“KOMPETENSI-KOMPETENSI PEMBELAJARAN MATEMATIKA SMP/SMA”
MODERATOR & NOTULENSI DARI KELOMPOK 2 (Reza Risnaldo & Rendy)
SESI I
Pertanyaan 1 : Endang (Kelompok 6)
Apa perbedaan dari pengetahuan Kompetensi menurut ahli Van looy, Van dierdunck dan Gemmel (1998:212)dan sedarmayanti (2008:126) ?
Jawaban : Dwiasa Arli Fia
Menurut pendapat kami perbedaannya yaitu terletak pada penilaian karakteristiknya yaitu menurut van looy dkk, cara penilainnya dilihat dari aktivitas sehari-hari terlebih dahulu, sedangkan menurut sedarmayanti penilainnya dilihat secara langsung tanpa adanya proses yang panjang.
Pertanyaan 2 : Rimalita (Kelompok 8)
Bagaimana cara menentukan KI dan KD dalam pembelajaran Matematika?
Jawaban : Sri Muliati Dumila
Cara menentukan KI dan KD dalam pembelajaran matematika yaitu bisa dilihat disilabus karena dalam silabus KI dan KD tersebut tidak bisa diubah dan sudah sesuai ketentuan kurikulum yang sudah berlaku.
Pertanyaan 3 : Fitria diyanti (Kelompok 11)
Jelaskan secara singkat perbedaan antara SI, KI, dan KD?
Jawaban : Dwiasa Arli Fia
SI merupakan ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, bahan kajian, mata pelajaran dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. KI merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai SKL yg harus dimiliki seorang peserta didik pada tingkat kelas atau program yang menjadi landasan pengembangan KD sedangkan KD merupakan kemampuan dan materi pembelajaran minimal yang harus dicapai peserta didik untuk suatu mata pelajaran pada masing-masing satuan pendidikan yang mengacu pada KI.
SESI II
Pertanyaan 1 : Lisca Hardiyanti (Kelompok 11)
Bagaimana perencanaan pembelajaran yang ideal menurut tuntutan Kurikulum yang berlaku?
Jawaban : Sri Muliati Dumila
Perencanaan yang ideal menurut tuntutan kurikulum tentunya telah memenuhi kriteria yang harus diakukan dalam pembelajaran, sesuai dengan kurikulum yang sedang berlaku, perencanaan setidaknya meliputi tiga hal pokok yaitu pendahuluan, kegiatan inti, kemudian penutup. Dalam satu paket perencanaan tersebut telah tergambarkan model pembelajaran dengan jelas.
Pertanyaan 2 : Titi Yulianti (Kelompok 7)
Jelaskan apa itu indikator kunci, Indikator pendukung dan indikator kompleks?
Jawaban : Dwiasa Arli Fia
- Indikator kunci yaitu indikator yang tuntutannya sama dengan tuntutan indikator yang ada dalam KD. Hanya saja dapat diukur atau dinilai. - Indikator pendukung yaitu indikator tangga pertama, atau indikator yang menjembatani sehingga dapat menuju indikator yang lebih tinggi. - Indikator kompleks / pengayaan adalah indikator yang disediakan untuk memperluas pengetahuan peserta didik diatas tuntutan kompetensi dalam KD, “ingat” KD yang ada dalam kurikulum dalam hal ini standar isi adalah KD minimal.
Pertanyaan 3 : Sri Hartianingsih (Kelompok 4)
Setiap Kompetensi megandung beberapa aspek sebagai tujuan yang akan dicapai jelaskan dan berikan contoh dari aspek tersebut? Jawaban : Sri Muliati Dumila Aspek 1. Pengetahuan maksudnya ialah kemampuan yang berkaitan dalam bidang kognitif. Contohnya seorang guru mengetahui teknik” mengidentifikasi kebutuhan siswa dan menentukan strategi pembelajaran yang tepat sesuai dengan kebutuhan siswa Aspek 2. Pemahaman maksudnya yaitu kedalaman pengetahuan yang dimiliki setiap individu. Contohnya guru bukan hanya sekedar tahu tentang teknik mengidentifikasi siswa, tapi juga memahami langkah” yang harus dilakukan dalam proses identifikasi tersebut. Aspek 3. Kemahiran maksudnya yaitu kemampuan individu untuk melaksanakan secara praktik tentang tugas. Contohnya kemahiran guru dalam menggunakan media dan sumber pembelajaran dalam proses belajar mengajar di dalam kelas. Aspek 4. Nilai maksudnya yaitu norma” yang dianggap baik oleh individu. Contohnya nilai kejujuran, nilai kesederhanaan, nilai keterbukaan dan lain- lain. Aspek 5. Sikap maksudnya yaitu pandangan individu terhadap sesuatu. Mislanya senang atau tidak senang, suka atau tidak suka, Sikap ini erat kaitanya dengan nilai yang dimiliki individu. Aspek 6. Minat merupakan kecenderungan individu untuk melakukan suatu perbuatan. Contohnya dalam kegiatan sekolah pasti adanya ekstrakurikuler lalu siswa di suruh memiliki kegiatan sesuai dengan minat mereka.