PROPOSAL
OLEH
MUHAMMAD AKBAR RAHMADI (040213816210)
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kelahiran hidup pada tahun 2015. Untuk mengurangi Angka Kematian Bayi
Dengan ASI Eksklusif akan memberikan sistem imun alami bagi bayi baru
lahir hingga berusia 2 tahun dimana bayi tersebut masih rentan terhadap
penyakit. Pada penelitian yang dilakukan Sari dan Rimandini (2014) yaitu
perlindungan terbaik pada bayi terhadap penyakit dan juga ASI eklsklusif
ASI adalah makanan yang sangat baik untuk bayi. ASI tidak dapat
yang sangat besar seperti melindungi bayi terhadap infeksi, adanya kontak
yang lebih erat antara ibu dan anak, melindungi kesehatan ibu,
1
yang diperoleh (Depkes, 2003). Menurut World health organication (WHO)
ASI eksklusif adalah memberikan ASI secara penuh kepada bayi, tanpa
madu, dan air gula dari usia bayi 0-6 bulan (jannah, 2011). Sedangkan
kerugian yang diakibatkan jika bayi tidak diberikan ASI secara eksklusif
menurut bukti ilmiah dari jurnal Pediatrics (2006) dalam Dewi Rahmawati
(2008) mengungkapkan bahwa bayi yang tidak diberikan ASI eksklusif dan
kehidupannya 25 kali lebih tinggi dibandingka dengan bayi yang disusui ibu
secara eksklusif.
Status ibu bekerja, usia bayi, pemberian makan pra lactal, paritas,
berhubungan dengan ASI eksklusif secara signifikan. Ibu yang tidak bekerja
dan motivasi yang kuat dari ibu, dukungan dari suami dan keluarga serta
bekal informasi tentang ASI yang cukup akan sangat berpengaruh terhadap
eksklusif tidak optimal, antara lain karena faktor si ibu sendiri, tenaga
2
selama menyusui dapat dimulai sejak sebelum persalinan (periode
antenatal), pada masa pasca persalinan dini, dan pasca masa persalinan
pemberian ASI pada ibu-ibu, yaitu puting datar atau terpendam, puting lecet,
puting bengkak, saluran ASI tersumbat, radang payudara dan bayi bingung
puting. Melihat begitu pentingnya ASI bagi bayi diperlukan usaha - usaha
atau pengelolaan yang benar, agar setiap ibu dapat menyusui sendiri
memberikan ASI sama sekali kepada bayinya. Selain itu sampai saat ini
tidak dapat dipungkiri, minimnya pemberian ASI pada bayi baru lahir
memberi susu dengan merek tertentu, jika bayi sulit menyusui. Banyak
propaganda produsen yang menarik perhatian si ibu. Selain itu suami dan
3
ibu untuk memberikan ASI eksklusif dan kondisi fisiologis payudara
hal itu harus dilakukan selama waktu kerja. Peraturan Pemerintah Nomor
tempat Kerja, tempat sarana umum, dan kegiatan di masyarakat; pasal (3)
B. Rumusan Masalah
berikut :
4
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Secara teoritis
2. Secara praktis
a. Bagi peneliti
5
pengalaman yang menghambat ibu bayi dalam pemberian asi
ekslusif.
b. Bagi responden
dan pengalaman yang menghambat ibu bayi dalam pemberian asi eksklusif
hampir 80%.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. ASI Ekslutif
saja tanpa makanan dan minuman lain, baik berupa susu formula, jeruk,
madu, air the, air putih, maupun makanan padat seperti pisang, papaya,
(menurut WHO) adalah pemeberian ASI saja pada bayi sampai usia 6
bulan tanpa tambahan cairan ataupun makanan lain, ASI dapat diberikan
makanan atau minuman yang lain. Pemberian cairan dan makanan dapat
7
menjamin bayi dapat memperoleh suplai air bersih yang siap tersedia
enzim, zat kekebalan,dan sel darah putih, dengan porsi yang tepat dan
lain, bahkan air putih sekalipun. Menyusui kapanpun bayi meminta (on-
memompa atau memerah dengan tangan, disaat tidak bersama anak serta
2. Kolustrum
ASI yang keluar pada hari pertama dan kedua setelah melahirkan,
yang ideal untuk membersihkan zat yang tidak terpakai dari usus bayi
8
bagi makanan yang akan datang. Komposisi dari kolostrum ini dari hari
mekonium dari usus bayi yang baru lahir dan mempersiapkan saluran
pencernaan makanan bayi dan makanan yang akan datang. Selain itu
yang diproduksi bervariasi tergantung dari isapan bayi pada hari –hari
kebutuhan zat gizi bayi, oleh karena itu harus diberikan kepada bayi.
dan lemak rendah. Sehingga sesuai dengan kebutuhan zat gizi bayi pada
kuat.
9
2) Proses buang air besar pada bayi yang baru lahir juga
dengan lancar.
kanker.
kuning pada bayi biasa terlihat dari kulit dan mata bayi.
10
10) Zat immunoglobulin pada kolostrum berfungsi melindungi
kolostrum.
antara lain karena faktor si ibu sendiri, tenaga kesehatan, produsen susu
tentang ASI eksklusif. Selain itu Salah satu faktor penyebab kegagalan
pemberian ASI eksklusif pada ibu pekerja adalah waktu kerja selama
eksklusif:
11
suami untuk mendorong sang istri sukses menyusui dengan ASI.
b. Faktor pengetahuan
c. Sosial ekonomi
d. Faktor psikologis
Ibu baru tentu merasakan emosi naik turun seperti gelisah, bingung,
e. Faktor pekerjaan
12
bekerja tetap memberikan ASI secara eksklusif kepada bayinya
(Soetjiningsih,2005).
4. Manfaat ASI
oleh bayi. ASI kaya akan antibodi (zat kekebalan tubuh) yang
diberikan ASI sampai lebih dari 9 bulan akan menjadi dewasa yang
Memberikan ASI juga membina ikatan kasih sayang antara ibu dan
13
penyakit, dan mempererat hubungan kasih sayang antara ibu dan
gizi bayi.
kelahiran.
2) Aspek Imunologi
kontaminasi
14
c. Laktoferin yaitu sejenis protein yang merupakan komponen
e. Sel darah putih pada ASI pada dua minggu pertama lebih
dari 4000 sel per mil. Terdiri dari tiga macam yaitu
merugikan
3) Aspek Fisik.
Anak yang tidak diberi ASI secara eksklusif akan lebih mudah
4) Aspek Psikologis
15
terhadap bayi akan meningkatkan produksi hormon
produksi ASI.
5) Aspek Kecerdasan
16
usia 18 bulan, 4-6 point lebih tinggi pada usia 3 tahun dan
8,3 point lebih tinggi pada usia 8,5 tahun dibanding dengan
susu, dot, dan sebagainya. ASI tidak akan basi. ASI selalu
dikeluarkan akan diserap kembali oleh tubuh ibu jadi ASI dalam
payudara tidak pernah basi dan ibu tidak perlu memerah dan
17
c) Mempercepat pemulihan kesehatan ibu.
1) Aspek ekonomi
berobat.
2) Aspek psikologi
3) Aspek kemudahaan
18
Nutrien yang ada pada asi dapat menjamin status gizi yang
infeksi.
devisa negara.
(kristiyansari, 2009 ).
optimal (prabantini,2010 ) .
19
5. Keuntungan Memberiakan ASI Eksklusif
adalah :
tidak bisa menyusui, salah satunya adalah ASI tidak keluar. Air susu yang
tidak keluar dapat dipengaruhi antara lain stress mental sampai penyakit
Kristiyanasari (2011) pada ibu yang normal dapat menghasilkan ASI kira-
kira 550-1000ml setiap hari, jumlah ASI tersebut dapat dipengaruhi oleh
1. Makanan
memenihi jumlah kalori, proten, lemak, dan vitamin serta mineral yang
20
cukup selain itu ibu dianjurkan minum lebih banyak kurang lebih 8-12
gelas/hari.
Produksi ASI sangat dipengaruhi oleh faktor kejiwaan, ibu yang selalu
dalam keadaan tertekan, sedih, kurang percaya diri dan berbagai bentuk
akan terjadi produksi ASI. Untuk memproduksi ASI yang baik harus
proses menyusui sangat tergantung pada adanya percaya diri ibu bahwa
4. Perawatan Payudara
21
Dengan merangsang buah dada akan mempengaruhi hypopise untuk
6. Fisiologi
tersebut telah bekerja sejak ibu dalam kondisi hamil. Hormon yang
down.
7. Faktor Istirahat
berkurang (Kristiyanasari,2011)
22
Semakin cepat memberi tambahan susu pada bayi menyebabkan daya
isap berkurang karena bayi mudah merasa kenyang. Bayi akan malas
2004).
9. Faktor Obat-obatan
Asi eksklusif
1. Pengetahuan
A. Definisi
tentang cara pemberian ASI eksklusif yang baik dan benar yang juga
23
motivasi dalam dirinya secara sukarela dan penuh ras percaya diri
secara sengaja maupun tidak sengaja dan ini terjadi setelah orang
(Mubarak,2011).
B. Tingkat Pengetahuan
1. Tahu (know)
24
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah
dan sebagainya
2. Memahami (comprehension)
3. Aplikasi (application)
4. Analisis (analysis)
25
lain. Kemampuaan analisa dapat dilihat dari penggunaan kata
sebagainya.
5. Sintesis (synthesis)
6. Evaluasi (evaluation).
26
Pemberian ASI pada bayi erat kaitannya dengan keputusan yang
dibuat oleh ibu. Selama ini ibu merupakan figur utama dalam keputusan
keputusan ini dipengaruhi oleh banyak faktor, baik faktor dari dalam
maupun dari luar diri ibu (Widiastuti, 1999). Faktor-faktor dari dalam
diri ibu atau faktor internal antara lain umur ibu, pengetahuan ibu
kondisi kesehatan ibu. Sementara itu, faktor dari luar diri ibu atau faktor
eksternal antara lain sosial ekonomi, tata laksana rumah sakit, kondisi
maupun orang-orang terdekat ibu seperti ibu mertua, suami, dan lain-
lain.
Faktor Internal
a. Umur ibu
keadaan hidup dan tidak mati. Kedua adalah usia psikologis yaitu
27
dihadapi yang dihadapinya. Tahap perkembangan dapat
umur ibu yang masih terlalu muda sehingga tidak mengerti akan
b. Pengetahuan Ibu
28
sebelum orang mengadopsi prilaku baru, didalam diri orang tersebut
(Notoatmodjo, 2012).
c. Pendidikan
29
pemberian ASI secara eksklusif pada bayi. Namun sebagian besar
(Hidayat, 2005).
1. Pendidikan
30
nya rendah, mereka lebih paham tentang manfaat pemberian ASI
2. Pekerjaan
maksimal kepada si bayi, dengan berbagai alasan seperti anak tidak mau
3. Pengetahuan
sekali kepada bayinya. Selain itu sampai saat ini tidak dapat dipungkiri,
minimnya pemberian ASI pada bayi baru lahir disebabkan oleh belum
4. Motivasi
yang berasal dari tenaga kesehatan dan kesadaran para ibu akan
5. Pengalaman
31
kembali, fasilitas memerah ASI belum tersedia di tempat kerja dan
6. Persepsi
satu faktor yang dapat menghambat usaha ibu untuk memberikan ASI
bayinya. Keluarga yang rukun, saling kerja sama dan mendukung akan
8. Informasi
Cara menyusui yang benar Adalah cara memberikan ASI kepada bayi
dengan perlekatan dan posisi ibu dan bayi dengan benar (Suradi dan Hesti,
2004). Memberi ASI dalam suasana yang santai bagi ibu dan bayi. Buat
perlu diberi ASI setiap 2,5 -3 jam sekali. Menjelang akhir minggu ke enam,
32
sebagian besar kebutuhan bayi akan ASI setiap 4 jam sekali. Jadwal ini baik
sampai bayi berumur antara 10-12 bulan. Pada usia ini sebagian besar bayi
tidur sepanjang malam sehingga tidak perlu lagi memberi makan di malam
1. Posisi menyusui
a) Posisi Dekapan
posisi ini membolehkan perut bayi dan perut ibu bertemu supaya
h. 34).
Posisi ini sangat sesuai jika baru pulih dari pembedahan caesar,
c) Posisi Berbaring
Posisi ini apabila ibu dan bayi merasa letih. Jika baru pulih dari
lengan dan sokong bayi dengan lengan atas (Saryono, 2008; h. 35).
33
2. Fungsi menyusui yang benar
ASI
lebih banyak
34
b) Bayi terlihat sehat dan berat badannya naik setelah 2 minggu
a. Setelah beberapa hari menyusu, bayi akan buang air kecil 6-8
kali sehari dan buang air besar berwarna kuning 2 kali sehari
c) Ibu duduk atau berbaring dengan santai (bila duduk lebih baik
susu).
bayi berada pada lengkung siku ibu dan bokong bayi berada pada
35
g) Mengajari ibu untuk menempelkan perut bayi pada perut ibu
dan jari yang lain menopang dibawah serta jangan menekan puting
bayi.
ditekan ke bawah.
sedikit ASI pada puting susu dan areola. Biarkan kering dengan
sendirinya.
36
p) Mengajari ibu untuk menyendawakan bayi : Bayi digendong tegak
37
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
untuk mendapatkan hal-hal yang tersirat (insight) mengenai perilaku yang dapat
B. Informan Penelitian
ditentukan berdasarkan saturasi data ,dimana data yang akan didapat dari
partisipan tidak menjadi tema atau esensi baru dan hanya mendapatkan
38
dipilih sesuai dengan prinsip yang berlaku.Prinsip pengambilan informan
kesesuaian.
Sriwijaya Palembang.
sampai pada saturasi data,yaitu data telah jenuh dimana tidak ada informasi
&Anggraeni,2010)
39
Adapun kriteria inklusi yang ditetapkan untuk mendapatkan
C. Tempat Penelitian
D. Waktu Penelitian
1. Data Primer
40
mengutamakan prinsip validitas atau kredibilitas
pedoman wawancara.
41
terbuka.teknik / instrumen pengumpulan data dalam
2. Data Sekunder
1. Tahap Persiapan
42
pendahuluan.Pengambilan data dilakukan setelah mendapatkan
2. Tahap Pelaksanan
sebagai berikut:
1) Fase Orientasi
43
( interview guide) dengan dibantu oleh alat perekan suara
wawancara.
44
selesai untuk validasi data.Kemudian peneliti
G. Etika Penelitian
mengikuti aturan etik ,dalam hal ini yaitu dengan adanya persetujuan .
penelitian. Menurut Polit & Beck ( 2012) dalam melakukan penelitian ,hal
hal yang perlu diperhatikan peneliti berkaitan dengan etika penelitian yaitu:
45
menumbuhkan kenyamanan hubungan antar peneliti
pelayanan.
dignity)
46
Mencakup hakpara informan penelitian untuk mendapatkan
47
Peneliti menjamin kerahasiaan informan dengan tidak
penelitian.
H. Keabsahan Data
Menurut Moleong( 2010) uji keabsahan pada penelitian ini meliputi empat
2. Keteralihan( Transferability)
48
lengkap,terperinci,jelas,dan sistematis dalam mererapkan hasil
3. Ketergantungan (dependability)
4. Kepastian (confirmability)
mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil
49
yaitu memproses dan melaporkan hasil mengenai deskripsi tentang
berikut:
informan.
50
informan,untuk memberikan kesempatan kepada informan untuk
yang disampaikan.
51