Disusun Oleh :
2018
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kahadirat ALLAH SWT yang telah memberikan
rahmat, karunia dan hidayahnya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini
dengan judul “Instalasi Penerangan Pada Lapangan Silma Jakarta Timur”. Yang
merupakan tugas mata kuliah Instalasi Penerangan dan Teknik Iluminasi.
Keterbatasan kemampuan saya dalam pembuatan makalah ini, menyebabkan saya
sering menemukan kesulitan. Oleh karena itu makalah ini tidaklah dapat terwujud
dengan baik.
Terima kasih juga saya ucapkan kepada semua pihak. Saya menyadari bahwa
makalah ini belum sempurna, untuk itu saya mohon maaf apabila terdapat kekurangan
dan kesalahan baik dari isi maupun tulisan. Akhir kata, saya berharap semoga makalah
ini bermanfaat bagi yang membacanya
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar .................................................................................................................
LAMPIRAN .........................................................................................................................
PENDAHULUAN
Suatu tempat atau ruangan akan terlihat terang oleh mata bila ada cahaya.
cahaya menjadi gejala fisis yang memancarkan energy, dimana sebagian dari
energy diubah menjadi tampak, maka dari itu perlu adanya perancangan dalam
system cahaya yang dapat mengtur system pencahayaan. System cahaya
dibedakan menjadi dua, yaitu pencahayaan alami dan pencahayaan buatan.
untuk system pencahayaan alami yang dirancang memanfaatkan semaksimal
mungkin pencahayaan siang hari. untuk system pencahayaan buatan yang di
rancang adalah : Tingkat pencahayaan ( intensitas Penerangan ) minimalnya
sesuai yang direkomendasikan Daya listrik pencahayaan sesuai maksimum yang
diizinkan. Salah satu penyebab ketidaknyamanan cahaya diakibatkan oleh
kesilauan, artinya kesilauan yang berlebihan dapat meniadakan kemampuan
mata untuk melihat. faktor-faktor yang menyebabkan kesilauan seperti, luminasi
dari sumber cahaya, luminasi dari latarbelakang, ukuran sumber cahaya, posisi
sumber cahaya dalam ruang pandangan pemantulan cahaya langit-langit, dinding
atau permukaan lain, pertimbangan cahaya dipancarkan ke bawah dan ke atas
oleh armature, untuk siste pencahyaan pada lapangan area bulu tangkis.
Persyaratan tingkat kesilauan di Indonesia sampai saat ini belum ditetapkan,
sehingga pada prakteknya tingkat kesialauan dihilangkan dengan cara mengubah
dan mengatur faktor-faktor tersebut dalam system pecahayan utuk lapagan bulu
tangkis.
1.2 Rumusan Masalah
LANDASAN TEORI
E_0=I/h^2 Keterangan :
Distribusi cahaya. Kerataan cahaya pada lapangan, untuk itu ditentukan faktor kerataan
cahaya yang merupakan perbandingan kuat penerangan terhadap lebar lapangan.Cahaya
yang redup dapat mengurangi fokus pandang atau cahaya yang terlalu terang yang dapat
memungkinkan terjadinya silau saat bertanding atau sedang bermain. Untuk itu dalam
penerangan lapangan harus menggunakan lampu dan armatur yang sesuai. Pemasangan
panel MCB yang dapat sesuai sebagai pengaman dalam pencahyaan sekarag ini.
Distribusi cahaya. Kerataan cahaya pada lapangan penting, untuk itu ditentukan faktor
kerataan cahaya yang merupakan perbandingan kuat penerangan pada bagian tengah
lintasan. Cahaya yang menyilaukan dapat menyebabkan: keletihan mata, perasaan tidak
nyaman, dan mengurangi fokus pemain saat sedang bertanding. Untuk mengurangi silau
digunakan akrilik atau gelas pada armatur yang berfungsi sebagai filter cahaya
a) Indeks ruangan (k)
Keterangan :
k= ( p.l)/(t (p+l))
k = indeks ruangan
p = panjang ruangan (m)
ℓ = lebar ruangan (m)
t = tinggi sumber cahaya di atas bidang
kerja (m)
nl= ( Keterangan :
E.A)/(F_L.K_(P.) E = iluminasi
K_d ) A = luas alas
K_p = koefisien penerangan
K_d = koefisien depresiasi
F_L = fluks lampu
Keterangan :
n_a=( E.A)/(F_a.K_(P.)
E = iluminasi
K_d )K_d )
A = luas alas
K_p = koefisien penerangan
K_d = koefisien depresiasi
F_L = fluks lampu
B. Penjelasan lampu yang digunakan dan manfaatnya
METODE PENELITIAN
Teknik wawancara dilakukan melalui tanya jawab dengan pengelola dan teknisi
penerangan di Gelanggang Remaja Jakarta Timur untuk mengumpulkan data. Dan yang
terakhir adalah teknik dokumentasi dengan cara mengambil gambar dengan kamera.
Penelitian ini dilaksanakan di Gelanggang Remaja Jakarta Timur, Jl. Otto Iskandar
Dinata Raya No. 121, Bidara Cina, Kampung Melayu, Jakarta Timur.
BAB IV
PEMBAHASAN
Kondisi bangunan
Kondidi bangunan masih layak pakai dimana bangunan mempunyai 4 lapangan
bulu tsngkid yang smuanya mempunyai data :
1. Dinding : tembok depan, tembok belakang, tembok samping kanan, tembok
samping kiri mempunyai warna hijau
2. Langit-langit terbuat dari bahan Metal/Aluminium dan berwarna hijau
3. Lantai terbagi menjadi 2 yaitu : kramik warna orange dan kayu berwarna
coklat
4.2 Analisis
Pemakaian
Pada lapangan bulu tangkis dipakai pada sore hari sampai malam hari
karna pada pagi hari lampu belim digunakan kecuali cuaca mendung dan hujan
tidak ada cahaya yang masuk. Pencahayaan yang dipakai pada tipe lampu lumer
yang sering dipakai pada penerangan lapangan lainya yang memberikan
penyahayaan lebih terang. Daya yang dignakan juga besar karna semua total
lapangan sebanyak 8 lapangan yang mempunyai luas dan penggunan
pencahayan yang sama, dimana menggunakan MCB yang 2 A.
Perhitungan kuat penerangan di lapangan olahraga silma Jakarta Timur
khususnya bulu tangkis.
4.3 Kesimpulan
Dalam era modern ini pencahayaan yang baik perlu di lakukan agar
kenyamanan dan pengelihatan mata kita pun menjadi lebih baik dan dari obsevasi yang
telah kita lakukan pada penerangan di lapangan olahraga silma Jakarta Timur khususnya
bulu tangkis yang telah kita lakukan yang mempunyai 8 lapangan bulu tangkis yang
total daya sama dan merknya pun sama.
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA