputusan, oleh sebab itu
pemerintahan daerah kabupaten/kota sehingga diharapkan adanya informasi yang akurat,
pelaksanaan penguatan asas desentralisasi tepat waktu dan relevan.
memerlukan perangkat peraturan perundangan 3. Analisis Ekonomi ( Economy )
yang mendukung. Upaya mengikutsertakan Persoalan ekonomi berkaitan dengan
masyarakat (stakeholders) dalam pelaksanaan masalah biaya dan manfaat. Dengan adanya
pembangunan hanya dapat terwujud bila kelemahan-kelemahan yang ada pada sistem
kehidupan demokrasi berjalan dengan baik. yang lama maka akan mungkin terjadi biaya
Proses demokratisasi akan berjalan dengan baik yang tidak dapat diramal atau dikenal.
jika tercipta supremasi hukum yang didukung Pengembangan sistem diharapkan dapat
oleh penyelenggaraan pemerintahan yang baik. memberikan banyak manfaat dan
ketidakeffisienan biaya yang terjadi bisa
Table 1. Perbedaan Smart City (Kota Pintar) dan diminimalisasi sekecil mungkin. Dalam
Intelligent City (Kota cerdas) pembuatan laporan, sistem yang manual
menyebabkan tingkat kesalahan tinggi
Smart City Intelligent City sehingga membutuhkan banyak biaya.
Mampu menyerap dan Mengunggulkan 4. Analisis Pengendalian ( Control )
menganalisa informasi improvisasi dan ide Kontrol atau pengendalian dalam sebuah
dengan baik dan cepat kreatif sistem sangat diperlukan yaitu untuk
sebagai hasil • Ketika informasi menghindari dan mendeteksi secara dini
pembelajaran. yang terhadap kesalahan-kesalahan yang terjadi
• Mengunggulkan diharapkan telah serta untuk menjamin keamanan data atau
pemecahan didapat, informasi. Dengan adanya pengendalian
masalah dengan selanjutnya maka tugas-tugas atau kinerja yang
menggunakan informasi mengalami gangguan bisa diatasi.
teknologi tersebut diolah 5. Analisis Efisiensi ( Efficiency )
yang berkembang saat dengan Dengan adanya analisis ini ada upaya untuk
ini sendirinya meningkatkan efisiensi dalam operasional
(otomatis) tanpa dengan menggunakan sumber daya yang
menunggu perintah tersedia. Efisiensi ini erat hubungannya
untuk dengan input yaitu bagaimana sumber data
menyelesaikannya yang ada dapat digunakan seminimal
mungkin sehingga tidak terjadi pemborosan.
III. METODE PENELITIAN Tidak dapat dipungkiri lagi kalau tingkat
3.1. Teknik Analisa Data ketelitian dan kemampuan manusia cukup
Untuk mengidentifikasi masalah, haruslah terbatas sedangkan pengolahan data dan
dilakukan analisis terhadap kinerja, informasi, laporan masih mengandalkan pada
ekonomi, keamanan aplikasi, effisiensi dan kemampuan manusia.
pelayanan. Analisis yang digunakan 6. Analisis Pelayanan ( Service )
menggunakan metode PIECES ( Performance, Peningkatan terhadap pelayanan yang
Information, Economy, Control, Efficiency dan diberikan oleh sistem berhubungan dengan
Security ). kepuasan dari user, dan juga kepuasan dari
1. Analisis Kinerja ( Performance ) masyarakat yang mendapat pelayanan.
22
Jurnal TAM (Technology Acceptance Model) Volume 8, No 1, Juli 2017 Hal. 18-28
p-ISSN : 2339-1103
e-ISSN : 2579-4221
Pelayanan dari segi informasi mempunyai yang berkaitan dengan pengolahan data yang
sasaran baik bagi pihak pemerintah, pegawai dilakukan sistem informasi Live yang sesuai
maupun masyarakat yang membutuhkan. dengan topik penelitian.
Koordinasi yang belum teratur mengenai
3.4. Instrumen
pengolahan data, penyimpanan laporan serta Instrumen dalam penelitian digunakan
dokumentasi akan menurunkan kualitas untuk mengumpulkan data, serta akan
pelayanan yang pada akhirnya akan digunakan untuk melakukan pengukuran dengan
mengakibatkan kerja dari bagian tersebut tujuan menghasilkan data yang akurat, maka
menjadi terganggu sehingga pelayanan perlu setiap instrumen harus memiliki skala,
ditingkatkan. Sugiyono (2012:92). Skala yang digunakan
dalam penelitian ini adalah skala Likert,
3.2. Pemilihan Sampel menurut Sugiyono (2012:93) skala Likert
1. Populasi digunakan untuk mengukur sikap, pendapat
Populasi menurut Sugiyono (2012, p.80) adalah dan persepsi seseorang atau selelompok
wilayah generalisasi yang terdiri atas orang tentang fenomena sosial. Pilihan
obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan terhadap masing-masing jawaban untuk
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh tanggapan responden atas dimensi kualitas
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kepuasan diberi skor sebagai berikut:
kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini
yaitu masyarakat yang menggunakan sistem Tabel 2. Skala Likert
informasi LIVE. Pilihan Jawaban Singkatan Skor
Sangat Setuju SS 5
2. Responden Penelitian Setuju S 4
Penentuan jumlah sampel dari populasi tertentu Ragu – Ragu RG 3
yang dikembangkan dari Isaac dan Michael, Tidak Setuju TS 2
untuk jumlah populasi 10 jumlah anggota Sangat Tidak Setuju STS 1
sampel sebenarnya hanya 9,56 tetapi dibulatkan Sumber : Sugiyono (2012)
menjadi 10 Sugiyono (2012, p.81). Teknik
pengambilan sampel yang digunakan adalah IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
purposive sampling, dimana sampel dipilih oleh Jenis atau metode yang digunakan dalam
peneliti dalam penelitian ini adalah orang yang penelitian ini adalah menggunakan metode
ahli dalam bidang tersebut. Teknik ini kualitif dengan analisi data secara induktif.
digunakan karena responden yang dipilih Alasan penggunaan analisis data secara induktif
merupakan orang yang memang bergelut di karena proses induktif dapat menemukan
bidangnya. kenyataan-kenyataan jamak yang terdapat
dalam data, selain itu analisis induktif dapat
3.3. Pengumpulan Data membuat hubungan peneliti dan responden
menjadi eksplisit dan dapat dikenal.
1. Data Primer, merupakan data utama yang
digunakan dalam penelitian yang diperoleh 4.1. Objek Penelitian
melalui observasi, wawancara dan survei. Dari arah pembangunan jangka panjang
Data primer yang digunakan dalam Kota Tangerang nampak bahwa pemerintah
penelitian ini bersumber dari petugas Live daerah telah mempersiapkan SDM dan Iptek
dan anggota Live yaitu berupa gambaran untuk mewujudkan Kota Tangerang sebagai
tentang sistem informasi Live dengan smart city (kota pintar). Namun pengertian
melakukan wawancara terhadap petugas smart city yang diimplementasikan Kota
Live, selain itu data tentang tingkat Tangerang lebih menitikberatkan pada
kepuasan petugas Live sebagai pengguna pemanfaatan teknologi informasi untuk
dari sistem informasi Live dengan meningkatkan pelayanan pada masyarakat,
memberikan daftar pernyataan berupa berarti konsep ini lebih tepat disebut sebagai
kuesioner. digital city. Beberapa program yang telah
2. Data Sekunder adalah data yang diperoleh dilaksanakan Pemerintah Daerah dalam upaya
peneliti secara tidak langsung yang berupa mewujudkan Kota Tangerang sebagai smart
bukti, catatan atau laporan historis. Selain itu city, yaitu:
data sekunder yang digunakan diperoleh 1. Dasar
melalui literatur atau studi pustaka seperti Rencana Pembangunan Jangka
buku, jurnal, prosiding dan laman. Selain itu Menengah Daerah Kota Tangerang
penulis juga menggunakan dokumentasi data
23
Jurnal TAM (Technology Acceptance Model) Volume 8, No 1, Juli 2017 Hal. 18-28
p-ISSN : 2339-1103
e-ISSN : 2579-4221
Tahun2014 –2018 (Perda Nomor Menciptakan kota Tangerang menjadi tempat
10/2014) tinggal yang lebih nyaman dan layak huni,
Rencana Induk Teknologi Informasi diantaranya dengan mengadakan program
dan Komunikasi Kota Tangerang Tangerang Terang, Tangerang Bersih,
Tahun2015-2018 (Perwal Nomor Tangerang Berkebun, Tangerang Sehat dan
96/2014) Tangerang Hijau. Hal ni juga diwujudkan
dengan program-program lain seperti
2. Kondisi Eksiting penyediaan tenaga kerja, penyediaan rumah
a. Aplikasi sehat, pasar sehat, energy ramah lingkungan,
e-Pemerintahan : 111 penyediaan air bersih, penyediaan transportasi
aplikasi publik, penyediaan keamanan dan ketertiban,
e-Kesehatan : 3 aplikasi industri hijau, penyediaan sarana wisata,
e-Pendidikan : 4 aplikasi penyediaan sarana olahraga dan komunitas,
e-Logistik : 1 aplikasi penyediaan fasilitas pendidikan serta fasilitas
seni budaya
e-Pengadaan : 3 aplikasi
b. Data Center
Server : 24 server Investable
Router : 5 router Kota Tangerang memiliki potensi bisnis yang
3. Pengembangan sangat besar dan dikenal sebagai kota seribu
a. Aplikasi industri.
Integrasi : 15 aplikasi Berbagaai fasilitas yang tersedia ikut
mendukung sector perindustrian, diantaranya
Pengembangan : 13 aplikasi banyaknya jumlah tenaga kerja yang tersedia
b. Data Center dan adanya aksesibilitas kota yang sangat baik.
Standarisasi TIA-942
Control Room Visitable
c. Pembangunan Control Room Kota Tangerang memiliki banyak tujuan
Masyarakat pariwisata serta ragam acara, diantaranya wisata
Pengembangan Fungsi Live budaya, wisata kuliner, kampung budaya, wisata
menjadi Broadband Learning belanja, tempat rekreasi, tempat pendidikan, dan
Center (BLC) wisata religi.
Ekonomi e-City
Pemasaran Hasil/Produk UKM dan Merupakan program yang mengedepankan
Masyarakat akses komunikasi yang baik, tepat, dan pintar.
Program tersebut antara lain e-Government,
Konsep LIVE Kota Tangerang dapat dilihat e-Procurement, e-communities, e-Registration,
pada gambar 2. penyediaan wifi publik, CCTV traffic
control, call center, social media (Walikota &
Co), ekonomi kreatif, fiber optic infrastructure
dan digital village.
Gambar 2. Konsep LIVE Kota Tangerang Ada beberapa program yang tengah
dikembangkan menjadi bagian smart city Kota
Liveable Tangerang oleh Pemerintah Kota Tangerang,
seperti Smart Development, Smart Envision,
24
Jurnal TAM (Technology Acceptance Model) Volume 8, No 1, Juli 2017 Hal. 18-28
p-ISSN : 2339-1103
e-ISSN : 2579-4221
Smart Transportation, Smart Energy, Smart orang pengguna aplikasi LIVE Kota Tangerang
Survaillance, Smart Environment, dan Smart dengan menggunakan metode Linkert untuk
Social. mengetahui tingkat kepuasan pengguna LIVE
Kota Tangerang, sesuai dengan pilihan jawaban
dan skornya, maka untuk mendapatkan rata-rata
tingkat kepuasan dengan menggunakan rumus:
JSK
RK = --------
JK
Sumber:Wibowo (2005, p.79)
RK = Rata-Rata Kepuasan
JSK = Jumlah Skor Kuesioner
JK = Jumlah Kuesioner
5.2. Saran
Membangun pusat data yang mampu
mengaktualisasi informasi dan mengolahnya
sehingga menghasilkan informasi yang terkini.
DAFTAR PUSTAKA
28