SENI BUDAYA
Disusun Oleh :
Nama : Vanesa Eka Dewantari
Kelas : IX A
No : 34
Tarian zapin merupakan tarian yang terkenal di negeri Johor. perkataan zapin
berasal daripada Al-zaffan iaitu gerak kaki. Mengikut sejarah tarian ini pada
mulanya adalah sebagai tarian hiburan di istana yang dibawa dari
Hadramaut,Yaman Selatan oleh pedagang Arab pada abad ke-13 yang bertujuan
digunakan amalan berzikir untuk menyebarkan pengetahuan mengenai sejarah
tamadun islam.Kini,tarian zapin masih lagi dipersembahkan dalam majlis
formal dan tidak formal. Sebagai contoh majlis perkahwinan,majlis perasmian
dan sebagainya.
Penari kipas dari Korea menggunakan kipas yang besar dalam berbagai warna.
Lalu mereka menyatukan kipas mereka dan menggerakkannya secara teratur
mengayun ke atas dan ke bawah.
Sejak demam Korea melanda Indonesia, semua hal berbau Korea pun ikut
diikuti. Kita bisa melihat dari menjamurnya produk-produk fashion Korea yang
laris manis di Indonesia, belum lagi meningkatnya jumlah kursus-kursus bahasa
korea yang pesertanya juga bak kacang goreng. Budaya-budaya korea pun
banyak menjadi fokus perhatian orang. Saya sebagai salah satu penggemar
Korea (namun tidak terlalu freak) menilai, Korea Selatan sangat bagus
mempromosikan budaya mereka ke dunia, khususnya lewat entertainment.
Lewat K-Pop, fashion dan film-film, Korea Selatan dengan pintar mengemas
juga budaya-budaya mereka, sehingga masyarakat dunia pun ‘sadar’ dengan
kebudayaan mereka. Satu langkah yang patut dicontoh Indonesia.
Salah satu bukti bahwa kebudayaan Korea sudah mulai di’sadari’ oleh
masyarakat dunia adalah dengan dikenalnya salah satu tarian tradisional
masyarakat Korea. Mereka suka menyebut ‘Tari Kipas Korea’ atau bahasa
Koreanya Buchaechum.
Buchaechum merupakan tarian tradisional Korea dimana sekelompok wanita
menari menggunakan kipas yang berhiaskan bunga Peony dan menggunakan
Hanbok (tarian tradisional Korea) yang berwarna mencolok.
lóng) atau disebut juga Liang Liong di Indonesia adalah suatu pertunjukan dan
tarian tradisional dalam kebudayaan masyarakat Tionghoa. Seperti juga Tari
Singa atau Barongsai, tarian ini sering tampil pada waktu perayaan-perayaan
tertentu. Orang Tionghoa sering menggunakan istilah ‘Keturunan Naga'(龍的傳
人 atau 龙的传人, lóng de chuán rén) sebagai suatu simbol identitas etnis.
Dalam tarian ini, satu regu orang Tionghoa memainkan naga-nagaan yang
diusung dengan belasan tongkat. Penari terdepan mengangkat, menganggukkan,
menyorongkan dan mengibas-kibaskan kepala naga-nagaan tersebut yang
merupakan bagian dari gerakan tarian yang diarahkan oleh salah seorang penari.
Terkadang bahkan kepala naga ini bisa mengeluarkan asap dengan
menggunakan peralatan pyrotechnic.
Para penari menirukan gerakan-gerakan makhluk naga ini — berkelok-kelok
dan berombak-ombak. Gerakan-gerakan ini secara tradisional melambangkan
peranan historis dari naga yang menunjukkan kekuatan yang luar biasa dan
martabat yang tinggi. Tari naga merupakan salah satu puncak acara dari
perayaan Imlek di pecinan-pecinan di seluruh dunia.
Naga dipercaya bisa membawa keberuntungan untuk masyarakat karena
kekuatan, martabat, kesuburan, kebijaksanaan dan keberuntungan yang
dimilikinya. Penampilan naga terlihat menakutkan dan gagah berani, namun ia
tetap memiliki watak yang penuh kebajikan. Hal-hal inilah yang pada akhirnya
menjadikannya lambang lencana untuk mewakili kekuasaan kekaisaran.
Tarian ini berasal dari Leyte antara Visayan pulau-pulau di Filipina tengah
sebagai tiruan dari burung tikling yang menghindari perangkap bambu yang
ditetapkan oleh petani padi. Tarian ini meniru gerakan burung tikling karena
mereka berjalan di antara batang rumput, berjalan di atas cabang pohon, atau
perangkap bambu menghindar ditetapkan oleh petani padi. Penari legendaris
meniru burung tikling dan kecepatan dengan terampil manuver antara tiang
bambu besar.
Bentuk tarian yang menggunakan tiang dan fancy footwork. Biasanya, gaya tari
tinikling ialah di mana dua pemain individu menggunakan tiang bambu untuk
memukul, tekan, dan geser di atas tanah dan terhadap satu sama lain dan
bersama dengan penari lebih yang melangkah di atas dan di antara kutub
Tari Wals berasal dari kata german “ walzen” yang berarti berputar atau
berkeliling. Tarian Wals Populer di Wina sekitar tahun 1780 dan pada tahun
berikutnya mulai menyebar ke berbagai belahan dunia. Tari Wals adalah salah
satu jenis tarian ruangan dan tarian rakyat berketukan ¾ yang dilakukan
terutama dalam posisi tertutup. Gerakan dasar dari tari wals adalah satu putaran
penuh yang meliputi dua tahap di mana per tahapnya terdapat tiga langkah.
Wals selanjutnya menjadi dasar tari bagi tarian lainnya di berbagai belahan
negara Eropa.
Sumber https://www.jatikom.com/2018/11/macam-macam-tarian-
mancanegara.html#ixzz5ZZ5PMPuL