Anda di halaman 1dari 7

MANFAAT PENERAPAN BAGAN KENDALI SHEWHART

DALAM PENGENDALIAN MUTU

PUTRI WINDIASTUTI
G14110071

DEPARTEMEN STATISTIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014
MANFAAT PENERAPAN BAGAN KENDALI SHEWHART
DALAM PENGENDALIAN MUTU

Produk dan jasa adalah suatu komoditi yang dapat menghasilkan


pendapatan bagi penyedianya. Untuk mendapatkan pelanggan dan
mengembangkan usahanya, penyedia produk ataupun jasa harus memperhatikan
mutu dari produk atau jasa yang mereka jual. Bahkan, produk papan atas
sekalipun harus memperhatikan mutu agar konsumen tidak kecewa. Konsumen
yang kecewa terhadap penurunan mutu suatu produk bisa jadi akan berpindah ke
produk lain. Jika Hal ini terjadi dan tidak ada penanganan serius bisa jadi akan
menyebabkan perusahaan mengalami kerugian yang besar atau yang lebih parah
perusahaan akan gulung tikar.

Pentingnya menjaga mutu suatu produk ataupun jasa mengharuskan


perusahaan menerapkan pengendalian mutu. Pengendalian mutu adalah
serangkaian tindakan untuk menjaga agar mutu suatu produk atau jasa tetap sesuai
dengan spesifikasi yang telah ditetapkan untuk mencegah terjadinya penurunan
mutu. Tujuan utama menerapkan pengendalian mutu adalah menghasilkan produk
yang berkualitas dengan biaya yang efisien.

Produk yang dihasilkan oleh sebuah perusahaan tidak akan mungkin


memiliki karakteristik yang identik antar unit, meskipun dihasilkan dari satu buah
mesin yang sama. Keragaman produk yang terjadi dihasilkan oleh sebab-sebab
terduga dan sebab-sebab tidak terduga. Sebab-sebab terduga dideskripsikan
sebagai keragaman yang diakibatkan oleh kerusakan mesin, pergantian operator,
dan sebagainya. Disinilah peran pengendalian mutu dibutuhkan untuk menjaga
agar keragaman produk terjadi hanya dari sebab-sebab tak terduga.

Proses dikatakan stabil ketika keragaman yang dihasilkan merupakan


akibat dari sebab-sebab tak terduga. Proses inilah yang disebut terkendali secara
statistik. Pengendalian mutu yang terkendali secara statistik akan menghasilkan
proses yang seragam. Tentunya sangat diharapkan keseragaman proses akan
mengindikasikan bahwa produk yang dihasilkan memenuhi spesifikasi yang telah
ditetapkan. Pengendalian mutu secara statistik mengupayakan untuk mendeteksi
penyimpangan-penyimpangan akibat sebab-sebab terduga. Jika terdeteksi adanya
penyimpangan-penyimpangan yang mengakibatkan produk tidak seragam maka
akan segera dicari apa penyebab-penyebab terduga tersebut. Contoh kasus ketika
melakukan pengendalian proses terdeteksi adanya penyimpangan yang membuat
proses tidak terkendali secara statistic. Setelah dianalisa ternyata factor
penyebabnya adanya kerusakan pada mesin. Sehingga, mesin tidak bekerja
dengan maksimal. Ganguan ini harus segera dihilangkan dengan cara
3

memperbaiki mesin. Penyebab-penyebab terduga ini harus segera diminimalisasi


bahkan dihilangkan. Hal ini sebagai upaya evaluasi agar mutu tetap terjamin.

Bagan kendali Shewhart adalah salah satu alat pengendalian mutu secara
statistik. Bagan kendali ini ditemukan oleh Dr. Wolter Shewhart dan dikenal sejak
tahun 1924 ketika itu Dr. Wolter Shewhart bekerja di sebuah perusahaan
manufaktur bernama Bell Telephone Laboratories. Penemuan ini diterbitkan
dalam sebuah buku yang berjudul Economic Control of Quality of Manufactured
Product. Pada awalnya bagan kendali ini dinilai oleh ahli teknik dan karyawan
bagian produksi sebagai suatu analisis yang tidak “mudah” untuk diterapkan
karena memerlukan pandagan baru. Namun, tak disangka seiring perkembangan
zaman bagan kendali ini tetap digunakan sampai sekarang. Bagan kendali ini
juga termasuk bagan yang sederhana dan mudah untuk diterapkan sebagai
salah satu alat pengendalian mutu.

Berdasarkan jenisnya bagan kendali Shewhart dibedakan menjadi dua,


bagan kendali untuk atribut dan bagan kedali untuk variable. Atribut adalah
karakteristik suatu produk yang dinyatakan dalam skala pengukuran kualitatif
nominal mapun ordinal. Misalnya karakteristik barang digolongkan menjadi
barang yang ”cacat” atau “tidak cacat”. Sedangkan, Variabel adalah karakteristik
menu yang dinyatakan dalam skala pengukuran kuantitatif, interval dan rasio.
Contohnya, karakteristik barang berupa volume botol dalam mililiter, berat produk
dalam gram, atau panjang bahan dalam meter, dan sebagainya.

Bagan kendali atribut terdiri dari bagan kendali p, bagan kendali u, dan
bagan kendali c. bagan kendali p digunakan untuk menganalisis proses
berdasarkan proporsi barang yang cacat. Sementara itu bagan kendali c dan u
digunakan berdasarkan banyaknya cacat dalam suatu barang. Sedangkan bagan
kendali variable terdiri dari bagan kendali I-MR, bagan kendali Xbar dan R, dan
bagan kendali Xbar dan S. Penggunan bagan kendali variable tersebut berdasarkan
banyaknya sampel (n). Jika n berukuran satu maka gunakan bagan kendali I-MR,
ketika n berukuran 4,5, atau 6 atau sumber lain menyebutkan ketika n berukuran
kurang dari sepuluh gunakan bagan kendali Xbar dan R. Bagan kendali X bar dan
S digunakan ketika n berukuran lebih dari sepuluh. Lebih lanjut tentang cara
membuat bagan kendali dapat dibaca diberbagai referensi lainnya.

Manfaat yang didapatkan dari penerapan bagan kendali Shewhart,


dintaranya sebagai berikut :

1. Mendeteksi Adanya Sebab-sebab Terduga

Suatu proses dikatakan dalam keadaan terkendali secara statistic jika titik-
tikit yang ditunjukan dalam bagan kendali berada di bawah batas
pengenali atas (BPA atau UCL) dan berada di atas batas pengendali bawah
(BPB atau LCL) bagan kendali. Selain itu, titik-titik tebaran juga harus
menyebar atau tidak membentuk suatu pola. Di bawah ini adalah
contoh proses yang terkendali secara statistik :

Sumber : google

Berdasarkan bahan ajar mata kuliah statistika pengendalian mutu


Departemen Statistika IPB, contoh proses yang tidak terkendali
ditunjukan pada gambar dibawah ini :

i. Pola Siklus

Titik-titik yang ditunjukan bagan kendali di atas membentuk pola


siklus naik turun dan kemudian turun lagi. Hal ini disebabkan oleh
perubahan kondisi lingkungan secara sistematis, misalnya :

a. terjadi perubahan suhu,

b. pegawai yang cenderung lelah bekerja pada waktu-waktu


tertentu,
c. perputaran regular dari operator dan atau mesin,

d. fluktuasi pada tegangan listrik atau tekanan.

ii. Pola Campuran


5

Pola ini diprediksi sebagai akibat dari adanya dua atau lebih
sebaran yang saling berkelanjutan pada proses outputnya :

a. overcontrol (kendali yg berlebihan): operator melakukan


penyetelan alat terlalu sering,
b. variasi acak pada outputnya lebih banyak dari penyebab
sistematis,

c. output berasal dari beberapa sumber.

iii. Pergeseran proses

Pergeseran proses diakibatkan oleh :

a. Pengenalan pegawai baru

b. Perubahan metode, bahan baku, mesin

c. Perubahan metode inspeksi

d. Perubahan kemampuan, perhatian, dan motivasi operator

iv. Proses menaik/menurun (trend)


Pola ini terjadi akibat Pergerakan kontinu ke satu arah:

a. Kemerosotan alat atau komponen proses

b. Kelelahan pegawai

c. Perubahan suhu

2. Penentuan Tindakan

Ketika sebab-sebab terduga sudah diketahui, perusahaan akan


mengevaluasi proses dan menentukan tindakan untuk menghilangkan
ganguan-gangguan yang menyebabkan proses tidak stabil. Evaluasi ini
berguna untuk mengembalikan kestabilan proses. Pada akhirnya mutu
produk akan tetap terjaga.

3. Mengurangi Bagian yang Rusak atau Pengerjaan Ulang

Proses yang terkendali akan menghasilkan produk yang mutunya sesuai


denga spesifikasi dan standard yng telah ditentukan. Hal ini otomatis akan
mengurangi produk yang cacat. Produk yang memiliki mutu terkendali
tidak memerlukan pengerjaan ulang karena sudah memiliki kesesuaian
guna.

4. Mengurangi Biaya

Penerapan bagan kendali ini cukup sederhana sehingga tidak memerlukan


biaya yang banyak untuk melakukan pengendalian mutu suatu produk. Di
samping itu, produk yang terjaga mutunya tidak memerlukan biaya untuk
perbaikan mutu atau pun pengerjaan ulang. pada akhirnya akan mencegah
kerugian perusahaan.

Kesimpulan :
7

Bagan kendali Shewhart adalah salah satu alat pengendalian mutu secara
statistic yang pengunaannya cukup sederhana namun memiliki manfaat yang
cukup besar bagi kestabilan mutu suatu produk.

Referensi :

1. Makalah Statistika Pengendaliah Mutu Oleh Aunuddin dan Erfiani


Departemen Statistika Institut Pertanian Bogor tahun 2005

2. Buku Pengendalian Mutu Statistis Jilid 1 Edisi keenam Oleh Eugene L.


Grant dan Ricahard S, Leavenworth tahun 1994

3. Modul VIII : Sejarah Konseptor Dasar Kendali Mutu Secara Statistik dan
Total Kendali Mutu Pusat Pengembangan Bahan Ajar UMB

4. Bahan ajar mata kuliah statistika pengendalian mutu Departemen Statistika


IPB

Anda mungkin juga menyukai