Anda di halaman 1dari 4

20

BAB III
DESKRIPSI PROSES

3.1 Pemilihan Proses


Proses pembuatan benzene yang akan dilakukan dalam pabrik ini
menggunakan metode ke-2 yaitu proses Hidrodealkalisasi (HAD). Pemilihan
metode ini dilakukan karena pada proses ini akan menghasilkan benzene dengan
kemurnian tertinggi dan proses ini berlangsung pada suhu dan tekanan tinggi dan
dibantu hydrogen. Dengan adanya hydrogen akan menghilangkan gugus alkil
pada senyawa aromatis sehingga menghasilkan benzene dan gas parifin ringan.

3.2 Persiapan Bahan Baku


Bahan baku yang digunakan untuk pembuatan benzene adalah toluene dan
hydrogen. Larutan toluene 100% didimpang didalam tangki penampungan (T-
101) pada suhu 303 K dan tekanan 1 bar. Hydrogen 100% disimpan didalam
tangki penampung (T-102) pada suhu 303 K dan tekanan 15 bar.
Larutan toluene dari tangki penyimpanan (T-101) dipompakan hingga
tekanan toluene menjadi 15 bar. Untuk mendapatkan toluene dalam fase gas,
maka larutan toluene diuapkan dengan vaporizer (E-102), kemudian hydrogen
dipanaskan ke dalam heater (E-101) hingga temperatur hydrogen menjadi 514,5
K, kemudian toluene dan hydrogen dalam bentuk fase gas masuk kedalam
kompresor (C-101) dengan maksud untuk menaikkan tekanan toluene dan
hydrogen dari 15 bar menjadi 25 bar. Setelah kedua komponen tersebut sudah
berubah tekanan menjadi 25 bar kemudian kedua komponen dialirkan masuk
kedalam furnace (H-101) lalu dipanaskan dari temperatur 553,1 K menjadi 873 K
agar mendapatkan kondisi yang sesuai dengan yang diinginkan reaktor. Kemudian
kedua komponen diumpankan kedalam reaktor (R-101). Temperatur yang masuk
kedalam diharuskan mencapai suhu 873 K agar reaksi terjadi secara optimal
dengan konversi 88%. Katalis yang digunakan adalah Alumunium Silikat (Al-Si)
padat yang dimasukkan melalui tube tube dalam reaktor.
21

3.3 Proses Utama dan Pendukung


3.3.1 Tahap Reaksi
Reaksi toluene dan hydrogen menjadi benzene dan methana berlangsung
dalam reaktor Packed Bed dalam fasa gas dengan bantuan katalis Alumunium
Silikat (Al-Si) yang terdapat pada tube-tube direaktor dalam. Reaksi berlangsung
dalam keadaan isothermal dan non-adiabatik, sehingga untuk menjaga agar suhu
tetap 873 K maka dipakai pendingin agar dapat bekerja secara optimal pada
pembentukan benzene dan methana dari toluene dan hydrogen. Konversi yang
dihasilkan sebesar 88%. Setelah reaksi didalam reaktor, hasil keluaran reaktor
diumpankan menuju Cooler (E-103).

3.3.2 Tahap Perubahan Fasa


Hasil keluaran dari reaktor (R-101) terdapat benzene, toluene, methane dan
hydrogen yang perlu dipisahkan satu sama lain karena produk utama yang
diinginkan adalah benzene. Tetapi sebelum dipisahkan terlebih dahulu di
didinginkan menggunakan cooler (E-103) dari temperatur 873 K menjadi 580 K .
kemudian dialirkan menuju kondensor parsial (E-104) untuk merubah fasa dari
gas menjadi uap cair dengan temperatur keluaran 323 K. Adanya pendinginan dan
pengubahan fasa dari gas menjadi cair sebelum masuk ke flash drum bertujuan
untuk memisahkan antara benzene dan toluene dengan hidrogen dan methane,
dimana benzene dan toluene berfasa cair sedangkan methane dan hidrogen berfasa
gas sehingga dapat dipisahkan dengan menggunakan flash drum. Hidrogen dan
methana dari aliran atas flash drum dijadikan bahan bakar untuk furnace.
Kemudian keluaran bawah dari flash drum yaitu toluene dan benzene masuk
kedalam heater untuk dipanaskan temperatur dari 323 K menjadi 373 K.

3.3.3 Tahap Pemurnian


Komponen benzene dan toluene yang sudah dipanaskan kemudian masuk
kedalam kolom distilasi (V-102). Pada proses di kolom distilasi ini hanya
memisahkan benzene dan toluenedan kandungan benzene yang diinginkan
kemurniannya yaitu 99%. Produk atas yang dihasilkan benzene dan produk bawah
yang dihasilkan yaitu toluene. Benzene yang dihasilkan berada pada temperatur
22

373 K kemudian dimasukkan kedalam kondensor total ( E-106) untuk didinginkan


hingga temperatur menjadi 303 K dan berubah fasanya dari gas menjadi liquid
sehingga tekanannya menjadi 2 bar. Benzene kemudian disimpan dalam tangki
penyimpanan (T-103) pada temperatur 303 K dan tekanan 2 bar.
Untuk produk bawah dari kolom distilasi (V-102) yaitu toluene berfasa
liquid diumpankan kedalam reboiler (E-107) kemudian didinginkan menggunakan
cooler (E-108) untuk mendapatkan kondisi yang diinginkan yaitu dari 373 K
menjadi 303 K kemudian diumpankan kembali ke dalam tangki penyimpanan
toluene.
23

3.4 Diagram Alir Kuantitatif

Tangki Produk
Benzene
Tangki Toluene : 50769,93713 kg/jam
Penyimpanan
Toluene

Toluene : 50769,93713 kg/jam


Hidrogen : 2207,388571 kg/jam Toluene : 50769,93713 kg/jam
Hidrogen : 2207,388571 kg/jam
Hidroge : 2207,388571 kg/jam

Tangki
Furnace Toluene : 446,77544 kg/jam
Penyimpanan Hidrogen : 1236,1376 kg/jam Benzene : 480,7692308 kg/jam
Hidrogen Methana : 7770,00777 kg/jam

Reaktor

Kolom
Distilasi

Flash Drum
Toluene : 6092,392456 kg/jam
Hidrogen : 1236,1376 kg/jam
Benzene : 37878,78788 kg/jam
Methana : 7770,00777 kg/jam Toluene : 5645,617009 kg/jam
Benzene : 378,7878788 kg/jam

Toluene : 6092,392456 kg/jam


Benzene : 37878,78788 kg/jam

Anda mungkin juga menyukai