Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
KELAS: X IPA 5
NO. 2
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan ke Tuhan YME, yang telah memberikan
saya semangat untuk menyelesaikan makalah yang saya susun yang berjudul
ulangan sejarah yang ditugaskan kepada saya selaku penulis dan teman-teman
saya. Sehingga penulis dan pembaca makalah ini dapat mengetahui tentang
Hikayat Hang Tuah dan referensi lain dan mengetahui kebenaran dari keberadaan
Saya selaku penulis menyadari bahwa makalah yang saya buat ini masih
jauh dari kata kesempurnaan. Maka dari itu, saya berharap kritik dan saran dari
pembaca kepada makalah saya. Saya sangat berharap makalah yang saya buat
masa yang akan datang dan memberikan kesadaran akan pentingnya sejarah
Penulis
DAFTAR ISI
1. Bab I Pendahuluan.......................................................................................... 4
2. Bab II
Pembahasan........................................................................................................ 8
3. Bab III
Penutup............................................................................................................... 14
·
BAB I
PENDAHULUAN
Legenda adalah cerita prosa rakyat yang dianggap sebagai sesuatu yang
benar-benar terjadi, sehingga sering kali disebut sebagai sejarah kolektif. Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia, legenda adalah cerita rakyat jaman dahulu
Pudentia, legenda adalah cerita yang dipercaya oleh beberapa penduduk setempat
benar-benar terjadi, tetapi tidak dianggap suci atau sakral yang juga
membedakannya dengan mite. Menurut Emeis, legenda adalah cerita kuno yang
yang mirip dengan mite, yaitu dianggap benar-benar terjadi, tetapi tidak dianggap
berdasarkan sejarah yang mengandung sesuatu hal yang ajaib atau kejadian yang
dalam Bahasa Melayu yang berisikan tentang kisah, cerita, dan dongeng.
lengkap dengan keanehan, kesaktian serta mukjizat tokoh utama. Sebuah hikayat
juang.
hikayat itu sendiri. Sehingga banyak cerita berbentuk hikayat yang telah tersebar
di bangsa Melayu maupun dunia. Salah satu hikayat yang terkenal di Indonesia
Hikayat Hang Tuah. Hang Tuah diceritakan sebagai petarung yang hebat dan
sangat gagah berani dengan pangkat laksamana dari Kesultanan Malaka (1400-
1511). Ia juga diceritakan telah menyebut sumpah yang berbunyi “Tak akan
Melayu hilang di bumi” yang membuatnya terkenal dan dikagumi oleh beberapa
dalam kehidupan nyata. Banyaknya versi tentang cerita dalam Hikayat Hang Tuah
karangan imajinasi saja. Akan tetapi, setiap manusia memiliki persepsi yang
berbeda, artinya benar atau tidaknya kisah Hang Tuah bergantung kepada
Terkadang tidak cukup opini saja untuk membuktikan suatu hal, dan perlu
adanya fakta. Oleh karena itu, dalam kebenaran Hang Tuah ini perlu adanya
Dalam makalah ini akan ada beberapa rumusan masalah yang dibahas, di antara
lain:
· Apakah Legenda Hang Tuah hanya sebuah imajinasi atau berdasarkan kisah
nyata?
- BATAS SPASIAL:
Batas spasial dari makalah ini adalah tempat-tempat dimana orang Melayu
(biasanya Melayu Deli) dahulu bermukim, yaitu dari Malaka (sekarang Melaka)
- BATAS TEMPORAL:
Batas waktu atau temporal dari makalah ini adalah dari waktu
yaitu sekitar abad ke-15, sampai pembahasan kebenaran cerita dari Hikayat yang
PEMBAHASAN
Hikayat Hang Tuah adalah sebuah karya sastra Melayu yang termasyhur
berbentuk hikayat yang memuat 28 bab dan ditulis dengan huruf arab berbahasa
Melayu. Hikayat ini ditulis dalam bentuk buku dengan tulisan tangan. Dalam
memperbanyak buku Hikayat Hang Tuah, buku ditulis ulang oleh juru tulis
dengan tulisan tangan. Sehingga, Hikayat Hang Tuah memiliki beberapa versi
Sulalatus Salatin yang berbeda. Hingga kini, Hikayat Hang Tuah telah
setting kerajaan yaitu Kesultanan Melaka di Negeri Bentan pada abad ke-15.
Diceritakan ayah Hang Tuah, Hang Mahmud, mendapat mimpi buruk yang
melibatkan Hang Tuah, sehingga mereka dan ibu Hang Tuah, Dang Merdu Wati,
berpindah dan menetap ke Negeri Bentan. Di Negeri Bentan, Hang Tuah tumbuh
besar menjadi anak yang pintar dan berani. Ia juga memiliki 4 sahabat yaitu: Hang
Jebat, Hang Kasturi, Hang Lekir, dan Hang Lekiu. Mereka dikabarkan selalu
bersama.
Pada suatu ketika, kelima sahabat itu telah berhasil membunuh
kediaman Hang Tuah. Sultan Melaka yang takut akan pemberontak itu sontak
kagum dengan aksi Hang Tuah dan kawan-kawan. Hang Tuah dan kawan-kawan
sampai akhirnya Hang Tuah diberi gelar Laksamana. Hang Tuah dan kawan-
kawan sering diutus oleh Sultan Melaka untuk mengunjungi negara lain.
Salah satu bagian yang terkenal dalam Hikayat Hang Tuah adalah
tentang keris Hang Tuah, keris Taming Sari. Konon keris itu diambil dari seorang
kekuatan pada pemiliknya menjadi pandai berkelahi, kebal senjata dan dapat
menghilang. Mengetahui hal itu, Hang Tuah merebut kerisnya dan membunuh
Taming Sari. Sehingga keris itu dapat memberikan kekuatan yang sama pada
Hang Tuah.
Pada akhir cerita, Hang Tuah dituduh berzinah dengan pelayan Raja,
dan di dalam keputusan yang cepat, Raja menghukum mati Laksamana yang tidak
bersalah. Namun, hukuman mati tidak pernah dikeluarkan, karena Hang Tuah
dikirim ke sebuah tempat yang jauh untuk bersembunyi oleh Bendahara. Setelah
mengetahui bahwa Hang Tuah akan mati, teman seperjuangan Hang Tuah, Hang
yang dapat diandalkan untuk membunuh Hang Jebat yang membuat kerusuhan.
Setelah tujuh hari bertarung, Hang Tuah merebut kembali keris Taming Sarinya
seperjuangannya gugur, Hang Tuah menghilang dan tidak pernah terlihat kembali.
terkenal karena memiliki watak yang pemberani dan setia pada sultan. Hang Tuah
dalam ceritanya juga merupakan tokoh yang tak bisa ditindas, ia selalu menentang
dikenal luas oleh bangsa Melayu salah satunya adalah sumpahnya yang berbunyi
“Tak akan Melayu hilang di bumi” yang berarti dia bersumpah bahwa suku
Kisah Hang Tuah dalam Hikayat Hang Tuah dan sejarah Kesultanan Melaka
masyarakat awam melihat tokoh Hang Tuah sebagai tokoh imajinasi saja dengan
kisah-kisah yang hanya mitos belaka. Hal ini bisa saja disebabkan oleh versi cerita
kisah-kisah yang berbau gaib atau sakti, ataupun kurangnya kejelasan dalam cerita
Salah satu penyebab keraguan terhadap kebenaran legenda Hang Tuah adalah
dikarenakan versi cerita yang terlalu banyak. Hal ini bisa saja terjadi, karena
seperti yang telah dibahas sebelumnya, pada jaman dahulu orang menggunakan
jasa juru tulis untuk memperbanyak buku Hikayat Hang Tuah. Sehingga,
kemungkinan besar juru tulis melakukan sedikit kekeliruan yang berdampak pada
jalannya cerita. Namun, dengan mengetahui kisah Hang Tuah dengan tokoh-tokoh
yang terlibat, juga dengan latar tempat dan waktunya, sudah dapat meyakinkan
masyarakat bahwa keberadaan Hang Tuah pada masa lampau dapat dipercaya.
dapat disebabkan oleh cara berpikir masyarakat yang modern. Kisah Hang Tuah
yang telah dituturkan dalam Hikayat Hang Tuah telah diwariskan turun temurun
mengandung unsur gaib atau kesaktian manusia harus beradaptasi pada jaman
modern ini yang cara berpikir masyarakatnya lebih kepada logika dan kenyataan.
Unsur gaib atau kesaktian yang dimaksud salah satunya adalah kisah keris
Taming Sari. Hal ini tentunya tidak dapat diterima begitu saja oleh masyarakat
modern. Akan tetapi, sejarah adalah hal yang tidak boleh dilupakan, masyarakat
harus melestarikan sejarah dengan memahami dan mempercayainya. Maka, hal ini
Hang Tuah juga bisa menjadi salah satu penyebab masyarakat ragu terhadap
kebenaran Legenda Hang Tuah. Seperti yang telah dibahas, dapat dilihat bahwa
ada sedikit ketidakjelasan pada cerita dalam Hikayat Hang Tuah pada akhir cerita
menghilang dan tidak pernah terlihat lagi. Hal ini tentu dapat menimbulkan
keraguan, karena kisah hidup Hang Tuah dalam kehidupan nyata dipertanyakan
keberadaannya dan bukti nyata seperti waktu dan tempat ketika dia wafat juga
benda peninggalannya belum cukup jelas diceritakan. Akan tetapi, jika melihat
dari berbagai sumber selain dari Hikayat Hang Tuah, akan ditemukan bukti-bukti
nyata yang dapat meyakinkan keberadaan Hang Tuah pada kehidupan nyata.
Bukti nyata yang masih berkaitan dengan mitos dalam Legenda Hang Tuah adalah
tentang keberadaan sumur Hang Tuah. Sumur Hang Tuah yang terletak di
Kampung Duyung, Melaka ini dipercayai mempunyai kaitan dengan Hang Tuah.
Hang Tuah yang dilahirkan di Kampung Duyung ini dipercayai menggali sendiri
sumur ini untuk kegunaannya. Pada asalnya sumur ini kecil tetapi lama-kelamaan
menjadi besar dan dalam. Sumur ini dikatakan tidak pernah kering, sekalipun di
menyembuhkan penyakit.
BAB III
PENUTUP
Legenda Hang Tuah adalah sebuah cerita yang menceritakan perjalanan Hang
Tuah dan disebarluaskan dalam bentuk Hikayat. Hikayat Hang Tuah ditulis
dengan huruf arab berbahasa Melayu dan memuat 28 bab. Hang Tuah merupakan
watak pemberani dan setia pada Sultan. Hang Tuah sering melakukan sesuatu
bersama 4 sahabatnya yaitu: Hang Jebat, Hang Kasturi, Hang Lekir, dan Hang
Lekiu, walaupun di akhir cerita Hang Tuah membunuh Hang Jebat karena
menganggap kisah Hang Tuah dalam Hikayat Hang Tuah hanya mitos atau
imajinasi belaka. Keraguan ini dapat disebabkan karena versi cerita yang
imajinasi. Timbulnya keraguan dapat juga terjadi karena cara berpikir yang
modern, sehingga Legenda Hang Tuah yang memuat unsur gaib atau kesaktian
manusia tidak dapat diterima begitu saja. Ketiga, penyebab keraguan ini dapat
disebabkan oleh kurang kejelasan dalam cerita atau riwayat Hang Tuah.
Akan tetapi, Legenda Hang Tuah dapat dinyatakan benar-benar ada jika
dipelajari ceritanya, mengumpulkan bukti dan referensi juga melihat dari sudut
pandang yang berbeda. Dengan menganalisis cerita dalam Hikayat Hang Tuah,
menghargai unsur budaya dan kepercayaan pada Legenda Hang Tuah. Kemudian,
dipercaya karena pembaca lebih mengetahui secara jelas cerita yang dimaksud
dalam Hikayat Hang Tuah. Oleh karena itu penulis menyimpulkan, Hang Tuah
merupakan tokoh terkenal saat jaman Kesultanan Melaka yang terbukti benar
keberadaannya
3.2 DAFTAR PUSTAKA
http://www.google.co.id
http://id.wikipedia.org/wiki/Hikayat_Hang_Tuah
http://tunassasterahangtuah.wordpress.com/
http://id.wikipedia.org/wiki/Hang_Tuah
http://indosastra.com/sinopsis-cuplikan-resensi-ringkasan-analisis-karya-
sastra/sinopsis-hikayat-hang-tuah/
http://id.wikipedia.org/wiki/Legenda
http://kerisnusantara.wordpress.com/2012/07/29/legenda-hang-tuah-dan-keris-
taming-sari
https://sujiatmoko.wordpress.com/laksamana-hang-tuah/