Anda di halaman 1dari 5

SATUAN PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Perawatan Kehamilan


Sub Pokok Bahasan : Hubungan Seksual Selama Kehamilan
Sasaran : Ny. “S”
Tanggal Pelaksanaan : Sabtu, 8 Desember 2018
Waktu : 11.30 wita
Tempat : Puskesmas Pagesangan
Penyuluh : Laila Hidayati

A. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah mendapatkan penyuluhan 15 menit, diharapkan ibu hamil dapat mengerti
dan memahami tentang hubungan seksual selama kehamilan.
2. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan ibu mampu :
a. Mengetahui pengertian seksualitas
b. Mengetahui tujuan hubungan seksual dalam kehamilan
c. Mengetahui hal-hal yang aman dalam melakukan hubungan seksual selama
kehamilan
d. Mengetahui manfaat berhubungan dalam kehamilan.
e. Posisi berhubungan seks yang aman bagi ibu hamil
B. MATERI
1. Pengertian seksualitas
2. Tujuan hubungan seksual dalam kehamilan
3. Hal-hal yang aman dalam melakukan hubungan seksual selama kehamilan
4. Manfaat berhubungan dalam kehamilan
5. Posisi berhubungan seks yang aman bagi ibu hamil
C. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab
D. MEDIA
Leaflet
E. KEGIATAN

No Tahap Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Klien Waktu

1 Pembukaan a. Salam a. Menjawab salam 3 menit


b. Membuka acara penyuluhan b. Menyimak
dan memperkenalkan diri
c. Menjelaskan tujuan c. Menyimak
penyuluhan
d. Menyebutkan materi yang d. Menyimak
akan diberikan
2 Isi a. Menjelaskan pengertian a. Memperhatikan 7 menit
seksualitas
b. Menjelaskan tujuan b. Memperhatikan
hubungan seksual dalam
kehamilan
c. Menjelaskan hal-hal yang c. Memperhatikan
aman dalam melakukan
hubungan seksual selama
kehamilan
d. Menjelaskan manfaat d. Memperhatikan
berhubungan dalam
kehamilan
e. Menjelaskan posisi e. Memperhatikan
berhubungan seks yang
aman bagi ibu hamil
3 Penutup a. Memberikan pertanyaan a. Menjawab 5
tentang materi yang telah pertanyaan
disampaikan.
b. Menyimpulkan materi b. Menyimak
c. Salam penutup c. Menjawab salam

F. SUMBER
Mary, Nolan. 2004. Kehamilan Dan Melahirkan. Arcan : Jakarta.
G. EVALUASI
1. Menyebutkan kembali pengertian seksualitas
2. Menyebutkan kembali hal-hal yang aman dalam melakukan hubungan seksual
selama kehamilan
3. Menyebutkan kembali manfaat berhubungan dalam kehamilan.
4. Termotivasi untuk menjaga janin/bayi bersama pasangan
MATERI PENYULUHAN
HUBUNGAN SEKSUAL DALAM KEHAMILAN

A. Pengertian Seksualitas
Seksualitas adalah ungkapan dari dua individu akan perasaan, hasil kasih sayang,
saling menghargai, perhatian dan saling menyenangkan satu sama lain. Tidak hanya
terbatas hanya di tempat tidur dan bagian tubuh.
B. Tujuan
1. Sebagai ungkapan kasih sayang antara suami istri
2. Untuk mendapatkan kesenangan
3. Untuk mengatasi gejala psikologis yang bisa berpengaruh pada kehamilan dan
persalinan
C. Hal-hal Yang Diperhatikan Dalam Berhubungan Selama Kehamilan
Seks selama kehamilan, Amankah? Untuk menjawab semua pertanyaan di atas,
ada hal penting yang pertama-tama harus dilakukan oleh pasangan suami isteri, yaitu
periksakan dan konsultasikan dulu kehamilannya ke dokter kandungan untuk
memastikan bahwa kandungannya sehat dan normal. Jika, telah diketahui bahwa
kandungannya sehat dan normal, maka jawabannya adalah ibu hamil boleh
melakukan hubungan seks seperti biasa dan kapan saja bisa dilakukan.
Jadi seks akan aman jika kehamilannya Normal. Hubungan seks tidak akan
melukai bayi karena bayi terlindung secara alamiah oleh selaput lendir yang menutup
jalan lahir, yang sekaligus melindunginya terhadap kuman yang dapat masuk ke
dalam pintu rahim. Selain itu, bayi berada di dalam kantung rahim yang berisi cairan
ketuban yang juga melindunginya.
Selama atau setelah melakukan hubungan seksual atau orgasme, biasanya ibu
hamil akan mengalami kontraksi rahim di mana rahim terasa keras selama beberapa
menit, hal ini normal dan merupakan bagian dari orgasme bukan menjadi tanda
adanya masalah pada bayi dalam kandungan. Hindari berhubungan seks jika selama
atau setelah berhubungan mengalami suatu gejala yang tidak biasa seperti rasa
nyeri, kontraksi/kram yang terus menerus dan terjadi perdarahan.
Hubungan seks saat kehamilan akan benar-benar menimbulkan banyak
permasalahan bahkan beresiko jika kehamilan sang isteri termasuk ke dalam
kehamilan dengan kategori resiko tinggi atau adanya indikasi terjadi komplikasi.
Berhubungan seks disarankan tidak dilakukan jika terindikasi dapat menyebabkan
bahaya pada kehamilan, hal ini biasanya disarankan bagi kasus-kasus seperti :
1. Pernah mengalami keguguran atau terindikasi adanya ancaman keguguran
2. Air ketuban sudah pecah
3. Telah terjadinya pembukaan jalan lahir
4. Riwayat Kelahiran premature
5. Plasenta letak rendah
6. Pasangan menderita Sexual Transmitted Disease (STD) / penyakit seks yang
menular
Saat sebaiknya membatasi hubungan seks pada tiga bulan pertama Pasalnya,
jika hubungan seksual dipaksakan pada masa tiga bulan pertama usia kehamilan,
dikhawatirkan bisa terjadi keguguran spontan. Selain tiga bulan pertama kehamilan,
pasangan sebaiknya juga lebih berhati-hati dalam melakukan hubungan seksual
pada saat tiga bulan menjelang waktu melahirkan. Sebab, menurut Wimpie,
dikhawatirkan terjadi kelahiran dini.
D. Manfaat Melakukan Hubungan Seksual Selama Kehamilan
Ada sebagian orang berteori, hubungan seks pada usia kehamilan tua akan
mempermudah kelahiran karena pada saat itu terjadi kekejangan pada otot rahim.
Yang terjadi ialah, pria mengalami ejakulasi dan sperma masuk ke vagina. Di dalam
sperma terdapat prostaglandin, yakni hormon yang bisa menimbulkan kontraksi.
Bagian dari prostaglandin ini memang bisa menyebabkan kekejangan otot rahim,
meski konsentrasinya tak cukup besar untuk menimbulkan kekejangan. Justru
kekejangan lebih sering dan lebih kuat karena orgasme.
Jadi, selama tak menjadi beban bagi istri, hubungan intim selama hamil tak jadi
masalah. Lain hal jika istri kehilangan dorongan seksual dan hanya melakukan
hubungan seksual demi memuaskan suami, bisa-bisa hanya akan menjadi beban
baginya.
Intinya, hubungan seksual yang baik adalah hubungan yang dilakukan untuk
kepentingan bersama antara suami dan istri. Karena bagaimana pun, hubungan
seksual yang baik merupakan bentuk hubungan komunikasi yang paling dalam
antara pasangan suami istri.
E. Posisi Berhubungan Seks Yang Aman Bagi Ibu Hamil
Berbaring atau terlentang adalah posisi yang perlu dihindari oleh ibu hamil,
karena hal ini dapat membuat vena rahim menekan vena besar, jadi posisi misionaris
dimana pria berada di atas tubuh wanita, tidak lagi menjadi posisi ideal bagi ibu
hamil. Yang paling penting dari posisi berhubungan seks adalah jangan meletakan
berat badan pria ke perut ibu hamil atau batasilah tekanan-tekanan di perut ibu hamil.
Ada beberapa posisi yang dapat dilakukan saat berhubungan seks dengan ibu
hamil :
1. Posisi ibu hamil di atas
Posisi ini merupakan posisi yang paling baik digunakan oleh ibu hamil, karena
dalam posisi ini ibu hamil dapat mengontrol kedalaman dan kecepatan penetrasi.
2. Posisi berbaring miring
Posisi berbaring miring berhadapan mungkin dapat dilakukan saat pertengahan
kehamilan ketika perut belum terlalu besar. Namun jika, perut ibu hamil sudah
mulai membesar, posisi miring ini dapat dilakukan dengan posisi suami berada di
belakang ibu hamil
3. Posisi ibu hamil berlutut
Ibu hamil berlutut dan dibantu dengan meletakan bantal di bawah perutnya
dengan tujuan mengganjal, dan suami dapat melakukan penetrasi dari belakang
4. Posisi ibu hamil duduk
Posisi ini juga memungkinkan ibu hamil mengontrol kedalaman dan kecepatan
penetrasi. posisi ini biasanya dilakukan pada kehamilan pertengahan ketika tidak
memerlukan banyak gerakan. Suami duduk dan ibu hamil duduk di atasnya
saling berhadapan, atau jika kehamilan sudah membesar, ibu hamil bisa duduk
sambil membelakangi suami

Anda mungkin juga menyukai