Edy Siswantoro
Program Studi Ilmu Keperawatan, STIKES Dian Husada Mojokerto
Email : edy.aryaboy@gmail.com
ABSTRAK
Diabetes melitus (DM) atau biasa yang disebut penyakit kencing manis
merupakan suatu penyakit menahun yang ditandai dengan kadar glukosa darah
(gula darah) melebihi nilai normal yaitu kadar gula darah sewaktu sama atau lebih
dari 200 mg/dL, dan kadar gula darah puasa diatas atau sama dengan 126 mg/Dl.
Gangren diabetik adalah luka pada kaki yang merah kehitaman dan berbau busuk
akibat sumbatan yang terjadi pembuluh darah sedang atau besar di tungkai dan
luka gangren merupakan salah satu komplikasi kronik Diabetes Mellitus. Metode
penelitian pre-experimental dengan rancangan one group pretest-posttest design.
Didapatkan 30 pasien dengan luka gread II, III. IV, menggunakan teknik Purposive
Sampling. Instrumen perawatan luka metode modern dressing menggunakan madu
adalah SOP dan lembar observasi untuk penyembuhan luka. Data diolah dengan
proses editing, coding, skoring, tabulating. Berdasarkan analisa data menggunakan
uji Wilxocon yang didasarkan taraf kemaknaan yang ditetapkan α ≤ 0,05. Hasil
penelitian ini adalah proses penyembuhan luka sebelum dilakukan perawatan luka
metode modern dressing menggunakan madu yang diukur dari tingkat gread luka
yaitu gread II (23,3%), gread III (46,7%), gread IV (30,0%). Dan proses
penyembuhan luka sesudah dilakukan perawatan luka metode modern dressing
menggunakan madu yang diukur dari tingkat gread luka yaitu gread II (46,7%),
gread III (36,7%), gread IV (16,7%). Uji Wilxocon diketahui p= 0,001<0,05. Dapat
disimpulkan bahwa perawatan luka diabetik metode modern dressing menggunakan
madu berpengaruh terhadap proses penyembuhan luka. Perawat bisa
menggunakan sarana madu sebagai alternatif lain dalam perawatan luka karena
madu sebagai agen perawatan luka memiliki efektifitas yang baik dalam proses
penyembuhan luka.
Hal 112
Jurnal Keperawatan & Kebidanan – Stikes Dian Husada Mojokerto
Hal 113
Jurnal Keperawatan & Kebidanan – Stikes Dian Husada Mojokerto
Hal 114
Jurnal Keperawatan & Kebidanan – Stikes Dian Husada Mojokerto
American Diabetes Association, Data from the Potter, P.A., dan Perry, A.G. 2005. Buku Ajar
National Diabetes Statistics Report, Fundamental Keperawatan: Konsep,
2014 Proses, dan Praktik. Edisi 4. Alih
Bansal et al. 2005. ”Honey-A Remedy Bahasa oleh Renata Komalasari et al.
Rediscovered and Its Therapeutic Jakarta: EGC.
Utility”. Kathmandu University Medical
Journal. Vol 3 (3): 305-309. Rostita. 2008. Berkat Madu Sehat, Cantik dan
Penuh Vitalitas. Bandung: Qanita.
Dinas Kesehatan Jawa Timur. 2010. Profil
Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2010. Situmorang, L.L. 2009. “Efektivitas Madu
Surabaya: Dinas Kesehatan Jawa terhadap Penyembuhan Luka Gangren
Timur. Diabetes Mellitus di RSUP H. Adam
Malik Medan”. TidakDiterbitkan. Skripsi.
Dinas Kesehatan Jawa Timur. 2012. Profil Sumatera Utara: PSIK FK Universitas
Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2012. Sumatera Utara.
Surabaya: Dinas Kesehatan Jawa
Timur. Smeltzer, S.C., dan Bare, B.G. 2002. Buku
Ajar Keperawatan Medikal Bedah
Dr. Suranto Adji, 2007. Terapi Madu. Jakarta:
Penebar Swadaya. Subrahmanyam, M. 1998. “A Prospective
Randomize Clinical and Histological
Haviva, A.B. 2011. Dahsyatnya Mukjizat Madu Study of Superficial Burn Wound
untuk Kesehatan, Kecantikan, dan Healing with Honey and Silver
Kecerdasan. Jogjakarta: DIVA Press. Sulfadiazine”. Journal of International
Society for Burn Injuries. Vol 24 (2).
Jeffrey, A.E., dan Echazaretta, C.M. 1997.
“Medical Uses of Honey”. Rev Biomed. Suguna, L., et al. 1993. “Influence of Honey
Vol 7: 43-49. on Collagen Metabolism During Wound
Healing in Rats”. J. Clin. Biochem. Nutr.
Maryani, A., Gitarja, W.S., dan Ekaputra, E. Vol 14: 91-99.
2011. Metode Perawatan Luka. Dalam:
Seminar Nasional Keperawatan, 13 Walidan Saloom. 1999. “Effect of Topical
November 2011. PSIK Universitas Honey on Post-Operative Wound
Jember. Infection Due to Gram Positive and
Hal 115
Jurnal Keperawatan & Kebidanan – Stikes Dian Husada Mojokerto
Hal 116