Anda di halaman 1dari 5

Pendahuluan

Protein adalah instrument yang mengekspresikan informasi genetic. Seperti juga dapat
rinuan gen di dalam inti sel masing masing mencirikan satu sifat nyata dari organisme, di dalam
sel terdapat ribuan jenis protein yang berbeda masing-masing membawa fungsi spesifik yang
ditentukan oleh gen yang sesuai. Protein merupakan makromolekular yang paling melimpah
didalam sel, menyusun lebih dari setengah berat kering. Protein terdiri dari rantai polipeptida
panjang yang disusun oleh 100 sampai 1000 unit asam amino yang disatukan oleh ikatan peptida.
Protein sederhana hanya menghasilkan asam amino dengan hidrolisis ; protein konjugasi
mengandung beberapa komponen tambahan lain, suatu ion logam atau gugus prostetik organic.
Beberapa protein berbentuk serabut dan bersifat tidak larut ; yang lain berbentuk glonular dengan
rantai polipeptida yang berlipat-lipat. (Lehninger 1982)
Asam amino merupakan unit pembangun protein yang dihubungkan melalui ikatan peptida
pada setiap ujungnya. Protein tersusun dari atom C, H, O, dan N, serta terkadang P dan S
(Fessenden dan Fessenden, 1986) Asam amino adalah asam alkanoat yang sebuah atom H atau
lebih dari gugus alkilnya diganti dengan gugus amino (–NH2). Di alam terdapat sekitar 300 jenis
asam amino. Namun, ternyata hanya dua puluh asam amino yang secara alami merupakan bahan
pembangun protein. Terdapat dua jenis asam amino yang menyusun protein yaitu asam amino
esensial dan asam amino non esensial. Asam amino esensial merupakan asam amino yang tidak
dapat disintesa oleh tubuh sehingga harus dimasukkan dari luar tubuh manusia, sedangkan asam
amino non esensial adalah asam amino yang dapat disintesis oleh tubuh manusia dengan bahan
baku asam amino lainnya (Sitompul, 2004).
Uji Millon
Uji ninhidrin adalah uji kualitatif yang bertujuan untuk mengidentifikasi asam amino
bebas. Asam amino dapat bereaksi dengan triketohidrindena hidrat (ninhidrin) untuk membentuk
aldehida yang lebih kecil dengan membebaskan karbon dioksida, ammonia, dan menghasilkan
warna ungu (Bintang, 2010). Fungsi reagen ninhidrin adalah mengidentifikasi adanya asam
amino bebas dalam sampel, terutama asam α-amino bebas. Prinsip pada uji ninhidrin yaitu zat
pengoksidasi ninhidrin dengan larutan protein membentuk larutan berwarna ungu sampai biru.
Hasil
Pembahasan
1. Uji Millon
Pereaksi Millon adalah larutan merkuro dan merkuri nitrat dalam asam nitrat, bila
direaksikan dengan senyawa yang mengandung gugus fenol akan membentuk endapan
merah dengan pemanasan. Pada pengujian asam amino dengan uji Millon, larutan
protein (albumi telur) ditambahkan dengan reagen Millon. Penambahan reagen Millon
ini menyebabkan terbentuknya endapan putih yang kemudian berubah menjadi
endapan merah. Hal ini membuktikan dalam larutan albumin tersebut positif
mengandung tirosin.
Endapan putih yang terbentuk setelah penambahan reagen Millon pada larutan
protein tersebut berasal dari endapan merkuri, dimana pada awalnya Hg yang terlarut
di dalam HNO3 teroksidasi menjadi Hg+. Ion Hg + ini selanjutnya membentuk garam
dengan gugus karboksil dari tirosin.
Ketika dipanaskan endapan putih tersebut berubah menjadi endapan merah. Hal ini
terjadi karena asam nitrat yang semula berfungsi sebagai pelarut mengoksidasi Hg +
menjadi Hg2+. Bersamaan dengan hal tersebut, asam amino tirosin ternitrasi.
Kemudian terjadi reaksi pembentukan HgO yang berwarna merah.
Berikut reaksi yang terbentuk dari uji millon :

Gambar 1. Reaksi uji Millon


Berdasarkan hasil percobaan didapatkan sampel yang positif mengandung tirosin dalam
uji Millon ini adalah

2. Uji Hopkins-Colle
3. Uji Ninhidrin
Apabila ninhidrin (triketohidrin) dipanaskan bersama asam amino, maka akan
terbentuk kompleks berwarna biru. Kompleks berwarna biru dihasilkan dari reaksi
ninhdrin dengan hasil reduksinya, yaitu hidrindantin dan amonia. Asam amino dapat
ditentukan secara kuantitatif dengan jalan mengamati intensitas warna yang terbentuk
sebanding dengan konsentrasi asam amino tersebut. Pada reaksi ini, dilepaskan CO2
dan NH4 sehingga asam amino asam amino dapat ditentukan secara kuantitatif dengan
mengukur jumlah CO2 dan NH3 yang dilepaskan. Prolin dan hidroksi prolin
menghasilkan kompleks yang berbeda warnanya dengan asam amino lainya. Kompleks
berwarna yang terbentuk mengandung dua molekul ninhidrin yang bereaksi dengan
amonia yang dilepaskan pada oksidasi asam amino.
Keseluruhan reaksi asam amino dengan ninhidrin adalah sebagai berikut:
a. Dekarboksilasi oksidatif dari asam amino dan produksi ninhidrin tereduksi, amoniak
dan dioksida,
b. Reaksi ninhidrin tereduksi dengan molekul ninhidrin yang lain dengan molekul
amoniak yang dihasilkan,
c. Pembentukan kompleks berwarna biru.

Gambar (?) Reaksi Uji Ninhidrin

4. Ujin Belerang
5. Uji Xantoproteat
6. Uji Biuret
DAFTAR PUSTAKA
Bintang, M. 2010. Biokimia Teknik Penelitian. Jakarta (ID) : Erlangga
Fessenden, R.J. dan J.S. Fessenden. 1986. Kimia Organik Jilid II. Jakarta (ID) : Erlangga
Sitompul, S. 2004. Analisis Asam Amino Tepung Ikan dan Bungkil Kedelai. Jurnal Teknik
Pertanian, 9(1): 33-37

Anda mungkin juga menyukai