Senam hamil adalah terapi latihan gerakan untuk mempersiapkan ibu hamil, secara fisik atau mental,
pada persalinan cepat, aman dan spontan. Mengikuti senam hamil secara teratur dan intensif, ibu
hamil dapat menjaga kesehatan tubuh dan janin yang dikandung secara optimal. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan sikap ibu hamil terhadap pelaksanaan
senam hamil di BPM Ani Wahyu Wijayanti Jakarta Timur Tahun 2018. Jenis penelitian yang
digunakan adalah penelitian deskriptif. Pengambilan sampel dengan total sampling dengan juga
responden sebanyak 38 orang. Hasil penelitian dari 38 responden, sebanyak 20 orang (52,6%)
memiliki pengetahuan kurang baik, sebanyak 25 orang (65,8%) memiliki sikap positif, sebanyak 22
orang (57,9%) tidak bekerja, sebanyak 21 orang (55,3%) berpendidikan menengah, sebanyak 38
orang (100%) tidak melakukan senam hamil. Disarankan bagi responden untuk meningkatkan
pengetahuan dengan cara mengikuti kegiatan senam hamil yang diadakan BPM.
2
PENDAHULUAN
Senam hamil adalah terapi latihan gerak untuk mempersiapkan ibu hamil,
secara fisik atau mental, pada persalinan cepat, aman dan spontan. Mengikuti
senam hamil secara teratur dan intensif, ibu hamil dapat menjaga kesehatan
tubuh dan janin yang dikandung secara optimal (Prasetyo, 2009).
Dalam gerakan senam hamil terkandung efek relaksasi yang dapat
menstabilkan emosi ibu hamil. Melalui senam hamil ibu hamil akan diajarkan
cara mengurangi kecemasan dan mengurangi rasa takut dengan cara relaksasi
fisik dan mental, serta mendapatkan informasi yang mempersiapkan mereka
untuk mengalami apa yang akan terjadi selama persalinan dan kelahiran
(Larasati, 2010).
Pada tahun 2003, penelitian Lawani di Afrika yang menunjukkan bahwa
wanita hamil yang melakukan senam hamil selama 45 menit, 2 kali dalam
seminggu ternyata senam hamil merupakan cara non-farmakologis yang efektif
untuk menghindari komplikasi saat persalinan..
Penelitian dari Yuliasari di Puskesmas Ciputat 2010, diperoleh data bahwa
ibu yang memiliki pengetahuan baik tentang senam hamil sebanyak 40 orang
(72,7%), memiliki sikap positif terhadap senam hamil yaitu sebanyak 36 orang
(65,5%), dan ibu yang tidak melakukan senam hamil sebanyak 32 orang
(58,2%). Tujuan Umum untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan sikap
ibu hamil terhadap pelaksanaan senam hamil di BPM Ani Wahyu.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini menggunakan metode survei deskriptif. Metode penelitian
survei deskriptif biasanya bertujuan untuk gambaran fenomena (termasuk
kesehatan) yang terjadi disuatu populasi tertentu. Metode ini digunakan untuk
membuat penilaian terhadap suatu kondisi dan penyelenggaraan suatu program
yang sedang berlangsung.
Lokasi penelitian di wilayah kerja BPM Ani Wahyu, Cakung, Jakarta Timur.
Penelitian ini akan dilakukan dari bulan Maret sampai April 2018. Populasi adalah
keseluruhan objek penelitian yang akan diteliti. Populasi penelitian ini adalah ibu
hamil di BPM Ani Wahyu yang berjumlah 50 ibu hamil.
Penelitian ini menggunakan sampel Non Random Sampling, dengan teknik
accidental sampling yaitu sampel diambil secara kebetulan disuatu tempat atau
keadaan tertentu. Misalnya tentang senam hamil oleh ibu hamil diwilayah kerja
BPM Ani Wahyu, sampel diambil sesuai jadwal pemeriksaan ibu hamil, sebanyak
2 hari. Seberapa banyak pun ibu hamil yang ditemui pada hari yang ditentukan
tersebut menjadi sampel penelitian ini. Nursalam (2013) menjelaskan bahwa besar
sampel yang menjadi objek penelitian dihitung dengan menggunakan rumus
sebagai berikut :
=
1+ ( )
3
Keterangan :
n : Jumlah sampel yang dibutuhkan
N : Jumlah populasi target (50 ibu hamil)
d : Presisi/derajat ke akuratan (tingkat kesalahan sampel
terhadap populasi) 10% (0,1)
=
1+ ( )
50
=
1 + 50 (0,1 )
50
=
1,5
= 33,33 dibulatkan menjadi,
= 34
Drop Out: 10 %
= 34 10% = 3,4
= 34 + 3,4 = 37,4 dibulatkan menjadi 38
Jadi, jumlah sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah 34 ibu
hamil di BPM Ani Wahyu. Peneliti mengantisipasi apabila data yang
kurang lengkap atau responden tidak ingin lagi berpartisipasi dalam
penelitian, maka jumlah sampel ditambah 10% sehingga menjadi 38
responden.
Pengumpulan data dilakukan dengan metode pengisian kuesioner oleh
responden yang dilakukan secara langsung oleh peneliti terhadap sampel
penelitian. Pengumpulan data dilakukan pada bulan April 2018.
Penelitian ini menggunakan analisis univariate atau analisis deskriptif .
analisis univariate bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan
karakteristik setiap variabel penelitian menggunakan data kategorik atau
data kualitatif misalnya jenis kelamin, jenis pekerjaan, tingkat pendidikan.
= × 100%
Keterangan:
F : Frekuensi (rataan hitung dalam %)
X : Jumlah variabel yang diperoleh dari
sampel
N : Jumlah sampel
4
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan tabel 4.1 menunjukkan bahwa ibu yang tidak melakukan senam
hamil sebanyak 38 orang (100%), separuhnya ibu memiliki pengetahuan
kurang sebanyak 20 orang (52,6%), dan sebagian besar ibu memiliki sikap
positif sebanyak 25 orang (65,8%).
5
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden di BPM Ani
Wahyu Wijayanti Jakarta Timur Tahun 2018
Pengetahuan
Kurang Baik Total
N % N % N %
Pendidikan
- Rendah 1 100 0 0 1 100
- Menengah 11 52,4 10 47,6 21 100
- Tinggi 8 50 8 50,0 16 100
Pekerjaan
- Bekerja 10 8,3 6 91,7 16 100
- Tidak Bekerja 10 46,4 12 53,6 22 100
Pelaksanaan
- Melakukan 0 0 0 0 0 0
- Tidak Melakukan 20 52,6 18 47,4 38 100
Total 20 52,6 18 47,4 38 100
6
Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Tentang Senam Hamil
berdasarkan Sikap di BPM Ani Wahyu Jakarta Timur Tahun 2018
Sikap
Negatif Positif Total
N % N % N %
Pengetahuan
- Kurang 5 25 15 75 20 100
- Baik 8 44,4 10 55,6 18 100
Total 13 34,2 25 65,8 38 100
7
B. PEMBAHASAN
1. Pelaksanaan Senam Hamil
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar ibu tidak
melakukan kegiatan senam hamil sebanyak 38 orang (100%). Hasil
penelitian ini mendukung penelitian terdahulu dari Larasati di Surabaya
pada tahun 2012 tentang pengaruh keikutsertaan senam hamil terhadap
kecemasan primigravida trimester ketiga dalam menghadapi persalinan. Ibu
hamil yang tidak pernah mengikuti senam hamil sebanyak 19 orang (33.93),
jarang mengikuti senam hamil sebanyak 29 orang (51.79%), dan sering
mengikuti senam hamil sebanyak 8 orang (14.28%).
Pelaksanaan adalah suatu tindakan atau pelaksanaan dari sebuah
rencana yang sudah disusun secara matang dan terperinci, implementasi
biasanya dilakukan setelah perencanaan sudah dianggap siap. Secara
sederhana pelaksanaan bisa diartikan penerapan. Majone dan Wildavsky
mengemukakan pelaksanaan sebagai evaluasi. Browne dan Wildavsky
mengemukakan bahwa Pelaksanaan adalah perluasan aktivitas yang saling
menyesuaikan (Usman, 2012).
Pelaksanaan senam hamil yang diadakan BPM Ani Wahyu sudah
berjalan sejak lama, jadwal kegiatan senam hamil dilaksanakan 2 minggu
sekali. Tetapi akhir-akhir ini kegiatan senam hamil menjadi kurang aktif.
Upaya yang sudah dilakukan bidan adalah pada setiap pemeriksaan
kehamilan mengajak ibu hamil untuk mengikuti kegiatan senam hamil dan
pada saat 1 hari sebelum memulai kegiatan senam bidan sudah mengajak
ibu hamil dengan cara menelponin satu-persatu.
Hal ini dapat disimpulkan bahwa ibu hamil yang tidak melakukan senam
hamil tidak adanya rasa ingin melakukan senam hamil, sehingga tidak
tercapai tujuan dari kegiatan senam hamil yang diadakan BPM Ani Wahyu.
8
faktor yang mempengaruhi pengetahuan, yaitu pendidikan, pekerjaan, umur,
minat, dan pengalaman.
Oleh karena itu penulis mengambil beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi pengetahuan ibu hamil tentang senam hamil yaitu
berdasarkan pendidikan, pekerjaan, serta keikutsertaan ibu hamil dalam
melakukan kegiatan senam hamil yang diadakan oleh BPM. Hal ini mungkin
juga karena jumlah sampel yang sedikit dalam penelitian, sehingga terjadi
kesenjangan data yang didapat.
9
pengalaman dan pengetahuan, baik secara langsung maupun tidak langsung
(Mubarak, 2011).
Hal ini dapat disimpulkan bahwa ibu yang tidak bekerja atau sebagai ibu
rumah tangga memiliki banyak waktu luang untuk mencari informasi
mengenai senam hamil sehingga tidak alasan bagi mereka untuk menambah
ilmu baru khusunya pada senam hamil. Jenis pekerjaan juga mempengaruhi
pengetahuan seseorang karena pada lingkungan pekerjaan ibu dapat
memperoleh pengalaman dan pengetahuan.
10
objek. Sikap dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal (Maulana, 2009
hlm 202).
Sehingga di ketahui adanya responden yang bersikap positif hal ini
disebabkan karena kecenderungan dan kebiasaan dari diri mereka sendiri
(faktor internal) yaitu mampu mengaplikasikan pengetahuan yang mereka
miliki dalam situasi dan kondisi yang sebenarnya, dan mereka tahu bahwa
senam hamil itu bermanfaat.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data tentang gambaran
pengetahuan dan sikap ibu hamil terhadap pelaksanaan senam hamil di BPM
Ani Wahyu, Jakarta Timur Tahun 2018, maka dapat disimpulkan sebagai
berikut:
1.Sebagian besar responden berpengetahuan kurang baik yaitu sebanyak 20
orang (52,6%).
2.Sebagian besar responden memiliki sikap positif sebanyak 25 orang
(65,8%).
3.Sebagian responden tidak bekerja sebanyak 22 orang ( 57,9 %).
4.Sebagian responden memiliki pendidikan menengah sebanyak 21 orang
(55,3%).
5.Sebagian besar responden tidak melakukan senam hamil sebanyak 38
orang (100%).
11
DAFTAR PUSTAKA
Budiman & Riyanto A. 2013. Kapita Selekta Kuisioner Pengetahuan Dan Sikap
Dalam Penelitian Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika
Dwi, Annisa, dkk. Volume 2, Nomor 5, Mei 2014. Analisis Faktor-Faktor Yang
Berhubungan Dengan Pelaksanaan Senam Hamil Di Wilayah Puskesmas
Purwokerto Barat Tahun 2013. From:
https://media.neliti.com/media/publications/18376-ID-analisis-faktor-faktor-
yang-berhubungan-dengan-pelaksanaan-senam-hamil-di-wilaya.pdf
Jayanti, K. D., N, H. B., & Wibowo, A. (2016). Faktor Yang Memengaruhi
Kematian Ibu (Studi Kasus Di Kota Surabaya). Jurnal Wiyata, 3(1), 46–53.
From: https://ojs.iik.ac.id/index.php/wiyata/article/download/70/69
Kemenkes RI. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2016. From:
http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/profil-kesehatan-
indonesia/Profil-Kesehatan-Indonesia-2016.pdf
Kemenkes RI. 2011. Promosi Kesehatan di Daerah Bermasalah Kesehatan.
From: http://www.depkes.go.id/resources/download/promosi-
kesehatan/panduan-promkes-dbk.pdf
Kemenkes RI. Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Tahun 2016. From:
http://www.depkes.go.id/resources/download/profil/PROFIL_KES_PROVI
NSI_2016/11_DKI_Jakarta_2016.pdf
Larasati, Inka Puty. 2012. Pengaruh Keikutsertaan Senam Hamil Terhadap
Kecemasan Primigravida Trimester Ketiga Dalam Menghadapi Persalinan.
From:
http://journal.unair.ac.id/filerPDF/JURNAL%20SKRIPSI%20Pengaruh%2
0Keikutsertaan%20Senam%20Hamil%20Terhadap%20Kecemasan%20Pri
migravida_INKA%20PUTY%20LARAS.pdf
Latief, Abdul. 2016. Fisioterapi obstetri-ginekologi. Jakarta: EGC.
Manuaba, Chandranita. Edisi 2, 2009. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita.
Jakarta: EGC.
Mariani, Nunik Puspitasari. The Indonesian Journal of Public Health, Vol. 3, No.
1, Juli 20065: 10-14. Praktik Senam Hamil Hubungannya dengan
Kelancaran Proses Persalinan. From:
https://media.neliti.com/media/publications/3869-ID-praktik-senam-hamil-
hubungannya-dengan-kelancaran-proses-persalinan.pdf
12