Anda di halaman 1dari 4

A.

Diare
Menurut WHO (1980), diare adalah buang air besar encer atau cair lebih dari tiga kali
sehari. Dimana pada dunia ke-3, diare adalah penyebab kematian paling umum
kematian balita, membunuh lebih dari 1,5 Juta orang pertahun. Diare kondisinya dapat
merupakan gejala dari luka, penyakit, alergi (Fructose, Lactose), penyakit dan makana
atau kelebihan Vitamin C dan biasanya disertai sakit perut dan seringkali enek dan
muntah. Dimana menurut WHO (1980) diare terbagi dua berdasarkan mula dan
lamanya, yaitu diare akut dan diare kronik.
B. Penyebab
Berdasarkan penyebabnya dapat dibedakan menjadi beerapa jenis :
1. Diare akibat virus, misalnya “influenza perut” dan “travellers diarrhoea” yang
disebabkan antara oleh rotavirus dan adenovirus. Mekanism: virus melekat
pada sel-sel mukosa usus yang menyebabkan kerusakan sehingga kapasitas
resorpsi menurun dan sekresi air dan elektrolit terganggu.
2. Diare bakterial (invasif) agak sering terjadi, tetapi mulai berkurang berhubung
semakin meningkatnya derajat higiene masyarakat. Mekanisme: kuman
(bakteri) tertenu menjadi invasif dan menyerbu ke dalam mukosa,
memperbanyak diri sambil membentuk toksin. Enterotoksin ini dapat diresopsi
kedarah menyebabkan gejala hebat dan kejang. Contoh bakteri E-coli spec,
shigella, salmonella dan campylobacter.
3. Diare parasiter. Mekanisme: disebabkan oleh protozoa yang mengakibatkan
toksin. Ciri: mencret cairan yang intermiten, feses berlendir, dan bertahan
selama satu minggu. Seperti protozoa entamoeba histolitica, giardia llambia,
cryptosporidium dan cyclospora, yang terutama terjadi di daerah (sub) tropis.
4. Diare akibat penyakit. Misalnya: colitis ulcerosa, kanker colon, dan infeksi
HIV, serta akibat alergi makanan.
5. Diare akibat obat. Yaitu digoksin, kinidin, garam Mg, sefalosporin dan
penyalahgunaan laksania.
6. Diare akibat keracunan makanan. Penyebab utama: tidak memadainya
kebersihan pada waktu pengolahan, penyimpanan, dan distribusi makanan/
minuman dengan akibat pencemaran yang meluas. Kuman menyebabkan
keracunan adalah kuman-kuman gram negatif. (Obat-Obat Penting, 2002)

C. Pengobatan
Diare merupakan suatu gejala, pengobatannya tergantung pada penyebabnya.
Kebanyakan penderita diare hanya perlu menghilangkan penyebabnya, misalnya
permen karet diet atau obat-obatan tertentu, untuk menghentikan diare. Kadang-
kadang diare menahun akan sembuh jika orang berhenti minum kopi atau minuman
cola yang mengandung cafein. Untuk membantu meringankan diare, diberikan obat
seperti difenoksilat, codein, paregorik (opium tinctur) atau loperamide. Kadang-
kadang, bulking agents yang digunakan pada konstipasi menahun (psillium atau
metilselulosa) bisa membantu meringankan diare. Untuk membantu mengeraskan
tinja bisa diberikan kaolin, pektin dan attapulgit aktif. Bila diarenya berat sampai
menyebabkan dehidrasi, maka penderita perlu dirawat di rumah sakit dan diberikan
cairan pengganti dan garam melalui infus. Selama tidak muntah dan tidak mual, bisa
diberikan larutan yang mengandung air, gula dan garam. Untuk pemilihan golongan
obat diare ini yang tepat ada baiknya anda harus periksakan diri dan konsultasi ke
dokter.
D. Anti Diare
Antidiare adalah obat-obat yang digunakan untuk mengobati panyakit yang
disebabkan oleh bakteri, kuman, virus, cacing, atau keracunan makanan.
E. Penggolongan Obat Anti Diare
1. LODIA
Golongan obat : obat keras
bentuk sediaan : tablet
cara kerja obat : lodia bekerja dengan cara memperlambat aktivitas usus besar
sehingga makanan akan tertahan lebih lama di dalam usus. Dengan begitu, usus akan
menyerap lebih banyak air dan tinja akan menjadi lebih padat. Tetapi harap diingat
bahwa obat ini hanya dapat meredakan gejala diare dan tidak mengobati penyebabnya.
indikasi : untuk mengatasi diare akut
dosis : Dosis lodia tergantung kepada jenis diare serta tingkat keparahannya. Takaran
umum penggunaannya adalah 4 mg pada konsumsi pertama dan 2 mg tiap selesai
buang air besar. Dosis maksimal penggunaannya adalah 12 mg per 24 jam.
perhatian : wanita hamil dan menyusui sebaiknya konsultasi terlebih dahulu sebelum
mengkonsumsi obat tersebut, harus banyak minum air selama mengalami diare untuk
mencegah dehidrasi
efeksamping : kepala pusing, konstipasi, mual, perut kembung, sakit perut

2. BIODIAR
golongan obat : obat bebas
bentuk sediaan : tablet
kandungan obat : attapulgit koloidal
indikasi : Pengobatan simtomatik (hanya menghilangkan gejala penyakit, tidak
menyembuhkan/menghilangkan penyebab penyakit) diare non spesifik.
dosis : 2 tablet setelah buang air besar awal, 2 tablet setelah buang air besar
berikutnya.
Maksimum : 12 tablet sehari.
Anak berusia 6-12 tahun : ½ dosis dewasa.
Maksimum : 6 tablet sehari.
perhatian : jangan diberikan pada usia anak dibawah 6 thn, hati-hati pada penderita
gangguan fungsi ginjal berat, obat ini tidak boleh dikonsumsi lebih dari 48 jam
efeksamping : diare, disentri

3. NEO ENTROSTOP
Galongan obat : obat bebas
bentuk sediaan : tablet
kandungan obat : Attapulgite koloidal teraktifasi 650 mg, Pektin / pectin 50 mg.
indikasi : untuk pengobatan simpomatis pada diare nonspesifik
dosis :
Dewasa dan anak di atas 12 tahun: 2 tablet setiap setelah buang air besar, maksimum
12 tablet atau 24jam.
Anak-anak usia 6-12 tahun: 1 tablet setiap setelah buang air besar, maksimum enam
tablet atau 24jam.
perhatian : jangan digunakan lebih dari 2 hari atau disertai demam tinggi
efeksamping : tinja keras pada penggunaan dosi tinggi

4. ORALIT
Golongan obat : obat bebas
bentuk sediaan : sach
kandungan obat : campuran Natrium klorida, kalium klorida, glukosa anhidrat dan
natrium bikarbona.
indikasi : oralit digunakan untuk pencegahan dehidrasi akibat diare
dosis : minum 1 sach setelah buang air besar, biasanya dikombinasikan dengan obat
diare lain
1. Untuk anak yang berusia dibawah dua tahun diberikan ¼ hingga ½ gelas saja.
2. Untuk anak yang berusia dua tahun keatas berikan ½ hingga 1 gelas.
3. Sedangkan jika anak yang sudah besar atau dewasa dianjurkan untuk minum
sebanyak-banyaknya

5. L-BIO
Golongan obat : obat keras
bentuk sediaan : sach
kandungan obat : Rice starch, maltodextrin, Lactobacillus acidophilus, Lactobacillus
casei, Lactobacillus salivarius, Bifidobacterium infantis, Bifidobacterium lactis,
Bifidobacterium longum, Lactococcus lactis.
indikasi : Memelihara kesehatan fungsi saluran cerna anak dan dewasa, membantu
mengembalikan fungsi normal pencernaan selama diare, sembelit, dispepsia dan
intoleransi laktosa, membantu keseimbangan flora normal selama mengkonsumsi
antibiotika, membantu mengembalikan fungsi pencernaan pada pasien kemoterapi,
tukak peptik, membantu fungsi fermentas\i usus pada bayi.
dosis : untuk anak 2 thn 2-3 sach/hari, bisa dikonsumsi bersamaan dengan makanan.

6. NIFUDIAR
Golongan obat : obat keras
bentuk sediaan : suspensi
kandungan obat : Setiap sendok takar ( 5 ml ) suspensi mengandung
Nifuroxazide 250 mg
cara kerja obat : Nifuroxazide adalah senyawa nitrofuran yang memiliki efek
bakterisidal terhadap Escherichia coli, Shigella dysenteriae, Streptococcus,
Staphylococcus dan Psudomonas aeruginosa. Nifuroxazide bekerja lokal pada saluran
pencernaan.
Aktifitas antimikroba Nifuroxazide lebih besar dari anti infeksi intestinal biasa seperti
kloroyodokuin.
indikasi : Diare yang disebabkan oelh E. coli & Staphylococcus, kolopatis spesifik
dan non spesifik, baik digunakan untuk anak-anak maupun dewasa.
dosis : untuk bayi dibawah 6 bln 2x1 sendok teh, untuk bayi diatas 6 bln sehari 3x1
sendok teh
efek samping : efek samping dapat ditoleransi dengan baik. Dapat terjadi
penqurangan flora mikroba normal.suatu gejala umum dalam penggunaan baktensldal.
Hal ini dapat kembali normal apabila pembenan Nifuroxazide dihentikan.
7.Racecordil
Anti diare yang ideal harus bekerja cepat, tidak menyebabkan konstipasi, mempunyai
indeks terapeutik yang tinggi, tidak mempunyai efek buruk terhadap sistem saraf
pusat, dan yang tak kalah penting, tidak menyebabkan ketergantungan. Racecordil
yang pertama kali dipasarkan di Perancis pada 1993 memenuhi semua syarat ideal
tersebut. Berdasarkan uji klinis didapatkan bahwa anti diare ini memberikan hasil
klinis yang baik dan dapat ditoleransi oleh tubuh. Produk ini juga merupakan anti
diare pertama yang cara kerjanya mengembalikan keseimbangan sistem tubuh dalam
mengatur penyebaran air dan elektrolit ke usus. Selain itu, Hidrasec pun mampu
menghambat enkephalinase dengan baik. Dengan demikian, efek samping yang
ditimbulkannya sangat minimal.
8.Loperamide
Loperamide merupakan golongan opioid yang bekerja dengan cara emeperlambat
motilitas saluran cerna dengan mempengaruhi otot sirkuler dan longitudinal usus.
Obat diare ini berikatan dengan reseptor opioid sehingga diduga efek konstipasinya
diakibatkan oleh ikatan loperamid dengan reseptor tersebut. Efek samping yang sering
dijumpai ialah kolik abdomen, sedangkan toleransi terhadap efek konstipasi jarang
sekali terjadi.
9.Nifuroxazide
Nifuroxazide adalah senyawa nitrofuran memiliki efek bakterisidal terhadap
Escherichia coli, Shigella dysenteriae, Streptococcus, Staphylococcus dan
Pseudomonas aeruginosa. Nifuroxazide bekerja lokal pada saluran pencernaan.

 Aktifitas antimikroba Nifuroxazide lebih besar dari obat anti infeksi intestinal biasa
seperti kloroyodokuin.
 Pada konsentrasi encer (1 : 25.000) Nifuroxazide masih memiliki daya bakterisidal.
Obat diare ini diindikasikan untuk dire akut, diare yang disebabkan oleh E.
coli & Staphylococcus, kolopatis spesifik dan non spesifik, baik digunakan untuk
anak-anak maupun dewasa.
10.Dioctahedral smectite
Dioctahedral smectite (DS), suatu aluminosilikat nonsistemik berstruktur filitik,
secara in vitro telah terbukti dapat melindungi barrier mukosa usus dan menyerap
toksin, bakteri, serta rotavirus. Smectite mengubah sifat fisik mukus lambung dan
melawan mukolisis yang diakibatkan oleh bakteri. Zat ini juga dapat memulihkan
integritas mukosa usus seperti yang terlihat dari normalisasi rasio laktulose-manitol
urin pada anak dengan diare akut.

Anda mungkin juga menyukai