Anda di halaman 1dari 11

TUGAS TIDAK TERSTRUKTUR

SENI BUDAYA

Disusun Oleh :
Nama : Vanesa Eka Dewantari
Kelas : IX A
No : 34

SMP NEGERI 2 BATANG


TAHUN AJARAN 2018 / 2019
1.Tari Zapin, Malaysia

Tarian zapin merupakan tarian yang terkenal di negeri Johor. perkataan zapin
berasal daripada Al-zaffan iaitu gerak kaki. Mengikut sejarah tarian ini pada
mulanya adalah sebagai tarian hiburan di istana yang dibawa dari
Hadramaut,Yaman Selatan oleh pedagang Arab pada abad ke-13 yang bertujuan
digunakan amalan berzikir untuk menyebarkan pengetahuan mengenai sejarah
tamadun islam.Kini,tarian zapin masih lagi dipersembahkan dalam majlis
formal dan tidak formal. Sebagai contoh majlis perkahwinan,majlis perasmian
dan sebagainya.

2. Tari Kathak, India.


Kathak (Hindi: कथक, Urdu: ‫ )کتھک‬merupakan salah satu dari lapan bentuk
tarian klasik India, berasal dari India Utara. Tarian ini boleh dijejak asalnya
kepada pencerita lisan nomad India utara silam, dikenali sebagai Kathaks, atau
pencerita. Pencerita ini, membuat persembahan di lapangan kampung dan laman
kuil, kebanyakannya khusus dalam mengisahkan kisah mitos dan moral dari
kitab, dan menokok pengisahan mereka dengan alunan tangan dan mimik muka.
Ia pada asasnya merupakan teater, menggunakan alatan dan bunyi muzik
bersama gerak tangan, bagi menghidupkan penkisahan. Dalam bentuk kini
terkandung bekas tarian kuil dan adat, dan pengaruh pergerakan bhakti. Sejak
abad ke-16 seterusnya ia menyerap sesetengah ciri tarian Parsi dan tarian Asia
Tengah yang diimport oleh istana diraja era Mughal.
Terdapat tiga jurusan utama atau gharana bagi Kathak dari mana pengamal
masa kini menyusur susur galurnya: gharana dari Jaipur, Lucknow dan Benares
(lahir di istana Kachwaha raja Rajput, Nawab dari Oudh, dan Varanasi
mengikut turutan); terdapat juga gharana Raigarh yang kurang menonjol dan
lebih muda dari mana teknik ketiga-tiga gharana sebelumnya digabung tetapi
menjadi terkenal kerana komposisinya yang berbeza.
Tarian Kathak merupakan salah satu lagi tarian klasikal India yang berasal dari
utara India. Perkataan Kathak berasal dari perkataan India Katha yang
bermaksud ‘seni bercerita’.

3. Tari Flamenco, Spanyol.


Tari flamenco merupakan tarian Istana Moor yang kemudian dikembangkan dan
dikreasikan oleh kaum Gipsi di kota Andlusia yang akhirnya dikenal sebagai
tari flamenco.
Pada dasarnya pertunjukan flamenco merupakan pertunjukan musik dan tari,
sehingga terkadang menggunakan alat musik kastanyet untuk menambah warna
musik yang dibawakan.
Namun tak jarang juga penari yang menolak penggunaan alat musik yang satu
ini dengan alasan bisa mengurangi keindahan gerak tari flamenco.
Para penari tari flamenco biasanya menggunakan pakaian dengan warna –
warna mencolok sehingga menimbulkan kesan ceria dalam tarian tersebut.
Sedangkan untuk jumlah penari dalam suatu pertunjukan tari flamenco biasanya
sangat bervariasi, kadang penari membawakannya secara solo, berpasangan atau
berkelompok.
Seperti kostum yang digunakan, gerakan pada tari flamenco juga menunjukan
gairah sang penari dengan mengandalkan gerakan tubuh yang cepat yang
enerjik dan menarik.
Disertai beberapa improvisasi gerakan yang membuat tarin ini semakin
menarik. Apalagi jika ditambah gerakan penari saat menepuk tangan atau
menjentikan jari di tengah – tengah gerakan tari.
Meskipun para penari sering berimprovisasi dengan gerakan tari flamenco,
namun tari flamenco tetap memiliki gerakan yang menajdi ciri khas dan tidak
dapat dipisahkan dari tarian tersebut.
Ciri khas dalam tari flamenco adalah gerakan filigrano dan zapateado.
Gerakan filigrabo adalah gerakan di mana penari menaikan tangannya
kemudian menyimpulkan telapak tangan yang diselingi dengan tepukan tangan
dan jentikan jari penari.
Sedangkan gerakan zapateado adalah gerakan di mana penari melengkungkan
punggungnya sambil terus menghentakan kaki mengikuti irama.
Ketikan menampilkan tari flamenco biasanya penari seolah – olah sedang
terlena dengan emosi yang ditimbulkan oleh musik dan tarian tersebut, atau
sering disebut sebagai duende.
Sehingga dalam membawakan tarian ini, para penari pria dituntut untuk
menampilkan sisi kemaskulinannya.
Sedangkan penari wanita dituntut untuk menampilkan ketenangan yang disertai
rasa bangga dan sensualitas yang terkendali.

4. Tari Morris, Inggris.

Tarian ini dipertunjukkan dalam festival-festival. Dulu hanya laki-laki yang


menari Morris, namun sekarang semua orang menarikan tarian ini. Biasanya
kostum yang mereka pakai adalah baju putih, topi dengan hiasan bunga, dan
selempang dua warna yang disematkan bel kecil. Mereka juga membawa
tongkat kecil atau sapu tangan.
Sebuah tarian morris adalah suatu bentuk tarian rakyat Inggris biasanya disertai
dengan musik. Hal ini didasarkan pada berirama melangkah dan pelaksanaan
tokoh koreografer oleh sekelompok penari. Alat seperti tongkat, pedang,
saputangan dan lonceng juga dapat dikerahkan oleh para penari. Dalam
sejumlah kecil tarian untuk satu atau dua orang, langkah ini dilakukan dekat dan
di sepasang pipa tembakau diletakkan di tanah liat satu sama lain di lantai.
Klaim bahwa catatan Inggris, dating kembali ke 1448, menyebutkan tari morris
terbuka untuk sengketa. Tidak ada menyebutkan “morris” menari lebih awal
dari abad ke-15 akhir, meskipun catatan awal seperti Bishops ‘”Visitasi Artikel”
menyebutkan menari pedang, kegiatan menari guising dan lainnya serta
memainkan mumming. Selanjutnya, catatan paling awal selalu menyebutkan
“Morys” dalam pengaturan pengadilan, dan baik laki-laki dan perempuan yang
disebutkan sebagai menari, dan sedikit kemudian di Walikota Tuhan ‘Prosesi di
London. Hanya kemudian bahwa itu mulai disebutkan sebagai sesuatu yang
dilakukan di paroki-paroki. Tidak tentu saja tidak ada bukti bahwa itu adalah
ritual pra-Kristen, seperti yang sering diklaim.

5. Tari Buchaechum / Tari Kipas, Korea.

Penari kipas dari Korea menggunakan kipas yang besar dalam berbagai warna.
Lalu mereka menyatukan kipas mereka dan menggerakkannya secara teratur
mengayun ke atas dan ke bawah.
Sejak demam Korea melanda Indonesia, semua hal berbau Korea pun ikut
diikuti. Kita bisa melihat dari menjamurnya produk-produk fashion Korea yang
laris manis di Indonesia, belum lagi meningkatnya jumlah kursus-kursus bahasa
korea yang pesertanya juga bak kacang goreng. Budaya-budaya korea pun
banyak menjadi fokus perhatian orang. Saya sebagai salah satu penggemar
Korea (namun tidak terlalu freak) menilai, Korea Selatan sangat bagus
mempromosikan budaya mereka ke dunia, khususnya lewat entertainment.
Lewat K-Pop, fashion dan film-film, Korea Selatan dengan pintar mengemas
juga budaya-budaya mereka, sehingga masyarakat dunia pun ‘sadar’ dengan
kebudayaan mereka. Satu langkah yang patut dicontoh Indonesia.
Salah satu bukti bahwa kebudayaan Korea sudah mulai di’sadari’ oleh
masyarakat dunia adalah dengan dikenalnya salah satu tarian tradisional
masyarakat Korea. Mereka suka menyebut ‘Tari Kipas Korea’ atau bahasa
Koreanya Buchaechum.
Buchaechum merupakan tarian tradisional Korea dimana sekelompok wanita
menari menggunakan kipas yang berhiaskan bunga Peony dan menggunakan
Hanbok (tarian tradisional Korea) yang berwarna mencolok.

6. Tari Naga, China.


Dalam mitologi China, naga menggambarkan kegagahan, keningratan dan
keberuntungan. Tari naga digunakan untuk mengusir setan dan membawa
keberuntungan bagi semua orang. Penarinya memiliki kemampuan bela diri.

Tari Naga (karakter sederhana: 舞龙; karakter tradisional: 舞龍; pinyin: wǔ

lóng) atau disebut juga Liang Liong di Indonesia adalah suatu pertunjukan dan
tarian tradisional dalam kebudayaan masyarakat Tionghoa. Seperti juga Tari
Singa atau Barongsai, tarian ini sering tampil pada waktu perayaan-perayaan
tertentu. Orang Tionghoa sering menggunakan istilah ‘Keturunan Naga'(龍的傳

人 atau 龙的传人, lóng de chuán rén) sebagai suatu simbol identitas etnis.

Dalam tarian ini, satu regu orang Tionghoa memainkan naga-nagaan yang
diusung dengan belasan tongkat. Penari terdepan mengangkat, menganggukkan,
menyorongkan dan mengibas-kibaskan kepala naga-nagaan tersebut yang
merupakan bagian dari gerakan tarian yang diarahkan oleh salah seorang penari.
Terkadang bahkan kepala naga ini bisa mengeluarkan asap dengan
menggunakan peralatan pyrotechnic.
Para penari menirukan gerakan-gerakan makhluk naga ini — berkelok-kelok
dan berombak-ombak. Gerakan-gerakan ini secara tradisional melambangkan
peranan historis dari naga yang menunjukkan kekuatan yang luar biasa dan
martabat yang tinggi. Tari naga merupakan salah satu puncak acara dari
perayaan Imlek di pecinan-pecinan di seluruh dunia.
Naga dipercaya bisa membawa keberuntungan untuk masyarakat karena
kekuatan, martabat, kesuburan, kebijaksanaan dan keberuntungan yang
dimilikinya. Penampilan naga terlihat menakutkan dan gagah berani, namun ia
tetap memiliki watak yang penuh kebajikan. Hal-hal inilah yang pada akhirnya
menjadikannya lambang lencana untuk mewakili kekuasaan kekaisaran.

7. Tari Khon, Thailand


Tari khon ialah semacam tari topeng di Indonesia, dengan latar belakang kisah
Ramayana. Tarian topeng khon ini menggambarkan kancah peperangan akbar
nan berlangsung selama pemerintahan Dinasti Ramakien, yaitu perang nan
terjadi antara Raja Rama, seorang ksatria bijaksana dan gagah perkasa, melawan
Raja Todsakan nan lalim dan durjana.
Raja Todsakan nan merupakan simbol kejahatan ini pada akhirnya bisa
dikalahkan oleh Raja Rama nan merupakan simbol kebaikan.

8.Tari Tinikling , Filipina

Tarian ini berasal dari Leyte antara Visayan pulau-pulau di Filipina tengah
sebagai tiruan dari burung tikling yang menghindari perangkap bambu yang
ditetapkan oleh petani padi. Tarian ini meniru gerakan burung tikling karena
mereka berjalan di antara batang rumput, berjalan di atas cabang pohon, atau
perangkap bambu menghindar ditetapkan oleh petani padi. Penari legendaris
meniru burung tikling dan kecepatan dengan terampil manuver antara tiang
bambu besar.
Bentuk tarian yang menggunakan tiang dan fancy footwork. Biasanya, gaya tari
tinikling ialah di mana dua pemain individu menggunakan tiang bambu untuk
memukul, tekan, dan geser di atas tanah dan terhadap satu sama lain dan
bersama dengan penari lebih yang melangkah di atas dan di antara kutub

9.Tarian wals , Jerman

Tari Wals berasal dari kata german “ walzen” yang berarti berputar atau
berkeliling. Tarian Wals Populer di Wina sekitar tahun 1780 dan pada tahun
berikutnya mulai menyebar ke berbagai belahan dunia. Tari Wals adalah salah
satu jenis tarian ruangan dan tarian rakyat berketukan ¾ yang dilakukan
terutama dalam posisi tertutup. Gerakan dasar dari tari wals adalah satu putaran
penuh yang meliputi dua tahap di mana per tahapnya terdapat tiga langkah.
Wals selanjutnya menjadi dasar tari bagi tarian lainnya di berbagai belahan
negara Eropa.

10.Tari Haka, New Zealand.


Pada jaman dulu, suku Maori di New Zealand biasa menarikan tarian Haka
sebelum berperang dan sesudah memenangkan peperangan. Kini, tim rugby
New Zealand melakukan hal yang sama sebelum memulai pertandingan.

Sumber https://www.jatikom.com/2018/11/macam-macam-tarian-
mancanegara.html#ixzz5ZZ5PMPuL

Anda mungkin juga menyukai