Anda di halaman 1dari 14

TEKNIK INSTALASI PENERANGAN DAN TEKNIK ILUMINASI

“Analisis Penerangan Pada Lapangan Silma Jakarta Timur”

Disusun Oleh :

Bagas Elian 5115141836


Wahyu Agung Utomo 5115152199

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

2018
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kahadirat ALLAH SWT yang telah memberikan
rahmat, karunia dan hidayahnya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini
dengan judul “Instalasi Penerangan Pada Lapangan Silma Jakarta Timur”. Yang
merupakan tugas mata kuliah Instalasi Penerangan dan Teknik Iluminasi.
Keterbatasan kemampuan saya dalam pembuatan makalah ini, menyebabkan saya
sering menemukan kesulitan. Oleh karena itu makalah ini tidaklah dapat terwujud
dengan baik.
Terima kasih juga saya ucapkan kepada semua pihak. Saya menyadari bahwa
makalah ini belum sempurna, untuk itu saya mohon maaf apabila terdapat kekurangan
dan kesalahan baik dari isi maupun tulisan. Akhir kata, saya berharap semoga makalah
ini bermanfaat bagi yang membacanya

Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar .................................................................................................................

Daftar Isi ............................................................................................................................

Bab 1 Pendahuluan ...........................................................................................................

1.1 Latar Belakang .....................................................................................................

1.2 Rumusan Masalah ...............................................................................................

1.3 Tujuan Penulisan .................................................................................................

Bab 2 Landasan Teori .......................................................................................................

2.1 Perinsip- prinsip dasar instalasi .........................................................................

2.2 Penjelasan lampu yang digunakan dan manfaatnya ...................................................

Bab 3 Metode Penelitian ..................................................................................................

3.1 Metode Penelitian ................................................................................................

3.2 Teknik Pengumpulan Data ......................................................................................

3.3 Waktu dan Tempat penelitian ..............................................................................

Bab 4 Metode Penelitian ................................................................................................................

4.1 Hasil Observasi .......................................................................................................


4.2 Analisis ..................................................................................................................
4.3 Kesimpulan ............................................................................................................

LAMPIRAN .........................................................................................................................

Daftar Pustaka ...................................................................................................................


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Suatu tempat atau ruangan akan terlihat terang oleh mata bila ada cahaya.
cahaya menjadi gejala fisis yang memancarkan energy, dimana sebagian dari
energy diubah menjadi tampak, maka dari itu perlu adanya perancangan dalam
system cahaya yang dapat mengtur system pencahayaan. System cahaya
dibedakan menjadi dua, yaitu pencahayaan alami dan pencahayaan buatan.
untuk system pencahayaan alami yang dirancang memanfaatkan semaksimal
mungkin pencahayaan siang hari. untuk system pencahayaan buatan yang di
rancang adalah : Tingkat pencahayaan ( intensitas Penerangan ) minimalnya
sesuai yang direkomendasikan Daya listrik pencahayaan sesuai maksimum yang
diizinkan. Salah satu penyebab ketidaknyamanan cahaya diakibatkan oleh
kesilauan, artinya kesilauan yang berlebihan dapat meniadakan kemampuan
mata untuk melihat. faktor-faktor yang menyebabkan kesilauan seperti, luminasi
dari sumber cahaya, luminasi dari latarbelakang, ukuran sumber cahaya, posisi
sumber cahaya dalam ruang pandangan pemantulan cahaya langit-langit, dinding
atau permukaan lain, pertimbangan cahaya dipancarkan ke bawah dan ke atas
oleh armature, untuk siste pencahyaan pada lapangan area bulu tangkis.
Persyaratan tingkat kesilauan di Indonesia sampai saat ini belum ditetapkan,
sehingga pada prakteknya tingkat kesialauan dihilangkan dengan cara mengubah
dan mengatur faktor-faktor tersebut dalam system pecahayan utuk lapagan bulu
tangkis.
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis mengambil rumusan


permasalahan sebagai berikut:

- Bagaimanakah instalasi penerangan pada lapangan olahraga silma Jakarta Timur


khususnya bulu tangkis?
- Berapakah daya dan pembatas arus yang diperlukan pada setiap lampu
dilapangan olahraga silma Jakarta Timur khususnya bulu tangkis?

1.3 Tujuan Makalah

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:

- Menerapkan ilmu yang telah didapatkan selama perkuliahan di lapangan.


- Menggambarkan keadaan penerangan di lapangan olahraga silma Jakarta Timur
khususnya bulu tangkis.
- Menganalisis instalasi penerangan di lapangan olahraga silma Jakarta Timur
khususnya bulu tangkis.

1.4 Manfaat Makalah

Dalam penulisan makalah ini penulis memperoleh beberapa manfaat yaitu:

1. Bagi mahasiswa dapat mengetahui perhitungan dalam pencahayan penerngan di


lapangan olahraga silma Jakarta Timur khususnya bulu tangkis.
2. Dapat pengalamn baru untuk penerngan di lpangan bulu tangkis
3. Mengetahui lampu apa saja yang digunakan di lapangan olahraga silma Jakarta
Timur khususnya bulu tangkis.
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Prinsip-Prinsip Dasar Instalasi

Penerangan lapangan olahraga seperti di penerangan pada lapangan olahraga silma


Jakarta Timur khususnya bulu tangkis mempertimbangkan beberapa asp ek, yaitu :
Intensitas penerangan atau iluminasi (E) dinyatakan dalam satuan lux, sama dengan jumlah lm/m2,
dengan rumus sebagai berikut :

E_0=I/h^2 Keterangan :

E_T=2I/h^2 Cos^3 α E = intensitas penerangan ( lumen/m2=lux)

X = 2 h tan α h = Tinggi tiang (m)


I = P x efikasi x penunjukan sudut (cd)
1000
X = jarak antar lampu, (m)
α = sudut penerangan terjauh

Distribusi cahaya. Kerataan cahaya pada lapangan, untuk itu ditentukan faktor kerataan
cahaya yang merupakan perbandingan kuat penerangan terhadap lebar lapangan.Cahaya
yang redup dapat mengurangi fokus pandang atau cahaya yang terlalu terang yang dapat
memungkinkan terjadinya silau saat bertanding atau sedang bermain. Untuk itu dalam
penerangan lapangan harus menggunakan lampu dan armatur yang sesuai. Pemasangan
panel MCB yang dapat sesuai sebagai pengaman dalam pencahyaan sekarag ini.
Distribusi cahaya. Kerataan cahaya pada lapangan penting, untuk itu ditentukan faktor
kerataan cahaya yang merupakan perbandingan kuat penerangan pada bagian tengah
lintasan. Cahaya yang menyilaukan dapat menyebabkan: keletihan mata, perasaan tidak
nyaman, dan mengurangi fokus pemain saat sedang bertanding. Untuk mengurangi silau
digunakan akrilik atau gelas pada armatur yang berfungsi sebagai filter cahaya
a) Indeks ruangan (k)

Keterangan :
k= ( p.l)/(t (p+l))
k = indeks ruangan
p = panjang ruangan (m)
ℓ = lebar ruangan (m)
t = tinggi sumber cahaya di atas bidang
kerja (m)

b) Jumlah titik lampu

nl= ( Keterangan :
E.A)/(F_L.K_(P.) E = iluminasi
K_d ) A = luas alas
K_p = koefisien penerangan
K_d = koefisien depresiasi
F_L = fluks lampu

c) Jumlah titik armatur

Keterangan :
n_a=( E.A)/(F_a.K_(P.)
E = iluminasi
K_d )K_d )
A = luas alas
K_p = koefisien penerangan
K_d = koefisien depresiasi
F_L = fluks lampu
B. Penjelasan lampu yang digunakan dan manfaatnya

Lingkungan berkabut maupun berdebu berpengaruh terhadap faktor


absorbsi terhadap cahaya yang dipancarkan oleh lampu. Maka lampu yang
sesuai untuk digunakan pada lapangan silma bulu tangkis adalah lampu SON
atau lampu SOX.
Fitur produk :
 Bola lampu bagian luar dilapisi warna putih
 Tabung pembuangan ceramic dengan Philips Mengintegrasikan Antena (PIA)
 Untuk panjang dan ketahanan umur lampuKonstruksi kokoh dengan titik
pangelasan sedikit sangat tinggi getaran - dan tahan banting,akibat kesalahan
 Dan meningkatkan ketahanan hidup lampu ZrAI getter memberikan
 Pemeliharaan lumen yang tinggi 150W - 400W air raksa bebas; 50W / 70W
terisi dengan amalgam air raksa sodium.
Manfaat produk yaitu teknologi unggul yang menghasilkan ketahanan umur
lampu yang tinggi.Kualitas lampu ini terutama pada tingkat pemeliharaan lumen
dan tingkat pencahayaan yang lama bahkan seumur hidup. Dan Lampu yang
ramah lingkungan. Aplikasi Untuk penerangan jalan dan rumah Untuk
penerangan Industry Digunakan juga untuk fasilitas Olahraga baik indoor
maupun outdoor Lampu jenis ini memiliki banyak kelebihan terutama pada
sistim kualitas kerjanya,diagram dan adaya suatu sistem yang berkualitas
kerjanya yang bagus.
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif yaitu prosedur


penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa hasil observasi dan wawancara dari
sumber yang dapat diamati.

3.2 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah teknik observasi partisipasi,


teknik wawancara dan teknik dokumentasi. Teknik observasi partisipasi ini dilakukan
melalui pengamatan secara langsung dan intensif pada lokasi observasi. Dalam hal ini,
penulis menjadi pengamat sekaligus partisipan aktif untuk mengumpulkan data dan
informasi tentang kondisi objek.

Teknik wawancara dilakukan melalui tanya jawab dengan pengelola dan teknisi
penerangan di Gelanggang Remaja Jakarta Timur untuk mengumpulkan data. Dan yang
terakhir adalah teknik dokumentasi dengan cara mengambil gambar dengan kamera.

3.3 Waktu dan Tempat Penelitian

 Deskripsi waktu penelitian:

Rabu, 30 November 2016

 Deskripsi tempat penelitian:

Penelitian ini dilaksanakan di Gelanggang Remaja Jakarta Timur, Jl. Otto Iskandar
Dinata Raya No. 121, Bidara Cina, Kampung Melayu, Jakarta Timur.
BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Hasil Observasi

 Dimensi bangunan dan luasnya


Bangunan pada lapangan bulu tangkis di lapangan silma jakarta timur
mempunyai mimensi bangunan berbantuk persegi panjang dengan klasifikasi:
1. Panjang : 34,5m
2. Lebar : 23,5 m
3. Tinggi :7m
4. Working plane : 1 m (bidang semu)

 Kondisi bangunan
Kondidi bangunan masih layak pakai dimana bangunan mempunyai 4 lapangan
bulu tsngkid yang smuanya mempunyai data :
1. Dinding : tembok depan, tembok belakang, tembok samping kanan, tembok
samping kiri mempunyai warna hijau
2. Langit-langit terbuat dari bahan Metal/Aluminium dan berwarna hijau
3. Lantai terbagi menjadi 2 yaitu : kramik warna orange dan kayu berwarna
coklat

 Tipe lampu dan spesipikasi lampu yang dipakai


1. Luminar 8 buah : TL 12x36 Watt
2. Philips Flourescene 8 buah : TL-D 36W/54
 Daya lampu dan totalnya
Daya total yang dipakai adalah 4416

 Banyak lampu yang terpasang


Jadi total lampu semunya adalah 96 lampu TL

 Banyaknya grup MCB dalam pemasangan lampu


Jadi Banyaknya grup :
6 grup dimana 1 grup terdiri dari 9 lampu
jadi 9 x 46 = 414 watt
dengan demikian masing-masing memiliki pembatas arus (mcb) 2 ampere

4.2 Analisis

 Pemakaian
Pada lapangan bulu tangkis dipakai pada sore hari sampai malam hari
karna pada pagi hari lampu belim digunakan kecuali cuaca mendung dan hujan
tidak ada cahaya yang masuk. Pencahayaan yang dipakai pada tipe lampu lumer
yang sering dipakai pada penerangan lapangan lainya yang memberikan
penyahayaan lebih terang. Daya yang dignakan juga besar karna semua total
lapangan sebanyak 8 lapangan yang mempunyai luas dan penggunan
pencahayan yang sama, dimana menggunakan MCB yang 2 A.
 Perhitungan kuat penerangan di lapangan olahraga silma Jakarta Timur
khususnya bulu tangkis.

JenisLampu Jumlah DayaLampu+ Daya Lumen Colour


Ballast Total Output Temperature
(watt) (watt) (lm) (K)

Philips 96 46 4416 2500 6200


Flourescene
TL-D
36W/54

 Saran untuk perbaikan penerangan di lapangan olahraga silma Jakarta Timur


khususnya bulu tangkis. (jika ada)

Pencahayaan yang harus diberikan agar di prbaiki umtuk penerangan luar


ruangan dan penempatan lampu yang kurang tepat dapat membuat pencahyaan
kurang maksimal dari segi pemantulan cahaya

4.3 Kesimpulan

Dalam era modern ini pencahayaan yang baik perlu di lakukan agar
kenyamanan dan pengelihatan mata kita pun menjadi lebih baik dan dari obsevasi yang
telah kita lakukan pada penerangan di lapangan olahraga silma Jakarta Timur khususnya
bulu tangkis yang telah kita lakukan yang mempunyai 8 lapangan bulu tangkis yang
total daya sama dan merknya pun sama.
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA

Sumber lapngan silma jakrta timur, rabu 30 November 2018

Anda mungkin juga menyukai