OLEH :
MARLINA SORONGAN
Penulis.
DAFTAR ISI
PENGERTIAN KONTEKSTALISASI
AMANAT AGUNG
HAMBATAN
1. Tegatisme
Tegatisme adalah menempatkan peraturan-peraturan di atas
Allah dan keperluan-keperluan manusia. Kaum legatis percaya
bahwa ketaatan secara suatu tuntutan,secara doktrin,ini adalah
pandangan yang pada hakekatnya berlawanan dengan konsep
anugerah. Mereka yang berpegang pada pandangan legalistik ini
bahkan mungkin gagal melihat tujuan utama dari taurat,khususnya
tujuan dari taurat,khususnya tujuan dari Taurat Musa di Perjanjian
Lama yang sebenarnya menjadi “penuntun” atau “guru” yang
membela manusia kepada Kristus (Gal. 3:24).
2. Institutionalisme
Intitutionalisme dapat melumuhkan bahkan kadang-kadang
mematikan utusan-utusan injil Yesus Kristus. Hamba-hamba
Tuhan yang terikat dengan organisasi ini akan menyampaikan
firman Allah adalah usaha sambilan,tenaga,dan harta sebagian
besar disedot untuk kegiatan-kegiatan da usaha-usaha sekunder.
Yang primer yaitu penginjilan sedunia tak terbiayai.
3. Theologia Sembang-Sinkretisme
Secara etimologis,sinkretisme berasal dari kaa syin dan
kretiozein atau kerannyhai,yang berarti mencampurkan elemen-
elemen yang saling bertentangan,adapun pengertiannya adalah
suatu gerakan dibidang filsafat dan teologi untuk menghadirkan
sikap kompromi pada hal yang agak berbeda dan bertentangan.
Sinkretisme berusaha menyatukan perbedaan-perbedaan dan
pertentangan-pertentangan yang signifikan disini beberapa paham
yang berlainan,paham disini bisa berupa aliran,kepercayaan,bahkan
agama.
4. Thelogia Sumbang-Universalisme
Dalam bahasa latin ditemukan kata universum yang berarti
“alam semesta dunia”. Dari kata itu dibentuk kata sifatnya yaitu
“universalis” yang artinya umum,mencakup semua,menyeluruh.
Dalam bahasa inggris,kata. Latin universalis menjadi universal.
Kata ini dapat berarti konsep umum yang dapat diterapkan pada
sisi manapun. Dari kata universalis dan universal itulah istilah
universalisme berasal.
Universalisme adalah paham yang mengajukan bahwa
manusiaakan diselamatkan dan restitusi bagi segala sesuatu sudah
terjamin. Setidak-tidaknyaada 4(empat) sumber bagi paham ini ;
pertama,Theistic Naturalism , kedua , Oriental Mystic Monism ;
ketiga , Logostrilosophy dan keempat , Al Inclusive Ide.
Paham universalisme meniadakan azas-azas dasar
kekristenan yaitu pentingnya perpalingan dari dosa dan beriman
kepada Kristus.
5. Theologia Sumbang-Bidat atau Nabi Palsu sepanjang abad
Firman Tuhan menyatakan bahwa pada akhir-akhir zaman
akan muncul nabi-nabi palsu,ajaran sesat dan anti kristus yang
kesemuanya melahirkan aliran-aliran sesat , sekilas ajaran-ajaran
yang mereka ajarkan terlihat benar namun pada akhirnya
menyimpang dari kebenaran Alkitab. Aliran-aliran sesat itu sendiri
dikenal dengan istilah lain yaitu Bidat.
Ciri-ciri bidat adalah menghadirkan kebenaran baru atau
wahyu baru yang menggantikan kebenaran atau wahyu
sebelummnya,menghadirkan penafsiranbaru , menghadirkan
sumber otoritas tertulis baru , selain Alkita , menggambarkan yesus
yang lain , memakai istilah Alkitab dengan makna non Alkitab ,
menghadirkan doktrin baru dan atau pengakuan baru , membuat
kepalsuan-kepalsuan , mengkultuskan pemimpin , tidak bertahan
lama.
2. Model Adaptasi
Model ini menggunakan bentuk atau pemahaman yang ada
dalam suatu budaya untuk menjelaskan suatu pemahaman dalam
kekristenan. Tujuan dari model ini adalah unutk mengekspresikan
dan menerjemahkan Alkitab dalam istilah setempat (indigenous
terms).
3. Model Transformasi
Model ini berakar pada pemahaman Richard Nieburh
mengenai Allah dan kebudayaan. Bila seseorang dibaharui oleh
Allah,maka kebudayaan tersebut juga ikut dibaharui.
KONTEKSTUALISASI DI YERUSSALEM
(Kisah Para Rasul 15)
KONTEKTUALISASI DI ATHENA
(Kisah Para Rasul 17:22-34)
Pengenjilan Paulus di Athena tidak mengatip Alkitab secara
langsung walaupun pemberitaannya sangat Alkitabiah dimana Paulus
selalu dimulai dengan perkataan bahwa Allah sebagai pencipta segala
sesuatu,dan dilanjutkan dengan Allah sebagai pemelihara akan segala
sesuatu dan selalu diakhiri dengan Allah sebagai hakim akan segala
sesuatu.
SIKAP KRISTEN MENGHADAPI TRADISI BUDAYA
1. Sikap Menolak(Antagonis)
Sikap yang melihat pertentangan yang tidak terdamaikan antara
agama Kristen dan kebudayaan,sehingga menolak dan
menyingkirkan kebudayaan pada semua ungkapannya.
2. Sikap Menyesuaikan Diri (Akomodasi)
Sikap yang menyetujui atau menyesuaikan diri dengan
kebudayaan yang ada,terjadilah sinkritisme salah satu sika demikian
ditujukan untuk membawa orang pada cara berpikir,cara hidup dan
berkomunikasi atau berhubungan dengan orang lain sedemikian rupa
dengan orang lain sedemikian rupa sehingga seolah-olah semua
agama sama saja.
3. Sikap Menguasai(Dominasi)
Sikap didalam menghadapi kebudayaan kafir sekalipun,umat
Kristen bisa melakukan akomodasi secara penuh dan menjadikan
kebudayaan kafir itu sebagai bagian iman,namun kebudayaan itu
disempurnakan dan disesuaikan oleh seikramen yang menjadi
anugerah ilahi.
4. Sikap Mendua(Dualisme)
Sikap yang memisahkan iman dan kebudayaan dimana
kehidupan kaum beriman kepercayaan kepada karya Allah kepada
Tuhan Yesus Kristus,namun anusia tetap berdiri di dalam
kebudayaan kafir. Peran penebusan Tuhan Yesus yang hidup di
dalam iman tidak lagi berarti menghadap kebudayaan.
5. Sikap Menguduskan
Sikap ini tidak menolak namun tidak juga menerima,tetapi
sikap kenyakinan yangteguh bahwa kejatuhan manusia ke dalam
dosa tidak menghilangkan kasih Allah atas manusia. Manusia dapat
menerima kebudayaan selama hasil itu memuliakan Allah,tidak
menyembah berhala,mengasihi sesama dan kemanusiaan. Setidakya,
bila kebudayaan itu bertentangan dengan firman Allah akan ditolak.
SIKAP KRISTEN MEMANDANG TRADISI BUDAYA