/:.·
TENT ANG
- .....
4. Undang-Undang , Nomor 11 Tahun 2009 tentang
Kesejahteraan Sosial (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 12, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4967);
:::
.. . . ~ . " .~
•
MEMUTUSKAN :
BAB I
KETENT.UAN UMUM
2. Karban Bencana adalah orang atau sekelompok orang yang meriderita atau
meninggai dunia akibat bencana.
7. Perlindungan Sosial ada.J.ah semua upaya yang diarahkan untuk mencegah dan
menangani risiko dari guncangan dan kerentanan sosial seseorang, keluarga,
kelompok dan/atau masyarakat agar kelangsungan hidupnya dapat dipenuhi
sesuai dengan kebutuhan dasar minimal.
4
lO. Penguat:an Kelembagaan adalah layanan yang diberi.kan kepada
institusiy lern baga yang bertanggurrgjawab dalam penanggulangan bencana th
daerah dengan penyediaan dukungan sarana dan prasarana, supervisi dan
evaluasi, pengernbangan sistem, · pemberian bimbingan dan pengembangan
sumber daya manusia; pengernbangan kapasitas kepemimpinan dan
kelembagaan untuk menunjang pelaksanaan penanggulangan bencana.
Pasal 2
. Pasal 3
BAB II
BANTU:\i\J SOSii\L
Bagian Kesa.tu
Um11m
Pasal 4
5
(2) Bantuan sosial sebagaimana dimaksud pada ayai ( 1) dilaksanakan dalam
bentuk:
a. bantuan langsung;
b. penyediaan aksesibilitas; dan Zarau
c. penguatan kelembagaan.
Bagian Kedua
Bantuan Langsung
Pasal 5
Pasal 6
(1) Bantuan Jangsung dalam bcntuk sandang sebagaimana dimaksud dalam Pasai
5 1'ru:ro.·f a: reniici dQ:n; ..
a. pakaian lalri-laki dewasa;
b. pakaian dan kebutuhan khusus percmpuan dewasa;
c. pakaian anak laki-laki dan perernpuan;
d. pakaian seragam sekolah anak laki-laki;
e. pakaian seragam sekolah anak perempuan;
f. pakaian lainnya sesuai kebutuhan ..
g. selim u t; d<.. '1/a tau
h. kiduiare.
t2) Bantuan langsung da1am bentuk pangan sebagaimana dimak.sud dalam Pasa1 ~
huruf a terdiri atas :
a. beras;
b. mie instan;
6
,•
c. ikan/daging kernasan;
d. kecap kemasan;
e. sam bal kemasan
f. minyak goreng kernasan
g. makanan siap saji; dan/atau
h. makanan lainnya sesuai kebutuhan_.
Pasal 7
(1) Bantuan langsung dalam bentuk papan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
5 huruf a terdiri atas :
a. relokasi hunian; dan Zatau
b. hunian sementara.
(2) Relokasi hunian sebagairnana dimaksud pada ayat (1) huruf a dapat diberikan
dalam bentuk bahan bangunan rumah danj' atau uang tunai melalui transfer
bank.
(3) Hunian .sernentara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b meliputi
pembuatan barak, pemanfaatan gedung-gedung sckolah, balai desa. dan
fasilitas umum lainnya.
Pa~8
Pasal 9
1
Pasal 10
Pasa! 11
(1) Bantuan langsung dalam bentuk bahan bangunan rumah dan/atau uang
tunai meiai. ·.i transfer bank sebagaimana dimaksucl dalam Pasal 5 rrurui e,
diberikan kej.ada masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana, korban
bencana, dan ahli waris korbr.n bencana yang meninggal dunia.
(2) Bantuan langsung dalam bentuk uang tunai dilaksanalcan sesuai dengan
kemampuan keuangan negara.
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai bantuan langsung bahan bangunan ruman
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Menteri Sosial.
Pasal 12
Pasal 13
Pasal 14
Bantuan langsung dalam bentuk penyediaan dapur umum, air bersih, dan sanitasi
yang sehat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf h terdiri atas :
a. pendirian dapur umum lapangan; ··
b. penyiapan logistik; :
c. penyiapan tenaga pelaksana clapur umurn;
d. perlengkapan makan;
e. penycdiaan toilet umurn; dan/ atau
f. perlengkapan dapur lainnya sesuai kebutuhan.
8
Pasal 15
(2) Biaya pemakaman sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan oleh
dinas/instansi sosial provinsi atau kabupaten/kota sesuai dengan lingkup
kewenangannya.
Pasal 16
'.
Pasal 17
Bagian Ketiga
Penyediaan Aksesibihtas
Pasal ·18
(2) Penyecliaan aksesibilitas sebagaimana dirnaksud pada ayat (1) dapat diberikan
kepada masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana.
(3) Penyediaan aksesibilitas sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1) dan ayat (2)
meliputi:
a. melakukan rujukan;
b. mengadakan jejaring kemitraan;
c. menyediakan fasilitas; dan/atau
d. menyediakan informasi.
Pasal 19
Pasa\?.p
Pasal 2.1
Pasal 22
Bagian Keernpat
Penguatan Kelembagaan
Pasal 23
(1) Penguatan kelembagaan seba.gaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2) huruf c
merupakan layanan yang diberikan kepada Lembaga Kesejahteraan Sosial ~'ang
bergerak di bidang penanggulangan bencana.
(2) Penguatan kelembagaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaku kan
dengan kegiatan :
a. menyediakan dukungan sarana dan prasarana;
b. melakukan supervisi dan evaluasi;
c. melakukan pengernbangan sistern;
d. rnemberikan bimbingan dan pengernbangan sumber daya manusia;
dan/atau
e. mengembangkan kapasitas kepernimpinan dan kelembagaan.
Pasal 2~
10
b. tempat penyimpanan bantuan sosial; dan j atau
c. peralatan pendukung penanggulangan bencana.
Pasal 25
Pasal26
Pasai 27
Pasal 28
11
. '
EiAB Ill
PROSEDUR DAN MEKANISME
Bagian Kesatu
~'/rrram
Pasal29
(1) Bantuan sosial korban bencana dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan
mekanisme.
(2) Prosedur dan rnekanisme sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi;
a. bantuan langsung;
b. penyediaan aksesibilitas; dan
c. pengi, vtan kelembagaan.
Bagian Kedua
Bantuan Langsung
Pasal 30
d. dalam hal bantuan sosia1 di gudang provinsi telah menipis atau habis
d.igunakan, maka kepala dinas/instansi sosial provinsi dapat mengajukan
kepada Menteri c.q. Direktur .Jenderal Perlindungan dan Jami.nan Sosial dengan
melampirkan bukti pertanggungjawaban penggv.naan.
12
Pasa,1 31
Bagian Ketiga
Penycdiaan Aksesibilitas
Pasal 32
13 .
e. berdasarkan hasil penilaian dan kajian,· Direktur Perlindungan Sosial Karban
Bencana Alam/Di.rektur Perlind ungarr Sosial Karban Bencana Sosial
merealisasikan bantuan aksesibilitas sesuai kebutuhan dan kemampuan
pemerintah.
Pasal 33
Bagian Keempat
Penguatan Kelem bagaan
Pasal 34
1Pi·6seaur. perlguat:a11 J{:ere:moagaan :rt1eHpl'.1ti:
a. kepala dinas/instansi sosial kabupaten/kata rnengajukan perrnohonan
bantuan penguatan kelernbagaan berupa, sarana dan prasarana, supervisi dan
evaluasi, pengernbangan sistcm, bimbingan dan pengembangan sumber dana
manusia serta kepemimpinan dan kelerobagaan kepada kepala dinas/inst::msi
sasial provinsi; ·
14.
d. Direktur Perlindungan Sosial Karban Bencana Alarn /Direktur Perlindungan
Sosial Korbar. Bencana Sosial melakukan penilaian dan kajian terhadap
permohonan bantuan penguatan kelernbagaan berupa sarana dan prasarana,
supervisi dan evaluasi, pengem+angan sistern, bimbingan dan pengembangan
sumber dana manusia serta kepemimpinan dan kelembagaan; dan
Pasal 35
BAB IV
KEWENANGA.i"\/
Bagian Kesatu
Pernerintah
Pasal :36
15 .
c. menetapkan nonna, standar, prosedur, ·dan kriteria penyelenggaraan bantuan
sosial bagi korban bencana yang diselerrggarakan oleh lembaga bantuan sosiaJ
bagi korban bencana;
, ~1)' 11tsosirl~ai
b~~)\k>l?rbnc\~tcriw,)rfffff=\) fi8J~i?nt1) 2 i~~N\q~~) 8~~?'iei1~~)~~'Yi~~~) ) ~)~~~\
agi or an 6encana secara nasicnai; aan
1~~i
Bagian Kedua
Provinsi
Pasal 37
Bagian Ketiga
Kabupaten-' Kota
Pasal 38
BAB'V
PENDANAAN
Pasal 39
(1) Pendanaan untuk pelaksanaan bantuan sosial bagi korban bencana meliputi :
a. Anggaran Pendapatan Belanja Negara;
b. anggaran pendapatan belanja daerah provinsi;
c. anggaran pendapatan belanja daerah kabu paten/ kota;
d. sumbangan masyarakat; dan/atau
e. sumber pendanaan yang sah se suai dengan ketentuan peratu ran
perundang-undangan.
(3) Bantuan sosial bagi korban bencana sebagaimana dimaksud pada ayaL (l)
huruf d dan huruf e dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
BAB VI
Bagian Kesatu
Pernantauan
Pasa/40
17
,... ,.. • •• •••-•• ' •I 'I I
Pasala l
Pasal 42
Bagian Kedua
Evaluasi
Pasal 42
(2) Hasil evaluasi pelaksanaan kebijakan, ·program, dan kegiatan bantuan sosiaJ
bagi korban bencana sebagaimana dimaksud pacla ayat (1), digunakan u ntu k
perencanaan tahun berikutnya dalam rangka perbaikan program.
l3) Evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat \2), dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
18
BAB VII
PEMBINtV\N DAN PENGAWASAN
Pasal 44
(1) Menteri Sosia1 melakukan pembinaan dan pengawasan atas bantuan sosiaJ
bagi korban bencana di seluruh wilayah Indonesia.
(2) Gubemur melakukan pembinaan dan pengawasan atas bantuan sosiaJ bagi
korban bencana kepada pemerintah daerah kabupaten/kota.
Pasal 45
BABV'ill
PELAPORAN
Pasal 46
(4) Pelaporan pelaksanaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dilakukan setiap tahun.
19
. .
(5) Bentuk dan tata cara pelaporan sebagaimana dimaksud pada ayat (4)
dilaksanakan sesua.i dengan ketentuan peratu ran perundang-undangan
BAB IX
KETENTUAN PEi'l"UTVP
Pasal 47 ·
PPrAh1r;::1n ini rlih1rnt ~PhAP'Ai Nn+rn a ~t;::inrl;::ir Prn~Pri111· rl;::in KritPri::i ,·:;ino-
mengatur mengena.i Bantuan Sosial Bagi Ko~ban Bencana yang rnenjadi acuan
bagi pemerintah daerah provinsi dan pemerintah daerah kabupaten/kota.
Pasal 48
Ditctapkan di .Iakarta
pacta tanggal 7 Januari 20 l 3
. MENTERI SOSIAL
.REPUBLIK lNDONESIA,
.. TID
Diundangkan di Jakarta
pad a tanggal 25 Januari 2013
TTD
AMIR SYAMSUDIN
20
10. Penguatan Kelembagaan adalah layanan yang diberikan kepada
institusi/lembaga yang bertanggungjawab. dalam penanggulangan bencana di
daerah dengan penyediaan dukungan sarana dan prasarana, supervisi dan
evaluasi, pengembangan sistem, pemberian bimbingan dan pengembangan
sumber daya manusia; pengernbangan kapasitas kepernimpinan dan
kelembagaan untuk menunjang pelaksanaan penanggulangan bencana
Pasal 2
Pasal 3
BAB Ii
BANTUAN SOSIAL
Bagian Kesatu
Urn um
Pasal 4~
5
'
(2) Bantuan sosial sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan dalarn
bentuk:
a. bantuan langsung;
b. penyediaan aksesibilitas; dan/atau
c. penguatan kelembagaan.
Bagian Kedua
Bantuan Langsung
Pasal 5
Pasal 6
(1) Bantuan langsung daJam bentuk sandang sebagaimana dirnaksud dalam Pasal
5 huruf a terdiri atas :
a. pakaian laki-laki dewasa;
b. pakaian dan kebutuhan khusus perempuan dewasa;
c. pakaian anak laki-Iaki dan perernpuan;
d. pakaian seragam sekolah anak laki-Iaki;
e. pakaian seragam sekolah anak perempuan;
f. pakaian lainnya sesuai kebutuhan.
g. selimut; dan/atau
h. kidiuare.
·.• I'
c. ikan/daging kemasan;
d. kecap kema, 'ln;
e. sarn bal kemas 'ill
f. minyak goreng kemasan
g. makanan siap saji; dan/atau
h. ma.kanan lainnya sesuai kebutuhan.
Pasar7
(1) Bantuan langsung dalam bentuk papan sebagaimana dimaksud dalarn Pasal
5 huruf a terdiri atas :
a. relokasi hunian; dan/atau
b. hunian sementara.
(2) Relokasi hunian sebagairnana dirnaksud pada ayat (1) huruf a riapat diberikan
dalam bentuk bahan bangunan rumah dan/atau uang tunai melalui transfer
bank.
(3) Hunian sementara sebagaimana dirnaksud pada ayat (1) huruf b meliputi
pembuatan bara.k, pemanfaatan gedung-gedung sekolah, balai desa. dan
fasilitas umum lainnya.
Pasal 8.
Pasal 9