Anda di halaman 1dari 5

Pendahuluan

Dalam era globalisasi ini ,Perusahaan makin sadar dalam melaksanakan usahanya perlu
membuka daerah pemasaran yang baru dikarenakan adanya kompetisi antar perusahaan.
Akibat adanya perluasan daerah pemasaran ini akan menimbulkan suatu masalah yaitu
bagaimana produk perusahaan dapat sampai ketangan pembeli dengan cepat tanpa
menimbulkan biaya angkut yang banyak dan memakan waktu yang lama. Untuk mengatasi
masalah tersebut, perusahaan dapat membentuk tempat-tempat penjualan pada daerah-daerah
atau kota-kota tertentu sehingga sarana untuk memperluas daerah pemasaran dapat tercapai
seperti yang direncanakan.
Tempat –tempat penjualan yang di bentuk tersebut dapat berbentuk agen ( Agency )
atau dapat berbentuk cabang (Branch) dari perusahaan yang berkembang tersebut agen maupun
cabang yang dibentuk oleh pusat (dalam hal ini adalah perusahaan yang berkembang tersebut)
keduanya merupakan sarana untuk memperluas daerah pemasaran dan menyalurkan produk
perusahaan kepada pada pembeli didaerahnya masing-masing. Meskipun agen dan cabang
keduanya sama-sama merupakan suatu sarana,namun terdapat beberapa perbedaan pokok
diantara keduanya yaitu dalam hal organisasi, pengelolaan manajemen, dan pengelolaan
akuntansinya.
Dalam hal organisasi maupun pengelolaan manajemen, agen hanyalah merupakan
tempat penjualan produk milik pusat dan agen tidak perlu dipisahkan pengelolaan manajemen
maupun pencatatan akuntansinya. Semua kebijakan dan catatan akuntansi dikelola langsung
oleh pusat dan tugas agen hanya lah mencari pembeli yang selanjutnya menghubungi pusat
untuk mengirimkan sejumlah produk untuk pembeli tersebut.
Sedangkan untuk cabang, pengelolaan manajemen serta pencatatan akuntansinya perlu
diadakan pemisahan antara pusat dan cabang sehinga dalam melaksanakan kebijakan yang
ditentukan oleh pusat, cabang mempunyai kebebasan untuk melaksanakan nya. Cabang juga
mempunyai wewenang untuk menjual produk sesuai dengan keinginannya dan cabang diberi
kebebasan pula untuk melakukan pencatatan transaksi-transaksi sendiri. Sebagai pertanggung
jawaban cabang kepada pusat adalah cabang diwajibkan membuat laporan keungan setiap
periode tertentu yang dilaporkan kepada pusat.laporan keuangan cabang ini tidak
disebarluaskan kepada pemegang saham atau pun kepada umum, sebab laporan keuangan
cabang ini hanya bersifat intern yang khusus dilaporkan kepada pusat. Setelah menerima
laporan dari cabangnya selanjutnya pusat akan mengadakan konsolidasi untuk menyusun
laporan keuangan gabungan antara laporan keuangan pusat dengan laporan keuangan cabang-
cabangnya..

A.Pengertian

Agen
Suatu bentuk organisasi yang diberi fungsi untuk menerima pesanan barang-barang dan
bekerja di bawah pengawasan langsung kantor pusat (Home Office), dan transaksi dengan
pihak ketiga dilaksanakan secara langsung oleh kantor pusat.

Kantor Cabang
Suatu bentuk organisasi yang menjual barasng-barang dari persediaan yang
dibentuknya (baik dikirim dari kantor pusat atau yang dibeli sendiri) dan diberi wewenang
untuk melaksanakan transaksi – transaksi dengan pihak ketiga, sehingga berfungsi sebagai unit
usaha yang berdiri sendiri

B.Perbedaan agen dengan cabang

Agen adalah merupakan perwakilan perusahaan yang tidak mempunyai otonomi untuk
melaksanakan transaksi dengan pihak ketiga. Agen hanya berfungsi sebagai bagian
perusahaan yang menampung order pembelian dari para pembeli dan meneruskan order
pembelian tersebut kepada perusahaan (kantor pusatnya) untuk diselesaikan.
Sedangkan cabang mempunyai otonomi sendiri persis seperti perusahaan lain yang berdiri
sendiri.

Beberapa perbedaan antara agen dan cabang adalah


1. Persediaan barang yang ada di agen tidak untuk dijual (sebagai sampel atau contoh saja),
sedang persediaan pada cabang untuk dijual (sebagai stok).
2. Transaksi-transaksi dengan pihak ketiga, agen tidak diberi wewenang untuk
memutuskannya, tetapi pada cabang boleh memutuskan sendiri tanpa seizin kantor pusat.
3. Agen hanya berfungsi sebagai penerima pesanan saja, sedang kantor cabang selain
menerima pesanan juga mengadakan transaksi penjualan.
4. Demikian pula dalam hal pemberian persetujuan penjualan dan syarat-syarat penjualan,
agen ditangani oleh pusat, sedang kantor cabang ditangani sendiri.

Pengumpulan piutang pada agen ditangani oleh kantor pusat, sedangkan cabang ditangani
sendiri
1. Agen tidak membuat pencatatan dan laporan keuangan, tetapi cabang menyelenggarakan
pembukuan dan membuat laporan keuangan sendiri untuk dilaporkan kepada kantor pusat.
2. Hubungan antara kantor pusat dan agen, dapat dicatat dan dibukukan dengan menggunakan
dua metode pencatatan, yaitu:
3. Metode laba atau rugi dari penjualan melalui agen dicatat secara terpisah, dan
4. Metode laba atau rugi dari penjualan melalui agen dicatat secara tidak terpisah.

Hubungan antara kantor pusat dan cabang, dapat diikuti dengan menggunakan akun timbal-
balik (Reciprocal Accounts) yaitu pada buku kantor pusat dengan menggunakan “Kantor
Pusat”, sedang pada buku kantor cabang dengan menggunakan akun “Kantor Pusat”. Kedua
akun tersebut harus mempunyai saldo yang sama besarnya.

 Operasi (Usaha) Suatu Agen

A. Beroperasi sebagai organisasi penjualan lokal di bawah petunjuk kantor pusat

B. Biaya operasi diperoleh berupa modal kerja dari kantor pusat. Pengawasan modal kerja
(kas agen) digunakan Imprest Fund System.

C. Diserahkan pertanggung jawaban untuk operasi pengawasan piutang, pembuatan faktur


penjualan dan atau menagih piutang dagang.

 Akuntansi Suatu Agen

Akuntansi di agen tidak diperlukan pembukuan lengkap, kegiatan meliputi pengikhtisaran


modal kerja yang diterima dan digunakan, serta mencatatnya penjualan kepada langganan.
Akuntansi suatu agen di selenggarakan pada buku – buku kantor pusat, dengan cara :

1. Laba atau rugi aktivitas penjualan melalui tiap agen tidak ditentukan secara terpisah.
Cara ini menunjukkan bahwa seluruh transaksi penjualan ( rekening penjualan ) dan biaya -
biaya ( rekening biaya ) yang terjadi di tiap agen, dicatat dalam rekening pembukuan seperti
halnya dengan transaksi – transaksi penjualan dan biaya reguler yang terjadi di kantor pusat.
Pada penutupan buku, saldo laba atau rugi menunjukan Catatan hasil operasi kombinasi yaitu
hasil operasi di tiap agen dan hasil operasi di kantor pusat.

2. Laba atau rugi aktivitas penjualan melalui tiap agen ditentukan secara terpisah.
Cara ini menunjukan bahwa diperlukan rekening rekening khusus pembukuan untuk
agen,
terutama rekening penghasilan untuk mencatat semua transaksi penjualan dan
rekening biaya untuk mencatat semua biaya yang terjadi pada agen. Apabila kantor pusat
mempunyai beberapa agen, maka rekening penghasilan dan rekening biaya
diselenggarakan sbg rekening kontrol ( buku besar), sedangkan rekening penghasilan dan
biaya untuk liap agen diselenggarakan sbg rekening rekening pembantu (tambahan). Pada
penutupan buku, saldo laba atau rugi menunjukan Catalan hasil operasi tiap agen.

Operasi Suatu Cabang

a) Beroperasi sebagai unit usaha terpisah, dan di bawah pengendalian kantor pusat.

b) Modal kerja ( berupa uang tunai, barang-barang dagangan, aktiva lainnya ) diberi oleh
kantor pusat.

c) Barang dagangan dapat dibeli dari pihak ketiga, untuk jenis barang yang tersedia dari
kantor pusat.

d) Aktivitas penjualan yang dilaksanakan, dimulai untuk mendapatkan pembeli ;


mengirimkan barang / jasa ; membuat faktur penjualan ; menagih piutang ; menyimpan dalam
rekening banknya sendiri.

e) Pembatasan keleluasaan cabang operasi dapat dilakukan kantor pusat, seperti :

– Penerimaan kas dari hasil penjualan, pengumpulan piutang, setiap harinya harus
disetorkan atas nama rekening kantor pusat dalam jumlah yang utuh.

– Pembentukan dana kas kecil untuk pengeluaran kas di cabang.

Akuntansi Suatu Cabang

1. Pencatatan kegiatan kantor cabang dilakukan kantor pusat

Sifat kantor cabang memiliki sifat seperti agen, desentralisasi akuntansi ( = pelaksanaan
jurnal, buku besar atau seperangkat buku yang terpisah ) pada kantor pusat. Pencatatan data
akuntansi kantor cabang diperoleh kantor pusat melalui dokumen asli dan ringkasan memo
transaksi yang dilengkapi voucher, duplikat sebagai arsip cabang.

2. Pencatatan kegiatan kantor cabang dilakukan kantor pusat dan kantor cabang

Pencatatan data akuntansi kantor cabang diperoleh kantor pusat melalui duplikat jurnal,
pencatatan dokumen asli ke dalam jurnal dilakukan oleh kantor cabang. Pencatatan yang
dilakukan kantor pusat ke dalam rekening kantor cabang yang terpisah atau dimasukkan ke
dalam buku besar umum kantor pusat. Pada akhir periosde akuntansi, kantor pusat melakukan
penyesuaian (adjusment) dan menutup pembukuan (closing) rekening kantor cabang untuk
menetapkan besarnya laba – rugi cabang.

3. Pencatatan kegiatan kantor cabang dilakukan kantor cabang

Pencatatan data transaksi ke dalam jurnal dan pemindah pembukuan ke dalam buku besar
umum. Laporan keuangan disusun secara periodik untuk di kirim ke kantor pusat, dan
laporan keuangan ini diperiksa oleh internal auditor kantor pusat. Penyelesaian penutupan
saldo buku-buku dilakukan oleh kantor cabang

Anda mungkin juga menyukai