Anda di halaman 1dari 11

ABSTRAK

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TERHADAP PELAKSANAAN


SENAM HAMIL DI BPM ANI WAHYU WIJAYANTI JAKARTA TIMUR TAHUN 2018

Nurlaila Puteri Renzili


POLTEKKES KEMENKES JAKARTA III
Jalan Arteri Jorr Kec. Pondok Melati, Jatiwarna-Bekasi
Nurlailaputeri.21@gmail.com

Senam hamil adalah terapi latihan gerakan untuk mempersiapkan ibu hamil, secara fisik atau mental,
pada persalinan cepat, aman dan spontan. Mengikuti senam hamil secara teratur dan intensif, ibu
hamil dapat menjaga kesehatan tubuh dan janin yang dikandung secara optimal. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan sikap ibu hamil terhadap pelaksanaan
senam hamil di BPM Ani Wahyu Wijayanti Jakarta Timur Tahun 2018. Jenis penelitian yang
digunakan adalah penelitian deskriptif. Pengambilan sampel dengan total sampling dengan juga
responden sebanyak 38 orang. Hasil penelitian dari 38 responden, sebanyak 20 orang (52,6%)
memiliki pengetahuan kurang baik, sebanyak 25 orang (65,8%) memiliki sikap positif, sebanyak 22
orang (57,9%) tidak bekerja, sebanyak 21 orang (55,3%) berpendidikan menengah, sebanyak 38
orang (100%) tidak melakukan senam hamil. Disarankan bagi responden untuk meningkatkan
pengetahuan dengan cara mengikuti kegiatan senam hamil yang diadakan BPM.

Kata kunci : Senam Hamil, Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil

Gymnastics Pregnancy is a motion exercise therapy to prepare pregnant women, physically or


mentally, at delivery quickly, safely and spontaneously. Following pregnancy exercises regularly
and intensively, pregnant women can maintain optimal health of the body and the fetus that is
contained optimally. This study aims to determine the description of knowledge and attitudes of
pregnant women on the implementation of gymnastics pregnancy in BPM Ani Wahyu Wijayanti East
Jakarta 2018. Type of reseacrh used is descriptive reseacrh. Nine samples with total sampling with
38 respondents, as many as 20 people (52,6%) have bad knowledge, as many as 25 people (65,8%)
have positive attitude, as many as 22 people (57,9%) do not work, as many as 21 people (55,3%)
medium-educated, as many as 38 people (100%) did not do pregnancy exercise. It is suggested for
respondents to increase their knowledge by following the activities of pregnancy gymnastic held by
BPM.

Keywords: Gymnastics Pregnancy, Knowledge and Attitude of Pregnant Women

2
PENDAHULUAN
Senam hamil adalah terapi latihan gerak untuk mempersiapkan ibu hamil,
secara fisik atau mental, pada persalinan cepat, aman dan spontan. Mengikuti
senam hamil secara teratur dan intensif, ibu hamil dapat menjaga kesehatan
tubuh dan janin yang dikandung secara optimal (Prasetyo, 2009).
Dalam gerakan senam hamil terkandung efek relaksasi yang dapat
menstabilkan emosi ibu hamil. Melalui senam hamil ibu hamil akan diajarkan
cara mengurangi kecemasan dan mengurangi rasa takut dengan cara relaksasi
fisik dan mental, serta mendapatkan informasi yang mempersiapkan mereka
untuk mengalami apa yang akan terjadi selama persalinan dan kelahiran
(Larasati, 2010).
Pada tahun 2003, penelitian Lawani di Afrika yang menunjukkan bahwa
wanita hamil yang melakukan senam hamil selama 45 menit, 2 kali dalam
seminggu ternyata senam hamil merupakan cara non-farmakologis yang efektif
untuk menghindari komplikasi saat persalinan..
Penelitian dari Yuliasari di Puskesmas Ciputat 2010, diperoleh data bahwa
ibu yang memiliki pengetahuan baik tentang senam hamil sebanyak 40 orang
(72,7%), memiliki sikap positif terhadap senam hamil yaitu sebanyak 36 orang
(65,5%), dan ibu yang tidak melakukan senam hamil sebanyak 32 orang
(58,2%). Tujuan Umum untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan sikap
ibu hamil terhadap pelaksanaan senam hamil di BPM Ani Wahyu.

METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini menggunakan metode survei deskriptif. Metode penelitian
survei deskriptif biasanya bertujuan untuk gambaran fenomena (termasuk
kesehatan) yang terjadi disuatu populasi tertentu. Metode ini digunakan untuk
membuat penilaian terhadap suatu kondisi dan penyelenggaraan suatu program
yang sedang berlangsung.
Lokasi penelitian di wilayah kerja BPM Ani Wahyu, Cakung, Jakarta Timur.
Penelitian ini akan dilakukan dari bulan Maret sampai April 2018. Populasi adalah
keseluruhan objek penelitian yang akan diteliti. Populasi penelitian ini adalah ibu
hamil di BPM Ani Wahyu yang berjumlah 50 ibu hamil.
Penelitian ini menggunakan sampel Non Random Sampling, dengan teknik
accidental sampling yaitu sampel diambil secara kebetulan disuatu tempat atau
keadaan tertentu. Misalnya tentang senam hamil oleh ibu hamil diwilayah kerja
BPM Ani Wahyu, sampel diambil sesuai jadwal pemeriksaan ibu hamil, sebanyak
2 hari. Seberapa banyak pun ibu hamil yang ditemui pada hari yang ditentukan
tersebut menjadi sampel penelitian ini. Nursalam (2013) menjelaskan bahwa besar
sampel yang menjadi objek penelitian dihitung dengan menggunakan rumus
sebagai berikut :

=
1+ ( )

3
Keterangan :
n : Jumlah sampel yang dibutuhkan
N : Jumlah populasi target (50 ibu hamil)
d : Presisi/derajat ke akuratan (tingkat kesalahan sampel
terhadap populasi) 10% (0,1)

Berdasarkan rumus diatas maka besar sampel yang didapatkan


adalah :

=
1+ ( )
50
=
1 + 50 (0,1 )
50
=
1,5
= 33,33 dibulatkan menjadi,
= 34
Drop Out: 10 %
= 34 10% = 3,4
= 34 + 3,4 = 37,4 dibulatkan menjadi 38
Jadi, jumlah sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah 34 ibu
hamil di BPM Ani Wahyu. Peneliti mengantisipasi apabila data yang
kurang lengkap atau responden tidak ingin lagi berpartisipasi dalam
penelitian, maka jumlah sampel ditambah 10% sehingga menjadi 38
responden.
Pengumpulan data dilakukan dengan metode pengisian kuesioner oleh
responden yang dilakukan secara langsung oleh peneliti terhadap sampel
penelitian. Pengumpulan data dilakukan pada bulan April 2018.
Penelitian ini menggunakan analisis univariate atau analisis deskriptif .
analisis univariate bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan
karakteristik setiap variabel penelitian menggunakan data kategorik atau
data kualitatif misalnya jenis kelamin, jenis pekerjaan, tingkat pendidikan.

= × 100%
Keterangan:
F : Frekuensi (rataan hitung dalam %)
X : Jumlah variabel yang diperoleh dari
sampel
N : Jumlah sampel

4
HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengumpulan data dilakukan pada tanggal 23 April 2018 dengan menggunakan


kuesioner yang peneliti buat dan dari penelitian sebelumnya. Kuesioner diisi oleh
responden ibu hamil di BPM Ani Wahyu tahun 2018. Data yang terkumpul dari 38
responden diolah dan hasilnya sebagai berikut:
A. Hasil Penelitian
Pengumpulan data dipaparkan dalam bentuk Analisis Univariat dengan
menggunakan metode deskriptif kuantitatif, yang bertujuan untuk mendapatkan
gambaran yang akurat dari sejumlah karakteristik masalah yang diteliti.
Variabel responden dalam pengumpulan data mengenai Gambaran
Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Terhadap Pelaksanaan Senam Hamil.

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pengetahuan, Sikap, dan


Pelaksanaan Senam Hamil di BPM Ani Wahyu Wijayanti
Jakarta Timur Tahun 2018

Variabel Frekuensi Presentase


N %
Pelaksanaan
- Ya 0 0
- Tidak 38 100
Pengetahuan
- Kurang 20 52,6
- Baik 18 47,4
Sikap
- Negatif 13 34,2
- Positif 25 65,8
Total 38 100

Berdasarkan tabel 4.1 menunjukkan bahwa ibu yang tidak melakukan senam
hamil sebanyak 38 orang (100%), separuhnya ibu memiliki pengetahuan
kurang sebanyak 20 orang (52,6%), dan sebagian besar ibu memiliki sikap
positif sebanyak 25 orang (65,8%).

5
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden di BPM Ani
Wahyu Wijayanti Jakarta Timur Tahun 2018

Variabel Frekuensi Presentase


N %
Pekerjaan Ibu
- Bekerja 16 42,1
- Tidak Bekerja 22 57,9
Pendidikan Ibu
- Pendidikan rendah 1 2,6
- Pendidikan menengah 21 55,3
- Pendidikan tinggi 16 42,1

Berdasarkan tabel 4.2 menunjukkan distribusi frekuensi karakteristik


responden berdasarkan pekerjaan paling banyak ibu yang tidak bekerja
sebanyak 22 orang (57,9%), dan pendidikan menengah sebanyak 21 orang
(55,3%).
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Berdasarkan Pendidikan,
Pekerjaan, Dan Pelaksanaan Senam Hamil di BPM Ani Wahyu
Wijayanti Jakarta Timur Tahun 2018

Pengetahuan
Kurang Baik Total
N % N % N %
Pendidikan
- Rendah 1 100 0 0 1 100
- Menengah 11 52,4 10 47,6 21 100
- Tinggi 8 50 8 50,0 16 100
Pekerjaan
- Bekerja 10 8,3 6 91,7 16 100
- Tidak Bekerja 10 46,4 12 53,6 22 100
Pelaksanaan
- Melakukan 0 0 0 0 0 0
- Tidak Melakukan 20 52,6 18 47,4 38 100
Total 20 52,6 18 47,4 38 100

Berdasarkan tabel 4.4 menunjukkan bahwa paling banyak ibu yang


berpendidikan menengah sebagian besar memiliki pengetahuan kurang
sebanyak 11 orang (52,4%), ibu yang bekerja memiliki pengetahuan baik
sebanyak 6 orang (91,7%), dan ibu yang tidak melakukan senam hamil
memiliki pengetahuan kurang sebanyak 20 orang (52,6%).

6
Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Tentang Senam Hamil
berdasarkan Sikap di BPM Ani Wahyu Jakarta Timur Tahun 2018

Sikap
Negatif Positif Total
N % N % N %
Pengetahuan
- Kurang 5 25 15 75 20 100
- Baik 8 44,4 10 55,6 18 100
Total 13 34,2 25 65,8 38 100

Berdasarkan tabel 4.6 menunjukkan bahwa ibu dengan pengetahuan kurang


memiliki sikap positif sebanyak 15 orang (75%).

7
B. PEMBAHASAN
1. Pelaksanaan Senam Hamil
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar ibu tidak
melakukan kegiatan senam hamil sebanyak 38 orang (100%). Hasil
penelitian ini mendukung penelitian terdahulu dari Larasati di Surabaya
pada tahun 2012 tentang pengaruh keikutsertaan senam hamil terhadap
kecemasan primigravida trimester ketiga dalam menghadapi persalinan. Ibu
hamil yang tidak pernah mengikuti senam hamil sebanyak 19 orang (33.93),
jarang mengikuti senam hamil sebanyak 29 orang (51.79%), dan sering
mengikuti senam hamil sebanyak 8 orang (14.28%).
Pelaksanaan adalah suatu tindakan atau pelaksanaan dari sebuah
rencana yang sudah disusun secara matang dan terperinci, implementasi
biasanya dilakukan setelah perencanaan sudah dianggap siap. Secara
sederhana pelaksanaan bisa diartikan penerapan. Majone dan Wildavsky
mengemukakan pelaksanaan sebagai evaluasi. Browne dan Wildavsky
mengemukakan bahwa Pelaksanaan adalah perluasan aktivitas yang saling
menyesuaikan (Usman, 2012).
Pelaksanaan senam hamil yang diadakan BPM Ani Wahyu sudah
berjalan sejak lama, jadwal kegiatan senam hamil dilaksanakan 2 minggu
sekali. Tetapi akhir-akhir ini kegiatan senam hamil menjadi kurang aktif.
Upaya yang sudah dilakukan bidan adalah pada setiap pemeriksaan
kehamilan mengajak ibu hamil untuk mengikuti kegiatan senam hamil dan
pada saat 1 hari sebelum memulai kegiatan senam bidan sudah mengajak
ibu hamil dengan cara menelponin satu-persatu.
Hal ini dapat disimpulkan bahwa ibu hamil yang tidak melakukan senam
hamil tidak adanya rasa ingin melakukan senam hamil, sehingga tidak
tercapai tujuan dari kegiatan senam hamil yang diadakan BPM Ani Wahyu.

2. Pengetahuan Ibu Tentang Senam Hamil


Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar ibu hamil yang
memiliki pengetahuan yang kurang senam hamil, yaitu sebanyak 20 orang
(52,6%). Pengetahuan yang kurang tersebut dapat dilihat dari pertanyaan
mengenai manfaat dari latihan inti belum dapat dijawab dengan benar
sebanyak 19 responden (50%).
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan
oleh Sari di Medan tahun 2015 tentang hubungan pengetahuan dengan sikap
ibu hamil terhadap senam hamil di Rumah Sakit Elisabet Medan, yang
mendapatkan sejumlah (72,2 %) dari 54 orang memiliki pengetahuan baik
tentang senam hamil.
Pengetahuan merupakan hasil “tahu” pengindraan manusia terhadap suatu
obyek tertentu. Proses pengindraan terjadi melalui panca indra manusia,
yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman rasa dan melalui kulit.
Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk
terbentuknya tindakan seseorang (over behavior) (Notoadmodjo, 2010).
Ibu bisa mendapatkan informasi mengenai senam hamil dari berbagai
sumber seperti internet, televisi, media cetak (buku, majalah, poster), serta
dari penyuluhan atau pendidikan kesehatan yang diberikan oleh petugas
kesehatan (Notoatmodjo, 2011). Menurut Mubarak (2011) ada beberapa

8
faktor yang mempengaruhi pengetahuan, yaitu pendidikan, pekerjaan, umur,
minat, dan pengalaman.
Oleh karena itu penulis mengambil beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi pengetahuan ibu hamil tentang senam hamil yaitu
berdasarkan pendidikan, pekerjaan, serta keikutsertaan ibu hamil dalam
melakukan kegiatan senam hamil yang diadakan oleh BPM. Hal ini mungkin
juga karena jumlah sampel yang sedikit dalam penelitian, sehingga terjadi
kesenjangan data yang didapat.

3. Pengetahuan Ibu Berdasarkan Pendidikan


Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar ibu memiliki
pendidikan tinggi sebanyak 8 orang (50.0%) dan memiliki pengetahuan
baik terhadap senam hamil, sedangkan yang memiliki pengetahuan kurang
sebanyak 11 orang (52.4%).
Hasil penelitian ini mendukung penelitian terdahulu dari Suratiah di
Bali tahun 2013 tentang pengetahuan ibu hamil tentang senam hamil, yang
menunjukkan dari 90 orang memiliki tingkat pendidikan tinggi sebanyak 8
orang (6.67%), sebanyak 34 orang (37.78%) berpendidikan
SLTA/sederajat, sebanyak 39 orang memiliki pendidikan SLTP/sederajat
(43.33%), dan sebanyak 11 orang memiliki pendidikan SD (12.22).
Dilihat dari segi pendidikan, tingkat pengetahuan ibu hamil tentang
senam hamil menunjukkan adanya kecenderungan bahwa semakin tinggi
pendidikan ibu hamil, maka semakin baik pula pengetahuan ibu hamil
tentang senam hamil, demikian sebaliknya semakin rendah pendidikan ibu
hamil maka semakin kurang pengetahuan ibu hamil tentang senam hamil.
Pendidikan merupakan faktor yang mempengaruhi pengetahuan. Hal ini
sejalan dengan pendapat menurut Mubarak (2011) pendidikan merupakan
salah satu faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang.
Hal ini dapat disimpulkan, bahwa tidak dapat dipungkiri bahwa
semakin tinggi pendidikan seseorang, semakin mudah pula mereka
menerima informasi, dan pada akhirnya pengetahuan yang dimilikinya akan
semakin banyak. Sebaliknya, jika seseorang memiliki pendidikan yang
rendah, maka akan menghambat perkembangan sikap orang tersebut
terhadap penerimaan informasi dan nilai-nilai yang baru diperkenalkannya.

4. Pengetahuan Ibu Berdasarkan Pekerjaan


Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar ibu bekerja
sebanyak 6 orang (91.7%) memiliki pengetahuan yang baik tentang senam
hamil dan ibu yang tidak bekerja memiliki pengetahuan baik sebanyak 12
orang (53.6%).
Hasil penelitian ini mendukung penelitian terdahulu dari Suratiah di Bali
pada tahun 2013 tentang pengetahuan ibu hamil tentang senam hamil dari
90 orang, ibu yang bekerja sebanyak 4 orang (13.33%) memiliki
pengetahuan yang baik, sedangkan yang tidak bekerja sebanyak 29 orang
(60.42%) yang memiliki pengetahuan kurang tentang senam hamil.
Salah satu faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang adalah
lingkungan pekerjaan karena dapat menjadikan seseorang memperoleh

9
pengalaman dan pengetahuan, baik secara langsung maupun tidak langsung
(Mubarak, 2011).
Hal ini dapat disimpulkan bahwa ibu yang tidak bekerja atau sebagai ibu
rumah tangga memiliki banyak waktu luang untuk mencari informasi
mengenai senam hamil sehingga tidak alasan bagi mereka untuk menambah
ilmu baru khusunya pada senam hamil. Jenis pekerjaan juga mempengaruhi
pengetahuan seseorang karena pada lingkungan pekerjaan ibu dapat
memperoleh pengalaman dan pengetahuan.

5. Pengetahuan Ibu Berdasarkan Melakukan Kegiatan Senam Hamil


Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar ibu tidak
melakukan kegiatan senam hamil sebanyak 38 orang, memiliki pengetahuan
yang baik sebanyak 18 orang (47.4%) dan memiliki pengetahuan kurang
sebanyak 20 orang (52.6%).
Hasil penelitian ini mendukung penelitian terdahulu dari Dwi di
Purwokerto tahun 2013 tentang analisis faktor-faktor yang berhubungan
dengan pelaksanaan senam hamil, menunjukkan bahwa paling banyak ibu
yang memiliki pengetahuan kurang berdasarkan tidak melakukan kegiatan
senam hamil sebanyak 35 orang (85,4%).
Ibu hamil yang melakukan senam hamil akan menambah pengetahuan
ibu tentang senam hamil. Mendapatkan informasi senam hamil tidak hanya
dapat dari berbagai sumber seperti internet, televisi, media cetak (buku,
majalah, poster), ibu juga bisa mendapatkan informasi dari mengikuti
kegiatan penyuluhan atau pendidikan kesehatan yang diberikan oleh
petugas kesehatan (Notoatmodjo, 2011).
Jadi tidak hanya melalui media informasi untuk mendapatkan
pengetahuan tentang senam hamil. Mengikuti kegiatan senam hamil yang
dilakukan berbagai tempat seperti puskesmas, rumah sakit dan BPM akan
menambah wawasan tentang senam hamil dan pengalaman baru. Hal ini
juga dapat disimpulkan bahwa ibu hamil yang tidak melakukan senam hamil
dan memiliki pengetahuan yang kurang, tidak ada rasa keinginan untuk
mengetahui atau mencari tahu seputar senam hamil baik melalui media
informasi ataupun pendidikan kesehatan yang diberikan oleh tenaga
kesehatan.

6. Gambaran Sikap Ibu Tentang Senam Hamil


Hasil penelitian didapatkan bahwa sebagian besar ibu hamil yang
memiliki sikap yang positif tentang senam hamil, yaitu sebanyak 25 orang
(65,8%).
Hasil penelitian ini mendukung penelitian terdahulu dari Sari di
Medan tahun 2015 tentang hubungan pengetahuan dengan sikap ibu hamil
terhadap senam hamil di Rumah Sakit Elisabet Medan, yang mendapatkan
sebanyak 43 orang (79,7 %) memiliki sikap positif tentang senam hamil
Hal ini sesuai pendapat Maulana (2009) sikap itu merupakan respon
yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulasi atau objek.
Sikap tidak dapat langsung dilihat dan merupakan kesiapan untuk bereaksi
terhadap objek dilingkungan tertentu sebagi suatu penghayatan terhadap

10
objek. Sikap dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal (Maulana, 2009
hlm 202).
Sehingga di ketahui adanya responden yang bersikap positif hal ini
disebabkan karena kecenderungan dan kebiasaan dari diri mereka sendiri
(faktor internal) yaitu mampu mengaplikasikan pengetahuan yang mereka
miliki dalam situasi dan kondisi yang sebenarnya, dan mereka tahu bahwa
senam hamil itu bermanfaat.

7. Gambaran Sikap Berdasarkan Pengetahuan Ibu


Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar ibu memiliki pengetahuan
yang baik tentang senam hamil sebanyak 10 orang memiliki sikap yang
positif tentang senam hamil sebanyak (55,6%).
Dengan demikian, menurut peneliti sesorang yang memiliki
pengetahuan baik akan lebih memahami tentang senam hamil serta akan
membentuk sikap positif terhadap penerimaannya. Menurut Notoatmodjo
(2010) pengetahuan merupakan hasil mengingat suatu hal, termasuk
mengingat kembali kejadian yang pernah dialami baik secara sengaja
maupun tidak disengaja dan ini terjadi setelah orang melakukan kontak atau
pengamatan terhadap objek tertentu. Semakin baik pengetahuan yang
dimiliki ibu terhadap senam hamil, maka sikap positif ibu akan lebih baik
dan dapat mendorong ibu untuk melakukan senam hamil.
Ibu yang memiliki pengetahuan baik terhadap senam hamil meyakini
bahwa senam hamil merupakan kegiatan yang bermanfaat bagi ibu dan bayi.
Sehingga mencegah terjadi nya penyulit pada waktu persalinan.
Penting bagi tenaga kesehatan di puskesmas, posyandu dan BPM
khususnya bidan untuk memberikan lebih banyak pendidikan kesehatan
tentang senam hamil, sehingga diharapkan dengan mempunyai pengetahuan
yang baik dapat meningkatkan sikap ibu terhadap senam hamil. Ibu yang
semula hanya memahami mengenai senam hamil, selanjutnya ibu dapat
mengaplikasikannya dengan mengikuti kegiatan senam hamil.

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data tentang gambaran
pengetahuan dan sikap ibu hamil terhadap pelaksanaan senam hamil di BPM
Ani Wahyu, Jakarta Timur Tahun 2018, maka dapat disimpulkan sebagai
berikut:
1.Sebagian besar responden berpengetahuan kurang baik yaitu sebanyak 20
orang (52,6%).
2.Sebagian besar responden memiliki sikap positif sebanyak 25 orang
(65,8%).
3.Sebagian responden tidak bekerja sebanyak 22 orang ( 57,9 %).
4.Sebagian responden memiliki pendidikan menengah sebanyak 21 orang
(55,3%).
5.Sebagian besar responden tidak melakukan senam hamil sebanyak 38
orang (100%).

11
DAFTAR PUSTAKA
Budiman & Riyanto A. 2013. Kapita Selekta Kuisioner Pengetahuan Dan Sikap
Dalam Penelitian Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika
Dwi, Annisa, dkk. Volume 2, Nomor 5, Mei 2014. Analisis Faktor-Faktor Yang
Berhubungan Dengan Pelaksanaan Senam Hamil Di Wilayah Puskesmas
Purwokerto Barat Tahun 2013. From:
https://media.neliti.com/media/publications/18376-ID-analisis-faktor-faktor-
yang-berhubungan-dengan-pelaksanaan-senam-hamil-di-wilaya.pdf
Jayanti, K. D., N, H. B., & Wibowo, A. (2016). Faktor Yang Memengaruhi
Kematian Ibu (Studi Kasus Di Kota Surabaya). Jurnal Wiyata, 3(1), 46–53.
From: https://ojs.iik.ac.id/index.php/wiyata/article/download/70/69
Kemenkes RI. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2016. From:
http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/profil-kesehatan-
indonesia/Profil-Kesehatan-Indonesia-2016.pdf
Kemenkes RI. 2011. Promosi Kesehatan di Daerah Bermasalah Kesehatan.
From: http://www.depkes.go.id/resources/download/promosi-
kesehatan/panduan-promkes-dbk.pdf
Kemenkes RI. Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Tahun 2016. From:
http://www.depkes.go.id/resources/download/profil/PROFIL_KES_PROVI
NSI_2016/11_DKI_Jakarta_2016.pdf
Larasati, Inka Puty. 2012. Pengaruh Keikutsertaan Senam Hamil Terhadap
Kecemasan Primigravida Trimester Ketiga Dalam Menghadapi Persalinan.
From:
http://journal.unair.ac.id/filerPDF/JURNAL%20SKRIPSI%20Pengaruh%2
0Keikutsertaan%20Senam%20Hamil%20Terhadap%20Kecemasan%20Pri
migravida_INKA%20PUTY%20LARAS.pdf
Latief, Abdul. 2016. Fisioterapi obstetri-ginekologi. Jakarta: EGC.
Manuaba, Chandranita. Edisi 2, 2009. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita.
Jakarta: EGC.
Mariani, Nunik Puspitasari. The Indonesian Journal of Public Health, Vol. 3, No.
1, Juli 20065: 10-14. Praktik Senam Hamil Hubungannya dengan
Kelancaran Proses Persalinan. From:
https://media.neliti.com/media/publications/3869-ID-praktik-senam-hamil-
hubungannya-dengan-kelancaran-proses-persalinan.pdf

12

Anda mungkin juga menyukai