Anda di halaman 1dari 2

Melena terjadi karena hemoglobin diubah menjadi hematin atau hemokrom lain dengan degradasi

bakteri. Jika volume perdarahan pada GI atas dengan jumlah besar, pasien mungkin mengalami
hematochezia (mencret darah segar). Sebaliknya, jika volume perdarahan GI kecil dan hemoglobin
mengalami degradasi, motilitas kolon cukup lambat dan terjadi perdarahan dari usus kecil atau kolon
proksimal sehingga dapat menyebabkan melena (Teoh dan Lau, 2012).

Hematemesis melena disebabkan oleh perdarahan dari hipertensi portal karena varises esofagus, varises
lambung, hipertensi portal gastropati atau varises ektopik (Ahmad, 2014).

Melena (berak darah) adalah keadaan dimana feses hitam akibat diwarnai oleh darah yang berubah
(Dorland, 2011). Kejadian melena terjadi jika ada perdarahan di saluran cerna bagian atas (upper
gastrointestinal tract) dengan kehilangan darah lebih dari 60 ml (Lipponcott Williams & Wilkins, 2009).

Kejadian melena adalah keadaan darurat di rumah sakit yang menimbulkan 8%-14% kejadian meninggal
dunia. Faktor terpenting tingginya angka kematian adalah kegagalan untuk menilai keadaan klinis gawat
dan kurang tepat diagnostik menentukan sumber perdarahan (Almi, 2013).

Perdarahan disaluran cerna atas adalah kehilangan darah dalam (SCBB) adalah kehilangan darah di
sebelah bawah ligamentum treitz (Azmi dkk, 2016). Mekanisme kehilangan darah dapat berupa
perdarahan tersamar intermiten sampai dengan perdarahan masif yang disertai renjatan. Perdarahan
yang tersamar (occult bleeding) hanya dapat dideteksi adanya darah samar pada feses atau adanya
anemia defisiensi besi, sehingga sering tidak tampak secara jelas. Berat ringannya perdarahan dapat
dinilai dari manifestasi klinik yang ada, derajat turunnya kadar haemoglobin, serta yang paling penting
adalah ada tidaknya manifestasi gangguan hemodinamik.

Perdarahan akut dalam jumlah besar melebihi 20% volume intravaskular akan mengakibatkan kondisi
hemodinamik tidak stabil, dengan tanda-tanda sebagai berikut:

1. Hipotensi (<90/60 mmHg atau Mean Arterial Presure (MAP)<70 mmHg) dengan frekuensi nadi >
100/menit.

2. Tekanan diastolik ortostatik turun > 10 mmHg atau sistolik turun > 20 mmHg.

3. Frekuensi nadi ortostatik meningkat > 15/menit.


4. Akral dingin.

5. Kesadaran menurun.

6. Anuria atau oliguria (produksi urine < 30ml/ jam).

Etiologi

Hematemesis melena disebabkan oleh perdarahan dari hipertensi portal karena varises esofagus, varises
lambung, hipertensi portal gastropati atau varises ektopik (Ahmad, 2014).

Manifestasi Klinik

Menurut (Nurarif, Amin dkk. 2015) Gejala terjadi akibat perubahan morfologi dan lebih menggambarkan
beratnya kerusakan yang terjadi dari pada etiologinya. Didapatkan gejala dan tanda sebagai berikut :

1. Gejala-gejala intestinal yang tidak khas seperti anoreksia, mual, muntah dan diare.

2. Demam, berat badan turun, lekas lelah.

3. Ascites, hidratonaks dan edemo.

4. Ikterus, kadang-kadang urin menjadi lebih tua warnanya atau kecoklatan.

5. Hematomegali, bila telah lanjut hati dapat mengecil karena fibrosis. Bila secara klinis didapati adanya
demam, ikterus dan asites, dimana demam bukan oleh sebab-sebab lain, ditambahkan sirosis dalam
keadaan aktif. Hati-hati akan kemungkinan timbulnya prekoma dan koma hepatikum.

Anda mungkin juga menyukai