Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PENDAHULUAN

ANTENATAL CARE PADA KEHAMILAN GANDA (GEMELI)

A. Pengertian
Antenatal care adalah perawatan selama masa kehamilan sebagai suatu manajemen
kehamilan di mana ibu dan anaknya diharapkan sehat dan baik (Hanifa Wiknjosastro,
SPOG, dkk (2002) Ilmu Kebidanan)
Asuhan antenatal (antenatal care) adalah pengawasan sebelum persalinan terutama
ditujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim (Yulaikhah, 2009)
Kehamilan ganda adalah kehamilan yang terdiri dari dua janin atau lebih.
Kehamilan ganda dapat menga

B. Tujuan
Secara khusus pengawasan antenatal care bertujuan :
- Mengenal dan menangani sedini mungkin penyulit yang terdapat saat kehamilan, saat
persalinan dan kala nifas
- Mengenal dan menangani penyakit yang menyertai hamil,persalinan dan kala nifas
- Memberikan nasehat dan petunjuk yang berkaitan dengan kehamilan,persalinan, kala
nifas, laktasi dan aspek keluarga berencana
- Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan perinatal

C. Jadwal pemeriksaan antenatal care


1. Pemeriksaan pertama
Pemeriksaan pertama dilakukan segera setelah diketahui terlambat haid
2. Pemeriksaan Ulang
- Setiap bulan sampai umur kehamilan 6sampai 7 minggu
- Setiap dua minggu sampai kehamilan berumur 8 bulan
- Setiap satu minggu sejak umur hamil 8 bulan sampai terjadi persalinan
3. Untuk Ibu Hamil Jadwal Antenatal care :
a. Trimester I dan II :
- Setiap Bulan sekali
- Diambil data tentang laboratorium
- Pemeriksaan ultrasonografi
- Nasehat diet tentang menu seimbang
- Observasi adanya penyakit yang dapat mempengaruhi kehamilan

b. Trimester III :
- Setiap dua minggu sekali sampai ada tanda kelahiran
- Evaluasi data laboratorium untuk melihat hasil pengobatan
- Diet menu seimbang
- Pemeriksaan ultrasonografi
- Imunisasi tetanus toksoid II
- Observasi adanya penyakit yang dapat mempengaruhi kehamilan
- Rencana untuk pengobatan
- Nasehat tentang tanda2 inpartu,kemana harus datang untuk melahirkan.

D. Tanda Dan Gejala


Tanda dan gejala kehamilan menurut Rustam Mochtar (1998) adalah :
a. Tanda-tanda presumtif
 Amenorea
 Morning sickness
 Tidak tahan bau-bauan
 Fatique
 Payudara membesar, tegang dan sedikit nyeri
 Miksi sering
 Konstipasi
 Chloasma gravidarum, pigmentasi kulit di areola payudara, leher, dan dinding
perut (linea nigra)
 Varises
 Edema
 Hemoroid
b. Tanda-tanda kemungkinan kehamilan
 Perut membesar
 Kontraksi Braxton Hicks
 Ballotement : bulatan pada simphisis pubis (teraba saat masuk bulan ke-4)
 Tanda Hegar : tanda terpisahnya uterus dengan servix
 Tanda Chadwick : kebiruan pada servix, vagina
 Wanita merasa gerakan anak
c. Tanda pasti (tanda positif)
 Gerakan janin yang dapat dilihat atau dirasa atau diraba, juga bagian-bagian janin
 Adanya denyut jantung janin
 USG : terlihat fetus
(Sinopsis Obstetri)

E. Perubahan Fisiologi Dan Psikologi Kehamilan (Rustam Mochtar, 1998)


1. Trimester I (1 - 13 minggu)
 Respirasi
a. Diafragma tertekan, kurang leluasa bergerak
b. Estrogen meningkat menyebabkan peningkatan jaringan ikat
c. Progesteron meningkat menyebabkan penurunan resistensi dengan relaksasi,
penurunan otot polos yang memudahkan mengalirnya CO2 dari janin ke ibu.
 Kardiovaskuler
a. Cardiac volume meningkat kurang lebih 10% (75 ml)
b. Diafragma terdorong ke arah atas oleh karena pembesaran uterus posisi
jantung pada bagian kiri atas
c. Denyut jantung meningkat, nadi meningkat kurang lebih 10-15x/menit
d. Transportasi O2 meningkat, filtrasi ginjal meningkat.
 Payudara
Membesar, tegang dan sedikit nyeri, disebabkan pengaruh estrogen dan
progesteron yang merangsang duktus dan alveoli payudara
 Uterus
a. Pada saat tidak hamil beratnya 35,5 gram, volume 10 cc
b. Pada saat hamil aterm 1000-1100 gram, volume 5-10 liter
c. Istmus hipertrofi, panjang dan lunak (tanda Hegar)
 Kulit
Pada daerah kulit tertentu terjadi hiperpigmentasi :
a. Muka : cloasma gravidarum
b. Payudara : puting susu dan areola payudara
c. Perut : linea nigra, striae
d. Vulva
 Muskuloskeletal
a. Relaksasi persendian
b. Uterus memanjang mengakibatkan nyeri pada dada ligamentum rotundum
c. Perubahan postural
- sakit pinggang, untuk mengimbangi lordosis dan tarikan tulang belakang
- sakit atau baal pada anggota bagian atas, oleh karena bahu dan dada
terdorong ke depan.
 Kelenjar endokrin
Kelenjar tiroid : dapat membesar sedikit
2. Trimester II (14 - 27 mgg)
Perubahan fisiologis
a). Uterus
- Uterus membesar, hipertropi sel-sel otot
- Dinding uterus tipis dan lunak
- Fetus dapat di palpasi pada abdomen
- Uterus jadi bentuk ovale
- Adanya kontraksi ” braxton his”
b). Serviks
- Terus memanjang
- Adanya mucus
- Sel otot hipertropi
- Kelenjar serviks aktif
c). Vagina
- Sel otot hipertropi
- Mukosa tebal
- Adanya lorchea
- pH asam : 3,5-6,0
d). Payudara
- Duktus dan alveoli hipertropi
- Areola dan putting membesar
- Mulai ada sekresi kolostrum
e). Sistem kardiovaskuler
- Volume darah bertambah banyak kurang lebih 25%
- Hb menurun akibat eskpirasi plasma lebih besar dari pada sel darah merah
- Output meningkat 30-50 %
- Stroke volume meningkat
- Tekanan darah sama dan cenderung sedikit menurun
- Leukosit meningkat sampai 10.000/cc, trombosit meningkat
f). Sistem respiratory
- Oksigen dalam darah meningkat
- Pernafasan lebih dalam
- Volume darah stabil
- Kebutuhan oksigen meningkat
- Uterus membesar dan menekan diagfragma menyebabkan sulit atau sesak
nafas
g). Sistem Urinaria
- Perubahan ukuran pada kandung kemih meningkat
- Oedema fisiologis pada kandung kemih
- Frekuensi berkemih menurun
- Dilatasi ginjal dan ureter
- Ibu rentang terhadap infeksi traktus urinarius
- Filtrasi glomerolus meningkat 50 %
- Aliran plasma renal meningkat
- Ekskresi glukosa, polipeptida, elektrolit dan vitamin yang larut dalam air
meningkat
h). Sistem muskuluskeletal
- Pusat gravitasi berubah sebagai akibat membesarnya uterus, lordosis fisiologis
- Kram pada kaki
i). Sistem integumen
- Hiperpigmentasi terutama pada putting dan perineum
- Adanya linia nigra
- Vaskuler adanya palmar eritema
- Rambut menjadi lebih halus
- Kuku lebih lunak dan tingkat pertumbuhan meningkat
j). Sistem gastrointestinal
- Mulut dan gigi :hiperimia, sensitif terhadap zat iritan
- esofagus dan gaster
- Kapasitas lambung menurun
- Sekresi asam hidroverolik dan pepsin dalam lambung menurun
- Liver
- Meningkatnya serum phospotase, menurunnya albumin dan globulin
- Pankreas
- Hipertropi, hiperplasia dan hiperaktif yang sering terjadi pada sel-sel beta
- Intestinal
1. Waktu pengosongan lambung meningkat
2. Absorbsi nutrien dan air meningkat
k). Sistem endokrin
- Kelenjar pituitary
Sekresi hormon luteinizing dan folikel stimulating hormon prolaktin
meningkat
- Kelenjar tiroid
1. Vaskularisasi meningkat
2. Meningkatnya T3 dan T4
3. BMR meningkat
- Paratiroid
Hiperplasia, sekresi hormon meningkat
- Adrenal
1. Sekresi adenocorticotropik hormon (ACTH) meningkat
2. Level kortisol meningkat
3. Level aldosteron meningkat
- Plasenta
Fungsi utuh dan komplek
Perubahan Psikologis
a. Reaksi – reaksi psikologis dan fokus perhatiannya, perasaan “Well being”
menyadari bahwa kehamilan akan mudah dikenal orang lain.
b. Penerimaan terhadap kehamilan.
“Ambivalence” sebagian besar dapat teratasi dan kehamilan dapat diterima.
c. Maternal role atteinment
Reflikasi berlanjut, peran model yang diperlukan untuk pergerakan janin,
internalisasi dan fantasi.
d. Fantasi
Berlanjut, membantu untuk mengenal perannya.

e. Hubungan dengan ibu


Semakin erat dan penting, tukar pengalaman, perlu penerimaan ibunya yang
membutuhkan support.
f. Hubungan dengan janin
Sadar dengan adanya pergerakan janin, memulai perilaku kontak dengan janin,
gerak janin diartikan sebagai “Bentuk komunikasi yang rutin”.
g. Body image
Janin merupakan bagian yang terpisah dari ibu, tanda-tanda kehamilan mulai
dapat diobservasi.
h. Waktu dan jarak
Kehamilan tidak akan lama lagi berakhir, ibu berfokus pada janinnya, ibu
mungkin menarik diri dari orang lain
3. Trimester III ( 28 – 40 mgg)
Perubahan fisiologis
a. Sistem reproduksi
 Uterus
Ukuran bertambah besar, distensi miometrium, dinding menipis, kontraksi
“braxton hix” semakin jelas.
 Serviks
Effacement, pengeluaran mukosa.
 Vagina
Hiperemia, pertumbuhan laktobual, lochea
 Payudara
Membesar, tegang, kolostrum keluar.
b. Sistem kardiovaskuler
 COP meningkat 40 %
 volume darah ibu meningkat 30 – 50 %
 HR meningkat 10x/menit
 Stroke volume meningkat
 Kerja kardiovaskuler meningkat sangat beresiko pada ibu dengan masalah
jantung
c. Sistem pernafasan
 Diafragma tertekan karena pembesaran uterus keatas
 Iga-iga ekspansi
 Kebutuhan oksigen meningkat
d. Sistem perkemihan
 Dilatasi kaliks renal, filtrasi glomerolus meningkat
 Frekwensi miksi meningkat
 Konsentrasi albumin plasma menurun
e. Sistem muskuloskeletal
Lordosis, sulit berjalan, rebas – rebas ekstremitas
f. Sistem integumen
 Striae semakin terlihat, pigmentasi meningkat
 Rambut tipis dan rontok
 Kuku cepat tumbuh dan mudah patah
g. Sistem gastrointestinal
 Mulut dan gusi hiperemia, gusi sangat sensitif
 Gastrik refluks, kapasitas gaster menurun
 Mobilitas intestinal menurun, rentan terhadap konstipasi
h. Sistem endokrin
 Pituitary
Prolaktin meningkat, oksitosin meningkat
 Tiroid
BMR meningkat
 Plasenta
Fungsi maksimal
Perubahan Psikologis Ibu
a. Penerimaan terhadap janin meningkat
b. Fantasi terhadap perubahan peran
c. Rasa cemas akan keadaan janin meningkat
d. Fokus perhatian pada persalinan
e. Menaruh perhatian pada persalinan
Perubahan Psikologis Ayah
a. Butuh perhatian, kecemasan meningkat, merasa kehilangan, personal freedom,
covvod sindrom berat
b. Parent hood, fantasi, bicara dengan calon ayah lain.

F. Pathways ( Persis Mary Hamilton, 1995)

Kehamilan

Peningkatan progesterone Payudara besar Rahim membesar

Tonus otot menurun Prolaktin meningkat Tarikan Vesika Diafragma


pada urinaria tertekan
HCL menurun Sensitif meningkat saraf otot tertekan
peristaltik menurun vertebrata

Mual, muntah ketidaknyamanan kapasitas Ekspansi


pada ibu VU menurun paru

Perubahan nutrisi Resiko defisit Resiko Sekresi Pola


kurang dari volume cairan infeksi urine napas
kebutuhan menurun tidak
efektif

G. Pemeriksaan Penunjang.
Laboratorium
a. Darah
Hb, glukosa darah, golongan darah, VDRL
b. Urin
Warna, bau dan kejernihan Protein, glukosa, nitrit dan uringarvindek
c. Radiologi
USG dan pelvimetri
d. Biakan : Usap vaginal

H. Asuhan Keperawatan (Doengoes, 2001)


Pengkajian dasar pada klien :
1) Aktifitas dan istirahat
a. Tekanan darah lebih rendah dari pada normal pada 8-12 minggu pertama.
Kembali pada tingkat normal pada separuh waktu kehamilan akhir.
b. Denyut nadi meningkat 10-15x/menit.
c. Mur-mur sistolik pendek dapat terjadi sehubungan dengan peningkatan
volume darah.
d. Varises pada ekstremitas bawah dan edema terutama pada trimester III.
e. Episode sinkope.
2) Integritas Ego
a. Menunjukkan perubahan persepsi diri.
b. Body image rendah.
3) Eliminasi
a. Perubahan pada konsistensi dan frekuensi defekasi.
b. Peningkatan frekuensi berkemih.
c. Peningkatan berat jenis urin.
d. Timbulnya hemoroid.
4) Makanan dan Cairan
a. Mual, muntah terutama pada trimester I, nyeri uluh hati sering terjadi.
b. Peningkatan berat badan 2-4 Kg pada trimester I, 11-12 Kg pada trimester II &
III.
c. Membran mukosa kering, hipertropi jaringan, gusi mudah terjadi perdarahan
d. Hb dan Ht rendah, mungkin ditemui anemia fisiologis.
e. Glukus dan edema
5) Nyeri dan Ketidaknyamanan
a. Kram kaki
b. Nyeri tekan dan bengkak pada payudara
c. Kontraksi brakton hix setelah 28 minggu
d. Nyeri punggung
6) Pernafasan
a. Mukosa nampak lebih merah dari biasanya
b. Frekuensi pernafasan dapat meningkat relatif terhadap ukuran / tinggi uterus
c. Pernafasan thorakal
7) Keamanan
a. Suhu tubuh 36 – 37ºC
b. DJJ terdengar pada usia kehamilan 17 –20 minggu
c. Gerakan janin terasa pada usia kehamilan 20 minggu
d. Quickening pada usia kehamilan 16 – 20 minggu
e. Ballotement ada pada bulan ke 4 dan ke 5
8) Sexualitas
a. Berhentinya menstruasi.
b. Perubahan respon / aktifitas seksual.
c. Leukhorea.
d. Peningkatan secara progresif ukuran uterus.
e. Payudara membesar, hiperpigmentasi pada areola.
f. Perubahan pigmentasi kloasma gravidarum, linea nigra, palmar eritema, spider
nervi, striae.
g. Tanda-tanda hegar, Chadwick dan goodle positif.
9) Interaksi sosial
a. Bingung atau meragukan perubahan peran yang diantisipasi.
b. Tahap maturasi / perkembangan bervariasi dan dapat mundur dengan stressor
kehamilan.
c. Respon anggota keluarga lain dapat bervariasi dari positif dan mendukung
sampai disfungsional.
10) Penyuluhan atau Pembelajaran
Harapan individu terhadap kehamilan persalinan, melahirkan tergantung pada
usia, tingkat pengetahuan, pengalaman, paritas, keinginan terhadap anak, dan
keadaan ekonomi.
11) Pemeriksaan Diagnostik
a. Darah : Hb, golongan darah, skrening HIV, hepatitis
b. Skrening untuk TBC paru, tuberubela
c. Tes serum HSG

I. Diagnosa Keperawatan (Doengoes, 2001)


1. Trimester I
a. Risiko tinggi nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
perubahan nafsu makan, mual, muntah.
b. Risiko tinggi defisit volume cairan berhubungan dengan hilangnya cairan yang
berlebihan (muntah).
2. Trimester II
a. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan pergeseran diafragma karena
pembesaran uterus.
b. Risiko tinggi infeksi saluran kemih berhubungan dengan statis urinarius dan
hygiene buruk.
3. Trimester III
a. Perubahan pola seksual berhubungan dengan perubahan hasrat seksual,
ketidaknyamanan.
b. Kurangnya pengetahuan ( kebutuhan belajar ) mengenai persiapan untuk
persalinan / kelahiran perawatan bayi berhubungan dengan kurangnya
pengalaman, kesalahan interprestasi informasi.

J. Rencana Asuhan Keperawatan (Doengoes, 2001)


1. Resiko tinggi nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan nafsu makan, mual
atau muntah
Kriteria hasil :
1. Klien mampu menjelaskan komponen diet seimbang prenatal.
2. Klien mampu mengikuti diet yang dianjurkan.
3. Klien mampu mengkonsumsi suplemen zat besi atau vitamin sesuai resep.
4. Klien mampu menunjukkan penambahan berat badan yang sesuai.
Intervensi :
1. Kaji kebutuhan nutrisi (intake dulu – sekarang).
2. Berikan informasi tentang diet prenatal, suplemen zat besi dan vitamin setiap hari.
3. Kaji keyakinan atau budaya terkait dengan nutrisi.
4. Kaji berat badan sebelumnya, timbang berat badan sekarang.
5. Kaji kuantitas dan kualitas mual dan muntah.
6. Pantau kadar Hb atau Ht.
7. Tes urin : keton, albumin dan glukosa.
8. Ukur pembesaran uterus.
9. Kolaborasi dengan ahli gizi mengenai pemenuhan nutrisi.

2. Risiko defisit volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan yang berlebihan
(muntah)
Kriteria hasil :
- Menurunkan keparahan mual dan muntah.
- Mengkonsumsi cairan dalam jumlah cukup per hari.
- Mengobservasi tanda-tanda dehidrasi yang memerlukan tindakan.
Intervensi
1. Auskultasi DJJ.
2. Tentukan frekuensi atau beratnya mual/muntah.
3. Tinjau ulang riwayat medis lain (ulkus septikum, gastritis, kolesistisis).
4. Anjurkan klien mempertahankan masukan/ keluaran cairan, tes urin dan
penurunan BB per hari.
5. Kaji suhu dan turgor kulit membran mukosa dan tekanan darah, masukan dan
keluaran urin, timbang BB klien dan bandingkan dengan standar.
6. Anjurkan meningkatkan masukan cairan (minuman) berkarbonat, makan 6x/hr
dengan jumlah yang sedikit dan makan tinggi serat (popcorn,roti sebelum tidur).

3. Pola pernafasan tidak efektif berhubungan dengan pergeseran diafragma karena


pembesaran uterus.
Kriteria hasil :
- Menunjukkan penurunan frekuensi/beratnya keluhan.
- Mendemonstrasikan perilaku yang mengoptimalkan fungsi pernafasan.
Intervensi :
1. Kaji status pernafasan (sesak nafas, kelelahan).
2. Kaji riwayat penyakit sebelumnya (asma, TBC).
3. Kaji kadar Hb, Ht.
4. Tekankan pentingnya suplemen vitamin.
5. Berikan informasi tentang sebab kesulitan bernafas dan program aktivitas/latihan
yang realistis.
6. Anjurkan untuk meningkatkan istirahat.

4. Risiko tinggi terhadap infeksi saluran kemih berhubungan dengan statis urinarius
praktik hygiene yang buruk.
kriteria hasil
- Mengidentifikasi perilaku yang dapat menurunkan statis urin.
- Menyebutkan tanda dan gejala yang memerlukan evaluasi intervensi.
- Bebas dari tanda dan gejala infeksi.
Intervensi :
1. Berikan informasi tentang tanda infeksi saluran kemih. Tekankan perlunya
melaporkan tanda-tanda infeksi pada pemberi pelayanan kesehatan serta tidak
minum obat sampai pemberitahuan selanjutnya.
2. Tekankan perlunya mencuci tangan secara teratur/menyeluruh sebelum dan saat
memegang makanan serta setelah toileting.
3. Anjurkan klien minum gelas 6-8gelas ciran per hari.
4. Anjurkan klien mempraktikan latihan kegel sepanjang hari.
5. Anjurkan penggunaan celana dalam dari katun dan hindari mandi dengan
menggunakan bath bila klien mempunyai riwayat ISK.
Kolaborasi :
- Sample urin untuk pemeriksaan mikroskopik ph.
- Lekosit, kultur dan sensitifitas.

5. Perubahan pola seksual berhubungan dengan perubahan hasrat seksual,


ketidaknyamanan salah pengertian/merasa takut.
Kriteria Hasil:
- Mendiskusikan masalah seksualitas pada trimester III.
- Mengekspresikan kepuasan bersama dengan hubungan seksual.
- Intervensi :
1. Kaji persepsi pasangan terhadap hubungan seksual.
2. Anjurkan pasangan untuk berdiskusi secara terpisah dan terhadap satu sama lain
tentang perasaan dan masalah yang berhubungan dengan perubahan pada
hubungan seksual, berikan informasi tentang kenormalan perubahan.
3. Berikan informasi tentang metode-metode alternative untuk mencapai kepuasan
seksual dalam pemenuhan kebutuhan keintiman.
4. Anjurkan pilihan posisi untuk koitus selain dari posisi diatas.
5. Anjurkan klien untuk mengungkapkan rasa takut yang dapat menurunkan hasrat
untuk koitus.
Kolaborasi :
Rujuk konseling bila masalah tidak teratasi.
6. Kurangnya pengetahuan (kebutuhan belajar) mengenai persiapan untuk
persalinan/kelahiran perawatan bayi berhubungan dengan kurangnya
pemajanan/pengalaman kesalahan interprestasi informasi.
Kriteria hasil :
- Mendiskusikan perubahan fisik/psikologis berkenaan dengan persalinan.
- Mengidentifikasikan sumber-sumber yang dapat untuk mendapatkan informasi
tentang perawatan bayi.
- Mengungkapkan kesiapan untuk persalinan/kelahiran bayi.
Intervensi :
1. Berikan informasi tentang perubahan fisik/fisiologis normal berkenaan persalinan.
2. Berikan informasi tertulis/verbal tentang tanda-tanda awitan persalinan, bedakan
antara persalinan palsu dan benar, diskusikan tahap-tahap persalinan.
3. Berikan informasi verbal/tertulis tentang perawatan bayi, perkembangan dan
pemberian makanan, kaji keyakinan budaya.
4. Lakukan orientasi terhadap rumah sakit dan rumah bersalin.

DAFTAR PUSTAKA
1. Bagian Obstetri dan Ginekologi FK Unpad Bandung. (2000). Obstetri Fisiology.
Bandung: Elemen.
2. Doenges, RE. (2001). Rencana Perawatan Maternal atau Bayi Edisi 2. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran, EGC.
3. Haen Forer. (1999). Perawatan Maternitas Edisi 2: Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran, EGC.
4. Manuaba. I Gede (2001). Kapita Selekta Penatalaksanaan Rutin Obstetri
Ginekologi dan KB. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran, EGC.
5. Mary Hamilton, Persis. 1995. Dasar-Dasar Keperawatan Maternitas Edisi 6.
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran, EGC.
6. Rustam, Muchtar. (1998). Sinopsis Obstetri fisiologi Obstetri Patologi Edisi: 2.
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran, EGC.
7. Winkjosastro, Hanifa.2005. Ilmu Kandungan. Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawiroharjo: Jakarta.
8. Yulaikhah, Lily. 2009. Seri Asuhan Kebidanan Kehamilan. Jakparta: EGC
LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN ANTENATAL
DI PUSKESMAS MANGKANG

Disusun oleh :
NURISTA LATIEF WIJAYANTI
NIM. 22020110200022

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS ANGKATAN XX


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2013

Anda mungkin juga menyukai