Anda di halaman 1dari 3

RAMAI, PENGECORAN MASJID SYECH AMIR HAMZAH TULEHU, SUMBANGAN

TERUS MENGALIR

Pengecoran lantai dua pembangunan masjid Syech Amir Hamzah dilaksanakan kemarin
(8/12). Masyarakat muslim yang berasal dari empat negeri yakni Tulehu, Liang, Tengah-
Tengah dan Tial terlihat cukup ramai memadati lokasi pengecoran masjid. Empat alat cor
(molen) di setiap sudut masjid nampak terisi penuh masyarakat yang ingin berpartisipasi
dalam pengecoran. Sementara itu pada beberapa sudut halaman masjid nampak ibu ibu guru
dari tiga madrasah yakni MAN 1 Malteng, MTs N 1 Malteng dan MIN 5 Malteng di depan
barisan meja prasmanannya juga nampak sibuk melayani kebutuhan konsumsi para pekerja.

Sekretaris panitia pembangunan Masjid Syech Amir Hamzah, La Amin menjelaskan bahwa
kehadiran masyarakat muslim yang datang dari empat negeri tersebut atas undangan pihak
panitia yang sebelumnya mengirimkan surat kepada imam imam dan raja raja/ pejabat negeri
agar menghimbau warga masyarakatnya untuk turut hadir secara sukarela membantu
pengecoran masjid melalui pengeras suara di masjid masjid. Kehadiran masyarakat muslim
tersebut menurut Amin karena terdorong oleh rasa solidaritas dan kecintaan masyarakat
terhadap rumah ibadahnya. Pihaknya merasa sangat terbantu oleh kehadiran masyarakat
muslim tersebut karena sangat menghemat baik dari aspek biaya dan waktu pengerjaannya.
“Kami telah membagi jadwal pengecoran bagi masyarakat yakni pada pagi sampai siang hari
untuk masyarakat yang tinggal di luar Negeri Tulehu yakni Negeri Liang, Tial dan Tengah –
Tengah, sementara untuk waktu siang hingga sore hari untuk masyarakat yang beaada di
dalam Negeri Tulehu. Hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi penumpukan dalam satu
waktu,” terang Amin.

Sementara itu Kepala Madrasah Aliyah Negeri 1 Maluku Tengah (MAN 1 Malteng) yang
juga selaku ketua panitia pembangunan masjid Syech Amir Hamzah, Nurdin Nur
Marasabessy memberikan apresiasi dan penghargaan yang besar atas sikap spontanitas dan
kesukarelaan masyarakat yang datang. Marasabessy menilai bahwa masyarakat muslim yang
ada di empat negeri tersebut masih memiliki rasa kekeluargaan dan kegotong royongan yang
terlihat saat pengecoran masjid berlangsung. Dirinya berharap agar sikap ini harus terus
dibina dan dikembangkan sehingga sikap individualisme masyarakat yang negatif bisa sedikit
diredam.
Marasabessy juga tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih kepada para donatur lainnya
mulai dari masyakarat biasa, pejabat maupun para politisi dari berbagai kalangan yang
memberikan perhatian dan bantuan yang luar biasa yang berupa uang, semen, pasir dan lain
lainnya sehingga proses renovasi total dan pengecoran masjid tersebut berjalan tanpa kendala
yang berarti.
“Alhamdulillah... dengan semangat kebersamaan Keluarga Besar MAN, MTsN dan MIN
Tulehu, didukung oleh Bapak Pejabat Negeri Tulehu, Saniri, para Imam di Kecamatan
Salahutu, semua Kepala Dusun dan Masyarakat Negeri Tulehu, Orang Tua Murid dan Siswa,
akhirnya Pengecoran Masjid Syekh Amir Hamzah dapat berjalan dengan lancar dan aman”
syukur Marasabessy.

Lebih lanjut Marasabessy menilai bahwa tahapan paling sulit dalam pembangunan masjid
telah dilalui bersama, hal ini tidak terlepas dari kerjasama yang baik seluruh keluarga besar
Kementerian Agama Maluku Khususnya Keluarga Besar Madrasah Maluku bersama
stockholder lainnya.
“Terima kasih kepada Keluarga Besar Kementerian Agama Maluku Khususnya Keluarga
Besar Madrasah Maluku atas segala bantuan dan doanya sehingga satu tahapan paling sulit
dari proses pembangunan Masjid ini telah kita lalui dengan baik. Bantuan dan doa bapak/ ibu
sangat kami harapkan untuk penyelesaian pembangunan Masjid Kebanggaan Kita ini.
Semoga Berkah Allah senantiasa menyertai bapak ibu dan Keluarga. Amin” Ucap
Marasabessy tulus

Dengan cukup ramainya masyarakat yang hadir tersebut Pengecoran mesjid akhirnya dapat
berjalan tuntas yang awalnya ditargetkan selesai tengah malam, justeru dapat selesai lebih
cepat yaitu sebelum jam enam sore.

Masjid Syech Amir Hamzah merupakan masjid bersama MAN 1 Maluku Tengah, MTs.
Negeri 1 Maluku Tengah dan MIN 5 Maluku Tengah yang merupakan lembaga pendidikan
Islam bernaung di bawah Kementerian Agama Propinsi Maluku. Bangunan tersebut
diperkirakan membutuhkan anggaran sekitar 2 miliar rupiah lebih. Dibangun secara swadaya
masyarakat murni. Bangunan masjid dengan konsep modern tersebut berkontruksi 2 lantai
dengan Lantai bawa berukuran 24 m X 20 m dan lantai atas berukuran 20 m X 20 m.
ditargetkan mampu menampung 1500 jamaah.
Renovasi total masjid ini dilakukan mengingat terdapat pergeseran posisi kiblat yang
dianjurkan MUI pada masjid yang dibangun sekitar 30 tahun tersebut. Di samping itu masjid
saat ini sudah tidak dapat lagi menampung jamaahnya yang datang terutama pada shalat
jumat dan shalat dua hari raya. Masjid ini bila rampung seratus persen nantinya diperkirakan
akan menjadi ikon bagi pengembangan pendidikan Islam di Kecamatan Salahutu khususnya
dan Propinsi Maluku pada umumnya sebab tidak saja berfungsi sebagai tempat sholat tetapi
lebih dari itu dapat menjadi laboratorium pengembangan Akhlak dan fikir Keluarga Besar
Madrasah Tulehu Khususnya dan Masyarakat umumnya. (JSE)

Anda mungkin juga menyukai