KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS HALU OLEO

FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN

TUGAS FINAL KELOMPOK 4

BIJIH LATERIT
“Geologi, Karakteristik Bijih,
dan Asal Usul Deposit Grafit Albany”

OLEH :

IRFAN / F1B214018
IRWAN / F1B214019
LA ODE MUH. ZAKARUDDIN / F1B214023
MUH. JOMI ASRIN / F1B214035
NOVTRIAN EXELLINE EKLESYA / F1B214038
NURLINA SIRFIA / F1B214039

KENDARI
2018
Geologi, Karakteristik Bijih,
dan Asal Usul Deposit Grafit Albany
Andrew G. Conly1, a and Lindsay C. Moore1
1 Mineralogy and Experimental Laboratory, Department of Geology, Lakehead University,
Thunder Bay, ON a corresponding author: aconly@lakeheadu.ca
Direkomendasikan: Conly, A.G. and Moore, L.C., 2015. Geology, ore characteristics, and origin of the Albany graphite
deposit. In: Simandl, G.J. and Neetz, M., (Eds.), Symposium on Strategic and Critical Materials Proceedings, November
13-14, 2015, Victoria, British Columbia. British Columbia Ministry of Energy and Mines, British Columbia Geological
Survey Paper 2015-3, pp. 173-185.
1. Pengenalan
Deposito grafit Albany adalah 24 Mt,
tingkatan rendah, brecciahosted deposit grafit yang
saat ini sedang dikembangkan oleh Zenyatta
Ventures Ltd, Hearst, Ontario (Gambar 1). Deposit
tersebut ditemukan mengikuti survey udara
geofisika dan eksplorasi berikutnya pengeboran
nikel-target mineral kelompok platina. Antara
tahun 2010 dan 2014, Zenyatta Ventures
mengkonfirmasikan deposit grafit yang di-hostdi
dua pipa breksi besar (selanjutnya disebut East Pipe
dan West Pipe) yang menyusup sepanjang tepi
selatan dari Mesoproterozik menjadi intrusi alkalik
Neoproterozoikintrusi.
Studi tentang deposit Albany kurang karena
minimal eksplorasi dan pemetaan di daerah
tersebut, dan karena penutup yang luas dengan
batuan phanerozoic dan lapisan penutup glasial.
Disini kami mengintegrasikan data lapangan,
mineralogi, dan isotop untuk mendokumentasikan
asal deposit. Kami juga mendokumentasikan sifat
fisikokimia dari grafit, yaitu penting untuk
membangun selama keadaan awal eksplorasi untuk
menanyakan tentang pasar dan viabilitas yang
menganggap bahwa Albany adalah epigenetik,
beku-host, fl uidderived deposit grafit (lihat Luque
et al., 2013 untuk perawatan dari deposit grafit).
Meskipun jarang dibandingkan dengan deposito
syngenetic, yang dibentuk oleh konversi bahan
karbon dengan kontak atau metamorfosis
regional,cairan yang diturunkan deposito umumnya
memperhitungkan tinggi kualitas grafit alami
(Luque et al., 2013; mis., Sri Lanka;Borrowdale,
Inggris; Huelma, Spanyol; New York; Montana).
2. Pengaturan geologi
Deposito grafit Albany ada di Marmion selatan
terrane dari Provinsi Superior (Gambar , di
sepanjang selatan margin dari kompleks Batu Alkal
Nagagami Batu (NRAC; Sage, 1988) dan segera
ke utara dari kesalahan Sungai Kerikil, yang
memisahkan terion Marmion dan NRAC dari
Provinsi Quetico ke selatan (Gambar 1, 2,
Kennedy, 1984). Deposito grafit. Albany dipandu
oleh Albany Alkalic kompleks, yang mungkin
merupakan bagian dari NRAC (Gambar 2, 3).
Sungai Nagagami dan kompleks Albany adalah
yang paling selatan dalam serangkaian intrusions
yang defi ne utara - ke barat laut trending pita
arkuata dari magmatisme alkali yang disimpulkan
(Gambar 2).
Usia mutlak Sungai Nagagami dan Albany
kompleks tidak diketahui. Kompleks Sungai
Nagagami Alkali memotong utara ke arah barat
laut yang sedang tren PaleoproterozoicKapten
Matachewan (Hearst) dikawinkan (sekitar 2454
Ma; Heaman,1988; Phinney dan Morrison, 1988)
dan timur-timur laut Kapuskasing dike swarm
(sekitar 2124-2170; Stott, 2008; Gambar
2).Keterkaitan temporal antara tanggul dan Albany
Alkali. Kompleksnya rumit, karena tanggul
memotong kompleks dan sebaliknya. Namun,
mungkin saja tanggul yang memotong kompleks
ituterkait dengan kantung augite-aegirine yang
mentransmisikan deposit Albanypada kedalaman
(Gambar 4b), yang bersifat mineralogi dan
kimiaBerbeda dengan kru tanggul daerah.
Batu prekuel di wilayah ini tidak sesuai
diliputi oleh muskeg, glasial sampai, dan Paleozoik
(Ordovician toDevonian) batuan karbonat di
lembah Sungai Moose (JamesDataran rendah Bay;
Johnson et al., 1991). Overburden glasialberkisar
antara 28 sampai 55 m (rata-rata 44 m) dan penutup
Paleozoik berkisar antara 0 sampai 16 m (rata-rata
3,8 m) dengan ketebalan.
3. Menyetorkan geologi
3.1. Grade dan tonase
Bebatuan grafit-hosting kompleks
 Gambar 1. Peta batas terran Provinsi Superior di Ontario (dari Stott, 2011)
Albany bervariasi dari syenite kuarsa hingga diorite
sampai nepheline syenite, dengan kuarsa monzonit
mendominasi. Sebaliknya, NRAC terdiri dari
syenite amphibole-pyroxene kasar-kasar dan syenit
bantalan nepheline kasar dan intermediet nukleat
kasar, dan granit minor (Sage, 1988).
Pipa Timur (Gambar 5a) dan Barat (Gambar
5b) terdiri dari papan sudut sampai serentak,
millimetre sampai skala meter. Puncaknya terutama
dari kompleks Albany, namun fragmen sekrup
amphibolebiotit, granit turmalin, granit dan gneiss,
mirip dengan batuan di terion Marmion dan
subprovinsi Quectico yang umum terjadi.
Meskipun fragmen-fragmen semi-masif dan masif
semi-masif sampai grafit besar + mineral silikat
terjadi di kedua pipa (Gambar 5c). Matriks tersebut
terdiri dari mineral silikat berregang (<0,5 mm),
yang biasanya terjadi sebagai kristal diskrit dan
agregat monomineralik kecil untuk agregat
polikristalin yang bercampur dengan grafit
(Gambar 6a). Silikat matriks cenderung berbentuk
sudut hingga subangular dan terdiri dari albit (30-
60 modal%), feldspar perthitik (<40 modal%) dan
kuarsa (<25 modal%; Gambar 6a). Kristal kuarsa
biasanya menampilkan pola fraktur poligonal
(Gambar 6b). Kristal soliter yang disebarluaskan
dan agregat kristal pirit-pirhotit dan magnetit juga
diamati pada matriks (Gambar 7a) dan kurang
umum pada fragmen. Gabungan sulfida-oksida
terdiri dari kurang dari 3% modal batuan, dan
biasanya <1modal%.Kristal diskrit phlogopite dan
amphibole jarang sekali memenangkan matriks dan
lokal dalam fragmen litium. Fase silikat hidrat
terdiri dari <20 persen% batuan.
Sebuah batuan monzodiorit porfiria / foid
porfiria baru-baru ini juga membentuk breksi yang
mengandung klas kompleks Albany (Gambar 5d).
Batu ini diasosiasikan secara spasial dengan, dan
mirip, menyerupai breksi grafit-bantalan tapi tidak
memiliki grafit. Conly dan Moore (2015)
menafsirkan batu tersebut sebagai hypabyssal, fase
subvolcanic berdasarkan pada terjadinya: 1) tungku
aphanitik yang terdiri dari albit, paragasit dan
minor nepheline; 2) xenocrystine albit yang
disembuhkan dan serisitized dengan pertumbuhan
berlebih epidural dari sanidine; dan 3) magma klor
bertekstur korona (terdiri dari inti dari groundmass
yang bervariasi, zona perantara subhedral ke
phlogopite euhedral dan dibingkai oleh anhedral ke
subhedal, memancar hastingsite ± phologopite).
Fase hypabyssal terutama didistribusikan di
sepanjang pinggiran pipa Barat, tetapi juga terjadi
pada kedalaman (~ 400 m) sepanjang margin luar
pipa Timur, di mana ia dipotong oleh syaraf syaraf
augite-aegirine.
3.2. Mineralisasi dan perubahan
Grafit terjadi baik sebagai mineralisasi
intergranular (matriks) dan intragranular (dalam
lithoclasts) (Gambar 7a).
Gambar 2. Geologi daerah ditafsirkan dari data aeromagnetik (dari Stott, 2008). Zona UTM Z16, NAD 83.
Gambar 3. Mineralisasi dan perubahan Grafit terjadi baik sebagai mineralisasi intergranular (matriks) dan
intragranular (dalam lithoclasts) (Gambar 7a).
Gambar 4. a) Hasil survei TDEM dan lokasi sumur bor dan proyeksi. b) model blok 3-D dari nilai grafit,
menunjukkan seperti pipa
geometri deposit grafit Albany (kedua gambar milik Zenyatta Ventures Ltd.).
Gambar 5. Foto inti bor yang menggambarkan tekstur breksi khas: a) Pipa timur dengan overprinting grafit
karena bertambahnya jumlah grafit intragranular dalam fragmen. b) Zona kadar tinggi (~ 10% Cg) pada pipa
Barat, dimana grafit terutama terkonsentrasi pada matriks breksi. c) Fragmen grafit + silikat dalam breksi pipa
breksi grafit Barat. d) Hypabyssal monzodiorite dengan pecahan kompleks kompleks kompleks kompas Albany
(magmaclasts dilambangkan dengan panah). Singkatan mineral: Gpt Intra - intragranular grafit; Gpt Inter -
intergranular (grafit matriks).

Grafit intragranular merupakan mineralisasi
penetratif yang terdistribusi sepanjang batas kristal
dan microfracture dalam litoclasts. Gaya
mineralisasi ini juga berkembang menjadi batuan
kompleks Albany yang tidak berurat berurat,
menghasilkan halo grafit yang meluas di sekitar
pipa. Grafit yang lebih tinggi dari pipa Timur
relatif terhadap pipa Barat (dengan sumber daya
terindikasi sebesar 10,0 Mt pada 5,60% Cg untuk
pipa Timur versus 14,3 Mt pada 2,85% Cg untuk
pipa Barat; RPA Inc., 2015), jatuh tempo untuk
pengembangan halo yang lebih luas dan
kelimpahan grafit intragranular yang lebih besar
pada fragmen brecciated (Gambar 5a). Pada pipa
halo, grafit juga terjadi sebagai pembuluh darah
serentak milimeter hingga sentimeter yang
meningkatkan frekuensi menuju pipa. Matriks,
grafit membentuk laths diskrit, laths agregat,
mantel yang melapisi kristal silikat dan
litofragmen, dan fragmen grafit + silika yang
direkayasa ulang yang bercampur dengan silikat
yang terfragmentasi (Gambar 7b).
Breksi pada dasarnya tidak bermetamorfosis.
Lemahnya serisitisasi luas feldspar plagioklas
adalah satu-satunyaPerubahan di mana-mana
(Gambar 8a). Perubahan piriter ± pyrrhotite
(Gambar 8b) sangat bervariasi dan terutama terdiri
dari kristal yang disebarkan secara langsung yang
terkait dengan grafit matriks dan magnetit, dan
meluas beberapa meter sampai beberapa puluh
meter di luar lingkaran halo graphitic.Bentuk-
bentuk yang lebih jelas dari kumpulan alterasi ini
terjadi sebagai pelek sulfida terputus-putus
sepanjang tepi grafit + fragmen silikat atau meliputi
daerah grafit yang kaya matriks. Jenis alterasi yang
kurang umum dan sangat terlokalisasi meliputi
phlogopite dan hematite. Perubahan phlogopite
(Gambar 8c) umumnya terbatas pada kontak
matriks-fragmen utuh yang mengandung
mineralisasi grafit intragranular tingkat tinggi ±
perubahan sulfida. Perubahan hematit jarang terjadi
dan terlokalisir ke inti kristal feldspar serisitized
(Gambar 8d).
Perubahan supergen terkait dengan
perkembangan ketidakselarasan antara breksi dan
atasnya Paleozoic batuan karbonat. Zona supergen
sangat bervariasi ketebalan dan jarang meluas ke
dalam breccias lebih dari 30 m. Perubahan
supergen kurang berkembang dalam
nonbrecciateddan grafit mineralisasi kompleks
batuan Albany. Zona supergen paling mudah
dikenali oleh hematitnyaoverprint dan carbonate
veining, namun juga ditandai dengan lemahnya
penggantian asam silikat di dalam breksi oleh
serisit dan klorit.

Gambar 6. a) Photomicrograph dari kumpulan
mineral breksi breksiplasoklas-potassium feldspar
(perthitic) -quartz, dengan matriks langkap
hlogopite (terpolarisasi silang, cahaya yang
ditransmisikan). b) Kuarsa dengan perkembangan
yang baik, Pola fraktur poligonal (cross-polarized,
ditransmisikancahaya). Singkatan mineral: Qtz -
kuarsa; Ab - albit; Ksp -potasium (perthitik)
feldspar; Perubahan Ser - Sericite (muskovit);Phl -
phlogopite.
4. Karakteristik grafit
4.1. Morfologi
Grafik intergranular dan intragranular di
Deposit Albany terjadi secara memanjang agregat
reng berbentuk platy kristal grafit Kristal dan
agregat kristal sampai Panjang 300 μm dan lebar 50
μm; Namun, ukuran rata-rata kristal individu
adalah <100 μm. Kristal biasanya secara acak
berorientasi, seperti dikendalikan oleh orientasi
fragmen breksi,batas kristal silikat, dan vena.
Namun demikian, jarang terjadi adanya grafit besar
yang terbentuk masiv dengan baik di breccias.
4.2. X-ray dan karakteristik Raman
Difraksi sinar-X dari konsentrat kemurnian
tinggi (> 99,9% Cg) Grafit Albany menunjukkan
bahwa mineralisasi grafit terdiri hampir secara
eksklusif dari grafit heksagonal (juga disebut
grafitalfa; Gambar 9a). Identifikasi bentuk
heksagonal didasarkan padaposisi dan simetri
puncak untuk (002) dan (004)(planar) bidang kisi.
Jarak d-bidang (002) dari Grafit Albany adalah
3,360 Å, dengan dimensi sel satuan a= 2,459 Å dan
c = 6,672 Å; konsisten dengan sangat teraturgrafit
heksagonal Simetri puncak planar x-raydan tidak
adanya puncak diskrit untuk (101) dan (012)
Gambar 7. Refleksikan fotomikrograf cahaya yang
menunjukkan teksturperbedaan antara a) grafit
intragranular dan b) intergranular(matriks) grafit.
Singkatan mineral: GPT - grafit; Mgt -magnetit; Py
- pirit
prismatikbidang kisi grafit rhombohedral (juga
disebut grafitbeta) di ~ 43,4 dan ~ 46,3 ° 2θ,
masing-masing, menunjukkan bahwaGrafit Albany
tidak memiliki fase rombohedral.
Namun, grafit Albany ditandai oleh puncak
yang luas 42,5 dan 46,5 ° 2θ, yang tumpang tindih
dengan puncak prismatik utama untuk bentuk
heksagonal dan rombohedral grafit (Gbr.9b).
Karakteristik puncak diamati untuk grafit Albany
Selama rentang sudut ini konsisten dengan
perkembangan grafit turbostrat. Mirip dengan grafit
rombohedral, grafit turbostrat adalah konversi
grafit heksagonal dengan modifikasi mekanis, dan
menghasilkan struktur acak perubahan yang
mungkin termasuk rotasi, terjemahan,
kelengkungan dan variasi jarak antar lapisan
graphene (mis., Liet al., 2007). Namun,
menentukan secara spesifik strukturnya. Perubahan
yang berhubungan dengan pengembangan
turbostratik tidaklah mudah dilakukan dengan
analisis XRD.
Gambar 8. Fotomikrograf dari tipe alterasi yang paling umum. a) Serisitisasi plagioklas (cross-polarized,
transmission light). b) Pyrite, dengan grafit, terbentuk di sepanjang kontak kristal dalam fragmen AAC brecciate
sepanjang kontak dengan grafit matriks (lampu reduksi). c) Phlogopite mengacak fragmen kompleks Albany
yang terukur (terpolarisasi silang, cahaya yang ditransmisikan). d) Perubahan hematit pada inti kristal
plagioklas. Singkatan mineral: Ab - albit; Ap apatit; GPT - grafit; Hem - hematit; Ser-sericite (muskovit); Phl -
phlogopite; Py – pirit

Grafit turbostratik. Mirip dengan grafit
rombohedral, grafit turbostrat adalah konversi
grafit heksagonal dengan modifikasi mekanis, dan
menghasilkan perubahan struktural acak yang
meliputi rotasi, translasi, lengkungan dan variasi
jarak antar lapisan graphene (misalnya Li et al.,
2007) . Namun, menentukan perubahan struktural
spesifik yang terkait dengan pengembangan
turbostratik tidak mudah dilakukan dengan analisis
XRD.
Spektrum Raman dari grafit terdiri dari
orde pertama (1100-1800 cm-1) dan area orde
kedua (2500-3100 cm-1) (Tuinstra & Koenig,
1970; Nemanich & Solin, 1979). Di daerah orde
pertama (Gambar 10a), pita grafit (G band) terjadi
pada ~ 1580 cm-1 dan sesuai dengan getaran dalam
pesawat dari karbon dalam struktur grafit. Band
yang terjadi pada band 1350 cm-1 (D1) dan pita
1620 cm-1 (pita D2) sesuai dengan cacat pada
struktur grafit dan terjadi pada grafit yang tidak
beraturan. Seiring intensitas dan perluasan band D1
dan D2 meningkat, tingkat pemesanan struktur
kristal grafit menurun.Tingkat pemesanan dapat
dinilai dari rasio intensitas puncak D1 / G dan rasio
puncak daerah D1 / (D1 + G + D2). Namun, kristal
harus dipilih dengan hati-hati, karena efek Raman
bergantung pada orientasi kristal dan ukuran
kristal. Untuk grafit, analisis Raman yang akurat
harus dilakukan pada kristal yang berorientasi
tegak lurus terhadap sumbu kristalografi c.
Sedangkan serbuk longgar dapat berorientasi
istimewa, pengukuran in situ dari bagian tipis lebih
menantang. Rasio D1 / G grafit Albany yang
diukur in situ sangat bervariasi karena varians
dalam orientasi kristal. Namun, kristal eXhedral,
heksagonal dengan refleksi tinggi mendekati
orientasi ideal, dan menghasilkan rasio D1 / G
minimum dan rasio luas puncak D1 / (D1 + G +
D2) masing-masing 0,095 dan 0,1935 untuk grafit
Albany. . Hasil Raman untuk grafit Albany dapat
dibandingkan dengan grafit sintetik, litium-ion-
grade (D1 / G = 0,102 dan D1 / (D1 + G + D2) =
0,193), dan menunjukkan struktur kristal yang
dipesan dengan baik (Gambar 10b). Intensitas
rendah dan lebar band 1500 cm-1 (band D3) juga
diamati pada beberapa Raman
Gambar 9. Pola difraksi sinar-X untuk konsentrat grafit Albany (merah) dan grafit, kelas litium baterai lithium-
ion (biru). a) pola XRDuntuk rentang pemindaian penuh dari 5 sampai 115º2θ. b) Pola XRD dari kisaran antara
40 dan 48º2θ yang menggambarkan perbedaan dalam XRD profi les untukgrafit turbostatik (Albany) dan grafit
rhombohedral (grafit sintetis). Indeks Miller untuk puncak kunci adalah: H, grafit heksagonal, dan
R,rhombohedral grafit
Gambar 10. a) Spektrum Raman (daerah orde pertama) dari agregat kristal grafit Albany individual yang
sejajar lurus dengan sumbu c kristalografi, menghasilkan rasio intensitas puncak D1 / G 0,95 dan Di / (D1 + G +
D2) rasio area puncak 0,190, sesuai dengan suhu kristalisasi 581ºC. b) Perbandingan spektrum Raman grafit
Albany (spektrum biru dan sama seperti pada a) dan grafit kelas lithium-ion sintetis (merah). Sampel grafit
sintetis menghasilkan intensitas puncak D1 / G 0,102 dan rasio area puncak Di / (D1 + G + D2) sebesar 0,1993.

Spektrum grafit Albany. Terjadinya pita
D3 dapat mencerminkan bentuk karbon yang
dipesan dengan buruk atau dapat dikaitkan dengan
ukuran kristal kecil. Band ini umumnya tidak ada
dalam grafit yang telah mengkristal atau
mengalami suhu di atas 400 sampai 450 ° C
(Beyssac et al., 2002), dan untuk alasan ini, kami
menghubungkan manifestasi pita D3 di beberapa
sampel Albany dengan ukuran kristal kecil.
(Nemanich dan Solin, 1979).
Suhu kristalisasi grafit dapat diestimasi
dengan menggunakan geothermometer
spektroskopi XRD dan Raman. Geothermometer
grafit dari Shengelia dkk. (1979) mendasarkan
perkiraan suhu pada d-spacing dari bidang kisi
(002). Suhu yang ditentukan XRD pada konsentrasi
tinggi Albany berkonsentrasi menunjukkan suhu
kristalisasi rata-rata 574 ° C. Tidak seperti XRD,
metode spektroskopi Raman memiliki keuntungan
untuk dapat membuat perkiraan suhu in situ pada
kristal individual dan agregat kristal.
Geothermometer Raman dari Beyssac dkk. (2002)
menggunakan rasio luas puncak untuk pita orde
pertama D dan G untuk memperkirakan suhu
kristalisasi. Geotmometri Raman dari Albany
Sampel menghasilkan suhu kristalisasi maksimum
581 ° C. Penentuan suhu sesuai kesepakatan satu
sama lain, dan berada dalam ± 20 sampai 50 ° C
untuk kedua geothermometer.
4.3. Komposisi isotop karbon
Komposisi isotop karbon stabil untuk dua
konsentrat dengan kemurnian tinggi dari pipa
Timur adalah -16,9 dan -16,8 ‰ (data tidak
dipublikasikan). Rasio δ13C grafit Albany adalah
antara sumber yang diperkaya secara isotopik,
termasuk karbon mantel (δ13C ≈ -7 ‰) dan
karbonat laut (δ 13C = 0 ± 2 ‰), dan bahan
organik isotopically habis (δ13C = -40 sampai -6
‰, rata-rata δ13C = -25 ‰).
5. Pertimbangan genetik
Kami menafsirkan bahwa deposit grafit
Albany adalah contoh langka dari grafit kristal
yang terbentuk di lingkungan subvolcanik dangkal.
Meskipun deposit Albany memiliki atribut genetik
dengan host beku lainnya, yang berasal dari fluida
 (Borrowdale, Inggris; Ortega et al., 2010),
kami mempertimbangkan bahwa Albany mewakili
bagian dari batuan induk batuan beku fluida grafit.
Sepengetahuan kami Pipa breksi berbentuk kerucut
grafit adalah atribut unik. Kami menafsirkan
deposit yang telah terbentuk selama breksi itu
diinduksi oleh pendakian cairan kaya karbon yang
terpisah dari magma alkali di kedalaman.
5.1. Asal karbon dan mekanisme presipitasi grafit
Sumber karbon yang mungkin termasuk: 1)
volatil kaya karbon dilepaskan dari magma abad
pertengahan; 2) devolatilisasi batu negara
berkarbon; dan 3) asimilasi karbon batu negara
Rasio isotop karbon grafit Albany dapat dengan
mudah dijelaskan dengan pencampuran biner dari
sebuah karbonfase fluida yang terpisah dari lelehan
yang diturunkan dari mantel dan karbon berasal
dari batuan negara meta sedimenter (seperti telah
dijelaskan dari, misalnya, New Hampshire;
RubiRentang, Montana; Black Hills, South Dakota;
Huelma, Spanyol;Borrowdale, Inggris; lihat Luque
et al., 2012, dan referensidi dalamnya). Namun,
batuan septik Quetico relatifmiskin karbon (P.
Fralick, per. comm., 2014) dan karena itu,tidak
mungkin menyediakan cukup karbon.
Kami berpendapat bahwa grafit diendapkan
darikaya karbon orthomagmatik (CO2-CH4-H2O ±
H2S) mengalir direspon terhadap magma
degenerasi permukaan dekat. Karbon
spesifikkomposisi spesies cairan mineral tidak
diketahui, sepertiInklusi fluida yang sesuai belum
diidentifikasi. Namun demikianReaksi
pembentukan grafit yang mungkin dapat
dipostulasikan dengan menggunakankendala
mineralogi dan komposisi isotop karbondari grafit
Albany Presipitasi langsung grafit dari aCairan
ortomagmatikan CO2 (CO2 → C + O2) tidak
mungkin terjadikarena pengurangan CO2 oleh co-
presipitasi Fe3 + -fase bantalan diperlukan.
Meskipun magnetite co-ada dengangrafit, jumlah
magnetit (trace to 2 modal%) kemungkinan besar
terjaditidak cukup untuk mendorong perubahan
yang diperlukan pada fluida fO2 untuk menginduksi
presipitasi grafit langsung dari CO2.Reaksi
alternatif untuk presipitasi grafit dari fluidaItu
awalnya CO2-bearing adalah:
CO2 + 2H2 → C + 2H2O
Kami mendukung bahwa cairan awal kaya
akan CO2, sebaliknya ke cairan kaya CH4, karena
bekas spesies banyak terjadikonsentrasi pre-
eruptive yang lebih besar pada rentang magma
komposisi (misalnya, Wallace et al., 2002). Reaksi
di atas dapat diungkapkan kembali sebagai reaksi
Fischer-Tropsch (mis., Salvidan Williams-Jones,
1997) dimana:
CO2 + 4H2 → CH4 + 2H2O
Dengan presipitasi grafit berikut dengan:
CO2 + CH4 → 2C + 2H2O
Atau
CH4 + O2 → C + 2H2O
Hasil sintesis Fischer-Tropsch menghasilkan
presipitasigrafit dengan δ13C = -16,9 ‰, yang
identik dengankomposisi konsentrat grafit Albany,
dengan kesetimbanganfraksionasi pada 574 ° C (=
XRD ditentukan maksimumsuhu), dengan asumsi
δ13CCO2 awal -7,5 ‰ (= mantel) dan 13CCO2-
CH4 = 13,2 ‰, 13Cgraphite-CH4 = 3,4 ‰ dan
13CCO2-C =9.4 ‰ (Bottinga, 1969).
5.2. Peran hypabyssal (magma subvolanic)
Seperti yang ditunjukkan dalam reaksi di atas,
sintesis Fischer-Tropschdari hidrokarbon
membentuk grafit memerlukan penambahan H2
keakhirnya menghasilkan grafit. Hidrogen bisa
diturunkan melaluiberbagai reaksi alterasi dinding-
batu yang melibatkan prekursorfase mineral
hidrous (misalnya, Salvi dan Williams-Jones,
1997).Namun, interaksi antara cairan ortomagmatik
danBatuan Albany tidak mungkin menghasilkan
jumlah yang cukupdari H2, karena plagioklas
utama-potassium feldsparquartzkumpulan dan
kurangnya reaksi metasomatik yang melibatkanfase
pendahuluan hidrogen-bantalan (mika, amphibole).
Conlydan Moore (2015) mengusulkan generasi H2
di Albany sebagai tanggapanke kristalisasi hidrous
(misalnya Beard et al., 2005) yang terkaitdengan
paragenesis magmaclast dari hypabyssal,
subvolcanicmonzonite, melalui reaksi berikut:
pelelehan Hidrous monzonite + Diopside + Fe-Ti
oxide + Caplagioclase→
Hastingsite + Albite + Melt(groundmass) + F-bearing fl
uid
Dengan penggantian hastingsite
selanjutnya oleh phlogopite:
Hastingsite + F-bearing fl uid →Phlogopite +
Apatite + Quartz + Fe3+(aq) + Na+(aq) + H2O
Dan H2 yang dihasilkan melalui:
Fe3+(aq) + H2O → Fe(OH)2+ + H2
Dua reaksi terakhir juga menyediakan konstituen
cairan diperlukan untuk jenis alterasi (serisit dan
hematit) diamati dalam breksi grafit.
5.3. Model genetic
Kami mengusulkan model genetik empat tahap
untuk deposit Albany.Tahap pertama sesuai dengan
pra-dan syn-mineralisasiacara yang diperlukan
untuk membentuk batuan induk dan
menghasilkancairan kaya karbon dari mana grafit
diendapkan. Keduadan tahap ketiga meliputi
pengembangan pipa breksi,segregasi cairan kaya
karbon dari hypabyssal menaikmagma, dan
akhirnya curah hujan grafit. Akhir tahap detail
post-ore event.
5.3.1. Tahap 1: acara magmatik magisisasi pra-
untuk sinkronisasi
Pemindahan pipa breksi Albany
diperkirakanmenjadi Mesoproterozoik untuk
Neoproterozik, berdasarkan pemotongan silang
hubungan dengan kumparan Paleoproterozoik
Matachewan (Hearst) dan Kapuskasing
dikeringkan (Gambar 2). Pemindahan monzodiorit
hypabyssal dan, mungkin, NRAC mungkin
bertepatan dengan pembentukan grafit. Hasil isotop
strontium awal kami menunjukkan bahwa rasio
87Sr / 86Sr saat ini untuk monzodiorit hypabyssal
(0.714970.730232) dan kompleks Sungai
Nagagami (0,730509-0,733026) secara signifikan
kurang radiogenik kemudian kompleks Albany
(0,740247-0,819211). Kesamaan rasio 87Sr / 86Sr
untuk monzodiorit hypabyssal dan kompleks
Sungai Nagagami menunjukkan bahwa keduanya
mungkin berhubungan secara petrogenetis. Asal
mantel masuk akal mengingat komposisi isotop
strontium yang habis dibandingkan dengan unit
beku lainnya yang terkait dengan deposit.
5.3.2. Tahap 2: perkembangan pipa fluida dan
pipa breksi
ortomagmatik Degassing magma hypabyssal yang
didalilkan dan pemisahan selanjutnya dari cairan
pengikat CO2 adalah sebagai respons terhadap
depressurisasi magma menaik pada tingkat keruh
dangkal sampai di bawah, dimana CO2
terakumulasi pada puncak tanggul hypabyssal
monzodiorit naik. Turunan yang dilanjutkan ke
tingkat kerak dangkal mungkin telah
mengakibatkan keretakan batuan dan produksi
batuan yang terus berlanjut, karena tekanan
overburden yang menurun. Koeksistensi fragmen
breksi sudut dan bulat adalah bukti pencampuran
fragmen remaja dan mencatat jumlah abrasi
mekanis yang berbeda.
5.3.3. Tahap 3: deposisi grafit
Tekanan dan perubahan suhu yang terkait
dengan aksen tanggul selama Tahap 2 kurang
efisien untuk menginduksi mineralisasi grafit atau
kristalisasi magma hypabyssal (yaitu, fluida CO2
superkritis dan suhu cairan di atas akan bertahan).
Akibatnya, deposisi grafit dibatasi pada tingkat
kerak dangkal dan terjadi sebagai respons terhadap
penurunan tekanan dan suhu. Kami mengusulkan
bahwa deposisi grafit terjadi dengan cepat karena
depresurisasi dan pendinginan tiba-tiba (dari
superkritis hingga gas) CO2-fluida sebagai respons
terhadap kepala tanggul yang memecahkan
permukaan dan melampiaskan gas CO2. Ukuran
kristal yang sempurna dari grafit Albany dan
kelimpahan kristal diskrit dan kristal agregat yang
tinggi konsisten dengan perubahan yang cepat pada
kondisi suhu tekanan, yang akan menghambat
pertumbuhan grafit kristal kasar. Kami
memperkirakan formasi dalam dua kilometer dari
permukaan paleosurface. Mineralisasi grafit
diketahui saat ini meluas di bawah 500 m, dan
mendasari dua kompleks sangkar tandus besar di
bawah deposit (Gambar 4). Tekanan dan perubahan
suhu yang mendadak juga akan menginduksi
kristalisasi hidri magma hypzysiorite hypabyssal,
yang menghasilkan pembangkit gas H2 yang
diperlukan untuk sintesis Fischer-Tropsch.
Komponen aphanitik mozondiorit adalah bukti
tambahan untuk pendinginan cepat dalam pipa.
5.3.4. Tahap 4: pasca-mineralisasi peristiwa
magmatik dan kejadian erosi
Peristiwa pasca-mineralisasi meliputi: 1)
emplasemen film terbaru augite-aegirine syenite; 2)
intrusi aplite dan tanggul felsic lainnya; 3) erosi
tingkat atas kompleks AAC dan perubahan
supergen; dan 4) pengendapan batuan karbonat
Paleozoik dan sedimen glasial Kuarter.
6. Kesimpulan
Deposito Albany adalah jenis unik dari
mineralisasi grafit yang dibakar dengan hati-hati.
Deposito yang diawetkan jarang jarang terjadi,
karena lingkungan ini biasanya tidak menyediakan
kondisi yang sesuai untuk pembentukan deposit
yang cukup besar. Karakteristik yang menentukan
dari deposit Albany adalah terjadinya kristal, grafit
berbutir halus dalam dua pipa breksi besar.
Pembentukan deposit Albany memerlukan
kombinasi faktor geologi yang tidak biasa,
termasuk: 1) intrusi magma hypabyssal
monzondiorit kaya CO2, kemungkinan asal mantel;
2) pembuatan cairan ortomagmat CO2-CH4 oleh
sintesis Fischer-Tropsch; 3) pengembangan dua
pipa breksi ventilasi karena turbulen pendakian dari
minyak orthomagmat kaya gas; dan 4) presipitasi
grafit sebagai respons terhadap depresurisasi
mendadak dan pendinginan cairan ortomagmatik.
Presipitasi grafit yang cepat pada suhu sampai 581
° C menghasilkan grafit berbutir, namun sangat
kristal, dengan sifat kristalografi sebanding dengan
grafit sintetis yang digunakan dalam pembuatan
baterai lithium-ion.
Ucapan Terimakasih
Penelitian ini merupakan
kolaborasi antara Universitas Lakehead dan
Zenyatta Ventures Ltd., dan didanai oleh Natural
Sciences and Engineering Research Council of
Canada (memberikan nomor CRDPJ 458909-13). .
Referensi
Beard, J.S., Ragland, P.C., and Crawford,
M.L., 2005. Using
incongruent equilibrium hydration reactions to
model latter-stage
crystallization in plutons: Examples from the
Bell Island Tonalite,
Alaska. Journal of Geology, 113, 589–599.
Beyssac, O., Goffe, B., Chopin, C., and
Rouzaud, J.N., 2002.
Raman spectra of carbonaceous material in
metasediments: a new
geothermometer Journal of Metamorphic Geology,
20, 859–871.
Bottinga, Y., 1969. Calculated fractionation
factors for carbon
and hydrogen isotope exchange in the system
calcite-carbon
dioxide-graphite-methane-hydrogen-water vapor.
Geochimica et
Cosmochimica Acta, 33, 49-64.
Conly, A.G., and Moore, L.C., 2015. Role of
hypabyssal subvolcanic
magmas in the genesis of the Albany graphite
deposit: Joint
Assembly (GAC-MAC-AGU) 2015 Program with
Abstracts,
Abstract number MD34A-0201 (web accessed May
25, 2015).
Heaman, L.M., 1988. A precise U-Pb zircon age
for a Hearst dike. In
Program with Abstracts, Annual Meeting
Geological Association
of Canada-Mineralogical Association of Canada,
13, A53.
Johnson, M.D, Armstong, D.K., Sandord, B.V.,
Telford, P.G. and
Rutka, M.A., 1991. Paleozoic and Mesozoic
Geology of Ontario.
In Geology of Ontario, Ontario Geological
Survey, Special Volume
4, Part 1, pp. 383-403.
Kennedy, M.C., 1984. The Quetico Fault in the
Superior Province of
the southern Canadian shield. Unpublished MSc
thesis, Lakehead
University, Thunder Bay, Ontario, 300p.
Legault, J.M., Lymburner, J., Ralph, K., Wood,
P., Orta, M. and
Prikhodko, A., 2015. The Albany graphite
discovery airborne
and ground time-domain EM. KEGS Geophysics
Symposium,
Society of Economic Geophysicists Technical
Program Expanded
Abstracts 2015, pp. 2056-2060.
Li, Z.Q., Lu, C.J., Xia, Z.P., Zhou,Y., and
Luo, Z., 2007. X-ray
diffraction patterns of graphite and
turbostratic carbon. Carbon, 45,
1686–1695.
Luque, F.J., Crespo-Feo, E., Barrenechea,
J.F., and Ortega, L.,
2012. Carbon isotopes of graphite:
Implications on fl uid history.
Geoscience Frontiers, 3, 197-207.
Luque, F.J., Huizenga, J-M., Crespo-Feo, E.,
Wada, H., Ortega, L.
and Barrenechea, J. F., 2013. Vein graphite
deposits: geological
settings, origin, and economic signifi cance.
Mineralium Deposita,
49, 261-277.
Nemanich, R.J., and Solin, S.A., 1979. First-
and second-order
Raman scattering from fi nite-size crystals of
graphite. Physical
Review B, 20, 392–401.
Ortega, L., Millward, D., Luque, F.J.,
Barrenechea, J.F., Beyssac,
O., Huizenga, J.M., Rodas, M., and Clarke,
S.M., 2010. The
graphite deposit at Borrowdale (UK): a
catastrophic mineralizing
event associated with Ordovician magmatism.
Geochimica et
Cosmochimica Acta, 74, 2429–2449.
Phinney, W.C., and Morrison, D.A., 1988.
Constraints on the
environment of Matachewan dike intrusion.
Abstract IGCP-257,
International Symposium on Mafi c Dikes and
Related Magmatism,
University of Lund, Sweden.
RPA Inc., 2015. Technical Report on the
Preliminary economic
assessment of the Albany graphite project,
northern Ontario,
Canada, prepared for Zenyatta Ventures Ltd.,
fi led on SEDAR/
available at www.sedar.com (accessed August
21, 2015).
Sage, R.P., 1988. Geology of carbonatite -
alkalic rock complexes
in Ontario. Nagagami River Alkalic Rock
Complex, District of
Cochrane, Ontario Geological Survey, Study
#43, 55 p.
Salvi, S., and Williams-Jones, A.E., 1997.
Fischer-Tropsch synthesis
of hydrocarbons during sub-solidus alteration
of the Strange Lake
peralkaline granite, Quebec/Labrador, Canada.
Geochimica et
Cosmochimica Acta, 61, 83-99.
Shengelia, D.M., Akhvlediani, R.A., and
Ketskhoveli, D.N., 1979.
The graphite geothermometer. Dokl. Acad. Nauk
SSSR, 235, 132-
134.
Stott, G.M., 2008. Precambrian geology of the
Hudson Bay and
James Bay lowlands region interpreted from
aeromagnetic data –
south sheet. Ontario Geological Survey,
Preliminary Map P.3599,
scale 1:500,000.
Stott, G.M., 2011. A revised terrane
subdivision of the Superior
Province in Ontario; Ontario Geological
Survey, Miscellaneous
Release—Data 278.
Tuinstra, F., and Koenig, J. L., 1970. Raman
spectrum of graphite.
Journal of Chemical Physics, 53, 1126–1130.
Wallace, P.J., Anderson Jr., A.T., Davis,
A.M., 2002. Quantifi cation
of pre-eruptive exsolved gas contents in
silicic magmas. Nature,
377, 612-616.