(Skripsi)
Oleh
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2017
ABSTRAK
Oleh
Sampel tanah yang digunakan adalah tanah timbunan pilihan, berasal dari Desa
Gedung Agung, Kecamatan Jati Agung, Lampung Selatan. Pengujian alat tekan
pemadat modifikasi ini terdiri dari 4 tekanan, yaitu 5 MPa, 10 MPa, 15 MPa dan
20 MPa, menggunakan tiga sampel tanah pada masing-masing tekanan.
The soil samples used is from Gedung Agung Region Jati Agung District
Lampung Selatan. This modified press compactor tools test consists of 4 different
pressures are 5 MPa, 10 MPa, 15 MPa, and 20 MPa. For every pressure conducted
for 3 soil samples.
Laboratory experiment result shows that the maximum volume weight (γ dmaks) of
1,706 gr/cm3 amount on modified proctor method tests with the results on
modified press compactor tools obtain pressure value of 10 MPa.
Oleh
Skripsi
Pada
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2017
RIWAYAT HIDUP
pada tahun 2010 di SMP N 2 Banjit, dan Madrasah Aliyah (MA) diselesaikan di
MAN 2 Tanjung Karang pada tahun 2013. Penulis terdaftar sebagai mahasiswa
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Lampung pada tahun 2013
melalui jalur SBMPTN. Penulis telah melakukan Kerja Praktik (KP) pada Proyek
bulan. Penulis juga telah mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Payung
periode Januari-Februari 2017. Penulis mengambil tugas akhir dengan judul Studi
dengan Alat Tekan Pemadat Modifikasi (Studi Kasus Tanah Timbunan Pilihan).
“Tugas kita bukanlah untuk berhasil. Tugas kita adalah untuk mencoba,
Karena di dalam mencoba itulah kita menemukan dan
Membangun kesempatan untuk berhasil”
(Mario Teguh)
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan karunia serta
dengan Alat Tekan Pemadat Modifikasi ( Studi Kasus Tanah Timbunan Pilihan )”.
Skripsi disusun sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Teknik (S.T.)
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang setulusnya
kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Suharno, M.Sc., selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas
Lampung.
2. Bapak Gatot Eko Susilo, S.T., M.Sc., Ph.D., selaku Ketua Jurusan Teknik
3. Bapak Ir. Setyanto, M.T., selaku Dosen Pembimbing Utama atas bimbingan
4. Bapak Ir. Idharmahadi Adha, M.T., selaku Dosen Pembimbing Kedua yang
6. Bapak Suyadi, S.T.,M.T., dan Dr. Eng. Mohd. Isneini, S.T.,M.T., selaku
7. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Teknik Sipil Universitas Lampung
8. Keluarga yaitu orang tuaku, Bapak Lukeman dan Ibu Sari Sekar Kamalia,
kakak Ridho Septiadi, adik Deis Rahma Julia, serta seluruh keluarga besar
Anwar, Erny, Zara, Astri, Tika, Dwi, Septi, Mely seluruh rekan angkatan
2013 Teknik Sipil Unila dan kakak dan adik tingkat Teknik Sipil yang telah
mengharapkan saran serta kritik yang bersifat membangun. Akhir kata, semoga
skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Amin.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
I. PENDAHULUAN ........................................................................... 1
A. Tanah............................................................................................ 5
1. Definisi Tanah.......................................................................... 5
2. Klasifikasi Tanah ..................................................................... 5
3. Tanah Timbunan ...................................................................... 10
B. Pemadatan Tanah.......................................................................... 11
1. Definisi Pemadatan Tanah....................................................... 11
2. Dasar-dasar Teori Pemadatan Tanah ....................................... 11
3. Pemadatan di Lapangan........................................................... 16
C. Studi Literatur............................................................................... 17
V. PENUTUP ....................................................................................... 54
A. Kesimpulan ................................................................................ 54
B. Saran .......................................................................................... 55
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN B (Surat-surat)
LAMPIRAN C (Perhitungan)
Halaman
Tabel 2. Klasifikasi tanah untuk lapisan tanah dasar jalan raya (Sistem
AASHTO) ...................................................................................... 9
Tabel 10. Hasil Perhitungan Pengujian Alat Tekan Modifikasi pada Tekanan
Tabel 11. Hasil Perhitungan Pengujian Alat Tekan Modifikasi pada Tekanan
Tabel 12. Hasil Perhitungan Pengujian Alat Tekan Modifikasi pada Tekanan
Halaman
Gambar 2. Grafik Hubungan Kadar Air Dengan Berat Volume Kering Untuk
Gambar 3. Grafik Kadar Air dan Berat volume Kering dengan pengaruh usaha
Gambar 10. Hubungan Berat Volume Kering dengan Kadar Air Menggunakan
Gambar 11. Hubungan Berat Volume Kering dan γZAV dengan Kadar Air
Gambar 12. Hubungan Berat Volume Kering dan γZAV dengan Kadar Air
Gambar 13. Hubungan Berat Volume Kering dan γZAV dengan Kadar Air
Gambar 14. Hubungan Berat Volume Kering dan γZAV dengan Kadar Air
Gambar 15. Hubungan Berat Volume Kering dan γZAV dengan Kadar Air
Gambar 16. Hubungan Berat Volume Kering Kondisi Kadar Air Optimum
Gambar 18. Perbandingan Berat Volume Kering dengan Beban untuk Tanah
Gs = Berat jenis
Ni = Jumlah lapisan
d = Diameter (cm)
t = Tinggi (cm)
T = Waktu (menit)
e = Angka pori
n = Porositas
Cu = Koefisien keseragaman
Cc = Koefisien gradasi
1
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan daerah menjadi prioritas pemerintah saat ini, hal ini bertujuan
sekarang ini adalah pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera. Pembangunan ini
tanah. Hal ini disebabkan karena tanah merupakan salah satu material yang
tanah berkualitas baik apabila memiliki kerapatan partikel tanah yang tinggi
elevasi yang tidak sesuai. Seperti pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera,
banyak dilakukan pekerjaan galian dan timbunan agar sesuai dengan elevasi
yaitu proses naiknya kerapatan tanah dengan memperkecil jarak antar partikel
2
sehingga terjadi reduksi volume udara namun tidak terjadi perubahan volume
air yang cukup berarti pada tanah ini (Craig, 1994). Dengan cara melakukan
Oleh karna itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbandingan dari
dari salah satu lokasi pada proyek Jalan Tol Trans Sumatera.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas, rumusan masalah untuk penelitian ini adalah untuk
menggunakan tanah pilihan. Penelitian ini akan membahas sifat-sifat fisik dan
C. Batasan Masalah
1. Sampel tanah merupakan tanah timbunan yang berasal dari Desa Gedung
sebagai berikut :
4. Pengujian atterberg
6. Pengujian hidrometer
modifikasi
D. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui sifat-sifat fisik dan mekanis tanah timbunan yang berasal dari
E. Manfaat Penelitian
hasil penelitian ini dapat bemanfaat untuk instansi dalam bidang konstruksi dan
A. Tanah
1. Definisi Tanah
tidak tersedimentasi (terikat secara kimia) satu sama lain dan dari bahan
organik yang telah melapuk (yang berpartikel padat) disertai dengan zat
cair dan gas yang mengisi ruang kosong diantara partikel-partikel padat
Selain itu tanah adalah himpunan mineral, bahan organik dan endapan-
endapan yang relative lepas (loose) yang terletak di atas batu dasar
2. Klasifikasi Tanah
tanah didasarkan atas ukuran partikel yang diperoleh dari analisis saringan
Terdapat dua sistem klasifikasi yang sering digunakan, yaitu Unified Soil
kasar (kerikil dan pasir) jika kurang dari 50% lolos saringan nomer
200, dan sebagai tanah berbutir halus (lanau/lempung) jika lebih dari
W = gradasi baik
7
1, A-2, dan A-3 yaitu tanah dimana 35% atau kurang dari jumlah
4, A-5, A-6, dan A-7 yaitu tanah dimana lebih dari 35% butiran
tanah lolos ayakan No. 200. Butiran dalam kelompok ini sebagian
1. Ukuran butir
2. Plastisitas
Tabel 2. Klasifikasi tanah untuk lapisan tanah dasar jalan raya (Sistem AASHTO)
Tanah berbutir
Klasifikasi umum
(35% atau kurang dari seluruh contoh tanah lolos ayakan No. 200)
A-1 A-2
Klasifikasi kelompok A-3
A-1-a A-1-b A-2-4 A-2-5 A-2-6 A-2-7
Analisis ayakan ( %
lolos)
No. 10 Maks 50
No. 40 Maks 30 Maks 50 Min 51
No. 200 Maks 15 Maks 25 Maks 10 Maks 35 Maks 35 Maks 35 Maks 35
Tipe material yang Batu pecah, kerikil Pasir Kerikil dan pasir yang berlanau atau
paling dominan dan pasir halus berlempung
Analisis ayakan ( %
lolos)
No. 10
No. 40
No. 200 Min 36 Min 36 Min 36 Min 36
3. Tanah Timbunan
memiliki sifat:
1) Tanah yang tidak mengandung organik seperti jenis tanah OL, OH,
pada lokasi atau untuk maksud dimana bahan-bahan ini telah disetujui
Seluruh timbunan pilihan harus memiliki nilai CBR paling sedikit 10%
dapat dihindarkan haruslah batu, pasir atau kerikil atau bahan berbutir
B. Pemadatan Tanah
namun tidak terjadi perubahan volume air yang cukup berarti pada tanah ini
(Craig, 1994).
oleh beban dinamis disebut pemadatan. Oleh akibat beban dinamis, butir-
butir tanah merapat satu sama lain sebagai akibat berkurangnya rongga
udara.
Pada awal proses pemadatan, berat volume tanah kering (γd) bertambah
seiring dengan ditambahnya kadar air. Pada kadar air nol (w=0), berat
12
volume tanah basah (γb) sama dengan berat volume tanah kering (γd).
yang sama), berat butiran tanah padat per volume satuan (γd) juga
bertambah. Pada kadar air lebih besar dari kadar air tertentu, yaitu saat
kadar air optimum, kenaikan kadar air justru mengurangi berat volume
keringnya. Hal ini karena, air mengisi rongga pori yang sebelumnya
diisi oleh butiran padat. Kadar air pada saat berat volume kering
H.C.:2002).
Untuk menentukan hubungan kadar air dan berat volume, dan untuk
hubungan yang pasti anatara kadar air dan berat volume kering yang
padat. Untuk berbagai jenis tanah pada umumnya salah satu nilai kadar
(γdmak).
Hubungan berat volume kering (γd) dengan berat volume basah (γb) dan
b ……………………………………………………. (1)
γd =
1
13
diameter 10,2 cm dan tinggi 11,6 cm. Tanah di dalam mold dipadatkan
dengan penumbuk yang beratnya 4,5 kg dengan tinggi jatuh 45,7 cm.
Grafik hubungan kadar air dengan berat volume kering untuk usaha
(Hardiyatmo, 2002):
N b N i WH ……………………………………………………. (2)
E=
V
15
Keterangan :
N i = Jumlah lapisan
Grafik hubungan berat volume kering dan kadar air pada tanah lempung
Gambar 3. Grafik Kadar Air dan Berat volume Kering dengan pengaruh
usaha pemadatan yang berbeda (Das, 1995)
16
3. Pemadatan di Lapangan
lepas, material ini secara alami akan menjadi padat karena pengaruh waktu
dan cuaca. Proses pemadatan ini berlangsung dalam jangka waktu yang
lama. Pada proyek konstruksi dimana waktu adalah bagian penting di dalam
Tanah diremas oleh gigi pada roda sehingga udara dan air yang
lahan.
alat tersebut sehingga partikel tanah yang kecil dapat masuk di antara
benda dari suatu ketinggian. Selain tanah menjadi lebih padat, dengan
proses ini partikel tanah yang lebih besar menjadi pecah sehingga
C. Studi Literatur
Palangka Raya mempunyai berat isi kering maksimum (γd maks) 1.51
gr/cm3 dan kadar air optimum (wopt) 25,74%. Menurut Gregg (1960), tanah
sampai bagus, karena dari hasil pengujian tanah ini mempunyai berat
volume kering maksimum (γd maks) 1,49 – 1,88 gr/cm3 dan kadar air
2. Penelitian dilakukan oleh Ulfa, S.Z. (2017) tentang studi konversi energi
Berat Volume
Kadar Air
Nama Sampel Kering
(%)
(gram/cm3)
5 MPa 22,80 1,3555
1.7
1.6 1.5875
Berat Volume Kering (gr/cm3)
1.5599
1.5 1.4878
1.4
1.3 1.3555
1.2
1.1
0 5 10 15 20 25
Tekanan (Mpa)
berat volume kering maksimum (γ dmaks) sebesar 1,42 gr/cm3. Bila nilai ini
dikonversi terhadap hasil uji alat tekan modifikasi pada Gambar 4 didapat
3. Yamali, F.R. (2016) tentang Analisa Energi alat pemadat tanah lempung di
64,43 joule (tiap cm lebar roda) dan 515,47 joule (tiap cm lebar roda)
A. Bahan Penelitian
Pada penelitian ini, sampel tanah yang digunakan adalah tanah timbunan
050. Sampel tanah yang digunakan berupa tanah yang berasal dari Desa
lokasi
Alat tekan pemadat modifikasi yaitu alat yang dibuat dengan memodifikasi
yang akan digunakan yaitu silinder (mold) dengan diameter 10,2 cm dan
tinggi 11,6 cm. Berikut merupakan sketsa alat tekan pemadat modifikasi.
per
karet
dongkrak
manometer
pelat
Pelat
silinder
Cetakan
silinder
sehingga pelat yang ada tepat berada di bawah dongkrak akan turun. Saat
dongkrak dipompa, pelat silinder turun dan menekan tanah yang berada di
sampel tanah yang berasal dari Desa Gedung Agung Kec. Jati Agung,
saringan, berat jenis analisa hidrometer, atterberg limit, proctor modified dan
menggunakan tabung sampel yang ditekan kedalaman tanah, setelah terisi oleh
tanah kemudian tabung diangkat dan di ujung tabung ditutup dengan plastik
untuk menjaga agar kelembaban sampel tidak berubah. Sampel ini digunakan
untuk pengujian awal dan bila memenuhi persyaratan sebagai tanah timbunan
modifikasi.
D. Pengelolaan Sampel
Sampel tanah tak terganggu disimpan di tempat yang sejuk dan baru dibuka
pada saat melakukan percobaan, hal ini dimaksudkan agar sampel tanah tak
24
tanah diambil sedikit untuk pengecekan kadar air tanah setelah dihamparkan
dan dikeringkan. Hal ini bertujuan untuk mengetahui kadar air sisa pada
sampel tanah kering. Kemudian sampel tanah kering diambil minimal 500
Lalu sampel tanah akan diayak dengan nomor saringan yang dibutuhkan pada
kedalam oven, kemudian tanah diayak dengan saringan no. 40, tanah yang
lolos saringan ini sebanyak 400 gr yang digunakan unutuk pengujian berat
jenis tanah dan batas atterberg. Kedua, sampel diambil secukupnya lalu
dimasukkan kedalam oven, kemudian tanah diayak dengan saringan no. 200,
tanah yang lolos saringan ini sebanyak 50 gram, sampel ini digunakan untuk
tanah seberat 2,5 kg. Sampel tanah ini digunakan untuk pengujian pemadatan
plastik). Sisa sampel tanah disimpan ditempat yang aman dan digunakan
E. Pelaksanaan Pengujian
Pengujian fisik tanah bertujuan untuk mengetahui sifat fisik tanah yang
Pengujian kadar air bertujuan untuk mengetahui kadar air tanah pada
1) Bahan :
2) Prosedur :
selama 24 jam.
26
3) Perhitungan :
Ww Wcs Wds
w …………………………. (3)
Ws Wds - Wc
Keterangan :
Ww = Berat air
1) Bahan :
b) Air bersih.
2) Peralatan :
a) Picnometer.
3) Prosedur :
hilang.
hasilnya.
4) Perhitungan :
Gs = ……………..…………………. (4)
Keterangan :
suatu jenis tanah pada batasan antara keadaan plastis dan keadaan cair,
a) Bahan :
Air bersih.
b) Peralatan :
c) Prosedur :
ketukan.
a) Bahan :
Air bersih.
29
b) Prosedur :
putus-putus.
ditimbang.
c) Perhitungan :
w PL ……………..…………………………... (6)
LI =
PI
Keterangan :
PI = Plastic Index
LL = Batas Cair
PL = Batas Plastis
w = Berat Air
1) Bahan :
2) Prosedur :
dipersiapkan.
3) Perhitungan :
W
γ= ……………..…………………….……. (7)
V
Keterangan :
W = Berat tanah
V = Volume ring
ukuran butiran tanah dan susunan butiran tanah (gradasi) dari suatu
jenis tanah yang tertahan di atas saringan No. 200. Berikut cara
pengujiannya :
31
1) Bahan :
2) Peralatan :
3) Prosedur :
tertahan di atasnya.
f. Pengujian Hidrometer
1) Bahan :
b) Reagent (Na2SiO3).
32
c) Air.
2) Peralatan :
b) Thermometer.
3) Prosedur :
sebanyak 50 gram.
bahan tercampur.
jam.
kali.
i) Menyediakan gelas ukur kedua yang hanya berisi air dan reagent.
j) Mengulangi prosedur (5), (6), dan (8) untuk gelas ukur kedua.
33
a. Bahan :
2) Air bersih.
b. Peralatan :
c. Prosedur :
berikutnya.
Pada Pengujian ini, akan dilakukan 4 macam penekanan oleh alat tekan
modifikasi, yaitu pada tekanan 5 MPa, 10 MPa, 15 MPa, dan 20 MPa. Dari
2) Dari uji Proctor Modified didapat kadar air optimum (wopt) yang
tekanan 5 MPa pada alat tekan pemadat modifikasi. Dengan cara yang
6) Didapatkan nilai berat volume kering (γd) dan kadar air (w).
Semua proses dan hasil yang didapat dari hasil penelitian akan ditampilkan
MULAI
(γdmax) (wopt)
(wopt)
(γdmax)
HASIL
PERBANDINGAN
KESIMPULAN
SELESAI
A. Kesimpulan
1. Sampel tanah yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari Desa
volume kering maksimum (γdmaks) sebesar 1,706 gr/cm3. Bila nilai ini
dikonversi terhadap hasil uji alat uji tekan modifikasi didapat nilai tekanan
sebesar 10 MPa.
4. Nilai berat volume kering pada kondisi kadar air optimum memiliki nilai
yang hampir sama untuk setiap tekanan. Hal ini membuktikan bahwa
sampel tanah yang digunakan memiliki gradasi butiran tanah yang baik,
berat volume kering pada proctor modified pada setiap tekanan lebih besar
B. Saran
Badan Standarisasi Nasional, 2008, SNI 1742:2008 Cara Uji Kepadatan Ringan untuk
Tanah, Badan Standarisasi Nasional, Jakarta.
Craig, R.F. 1991. “Mekanika Tanah Edisi Ke Empat”. PT. Erlangga. Jakarta.
Hardiyatmo, H.C. 2002. “Mekanika Tanah 1”. PT. Gramedia Pustaka Utama.
Jakarta.
Muda, A. 2016. “Model Pendekatan Alat Uji Kepadatan Ringan untuk Tanah di
Laboratorium”. Jurnal Teknik Sipil Universitas Lambung Mangkurat.
Banjarmasin.
Rostiyanti, S.F., 2008. “Alat Berat Untuk Proyek Konstruksi”. PT. Rineka Cipta.
Jakarta.
Ulfa, S.Z., 2017. “Studi Konversi Energi Pemadatan Tanah dengan Modified
Proctor Method untuk Tanah Pasir Berlempung”. Skripsi. Universitas
Lampung. Bandar Lampung.